Anda di halaman 1dari 8

KEPUTUSAN DIRtrKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT FIINDU

DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT HINDU


NOMOR 93 TAHUN 2019
TENTANG
PETUNJUK TEKN]S PENGANGKATAN, PENETAPAN DAN
PEMBERHtrNTIAN PENYULUH AGAMA HINDU NON PEGAWAI NtrGERI
SIPIL

DtrNGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JtrNDtrRAL BIMBINGAN MASYARAKAT HINDU,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan Sradha dar"r Bakti umat


Hindu dan meningkatkan kerukunan serta moderasi
beragama dalam membantu tugas dan fr_rngsi Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat I{indu periu mengangkat
Penl'uluh Non Pegawai Negeri Sipil;
b. bahwa untuk pengangkatan,penetapan dan pembcrhentian
Penluluh Non Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, periu membuat Petunjuk Teknis;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu tentang
Pengangkatan, Penetapan dan Pemberhentian Penyuluh
Agama Hindu Non Pegawai Negeri Sipil.

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 20 13 tentang Tata


Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Beianja Negara
(Lembaran Negara Republik Indone sia T:Lhun 20 13 Nomor
103, Tambahan Lembaran Negarii RL-pLlblik Indonesia Nomor
sa23);
2. Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2OO7 tentang
Organisasi dan Tunjangan Jabatan Fungsional Penyrrluh
Agama;
3 Peraturan Presiden Nomor 7 Tahr-rn 2015 tentan€l Organisasi
Kementerian Negara (Lembaran h-c g:Lra Republik Indonesia
Tahun 2015 168);
4. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 20l5 tentang
Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 168);

Kabag Organisasi, Direktur Sekretaris

r
Kepegawaian &
Hukum

? \4
5. Peraturan Menteri Agama Nornor 29 Tahun 2016 tentang
Pemberian, Pengurangan, dan Penambahan T\rnjangan
Kinerja Pegawai Kementerian Agama.
6. Peraturan Menteri Agama Nomor 56 Tahun 2014 Tentang
Pendidikan I(eagamaan Hindu (Berita Ne gara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1959).
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor I9O IPMK.OS l2Ol2
tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (berita Negara
Republik Indonsia Tahun 2012 Nomor 1191) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
178lPMK.OSl2018 tentang Pembahan atas Peraturan Meteri
Keuangan Nomor 190/PMK.OS l2O72 tentang Tata Cara
Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
8. Keputusan Menteri Agama Nomor 769 Tahun 2018 tentang
Pedoman Peny'uluh Agama Non Pegawai Negeri Sipil;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR JtrNDERAL B]MBINGAN MASYARAKAT


HINDU TENTANG PtrTUNJUK TEKNIS PONGANGKATAN
PENETAPAN DANPEMBERHENTIAN PENYULUH AGAMA HINDU
NON PEGAWAI NEGERI SIPIL,

KESATU Menetapkan Petunjuk Teknis Pengangkatan Penetapan dan


Pemberhentian Penyuluh Agama Hindu Non Pegawai Negeri Sipil.

KEDUA Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU


dipergunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengangkat
dan/atau memberhentikan Penynrluh Non Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KETIGA Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

di Jakarta
21 Oktober 2019

MASYARAKAT HINDU.

Kabag Organisasi, Direktur Seketa s


Kepegawaian &
Hukum

+ 4' \x
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
BiMBINGAN MASYARAKAT HINDU
NOMOR 93TAHUN2019
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN,
PENETAPAN DAN PEMBERHENTIAN PENYULUH
AGAMA HINDU NON PEGAWA] NEGERI SIPIL

PETUNJUK TEKNIS
PENGANGKATAN, PENETAPAN DAN PEMBERHENTIAN
PENYULUH AGAMA HINDU NON PEGAGAI NEGERI SIPIL

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai


agama Hindu pada masyarakat Hindu di seluruh Nusantara yang terbentang
dari Sabang sampai Meraoke, perlu mengangkat Penyuluh Agama Hindu
Penyuluh Agama Hindu Pegawai Negeri Sipil tidak menjangkau untuk
memberikan pembinaan dengan keberadaan masyarakat yang tersebar di
wilayah Republik Indonesia. Peran Peny'u1uh Agama Hindu sangat penting dan
menjadi garda terdepan dalam membina membimbing umat Hindu,
memperkuat toleransi beragama antar dan intern umat Penyuluh Non
Pegawai Negeri Sipil perlu diangkat untuk membantu pelaksanaan penyrrluh
untuk memberikan bimbingan dan pembinaan kepada masyarakat di daerah.
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka perlu dibuat Petujuk Teknis
tentang Pengangkatan Penetapan dan Pemberhetian Penyuluh Agama Hindu
Non Pegawai Negeri Sipil

