NPM : 120110170010
Fungsi dan Tugas Pokok serta Jenis dan Tujuan Audit Keuangan Negara
Ruang Lingkup :
Badan Pemeriksa Keuangan merupakan satu-satunya lembaga Negara yang bertugas dan
berwenang melakukan pemeriksaaan terhadap pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 UU No. 15 Tahun 2006 Tentang Badan Pemeriksa
Keuangan.
Menurut UUD 1945, BPK ialah lembaga yang bebas dan mandiri. Anggota BPK dipilih
oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh Presiden. Sebelum
memegang jabatan sebagai anggota BPK, setiap anggota wajib mengucapkan janji atau sumpah
menurut agamanya yang dimpimpin oleh ketua Mahkamah Agung.
1 | Fungsi dan Tugas Pokok serta Jenis dan Tujuan Audit Keuangan Negara
2. Syarat Keanggotaan Badan Pemeriksa Keuangan
Syarat untuk menjadi anggota BPK yang perlu disiapkan setiap calon diantaranya:
1. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara secara bebas dan mandiri.
2. Melaksanakan tata kelola organisasi yang berintegrasi independen dan professional.
Selain misi, BPK juga mempunyai tujuan strategis yang mendukung dari pelaksanaan
misi tersebut. Tujuan utama yang telah ditetapkan oleh BPK, diantaranya yaitu:
1. Fungsi Operatif
Fungsi Operatif adalah fungsi BPK untuk melakukan pemeriksaan, pengawasan dan
penyelidikan atas penguasaan, pengurusan dan pengelolaan kekayaan negara.
2. Fungsi Yudikatif
Fungsi Yudikatif adalah kewenangan BPK untuk menuntut perbendaharaan dan tuntutan
ganti rugi terhadap bendaharawan dan pegawai negeri bukan bendahara yang karena
perbuatannya melanggar hukum atau melalaikan kewajiban sehingga merugikan
keuangan negara.
3. Tugas Rekomendasi
Tugas Rekomendasi adalah fungsi BPK untuk memberikan pertimbangan kepada
pemerintah mengenai pengurus dan pengelolaan keuangan negara.
Tugas dari BPK adalah memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya. Bank
Indonesia, Badan Usaha Milik Negera, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah dan
lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara.
Melaporkan unsur pidana yang ditemukan, BPK bertugas untuk melakukan pelaporan
kepada instansi yang berwenang, yang disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan paling lama 1 (satu) bulan sejak diketahui adanya unsur pidana tersebut. Hal tersebut
dimaksudkan untuk dijadikan dasar penyidikan oleh pejabat penyidik yang berwenang sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
3 | Fungsi dan Tugas Pokok serta Jenis dan Tujuan Audit Keuangan Negara
6. Wewenang Badan Pemeriksa Keuangan
4 | Fungsi dan Tugas Pokok serta Jenis dan Tujuan Audit Keuangan Negara
7. Kewajiban dan Larangan Badan Pemeriksa Keuangan
Anggota BPK, Pemeriksa, dan Pelaksana BPK Lainnya Selaku Individu dan Anggota
Masyarakat memiliki kewajiban dan larangan sebagaimana berikut :
Kewajiban BPK :
Larangan BPK :
1. Peringatan tertulis atau pemberhentian dari keanggotaan BPK, hukuman tersebut pada
ayat (1) ditetapkan oleh Majelis Kehormatan Kode Etik yang dipisahkan melalui Sidang
Pleno BPK.
2. Hukuman ringan berupa teguran tertulis dan dicatat dalam Daftar Induk Pegawai (DIP).
3. Diberhentikan sementara sebagai Pemeriksa paling singkat 1 (satu) tahun, paling lama 5
(lima) tahun atau diberhentikan sebagai Pemeriksa.
4. Hukuman tambahan berupa pengembalian uang dan atau barang dan fasilita lainnya yang
telah diperoleh secara tidak sah dan atau pengurangan penghasilan yang diterima.
5. Data dan informasi yang diperoleh selama penelitian dijadikn sebagai bahan
pertimbangan dalam menentukan jenis hukuman.
5 | Fungsi dan Tugas Pokok serta Jenis dan Tujuan Audit Keuangan Negara
8. Dasar Pertimbangan Hukum dan Ruang Lingkup Kode Etik Badan Pemeriksa
Keuangan
Pada mulanya kode etik BPK diatur dalam Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan No. 2
Tahun 2007 tentang Kode Etik BPK RI. Peraturan tersebut ditetapkan pada tanggal 22 Agustus
2007 serta telah ditetapkan Kode Etik BPK sebagai pelaksanaan ketentutan Pasal 29 ayat (1) dan
ayat (2) UU No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.
