Anda di halaman 1dari 9

A.

Sejarah Masuknya Islam di Eropa


Islam masuk ke Eropa sekitar tahun 711 M ketika terjadi penaklukan Semenajung Andalusia
oleh pasukan Islam di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad. Penaklukan ini terjadi pada masa
Khalifah Wlin bin Abdul Malik dari Dinasti Umayah. Pemerintahan Islam berlangsung di Eropa
selama 7 abad. Setelah jatuhnya kekhalifahan Islam, sekitar abad k-16-17 M, umat Islam terusir
dari daratan Eropa. Pemerintahan Islam kembali menguasai daratan Erop pada masa
pemerintahan Turki Usmani. Hal ini ditandai dengan jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki
Usmani.
Setelah berakhirnya kekuasaan Turki Usmani dan Spanyol jatuh ke tangan orang-orang
Kristen, hubungan antara Eropa dan negara-negara Islam terputus sama sekali. Hubungan ini
berlanjut kembali setelah negara-negara Islam atau negara-negara mayoritas penduduknya Islam
mendapat kemerdekaan dari orang-orang Eropa.
Di Eropa Timur, agama Islam tersebar dan berkembang melalui pedagang Bulgaria
sepanjang abad ke-3 H/ 9 M. selain itu, agama islam juga disebarkan oleh bangsa Mongolia
muslim yang datang dan menetap sepanjang abad ke-7 H/13 M disana.
Agama Islam masuk ke Eropa Tenggara dibawah oleh orang-orang Utsmania yang melewati
selat Dardanil menuju Eropa Selatan. Mereka memasuki kota Eropa pertama, yaitu Galipole
tahun 758 H/1356 M. dan menaklukan sejumlah kota hingga berhasil memasuki Konstantinopel
di tahun 587 H/1453 M dan menjadikan ibu kota negara itu. Pasukan Turki Utsmani berhasil
menembus banteng Eropa menuju Wina, ibu kota Austria dan mengepungnya beberapa kali.
Pengepungan terakhir terjadi tahun 1095 H/1683 M. setelah itu perkembangan umat islam mulai
turun karena pemerintahan Turki Utsmani melemah yang akhirnya mengalami keruntuhan.

B. Negara-Negara di Benua Eropa dan Perkembangan Islam

1. Albania
Albania terletak di sebelah tenggara Eropa Semenanjung Balkan. Ibu kota Balkan
adalah Tirana. Negeri ini memiliki luas wilayah sekitar 28.748 km2. Albania dihuni
beberapa etnis yang bersaudara,demikian juga anatar kaum muslimin dan umat Kristen.
Data oleh Departemen luar Negeri dan Pusat tahun 2004 menunjukkan bahwa etnis
Yunani 1,17%, dan etnis-etnis lainnya seperti Roma,
Serbia,Montenegro,Makedonia,Mesir,dan Bulgaria sebesar 0,23%. Sementara itu, Islam
menempati posisi myoritas yakni 70%, Kristen ortodoks 20%, dan Katholik Roma 10%.

Dalam sejarahnya, Albania pernah dijajah Bangsa Romawi tahun 167 SM-195 M.
Sesudah itu, diukasai Byzantium,selanjutnya secara berturut-turut dikuasai Bangsa
Jerman, Slovakia, dan Bulgaria. Saat Turki Usmani berkuasa,Albania tunduk kepada

1
pemerintahan selama 4 abad., yaitutahun 907-1331 H/1501-1912 M. Penduduknya yang
memeluk Islam brasal dari kelompok Albania (al- Arnauth) merupakan kelompok
terpenting dalm pasukan Turki Usmani, seperti Muhammad Ali Pasya, penguasa Mesir.
Negara ini memperoleh kemerdekaannya dari pemerintahan Usmaniyah pada tahun 1331
H/1912 M.

Setelah perang Dunia II, wilayah ini dikuasai oleh orang-orang Komunis. Pada
tahun1365 H/1945 M, Anwar Khawaja, pemimpin Partai Komunis Albania, memgang
kekuasaan. Setelah ia meninggal dunia pada tahun 1406 H/1985 M, kedudukannya
digantikan oleh Ramz Aliya. Pada tahun 1413 H/1991 M, dia berhasil digulingkan olh
rezim dictator komunis Albania dengan kekerasan. Sejak saat itulah, Albania dilanda
berbagai huru-hara dan kekacauan.

