Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
anggota IFAB dan mulai mengikuti rapat-rapat IFAB Perubahan peraturan tentang off-
side dari 3 pemain menjadi hanya 2 pemain Law XIII-Tendangan BebasTim bertahan
yang mendapat tendangan bebas bisa melakukan tendangan bebas dari manapun di dalam
tendangan bebas tidak langsung (dipagari pemain) dibedakan dengan cara wasit
1
2
dalam kotak penalti harus berjarak sedikitnya 9,15 meter dari bola dan sisa pemain lain
Gawang Tim lawan harus berada di luar kotak penalti saat tendangan gawang dilakukan
Law III-Jumlah PemainPemain yang telah diganti tidak boleh lagi mengambil bagian
dalam permainan. Pemain pengganti harus menunggu panggilan wasit sebelum boleh
masuk lapangan. Jika pemain pengganti masuk lapangan sebelum dipanggil, wasit akan
wasit, jika dia: Bersalah melakukan pelanggaran serius. Menggunakan bahasa yang kasar
dan tidak senonoh. Tetap berperilaku tidak baik walau sudah diperingatkan Law VI-
Hakim Garis Hakim garis bertugas memberitahu: Bola sudah keluar lapangan Tim mana
yang mendapat tendangan pojok, tendangan gawang, dan lemparan ke dalam Adanya
pergantian pemain Hakim Garis (Linesmen) diubah namanya menjadi Asisten Wasit
pada Tambahan tugas Asisten Wasit (modifikasi tahun 2000): Memberitahu pemain yang
berposisi off-side Memberitahu insiden atau pelanggaran yang tak terlihat wasit atau
pelanggaran yang lebih dekat dengan Asisten Wasit Dalam kasus tendangan penalti,
melakukan pelanggaran jika menguasai bola saat permainan lebih dari 4 langkah tanpa
3
jika memegang kembali bola yang dilepaskan itu sebelum bola tersebut dimainkan atau
diambil pemain lain.empat langkah tersebut adalah langkah ke semua arah, termasuk
menangkapnya kembali. Selain itu disebutkan bahwa pelanggaran terjadi jika kiper
tersebut belum dimainkan pemain lain baik pemain dari timnya atau tim lawan
(Dimodifikasi pada tahun 1983 dan 1985) Law VI-Lamanya PermainanTambahan waktu
diberikan untuk kompensasi atas waktu yang terbuang pada saat pergantian pemain,
membawa pemain cedera keluar lapangan, adanya penguluran waktu. Jumlah waktu yang
ditambahkan tergantung kebijakan wasit. 1988 Law III- Jumlah pemain pemain
pengganti dalam pertandingan resmi di bawah FIFA, konfederasi, dan asosiasi nasional
tidak boleh lebih dari 2 dari 5 pemain cadangan yang ada.modifikasi pada 1995
dari kaos seragam, celana pendek, kaos kaku, pelindung tulang kering, dan sepatu. Law
XI-Off-side Seorang pemain berada dalam posisi off-side kecuali: Tidak berada lebih
dekat dengan garis area gawang tim lawan dibandingkan dua pemain lawan. Jika
menerima bola langsung dari tendangan gawang, tendangan pojok, atau lemparan ke
dalam.
langsung kepada pemain lawan yang jelas mempunyai kesempatan mencetak gol dimana
4
pelanggaran tersebut dinilai layak untuk dihukum tendangan bebas atau penalti, pemain
tersebut harus dikeluarkan dari permainanan (kartu merah). Pelanggaran ini termasuk
memegang bola dengan sengaja (Dimodifikasi tahun 1991) Law XII-Pelanggaran (Back-
pass) nnBola yang dikembalikan pemainnya sendiri tidak boleh dipegang kiper. Jika
kiper memegang bola back-pass, tim lawan dihadiahi tendangan bebas tidak
langsung.kiper bisa memegang bola yang diarahkan pemainnya sendiri dengan memakai
kepala, dada, atau lutut. Jika pemain tersebut menggunakan cara-cara di atas untuk
di area gawang sendiri bisa dilakukan di bagian manapun dalam area gawang Law XII-
kasar, menghina, menyerang, dan tidak senonoh (Dimodifikasi pada tahun 2000 dengan
tambahan gestur) 1994 Law III-Jumlah PemainPemain pengganti ketiga bisa dipakai
untuk menggantikan kiper. Jika kiper dikeluarkan (kartu merah), kiper pengganti masuk
menggantikan pemain pada posisi yang lain. Wasit merupakan pemimpin di lapangan
pertandingan dimana ia ditugaskan (Laws Of The Game, 2016). Dalam satu pertandingan
sepakbola dipimpin oleh seorang wasit, asisten wasit 1, 4asisten wasit 2 dan wasit
cadangan. Oleh karena itu, wasit pertandingan dilindungi sepenuhnya oleh badan
pengambilan keputusan pada saat memimpin pertandingan oleh seorang wasit maka akan
melakukan kesalahan maka akan terjadi reaksi emosional dari berbagai kalangan baik
Tindakan anarkis terhadap wasit pada saat pertandingan sering muncul karena
kurangnya pengetahuan peraturan yang diketahui oleh pemain atau official. Selain itu,
hal ini juga terjadi karena kurangnya rasa menghormati terhadap kepemimpinan wasit
yang bertugas sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda terhadap keputusan wasit
dan mengakibatkan sikap anarkis di lapangan. Hingga saat ini belum adanya upaya dari
pihak Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) bekerja sama dengan tim atau klub
yang terjadi dalam peraturan permainan sepakbola. Hal ini menyebabkan perbedaan
wasit masih sering terjadi. Dengan demikian diperlukannya sosialisasi tentang peraturan
pertandingan oleh pihak Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) bekerja sama
dengan tim atau klub sepakbola kepada pelatih, pemain, official bahkan supporter.
Apabila semua bisa berjalan dengan baik akan sangat menguntungkan bagi wasit dalam
Pihak komisi bidang kompetisi mulai dari asosiasi sampai pelaksana perlu
melakukan seleksi ketat terhadap tim atau klub yang mengikuti kompetisi serta calon
Ibukota (DKI) Jakarta telah bekerjasama dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia
(PSSI) Pusat untuk mengadakan pelatihan atau kursus dan tes sertifikasi wasit secara
berkala.
Hal ini juga selalu adanya perubahan dan penambahan dalam setiap tahunnya oleh
FIFA maupun IFAB yang memiliki kewenangan dalam merubah dan penambahan karena
sepakbola memiliki perkembangan yang baru dalam teknologi maupun sport science
Untuk wasit sepakbola yang berasal dari Pengurus Cabang Persatuan Sepakbola Seluruh
Indonesia (PSSI) Jakarta rata-rata berumur 20-40 tahun dengan jlatar belakang
pendidikan yang beragam dan memiliki pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil, Tentara
Melalui penelitian ini akan diketahui sejauh mana pengetahuan Atlet terhadap
peraturan permainan sepakbola (Laws Of The Game). Hal ini dilakukan peneliti demi
(Asprov) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Daerah Khusus Ibukota (DKI)
B . Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka dapat
diidentifikasikan permasalahan dalam penelitian ini adalah :
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dijelaskan , agar
tidak terjadi permasalahan yang lebih luas dan tidak menyimpang dari tujuan maka
penelitian ini hanya dibatasi: “Pengetahuan Peraturan Permainan (Laws Of The Game
2020/2021) Pada Atlet Sepakbola PPOP DKI Jakarta”
D . Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang , identifikasi masalah dan pembatasan masalah dalam
peneliatian ini maka permasalahan dirusmuskan sebagai berikut apakah ada
Pengetahuan Peraturan Permainan Sepakbola (Laws Of The Game2020/2021) pada Pada
Atlet Sepakbola PPOP DKI Jakarta ?
E . Kegunaan Penelitian
Berdasarkan ruang lingkup dan permasalahan yang diteliti, penelitian ini
diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:
a. Bagi Atlet Sepakbola PPOP DKI Jakarta memiliki pemahaman yang baik dalam
mentaati peraturan permainan dalam berkompetisi
8
b. Agar dapat digunakan sebagai bahan informasi serta kajian penelitian ke depan,
khususnya bagi para pemerhati peningkatan kualitas atlet sepakbola di
Indonesia.
c. Bagi peneliti agar dapat mengembangkan Peraturan Permainan (law of the game
2020/2021) yang hasilnya berguna bagi mahasiswa kop Sepakbola Fakultas
ilmu keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Asosiasi Provinsi
(Asprov) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Daerah Khusus
Ibukota (DKI) Jakarta dan pihak-pihak yang terkait dengan sepakbola di
Indonesia.