Anda di halaman 1dari 3

1.

Kos Produk bersama adalah kos yang dikeluarkan sejak awal bahan baku diolah sampai
saat berbagai macam produk dapat dipisahkan identitasnya. Nilai jual produk bersama
relatif sama sehingga tidak ada di antar produk-produk yang dihasilkan dianggap
dianggap produk utama ataupun produk sampingan. Kos produk bersama terdiri dari
atas kos bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik.
Produk Bersama adalah beberapa macam produk yang dihasilkan bersama- sama atau
serempak dengan menggunakan satu macam atau beberapa macam bahan baku, tenaga
kerja dan fasilitas pabrik yang sama dan masukkan (input) tersebut tidak diikuti jejaknya
pada setiap macam produk tertentu. Biaya produk bersama bersifat homogen untuk
seluruh produk sampai pada titik pisah. Nilai jual dari masing-masing produk bersama
relatif sama sehingga tidak ada produk yang dianggap sebagi produk utama dan produk
sampingan.
Contoh: Pabrik penyulingan minyak mentah (crude oil) menghasikan minyak siap
dikonsumsi berupa minyak gasolin, karosine, minyak diesel (solar), minyak bakar,
minyak tanah, dll.
Produk sampingan adalah salah satu atau lebih produk merupakan hasil sampingan
produk utama. Nilai jual salah satu produk relatif kecil bila dibandingkan dengan total
pendapatan perusahaan.
Produk sampingan juga bisa diartikan sebagai produk yang bukan tujuan utama operasi
perusahaan, tetapi tidak dapat dihindarkan dalam proses pengolahan produk yang
disebabkan sifat bahan yang diolah atau karena sifat pengolahan produk, kuantitas dan
nilai produk sampingan relatif kecil dibandingkan dengan nilai keseluruhan produk.
Contoh: pada pabrik penggergajian kayu, kayu lapis dan papan kayu merupakan produk
utama, sedangkan serbuk gergaji dan kayu bakar merupakan produk sampingan yang
hatganya relatif lebih murah.
2. Harga pokok produk sampingan atau persediannya tidak diperhitungkan, tetapi
memperlakukan pendapatan penjualan prduk sampingan sebagai pendapatan atau
pengurang biaya prduksi produk utama. Dalam rangka perhitungan biaya persediaan,
suatu nilai yang berdiri sendiri dapat dibebankan ke produk sampingan. Metode tanpa
harga pokok adalah suatu metode dalam perhitungan produk sampingan tidak
memperoleh alokasi biaya bersama dari pengolahan produk sebelum dipisah. Metode
tanpa harga pokok dibagi menjadi 2 macam:
A. Produk sampingan dapat langsung dijual pada saat saat titik pisah atau pengakuan
atas pendapatan kotor.
Metode ini memperlakukan penjualan produk sampingan berdasarkan penjualan
kotor. Karena biaya persediaan final dari produk utama dianggap terlalu tinggi
sehingga menanggung biaya yang seharusnya dibebankan pada produk sampingan.
Dalam metode ini penjualan atau pendapatan produk sampingan dalam laporan laba
rugi dapat dikategorikan sebagai berikut :
a. Pendapatan penjualan produk sampingan dicatat sebagai penghasilan diluar
usaha.
Dalam metode ini pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk sampingan
dikurangi dengan returnya, dicatat dalam rekening “Pendapatan Penjualan Produk
Sampingan” dan pada akhir periode akuntansi ditutup ke rekening Rugi-Laba.
Rekening pendapatan penjualan produk sampingan dicantumkan dalam laporan
Laba-Rugi pada kelompok penghasilan di luar usaha (other income). Metode ini tidak
mencoba untuk menentukan harga pokok sampingan. Metode ini cocok bila
digunakan pada perusahaan yang:
 Nilai produk sampingnya tidak begitu penting atau tidak dapat ditentukan.
 Penggunaan metode yang lebih teliti tidak sebanding dengan manfaat yang
diperoleh.
 Pemisahan produk sampingan dari produk utama tidak begitu jelas dan
pembebanan harga pokok produk sampingan pada produk utama tidak
mengakibatkan perbedaan yang mencolok pada harga pokok produk utama.
Kekurangan pada metode pendapatan penjualan produk sampingan dicatat sebagai
penghasilan diluar usaha, yaitu:
 Apabila pada akhir periode akuntansi terdapat persediaan pokok sampingan,
maka timbul masalah penilaian persediaan untuk tujuan pembuatan neraca
perusahaan. Pada umumnya persediaan akhir produk sampingan tidak diadakan
penilaian sehingga mengakibatkan harga pokok persediaan produk utama lebih
besar.
B. Produk sampingan memerlukan proses lanjutan setelah dipisah dari produk utama
atau pengakuan atas pendapatan bersih.
Dalam metode ini disadari kebutuhan untuk membebankan sebagian biaya ke
produksi sampingan. Tetapi bukan berarti mengalokasikan biaya produk utama ke
produk sampingan. Biaya pemrosesan dan pemasaran produk sampingan setelah
pemisahan dicatat dalam perkiraan yang berbeda dengan produk utama. Angka-
angka yang ada tetap akan diperhitungkan didalam laporan laba-rugi sesuai dengan
metode yang ada pada metode pertama. Pendapatan bersih produk sampingan
inilah yang nantinya akan dimaksukkan pada perhitungan laporan laba-rugi.
Seperti metode pertama, dalam menghitung harga pokok produk sampingan
metode kedua juga bisa dilkaukan dengan metode-metode yang ada pada metode
pertama, yaitu:
 Diperlakukan sebagai penghasilan diluar usaha atau pendapatan lain-lain.
 Diperlakukan sebagai penambah penjualan atau pendapatan produk utama.
 Diperlakukan sebagai pengurang harga pokok penjualan.
 Diperlakukan sebagai pengurang biaya produksi.
Metode- Metode Tanpa Harga PokokBerikut ini diuraikan beberapa metode
perlakuan terhadap pendapatan penjualan produk sampingan :
 Pendapatan penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai pendapatan
diluarusaha.
 Pendapatan penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai tambahan
pendapatanpenjualan produk utama.
 Pendapatan penjualan produk sampingan diperlukan sebagai pengurang harga
pokok penjualan.
 Pendapatan penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai pengurang total
biayaproduksiPendapatan Penjualan Produk Sampingan Diperlakukan sebagai
Pendapatan Di Luar Usaha.
Dalam metode ini pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk
sampingandikurangi dengan penjualan returnya dicatat dalam rekening
“Pendapatan Penjualan ProdukSampingan” dan akhir periode akuntansi ditutup ke
rekening Laba Rugi. RekeningPendapatan Penjualan Produk Sampingan dicantumkan
dalam laporan laba rugi dalamkelompok penghasilan di luar usaha (other income).

3. Kos Produksi Produk bersama


Produk Volume Produksi Harga Jual/Kg
X 5.000 Kg 5.500
Y 20.000 Kg 1.600
Z 15.000 Kg 1.500
Total 40.000 Kg
PT.XYZ memproduksi tiga jenis produk yang memiliki kos bersama sebesar
Rp.70.000.000.
Hitung kos produk bersama perKg!

Kos bersama
Kos produk bersama perkg =
Total volume sobduksi

Rp . 70.000 .000
=
40.000
= Rp 1.750

Sumber : Sumber : BMP EKMA4315

Anda mungkin juga menyukai