Anda di halaman 1dari 2

Apa yang dimaksud dengan leverage?

Jawab : leverage adalah penggunaan dana utang atau pinjaman untuk meningkatkan return atau


keuntungan dalam sebuah bisnis atau investasi. Selain itu, leverage atau liabilitas, juga seringkali
diartikan sebagai sejumlah utang untuk membiayai atau membeli aset perusahaan, dengan tujuan
agar keuntungan bisnis atau return of investment (ROI) bisa semakin maksimal. Untuk
mempermudah Anda dalam memonitor informasi keuangan dan keuntungan bisnis. Dana dari
utang digunakan untuk mengembangkan dan memenuhi kebutuhan bisnis. Dengan begitu, hasil
yang didapat bisa jauh lebih besar ketimbang hanya mengandalkan modal sendiri yang terbatas.

Leverage berbeda dengan ekuitas dalam permodalan bisnis. Apabila liabilitas merupakan utang,


maka ekuitas merupakan modal sendiri yang pemilik bisnis. Keduanya pun saling berkebalikan.
Dengan memperbesar ekuitas, maka dapat memperkecil penggunaan liabilitas, begitu pula
sebaliknya.

Mengapa dalam melakukan analisis prediksi kebangkrutan kita perlu memperhatikan


data-data perusahaan lain pada sektor atau industri yang serupa?

Jawab : Analisis prediksi kebangkrutan dilakukan untuk memperoleh peringatan awal


kebangkrutan. Semakin awal tanda-tanda kebangkrutan tersebut, semakin baik bagi pihak
manajemen karena pihak manajemen bisa melakukan perbaikan-perbaikan. Pihak kreditor dan
juga pihak pemegang saham bisa melakukan persiapan untuk mengatasi berbagai kemungkinan
yang buruk. Tanda-tanda kebangkrutan tersebut dilihat denagn menggunakan data akuntansi.

Kesehatan suatu perusahaan digambarkan dalam titik sehat yang paling ekstrem sampai titik
sehat yang paling ekstrim. Kesulitan keuangan jangka pendek masih bersifat sementara dan
belum begitu parah. Akan tetapi, jika tidak ditangani dengan baik, hal ini akan menjadi kesulitan
solvable sehingga bisa dilikuidasi. Ada beberapa alternatif perbaikan berdasarkan besar kecilnya
permasalahan keuangan perusahaan.

Bagaimana Saudara menggunakan rasio-rasio seperti debt to equity ratio, Altman Z Score,
dan Score Early Warning System (EWS) Menilai kinerja keuangan suatu perusahaan? 

Jawab : a. Debt to equity ratio, merupakan rasio keuangan yang utama dalam suatu perusahaan.
Hal karena digunakan untuk mengukur posisi keuangan suatu perusahaan karena rasio utang
terhadap modal merupakan angka yang penting dalam perhitungan laporan keuangan
perusahaan, maka perhitungannya juga harus dilakukan dengan cermat dan teliti. Sehat atau
tidaknya kondisi keuangan sebuah perusahaan dilihat dari rasio utang terhadap modal (DER).
Jika rasio suatu perusahaan meningkat, maka perusahaan mendapat pendanaan dari pemberi
hutang. Jadi bukan dari pendapatan perusahaan tersendiri. Hal ini cukup berbahaya dan harus
diperhatikan karena perusahaan harus membayar hutang tersebut dalam jangka waktu tertentu.
Para pemberi hutang atau investor biasanya akan lebih cenderung memilih perusahaan yang debt
to equity ratio lebih kecil.

b. Altman Z- Score, digunakan untuk mengukur likuiditas netto dari aset perusahaan
dihubungkan dengan total permodalan. Modal kerja (working capital) didefinisikan sebagai
selisih antara aset lancar dan liabilitas lancar diinvestasikan kembali oleh perusahaan seumur
hidup perusahaan atau selama perusahaan beroperasi. Rasio ini membandingkan antara EBIT
dengan total aset perusahaan. Rasio ini bertujuan mengukur produktifitas sebenarnya dari aset
perusahaan sebelum dikurangi oleh faktor pajak dan hutang. Ekuitas di sini diperhitungkan
dengan mengkombinasikan antara nilai pasar dari seluruh saham.

c. Early Warning System (EWS), menurut Satria (1994) salah satu alat yang dapat digunakan
untuk menganalisis laporan keuangan dan mengolahnya menjadi suatu informasi yang berguna
adalah dengan menggunakan perhitungan Early Warning System (EWS). Early Warning System
(EWS) adalah tolak ukur perhitungan dari NAIC (National Association of Insurance
Commisioners) atau lembaga badan usaha asuransi Amerika Serikat dalam mengukur kinerja
keuangan dan menilai tingkat kesehatan perusahaan asuransi. Early Warning System ini dapat
memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan kesulitan keuangan dan operasi perusahaan
asuransi di masa yang akan datang. Negara-negara lain di luar Amerika Serikat yang menerapkan
sistem ini melakukan sedikit modifikasi terhadap rasio-rasio yang digunakan disesuaikan dengan
kebutuhan

Apakah mungkin ketiga alat pengukuran tersebut memiliki kesimpulan analisis yang
saling bertolak belakang atau kontradiktif?

Jawab : Dapat disimpulkan bahwa dengan ketiga alat pengukuran tersebut suatu perusahaan
dapat menilai kinerja laporan keuangan suatu perusahaan sehingga perusahaan tersebut bisa
memprediksi kondisi kesehatan perusahaannya untuk mencegah kebangkrutan. Dan dari ketiga
alat pengukuran tersebut memiliki kesimpulan yang berbeda – beda dan penjelasan yang berbeda
sesuai fungsi dan cara kerjanya masing-masing.

Sumber : https://www.hashmicro.com/id/blog/leverage-pengertian-rumus-dan-manfaat/#apa

Buku Materi Pokok EKSI4204

Anda mungkin juga menyukai