Anda di halaman 1dari 10

MENGUKUR TINGGI BADAN

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 2
UPTD
PUSKESMAS MASLIZA, A.Md.Keb
BLANG NIP.197604222006042018
KEUJEREN
1. Pengertian Cara untuk mengetahui tinggi badan
Sebagai pedoman petugas dalam mengukur tinggi badan dengan
2. Tujuan
benar
Keputuasan kepala UPTD Puskesmas Blang Keujeren tentang
3. Kebijakan
Kebijakan standar layanan klinis Nomor

Panduan pencegahan infeksi untuk fasilitas pelayanan kesehatan


4. Referensi
dengan sumber daya terbatas, JNPK-KR, YBP-SP, Jakarta, 2004

a. Pengukur tinggi badan


5. Alat b. Alat tulis
c. Buku rekam medis

1. Memberitahukan pasien tentang tindakan yang akan dilakukan


2. Menganjurkan pasien melepas alas kaki
3. Mempersiapkan pasien berdiri tegak di tempat pengukuran,
menghadap petugas
6. Prosedur
4. Menarik alat pengukur TB tepat pada kepala pasien
5. Melihat skala yang ada pada pengukuran TB
6. Pengukuran selesai, pasien di persilahkan memakai alas kaki
7. Mencatat hasil pemeriksaan di buku rekam medis

Memberitahukan pasien tentang tindakan yang akan dilakukan

Menganjurkan pasien melepas alas kaki

Mempersiapkan pasien berdiri tegak di tempat pengukuran,


menghadap petugas

Menarik alat pengukur TB tepat pada kepala pasien


7. Diagram Alir

Melihat skala yang ada pada pengukuran TB

Pengukuran selesai, pasien di persilahkan memakai alas kaki

Mencatat hasil pemeriksaan di buku rekam medis


8. Hal yang
Pastikan Kelengkapan pengisisna kartu status pasien
diperhatikan
1. Poli Umum
9. Unit Terkait 2. Pandu PTM
3. UGD
10. Dokumen
Kartu status pasien
Terkait
Tanggal
No Yang diubah Isi Perubahan Mulai
11. Rekaman
diberlakukan
Historis
Perubahan
PEMERIKSAAN TEKANAN
DARAH
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 2
UPTD
PUSKESMAS MASLIZA, A.Md.Keb
BLANG NIP.197604222006042018
KEUJEREN

1. Pengertian Suatu pemeriksaan untuk mengetahui nilai tekanan darah

2. Tujuan
Sebagai pedoman petugas dalam mengetahui nilai tekanan darah

3. Kebijakan Keputuasan kepala UPTD Puskesmas Blang Keujeren tentang


Kebijakan standar layanan klinis Nomor
Panduan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 514 Tahun
4. Referensi
2015 tentang Panduan Praktek Klinis bagi Dokter di Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama
1. Jelaskan Prosedur pemeriksaan pada pasien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien
4. Letakkan kedua tangan yang akan diukur dengan posisi terlentang
5. Lengan baju dibuka
5. Prosedur 6. Pasang manset pada lengan kanan/kiri bagian atas, sekita 3 cm diatas
fossa cubiti (jangan terlalu ketat maupun longgar)
7. Tekan tombol Start sampai tertera angka Sistole/Diastole pada layar
monitor
8. Entry hasil pada aplikasi Seluang
9. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Jelaskan Prosedur pemeriksaan pada pasien

Cuci tangan

Atur posisi pasien

Letakkan kedua tangan yang akan diukur dengan posisi terlentang

6. Diagram Alir Lengan baju dibuka

Pasang manset pada lengan kanan/kiri bagian atas, sekita 3 cm


diatas fossa cubiti (jangan terlalu ketat maupun longgar)

Tekan tombol Start sampai tertera angka Sistole/Diastole pada


layar monitor

Entry hasil pada aplikasi Seluang

Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.


7. Hal yang
diperhatikan
8. Dokumen
Terkait
Tanggal
9. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Mulai
Historis diberlakukan
Perubahan
PENGUKURAN BERAT BADAN
DENGAN TIMBANGAN DIGITAL
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1
UPTD
PUSKESMAS MASLIZA, A.Md.Keb
BLANG NIP.197604222006042018
KEUJEREN
Pengukuran berat badan dengan timbangan digital adalah untuk
1. Pengertian mengetahui berat badan seseorang yang bisa berdiri dengan
menggunakan timbangan digital
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah petugas dalam
pengukuran berat badan dengan timbangan digital
3. Kebijakan Keputuasan kepala UPTD Puskesmas Blang Keujeren tentang
Kebijakan standar layanan klinis Nomor
Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No. 46 Tahun 2015 Tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pertama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, da Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi
Major Diagnosis Fisik, Delp & Manning, EGC, 1996
1. Petugas melaksanakan 5S + 1T
2. Petugas melakukan reidentifikasi pasien
3. Petugas menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan
4. Petugas meminta pasien melepas jaket, alas kaki dan tas
5. Petugas mempersilahkan pasien untuk berdiri/naik ke atas
5. Prosedur timbangan
6. Petugas membaca dan mencatat berat badan sesuai dengan angka
yang muncul di timbangan digital
7. Petugas mempersilahkan pasien untuk turun dari timbangan
8. Petugas mempersilahkan pasien untuk memakai alas kaki
kembali setelah selesai penimbangan
9. Petugas mencatat hasil pengukuran pada rekam medis
Menjelaskan pada
Melaksanakan 5S + Melakukan pasien tentang
1T reidentifikasi pasien tindakan yang akan
dilakukan

Membaca dan
Mempersilahkan
Meminta pasien mencatat berat
pasien untuk
6. Diagram Alir melepas jaket, alas
berdiri/naik ke atas
badan sesuai dengan
kaki dan tas angka yang muncul
timbangan
di timbangan digital

Mempersilahkan
Mempersilahkan pasien untuk Mencatat hasil
pasien untuk turun memakai alas kaki pengukuran pada
dari timbangan kembali setelah rekam medis
selesai penimbangan

7. Unit Terkait Ruang Gizi


Ruang Anak
PELAYANAN TERPADU
PENYAKIT TIDAK MENULAR
(PANDU PTM)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD
PUSKESMAS MASLIZA, A.Md.Keb
BLANG NIP.197604222006042018
KEUJEREN
Pelayanan yang diberikan kepada pasien secara teroadu dengan
1. Pengertian melakukan deteksi dini dan pemeriksaan faktor resiko penyakit tidak
menular serta memberikan konseling/ edukasi kesehatan

2. Tujuan Sebagai tindakan pencegahan dan deteksi dini faktor resiko PTM

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Blang Keujeren tentang Jenis-jenis


pelayanan di Puskesmas Nomor
1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2016 tentang
4. Referensi Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
2. Pedoman surveilans penyakit tidak menular, Kementerian
Kesehatan RI 2013
1. Lakukan pencatatan identitas pasien meliputi :
- Nomor registrasi
- Tanggal kunjungan
- Nomor identitas
- Nama
- TTL
5. Prosedur/
- Jenis kelamin
Langkah-
- Alamat
langkah
- Pekerjaan
2. Tanyakan riwayat penyakit tidak menular pada keluarga
3. Tanyakan riwayat penyakit tidak menular pada diri sendiri
4. Tanyakan faktor resiko perilaku pada pasien
5. Lakukan pengukuran tekanan darah, tinggi badan, berat badan,
IMT, lingkar perut
LINGKAR PERUT
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD
PUSKESMAS MASLIZA, A.Md.Keb
BLANG NIP.197604222006042018
KEUJEREN
1. Pengertian Menggambarkan ketebalan lemak di dasar perut
Untuk mengetahui ada tidaknya obesitas abnormal/sentral yang
2. Tujuan sangat berpengaruh terhadap kejadian penyakit kardiovaskuler dan
diabetes melitus
3. Kebijakan Keputuasan kepala UPTD Puskesmas Blang Keujeren tentang Jenis-
jenis layanan Puskesmas Nomor

4. Referensi Juknis antropometri kemenkes tahun 2010

1. Pengukuran lingkar perut yang benar dilakukan dengan


menempelkan pita pengukur diatas kulit langsung, pengukuran
diatas pakaian sangat tidak dibenarkan
2. Apabila responden tidak bersedia membuka/menyikap pakaian
bagian atasnya, pengukurna dengan menggunakan pakaian yang
sangat tipis (kain nilon/silk, dll) diperbolehkan dan diberi catatan
5. Prosedur pada kuesioner
3. Apabila responden tetap menolak untuk diukur, pengukuran
lingkar perut tidak boleh dipaksakan dan di beri catatn pada
kuesioner

NILAI NORMAL
Tolak Ukur
L P
LINGKAR PERUt ≤ 90 cm ≤ 80 cm
6. Bagan Alir

7. Unit Terkait Ruang Gizi


Posbindu PTM
8. Dokumen
Laporan Posbindu
Terkait
Tanggal
9. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Mulai
Historis diberlakukan
Perubahan
SKRINING PERILAKU
MEROKOK PADA REMAJA USIA
10 – 18 TAHUN DI SEKOLAH
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 2
UPTD
PUSKESMAS MASLIZA, A.Md.Keb
BLANG NIP.197604222006042018
KEUJEREN
Skrining perilaku merokok pada remaja usia 10 – 18 tahun di
sekolah adalah kegiatan penjaringan perilaku merokok yang
1. Pengertian
dilakuakan pada anak usia sekolah dari kelas 4 sekolah dasar hingga
kelas 12 sekolah menengah atas menggunakan kuisioner yang telah
ditentukan
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pelaksanaan skrining perilaku merokok pada
remaja usia 10 – 18 tahun di sekolah
3. Kebijakan

a. Peraturan Menteri Kesehatan No. 71 Tahun 2015 tentang


penanggulangan Penyakit Tidak Menular
4. Referensi
b. Peraturan Menteri Kesehatan No. 74 Tahun 2015 tentang Upaya
Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit
5. Prosedur/ 1. Persiapan Alat & Bahan:
Langkah- a. Register
langkah b. Form skrining prilaku merokok pada remaja usia 10 – 18
tahun
c. Alat tulis

2. Petugas yang melaksanakan:


a. Pegawai puskesmas pemegang program

3. Langkah-Langkah:
a. Petugas mengunjungi sekolah dasar, sekolah menegah
pertama,
b. dan sekolah menengah atas di wilayah kerja Puskesmas
Blang Keujeren
c. Petugas meminta izin dan berkoordinasi dengan kepala
sekolah
d. dan guru setiap sekolah untuk melakukan skrining
perilaku
e. merokok pada kelas 4 sekolah dasar hingga kelas 12
sekolah
f. menegah atas
g. Petugas memasuki kelas dan menjelaskan kepada siswa
terkait
h. kegiatan skrining serta pengisian kuisioner perilaku
merokok
i. Petugas mengawasi siswa dalam melakukan pengisian
kuisioner
j. dun memastikan siswa mampu mengisi kuisioner dengan
baik
k. Petugas mengumpulkan kuisioner yang telah diisi siswa
l. Petugas memberi feedback secara umum terkait hasil
kuisioner yang telah diisi siswa dan menjelaskan
dampak perilaku merokok
m. Petugas menvampaikan hasil pengisian kuisioner kepada
kepala sekolah dan guru

UKS
6. Unit Terkait P2PTM
Sekolah di wilayah kerja Puskesmas Blang Keujeren

7. Dokumen
Surat tugas
Terkait
Form skrining prilaku merokok pada remaja usia 10 – 18 tahun
Tanggal
8. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Mulai
Historis diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai