NOMOR 94 TAHUN2021
TENTANG
PEDOMANPERJANJIANKINERJA,PELAPORANKINERJA,DAN
TATACARAREVIUATASLAPORANKINERJA
PADAKEMENTERIANAGAMA
DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA
MENTERIAGAMAREPUBLIKINDONESIA,
Nomor 80);
5. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 ten tang
Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 168);
6. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman
Penyusunan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan
Instansi Pemerintah;
8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 20/M.PAN/ll/2008 tentang Petunjuk
Penyusunan Indikator Kinerja Utama;
9. Peraturan Menteri Agama Nomor 28 Tahun 2009
tentang Pembentukan Satuan Kerja Kantor Misi Haji
Indonesia di Arab Saudi;
10. Peraturan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2011
tentang Pedoman Pembentukan dan Penyempurnaan
Organisasi Instansi Vertikal dan Unit Pelaksana
Teknis Kementerian Agama (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 325);
11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik
Indonesia Tabun 2014 Nomor 1842);
12. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1495);
13. Peraturan Menteri. Agama Nomor 19 Tahun 2019
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal
Kementerian Agama (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 1117);
14. Peraturan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2020
tentang Rencana Strategis Kementerian Agama Tahun
2020-2024;
15. Keputusan Menteri Agama Nomor 511 Tahun 2016
tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Atas
Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah pada Kementerian Agama.
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 11 Janua.rj_ 2021
ttd
YAQUTCHOLIL QOUMAS
- 4-
LAMPIRANI
KEPUTUSANMENTERI AGAMAREPUBLIK INDONESIA
NOMOR 94· TAHUN
TENTANG
PEDOMAN PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN
KINERJA, DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN
KINERJA PADA KEMENTERIANAGAMA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbaikan pemerintahan dan sistem manajemen merupakan agenda
penting dalam reformasi birokrasi yang sedang dijalankan oleh pemerintah
saat ini. Sistem manajemen pemerintahan diharapkan berfokus pada
peningkatan akuntabilitas serta sekaligus peningkatan kinerja yang
berorientasi pada hasil (outcome). Oleh karen a itu, pemerintah telah
menetapkan kebijakan untuk penerapan sistem pertanggungjawaban yang
disebut dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Akuntabilitas diartikan sebagai perwujudan dari kewajiban instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya
dan pelaksanaan kebijakan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan berupa laporan akuntabilitas yang disusun secara periodik.
Dengan adanya perubahan struktur organisasi baik ditingkat Pusat
maupun Daerah pada Kementerian Agama penyusunan laporan
akuntabilitas belum sepenuhnya dilakukan sesuai dengan regulasi yang
ada. Untuk itu diperlukan pedoman sebagai acuan penyusunan Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja.
C. Sasaran
Sasaran dari Pedoman ini:
1. tercapainya instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat
beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi
masyarakat dan lingkungannya;
2. terwujudnya transparansi instansi pemerintah;
3. terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan
nasional; dan
4. terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
D. Ruang Lingku p
Ruang Lingkup dari Pedoman ini meliputi pengaturan mengenai bentuk
dan format Perjanjian Kinerja, Laporan Capaian Kinerja, dan Reviu atas
Laporan Kinerja.
E. Pengertian Umum
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:
1. Rencana Strategis adalah dokumen perencanaan instansi pemerintah
dalam periode 5 (lima) tahunan. Rencana strategis ini menjadi dokumen
perencanaan untuk arah pelaksanaan program dan kegiatan dan menjadi
landasan dalam penyelenggaraan SAKIP.
2. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang selanjutnya
disingkat SAKIP,adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat,
dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran,
pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan
kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan
peningkatan kinerja instansi pemerintah.
3. Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan
yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan
program dan kebijakan.
4. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.
5. Kinerja adalah keluararr/Iiasil dari kegiatarr/program yang telah atau
hendak dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan
kuantitas dan kualitas terukur.
6. Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilanjkegagalan
pelaksanaan Program dan Kegiatan yang telah diamanatkan para
pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara
terukur dengan sasararr/target kinerja yang telah ditetapkan melalui
laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.
