Anda di halaman 1dari 10

FIFA ONLINE REFEREE COURSE RESUME

17-21 Agustus 2020

Instructor : Mr. MASSIMO CUMBO (Italy)


Supporting : Mr. BADRUL HISHAM KALAM (Malaysia)
Participant : Mr. ROBBY NAJINI (Pontianak, Indonesia)

 PERATURAN 1 (Lapangan)
 Tanda garis tambahan di dalam wilayah penalti, dibuat 5 m dari titik 10 m, untuk memastikan agar
kiper melihat jarak ketika terjadi second penalty. Ukuran : lebar 8 cm, panjang 40 cm.

 Gawang bergeser :

Follow Instagram @najini


 Keterangan
A = gol tercipta.
B = jika kedua tiang gawang masih menyentuh garis gawang, maka wasit harus mengesahkan
gol jika bola sudah melewati garis secara keseluruhan.
C = gawang dikatakan bergeser apabila paling sedikit satu tiangnya tidak menyentuh garis
gawang.
 Apabila gawang bergeser atau tumbang (terbalik), entah itu dengan sengaja ataupun tidak
sengaja, oleh pemain bertahan (termasuk kiper) sebelum bola melewati garis gawang, maka
wasit harus mengesahkan gol jika bola tersebut masuk diantara posisi normal gawang (andai
gawang tidak bergeser atau tumbang/terbalik).
 Jika seorang penyerang menggeser atau menumbangkan gawang baik secara sengaja maupun
tidak sengaja, maka gol tidak disahkan (dianulir), dan :
1. Jika tidak sengaja, permainan dimulai kembali dengan dropped ball.
2. Jika sengaja, permainan dimulai kembali dengan indirect freekick dan pemain yang
menggeser harus diberi peringatan (KK).

 PERATURAN 2 (Bola)
 Tidak ada perubahan.

 PERATURAN 3 (Pemain-pemain)
 Dalam prosedur pergantian selama pandemi, seorang pemain pengganti tidak diwajibkan untuk
menyerahkan rompinya ke pemain yang digantikan.
 Batas maksimal pemain yang melakukan pemanasan adalah 5 (lima) orang pada waktu bersamaan.
 Ketika terdapat extra person di lapangan yang mengganggu jalannya permainan, maka tindakan
wasit :
1. Jika ofisial tim, pemain cadangan, atau pemain terusir yang melakukan, maka permainan dimulai
kembali dengan direct freekick atau penalty kick.
2. Jika orang lain, maka permainan dimulai kembali dengan dropped ball.

 PERATURAN 4 (Perlengkapan Pemain)


 Jika menggunakan pelindung lutut dan siku, maka warnanya harus sama dengan lengan baju dan
celana. Namun FIFA akan mengeluarkan new circular yang menerangkan bahwa jika tidak memiliki
warna yang sama dengan lengan baju dan celana, maka seorang pemain boleh menggunakan
pelindung lutut dan siku warna hitam atau putih.

 PERATURAN 5 (Wasit-wasit)
 Wasit memiliki kewenangan untuk memberikan peringatan dan pengusiran kepada ofisial tim yang
tidak sportif.

Follow Instagram @najini


 Jika ofisial tim yang melakukan tindakan tersebut tidak teridentifikasi secara jelas, maka pelatih
kepala yang akan menerima sanksinya.
 Wasit boleh menggunakan alat komunikasi seperti headset, EPTS, dan alat monitoring fitnes
lainnya.
 Wasit tidak boleh menggunakan alat elektronik lain, termasuk kamera.
 Wasit tidak boleh menggunakan perhiasan.

 PERATURAN 6 (Perangkat Pertandingan Lain)


 RAR = Reserve Assistant Referee = Asisten Wasit Cadangan, bertugas membawa alat penghitung
waktu manual untuk mengantisipasi insiden yang tidak diinginkan.
 Pada saat tendangan dari titik penalti untuk menentukan pemenang terjadi, maka posisi RAR adalah
di dalam lingkaran tengah lapangan diantara kedua tim bertanding untuk mencatat pemain yang
melakukan tendangan.
 Ketika kondisi stadium ramai, maka timekeeper boleh menggunakan peluit untuk menandai akhir
pertandingan sebagai antisipasi jika sinyal akustik tidak terdengar jelas oleh wasit.

