Anda di halaman 1dari 3

A.

PENDAHULUAN
Nama saya “Surya ningsih”kelas akhir di pondok pesantren Ar-raudhah .yang
sekarang sedang menjalankan program Niha’ie ,di awali dari program Amaliya Tadris
yang di bimbing langsung oleh wakil pimpinan dan pengasuh pondok pesantren Ar-
raudhah KH.Mohammad fawaid syarqowi.

Amaliyah Tadris adalah suatu program yang mengajar berbagai cara mengajar
yang baik dan sesuai dengan konsep guru secara Ma’had.adapun hikmah program ini
kami dapat mengetahui konsep mengajar dengan baik sesuai dengan khutwatu tadris
.
Pada awal semester genap bertepatan pada hari rabu,29 desember 2022 adalah
hari dimana saya mendapatkan Maddah Hadist yang berjudul”Tanda –Tanda Orang
Munafik”.Hadist itu termasuk dalam metode menghafal seperti halnya Tafsir ,dan
Nusus .selanjutnya kami menulis I’dad dengan cepat dan tepat.yang mana kami
kesana kemari menuju kediaman Mudiril Ma’had untuk meminta revisi.setelah
semuanya sudah di revisi kami mengumpulkan I’dad pada tanggal 4 januari 2022.

Kamis,6 januari 2022 merupakan awal hari yang dimana seluruh santri Ar-
raudhah berkumpul untuk mengikuti Apel pembukaan Amaliyah Tadris yang di buka
oleh pimpinan dan pengasuh pondok pesantren Ar-raudhah KH. Mohammad fawaid
syarqowi .Beliau mengingatan kami bahwa Amaliyah ini bukan ajang mainan dan ini
adalah ajang kelulusan bagi kami.Pada awal mpembukaan Mudiril Ma’had juga
memotivasi kami “kalian adalah pejuang-pejuang yang hebat. karena,banyak nya
anak-anak yang gugur dengan program Amaliyah ini.kalian adalah tentara-tentara
Allah yang dititipkan pada kami sebagai pejuang masa depan nanti. “beliau berkata
sambil menangis di depan para santri .

B.PEMBAHASAN

Di lanjutkan praktek Amaliyah Tadris An-namudajiyah yang akan di praktekan


oleh salah satu siswa terbaik dalam Amaliyah Tadris At-tajrimiyah yaitu, “Dina
kamelia”kami di sini sebagai tim naked dina .karna dina terpilih menjadi siswa
terbaik saat Amaliayah Tadris At-tajrimiyah maka,dina mempraktekan di halaman
sekolah dan dina sebagai ajang percontohan bagi kami .dina mengajar di kelas IX
dengan Maddah Tafsir yang Berjudul “Berbakti pada orang tua “dina mempunyai
kekurangan saat mengajar muka kurang fress sehingga banyak mengeluarakan kringat
.dan batas waktu mengajar kurang 2 menit .kelebihan dina percaya diri tampil di
depan banyak orang.dan pantas mendapatkan nilai B.
Sabtu,8 januari 2022 adalah hari dimana berlangsungnya Amaliyah Tadris Al-
ikhtibariyah yang bdi praktekan oleh “Winda vitamara “wida mengajar di kelas VII
dengan Maddah Nusus yang berjudul “Ilmu pengetahuan”kelebihan winda tegas saat
menyampaikan materi. Namun,batas waktu mengajar winda kurang 13 menit .dan
dengan berat hati winda dinyatakantidak lulus.dan mengulang lagi pada hari sabtu,22
januari 2022 dengan Maddah Hadist Yang berjudul “Menyembunyikan ilmu”winda
sudah lebih bagus dari yang kemarin dan pantas mendapatkan nilai B.
Amaliyah selanjutnya, “Nur kamila “mengajar di kelas VIII dengan Maddah
Nusus Yang Berjudul,”Utamakan ilmu bukan penampilan “kelebihan mila tegas saat
mengajar .Namun,batas waktu mengajar mila kurang 12 menit. Dan denghan berat
hjati mila dinyatakan tidak lulus.dan mengulang lagi pada hari sabtu,22 januari 2022
dengan Maddah Hadist yang berjudul”Mengoreksi diri”mila sudah lebih bagus dari
yang kemarin dan pantas mendapatkan nilai B .
Amaliayhah selanjutnya, “Ariyani”mengajar di kelas IX dengan Maddah Nusus
yang berjudul,”Tolak ukur manusia”kelebihan riya dapat menghidupkan suasana
kelas.dan kekurangan riya batas waktu mengajar kurang 2 menit dan riya pantas
mendapatkan nilai B-
Minggu,9 januar 2022 adalah hari dimana saya melangsungkan praktek
Amaliyah di kelas VIII dengan Maddah Hadist yang berjudul, “Tanda-tanda orang
munafik”dan ada kekurangan saat saya mengajar .kurang tegas, kurang fasih saat
menyampaikan materi.dan saya layak mendapatkan nilai C.
Amaliyah selanjutnya, “Haliliyah”mengajar di kelas VII dengan Maddah Hadist
yang berjudul,”Berbakti pada orangn tua “kelebihan liya ada sedikit percaya diri
tampil di depan banyak orang kekurangan liya kurang hafal dengan rentetan I’dad
nya ,batas waktu mengajar kurang 2 menit dan pantas mendapat nilai C-.
Senin,10 januari 2022 hari ketiga Amaliayah yang akan di praktekan oleh
“Musyfiqur rahman”mengajar di kelas XI dengan Maddah Nusus yang berjudul”
“kelebihan musyfiq batas waktu mengajar pas 40 menit dan kekurangan musyfiq
kurang menghafal rentetan I’dad nya ,kurang percaya diri dan pantas mendapatkan
nilai C-.
Amaliyah selanjutnya,“Khoirul imam “mengajar di kelas VIII dengan Maddah
Tafsir yang berjudul,”Dakwah “kelebihan imam tegas saat mengajar dan kekurangan
imam mengusap keringat di depan murid dan pantas mendapat nilai B.
Amaliyah selajutnya, “Wildatul masrurah”mengajar di kelas VII dengan Maddah
Hadist yang berjudul,“ Amal yang tidak terputus” kelebihan wilda dapat menguasai
kelas dan kekurangan wilda biasanya kalimat Mudzakkar yang di ucapkan kalimat
Muannast dan pantas mendapat nilai B.
Selasa, 11 januari 2022 adalah hari keempat Amaliyah yang akan di
praktekkan oleh, “Qamaruz Zaman” mengajar di kelas VII dengan Maddah
Muthalangatul Arabiyah dengan judul,“Al-Hariiq” kelebihan zaman gerakannya
sangat bagus sampai rela tidur di lantai dan kekurangan zaman mengusap keringat di
depan murid dan pantas mendapat nilai B-.
Amaliyah selanjutnya,“Rizky Amaliyah” mengajar di kelas IX dengan
Maddah Muthalangatul Arabiyah dengan,“Kejahatan di balas kejahatan” kelebihan
kiky gerakannya sudah bagus kekurangan kiky biasanya kalimat Mudzakkar yang di
ucapkan kalimat Muannast dan pantas mendapat nilai C+.
Amaliyah selanjutnya, “Ike dwiyanti” mengajar di kelas VIII dengan Maddah
Tarbiyatul Islamiyah yang berjudul ,“ Rendah hati, hemat dan sederhana” kelebihan
ike batas waktu mengajar lebih 2 menit kekurangan ike terburu-buru saat
penyampaian materi dan kurang siap mengajar. Akan tetapi, ike melakukan suatu
kesalahan fatal yaitu memberikan bocoran pada murid sehingga,ike dinyatakan tidak
lulus dan mengulang lagi pada hari Ahad, 23 januari 2022 dengan Maddah Hadist
yang berjudul “Mengaku-ngaku” ike sudah ada berapa perubahan namun masih
terbata-bata dan pantas mendapat nilai C-.
Rabu, 12 januari 2022 adalah hari kelima Amaliyah yang di praktekkan oleh,
“Andini” mengajar di kelas IX dengan Maddah Hadist yang berjudul, “Silaturrahmi”
kelebihan dini pakaiannya rapi dan kekurangan dini mengusap keringat di depan
murid, kurang percaya diri dan pantas mendapat nilai C-.
Amaliyah selanjutnya, “Zainul Muqit” mengajar di kelas VII dengan Maddah
Tarbiyatul Islamiyah yang berjudul, “Percaya kepada Malaikat” kelebihan zain tegas
saat mengajar kekurangan zain mengusap keringat di depan murid dan pantas
mendapat nilai B.
Kamis, 13 januari 2022 adalah hari terakhir Amaliyah yang akan di
praktekkan oleh, “Najmatul Arini” mengajar di kelas VIII dengan Maddah
Muthalangatul Arabiyah yang berjudul, “Al-Matharu” kelebihan arini gerakan sangat
bagus sehingga dapat di pahami kekurangan arini mengusap keringat di depan murid
dan pantas mendapat nilai C.
Amaliyah selanjutnya, “Kholilatur Rahmaniyah” mengajar di kelas VII
dengan Maddah Tasir yang berjudul, “Sabar” di karenakan kholilah di opname di
rumah sakit maka kholilah di undur dan akan mempraktekkan pada hari Ahad, 23
januari 2022 kelebihan kholilah batas waktu mengajar pas 40 menit dan kekurangan
kholilah kurang percaya diri, kurang siap mengajar dan pantas mendapat nilai C-.
C. KESIMPULAN
Setelah melewati program Amaliyah Tadris yang menjadi ajang kelulusan
kami, saya dapat merasakan apa yang guru saya rasakan saat saya mengajar. Program
ini dapat melatih mental saya dan menumbuhkan rasa percaya diri tampil di depan
banyak orang. Dengan adanya program ini, dapat membuat saya sadar jadi guru itu
tidak gampang membutuhkan banyak tenaga saat mengajar dan kesuksesan seorang
guru berada pada ketenangan guru. Jika guru itu tenang maka akan sukses saat
mengajar. Wakil Pimpinan berkata “jangan jadikan program Amaliyah Tadris ini
sebuah beban. Namun jadikan program Amaliyah ini sebuah ibadah dan insyaaAllah
akan berguna kelak”.

Anda mungkin juga menyukai