T - GEO - 1603338 - Chapter 3
T - GEO - 1603338 - Chapter 3
METODE PENELITIAN
40
Raharjo Ade Putra, 2020
PENGARUH SPATIAL ABILITY PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
41
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2006,
hlm.174). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua
teknik, yaitu stratified random sampling dan accidental sampling. Stratified
random sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan membagi
populasi penelitian, kemudian ditentukan sampelnya secara acak dan diundi.
Teknik ini digunakan untuk mengambil sampel SMA Negeri yang berada di Kota
Bandung. Accidental sampling adalah teknik pengambilan sampel secara kebetulan
yang dipilih berdasarkan kondisi lapangan pada saat penelitian. Dengan cara ini
setiap sekolah memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel dalam
penelitian. Adapun rumus untuk mengalokasikan secara proportionate random
sampling yaitu sebagai berikut:
𝑁𝑖
𝑛𝑖 = 𝑥𝑛
𝑁
Keterangan :
Raharjo Ade Putra, 2020
PENGARUH SPATIAL ABILITY PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
43
Tabel 3.2 Distribusi Sampel Peserta Didik SMA Negeri di Kota Bandung
Jumlah
No. Nama Sekolah Lokasi
Sampel
JL. Ir. H. Juanda No. 93 Bandung
1 SMA Negeri 2 Bandung 25
No. Telp: 022-2503948
Jl. Selontongan No. 3 Bandung No.
2 SMA Negeri 8 Bandung 25 Telp: 022-7304542 Daerah Buah
Batu Bandung
l. Citarum No. 23 Bandung No.
Telp: 022-4205268 Lokasi dekat
3 SMA Negeri 20 Bandung 25
Masjid Istiqomah, belakang Gedung
Sate
Jl. Rancasawo Ciwastra Bandung-
4 SMA Negeri 21 Bandung 25
40286 Telp. 022-7565909
Total Sampel 100
Sumber : Analisis peneliti 2019
1) Variabel bebas atau independent yang sering disebut stimulus atau prediktor
merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel dependent. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
bebas yaitu spatial ability (X).
2) Variabel terikat atau dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau
variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis (Y).
Keterangan:
r = koefesien validitas soal
X = skor rata-rata variabel X
Y = skor rata-rata variabel Y
Interpretasi besarnya nilai validitas dapat dikategorikan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Kategori Validitas
Batasan Kategori
0,80 ≤ rxy < 1,00 Sangat Tinggi
0,60 ≤ rxy < 0,80 Tinggi
0,40 ≤ rxy < 0,60 Cukup
0,20 ≤ rxy < 0,40 Rendah
0,00 ≤ rxy < 0,20 Sangat Rendah
Tabel 3.5 Uji Validitas Soal Spatial Ability dan Kemampuan Berpikir Kritis
Validitas r tab 0,230
No. Soal Keterangan
Nilai Kriteria
Spatial Ability
1 0,392 Valid Dipakai
Keterangan ;
𝑟11 = reliabilitas instrumen
𝑟1/21/2 = 𝑟𝑥𝑦yang disebut sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen.
Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Soal Spatial Ability dan Kemampuan Berpikir Kritis
Reliabilitas
rhitung rtabel Kesimpulan Kriteria
Spatial ability 0,773 Reliabel Tinggi
0,2709
Kemampuan Berpikir kritis 0,747 Reliabel Tinggi
Berdasarkan Tabel 3.12 di atas, nilai koefisien r hitung spatial ability dan
kemampuan berpikir kritis berturut-turut adalah sebesar 0,773 dan 0,747. Dapat
disimpulkan bahwa soal-soal tersebut sudah reliabel, dapat diandalkan, dan
kemungkinan besar akan tetap konsisten jika digunakan untuk mengukur spatial
ability dan kemampuan berpikir kritis.