B. Ketentuan Umum

1. Peny'uluh Agama Hindu Non Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya


disebut Penyr:luh Agama Hindu Non PNS adalah Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja yang diangkat, ditetapkan dan diberi tugas,
tanggung jawab serta werl.enang secara penuh untuk melakukan
kegiatan bimbingan, penluluhan melalui bahasa agama dan
pembangunan pada masyarakat melalui surat Keputusan Kepaia Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi / Kepala Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/ Kota
2. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi adalah pejabat yang
diangkat dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Agama.
3. Kepala kantor kemeterian agama kabupaten / Kota adalah pejabat yang
diangkat dan ditetapkan dengan surat keputusan Kepala Kantor Wilayah

Kabag Organisasi, Direknu Sekretaris


Kepegawaian &
Hukum

1' L' \g.


3. Kepala kantor kerneterian agama kabupaten / Kota adal.rh pejabal yang
diangkat dan ditetapkan dengan surat keputusan I{cpala Kantor Wilayah
4. Pengangkatan Penyrrluh Agama Hindu Non Pegawai Negeri Sipil (Non
PNS) adalah proses Pengangkatan melalui serangkaiern tahapan seleksi
yang dilakukan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi/
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten / Kota.

C. Maksud Dan Tujuan

Maksud Petunjuk Teknis ini adalah untuk mcmberikan acuan ittau


petunjuk dalam pelaksanaan pengangkatan clan pemberhentian
Peny'uluh Agama Hindu Non Pegawai Negeri Sipil (Non pNS) cli scluruh
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi/ Kabupartcn / I{ota.
b. Tujuan Petunjuk Teknis ini adalah untuk:
1. Menetapkan kualifikasi dan standar minimllm dalam proses
pengangkatan Penyuluh Agama Hindu Non Pegar.r,ai Negeri Sipil (Non
PNS).
2. Menetapkan prosedur, tahapan-tahapan d:ln mekanismc clalam
pengangkatan Penyuluh Agama Hindu Non pNS.
3, Menjadi acLran dasar bagi Kementerian Agama Wilayah l)r.ovinsi dan
Kabupaten/ Kota dalam pengangkat:rn, penetilpal clan
pemberhentian Penyuluh Agama llindu Nor-r pNS sesrrai densan
peratluan dan perundang-undangan yang berlaku.
D Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2Ol3 tcntang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanj.: Negara (l_embaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nornor 103, Tarnbahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 54 23);
2. Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2OO7 tcr.]tang Organisasi dan
Tunjangan Jabatan Fungsional Penyuluh Agam:r
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Inclonesia Taltun
201s 168);
4. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tcnlan!l Kementerian
Agama (Lembaran Negara Republik Indonesi:r 'l':rhun 20 I 5 Nomor
168);
5. Peraturan Menteri Agama Nomor 29 Tahun 2O1er tentang pemberian,
Pengurangan. dan Penambahan Tunjang:rn l(inerja pegawai
Kementerian Agama.
6. Peraturan Menteri Agama Nomor 56 Tahun 2O 14 Tentang Pendiclikan
Keagamaan Hindu (Berita Negara Republik Inclone sia Tahr_Ln 20 14
Nomor 1959).
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.O\l2012 tentang 'l'ata
Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran pcndapatan
dan Belanja Ncgara (berita Negara Republik lndonsia 'fahr_ur 2012

Kabag Organisasi, Dirchtur Sekretaris


Kepegawaian &
Hukum

v ry \R
Nomor 1191) scbagaimana telah diubah dengan Peratur:rn Mcnteri
Keuangan Nomor 178/PMK.OS/2018 tentang Perubahan atas
Peraturan Meteri Keuangan Nomor |9O|PMK.OS12012 tcntang Tata
Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pt ndapatan
dan Belanja Negara;
8. Keputusan Menteri Agama Nomor 769 Tahun 20l8 tentang Pedoman
Penyuluh Agama Non Pegawai Negeri Sipil;

BAB II
SYARAT DAN KRITtrRIA PENGANGKATAN PENYULUH NON PtrGAWAI NtrC}trRI
SIPIL
a. Kiteria Umum :

1. Beragama Hrndu
2. Sehat jasmani dan rohani;
3. Bukan anggota atau pengurus organisasi terlarang; rltrn
4. Bukan pengurus partai politik

b. Kriteria Khusus :

i. Usia serendah-rendahnya 20 tahun dan setinggi tirgginya 70


tahun;
2. Kualifikasi Pendidikan diutamakan Sarjana (S l ) dan atau/ sedang
menempuh pendidikan program Sarjana (S1);
3. Diprioritaskan yang berkualifikasi Pendidikan Serrjana (S 1) Agama
Hindu;
4. Memiliki kompetensi / kemampuan penyulllhi
5. Memiliki KTP / surat keterangan domisili ;
6. Dalam hal tertentu di suatu wilayah tidak terclapat Sr-rmber Daya
Manusia sebagaimana disyaratkan pacla point 2 (dua),
dimungkinl<an untuk mengangkat Penyuluh Ag:.Lnta l{inclu Non pNS
dengan Pendidikan SMU / SMK / Utama Widya pasram:ur iltau
sederajat yang mempunyai kompetensi unLr:l< menyuJuh agama
Hindu;
7. Dalam hal tertentu pengangkatan Penyulr,ri.r Agama I Iindri Non
Pegawai Negeri Sipil ( Non PNS) dapat dilakukan birgi tokoh
tertentu yang sudah dikenal dan diketahui kiprah, pengalaman
serta pengabdiannya dalam bidang dharmawacana di tengah
masyarakat yang dibuktikan dengan Surat Keterar.rgan dari
Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Prov/ I(:rb / Kora / Kec (pilih
1); dan
B. Lulus Test Seleksi Penyuluh Agama Hindu Non Pegav,'iii Negeri Sipil
( Non PNS).

Kabag Organisasi, Direktur Sekretrris

v
Kepegawaian &
Hukum

t 41/
BAB III
STANDAR I{OMPETENSI PENYULUH AGAMN JJINDU NON PNS

Seleksi Penl.uluh Agama Hindu Non PNS didasarkan pacla :


1. Kompetensi Ilmlr Keagamaan, meliputi :
a. Mampu membaca dan memahami Kitab Suci Agama I'lindu;
b. Memahami Tri Kerangka Dasar-dasar Agama Flinclu
c. Memahami sejarah perkerrrbangan Agama Hinclu.
2. Kompetensi Komunikasi, meiiputi:
a. Mampu berceramah agama (Dharma Wacana);
b. Mampu memberikan Konseling Agama.
3. Kompetensi Sosial, meliputi:
a. Cakap dalam bermasyarakat;
b. Aktif dalam organisasi keagamaan/ kemasyar.lli:l ta 1t.
4. Kompetensi moral, meltputi:
a. Berbudi pekerti, berkarakter positif dalam kehic[L.p:rn sel.rari,hari;
b. Tidak sedang terlibat dalam bermasalah hukr;rn. it

BAB IV
TATA CARA SELEKSI PENYULUH AGAMA I NDU NON pcgawari
Negeri Sipil ( Non PNS)

1. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provin si/ I{epala Kantor


Kementerian Agama Kabupaten/Kota membentul< paniLia Seleksi
Penyuluh Agama Flindu Non Pegawai Negeri Sipil ( Non pNS) dengan
struktur ketua, sekretaris dan anggota serLl tnenunjuk kepala
Bidang/Pembimas Hindu/l(epala Kantor lierncntcri:rn Asama
Kabupaten/ Kota scbagai Koordinator;
2. Panitia mengumumkan Pembukaan penerimaan Calon penyuluh Agama
Hindu Non PNS melalui media cetak/ elektronik /muLutrsi.rng pcngumlrman
di tempat tertentu, selambat-lamb atrrya 2 bulan scbelum tahun anggaran
berj alan;
3. Panitia melakukan tahapan seleksi Calon Penyuluh Agama llindu Non
PNS meliputi seleksi berkas / administrasi, tes tertulis dan tes
wawancara;
4. Panitia menyerahkiln hasil seleksi dengan berita acara yitng selanjntnya
disyahkan oleh I(epala Kantor Kementerian Ag:rmrr Provit'rsi /Kepala
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota;
5. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi/ Ke pala Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/ Kota, Menetapl<:rn Calor-r penyuluh
Agama Hindu Non PNS yang dinyatakan telah lulus selcksi untukjangka
waktu 3 tahun, namun ditetapkan sebagai Penyulnh Non pcgawai Ncgeri
Sipil (Non PNS) sesuai dengan anggaran y:rng tc:rseclia ( cnam
bulan/ setahun);
6. Apabila ada penyuluh yang mengundurkan diri atar-r diberl.rentikan dapat
dilakukan perekmtan kembali untuk memenuhi kuota;

