PERTANGGUNGJAWABAN APBN
PENDAHULUAN
• Salah satu upaya untuk mewujudkan transparansi dan akuntablitas
Pengelolaan KN adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan
pemerintah yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun mengikuti Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP).
UU 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara menetapkan bahwa laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN disampaikan berupa Laporan
Keuangan (LK) yang terdiri dari:
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA),
2. Neraca,
3. Laporan Arus Kas (LAK), dan
4. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
LK pemerintah yang telah diperiksa oleh BPK harus disampaikan kepada DPR
selambatnya 6 bulan setelah berakhirnya Tahun Anggaran.
• Dalam rangka akuntabilitas pengelolaan KN menteri/pimpinan lembaga
selaku pengguna anggaran/ barang bertanggungjawab atas pelaksanaan
kebijakan yang ditetapkan dari segi manfaat/hasil (outcome).
Sedangkan pimpinan organisasi K/L bertanggungjawab atas
pelaksanaan kegiatan dari segi barang dan/ atau jasa yang disediakan
(output).
• Dalam UU No. 17 tahun 2003 diatur sanksi yang berlaku bagi menteri/
pimpinan lembaga, serta pimpinan unit organisasi Kementerian/Lembaga
(K/L) yang terbukti melakukan penyimpangan kebijakan/kegiatan yang
telah ditetapkan. Ketentuan sanksi tsb. sebagai upaya preventif dan
represif, serta berfungsi sebagai jaminan atas ditaatinya UU tentang
APBN.
• Selain itu perlu ditegaskan juga prinsip-prinsip yang berlaku universal bahwa
barang siapa yang diberi wewenang untuk menerima, menyimpan, dan
membayarkan atau menyerahkan uang, surat berharga atau barang milik
negara bertanggung jawab secara pribadi atas semua kekurangan yang
terjadi dalam pengurusannya.
Kewajban untuk mengganti Kerugian KN oleh para Pengelola KN dimaksud
merupakan unsur pengendalian intern yang handal.
A. SISTEM PENGAWASAN EKSTERNAL PEMERINTAH