7. Perjanjian Kinerja adalah lembar / dokumen yang berisikan penugasan dari
pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih
rendah untuk melaksanakan Program/Kegiatan yang disertai dengan
Indikator Kinerja.
8. Sasaran Strategis adalah kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh
Kementerian Agama yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh
adanya hasil satu atau beberapa program.
-6-
9. Sasaran Program adalah hasil yang akan dicapai dari suatu program
dalam rangka pencapaian sasaran strategis Kementerian Agama yang
mencerminkan berfungsinya keluaran.
10. Sasara-? Kegiatan adalah keluaran yang dihasilkan oleh suatu kegiatan
yang dilaksanakan untuk pencapaian sasaran dan tujuan program dan
kebijakan.
11. Indikator Kinerja Sasaran Strategis yang selanjutnya disebut IKSS
adalah alat ukur yang mengindikasikan keberhasilan pencapaian
Sasaran Strategis Kementerian/Lembaga.
12. Indikator Kinerja Sasaran Program yang selanjutnya disebut IKSP
adalah alat ukur yang mengindikasikan keberhasilan pencapaian hasil
(outcome) dari suatu program.
13. Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan yang selanjutnya disebut IKSK
adalah alat ukur yang mengindikasikan keberhasilan pencapaian
keluaran (output) dari suatu kegiatan.
14. Target adalah hasil dan satuan hasil yang direncanakan akan dicapai
dari setiap indikator kinerja sasaran program dan indikator kinerja
sasaran kegiatan.
15. Pengukuran kinerja adalah merupakan langkah untuk membandingkan
realisasi kinerja dengan sasaran (target) kinerja yang dicantumkan dalam
lembar / dokumen perjanjian kinerja dalam rangka pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun berjalan. Pengukuran
kinerja dilakukan oleh penerima tugas atau penerima amanah pada
seluruh instansi pemerintah.
16. Pengelolaan Kinerja adalah merupakan proses pencatatarr/registrasi,
penatausahaan dan penyimpanan data kinerja serta melaporkan data
kinerja. Pengelolaan data kinerja mempertimbangkan kebutuhan instansi
pemerintah sebagai kebutuhan manajerial, data/Iaporan keuangan yang
dihasilkan dari sistem akuntansi dan statistik pemerintah.
17. Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan
lengkap tentang capaian Kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja
yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara/ Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN/ APBD).
18. Reviu Kinerja adalah merupakan langkah dalam rangka untuk
meyakinkan keandalan informasi yang disajikan sebelum disampaikan
kepada pimpinan.
19. Aplikasi Sistem Informasi Performa Kementerian Agama (SIPKA)adalah
alat bantu berupa aplikasi yang digunakan untuk memberikan
kemudahan serta percepatan didalam pengumpulan data capaian
kinerja untuk proses penyusunan laporan akuntabilitas kinerja
organisasi serta evaluasi capaian kinerja dan anggaran satuan kerja/
UPT secara elektronik.
-7-
BAB II
SISTEM AKUNTABILITASKINERJA INSTANSIPEMERINTAH
(SAKIP)
E. Pelaporan Kinerja
. Pelaporan kinerja adalah proses menyusun dan menyajikan laporan
kinerja atas pre stasi kerja yang dicapai berdasarkan Penggunaan Anggaran
yang telah dialokasikan. Laporan kinerja tersebut terdiri dari Laporan
Kinerja Interim dan Laporan Kinerja Tahunan. Laporan Kinerja Tahunan
paling tidak memuat perencanaan strategis, pencapaian sasaran strategis
instansi pemerintah, realisasi pencapaian sasaran strategis dan penjelasan
yang memadai atas pencapaian kinerja.
F. Reviu dan Evaluasi Kinerja
Reviu merupakan langkah dalam rangka untuk meyakinkan keandalan
informasi yang disajikan sebelum disampaikan kepada pimpinan. Reviu
tersebut dilaksanakan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
dan hasil reviu berupa surat pernyataan telah direviu yang ditandatangani
oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah. Sedangkan evalusi kinerja
merupakan evaluasi dalam rangka implementasi SAKIP di instansi
pemerintah.
