Sejarah masuknya Islam di China dimulai sejak Dinasti Tang yang dibawa oleh para pedagang Arab dan Persia yang singgah di pelabuhan-pelabuhan China. Total jumlah penduduk Tiongkok mencapai 1,41 miliar dan dari total keseluruhan penduduk disana, sekitar 2% atau 28 juta jiwa merupakan masyarakat muslim. Umat muslim di China mengalami perkembangan yang pasang surut, hal tersebut bergantung pada dinasti-dinasti yang berkuasa. Terdapat beberapa dinasti yang pernah berkuasa di negeri ini, yakni Dinasti Sung, Dinasti Yuan, Dinasti Ming, Dinasti Manchu dan masa republik nasionalis. Umat Islam di China banyak mengalami perilaku diskriminasi terkhusus umat Muslim suku Uyghur Keturunan Suku Uyghur memiliki perbedaan yang signifikan dengan penduduk setempat. Mereka berasal dari etnis proto Turki sehingga suku ini lebih dominan ke Asia Tengah. Hal tersebut semakin mendorong masyarakat China melakukan perilaku diskriminasi. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, Muslim di Negara China apalagi sekarang sudah mendapatkan perlakuan yang baik dari masyarakat sekitar maupun pemerintah. Pemerintah tidak mencampuri urusan agama penduduknya, asalkan masyarakat tidak saling membenci satui sama lain. B. Islam Minoritas di Amerika. Total jumlah populasi Muslim di Amerika sekitar 1,1% dari total penduduk. Terdapat 3,45 juta jiwa masyarakat Amerika yang beragama Islam. Umat Islam di Negara Ini terbagi menjadi beberapa kelompok, yakni penduduk asli Muslim, imigran Muslim, Muslim berkulit hitam (Bilali), dan Muslim pendatang. Sejarah masuknya Islam di Negara Amerika diawali dengan para budak yang beragama Islam pada abad ke-17 dan ke-18. Masyarakat Muslim di Amerika banyak mengalami perilaku diskriminasi dari masyarakat mayoritas maupun pemerintah. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya konflik yang terjadi. Masyarakat non Muslim di Amerika menganggap bahwa mereka yang menganut agama Islam merupakan teroris. Islamophobia di negera ini juga masih terasa Selain itu, terjadinya konflik ras antara masyarakat kulih putih dengan masyarakat kulit hitam di Amerika juga memperkeruh keadaan umat Islam minoritas disana. Kemudian upaya yang harus dilakuakn umat Islam minoritas disana adalah dengan memberikan kesan yang baik terhadap masyarakat moyoritas bahwa agama islam itu bukan musuh. C. Islam Minoritas di Kanada Sejarah masuknya agama Islam di Negara Kanada terdapat beberapa teori, yang pertama yakni ketika adanya peristiwa pembebasan budak Muslim Afrika yang dibawa oleh orang Amerika ke Kanada pada tahun 1883. Kemudian teori yang kedua adalah bahwa Islam dibawa oleh para imigran Muslim yang bersal dari Syiria Raya, Albania, dan Yugoslavia sejak pecahnya Perang Dunia 1. Total populasi penduduk di Negara Kanada mencapai 40 juta jiwa dan total penganut agama Islam mencapai sekitar 1 juta jiwa. Mayoritas Muslim di Kanada menganut Islam Sunni dan sebagian Islam Syiah. Umat Muslim sebagai minoritas di Kanada mendapat perlakuan yang baik dari pemerintah maupun masyartakat setempat. Hal ini dibuktikan dengan adanya Piagam Hak Asasi dan Kebebasan Kanada yang menjamin kebebasan beragama. Kehidupan Muslim di Kanada dapat dikatakan semakin membaik dari waktu ke waktu. Akan tetapi, masih ada tindak diskriminasi terhadap sebagian masyarakat Muslim di Kanada. D. Islam Minoritas di Ethiopia Pada masa Nabi Muhammad, pertama kali ada kontak Islam dengan Afrika yaitu setelah beberapa para sahabat hijrah ke Habsy. Mereka di sana mendapat perlakuan baik oleh masyarakat dan raja Habsy (Najjasyi/Negus) Beberapa tahun setelah peristiwa tersebut, Islam mulai meluas di wilayah Habsyah (Ethiopia), akhirnya pada tahun 238 H/860 M berdiri negara Muslim di Shoa Timur (wilayah Addis Ababa) di bawah Dinasti Makzumi dan diikuti kelompok-kelompok Muslim lainnya. pada tahun 2018 jumlah penduduk Ethiopia adalah sebesar 109.160.256 juta yang menjadikan negara dengan penduduk terbesar di Afrika. Mayoritas umat beragama di Ethiopia adalah Kristen Ortodox (43,5%), sedangkan yang