Kelompok 3-Laporan Hasil Diskusi-Teori Perkembangan Anak
Kelompok 3-Laporan Hasil Diskusi-Teori Perkembangan Anak
Kelompok 3-Laporan Hasil Diskusi-Teori Perkembangan Anak
KELOMPOK 3
Anggota Kelompok :
Pembagian Teori:
Artinya: “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi
Allah-lah pahala yang besar.”
Menurut NU Online, ayat ini bermaksud bahwa anak adalah amanah atau titipan yang
harus dijaga dengan baik. Memang betul ungkapan ini sudah sangat umum kita dengar.
Akan tetapi, ternyata, kalimat sederhana yang menyatakan bahwa anak merupakan amanah
ternyata tidak berarti sesederhana itu. Dengan berpedoman pada firman Allah ini,
maknanya ada 3, yaitu:
1. Orang tua bertanggung jawab, tetapi tidak memiliki kontrol penuh
Karena anak merupakan amanah dari Allah Swt, orang tua tentu harus merawat dengan
penuh tanggung jawab dan upaya yang sebaik-baiknya. Akan tetapi, hasil dari pengasuhan
tidak ada dalam kendali kita. Serahkan hasilnya kepada Allah. Sebagai orang tua, kita
hanya bisa berfokus mengasuh anak-anak sesuai dengan aturan-aturan agama. Inilah salah
satu kunci paling penting dalam parenting menurut Islam yang tak boleh kita lupakan.
2. Allah tempat bergantung sepenuhnya dalam pengasuha. Sebagai orang beriman, kita harus
ingat bahwa hati manusia pada sejatinya milik Allah, oleh karena itu tips parenting
menurut Islam yang harus diingat adalah patuh dan menyerahkan segalanya kepada Allah.
Dengan mematuhi Allah, maka yang menjadi tanggung jawab kita, yaitu anak, insyaallah
juga akan patuh.
Untuk hal ini, kita dapat berkaca pada kisah Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS yang
tertuang dalam Al-Kahfi ayat 60-82. Ketika Nabi Khidir membunuh seorang anak, Nabi
Musa bertanya mengapa hal itu beliau lakukan. Nabi Khidir lalu menjawab bahwa anak ini
jika dibiarkan akan membuat orang tuanya kufur, padahal kedua orang tuanya adalah orang
mukmin. Pada kisah ini, orang tuanya tidak salah, baik, dan mengajarkan anak-anaknya
nilai-nilai keimanan. Akan tetapi, anaknya tetap menjadi kufur. Ini karena Allahlah yang
memegang hati dan memiliki kehendak, sehingga orang tua tidak punya kuasa apa pun
terhadap hal itu.