1. Evaluasi Implementasi SAKIP
Untuk mengetahui sejauh mana instansi pemerintah melakukan
implementasi SAKIP untuk mendorong adanya peningkatan kinerja
instansi pemerintah, maka perlu dilakukan evaluasi implementasi
SAKIP. Evaluasi ini diharapkan dapat mendorong instansi pemerintah
baik di pusat dan daerah untuk secara konsisten meningkatkan
implementasi SAKIP dan mewujudkan capaian kinerja (hasil) instansi
sesuai dengan yang diamanahkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Evaluasi atas implementasi SAKIP dapat ditentukan setiap tahun
sesuai dengan kebijakan evaluasi yang ditetapkan. Secara umum,
tujuan evaluasi atas implementasi SAKIP adalah untuk: 1.
Memperoleh informasi tentang implementasi SAKIP. 2. Menilai tingkat
implementasi SAKIP; 3. Memberikan saran perbaikan untuk
peningkatan implementasi SAKIP. 4. Memonitor tindak lanjut
rekomendasi hasil evaluasi periode sebelumnya.
Evaluasi implementasi SAKIP Satker /UPT pada Kementerian
Agama dilakukan oleh Inspektorat Jenderal pada bulan Mei s.d. Juni
pada setiap tahunnya. Dalam melakukan evaluasi SAKIP Tim
Evaluator dari Inspektorat Jenderal, terlebih dahulu dapat memonitor
Laporan Kinerja satker melalui aplikasi SIPKA. Pelaksanaan evaluasi
SAKIPdilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Pengumpulan dan Analisis Data
Pengumpulan data dapat dilakukan secara manual dan/ atau
secara elektronik melalui aplikasi SIPKA. Analisis data dilakukan
untuk mendapatkan informasi yang memadai dan relevan antara
dokumen perencanaan kinerja, pengukuran kinerja dan capaian
kinerja serta laporan kinerja.
BAB III
PERJANJIAN KINERJA
No
Instansi/ f: Waktu
i
,
Penanda Disetujui
Satker/UPT Tangan oleh
1 Kernenterian 10 hari kalender Menteri Agama -
Agama setelah DIPA
disahkan dan
diterima
2 Unit Eselon I Pusat 15 hari kalender Pimpinan unit Menteri
setelah DIPA eselon I Pusat Agama
disahkan dan
diterima
3 Kanwil Kemenag 20 hari kalender Kepala Kanwil Sekjen
Provinsi setelah DIPA Kemenag Prov.
disahkan dan
diterima
4 Kankemenag 25 hari kalender Kepala Kepala
Kab./Kota setelah DIPA Kankemenag Kanwil
disahkan dan Kab./Kota Kemenag
diterima Prov.
5 PTKN 20 hari kalender Rektor / Ketua Dirjen
setelah DIPA Terkait
disahkan dan
diterima
6 UPQ 20 hari kalender Kepala UPQ Dirjen
setelah DIPA Bimas
disahkan dan Islam
diterima
7 Sekretariat Baznas 20 hari kalender Sekretaris Dirjen
setelah DIPA Basnaz Bimas
disahkan dan Islam
diterima
8 Lajnah 20 hari kalender Kepala Lajnah Kepala
Pen tashihan al- setelah DIPA Pen tashihan al- Balitbang
Qur'an disahkan dan Qur'an dan
diterima Diklat
9 Balai Litbang dan 20 hari kalender Kepala Balai Kepala
Balai Diklat setelah DIPA Litbang dan Balitbang
disahkan dan Balai Diklat dan
diterima Diklat
10 Kantor Urusan Haji 20 hari kalender Kepala Kantor Dirjen
Indonesia (KUHI) setelah DIPA Urusan Haji PHU
disahkan dan Indonesia
diterima
- 13 -
,.'
Jnstansi/' ~
No
Satker /UPT
. ·Waktu
'.~: . Penanda' Disetujui
Tangan oleh
11 Asrama Haji 25 hari kalender
'"
Kepala Asrama Dirjen
setelah DIPA Haji PHU
disahkan dan
diterima
12 MAN/ MTsN/ Satua 30 hari kalender Kepala Kepala
n Pendidikan setelah DIPA MAN/ MTsN/ Sa Kankemen
Keagamaan Negeri disahkan dan tuan ag
diterima Pendidikan Kab./Kota
Keagamaan
Negeri
BABIV
PELAPORANKINERJA
Tabel2.1
Waktu Penyampaian Laporan Kinerja Triwulan
Pusat
selanjut
nya
Kanwil Kepala 15
3 Kemenag Kanwil Januari
Sekjen 15 April 15 Juli 15
Provinsi Kemenag Oktober Tahun
Provinsi selanjut
nya
Kepala 13
Kankemenag Kepala Kanwil
Kankemen Januari
4 Kabupaterr/ Kemenag 13 April 13 Juli 13
ag Tahun
Kota Provinsi Oktober
Kab.y Kota selanjut
nya
13
Rektor/ Januari
5 PTKN Dirjen Terkait 13 April 13
Ketua 13juli Tahun
Oktober
selanjut
nya
Kepala 15
Lajnah
Lajnah Kepala Januari
Pentashihan 15
6 Pentashih Balitbang dan 15 April 15 Juli Tahun
Mushaf Al- Oktober
Qur'an an Mushaf Diklat selanjut
Al-Qur'an nya
15
Kepala Kepala Badan Januari
7 Balai 15
Balai 15 April 15 Juli Tahun
Terkait Oktober
selanjut
nya
15
Kepala Dirjen Bimas Januari
8 UPQ 15
15 April 15 Juli Tahun
UPQ Islam Oktober
selanjut
nya
15
Sekretariat Sekretaris Januari
Dirjen Bimas 15
9 15 April 15 Juli Tahun
Baznas Baznas Islam Oktober
selanjut
nya
Kepala 11
Kantor Kantor Januari
11
10 Urusan Haji Urusan Dirjen PHU 11 April 11 Juli Tahun
Oktober
Indonesia Haji selanjut
Indonesia nya
11
Kepala Januari
11
11 Asrama Haji Asrama Dirjen PHU 11 April 11 Juli Tahun
Oktober
Haji selanjut
nya
Kepala
MAN/MTs
MAN/MTsN/ 11
N/
Satuan Kepala Kan tor Januari
Satuan 11
12 Pendidikan Kemenag 11 April 11 Juli Tahun
Pendidik Oktober
Keagamaan Kab./Kota selanjut
an
Negeri nya
Keagama
an Negeri
Tabel2.2
Waktu Penyampaian Laporan Kinerja Tahunan
.~. ;l~ ":.: , ," I"
Penanda: Waktu "
No Instansi/Satker jUrr Disampaikan kepada ' Tembusan (Paling
Tangan
i,; Lambat)
Kementerian Agama Menteri 1. Men PAN dan RB - 28 Februari
Agama 2. Menteri Tahun
1 Keuangan Selanjutnya
3. Men.PPN/ Ka.
BAPPENAS
Unit Eselon I Pusat Pimpinan Menteri Agama - 15 Februari
unit eselon I u.p.Sekretaris Tahun
2 Pusat Jenderal melalui Selanjutnya
Kepala Biro
Ortala
Kanwil Kemenag Kepala Sekretaris Jenderal Pimpinan 15 Februari
Prov. Kanwil melalui Kepala Biro unit eselon Tahun
3
Kemenag Ortala I Pusat Selanjut
Provinsi nya
Kantor Kemenag Kepala Kepala Kanwil - 31 Januari
Kab./Kota Kankemenag Kemenag Provinsi Tahun
4
Kabupaterr/ Selanjutnya
Kota
PTKN Pimpinan Pimpinan unit eselon Sekretaris 5 Februari
PTKN I terkait melalui Jenderal Tahun
5 Sekretaris melalui Selanjutnya
Kepala Biro
Ortala
Lajnah Pentashihan Kepala Kepala Balitbang - 5 Februari
Mushaf Al-Qur'an Lajnah dan Diklat Tahun
6 Pentashihan Selanjutnya
Mushaf Al-
Qur'an
Balai Kepala Balai Kepala Badan terkait - 5 Februari
7 Tahun
Selanjutnya
UPQ - 5 Februari
8 Kepala UPQ Dirjen Bimas Islam Tahun
Selanjutnya
Sekretariat Baznas - 5 Februari
Sekretaris
9 Dirjen Bimas Islam Tahun
Baznas
Selanjutnva
Kantor Urusan Haji Pimpinan Dirjen PHU Dirjen PHU 31 Januari
Indonesia Kantor Tahun
10
Urusan Haji Selanjutnya
Indonesia
Asrama Haji Kepala Dirjen PHU Dirjen PHU 31 Januari
11 Asrama Haji Tahun
Selanjutnya
MAN/MTsN Kepala Kepala Kankemenag Kepala 25 Januari
12 MAN/MTsN Kabupaterr/Kota Kanwil Tahun
Kemenag Selanjutnya
Provinsi
Satuan Pendidikan Kepala Kepala Kankemenag Kepala 25 Januari
Keagarnaan Negeri Satuan Kabupateri/Kota Kanwil Tahun
13 Pendidikan Kemenag Selanjutnya
Keagarnaan Provinsi
Negeri
D. Pengukuran Kinerja
Salah satu pondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja
adalah pengukuran kinerja dalam menjamm adanya peningkatan
- 21 -
Tabe12.3
Kategon 'C apaian KmerJa
,
No Kategori Rentang Nilai Kode
1 Sangat Baik > 100 - 120 Biru
2 Baik 80 - 100 Hiiau
3 Cukup 50 -79,99 Kuning
4 Kurang < 50 Merah
- 22 -
BABV
TATACARAREVIUATASLAPORANKINERJA
MENTERIAGAMAREPUBLIKINDONESIA,
ttd
YAQUTCHOLILQOUMAS
- 25-
LAMPIRANII
KEPUTUSAN MENTERI AGAMAREPUBLIK INDONESIA
NOMOR TAHUN 20xx
TENTANG
PEDOMAN PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA, DAN
TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA PADA
KEMENTERIAN AGAMA
............ , 20XX
Menteri Agama
- 26-
B. FORMATSAKIP.02
Formulir Lampiran Perjanjian Kinerja tingkat Kementerian Agama
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 20XX
KEMENTERIANAGAMA
............ , 20XX
Menteri Agama
Petunjuk Pengisian:
l. Kolom (1) diisi dengan nomor urut;
2. Kolom (2) diisi dengan Sasaran Strategis Kementerian Agama at au
kondisi terakhir yang seharusnya terwujud pada tahun yang
bersangku tan;
3. Kolom (3) diisi dengan Indikator Kinerja yang relevan dengan
sasaran atau kondisi yang ingin diwujudkan;
4. Kolom (4) diisi dengan target kinerja yang akan dicapai atau
seharusnya dicapai oleh Kementerian Agama;
5. Kolom (5) diisi dengan nama Program pada Kementerian Agama yang
terkait dengan sasaran yang akan dicapai;
6. Kolom (6) diisi dengan be saran anggaran yang dialokasikan untuk
mewujudkan sasaran yang diperjanjikan; dan
7. Kolom (7) diisi dengan total anggaran yang dialokasikan untuk
mewujudkan seluruh sasaran yang diperjanjikan.
- 27-
C. FORMATSAKIP.03
Pernyataan Perjanjian Kinerja tingkat Unit Eselon I, Satuan Kerja/UPT
(Kanwil/Kankemenag Kab/Kota/PTKN/Lajnah/UPQ/Sekretariat
Baznas /Balai/ Asrama Haji/ KUH/Madrasah/Satuan Pendidikan
Keagamaan Negeri)
Nama
Jabatan
selanjutnya disebut pihak pertama
Nama
Jabatan
. , 20XX
D. FORMATSAKIP.04
Pernyataan Perjanjian Kinerja tingkat Unit Eselon I dan PTKN
PERJANJIAN KINERJATAHUN20XX
................................................. (1)
Petunjuk Pengisian:
1. Kolom (1) diisikan nama Unit/Satuan Kerjay UP'I';
2. Kolom (2) diisi dengan nomor urut;
3. Kolom (3) diisi dengan sasaran program unit organisasi atau kondisi
terakhir yang seharusnya terwujud pada tahun yang bersangkutan
setelah dilaksanakannya program tersebut;
4. Kolom (4) diisi dengan Indikator Kinerja Sasaran Program dari unit
kerja yang relevan dengan sasaran program atau kondisi yang ingin
diwujudkan;
5. Kolom (5 ) diisi dengan angka target kinerja yang akan dicapai atau
seharusnya dicapai oleh unit kerja pada tahun tersebut;
6. Kolom (6) diisi dengan nama kegiatan pada masing-masing program
unit kerja pada tahun tersebut;
7. Kolom (7) diisi dengan besar anggaran yang dialokasikan oleh unit
organisasi untuk mencapai sasaran program yang dimaksud; dan
8. Kolom (8) diisi dengan total anggaran yang dialokasikan untuk
mewujudkan seluruh sasaran program yang diperjanjikan.
- 29-
E. FORMATSAKIP.05
Pernyataan Perjanjian Kinerja tingkat Satuan KerjajUPT
(KanwiljKankemenag Kabj Kotaj Lajnahj Balaij UPQj Sekretariat
BAZNASjAsrama HajijKUHjMadrasahjSatuan Pendidikan Keagamaan
Negeri)
PERJANJIAN KINERJATAHUN20XX
....................................... " (1)
Petunjuk Pengisian:
1. Kolom (1) diisikan nama UnitjSatuan KerjajUPT;
2. Kolom (2) diisi dengan nomor urut;
3. Kolom (3) diisi dengan sasaran kegiatan unit organisasi atau kondisi
terakhir yang seharusnya terwujud pada tahun yang bersangkutan
setelah dilaksanakannya kegiatan tersebut;
4. Kolom (4) diisi dengan Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan dari unit
kerja yang relevan dengan sasaran kegiatan atau kondisi yang ingin
diwujudkan;
5. Kolom (5 ) diisi dengan angka target kinerja yang akan dicapai atau
seharusnya dicapai oleh unit kerja pada tahun tersebut;
6. Kolom (6) diisi dengan nama kegiatan pada masing-masing program
unit kerja pada tahun tersebut;
7. Kolom (7) diisi dengan besar anggaran yang dialokasikan oleh unit
organisasi untuk mencapai sasaran kegiatan yang dimaksud; dan
8. Kolom (8) diisi dengan total anggaran yang dialokasikan untuk
mewujudkan seluruh program dan kegiatan yang diperjanjikan.
- 30-
F. FORMATSAKIP.06
........................ , 20 .
Pimpinan Satuan KerjajUPT
Keterangan:
1. Pada kolom (1) diisi dengan nama unit organisasi;
2. Pada kolom (2) diisi dengan nomor urut;
3. Pada kolom (3) diisi dengan sasaran program atau kondisi terakhir yang seharusnya terwujud pada tahun yang bersangkutan setelah
dilaksanakannya program tersebut;
4. Pada kolom (4) diisi dengan indikator kinerja sasaran program pada perjanjian kinerja kepada atasan langsung;
- 31-
G. FORMATSAKIP.07
Contoh Pernyataan Formulir Telah Direviu
PERNYATAANTELAH DIREVIU
KEMENTERIANAGAMA
TAHUNANGGARAN.....
Inspektur Jenderal,
- 33-
H. FORMATSAKIP.08
Contoh Forrnulir Check List Reviu
1. FORMATSAKIP.09
Sistematika laporan kinerja tahunan
Bab I Pendahuluan
Pad a bab ini disajikan penjelasan umum orgamsasi, dengan
penekanan kepada aspek strategis organisasi dan
permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi
orgamsasi.
Bab II Perencanaan Kinerja
Pada bab ini diuraikan ringkasan Zikhtisar perjanjian kinerja
tahun yang berjalan.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pad a sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk
setiap pemyataan kinerja sasaran strategis organisasi
sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk
setiap pemyataan kinerja sasaran strategis tersebut
dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja
tah un berjalan;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja dan capaian
kinerja tahun berjalan dengan tahun sebelumnya dalam
masa renstra berjalan;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun
berjalan dengan terget jangka menengah yang terdapat
dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
- 34-
Bab IV Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja
organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan
dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.
Lampiran:
1. Perjanjian Kinerja; dan
2. Lain-lain yang dianggap perlu.
MENTERIAGAMAREPUBLIKINDONESIA,
ttd
YAQUTCHOLILQOUMAS