lainnya yaitu, Muslim (33,9%), Protestan (18,6%), Katolik (0,7%), dan Tradisional (2,6%). Muslim Ethiopia merupakan mayoritas teraniyaya. Mereka hidup dalam keadaan yang mengingatkan fananime abad pertengahan selama pemerintahan Haile Selassie dan mereka sedang menjalani keadaan yang tidak lebih baik dari pemerintahan militer kiri, Kehadiran mereka di pemerintah dan angkatan bersenjata tidak ada dan mereka menderita tekanan dan diskriminasi terus-menerus Penindasan terhadap sekolah Islam meluas; penggunaan bahasa Arab dihambat, para pemimpin Muslim dianiaya dan diganggu. E. Islam Minoritas di Afrika Selatan Masuknya Islam di Afrika Selatan tidak terlepas dari adanya migrasi perbudakan yang dilakukan oleh penjajah. Pada tahun 1658 kedatangan muslim pertama dikenal sebagai Mardyckers yakni orang-orang yang berasal dari Amboyna (Ambon) di selatan Maluku dan dibawa ke Cape. sekitar tahun 2010 sebanyak 81% beragama kristen, sekitar 15% penduduk tidak menganut agama tertentu atau tidak menyatakan kepercayaan yang dianut (masih menganut kepercayaan pribumi). Sedangkan untuk penduduk Muslim terdeteksi berjumlah 1,7% dari populasi, yang sebagian besar adalah sunni. Umat Islam di Afrika Selatan mengalami deskriminasi dikarenakan dengan diberlakukanya politik Apartheid. Rezim ini merupakan kebijakan yang membedakakan warga Afrika melaui warna kulit, yaknni putih dan hitam. Deskriminasi terhadap umat islam di Afrika Selatan muncul karena politik apartheid ini. Dengan demikian banyak perlawanan-perlawanan yang menentang rezim ini. F. Islam Minoritas di Rusia Islam datang melalui perdagangan dan diplomasi. Bahkan pada masa pemerintahan khalifah di Madinah umat Islam mulai menginvasi wilayah Rusia. Di tahun 642 M seperti Azerbaijan berada di bawah kekuasaan Islam. Apalagi ketika umat Islam menaklukkan Kaukasus Timur, Islam menyebar dengan cepat di negeri ini tanpa hambatan. Jumlah Muslim di Rusia saat ini adalah 18-20 juta jiwa yaitu 12-13,8% dari sekitar 145 juta penduduk federal Rusia. Islam telah menjadi bagian dari sejarah Rusia selama berabad-abad. Wilayah seperti Chechnya, Tatarstan, Dagestan, dan wilayah Kaukasus lainnya memiliki populasi mayoritas Muslim. Umat Islam telah memainkan peran penting dalam sejarah, budaya, dan politik Rusia. Kemerdekaan Beragama Pasca- runtuhnya Uni Soviet, Rusia telah memberikan kebebasan beragama yang lebih besar kepada warga negaranya, termasuk umat Islam. G. Islam Minoritas di Balakan Islam pertama kali dibawa ke Balkan oleh kesultanan Utsmaniyah pada pertengahan-akhir abad ke-15 yang menguasai sebagian besar Bosnia tahun 1463, dan Herzegovina tahun 1480-an. Bosnia bersama dengan Albania merupakan bagian dari kekaisaran Utsmaniyah di Balkan di mana banyak sejumlah orang masuk islam lalu tinggal di sana dengan Merdeka. Populasi muslim di negara-negara eks Yugoslavia; Kosovo (95,5% dari 1,9 juta penduduk), Bosnia dan Herzegovina (40% dari 4,6 juta), Serbia (3,2% dari 7,2 juta), Slovenia (2,4 % dari 2,1 juta, dan Kroasia (2 % dari 4,3 juta). terdapat salah satu negara dengan populasi muslim signifikan, yaitu Albania, yang mana tidak termasuk wilayah eks Yugoslavia. Albania menjadi negara Merdeka sejak 1921 dengan jumlah penduduk 3,1 juta jiwa pada tahun 2013 dengan 58,79% memeluk islam. Kisah muslim di eropa khususnya bagian timur-tenggara memang selalu memukau. Bagaimana tidak, disini lah Masyarakat muslim hidup dengan adat dan budayanya yang kuat. Kejayaan romawi dan juga turki memberikan warna tersendiri bagi daerah semenanjung Balkan. , namun untuk mayoritas disana yang ortodoks terlihat sekali toleransi yang tinggi seperti banyaknya masjid yang berdiri disusul kumandang adzan yang saling bersahutan menandakan bahwa perkembangan islam disini cukup baik. H. Islam Minoritas di Autria Awal kedatangan islam di Autria pada abad ke 11 dan 12 adanya hubungan perdangan antara muslim dangan perdangagan di laut Mediterania pada abad tersebut pelabuhan-pelabuhan eropa memperluas perdangagannya juga pertukaran intelektual