 PERATURAN 7 (Lamanya Pertandingan)


 Pertandingan dinyatakan selesai ketika bunyi sinyal akustik berbunyi, meskipun wasit belum
membunyikan peluit sebagai tanda akhir pertandingan.
 Jika waktu habis, waktu tambahan hanya bisa diberikan jika terjadi :
1. Tendangan penalti
2. Tendangan second penalty

 PERATURAN 8 (Memulai dan Memulai Kembali Permainan)


 Kapten tim yang memenangkan tos koin boleh memilih gawang mana yang akan diserang atau
mengambil tendangan kick off terlebih dahulu.
 Perubahan prosedur kick off :
1. Semua pemain, kecuali penendang harus berada di setengah lapangannya sendiri.
2. Bola boleh ditendang ke arah manapun.
3. Gol bisa tercipta langsung ke gawang lawan.
 Perubahan prosedur dropped ball :
1. Bola dijatuhkan untuk kiper di dalam wilayahnya sendiri jika bola terakhir dihentikan/tersentuh
di dalam wilayahnya tersebut.
2. Bola dijatuhkan untuk pemain yang terakhir menyentuh bola.
3. Semua pemain lain kedua tim harus berjarak minimal 2 m dari posisi bola dijatuhkan.

Follow Instagram @najini


 PERATURAN 9 (Bola Di Dalam dan Di Luar Permainan)
 Bola dinyatakan di luar permainan apabila menyentuh wasit yang berada di dalam lapangan dan
kemudian :
1. Terjadi serangan menjanjikan.
2. Bola langsung masuk gawang.
3. Tim yang menguasai bola berganti.

 PERATURAN 10 (Menentukan Hasil Pertandingan)


 Waktu untuk setiap babak tambahan (extra time) tidak boleh lebih dari 5 menit.
 Jumlah penendang pada saat tendangan dari titik penalti adalah 5 (lima) orang, bukan lagi 3 (tiga)
orang.
 Jika pada saat akhir pertandingan atau babak tambahan dan sebelum tendangan dari titik penalti
dimulai, salah satu tim memiliki jumlah pemain (termasuk cadangan) lebih banyak dari tim lawan,
maka tim tersebut BOLEH mengurangi jumlah pemainnya sesuai dengan jumlah tim lawan dan
wasit harus diinformasikan mengenai nama dan nomor pemain yang tidak diikutsertakan.

 PERATURAN 11 (Offside)
 Tidak ada perubahan.

 PERATURAN 12 (Pelanggaran dan Kelakuan Tidak Sopan)


 HANDBALL
 Kecuali kiper di wilayah penaltinya sendiri, adalah pelanggaran handball jika pemain :
1. Dengan sengaja menyentuh bola
2. Mendapatkan penguasaan bola setelah tersentuh tangannya dan kemudian :
 Mencetak gol ke gawang lawan
 Menciptakan peluang mencetak gol
3. Menyentuh bola dengan tangan atau lengannya ketika :
 Tangan atau lengannya membesar secara tidak alami.
 Tangan atau lengannya lebih tinggi dari pada bahunya (kecuali pemain dengan sengaja
memainkan bola dengan anggota tubuh lainnya dan kemudian bola tersentuh lengan atau
tangannya).
4. Jenis-jenis pelanggaran diatas berlaku bahkan jika bola menyentuh tangan atau lengan pemain
secara langsung dari kepala atau tubuh (termasuk kaki) pemain lain yang dekat dengannya.
 Pengecualian untuk pelanggaran-pelanggaran di atas, biasanya bukan sebuah pelanggaran jika
menyentuh tangan atau lengan pemain :
1. Secara langsung dari kepala atau tubuh pemain itu sendiri (termasuk kakinya)
2. Secara langsung dari kepala atau tubuh (termasuk kaki) pemain lain didekatnya.

Follow Instagram @najini


3. Jika tangan atau lengan dekat dengan tubuhnya dan tidak membuat tubuh membesar secara
tidak alami.
4. Ketika pemain jatuh dan tangan atau lengannya diantara tubuh dan lantai untuk menopang
tubuh, tapi tidak menambah panjang atau tinggi tubuhnya.
 BLOCKING
 Pada prinsipnya semua pemain futsal bebas untuk bergerak kemanapun di dalam lapangan
permainan.
 Berada di jalur lawan adalah tidak sama dengan bergerak ke jalur lawan.
 Blocking merupakan bagian dari teknik permainan (strategi) yang sah dalam futsal, selama
pemain yang mem-blocking lawan tidak bergerak pada saat terjadi kontak dan tidak dengan
sengaja membuat kontak dengan bergerak atau membesarkan tubuhnya ke jalur lawan, dan lawan
memiliki kesempatan untuk menghindari blocking tersebut.
 Blocking dibolehkan selama tidak melakukan jenis pelanggaran yang dihukum dengan tendangan
bebas (memegang/mendorong/menarik/menabrak lawan).
 PELANGGARAN YANG MENDAPAT PERINGATAN (KARTU KUNING)
 Jika terdapat 2 (dua) pelanggaran KK berbeda yang dilakukan (bahkan di posisi berdekatan),
maka itu seharusnya membuahkan 2 KK – contoh : jika seorang pemain yang masuk lapangan
tidak melalui wilayah pergantiannya dan kemudian melakukan reckless tackling atau stop a
promising attack (SPA), maka itu dihukum dengan 2 kali KK dan kemudian KM di waktu yg
bersamaan.
 DOGSO / SPA
 Kriteria yang menjadi pertimbangan :
1. Distance = Jarak antara pelanggaran dan gawang.
2. Direction = arah permainan secara umum
3. Defender = jumlah dan lokasi pemain bertahan
4. Control = kemungkinan penguasaan bola
5. Unguarded = apakah gawang tidak terjaga
 Jika seorang kiper berada di depan gawangnya sendirian untuk menjaga gawang, maka itu
bukanlah DOGSO walaupun berhadapan dengan 5 pemain lawan.
 Jika kiper melakukan pelanggaran yang menggagalkan terciptanya gol atau peluang jelas bagi
lawan untuk mencetak gol, dengan memegang bola di luar wilayah penalti ketika gawangnya
tidak terjaga atau hanya dijaga oleh 1 (satu) orang pemain bertahan di belakangnya, maka kiper
tersebut dinyatakan melakukan pelanggaran DOGSO.
 Jika jumlah pemain penyerang lebih banyak dari pada pemain bertahan (selain kiper) yang
menjaga gawang, maka kondisi ini bisa dinyatakan sebagai DOGSO.
 Tapi jika jumlah pemain bertahan di depan gawang sama banyak (2 v 2) atau lebih banyak dari
pada pemain penyerang, maka ini bukanlah DOGSO.
 Pelanggaran yang tidak memenuhi kriteria DOGSO (KM), maka dinyatakan sebagai SPA (KK).

Follow Instagram @najini


 INSIDEN DI DALAM WILAYAH PENALTI
 Jika terjadi pelanggaran oleh pemain tim bertahan di dalam wilayah penaltinya karena ingin
memainkan bola dan seharusnya dihukum KK, maka hukumannya diturunkan menjadi tendangan
penalti saja (no card).
 Jika terjadi pelanggaran oleh pemain tim bertahan di dalam wilayah penaltinya karena ingin
memainkan bola dan seharusnya dihukum KM, maka hukumannya diturunkan menjadi
tendangan penalti dan KK.

 PERATURAN 13 (Tendangan Bebas)


 Sinyal hitungan 4 detik harus jelas ditunjukkan oleh salah satu wasit ketika tendangan bebas
langsung atau tidak langsung dilakukan.
 Jika seorang pemain melakukan pelanggaran di luar lapangan, maka permainan dimulai kembali
dengan tendangan bebas yang dilakukan di garis tepi terdekat dengan lokasi pelanggaran terjadi;
tendangan penalti diberikan jika pelanggaran berbuah tendangan bebas langsung dan garis tepi
terdekatnya adalah termasuk bagian dari wilayah penalti si pemain yang melakukan pelanggaran.
 Tendangan bebas dinyatakan dalam permainan ketika bola ditendang dan bergerak jelas.
 Ketika 2 (dua) atau lebih pemain tim bertahan membuat “tembok”, semua pemain tim penyerang
harus berjarak minimal 1 m dari tembok tersebut sampai dengan bola di dalam permainan.
 Jika seorang pemain lawan mengganggu penendang yang melakukan pergerakan ke arah bola ketika
tendangan bebas tanpa tembok (second penalty) dilakukan, maka harus diberikan peringatan (KK),
walaupun pemain lawan tersebut mematuhi jarak minimal 5 m.

 PERATURAN 14 (Tendangan Penalti)


 Ketika bola ditendang, kiper harus menginjakkan minimal 1 (satu) kakinya di atas garis gawang,
menghadap penendang, diantara tiang gawang, tanpa menyentuh tiang, mistar, jaring gawang.
 Menendang dengan tumit dibolehkan asal bola bergerak ke depan.
 Jika seorang pemain lawan mengganggu penendang melakukan pergerakan ke arah bola ketika
tendangan penalti dilakukan, maka harus diberikan peringatan (KK), walaupun pemain lawan
tersebut mematuhi jarak minimal 5 m.

 PERATURAN 15 (Tendangan Ke Dalam)


 Bola harus tetap berada di atas garis tepi pada saat tendangan ke dalam dilakukan.
 Tidak ada aturan mengenai posisi kaki penendang.
 Jika seorang lawan mengganggu atau menghalangi penendang (termasuk bergerak mendekat kurang
dari 5 m dari posisi tendangan ke dalam dilakukan), maka diberikan peringatan (KK) atas perbuatan
tidak sportif, dan jika tendangan ke dalam sudah dilakukan, maka tendangan bebas tidak langsung
diberikan.

Follow Instagram @najini


 PERATURAN 16 (Pembersihan Gawang)
 Bola dalam permainan ketika dilempar atau dilepaskan dan bergerak jelas (tidak harus keluar
wilayah penalti dulu).
 Pemain lawan harus berada di luar wilayah penalti sampai dengan bola dalam permainan (kecuali
kiper ingin bermain cepat atau quick play).
 Aturan pembatasan dalam melempar bola oleh kiper ketika pembersihan gawang hanya bisa
diberlakukan untuk kategori usia remaja, penyandang disabilitas, veteran, dan usia dini.
 Jika aturan pembatasan diberlakukan dan kiper melempar langsung melewati garis tengah secara
langsung, maka tendangan bebas tidak langsung diberikan untuk tim lawan pada posisi di atas garis
tengah dimana bola melintasinya.

 PERATURAN 17 (Tendangan Sudut)


 Tidak ada perubahan.

Follow Instagram @najini


 SINYAL WASIT
 Sinyal menghitung 4 (empat) detik :

 Minimal ada seorang wasit harus dengan jelas menghitung 4 (empat) detik ketika :
1. Tendangan sudut
2. Tendangan ke dalam
3. Pembersihan gawang
4. Tendangan bebas langsung maupun tidak langsung (termasuk second penalty)
5. Ketika kiper menguasai bola di setengah lapangannya sendiri.
 Wasit tidak menghitung 4 (empat) detik hanya ketika :
1. Kick off
2. Tendangan penalti
 Pelaporan untuk nomor punggung lebih dari nomor 15 (lima belas) :

 Sinyal wasit ketiga atau RAR ketika terjadi gol di gawang tim yang melakukan powerplay (kiper
terbang) :

Follow Instagram @najini


 POSISI WASIT
 Wasit bukanlah kapal tanker!
 Wasit harus aktif bergerak (run forward, backward, sideward).
 Wasit tidak harus selalu masuk ke dalam lapangan untuk mengatur jarak tembok pemain bertahan
jika dari luar lapangan sudah dapat menginformasikan minimal jarak yang harus dipatuhi.
 Ketika memulai kembali tendangan bebas, lebih baik posisi wasit tetap berada di luar garis lapangan.
 Tidak harus wasit yang memulai kembali ketika terjadi tendangan penalti ataupun second penalty.
 Ketika terjadi second penalty, maka posisi wasit yang meniup peluit adalah sejajar dengan tanda
batas 5 m di dalam wilayah penalti.
 Ketika tendangan ke dalam berada di garis dekat titik sudut, maka wasit harus mengambil jarak
sekitar 5 m dari titik sudut tersebut.
 Posisi wasit-wasit ketika tendangan dari titik penalti terjadi :
1. Jika tidak ada RAR :

2. Jika ada RAR :

 Wasit dan wasit kedua boleh bertukar posisi ketika berada di atas lapangan jika mereka merasa hal
tersebut akan membawa dampak positif terhadap permainan. Namun harus memperhatikan hal-hal
berikut :
1. Mereka tidak boleh bertukar posisi ketika bola dalam permainan.

Follow Instagram @najini


2. Pada prinsipnya, mereka seharusnya hanya bertukar posisi ketika wasit yang berada di dekat
bench mengeluarkan KK/KM atau membuat keputusan krusial yang dapat memicu protes dari
salah satu atau kedua tim.
3. Wasit yang mengeluarkan KK/KM biasanya memutuskan apakah akan bertukar posisi atau tidak.
4. Wasit yang berada di dekat bench setelah bertukar posisi selalu meniup peluit untuk memulai
kembali permainan.
5. Wasit boleh kembali ke posisi normal ketika pertandingan memungkinkan.

Follow Instagram @najini

Anda mungkin juga menyukai