Anda di halaman 1dari 1

PENGARUH BUDAYA TERHADAP PERUBAHAN BAHASA

Pengaruh budaya terhadap bahasa dewasa ini banyak kita saksikan. Banyak kata atau istilah baru
yang dibentuk untuk menggantikan kata atau istilah lama yang sudah ada. Hal tersebut karena
dianggap kurang tepat, tidak rasional, kurang halus, atau kurang ilmiah. Misalnya kata pariwisata
untuk menggantikan turisme, kata wisatawan untuk menggantikan turis atau pelancong. Kata
darmawisata untuk mengganti kata piknik; dan kata suku cadang untuk mengganti kata onderdil.
Kata-kata turisme, turis dan onderdil dianggap tidak nasional. Karena itu perlu diganti yang
bersifat nasional. Kata-kata kuli dan buruh diganti dengan karyawan, babu diganti dengan
pembantu rumah tangga, dan kata pelayan diganti dengan pramuniaga, karena kata-kata tersebut
dianggap berbau feodal.

Begitu juga dengan kata penjara diganti dengan lembaga pemasyarakatan, kenaikan harga diganti
dengan penyesuaian harga, gelandangan menjadi tuna wisma, pelacur menjadi tunasusila adalah
karena kata-kata tersebut dianggap halus ; kurang sopan menurut pandangan norma sosial.
Proses penggantian nama atau penyebutan baru masih terus akan berlangsung sesuai dengan
perkembangan pandangan dan norma budaya di dalam masyarakat.

Begitu juga bahasa yang diplesetkan yang tidak lepas dari perkembangan pengetahuan,
pertukaran budaya, dan kemajuan informasi sekarang ini. Sebagaimana Mansoer Pateda
mengatakan bahwa bahasa yang diplesetkan sangat berhubungan erat dengan perkembangan
pemakai bahasa untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan kemauannya.16 Misalnya kata
kepala diplesetkan menjadi kelapa, tolong diplesetkan menjadi lontong, reformasi diplesetkan
menjadi repot nasi, partisipasi diplesetkan menjadi partisisapi. Begitu juga dalam kalimat
misalnya I am going to school menjadi ayam goreng to school.

Anda mungkin juga menyukai