3.6.3 Taraf Kesukaran Soal
Taraf kesukaran soal ditinjau untuk mendapatkan tipe soal yang baik. Untuk
melihat taraf kesukaran soal digunakan rumus:
𝐵
𝑃 = 𝐽𝑆
Keterangan:
P = Indeks Kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kategori tingkat kesukaran soal ditampilkan pada Tabel 3.8 sebagai berikut:
Tabel 3.8 Kategori Tingkat Kesukaran
Batasan Kategori
0,00 < P < 0,30 Sukar
0,31 < P < 0,70 Sedang
0,71 < P < 1,00 Mudah
(Arikunto, 2013)
Tabel 3.9 Taraf Kesukaran Soal Spatial Ability dan Kemampuan Berpikir Kritis
Tingkat Kesukaran
No. Soal
Nilai Kriteria
Spatial Ability
1 0,673 Sedang
2 0,673 Sedang
3 0,519 Sedang
4 0,635 Sedang
5 0,346 Sedang
6 0,712 Mudah
7 0,558 Sedang
8 0,519 Sedang
9 0,500 Sedang
10 0,635 Sedang
11 0,481 Sedang
12 0,808 Mudah
13 0,442 Sedang
14 0,615 Sedang
15 0,808 Mudah
16 0,904 Mudah
17 0,712 Mudah
18 0,500 Sedang
19 0,827 Mudah
20 0,673 Sedang
21 0,712 Mudah
22 0,654 Sedang
23 0,885 Mudah
24 0,558 Sedang
25 0,827 Mudah
Kemampuan Berpikir Kritis
1 0,346 Sedang
2 0,192 Sukar
3 0,500 Sedang
4 0,269 Sukar
5 0,308 Sedang
6 0,654 Sedang
7 0,481 Sedang
8 0,558 Sedang
Tingkat Kesukaran
No. Soal
Nilai Kriteria
9 0,558 Sedang
10 0,538 Sedang
11 0,212 Sukar
12 0,231 Sukar
13 0,519 Sedang
14 0,192 Sukar
15 0,462 Sedang
16 0,269 Sukar
17 0,346 Sedang
18 0,404 Sedang
19 0,673 Sedang
20 0,500 Sedang
21 0,365 Sedang
22 0,385 Sedang
23 0,750 Mudah
24 0,558 Sedang
25 0,558 Sedang
Keterangan:
J = Jumlah peserta tes
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Kategori daya pembeda soal disajikan pada Tabel 3.10 sebagai berikut:
Tabel 3.10 Kategori Indeks Daya Pembeda
Batasan Kategori
< 0,20 Jelek
0,20 ≤ D < 0,40 Cukup
0,40 ≤ D < 0,70 Baik
0,70 ≤ D < 1,00 Sangat Baik
(Arikunto, 2013)
Tabel 3.11 Daya Pembeda Soal Spatial Ability dan Kemampuan Berpikir Kritis
Daya Pembeda
No. Soal
Nilai Kriteria
Spatial Ability
1 0,500 Baik
2 0,429 Baik
3 0,357 Cukup
4 0,714 Sangat Baik
5 0,357 Cukup
6 0,571 Baik
7 0,214 Cukup
8 0,500 Baik
9 0,714 Sangat Baik
10 0,643 Baik
11 0,071 Jelek
12 0,357 Cukup
13 0,429 Baik
14 0,500 Baik
15 0,214 Cukup
16 0,357 Cukup
17 0,643 Baik
18 0,643 Baik
19 0,500 Baik
20 0,429 Baik
21 0,357 Cukup
22 0,571 Baik
23 0,357 Cukup
24 0,643 Baik
25 0,286 Cukup
Kemampuan Berpikir Kritis
1 0,429 Baik
2 0,357 Cukup
3 0,500 Baik
4 0,357 Cukup
5 0,571 Baik
6 0,286 Cukup
Raharjo Ade Putra, 2020
PENGARUH SPATIAL ABILITY PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
54
Daya Pembeda
No. Soal
Nilai Kriteria
7 0,000 Sangat Jelek
8 0,429 Baik
9 0,357 Cukup
10 0,500 Baik
11 0,286 Cukup
12 0,571 Baik
13 0,286 Cukup
14 0,429 Baik
15 0,286 Cukup
16 0,714 Sangat Baik
17 0,571 Baik
18 0,214 Cukup
19 0,500 Baik
20 0,500 Baik
21 0,571 Baik
22 0,429 Baik
23 0,357 Cukup
24 0,500 Baik
25 0,786 Sangat Baik
Keterangan:
Y adalah variabel kemampuan berpikir kritis
a adalah nilai konstanta
b adalah koefisien regresi
X adalah variabel spatial ability
1) Mengidentifikasi alasan
Kemampuan dan kesimpulan
Berpikir kritis 2) Memahami penalaran
3) Akseptabilitas alasan
4) Mengevaluasi inferensi
5) Penalaran mengenai
penjelasan sebab akibat
6) Pengambilan keputusan