Pada tahun 1413 H/1992 M, saat Dr. Shalih Bisisyia memegang kekuasaan., Albania
mulai melakukan reformasi di bidang politik dan ekonomi. Shalih Basisyia merupakan
presiden pertama di Albania yang bukan Komunis di negeri ini sejak Perang Dunia II.
Pascakekuasaan Shalih Basisyia, diselenggara pemilihan umum untuk memilih seorng
presiden. Pada tahun 1997 M diselenggarakan pemilihan umum yang dimenangkan oleh
Rajab Maidani dan menjadi Presiden Albania menggantikan Shalih Basisyia.

2. Bosnia dan Herzegovina

Bosnia dan Herzegovina terletak di Barat Daya Eropa. Ibu kotanya adalah Sarajevo.
Luas wilayah Bosnia dan Herzegovina sekitar 51.233 km2 dengan komposisi kaum
muslimin sebesar 50%, sedangkan kaum Nasrani 40%, dan sisanya yang lain 10%.
Penduduk Negeri ini terdiri atas kaum muslimin Serbia dan Kroasia.

Dalam sejarah Bosnia pada tahun 791 H/1389 M, pasukan Turki Usmani yang
dipimpin oleh Sultan Murad bin Orkhan berhasil memperoleh kemenangan melawan
pasukan Serbia dalam peperangan Kosovo. Setelah itu, Bosnia dijadikan sebagai bagian
dari kekuasaan Turki Usmani dari tahun 868 H/1463 M. Sejak saat itu mulailah agama
Islam tumbuh dan berkembang di negeri ini. Selanjutnya, pada tahu 1925 H, Austria
menguasai dua wilayah, yaitu Bosnia dan Herzegovina.

2
Pada tahun 1326 H/1908 M kekaisaran Austria mengumumkan penggabungan Bosnia
dan Herzegovina ke dalam wilayahnya. Kaum muslimin bangkit menentang keputusan
ini dengan segala kekuatan, tetapi usaha mereka berakhir dengan sia-sia. Percikan awal
yang menyebabkan terjadinya Perang Dunia I bermula dari Sarajevo., ibu kota Bosnia
sebagai pengaruh atas pembunuhan putra mahkota Austria dan istrinya di tangan pemuda
Serbia. Peperangan ini telah membawa kehancuran kekaisaran Austria atau Hungaria.
Setelah itu, pada tahun 1336 H/1918 M, Hungaria memisahkan diri dan mendirikan
Kerajaan Yugoslavia dan menjadikan Bosnia dan Herzegovina sebagai bagian
wilayahnya.

Pada masa antara dua perang dunia ini, Bosnia berada dibawah naungan kekuasaan
Yugoslavia (Serbia-Kroasia, Slovenia). Pada tahun 1391 H/1971 M, Presiden Josep
Broze Tito,sebagai presiden federasi Yugoslavia mengizinkan kaum muslimin di Bosnia
untuk membentuk daerah otonomi yang bergabung ke dalam federasi ini.

Pascaruntuhnya kekuatan Komunisme di Eropa Timur dan Uni Soviet pada tahun
1411 H/1990 M, negara ini mengumumkan kemerdekaannya di bawah kepemimpinan Ali
Azzet Begovic yang memenangkan pemilihan presiden pada waktu itu. Dari sejak
kemerdekaannya, Bosnia Herzigovina senantiasa merasakan kedukaan yang mendalam
akibat konflik berdarah yang disebabkan permusuhan etnis Serbia.

Pada tahun 1416 H/1996 M, pemimpin Bosnia, Kroasia, dan Serbia menandatangani
prjanjian perdamaian di Paris. Perjanjian ini menandai berakhirnya peperangan.
Berdasarkan kesepakatan Dayton, negara ini terbagi menjadi dua bagian, bagian pertama
untuk etnis Serbia dengan persentase 49% dan kedua federasi muslim Kroasi 51%.

3. Belanda

Jumlah penduduk mulsim di Belanda terdapat pada empat kota besar, yaitu
Amsterdam, Rotterdam, Den Haag, dan Utrecht. Muslim Belanda sebagian besar adalah
pendatang dari Turki dan Maroko, ada juga dari Irak, Iran, Afghanistan, Somalia,
Suriname, dan bekas koloni Belanda.

3
a. Sejarah Masuknya Islam ke Belanda

Islam masuk ke Belanda terjadi secara tidak langsung. Misalnya, karena


imporisasi rempah-rempah dan tenaga kerja, seperti tenaga kerja muslim Indonesia ke
Belanda. Belanda sangat membutuhkan tenaga kerja untuk bercocok tanam,
penggalian barang tambang, atau menjadi buruh kasar. Karena itu, terdapat ribuan
orang Jawa muslim yang ditempatkan di Amerika Latin dan Suriname. Pasca- Perang
Dunia II, orang Jawa di Suriname mendapatkan legitimasi dari otoritas Kerajaan
Belanda, dari seorang ratu yang bernama Ratu Beatrix. Pada tahun 1951-1952 M,
sekitar 12.000 anggota Koninklijk Nederlandes Indische Leger (KNIL) berasal dari
Maluku, sebanyak 200 orang beragama Islam dikirim ke Belanda. Mereka
ditempatkan dalam satu kamp dengan nonmuslim, tetapi kemudia mereka
memisahkan diri dan bergabung dengan sesame muslim di Kampung Wijldemaerk,
Desa Balk, Provinsi Friesland. Mereka membangun masjid pertama di Belanda, yaitu
Masjid An-Nur yang dipimpin Haji Ahmad Tan. Semenjak munculnua asas Humans
Rights (Hak Asasi Manusia), berdirinya masjid atau musala tidak dapat dicegah
pemerintah Belanda.

Pada tahun 1960-an menjadi starting pointpertumbuhan dan perkembangan umat


muslim. Saat itu, Belanda kekurangan tenaga kerja sehinnga harus mendatangkan
tenaga kerja asing yang kebanyakan dari Kawasan Mediteranian, Turki, dan Maroko.
Mereka menjadi penyebar agama Islam di Belanda, yang berhasil mendirikan masjid
tertua, yaitu Enre Yunus Masjid di Almelo.

b. Perkembangan Islam di Belanda

Pada tahun 1950-an agama Islam dibawa ke Negeri Kincir Angin tersebut oleh
para tenaga kerja asing (imigran) muslim. Di antaranya dua negera dari berkas
jajahannya, yaitu Indonesia dan Suriname. Jumlah mereka saat itu sekitar 5.000
orang. Namun di sisi lain, pada tahun 1947 M Islam juga masuk ke Belanda dibawa
oleh sekelompok muslim dari Pakistan.

4
Belanda menganut sistem pemerintahan monarkhi konstutional. Jumlah penduduk
sekitar 15 juta jiwa, bahkan sekarang lebih. Pada saat pemerinah Belanda mnerapkan
sistem politik etis, komunitas muslim berupaya mendirikan perkumpulan organisasi
muslim sesuai dengan negaranya. Pada tahun 1930 M, organisasi muslim Indonesia
pertama didirikan oleh seorang Belanda yang bernama Van Beetam. Setelah menjadi
muslim bernama Muhammad Ali. Ia berhasil memperjuangkan organisasi muslim
ini, yakni dengan diakuinya dan dilegitimasi oleh pemerintahan Belanda.
Selanjutnya, pada tahun 1974 M, semua organisasi Islam diintegrasikan menjadi satu
perkumpulan, yaitu dengan nama Islamic Organisation Union (organisasi-organisasi
islam).

Pada tahun 1963 M, terdapat 300 orang asli Belanda memeluk agama Islam. Pada
tahun 1971 M, sekitar 132.000 jiwa atau 1% penduduk asli Belanda adalah seorang
muslim. Pada tahun 1982 M, angka ini naik menjadi 400.000 orang atau Afrika Utara,
40.000 orang. Melayu (Indonesia dan Melayu), dan 40.000 muslim warga negara
Belanda dengan rincian 2.000 penduduk asli Belanda dan sisanya dari berbagai
negara yang telah menjadi warga negara Belanda (proses naturalisasi).

Pada tahun 1993 M, pertumbuhan jumlah umat muslim di Belanda meningkat


dengan pesat menjadi 560.000 jiwa. Knaikan rata-rata 0,6% per tahunnya. Umat
Islam yang berasal dari Turki sebanyak 46%, Maroko 38,8%, Suriname 6,2%,
Pakistan 2,2%,Mesir 0,7%, Tunisia 0,9%, Indonesia 1,6%, dan negara lainnya 3,9%.
Berdasrkan data statistic Central Bureaude statistiek1994 M, jumlah umat islam dari
15.341.553 jumlah penduduk Belanda, menempati posisi ketiga (3,7%), setelah
agama Khatolik Roma (32%), dan agama Kristen Protestan (22%), dan sekitar 0,5%
pemelik agama Hindu., serta sebanyak 40% warga Belanda beragama lainnya.

Pada akhir tahun 2004, perkiraaan jumlah pemeluk agama Islam di Belanda
meningkat menjadi sekita 944.000 muslim, 6.000 di antaranya berasal dari warga asli
Belanda. Hingga pada awal athun 2010, umat Islam murni dari Bangsa Belanda
sendiri sudah mencapai angka kurang lebih 12.000 dari jumlah penduduknya yang
ada sekitar 15 juta lebih.

5
4. Inggris

Jumlah penduduk muslim di Inggris sekitar 2,9 juta jiwa atau 4,6% dari populasi.
Sebagian besar adalah imigran dari Asia Selatan (khususnya Pakistan, Bangladesh, dan
India) atau keturunan imigran dari daerah itu. Sedangkan lainnya berasal dari negara
yang mayoritas berpenduduk muslim, seperti sebagian kecil lainnya bersal dari negara-
negara Afrika, seperti Nigeria, Uganda, dan Leone.

a. Sejarah Masuknya Islam di Inggris


Sejarah masuknya Islam diperkirakan terjadi pada abad ke-16 dan 17 M.
pada saat kekuatan armada laut muslim mendominasi Laut Mediteranean.
Ekspansi muslim mencapai Istanbul, Turki Ismani, kota-kota penting, seperti
Aleppo jalur penting yang dilalui silk road, Beirut adalah pelabuhan besar yang
disinggahi kapal-kapal eropa, Jerusalem kota yang banyak diminati para peziarah,
kairo kota pusat perdagangan, dan fez kota yang sangat maju dan terkenal pada
saat itu.
Ekspansi itu merupakan ancaman bagi inggis, sehingga ratu Elizabeth,
ratu inggris pada pertengahan tahun 1580 M meminta sultan murad (penguasa
urki usmani) unuk melawan orang-orang spanyol. Hal itu disebabkn inggris
menyukai menjalin hubungan perdagangan dengan negeri-negeri muslim daripada
negara-negara eropa. Dalam literature inggris, tercatat the Voyage made to Tripoli
(1583M) adalah john nelson. Ia adalah putra perwira pasukan pengawal ratu
inggris telah memeluk islam.
b. Sejarah perkembangan islam di inggris
Sejarah perkembangan islam di inggris sebenarnya telah terjadi sejak
lama. Tahun 1636 M telah dibuka jurusan Bahasa arab pada universitas oxford
dan raja inggris Charles I telah mengoleksi manuskrip-manuskrip yang berbahasa
arab dan Persia. Perpustakaan Bodleian di oxford memiliki mnuskrip surat walid

6
yang ditujukan pada raja Charles I. pada tahun 1646 M, raja Charles I diasingkan
ke oxford oleh Cromwell. Pertempuran terburuk pecah dan berakhir pada
kekalahan pasukan yang setia kepada raja. Pada bulan Desember 1648 M, Al-
Qur’an diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Alexander Ross, kemudian
dietak dan mendapat sambutan yang luar biasa dari umat Islam di Inggris.
Pada tahun 1649 M, saat Cromwell menjadi penguasa Inggris, terdapat
orang-orang hebat. Misalnya, Henry Stubbe sarjana ahli bahasa (Latin, Yunani,
dan Hebrew) dan Pocock seorang professor ahli bahsa Arab di Oxford. Pada
tahun 1656 M Cromwell dan Jhon Milton, sekretarisnya menulis surat kepada
penguasa muslim Al jazair. Dalam suratnya, Cromwell menyatakan, “Saya
mengharapkan pihak yang dikirimi surat agar mematuhi persetujuan dagang
antara kedua negara, karena tabiat agama Islam adalah kami sekarang. Pada
saat ini, merasa perlu untuk menyukai Anda yang telah memaklumkan diri Anda
sendiri sampai saat ini dalam segala hal untuk menjadi orang yang mencintai
kebenaran, membenci kebatilan, dan mematuhi amanah dalam perjanjian”.
Kata-kata terakhir menegaskan deskripsi yang tepat mengenai Islam
sebagai sebuah agama yang mengajak kepada kebenaran. Cromwell banyak
mengutip teks-teks Al-Qur’an dalam suratnya. Tidak hanya ditujukan kepada
kaum muslim di seberang lautan, tetapi juga orang-orang Kristen yang tinggal di
England dan kepulauan Inggris.
Pada abad ke-17 M, ilmuwan dari Universitas Cambridge, Isaac Newton,
pemikirannya banyak dipengaruhi sarjana muslim Arab. Teks-teks berbahasa
Arab dalam bidang matematika, astronomi, kimia, dan kedokteran merupakan
tema sentral bagi program pendidikan tinggi di Inggris. Untuk memperoleh akses
ilmu pengetahuan bukan hanya penerjemahan yang dimulai di Oxford dan
Cambridge, tetapi juga persiapan untuk melatih sebuah generasi sarjana yang ahli
berbahasa Arab. Oleh karena itu, lahirlah tokoh intelektual muslim, seperti al-
Farabi, Algazel, Abensina, Abenrusd, Abulfeda, Abdiphaker, Almanzor, Alhazen,
Water Salmon, Jabir bin Hayyan, dan Robert Boyle (ahli kimia), serta Isaac
Newton telah mewariskan lebih dari sejuta kata dalam subjek kimia dengan kata-
kata asli berbahasa Arab.