seperti karya arab , filsafat sains dan kedokteran mereka di terjemahkan kedalam bahasa lathin sampai pada abad ke 16 tulisan-tulisan ilmuan medis besar Ibnu Sina digunakan di sekolah kedokteran eropa. dan pada tahun 1525 turki usmani mencoba menyerang kerajaan Austria, meskipun usaha penyerangan ini gagal namun kedatangan islam termnyata membawa pengaruh dan dampak di sana sehingga pada dekade berikutnya banyak warga Austria yang masuk islam. Austria merupakan megara di Eropa Tengah yang Terdiri dari 9 Negara Bagian Salah Satunya adalah Wina, Pusat Pemerintahan Austria dan Sekaligus Kota Terbesarnya, Austria Meliputi Wilayah Seluas 83.879 Km Persegi dan Memiliki Hampir 9.000.000 Jiwa. Umati slam di negara ini mencapai 8,3% dari total seluruh penduduk. Pada tahun 1919 di tandatangani perjanjian germaid diaman, pemerintah austria berjanji akan memberikan perlindungan pada kaum minoritas dan mentoleransi hak setiap warga tampa melihat agama atau etnis, umat islam di sana juga di perbolehkan untuk membuat organisasi dan di perkirakan ada sekitar 260 asosiasi yang tercatat dan jumlah masjid juga banyak di austria ada sekitar 248 masjid. Dengan demikian, umat Islam di negara ini mwndapatkan kebebasan dalam beragama, malahan mendapat fasilitas yang memadai. I. Umat Islam Minoritas di Spanyol Islam pernah menjadi masyarakat mayoritas dan mencapai masa kejayaannya di sana. Sejarah awal masuknya Islam di Spanyol adalah saat pasukan yang dipimpin Thariq bin Ziyad di bawah kekuasaan Kekhalifahan Umayyah yang mengekspansi wilayah Spanyol untuk memperluas wilayah kekuasaan Umayyah (705-715 M). Islam di Spanyol mengalami kemajuan dan kemuduran, hingga saat ini Islam di Spanyol menjadi minoritas. Ada beberapa periode perkembangan umat Muslim di Spanyol antara lain 1. Perode pertama pada tahun711-755 M 2. Periode kedua pada tahun 755-912 M 3. Periode ketiga (912-1013 M 4. Periode keempat (1013-1086 M) 5. Periode keenam (1248-1492 M)Periode kelima (1086-1248 M) 6. Periode keenam (1248-1492 M) J. Umat Islam Minoritas di Inggris Islam sendiri telah ada di Inggris sejak terbentuknya negara tersebut pada tahun 1707, meskipun baru diakui secara hukum hingga adanya Undang-undang Tritunggal pada tahun 1812. Namun Berdasarkan penemuan arkeologis menyatakan bahwa sejarah Muslim di Inggris telah berusia lebih dari 1.000 tahun. Penemuan bros dari abad kesembilan berukirkan sebuah tulisan بسم هللا الرحمن الرحي. (Nuraeni, 2019) Sejarah awal kedatangan Islam di Inggris sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Perancis yang dimulai dari proses imigrasi. Hampir seluruh fase/gelombang masuknya Islam ke Inggris didominasi oleh kaum pendatang. Berdasarkan data dari Office for National Statistic tahun 2021, jumlah populasi Muslim yang tersebar di Inggris dan Wales meningkat menjadi 3,9 Juta jiwa atau 6.5% dari total populasi (Office for National Statistics, 2021).
Islamophobia, diskriminasi dan radikalisme di Inggris dapat dilihat dalam dua
tragedi besar. Pertama adalah tragedi 9/11. Tragedi yang terjadi 9 September 2001 di Amerika Serikat telah menyebabkan gelombang Islamophobia yang besar di seluruh dunia termasuk Inggris. Sedangkan yang kedua adalah tragedi 7/7. Tragedi ini adalah peristiwa pengeboman yang terjadi di London pada 7 Juli 2005 (BBC, 2020). Tragedi ini menewaskan 52 orang dan melukai lebih dari 700 orang (British Transport Police, 2020). Dua tragedi di atas menjadi penyebab dari stigma negatif Islam di Inggris hingga sekarang. Muslim di Inggris bukan hanya menjadi sasaran diskriminasi dan bentuk kejahatan lainnya, namun juga sering diposisikan sebagai pelaku dalam kejahatan- kejahatan yang terjadi di Inggris. Ini merupakan politik identitas yang dikenal dengan istilah viktimisasi (Hanif dkk., 2021). Dari hal ini dapat dilihat bahwa Islam diposisikan dekat dengan kejahatan, terorisme dan hal-hal buruk lainnya oleh orang-orang eropa termasuk Inggris. Di sisi lain, ini juga menunjukkan bahwa Islamophobia telah menyebar luas di masyarakat Inggris.