Anda di halaman 1dari 31

-1-

KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA


NOMOR 87 TAHUN 2023
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN REVIU PENGENDALIAN INTERN
ATAS PELAPORAN KEUANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 13 ayat (1)


dan ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17
Tahun 2019 tentang Pedoman Penerapan, Penilaian,
dan Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan
Keuangan Pemerintah Pusat dan Diktum Ketujuh
Keputusan Menteri Agama Nomor 1035 Tahun 2022
tentang Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan,
perlu dilakukan reviu pengendalian intern atas
pelaporan keuangan oleh Inspektorat Jenderal;
b. bahwa untuk melaksanakan reviu pengendalian intern
atas pelaporan keuangan yang efektif, efisien, dan
akuntabel, perlu disusun sebuah petunjuk
pelaksanaan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Inspektur Jenderal tentang
Petunjuk Pelaksanaan Reviu Pengendalian Intern atas
Pelaporan Keuangan Inspektorat Jenderal Kementerian
Agama;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4890);
4. Peraturan Presiden Nomor 68 tahun 2019 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);

Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris


Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
-2-

5. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2023 tentang


Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2023 Nomor 21);
6. Peraturan Menteri Agama Nomor 41 Tahun 2016
tentang Pengawasan Internal pada Kementerian Agama
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1494);
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.09/2019
tentang Pedoman Penerapan, Penilaian, dan Reviu
Pengendalian Intern Atas Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 193);
8. Peraturan Menteri Agama Nomor 72 Tahun 2022
tentang Organisasi dan Tata Kerja pada Kementerian
Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022
Nomor 955);
9. Keputusan Menteri Agama Nomor 1035 Tahun 2022
tentang Pengendalian Intern Atas Pelaporan Keuangan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL TENTANG


PETUNJUK PELAKSANAAN REVIU PENGENDALIAN
INTERN ATAS PELAPORAN KEUANGAN.
KESATU : Menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Reviu Pengendalian
Intern atas Pelaporan Keuangan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran I, Lampiran II, dan Lampiran III yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Petunjuk Pelaksanaan Reviu Pengendalian Intern atas
Pelaporan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KESATU merupakan acuan bagi Inspektorat Jenderal
Kementerian Agama dalam melaksanakan reviu
pengendalian intern atas pelaporan keuangan.
KETIGA : Lampiran II sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU
merupakan dokumen yang akan direviu oleh Pereviu pada
Inspektorat Jenderal.
KEEMPAT : Lampiran III sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KESATU merupakan dokumen yang dibuat oleh Pereviu
pada Inspektorat Jenderal.
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
INSPEKTUR JENDERAL,

FAISAL
Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris
Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
-3-

LAMPIRAN I
KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN
AGAMA
NOMOR 87 TAHUN 2023
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN REVIU PENGENDALIAN INTERN
ATAS PELAPORAN KEUANGAN

PETUNJUK PELAKSANAAN REVIU PENGENDALIAN INTERN


ATAS PELAPORAN KEUANGAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara, Pasal 55 ayat (4) mengatur bahwa Menteri/Pimpinan lembaga
selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang memberikan pernyataan
bahwa pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
telah diselenggarakan berdasarkan Sistem Pengendalian Intern (SPI)
yang memadai dan akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai
dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).
Selanjutnya pada Pasal 58 ayat (1) dan (2), dalam rangka
meningkatkan kinerja, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan negara, Presiden selaku Kepala Pemerintahan mengatur dan
menyelenggarakan SPI di lingkungan pemerintahan secara menyeluruh.
Sistem Pengendalian Intern ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP). Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK) merupakan
sistem yang dibangun secara spesifik dalam rangka mendukung
pelaksanaan SPIP dalam memberikan keyakinan memadai atas laporan
keuangan yang telah disusun oleh Kementerian Agama.
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Agama mengacu pada
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat
dalam pemerintahan. Laporan Keuangan Kementerian Agama disusun
dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan
informasi keuangan yang transparan, akurat, dan akuntabel. Keandalan
penyajian laporan keuangan tercermin dari penerapan PIPK yang
sistematis, terstruktur, dan terdokumentasi dengan baik.
Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013
tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat,
Menteri/Pimpinan Lembaga/Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna
Anggaran, dan Penanggung jawab Unit Akuntansi Pembantu Pengguna
Anggaran dijelaskan bahwa Menteri Agama sebagai pimpinan lembaga
harus membuat pernyataan tanggung jawab atas Laporan Keuangan
yang telah disusunnya sebagai bentuk pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN. Pernyataan tanggung jawab yang dibuat memuat
pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun berdasarkan sistem
pengendalian intern yang memadai dan isinya telah menyajikan
informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak
sesuai dengan SAP.
Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris
Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
-4-

Penerapan PIPK diharapkan dapat memberikan keyakinan yang


memadai kepada pembaca atau pengguna laporan keuangan bahwa:
1. Laporan keuangan menggambarkan secara lengkap dan memadai
seluruh transaksi keuangan yang terjadi.
2. Seluruh transaksi keuangan telah dicatat sesuai dengan peraturan,
kebijakan, maupun standar yang berlaku.
3. Seluruh transaksi telah dilaksanakan sesuai dengan pembagian
kewenangan yang telah ditetapkan.
4. Seluruh sumber daya keuangan telah diamankan dari kerugian yang
material akibat adanya pemborosan, penyalahgunaan, kesalahan,
kecurangan, atau sebab-sebab lainnya.
Penilaian PIPK yang dilaksanakan oleh manajemen atau disebut juga
Penilaian Mandiri (control self assessment) dipengaruhi oleh integritas
manajemen. Ketidakseragaman integritas manajemen dapat
menghasilkan subjektivitas penilaian PIPK. Oleh karena itu, diperlukan
reviu oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk
memastikan hasil penilaian PIPK memenuhi kualitas standar yang
diharapkan serta objektivitas penilaiannya dapat ditingkatkan.
Untuk mengoptimalkan pelaksanaan reviu PIPK, Inspektorat
Jenderal harus dapat melaksanakannya secara efektif, oleh karena itu
diperlukan pedoman dalam pelaksanaan di lapangan.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Petunjuk pelaksanaan reviu PIPK dimaksudkan sebagai acuan bagi
Auditor Inspektorat Jenderal dalam melaksanakan reviu PIPK pada
Kementerian Agama.
2. Tujuan
Petunjuk pelaksanaan reviu PIPK bertujuan agar reviu PIPK dapat
dilaksanakan secara efektif, efisien, dan akuntabel.
C. Sasaran
Sasaran penetapan Petunjuk Pelaksanaan Reviu PIPK adalah:
1. keseragaman pola pikir dalam pelaksanaan reviu PIPK;
2. kemudahan dan kelancaran dalam pelaksanaan reviu PIPK; dan
3. keterpaduan dalam prosedur reviu PIPK.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Pelaksanaan Reviu Pengendalian Intern atas
Pelaporan Keuangan meliputi:
1. Waktu Pelaksanaan Reviu PIPK.
2. Tujuan Reviu PIPK.
3. Penentuan Uji Petik Reviu PIPK.
4. Prosedur Reviu PIPK.
5. Tahapan Reviu PIPK.
E. Pengertian Umum
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:
1. Atribut Pengendalian adalah karakteristik/ciri khusus yang melekat
pada pengendalian atau bukti yang menunjukkan bahwa
Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris
Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
-5-

pengendalian telah dilaksanakan, seperti berita acara rekonsiliasi,


paraf, tanda tangan, dan tanda centang (√).
2. Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari 1 (satu)
atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggung
jawaban berupa Laporan Keuangan.
3. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/
pengguna barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan
akuntansi dan menyusun Laporan Keuangan untuk digabungkan
pada Entitas Pelaporan.
4. Kelemahan adalah pelanggaran dan/atau penyimpangan terhadap
penerapan pengendalian intern, baik berupa tidak dijalankannya
pengendalian yang sudah ditetapkan, tidak diidentifikasinya risiko
yang signifikan, atau tidak dibuatnya suatu pengendalian yang
diperlukan.
5. Laporan Keuangan adalah laporan yang terstruktur mengenai posisi
keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas
pelaporan.
6. Manajemen adalah pihak-pihak yang bertanggungjawab untuk
melaksanakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian dalam proses bisnis suatu unit kerja,
termasuk di dalamnya adalah Tim Penilai.
7. Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan yang selanjutnya
disingkat PIPK adalah pengendalian yang secara spesifik dirancang
untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan
keuangan yang dihasilkan merupakan laporan yang andal dan
disusun sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan.
8. Penilaian PIPK adalah kegiatan yang dilakukan oleh manajemen
untuk memastikan kecukupan rancangan dan efektivitas
pelaksanaan pengendalian dalam mendukung keandalan Pelaporan
Keuangan.
9. Pengendalian Intern atau Sistem Pengendalian Intern adalah proses
yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara
terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi
melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan
keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan.
10. Pengendalian Intern Tingkat Entitas (PITE) adalah pengendalian yang
dirancang untuk memberikan keyakinan memadai atas pencapaian
tujuan pelaporan keuangan suatu organisasi secara menyeluruh dan
mempunyai dampak yang luas terhadap organisasi meliputi
keseluruhan proses, transaksi, akun, atau asersi dalam Laporan
Keuangan.
11. Pengendalian Intern Tingkat Proses/transaksi adalah pengendalian
yang dirancang dan diimplementasikan untuk memitigasi risiko-
risiko dalam pemrosesan transaksi secara spesifik dan hanya terkait
dan berdampak terhadap satu/sekelompok proses, transaksi, akun,
atau asersi tertentu.
12. Pengendalian utama (key control) adalah pengendalian yang ketika
dievaluasi dapat memberikan kesimpulan tentang kemampuan
Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris
Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
-6-

keseluruhan sistem pengendalian intern dalam mencapai tujuan


kegiatan yang ditetapkan.
13. Pemilik pengendalian (control owner) adalah pejabat pada tiap jenjang
unit kerja yang bertanggung jawab atas terlaksananya suatu
pengendalian di unit kerjanya, biasanya adalah atasan langsung
pelaksana pengendalian.
14. Pengambilan uji petik atribut (attribute sampling) adalah metode
pengambilan uji petik yang digunakan untuk meneliti sifat non
angka dari data. Metode ini digunakan dalam pengujian
pengendalian karena fokus perhatian pengujian pengendalian adalah
pada jejak-jejak pengendalian yang terdapat pada data/dokumen
yang diuji, seperti paraf, tanda tangan, nomor urut pracetak, bentuk
formulir, dan sebagainya, yang juga bersifat non angka.
15. Tim Penilai PIPK yang selanjutnya disebut Tim Penilai adalah tim
kerja pada Entitas Akuntansi dan/atau Entitas Pelaporan yang
ditunjuk/memiliki tugas untuk membantu manajemen dalam
melaksanakan penilaian PIPK.
16. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut UAPA
adalah unit akuntansi instansi tingkat Kementerian Agama yang
bertugas melakukan penggabungan Laporan Keuangan seluruh
UAPPA-E1 di Kementerian Agama.
17. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I yang
selanjutnya disebut UAPPA-E1 adalah unit akuntansi yang bertugas
melakukan penggabungan Laporan Keuangan seluruh UAPPA-W
serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya.
18. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah yang
selanjutnya disebut UAPPA-W adalah unit akuntansi yang bertugas
melakukan penggabungan Laporan Keuangan seluruh UAKPA yang
berada dalam wilayahnya.
19. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut
UAKPA adalah unit akuntansi instansi yang melakukan kegiatan
akuntansi dan pelaporan tingkat satuan kerja.
20. Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan BUN yang selanjutnya
disebut UABUN adalah unit akuntansi pada Kementerian Keuangan
yang melakukan koordinasi dan pembinaan atas akuntansi dan
pelaporan keuangan tingkat unit akuntansi dan pelaporan keuangan
pembantu BUN dan sekaligus melakukan penggabungan Laporan
Keuangan seluruh unit akuntansi dan pelaporan keuangan
pembantu BUN.
21. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agama.
22. Inspektorat Jenderal adalah Inspektorat Jenderal Kementerian.

Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris


Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
-7-

BAB II
REVIU PENGENDALIAN INTERN ATAS PELAPORAN KEUANGAN

A. Waktu Pelaksanaan Reviu PIPK


Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.09/2019,
penilaian dan reviu atas hasil penilaian PIPK dilaksanakan 1 (satu)
tahun sekali yaitu pada tanggal 1 September tahun berkenaan sampai
dengan 15 Januari tahun berikutnya setelah entitas melakukan
penilaian mandiri dan harus diterapkan oleh setiap Entitas Akuntansi
dan Entitas Pelaporan, dengan rincian :
1. Reviu tingkat UAKPA dilaksanakan mulai tanggal 1 September
sampai dengan tanggal 15 November.
2. Reviu tingkat UAPPA-W dilaksanakan mulai tanggal 16 November
sampai dengan tanggal 15 Desember.
3. Reviu tingkat UAPPA-E1 dilaksanakan mulai tanggal 16 Desember
sampai dengan tanggal 31 Desember.
4. Reviu tingkat UAPA dilaksanakan mulai tanggal 1 Januari sampai
dengan tanggal 10 Januari tahun berikutnya.
B. Tujuan Reviu PIPK
Untuk memberikan keyakinan terbatas kepada Pimpinan
Kementerian/Lembaga mengenai efektivitas penerapan PIPK secara
memadai, sehingga memastikan berfungsinya pengendalian guna
mengatasi risiko-risiko dalam proses penyusunan Laporan Keuangan.
C. Penentuan Uji Petik PIPK
Reviu yang dilakukan oleh APIP harus mempertimbangkan manfaat
dan biaya serta ketersediaan auditor Inspektorat Jenderal. Oleh karena
itu Entitas Akuntansi yang direviu dilakukan secara uji petik sesuai
dengan teknik uji petik yang berlaku umum.
D. Prosedur Reviu PIPK
1. Reviu atas Identifikasi Risiko dan Kecukupan Rancangan
Pengendaliannya
Prosedur rinci reviu Identifikasi Risiko dan Kecukupan
Rancangan Pengendaliannya dilakukan dengan langkah-langkah
reviu sebagai berikut:
a. Reviu apakah seluruh risiko utama telah diidentifikasi.
b. Reviu apakah seluruh risiko utama telah dimitigasi dengan suatu
pengendalian utama.
c. Bila ada risiko utama yang tidak ada pengendaliannya, reviu
apakah Tim penilai telah memberikan usulan koreksi (feedback)
untuk dibuatkan Perbaikan Identifikasi Risiko dan
Pengendaliannya (Tabel A.1).
d. Bila ada risiko utama yang tidak ada pengendaliannya tetapi
tidak ada usulan dari Tim Penilai, maka rekomendasikan Tim
Penilai untuk menambahkan pada Tabel A.1 dan melakukan
pengujian yang diperlukan.
e. Bila telah ditindaklanjuti sesuai rekomendasi, simpulkan
simpulan PIPK tidak terdampak. Bila tidak ditindaklanjuti sesuai
Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris
Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
-8-

rekomendasi, simpulkan simpulan PIPK terdampak. Bila


ditindaklanjuti namun kurang sesuai rekomendasi, simpulkan
simpulan PIPK terdampak atau tidak sesuai dengan
pertimbangan profesional pereviu. Setiap simpulan PIPK
terdampak dijelaskan pengaruh dari dampaknya misalnya dari
Pengendalian Intern Efektif menjadi Pengendalian Intern Efektif
dengan Pengecualian.
2. Reviu atas Perbaikan Identifikasi Risiko dan Pengendaliannya
Prosedur rinci reviu perbaikan identifikasi risiko dan
pengendaliannya dilakukan dengan langkah-langkah reviu sebagai
berikut:
a. Reviu apakah Tim Penilai telah menyusun Perbaikan Identifikasi
Risiko dan Pengendaliannya dengan baik.
b. Reviu apakah pemilik pengendalian memahami pengendalian
yang terkait risiko utama yang baru diidentifikasi dan
berkomitmen melaksanakannya.
c. Bila Tim Penilai tidak menyusun perbaikan Identifikasi Risiko
dan Pengendaliannya dengan baik, berikan rekomendasi untuk
memperbaikinya.
d. Bila pemilik pengendalian tidak memahami/berkomitmen
melaksanakan pengendalian yang baru diidentifikasi, berikan
rekomendasi agar Tim Penilai mendiskusikan hal tersebut
dengan pemilik pengendalian agar memahami dan berkomitmen.
e. Bila telah ditindaklanjuti sesuai rekomendasi, simpulkan
simpulan PIPK tidak terdampak. Bila tidak ditindaklanjuti sesuai
rekomendasi, simpulkan simpulan PIPK terdampak. Bila
ditindaklanjuti namun kurang sesuai rekomendasi, simpulkan
simpulan PIPK terdampak atau tidak sesuai dengan
pertimbangan profesional pereviu.
3. Reviu Pengujian Pengendalian Intern Tingkat Entitas (PITE)
Prosedur rinci reviu pengujian Pengendalian Intern Tingkat
Entitas dilakukan dengan langkah-langkah reviu sebagai berikut:
a. Tim Penilai melakukan reviu terhadap pengujian PITE untuk
memastikan pengujian telah dilakukan sesuai dengan ketentuan.
b. Dalam hal terdapat ketidaksesuaian, berikan rekomendasi untuk
memperbaiki pengujian PITE.
c. Bila telah ditindaklanjuti sesuai rekomendasi, simpulkan
simpulan PIPK tidak terdampak. Bila tidak ditindaklanjuti sesuai
rekomendasi, simpulkan simpulan PIPK terdampak. Bila
ditindaklanjuti namun kurang sesuai rekomendasi, simpulkan
simpulan PIPK terdampak atau tidak sesuai dengan
pertimbangan profesional pereviu.
4. Reviu Pengendalian Umum Teknologi Informasi dan Komunikasi
(PUTIK)
Prosedur rinci Reviu PUTIK dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Tim Penilai melakukan reviu terhadap pengujian PUTIK untuk
memastikan kesesuaian dengan ketentuan.
Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris
Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
-9-

b. Dalam hal terdapat ketidaksesuaian, berikan rekomendasi untuk


memperbaiki pengujian PUTIK.
c. Bila telah ditindaklanjuti sesuai rekomendasi, simpulkan
simpulan PIPK tidak terdampak. Bila tidak ditindaklanjuti sesuai
rekomendasi, simpulkan simpulan PIPK terdampak. Bila
ditindaklanjuti namun kurang sesuai rekomendasi, simpulkan
simpulan PIPK terdampak atau tidak sesuai dengan
pertimbangan profesional pereviu.
5. Reviu Pengujian Atribut Pengendalian
Prosedur rinci reviu Pengujian Atribut Pengendalian dilakukan
sebagai berikut:
a. Reviu Pengujian Atribut Pengendalian untuk memastikan
kesesuaian dengan ketentuan di antaranya: jumlah sampel dan
pelaksanaan reperformance.
b. Dalam hal terdapat ketidaksesuaian, berikan rekomendasi untuk
memperbaiki pengujian atribut pengendalian.
c. Bila telah ditindaklanjuti sesuai rekomendasi, simpulkan
simpulan PIPK tidak terdampak. Bila tidak ditindaklanjuti sesuai
rekomendasi, simpulkan simpulan PIPK terdampak. Bila
ditindaklanjuti namun kurang sesuai rekomendasi, simpulkan
simpulan PIPK terdampak atau tidak sesuai dengan
pertimbangan profesional pereviu.
6. Reviu Pengujian Pengendalian Aplikasi
Prosedur rinci reviu Pengujian Pengendalian Aplikasi dilakukan
sebagai berikut:
a. Reviu Pengujian Pengendalian Aplikasi untuk memastikan
kesesuaian dengan ketentuan, yang dapat meliputi pengujian
input kontrol, pengujian proses kontrol, dan pengujian output
kontrol.
b. Dalam hal terdapat ketidaksesuaian, berikan rekomendasi untuk
memperbaiki pengujian pengendalian aplikasi.
c. Bila telah ditindaklanjuti sesuai rekomendasi, simpulkan
simpulan PIPK tidak terdampak. Bila tidak ditindaklanjuti sesuai
rekomendasi, simpulkan simpulan PIPK terdampak. Bila
ditindaklanjuti namun kurang sesuai rekomendasi, simpulkan
simpulan PIPK terdampak atau tidak sesuai dengan
pertimbangan profesional pereviu.
7. Reviu Penilaian Efektivitas Implementasi Pengendalian dan Penilaian
Kelemahan Pengendalian
Pengendalian prosedur rinci reviu penilaian efektivitas
implementasi pengendalian dan penilaian kelemahan pengendalian
dilakukan sebagai berikut:
a. Reviu Penilaian Efektivitas Implementasi Pengendalian untuk
memastikan kesesuaian dengan ketentuan, di antaranya:
pastikan bahwa pengisian Tabel D kolom (3) didukung oleh Tabel
B.1, B.2, C.l, dan C.2.
b. Reviu Penilaian Kelemahan Pengendalian untuk memastikan
kesesuaian dengan ketentuan.
Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris
Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
- 10 -

c. Reviu jumlah salah saji teridentifikasi telah didukung oleh bukti-


bukti yang relevan.
d. Reviu simpulan PIPK telah sesuai dengan Hasil Penilaian
Kelemahan pada Tabel D kolom (6).
e. Dalam hal terdapat ketidaksesuaian, berikan rekomendasi untuk
memperbaiki pengujian pengendalian.
f. Bila telah ditindaklanjuti sesuai rekomendasi, simpulkan
simpulan PIPK tidak terdampak. Bila tidak ditindaklanjuti sesuai
rekomendasi, simpulkan simpulan PIPK terdampak. Bila
ditindaklanjuti namun kurang sesuai rekomendasi, simpulkan
simpulan PIPK terdampak atau tidak sesuai dengan
pertimbangan profesional pereviu.
8. Reviu Matriks Kompilasi Penilaian Pengendalian Intern
Prosedur rinci reviu Matriks Kompilasi Penilaian Pengendalian
Intern dilakukan sebagai berikut:
a. Reviu Matriks Kompilasi Penilaian Pengendalian Intern untuk
memastikan kesesuaian dengan ketentuan, di antaranya: jumlah
pengendalian intern yang memadai telah didukung dari Simpulan
PIPK dari Tabel D, jumlah salah saji teridentifikasi telah
didukung dari salah saji teridentifikasi dari Tabel D.
b. Dalam hal terdapat ketidaksesuaian, berikan rekomendasi untuk
memperbaiki pengujian pengendalian.
c. Bila telah ditindaklanjuti sesuai rekomendasi, simpulkan
simpulan PIPK tidak terdampak. Bila tidak ditindaklanjuti sesuai
rekomendasi, simpulkan simpulan PIPK terdampak. Bila
ditindaklanjuti namun kurang sesuai rekomendasi, simpulkan
simpulan PIPK terdampak atau tidak sesuai dengan
pertimbangan profesional pereviu.
9. Reviu Kompilasi Simpulan Pengendalian Intern Secara Keseluruhan
Prosedur Reviu pada tingkat UAPA/UAPPA E1/UAPPA W
menggunakan Matriks Kompilasi Simpulan Pengendalian Intern
Secara Keseluruhan.
10. Penyusunan Catatan Hasil Reviu (CHR) PIPK dan/atau Laporan Hasil
reviu (LHR) PIPK
Hasil reviu PIPK dituangkan dalam CHR PIPK dan/atau LHR PIPK
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II. Terhadap kegiatan
penyusunan CHR PIPK dan/atau LHR PIPK dilakukan penelitian
berjenjang sebagai pengendalian agar sesuai dengan hasil reviu PIPK.
E. Tahapan Reviu PIPK
1. Perencanaan Reviu PIPK
Tahap perencanaan Reviu PIPK sebagai berikut:
a. Auditor menyusun program kerja Reviu PIPK berdasarkan
penerapan, penilaian, dan reviu pengendalian intern atas
Pelaporan Keuangan.
b. Reviu PIPK direncanakan pada semester I tahun berikutnya.

Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris


Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
- 11 -

2. Pelaksanaan Reviu PIPK


Reviu PIPK dilaksanakan dengan metode uji petik (sampling) dan
dilakukan paling lambat bersamaan dengan reviu Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga.
3. Pelaporan Reviu PIPK
a. Untuk setiap Entitas Akuntansi dan/atau Entitas Pelaporan yang
direviu, APIP menyusun CHR PIPK dan/atau LHR PIPK.
b. CHR PIPK dan/atau LHR PIPK sebagaimana dimaksud pada
huruf a disampaikan kepada Entitas Akuntansi dan/atau Entitas
Pelaporan yang direviu paling lambat 1 (satu) bulan setelah
pelaksanaan reviu.
c. Dalam hal Entitas Pelaporan adalah Unit Akuntansi Pengguna
Anggaran (UAPA), waktu penyampaian CHR PIPK dan/atau LHR
PIPK bersamaan dengan waktu penyampaian Pernyataan Telah
Direviu (PTD) kepada Menteri/Pimpinan Lembaga.
d. CHR PIPK dan/atau LHR PIPK sebagaimana dimaksud pada
huruf a menjadi dasar Manajemen untuk membuat pernyataan
tanggung jawab atas Laporan Keuangan.
e. Dalam hal tidak dilakukan Reviu PIPK oleh APIP, hasil Penilaian
PIPK oleh Tim Penilai digunakan sebagai dasar manajemen untuk
membuat pernyataan tanggung jawab atas Laporan Keuangan.
4. Pernyataan Reviu PIPK
PTD Laporan Keuangan adalah pernyataan APIP Kementerian
Negara/Lembaga atau pejabat yang ditunjuk oleh Sekretaris
Jenderal/pejabat yang setingkat atas hasil reviu Laporan Keuangan
yang telah dilakukan. Dalam hal Entitas Pelaporan adalah UAPA
atau UABUN, waktu penyampaian CHR PIPK dan/atau LHR PIPK
bersamaan dengan waktu penyampaian PTD kepada
Menteri/Pimpinan Lembaga.

Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris


Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
- 12 -

BAB III
PENUTUP

Petunjuk Pelaksanaan Reviu Pengendalian intern atas pelaporan


keuangan dirancang untuk mewujudkan Reviu PIPK oleh Inspektorat
Jenderal Kementerian Agama yang efektif, efisien, dan akuntabel. Sehingga
dengan adanya petunjuk pelaksanaan ini diharapkan dapat menjadi
panduan bagi APIP dalam melakukan Reviu PIPK pada Kementerian Agama.

INSPEKTUR JENDERAL,

FAISAL

Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris


Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
- 13 -

LAMPIRAN II
KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN
AGAMA
NOMOR 87 TAHUN 2023
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN REVIU PENGENDALIAN INTERN
ATAS PELAPORAN KEUANGAN

A. Form Identifikasi Risiko dan Kecukupan Rancangan Pengendalian (Tabel


A)
Diisi oleh
Diisi oleh Pemilik Pengendalian Tim
Penilai
Proses/ Nama Apli- Pelak-
Dokumen Tipe
Tran- Risiko Pengen- kasi sana Memadai
No Pendu- Pengen Asersi
saksi Utama dalian Pendu Pengen ya/tidak
kung -dalian
Utama Utama -kung -dalian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Paraf pemilik pengendalian/tanggal

Simpulan: cukup/tidak cukup*

Usulan koreksi (feedback)**

Penilaian kelemahan rancangan bila manajemen tidak memperbaiki***


1. Proses/transaksi utama… : …..
2. Dst

Paraf tim penilai/tanggal :

Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris


Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
- 14 -

B. Form Perbaikan Identifikasi Risiko dan Kecukupan Rancangan


Pengendalian (Tabel A.1)
Nama Entitas Akuntansi/Pelaporan:
Akun Signifikan: (diisi dengan akun-akun signifikan terkait)
Nama Pelak-
Proses/ Aplikasi Dokume Tipe
Risiko Pengen sana Memadai
No Transaksi Pendu- n Pendu- Pengen Asersi
Utama -dalian Pengen ya/tidak
Utama kung kung -dalian
Utama -dalian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Paraf pemilik pengendalian/tanggal

Simpulan: cukup/tidak cukup*

Usulan koreksi (feedback)**

Penilaian kelemahan rancangan bila manajemen tidak memperbaiki***

1. Proses/transaksi utama… : …..


2. Dst

Paraf tim penilai/tanggal :

Keterangan:
Kolom (1) s.d. (9) diisi oleh Pemilik Pengendalian sedangkan Kolom (10), *,
dan ** diisi Tim Penilai.
(1) diisi nomor urut.
(2) diisi proses/transaksi utama yang terkait akun signifikan tersebut.
(3) diisi risiko utama pada proses atau transaksi.
(4) diisi dengan Nomor pada kolom (1) diikuti tanda hubung (-) diikuti
bentuk aktivitas pengendalian seperti pengendalian akses, pemeriksaan
fisik, persetujuan, reviu atas persetujuan, validasi, monitoring,
inventarisasi, penelitian lebih lanjut, klarifikasi, verifikasi keakuratan
akun, rekonsiliasi. Contoh: 1-Validasi, 2-Rekonsiliasi, 3-Validasi, 4-
Monitoring, 5-Klarifikasi, 6-Rekonsiliasi, 7-Validasi, dll Catatan:
Perhatikan contoh terdapat 3 (tiga) validasi yang dibedakan satu sama
lain dengan nomor sehingga terdapat Nama Pengendalian Utama 1-
Validasi, 3-Validasi, dan 7 -Validasi.
(5) diisi aplikasi yang khusus, misal: SIMAK BMN, SPAN, dll.
(6) diisi pemilik pengendalian.
(7) diisi dokumen terkait, misal: kuitansi, kontrak, SPM, SP2D, dll.
(8) diisi dengan tipe pengendalian dengan rincian:
a. Manual
b. Aplikasi
Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris
Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
- 15 -

c. ITDM (IT Dependent Manual)


d. Pengendalian Umum TIK
(9) diisi jenis asersi terkait: Completeness, Existence and Occurance,
Valuation and Allocation, Rights and Obligation, Presentation and
Disclosure.
(10) diisi dengan "Ya" bila ada pengendalian utama (5) yang memitigasi risiko
utama (3) Bila seluruh Risiko Utama ada pengendalian utamanya maka
disimpulkan "Cukup", bila ada yang tidak ada pengendalian utamanya
maka disimpulkan "Tidak Cukup" Bila rancangan disimpulkan "Tidak
Cukup" berikan usulan koreksi (feed back) untuk melakukan koreksi.
Bila manajemen tidak memperbaiki sesuai usulan rekomendasi Tim
Penilai.

Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris


Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
- 16 -

C. Form Pengujian Pengendalian Intern Tingkat Entitas (Tabel B.1)


Nama entitas akuntansi/pelaporan
Faktor–faktor
Reviu Hasil
yang dinilai Wawancara Survei Observasi
dokumen Skor Penelitian
tingkat (Y/T) (Y/T) (Y/T)
(Y/T) lanjutan
entitas
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Jumlah (10)

Total faktor relevan (11)

Presentase (12)

Keterangan:
(1) diisi huruf besar atau angka.
(2) diisi huruf kecil.
(3) diisi faktor-faktor yang dinilai.
(4) diisi Y jika hasil reviu dokumen menunjukkan faktor yang dinilai ada,
diisi T jika faktor yang dinilai tidak ada, atau diisi N/A jika faktor yang
dinilai tidak relevan dengan kondisi yang ada.
(5) diisi Y jika hasil wawancara menunjukkan faktor yang dinilai ada, diisi
T jika faktor yang dinilai tidak ada, atau diisi N/A jika faktor yang
dinilai tidak relevan dengan kondisi yang ada.
(6) diisi Y jika hasil survei menunjukkan faktor yang dinilai ada, diisi T jika
faktor yang dinilai tidak ada, atau diisi N/A jika faktor yang dinilai
tidak relevan dengan kondisi yang ada.
(7) diisi Y jika h asil observasi menunjukkan faktor yang dinilai ada, diisi T
jika faktor yang dinilai tidak ada, atau diisi N/A jika faktor yang dinilai
tidak relevan dengan kondisi yang ada.
(8) diisi 1 jika simpulannya faktor yang dinilai ada atau diisi 0 jika
simpulannya faktor yang dinilai tak ada, atau diisi N/A jika faktor yang
dinilai tidak relevan dengan kondisi yang ada.
(9) penelitian Lanjutan hanya dilakukan bila skor bernilai 0. Penelitian
Lanjutan dilakukan dengan memperhatikan ketiadaan compensating
kontrol terkait dan/atau adanya bukti bahwa kelemahan tersebut telah
dieksploitasi yang mendukung simpulan adanya Kelemahan Signifikan.
Diisi dengan "Tidak Ada Kelemahan/Kelemahan Tidak
Signifikan/Kelemahan Signifikan/Kelemahan Material".
(10) diisi dengan jumlah faktor-faktor yang memiliki skor "1".
(11) diisi dengan total -faktor yang relevan.
(12) diisi dengan jumlah faktor-faktor yang memiliki skor "1" dibagi total
faktor yang relevan dikali 100%.

Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris


Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
- 17 -

D. Form Pengujian PUTIK (Tabel B.2)


Nama Entitas Akuntansi/Pelaporan:
Nama Aplikasi-Aplikasi:
Akun Signifikan: [diisi dengan akun-akun signifikan terkait]
Pengujian Hasil
Hasil
No Pengendalian utama yang penelitian
pengujian
dilakukan lanjutan
(1) (2) (3) (4) (5)

Keterangan:
(1) diisi nomor.
(2) diisi nama Pengendalian Utama dengan tipe PUTIK.
(3) diisi dengan menguji manajemen risiko TIK, manajemen perubahan TIK,
akses logikal, dan operasional TIK. Pengujian terhadap unsur-unsur
pengendalian umum TIK bergantung pada lingkungan TIK terkait,
sehingga suatu lingkungan TIK dapat hanya terdiri dari satu unsur saja.
Situasi terkait lingkungan TIK tersebut perlu dijelaskan dalam suatu
kertas kerja. Misalnya dalam situasi lingkungan TIK tertentu, hanya
dilakukan pengujian asersi pemisahan fungsi atas user role beserta
akses logikalnya terutama program sosialisasi security awareness ke
pengguna, pemantauan terhadap penggunaan hak akses serta
kewajiban dan larangan pengguna, reviu secara berkala atas pengaktifan
jejak audit (audit trail), serta pengujian konsistensi implementasi
prosedur backup dan/atau restore.
(4) Dalam hal hasilnya tidak sesuai dengan kriterianya maka simpulkan
tidak efektif. Bila sesuai, simpulkan efektif.
(5) Penelitian Lanjutan hanya dilakukan bila simpulan efektivitasnya Tidak
Efektif”. Penelitian Lanjutan dilakukan dengan memperhatikan
ketiadaan compensating control terkait dan/atau adanya bukti bahwa
kelemahan tersebut telah dieksploitasi yang mendukung simpulan
adanya kelemahan signifikan. Diisi dengan "Tidak Ada
Kelemahan/Kelemahan Tidak Signifikan/Kelemahan
Signifikan/Kelemahan Material".

Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris


Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
- 18 -

E. Pengujian Atribut Pengendalian (Tabel C.1)


Nama Entitas Akuntansi/Pelaporan:
Akun Signifikan: (diisi dengan akun-akun signifikan terkait)
Atribut
Nama
Nomor utama Hasil
No Pengendalian
sampel/dokumen pengendalian Reperformance
utama
(√/-)
(1) (2) (3) (4) (5)

* Pengendalian utama yang tidak andal:

Keterangan
(1) diisi nomor.
(2) diisi Nama Pengendalian Utama dengan tipe pengendalian
manual/ITDM.
(3) diisi nomor sampel/dokumen.
(4) diisi "√" bila atribut pengendalian utama ada, diisi "-" bila atribut
pengendalian utamanya tidak ada. Dalam hal menggunakan sensus
dan terdapat lebih dari 5% (lima persen) dari kolom (4) berisi "-"
maka disimpulkan "Tidak Andal" Dalam hal menggunakan uji petik,
bila dari 77 atau 93 sampel (tergantung kepada Pengendalian Intern
yang Diterima (Acceptable Risk Overreliance/ARO)) untuk setiap
pengendalian utama terdapat lebih dari pada kolom (4) yang berisi "-"
maka disimpulkan "Tidak Andal" Reperformance hanya dilakukan
bila simpulan keandalannya "Tidak Andal". Reperformance dilakukan
terhadap dokumen yang tidak ada atribut pengendaliannya.
* Diisi dengan "Tidak Ada Kelemahan/Kelemahan Tidak
Signifikan/Kelemahan Signifikan/Kelemahan Material" diisi Nama
Pengendalian Utama yang Tidak Andal.

Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris


Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
- 19 -

F. Pengujian Pengendalian Aplikasi (Tabel C.2)


Nama Entitas Akuntansi/Pelaporan:
Nama Aplikasi:
Akun Signifikan: diisi dengan akun-akun signifikan terkait
Pengujian Hasil
Nama Pengendalian Hasil
No yang penelitian
utama pengujian
dilakukan lanjutan
(1) (2) (3) (4) (5)

Keterangan:
(1) diisi nomor.
(2) diisi Nama Pengendalian Utama dengan tipe pengendalian aplikasi.
(3) diisi dengan menguji asersi keakuratan input atas field-field pada
form aplikasi dan menguji asersi kelengkapan atas field-field yang
wajib diisi pada form aplikasi.
(4) Dalam hal hasilnya tidak sesuai dengan rancangannya maka
simpulkan tidak andal, bila sesuai disimpulkan andal.
(5) Penelitian Lanjutan hanya dilakukan bila simpulan keandalannya
"Tidak Andal". Penelitian Lanjutan dilakukan dengan meneliti
kesalahan data-data yang telah direkam. Diisi dengan "Tidak Ada
Kelemahan/Kelemahan Tidak Signifikan/Kelemahan Signifikan/
Kelemahan Material"

Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris


Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
- 20 -

G. Penilaian Efektivitas Implementasi Pengendalian dan Penilaian


Kelemahan Pengendalian (Tabel D)
Nama Entitas Akuntansi/Pelaporan:
Akun Signifikan: (diisi dengan akun-akun signifikan terkait)
Nama Simpulan Usulan TL Hasil
No Pengendalian efektifitas koreksi (tindak penilaian
utama implementasi (feedback) lanjut) kelemahan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

* Keterangan

** total salah saji teridentifikasi

***Simpulan PIPK

Keterangan:
(1) diisi nomor urut.
(2) diisi nama faktor-faktor dinilai tingkat entitas yang tidak efektif
berdasarkan Tabel B. l dan B.2 dan Nama Pengendalian Utama yang
ada di Tabel C. 1 dan C.2.
(3) diisi dengan "Efektif/Tidak Efektif' berdasarkan data dari Tabel B.1,
B.2, C.1, dan C.2. Efektif bila tidak ada kelemahan atau ada
kelemahan tidak signifikan. Tidak Efektif bila ada kelemahan
signifikan atau kelemahan material.
(4) diisi dengan ketentuan: Berasal dari Tabel B.1, B.2, dan C.2, maka:
a. Diisi dengan "-" bila hasil penelitian lanjutan pada Tabel B.1
menunjukkan tidak ada kelemahan atau ada kelemahan tidak
signifikan.
b. Diisi dengan usulan koreksi (feedback) yang diperlukan untuk
mengoreksi kelemahan yang ditimbulkan bila hasil penelitian
lanjutan Tabel B.1 menunjukkan ada kelemahan signifikan.
Berasal dari Tabel C.1:
1) Diisi dengan "-" bila hasil reperformance Tabel C.1
menunjukkan tidak ada kelemahan atau ada kelemahan tidak
signifikan.
2) Diisi dengan usulan koreksi (feedback) yang diperlukan untuk
mengoreksi kelemahan yang ditimbulkan bila hasil
reperformance Tabel C.1 menunjukkan ada kelemahan
signifikan.
(5) diisi TL (Tindak Lanjut) dengan "TL Tuntas" apabila dilakukan sesuai
usulan koreksi (feedback) atau "TL Tidak Tuntas" disertai identifikasi
salah sajinya: di bawah 0,1%, 0,1%-0,5%, atau lebih dari 0,5% dari
Total Aktiva/penerimaan/pembiayaan,
(6) diisi "Kelemahan Tidak Signifikan" bila hasil penilaian "TL Tuntas"
atau hasil penilaian "TL Tidak Tuntas" tapi salah saji teridentifikasi
Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris
Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
- 21 -

di bawah 0,1% dari Total aktiva/penerimaan/pembiayaan. diisi


"Kelemahan Signifikan" bila hasil penilaian "TL Tidak Tuntas" dan
salah saji teridentifikasi 0,1%-0,5% dari total
aktiva/penerimaan/pembiayaan. diisi "Kelemahan Material" bila
hasil penilaian "TL Tidak Tuntas" dan salah saji teridentifikasi
melewati batas materialitas 0,5% dari Total
Aktiva/penerimaan/pembiayaan.
* Dalam hal digunakan lima faktor lain dalam pertimbangan, maka
pada Keterangan dijelaskan penggunaan pertimbangan atas faktor
lain yang digunakan untuk mengklasifikasikan kelemahan.
** Diisi salah saji keseluruhan teridentifikasi atau "-" bila tidak terdapat
salah saji yang teridentifikasi.
*** Diisi simpulan PIPK Pengendalian Intern Efektif (PIE) bila tidak
terdapat Kelemahan Material atau Kelemahan Signifikan.
Pengendalian Intern Efektif dengan Pengecualian (PIEDP) bila tidak
terdapat Kelemahan Signifikan. Pengendalian Intern Mengandung
Kelemahan Material (PIMKM) bila terdapat Kelemahan Material.
Simpulan PIPK ini juga harus mempertimbangkan salah saji
keseluruhan yang telah teridentifikasi.

Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris


Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
- 22 -

H. Penilaian Kelemahan Gabungan (Tabel E)


[Nama Entitas Akuntansi yang Melakukan Kompilasi/Entitas Pelaporan]
Sim-
pulan
Entitas Entitas
Simpulan Menu-
Uraian UAPA/UABUN/Unit Akuntansi Akuntansi Rata- Penye-
Sebelum rut
Kelemahan Terkait di di Rata suaian
Penyesuaian Tim
bawahnya bawahnya
Penilai
UAPA/
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

* Keterangan

** total salah saji teridentifikasi

***Simpulan PIPK

Keterangan:
(1) diisi deskripsi kelemahan.
(2) s.d (4) diisi tingkatan kelemahan yang sama pada unit terkait, yaitu:
a. Angka "l" bila kelemahan tidak signifikan /inconsequential.
b. Angka "2" bila kelemahan signifikan/ significant deficiency.
c. Angka "3" bila kelemahan material/ material weakness.
Kolom (3) dan (4) dapat diperbanyak sesuai kondisi.
(5) diisi nilai rata-rata kolom (2) s.d. (4)
a. diisi dengan tingkatan kelemahan rata-rata seluruh unit kerja
yaitu: Angka "0" bila nilai kolom (5) adalah <0,1 -> tidak ada
kelemahan (kelemahan tereliminasi).
b. Angka "l" bila nilai kolom (5) adalah 1,0 s.d. 1,5 -> kelemahan
tidak signifikan/inconsequential.
c. Angka "2" bila nilai kolom (5) adalah 1,6 s.d. 2,5 -> kelemahan
signifikan/significant deficiency.
d. Angka "3" bila nilai kolom (5) adalah 2,6 s.d. 3,0 ->kelemahan
material/material weakness.
(6) diisi nilai penyesuaian oleh Tim Penilai tingkat wilayah/eselon I,
yaitu:
a. Angka "l" untuk penyesuaian satu tingkat di atas simpulan awal.
b. Angka "-1" untuk penyesuaian tingkat di b awah simpulan awal.
c. Angka "0" bila tidak ada penyesuaian.
(7) Penyesuaian terutama didasarkan atas persentase nilai saji
teridentifikasi terhadap nilai Aktiva atau pertimbangan lainnya
dengan ketentuan:

Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris


Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
- 23 -

a. Dapat berubah menjadi Kelemahan Tidak Signifikan bila salah


saji teridentifikasi di bawah 0,1 % dari Total Aktiva dari seluruh
unit kompilasi.
b. Dapat berubah menjadi Kelemahan Signifikan bila salah saji
teridentifikasi berkisar 0,1 %-0,5% dari Total Aktiva dari seluruh
unit kompilasi.
c. Dapat berubah menjadi Kelemahan Material bila salah saji
teridentifikasi melewati batas m aterialitas 0,5% dari Total Aktiva.
d. Dalam hal kelemahan tidak dapat dihubungkan dengan salah
saji teridentifikasi maka tidak dapat dilakukan penyesuaian
berdasarkan hal ini.
(8) diisi hasil penjumlahan kolom (6) dan kolom (7). Nilai kolom ini
diterjemahkan sebagai berikut:
a. Nilai "0" berarti tidak dianggap kelemahan (kelemahan
tereliminasi);
b. Nilai "1" berarti kelemahan tidak signifikan/inconsequential.
c. Nilai "2" berarti kelemahan signifikan/significant deficiency.
d. Nilai "3" berarti kelemahan materia l/material weakness.
* Dalam hal digunakan penyesuaian, jelaskan pertimbangannya di
keterangan ini.
** Diisi salah saji keseluruhan teridentifikasi) atau "-" bila tidak
terdapat salah saji yang teridentifikasi.
*** Diisi simpulan PIPK Pengendalian Intern Efektif (PIE) bila terdapat
tidak terdapat Kelemahan Material atau Kelemahan Signifikan.
Pengendalian Intern Efektif dengan Pengecualian (PIEDP) bila tidak
terdapat Kelemahan Signifikan. Pengendalian Intern Mengandung
Kelemahan Material (PIMKM) bila terdapat Kelemahan Material.
Simpulan PIPK ini juga harus mempertimbangkan salah saji
keseluruhan yang telah teridentifikasi.

INSPEKTUR JENDERAL,

FAISAL

Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris


Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
- 24 -

LAMPIRAN III
KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN
AGAMA
NOMOR 87 TAHUN 2023
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN REVIU PENGENDALIAN INTERN
ATAS PELAPORAN KEUANGAN

A. Form Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (Tabel F)


Nama Entitas Akuntansi/Pelaporan:
Akun Signifikan: (diisi dengan akun-akun signifikan terkait)
Hal-Hal yang Proses Hasil Rekomen- Tindak
No. Fokus Reviu Simpulan
Direviu Reviu Reviu dasi Lanjut
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Identifikasi a. Semua risiko
risiko dan utama telah
kecukupan diidentifikasi
rancangan b. Semua risiko
pengendaliannya telah
dimitigasi
dengan
pengenda-
lian utama
c. Bila ada
risiko utama
yang tidak
ada
pengenda-
lian nya, Tim
penilai telah
memberikan
usulan
koreksi
(feedback)
untuk
dibuatkan
Perbaikan
Identifikasi
Risiko dan
Pengendalia
n nya (Tabel
A.1)
2 Perbaikan Tim Penilai telah
identifikasi menyusun
risiko dan perbaikan
pengendaliannya identifikasi
risiko dan
pengendalian-
nya dengan baik
3 Pengujian Tim penilai telah
pengendalian menguji PITE
intern tingkat dan membuat
entitas penilaian secara
wajar
4 Pengujian PUTIK Tim penilai telah
menguji PUTIK
dan membuat
penilaian secara

Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris


Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
- 25 -

Hal-Hal yang Proses Hasil Rekomen- Tindak


No. Fokus Reviu Simpulan
Direviu Reviu Reviu dasi Lanjut
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
wajar
5 Pengujian a. Tim penilai
atribut telah
pengendalian menentukan
sampel
dengan tepat
b. Tim penilai
telah
membuat
penilaian
secara wajar
6 Pengujian Tim penilai telah
pengendalian menguji
aplikasi pengendalian
aplikasi dan
membuat
penilaian secara
wajar
7 Penilaian a. Tim penilai
efektivitas telah menilai
implementasi implemen-
pengendalian tasi
dan penilaian pengendalia
kelemahan n dan
pengendalian menilai
kelemahan
pengenda-
lian secara
wajar
b. Tim Penilai
telah
membuat
simpulan
PIPK secara
wajar dan
didukung
oleh bukti-
bukti yang
dapat
diandalkan.
8 Penilaian a. Tim penilai
kelemahan telah
gabungan membuat
simpulan
PIPK secara
wajar dan
didukung
oleh bukti-
bukti yang
dapat
diandalkan
b. Tim Penilai
melakukan
penyesuaian
dengan
pertimba-
ngan yang
sesuai.

Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris


Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
- 26 -

Hal-Hal yang Proses Hasil Rekomen- Tindak


No. Fokus Reviu Simpulan
Direviu Reviu Reviu dasi Lanjut
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
c. Tim Penilai
telah
membuat
simpulan
PIPK
gabungan
secara wajar
dan
didukung
oleh bukti-
bukti yang
dapat
diandalkan
**Simpulan keseluruhan reviu PIPK:

* Hanya untuk unit yang memiliki kewajiban melakukan kompilasi


Keterangan:
(1) diisi nomor urut.
(2) diisi pokok-pokok yang direviu.
(3) diisi fokus hal-hal yang direviu dengan minimal adalah sebagaimana
tertulis dalam kolom (2) di atas (4) diisi dengan bagaimana melakukan
reviu secara ringkas, misalnya menggunakan reviu dokumen,
wawancara, reperformance, dan teknik-teknik reviu lainnya.
(5) diisi dengan hasil reviu yang menyatakan apakah hal-hal yang direviu
telah dilakukan tanpa penyimpangan, penyimpangan tidak signifikan,
atau penyimpangan signifikan.
(6) diisi dengan rekomendasi untuk penyimpangan yang signifikan.
(7) diisi tindaklanjut yang telah dilakukan oleh Tim Penilai
(8) diisi simpulan apakah Simpulan PIPK oleh Tim Penilai terdampak oleh
penyimpangan signifikan (5) dengan mempertimbangkan tindak lanjut
yang dilakukan oleh Tim Penilai (6) dengan isian:
a. Simpulan PIPK tidak terdampak;
b. Simpulan PIPK terdampak
** diisi simpulan reviu PIPK yaitu:
Pengendalian Intern Efektif (PIE);
Pengendalian Intern Efektif dengan Pengecualian (PIEDP); atau
Pengendalian Intern Mengandung Kelemahan Material (PIMKM).
Dalam hal tidak ada simpulan PIPK terdampak pada Kolom (8) maka
simpulan reviu PIPK sama dengan simpulan menurut Tim Penilai.

Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris


Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
- 27 -

B. Catatan Hasil Reviu

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


INSPEKTORAT JENDERAL
Jalan RS. Fatmawati Nomor 33A Cipete Jakarta 12420
Telepon 021-75916038, 7697853, 7691849 Faksimili 021-7692112
Website: http://itjen.kemenag.go.id/

Catatan Hasil Reviu

Pendahuluan CHR*
A. Penugasan Reviu
Diisi hal-hal yang terkait pelaksanaan reviu PIPK seperti penugasan dan
lain-lain.
B. Proses Reviu
Diisi bagaimana melakukan reviu secara ringkas, misalnya
menggunakan reviu dokumen, wawancara, reperformance, dan teknik-
teknik reviu lainnya.
C. Hasil Reviu
Dapat diisi hasil reviu yang menyatakan apakah hal-hal yang direviu
telah dilakukan tanpa penyimpangan, penyimpangan tidak signifikan,
atau penyimpangan signifikan serta rekomendasi dan tindak lanjut oleh
Tim Penilai.
D. Simpulan
Dapat diisi simpulan PIPK oleh Tim Penilai terdampak atau tidak
terdampak dengan penyimpangan signifikan setelah mempertimbangkan
tindak lanjut Tim Penilai.
*Catatan: Poin-poin A s.d. D dapat dikembangkan sesuai keperluan
[Nama Satuan Kerja] Disusun (1)
oleh/Paraf/ Tgl
Disusun (2)
oleh/Paraf/ Tgl
Disusun (3)
oleh/Paraf/ Tgl
UAPA (4)
UAPPA (5)
E-1
UAPPA- (6)
W
UAKPA (7)
Uraian Catatan Hasil Reviu PIPK Indeks KKR
ldentifikasi Risiko dan Kecukupan Rancangan (8)
Pengendaliannya
Semua risiko utama telah diidentifikasi (9)

Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris


Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
- 28 -

Semua risiko telah dimitigasi dengan pengendalian (10)


utama
Bila ada risiko utama yang tidak ada (11)
pengendaliannya, Tim penilai telah memberikan
usulan koreksi (feedback) untuk dibuatkan Perbaikan
Identifikasi Risiko dan Pengendaliannya (Tabel A.1)
Perbaikan Identifikasi Risiko dan Pengendaliannya (12)
Tim Penilai telah menyusun perbaikan identifikasi (13)
risiko dan pengendaliannya dengan baik
Pengujian Pengendalian Intern Tingkat Entitas (14)
Tim Penilai telah menguji PITE dan membuat (15)
penilaian secara wajar
Pengujian PUTIK (16)
Tim Penilai telah menguji PUTIK dan membuat (17)
penilaian secara wajar
Pengujian Atribut Pengendalian (18)
Tim Penilai telah menentukan sampel dengan tepat (19)
Tim penilai telah melakukan reperformance dengan (20)
tepat
Tim penilai telah membuat penilaian secara wajar (21)
Pengujian Pengendalian Aplikasi (22)
Tim Penilai telah menguji pengendalian aplikasi dan (23)
membuat penilaian secara wajar
Penilaian Efektivitas Implementasi Pengendalian dan (24)
Penilaian Kelemahan Pengendalian
Tim Penilai telah menilai implementasi pengendalian (25)
dan menilai kelemahan pengendalian secara wajar
Tim Penilai telah membuat simpulan PIPK secara (26)
wajar dan didukung oleh bukti-bukti yang dapat
diandalkan
Penilaian Kelemahan Gabungan* (27)
Tim Penilai telah membuat simpulan PIPK secara (28)
wajar dan didukung oleh bukti-bukti yang dapat
diandalkan
Tim Penilai melakukan penyesuaian dengan (29)
pertimbangan yang sesuai
Tim Penilai telah membuat simpulan PIPK gabungan (30)
secara wajar dan didukung oleh bukti-bukti yang
dapat diandalkan
Simpulan PIPK:
(31)
Simpulan PIPK Gabungan:
(32)
Koreksi/Perbaikan yang Belum Dilakukan/Tidak Disetujui
(33)

Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris


Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
- 29 -

1.
2.
3. dst

Petunjuk Pengisian:
(1) Diisi dengan nama penyusun KKR, paraf penyusun, dan tanggal
penyusunan.
(2) Diisi dengan nama pereviu KKR, paraf pereviu, dan tanggal
pelaksanaan reviu.
(3) Diisi dengan nama pengendali teknis tim reviu (yang berwenang
menyetujui), paraf yang bersangkutan, dan tanggal persetujuan.
(4) Diisi dengan nama Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA).
(5) Diisi dengan nama Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran
Eselon I (UAPPA-E l).
(6) Diisi dengan nama Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran
Wilayah (UAPPA-W).
(7) Diisi dengan nama Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKP
A) yang direviu.
(8) Diisi dengan indeks KKR yang digunakan.
(9) Diisi dengan simpulan PIPK terdampak/tidak terdampak.
(10) Diisi dengan simpulan PIPK terdampak/tidak terdampak.
(11) Diisi dengan simpulan PIPK terdampak/tidak terdampak.
(12) Diisi dengan indeks KKR yang digunakan.
(13) Diisi dengan simpulan PIPK terdampak/tidak terdampak.
(14) Diisi dengan indeks KKR yang digunakan.
(15) Diisi dengan simpulan PIPK terdampak/tidak terdampak.
(16) Diisi dengan indeks KKR yang digunakan.
(17) Diisi dengan simpulan PIPK terdampak/tidak terdampak.
(18) Diisi dengan indeks KKR yang digunakan.
(19) Diisi dengan simpulan PIPK terdampak/tidak terdampak.
(20) Diisi dengan simpulan PIPK terdampak/tidak terdampak.
(21) Diisi dengan simpulan PIPK terdampak/tidak terdampak.
(22) Diisi dengan indeks KKR yang digunakan.
(23) Diisi dengan simpulan PIPK terdampak/tidak terdampak.
(24) Diisi dengan kelemahan Pengendalian Intern Tingkat
Proses/Transaksi (dari pengujian atribut pengendalian dan
pengujian pengendalian aplikasi) yang berdasarkan hasil reviu
termasuk kategori material weakness.
(25) Diisi dengan simpulan PIPK terdampak/tidak terdampak.
(26) Diisi dengan simpulan PIPK terdampak/tidak terdampak.
(27) Diisi dengan indeks KKR yang digunakan.
(28) Diisi dengan simpulan PIPK terdampak/tidak terdampak.
(29) Diisi dengan simpulan PIPK terdampak/tidak terdampak.
Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris
Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
- 30 -

(30) Diisi dengan simpulan PIPK terdampak/tidak terdampak.


(31) Diisi dengan simpulan Pengendalian Intern Efektif
(PIE)/Pengendalian Intern Efektif dengan Pengecualian
(PIEDP)/Pengendalian Intern Mengandung Kelemahan Material
(PIMKM).
(32) Diisi dengan simpulan Pengendalian Intern Efektif
(PIE)/Pengendalian Intern Efektif dengan Pengecualian
(PIEDP)/Pengendalian Intern Mengandung Kelemahan Material
(PIMKM).
(33) Diisi dengan koreksi/perbaikan yang belum dilakukan atau tidak
disetujui oleh unit akuntansi berdasarkan usulan dari pereviu atas
rekomendasi untuk penyimpangan yang signifikan.

Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris


Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan
- 31 -

C. Format Laporan Hasil Reviu PIPK


Laporan hasil reviu berisi pokok-pokok penting (ikhtisar eksekutif)
yang dapat dituangkan dalam beberapa paragraf, yaitu:
1. Penugasan Reviu
Diisi hal-hal yang terkait pelaksanaan reviu PIPK seperti penugasan
dan lain-lain.
2. Proses Reviu
Diisi bagaimana melakukan reviu secara ringkas, misalnya
menggunakan reviu dokumen, wawancara, reperformance, dan
teknik-teknik reviu lainnya.
3. Hasil Reviu
Dapat diisi hasil reviu yang menyatakan apakah hal-hal yang direviu
telah dilakukan tanpa penyimpangan, penyimpangan tidak
signifikan, atau penyimpangan signifikan.
4. Rekomendasi
Diisi rekomendasi atas penyimpangan signifikan dalam proses
penilaian oleh Tim Penilai.
5. Tindak Lanjut
Diisi tindak lanjut yang telah dilakukan oleh Tim Penilai.
6. Simpulan
Dapat diisi simpulan PIPK oleh Tim Penilai terdampak atau tidak
terdampak dengan penyimpangan signifikan setelah
mempertimbangkan tindak lanjut Tim Penilai.
*Catatan: Poin-poin 1 s.d. 6 dapat dikembangkan sesuai keperluan

INSPEKTUR JENDERAL,

FAISAL

Inspektur Inspektur Inspektur Inspektur Plt. Sekretaris


Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Inspektorat Jenderal
Maman Saepulloh Kusoy Aceng Abdul Azis Kastolan Kastolan

Anda mungkin juga menyukai