7
Pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, East India Company (sebuah
perusahaan dari India Timur) merekrut orang-orang dari Yaman dan Gujarat.
Dalam kurun satu abad, umat Islam menjadi minoritas dan jauh dari kekuasaan
politik. Namun setelah dibukanya Terusan Suez pada tahun 1869 M dan sejalan
ekspansi colonial Inggris, para pendatang muslim itu bertambah banyak dan mulai
membentuk pemukiman baru di kota-kota pelabuhan, seperti Cardiff Shout
Shields (Dekat Newcastle), London, dan Liverpool. Kelompok muslim India
menetap di dekat London membangun Masjid Shah Jehan di Woking, sebab
sebelumnya imigram muslim India Pakistan telah menatap di Inggris.
Pada abad ke-19, para pengusaha muslim Inggris mendirikan sebuah
perusahaan terkenal Mohamed’s Bath. Didirikan oleh Sake Deen Muhamed
(1750-1851). Pada tahun 1893-1908 M, terbit jurnal mingguan bernuansa islami
dengan nama The Cresent, beredar di Liverpool. Pendirinya seorang muslim
keturunan bangsawan Inggris dan seorang pengacara bernama William Henry
Quillian. Ia dikenal sebagai Syekh Abdullah Quilliam. Dia masuk Islam pada
tahun 1887 M, sepulang dari Aljazair dan Maroko. Ia memelopori pembangunan
masjid sebagai pusat dakwah di wilayah Inggris.
Pada tahun 1930 M, muncul gagasan pembangunan masjid di London
sebagai respons atas pembangunan masjid di Paris pada tahun 1926 M, muncul
gagasan pembangunan masjid di London sebagai respons atas pembangunan
masjid di Paris pada tahun 1926 M yang mendapat perhatian para Raja George IV
pada tahun 1944 M. Namun, berbagai kendala terjadi, seperti Perang Dunia II dan
masalah yang dihadapi pemerintah Inggris akibat kemerdekaan India dan
Pakistan. Hal ini menyebabkan pembangunan masjid tertunda. Baru pada tahun
1977 M, masjid pusat London dengan Islamic Cultural Center akhirnya
diresmikan. Pertambahan jumlah masjid dalam perkembangan selanjutnya
mencerminkan peningkatan jumlah komunitas muslim di Inggris. Peningikatan itu
berhubungan erat dengan tahapan sejarah imigrasi kaum muslim secara besar-
besaran dari berbagai negeri muslim ke Inggris tahun 1950-an. Peningkatan itu
juga sebagai akibat penyatuan kembali keluarga imigran yang diterapkan awal
tahun 1960-an, terutama dari India, Pakistan, dan Bangladesh. Selain itu, terbitnya

8
Comonwealth Immigration Act (undang-undang imigrasi persemakmuran) pada
tahun 1962 M, memberikan kemudahan untuk menjadi warga negara Inggris bagi
earga negara bekas jajahan, serta keleluasaan bagi para imigran ke Inggris.

Di Inggris, meskipun pola distribusi pemukiman muslim tidak merata,


baik secara geografis maupun etnis, tetapi terdapat konsentrasi tertentu. Misalnya,
penduduk muslim India di West Midlands, Arab dan Iran di Cardif Liverpool,
Birmingham, dan Turki-Cyprus di wilayah Timur London, serta Pakistan dan
Bangladesh di Bradford. Begitu signifikannya komunitas muslim Inggris
mayoritas bermahzab Hanafi, sisanya Syafi’I, Ja’fari atau Ismaili.

Anda mungkin juga menyukai