Anda di halaman 1dari 1

Selama 400 tahun palestina berada dibawa kekuasaan ottoman yang dimulai pada tahun

1517 ketika sultan salim 1 melakukan penyerangan terhadap mamluk mesir dan berakhir
pada tahun 1917/1918, Ketika inggris merebut Kawasan bulan sabit dari pendudukan orang-
orang Usmani , periode abad ke 18-20 merupakan masa masa perubahan dramatis, sebab
perubahan tersebut disebabkan, yaitu pertama, penetrasi (penerobosan) bangsa asing dan
keterlibatan mereka dalam urusan negeri membuat palestina menjadi arena persaingan
diantara kekuatan eropa, kedua, pertambahan penduduk yang semakin banyak dengan
emigrasi yahudi-eropa akibat penindasanyang dialami di eropa timur, ketiga, menjadi pasar
dunia akibat terjadinya perkembangan ekonomi dan meluasnya hubungan antar negara,
keempat, perubuhan dalam pemerintahan dan struktur administrasi, kelima munculnya
kekuatan-kekuatan sosial baru, keenam, terbukanya jalan bagi pengaruh kultural barat,
semua perubahan dan perkembangan yang terjadi telah meninggalkan bekas bagi konflik
yang tak kunjng selesai sampai dewasi ini.
Serangan terhadap Palestina dari bangsa lain silih berganti, ummat yahudi meninggalkan
negeri Palestina untuk melakukan diaspora (penyebaran) diberbagi negeri seperti maroko,
rusia, spanyol dan polandia, watak individualis,tertutup dan menganggap dirinya manusia
pilihan sehingga mereka dibenci oleh bangsa lain alhasil mereka sering diusir oleh penduduk
setempat, karena dari peristiwa ini mereka sadar dan Kembali ke Palestina dari kesadaran
inilah timbullah sebuah Gerakan yang disebut zionisme, pendirinya adalah Theodore Herlz
tahun 1896 yang menyerukan agar Yahudi membentuk sebuah negeri yahudi yaitu Palestina.
Pada perang dunia 1 (1914-1918) turki berpihak pada jerman dan hongaria berperang
melawan sekutu, inggris yang berada pada pihak sekutu untuk merebut pengaruh bangsa
yahudi, melalui Menteri luar negerinya yaitu Arthur james Balfour, mengeluarkan sebuah
deklarasi ( 2 November 1917) dikenal dengan deklari Balfour” yang memberi dukungan agar
dibentuk national home bangsa yahudi di Palestina, tanpa mengganggu hak-hak bangsa non
yahudi di daerah tersebut, seusai perang dengan kekalahan dipihak Jerman , wilayah bekas
kekuasaan ottoman , kecuali anotolia (asia kecil) dibagi dalam daerah daerah mandat ,
palestina dijadikan daerah mandat oleh inggris, bangsa Arab menolak deklarasi dan
permandatan tersebut.
Ketika nazisme lahir di Eropa, gelombang pengungsi yahudi semakin besar ke Palestina dan
dukungan terhadap negara Israel Makin luas, tahun 1931, jumlah penduduk Palestina
mencapai 1.035.821 Jiwa dengan komposisi 759.712 muslim, 83.610 Yahudi, 91.398 Kristen,
dan 10.101 jiwa dari kelompok kelompok lain, antara tahun 1936-1939 bangsa arab
Palestina memberontak terhadap kekuasaan inggris, usul pembagian wilayah arab dan
palestina ditolak pada tahun 1939, inggris membatasi pemukiman yahudi di Palestina dan
mengakhiri semua imigrasi bangsa yahudi dalam lima tahun, pada tahun 1944,penduduk
Palestina mencapai sekitar 1.764.000 jiwa dengan komposisi : 1.179.000 Arab, 554.000
yahudi, 32.000 dari unsur lain, selama perang dunia II ( 1939-1945) bangsa Arab dan
Pelestina menghentikan perlawanan terhadap inggris dan bergabung pada sekutu. Pada
akhir perang Nazi membunuh sekitar enam juta Yahudi Eropa, tetapi keterangan ini dibantah
oleh pihak yahudi, bersambung……..

Anda mungkin juga menyukai