Anda di halaman 1dari 20

Teori, Konsep, dan Aplikasi

AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

Abdul Halim
Muhammad Syam Kusufi
BAB 24
MEMAHAMI FUNGSI BPK, BPKP, DAN
INSPEKTORAT DI PEMERINTAH
INDONESIA
PENDAHULUAN

 Hampir setiap negara di dunia ini memiliki


tujuan yang sama, yaitu untuk meningkatkan
kesejahteraan, melindungi, dan memenuhi
kebutuhan rakyatnya.
 Pasca-reformasi, pemerintah semakin gencar
berusaha untuk memusnahkan tindakan-
tindakan korupsi yang telah terlanjur menjadi
budaya di Indonesia.
www.penerbitsalemba.com
PENDAHULUAN

 UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang


Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara menyatakan bahwa
terdapat tiga jenis pemeriksaan yang dapat
dilakukan oleh BPK.
1. Pemeriksaan keuangan
2. Pemeriksaan kinerja
3. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu

www.penerbitsalemba.com
PEMBAHASAN

 Pada dasarnya Badan Pemeriksa Keuangan


(BPK) bertugas melakukan pengawasan
terhadap pengelolaan keuangan negara.
 Dengan adanya pengawasan tersebut
diharapkan tidak terjadi penyimpangan
ataupun guna menghindari adanya praktik-
praktik yang mengakibatkan terjadinya
kerugian negara.
www.penerbitsalemba.com
PEMBAHASAN

1. Kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan


Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah
badan yang memeriksa tanggung jawab
tentang keuangan negara yang dalam
pelaksanaan tugasnya bebas dan mandiri
serta tidak berdiri di atas pemerintahan.

www.penerbitsalemba.com
PEMBAHASAN

2. Tugas dan Wewenang Badan Pemeriksa


Keuangan
 Memeriksa tanggung jawab tentang keuangan

negara.
 Hasil pemeriksaan itu diserahkan kepada Dewan

Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,


dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sesuai
dengan kewenangannya.
www.penerbitsalemba.com
PEMBAHASAN

3. Keanggotaan Badan Pemeriksa Keuangan


Anggota Badan Pemeriksa Keuangan dipilih
oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Daerah dan diresmikan oleh
Presiden.

www.penerbitsalemba.com
PEMBAHASAN

4. Visi Badan Pemeriksa Keuangan


Terwujudnya BPK RI sebagai lembaga pemeriksa
yang bebas dan mandiri, profesional, efektif, efisien,
dan modern dalam sistem pengelolaan keuangan
negara yang dalam setiap kegiatannya: (1) memiliki
pengendalian intern yang kuat; (2) memiliki aparat
pemeriksa intern yang kuat; dan (3) hanya diperiksa
oleh satu aparat pemeriksa eksternal.

www.penerbitsalemba.com
PEMBAHASAN

5. Misi Badan Pemeriksa Keuangan


Mewujudkan diri menjadi auditor eksternal keuangan
negara yang bebas dan mandiri, profesional, efektif,
efisien, dan modern sesuai dengan praktik internasional
terbaik, berkedudukan di ibukota negara dan ibukota
setiap provinsi, serta mampu memberdayakan DPR, DPD,
dan DPRD dalam melaksanakan fungsi pengawasannya
terhadap pemerintah pusat dan daerah untuk mewujudkan
pemerintahan yang bebas dari korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN).

www.penerbitsalemba.com
PEMBAHASAN

6. Nilai-Nilai Dasar Badan Pemeriksa Keuangan


a. Independensi
BPK RI adalah lembaga negara yang independen di bidang organisasi,
legislasi, dan anggaran serta bebas dari pengaruh lembaga negara lainnya.
b. Integritas
BPK RI menjunjung tinggi integritas dengan mewajibkan setiap pemeriksa
dalam melaksanakan tugasnya, menjunjung tinggi kode etik pemeriksa
dan standar perilaku profesional.
c. Profesionalisme
BPK RI melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesionalisme
pemeriksaan keuangan negara, kode etik, dan nilai-nilai kelembagaan
organisasi.

www.penerbitsalemba.com
PEMBAHASAN

Fungsi BPKP adalah sebagai berikut.


1. Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan.
2.Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara
dan pengurusan barang milik/kekayaan negara.
3.Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah
dan pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan
daerah.
4. Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat
strategis dan/atau lintas departemen/lembaga/wilayah.
5. Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah pusat dan daerah.
6. Evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
www.penerbitsalemba.com
PEMBAHASAN

7. Pemeriksaan terhadap badan usaha milik negara.


8. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate
governance dan laporan akuntabilitas kinerja pada
badan usaha milik negara.
9. Investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang
merugikan negara.
10. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil
pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan.
11. Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP.

www.penerbitsalemba.com
PEMBAHASAN

Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi, antara lain:


1. penyiapan perumusan kebijakan departemen di bidang
pengawasan;
2. pelaksanaan pengawasan kinerja, pengawasan
keuangan, pengawasan untuk tujuan tertentu, dan
partisipasi dalam pemberantasan tindak pidana korupsi
dan kejahatan keuangan atas petunjuk menteri;
3. penyusunan laporan hasil pengawasan; dan
4. pelaksanaan urusan administrasi dan dukungan teknis
Inspektorat Jenderal.
www.penerbitsalemba.com
PEMBAHASAN

 Fungsi-fungsi tersebut dirumuskan sesuai dengan peran


Inspektorat Jenderal sebagai pengawas internal
pemerintah.
 Dengan menyelenggarakan fungsi-fungsi tersebut,
Inspektorat Jenderal membantu pemerintah dalam hal
pengawasan kinerja, pengawasan keuangan, pengawasan
untuk tujuan tertentu, dan Inspektorat Jenderal juga
dapat berpartisipasi dalam pemberantasan tindak pidana
korupsi dan kejahatan keuangan lainnya.

www.penerbitsalemba.com
KESIMPULAN

 Berdasarkan landasan hukumnya, kewenangan BPK telah diatur


dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 23E, yaitu untuk
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan
negara.
 Tugas Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, yang
ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005
menyebutkan secara terperinci tugas dan fungsi-fungsinya
sebagai sebuah lembaga nondepartemen (LPND) yang berada di
bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
 Inspektorat Jenderal pun memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai
pengawas internal pemerintah.

www.penerbitsalemba.com
KESIMPULAN

 Secara umum, pengawasan internal


diperlukan untuk menilai faktor ekonomis,
efisiensi, dan efektivitas suatu manajemen;
menguji kebenaran laporan keuangan dan
laporan pengelolaan; dan menilai ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

www.penerbitsalemba.com
KESIMPULAN

Dengan dilakukannya penilaian dan pengujian tersebut,


sehingga pengawasan internal dapat memberikan manfaat,
antara lain:
1.memberikan rekomendasi perbaikan bagi manajemen yang
diaudit;
2.memberikan konsultasi secara independen dan objektif kepada
pihak yang diaudit untuk memperbaiki manajemen,
pengendalian, dan pengelolaan risiko;
3.meminimalkan risiko dalam kebijakan, prosedur, dan
operasional yang telah ditetapkan untuk memastikan
tercapainya tujuan.
www.penerbitsalemba.com
Kunjungi

www.penerbitsalemba.com
Fan Page
www.facebook.com/penerbit.salemba
Follow Us On
@penerbitsalemba
Follow Us On
penerbitsalemba
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai