Audit Keuangan
Kelompok 1:
Ryan Sotiawan 1710313110040
Muhammad Martino Suhendra 1710313110028
Mar'ie Muhammad Reza 1710313310042
Pengertian Audit Keuangan
• Audit keuangan atau audit laporan keuangan merupakan
penilaian atau evaluasi atas suatu entitas (organisasi,
perusahaan, atau lembaga) sehingga menghasilkan pendapat
atau opini yang independen dari pihak ketiga tentang laporan
keuangan yang akurat, lengkap, relevan, wajar, dan pastinya
sesuai dengan prinsip akuntansi dan aturan yang berlaku.
Konsep dan Tujuan Audit Keuangan
pada sektor publik dan pemerintahan
• Tujuan dari audit sektor publik dipertegas dalam UU No. 15
tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara. UU ini menyatakan bahwa
pemeriksaan berfungsi untuk mendukung keberhasilan upaya
pengelolaan keuangan Negara secara tertib dan taat pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Obyek Pemeriksaan keuangan
• Laporan Keuangan Pemerintah Pusat;
• Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga;
• Laporan Keuangan Pemerintah Daerah;
• Laporan Keuangan BI;
• Laporan Keuangan BUMN;
• Laporan Keuangan BUMD; dan
• Laporan Keuangan badan-badan lain yang diwajibkan oleh
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ruang lingkup pemeriksaan
keuangan
• Anggaran dan realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan
• Posisi aset, kewajiban dan ekuitas dana
• Arus kas dan saldo kas akhir sesuai dengan sisa lebih
pembiayaan anggaran (SILPA) dalam laporan realisasi
anggaran dan ekuitas dana dalam neraca; dan
• Pengungkapan informasi yang diharuskan seperti disebutkan
dalam SPKN.
• Selain itu, pemeriksaan juga menguji efektivitas pengendalian
intern dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan pelaporan keuangan dalam LK
STANDAR PEMERIKSAAN
KEUANGAN NEGARA
• SPKN memuat pernyataan profesional pemeriksa, mutu
pelaksanaan pemeriksaan, dan persyaratan laporan
pemeriksaan yang profesional
• Tujuan Standar Pemeriksaan adalah untuk menjadi ukuran
mutu bagi para pemeriksa dan organisasi pemeriksa dalam
melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara.
• Dasar penyusunan : Pasal 5 UU nomor 15 tahun 2004 dan
Pasal 9 ayat (1) huruf e UU nomor 15 tahun 2006
METODOLOGI PEMERIKSAAN
KEUANGAN
PERENCANAAN PEMERIKSAAN
• Pemahaman Tujuan Pemeriksaan dan Harapan Penugasa
• Pemenuhan Kebutuhan Pemeriksa
• Pemahaman Atas Entitas
• Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Sebelumnya
• Pemahaman Atas Sistem Pengendalian Intern
• Pemahaman dan Penilaian Risiko
• Penetapan Materialitas Awal dan Kesalahan Tertolerir
• Penentuan Metode Uji Petik
• Pelaksanaan Prosedur Analitis Awal
• Penyusunan Program Pemeriksaan dan Program Kegiatan
perseorangan
Lanjutan…
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
• Pelaksanaan Pengujian dan Analitis Terinci
• Pengujian Sistem Pengendalian Intern
• Pengujian Substantif atas Transaksi dan Saldo Akun
• Penyelesaian Penugasan
• Penyusunan Konsep Temuan Pemeriksaan
• Perolehan Tanggapan Resmi dan Tertulis
• Penyampaian Temuan Pemeriksaan (TP) kepada Auditee
Lanjutan…
PELAPORAN PEMERIKSAAN
• Penyusunan konsep laporan hasil pemeriksaan
• Penyampaian konsep laporan hasil pemeriksaan kepada
Pejabat entitas yang berwenang
• Pembahasan konsep hasil pemeriksaan dengan Pejabat entitas
yang berwenang
• Perolehan surat representasi
• Penyusunan konsep akhir dan penyampaian laporan hasil
pemeriksaan
Jenis Opini
Wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion)
• Opini Wajar Tanpa Pengecualian menyatakan bahwa LKPP dan LKKL disajikan secara wajar
dalam semua hal yang material sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan .
Oleh karena itu, dalam laporan hasil pemeriksaannya, BPK tidak hanya mengungkapkan
opini atas LKPD, tetapi juga mengungkapkan tentang Sistem Pengendalian Internal dan
Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan yaang menjadi indikator dalam
penentuan opini atas LKPD, sesuai prosedur maupun standar-standar pemeriksaab yng
ditentukan. Entitas pemeriksaan BPK memperoleh opini WTP, hal tersebut bukan karena
pemberian BPK, tetapi merupakan keberhasilan dari kerja keras entitas yang
bersangkutan.
PEMERIKSAAN ATAS LKPP, LKPD, BUMN
Pemeriksaan atas BUMN
Permasalah yang perlu mendapat perhatian terutama adalah kekurangan
penerimaan Perum Bulog, terutama pendapatan talangan penyaluran
Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk bencana alam dan operasi pasar
sampai 31 Desember 2018 sebesar Rp 649,43 miliar yang belum diterima dar
pemerintah.
Permasalahan pada Bulog berikutnya adalah klaim asuransi kekurangan
kuantum beras impor dalam proses pengiriman laut sebesar USD 856,15 ribu
dan pendapatan hasil kerja sama pemeliharaan dan penyaluran sapi siap
potong dengana PT Berdikari (Persero) sebesar Rp 78,14 miliar.
Selain itu, BPK juga menemukan bahwa Perum Bulog belum menyetorkan
hasil penjualan beras operasi pasar CBP tahun 2018 ke kas negara per 31
Desember 2018 sebesar Rp 888,68 miliar.
PEMERIKSAAN KEPATUHAN ATAS
PERUNDANG-UNDANGAN DAN
PENGENDALIAN INTERNAL
Kepatuhan Terhadap Perundang-Undangan
Pemberian opini juga didasarkan pada penilaian kepatuhan terhadap ketentuan
perundang-undangan. Seperti yang tertuang dalam pernyataan standar pelaporan
tambahan kedua pada SPKN bahwa laporan hasil pemeriksaan atas laporan
keuangan harus mengungkapkan telah melakukan pengujian atas kepatuhan
terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh langsung
dan material terhadap penyajian laporan keuangan.
Ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang
ditemukan dalam pemeriksaan keuangan, dimuat dalam laporan atas kepatuhan.
Apabila pemeriksa menerbitkan laporan atas kepatuhan terhadap ketentuan
peraturan perundang-undangan, laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan
harus memuat suatu paragraf yang merujuk kepada laporan tersebut. Laporan atas
kepatuhan mengungkapkan hal berikut ini:
1. Ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan termasuk
pengungkapan atas penyimpangan administrasi, pelanggaran atas perikatan
perdata, maupun penyimpangan yang mengandung unsur tindak pidana.
2. Ketidakpatuhan yang signifikan.
PEMERIKSAAN KEPATUHAN ATAS
PERUNDANG-UNDANGAN DAN
PENGENDALIAN INTERNAL