Namun seiring perkembangan zaman, peraturan ini sudah tidak sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan organisasi. Dengan alasan tersebut, perlu ditetapkan Peraturan
Badan Pemeriksa Keuangan yang baru untuk menyempurnakan Kode Etik BPK. Peraturan BPK
ini merupakan aturan hukum yang dikeluarkan oleh BPK yang mengikat secara umum dan
dimuat dalam lembaran negara.
Ruang lingkup kode etik disebutkan di Pasal 3, yang menyatakan bahwa Kode Etik BPK
berlaku bagi anggota BPK, Pemeriksa dan Pelaksana BPK. Lainnya dijelaskan di Pasal 1 yang
menyebutkan bahwa Anggota BPK adalah pejabat negara pada BPK yang dipilih oleh DPR
dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh Presiden. Pemeriksa adalah
orang yang melaksanakan tugas pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara
untuk dan atas nama BPK, sedangkan Pelaksana BPK Lainnya adalah pejabatan struktural pada
Unit Pelaksana Tugas Pemeriksaan dan BPK Perwakilan Provinsi sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya serta Pejabat dan atau pegawai lainnya sesuai surat tugas yang sah untuk melakukan
pemeriksaan keuangan Negara.
6 | Fungsi dan Tugas Pokok serta Jenis dan Tujuan Audit Keuangan Negara
9. Dasar Hukum Badan Pemeriksa Keuangan
Adanya BPK pertama kali ditetapkan oleh UUD 1945. Pada pasal 23 ayat (5) UUD 1945
memuat amanat “Untuk memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan suatu
Badan Pemeriksa Keuangan, yang peraturannya ditetapkan dengan Undang-Undang.”
Kehadiran pasal tersebut menunjukkan bahwa sejak awal para pendiri Republik Indonesia
sudah menyadari bahwa dalam rangka menegakkan pemerintaha yang bertanggungjawab
diperlukan sebuah Badan Pemeriksa Keuangan. Karena itu, dalam UUD tersebut tercantum
ketetapan yang mewajibkan pembentukan BPK sebagai lembaga negara yang bertugas untuk
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
Undang-undang yang dijadikan landasan hukum dan landasan operasional BPK dalam
menjalankan tugasnya diantaranya yaitu :
Dalam UU No. 15 Tahun 2006 secara jelas menyatakan bahwa BPK harus berposisi
sebagai lembaga pemeriksa yang bebas mandiri dan profesional. Hal ini sangat diperlukan dalam
rangka upaya menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme.
7 | Fungsi dan Tugas Pokok serta Jenis dan Tujuan Audit Keuangan Negara
AUDIT INTERNAL PEMERINTAH
1. Jenis Auditor
a. Auditor Pemerintah adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas keuangan
pada instansi-instansi pemerintah. Di Indonesia, auditor pemerintah dapat dibagi
menjadi dua yaitu:
b. Auditor Intern merupakan auditor yang bekerja pada suatu perusahaandan oleh
karenanya berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas utamanya
ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan tempat dimana ia bekerja.
Audit Internal dalam Pemerintahan adalah audit yang dilakukan di lingkungan organisasi/
lembaga yang bergerak di bidang penyediaan barang dan jasa publik (public good and services)
yaitu barang dan jasa yang dibutuhkan oleh khalayak ramai atau masyarakat pada umumnya
seperti jalan raya, rumah, sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, pertahanan dan keamanan,
penerangan dan sebagainya. Organisasi/ Lembaga sektor publik tersebut dapat berupa instansi
pemerintah, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah dan Lembaga swasta.
Dengan demikian, pengertian audit internal pemerintahan merupakan kegiatan audit yang
dilakukan oleh Auditor yang bekerja untuk kepentingan manajemen organisasi/ lembaga
pemerintahan, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah dan swasta yang
melakukan upaya penyediaan barang & jasa publik.
9 | Fungsi dan Tugas Pokok serta Jenis dan Tujuan Audit Keuangan Negara
Manajerial (Managerial Audit), Audit Hasil Program (Program Result Audit), Investigasi
(Investigative/Forensic Audit), Audit Kecurangan (Fraud Auditing) dan sebagainya.
10 | Fungsi dan Tugas Pokok serta Jenis dan Tujuan Audit Keuangan Negara
6. Lembaga Audit Internal Pemerintah
Dari Uraian diatas, dapat dikatakan bahwa profesi auditor sangat dibutuhkan oleh sektor
swasta maupun lembaga pemerintahan. Di Indonesia, penyedia jasa auditor ekternal dilakukan
oleh berbagai KAP yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sedangkan untuk di institusi
pemerintahan, peranan auditor eksternal dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Disisi lain, Auditor Internal juga memerankan peranan penting bagi perusahaan. Auditor internal
menjadi tangan kanan kepercayaan dari Direktur Utama maupun Pemilik Usaha.
Penyedia jasa auditor internal juga disediakan oleh beberapa konsultan Audit Internal
maupun berasal dari karyawan di dalam perusahaan. Untuk instansi pemerintahan, peranan
auditor internal dilakukan oleh professional yang disewa secara temporer dari luar atau internal
yang masih dalam satu satuan kerja (BPKP, Inspektorat Jendral Departemen, Inspektorat
Propinsi, Auditor Internal dari BUMN). Dewasa ini, dunia profesi audit internal baik secara
swasta maupun pemerintahan juga telah dinauingi oleh Lembaga-lembaga professional, seperti:
Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA), The Institute of Internal Auditor (IIA) Indonesia,
Dewan Sertifikasi Qualified Internal Audit (QIA), Perhimpunan Audit Internal Indonesia dan
Asosiasi-asosiasi perkumpulan Audit Internal.
Sesuai dengan Pasal 2 dan 3 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 192 Tahun
2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). BPKP mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/ daerah dan
pembangunan nasional. Dalam melaksanakan tugasnya, BPKP menyelenggarakan fungsi:
12 | Fungsi dan Tugas Pokok serta Jenis dan Tujuan Audit Keuangan Negara
l. Pelaksanaan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di BPKP dan
pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum,
ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum,
kehumasan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
INSPEKTORAT
Sebagai pengawas internal, Inspektorat Daerah yang bekerja dalam organisasi pemerintah
daerah tugas pokoknya dalam arti yang lain adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur
yang ditetapkan oleh manajemen puncak (Kepala Daerah) telah dipatuhi dan berjalan sesuai
dengan rencana, menentukan baik atau tidaknya pemeliharaan terhadap kekayaan daerah,
13 | Fungsi dan Tugas Pokok serta Jenis dan Tujuan Audit Keuangan Negara
menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur dan kegiatan pemerintah daerah, serta yang tidak
kalah pentingnya adalah menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai Unit/
Satuan Kerja sebagai bagian yang integral dalam organisasi Pemerintah Daerah.
Dari penjelasan itu dapat dikatakan bahwa Inspektorat Daerah sebagai pengawas internal
memiliki karakteristik yang spesifik, dan ia memiliki ciri antara lain adalah :
a. Alat dalam organisasi Pemerintah Daerah yang menjalankan fungsi quality assurance.
b. Pengguna laporan pengawas internal adalah top manajemen (Kepala Daerah) dalam
organisasi Pemerintah Daerah yang bersangkutan.
c. Dalam pelaksanaan tugas seperti halnya pengawas eksternal dapat menggunakan
prosedur pemeriksaan bahkan harus memiliki prosedur yang jelas.
d. Kegiatan pemeriksaan bersifat pre-audit atau build-in sepanjang proses kegiatan
berlangsung.
e. Fungsi pemeriksaan yang dilakukan lebih banyak bersifat pembinaan dan dalam
praktiknya memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Daerah, ia tidak
berwenang untuk menghakimi apalagi menindak.
14 | Fungsi dan Tugas Pokok serta Jenis dan Tujuan Audit Keuangan Negara
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Taufiq. 2018. “Peran Inspektorat Daerah Sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah
Di Provinsi Lampung.” Skripsi. Fakultas Hukum. Hukum. Universitas Lampung, Bandar
Lampung.
Manis, Si. 2019. “Pengertian BPK : Syarat, Tujuan, Fungsi, Tugas, Wewenang dan Dasar
Hukum BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)”, https://www.pelajaran.co.id/2019/09/bpk.html,
(Diakses pada 24 Januari 2020 pukul 14.00).
15 | Fungsi dan Tugas Pokok serta Jenis dan Tujuan Audit Keuangan Negara