Kabag Organisasi, Difcklul Sekrctal is


Kepegawaian &
Hukum

v /k/
I \.4
7. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi menyampaikan
tembusan Surat Kcputusan Pengangkatan Pcnluh-rh Agama Hindu Non
Pegawai Negeri Sipil (PNS) kepada Direktor .Jendcral Bimbingan
Masyarakat Hindr.r, untuk perhatian (up) Direktur Urtrsan Agama Hindu
selambat lambatny:r awal Januari tahun berjalan.

BAB V
PEMBERFIENTIAN PENYULUH AGAMA FIINDIJ NON PNS

1. Penyuluh Agama Hindu Non Pegawai Ncgcri Sipil (Non PNS)


diberhentikan dari penugasannya sebagai PenyrLluh Agama Hindu Non
Pegawai Negeri Sipil ( Non PNS) apabila :
a. Meninggal dunia;
L D^-l-^l^- ^^- +^+
^ -.
n Rerluinerir h, rn,12
d. Diketahui terbukti melakukan perbuatan tcrccLa dan terlibat
tindakan melawan hukum;

2. Formasi Penyuluh Agama l{indu Non PNS yang l<osong sebagaimana


dimaksud pada bab VI angka 1 dan diisi melalui ncl<anisrnc Pergantian
Antar Waktu (PAW) oleh calon penl'uluh yang tehlr n.tcngil<r-rti seleksi
tahun berjalan berdasarkan urutan rangking hasil sclel<si.

BAB VI
PELAPORAN KINERJA

Untuk mencapai target dan sasaran, setiap Penyulrrh Alama Hindu Non
PNS diwajibkan menyusun rencana kcgiatan, nr,'ny'Ln rp:r'i<'. n Laporan
pelaksanaan pembineran kepada pejabat terkait,
1. Wajib memiliki paling sedikit 2 (dua) kelompok brn:r:rn, rnasrng-masing
kelompok minimal 1O (sepuluh) orang;
2. Memberikan binaan kepada kelompok binaan palir-rg sedil(it 2 (dua) l<ali
rlalarn eernin oc'r,
3. Menyampaikan laporan setiap minggu/ setiap br-rl:rn clapat mclalui
penggunaan media aplikasi tertentu atau menggllnal<an raekanisme
laporan manual . laporan agar mengisyaratkan :
narna l(egiatan, materi
pembinaan , tanggal pelaksanaan, tempat kegi:,Ltan, absensi/
tandatangan yang dibina apabila pembinaan lrodcl ccranah, ap:Lbila
kegiatan pelayanan kepada umat, (contoh memimpin pcrselnbahyangan,
memimpin doa, dan yang lainya) cukup dengan tan.l.r t:ir-lgan dan cap
(kalau memungkinkan) dari pelaksana kegiatren / clan ne lampirkan
dokumentasi (foto) kcgiatan.
I

BAB VII
MONITORING DAN trVALUASI

1. Monitoring
Monitoring dilakukan untuk memastikan bahrv:r pelaksanaan
pengangkatan penyuluh Agama Hindu Non PNS diluksanal<an sesuai
dengan ketcntuan.
2. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk menilai kualitas or-ltpl-rl pclaksanaan dan
peningkatan kuaiitas kegiatan.

BAB VJII
PEMBINAAN DAN PEMANTAT]AN

Pembinaan dan pemantauan dilakukan oleh unsur Dircktorat Jenderal


Bimbingan Masyarakat Hindu/ Kantor Wilayah l(cmcntcrian Ag:rma
Provinsi/ Kementian Agama Kabupaten/Kota st-'c:rr':t periodik untuk
membina baik secara administrasi maupun teknis.

BAB IX
PENUTUP
Petunjuk Teknis Tata Cara Pengangkatan dan Penrbcrhentian Penyuluh
Agama Hindu Non PNS ini dibuat unfuk dapat dipeclomanr.

HINDU.

Kabag Organisasi, Direktur Sekretaris


Kepegawaian &
Hukum

? ry \4

Anda mungkin juga menyukai