Anda di halaman 1dari 26

UPAYA GURU DALAM MENGATASI KESULITAN

MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI


PELATIHAN KHUSUS DI SDN KALIMO’OK 1

Disusun Oleh:
Aulia Wahyu Andini
(723720478)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS WIRARAJA
2023/2024
UPAYA GURU DALAM MENGATASI KESULITAN
MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI
PELATIHAN KHUSUS DI SDN KALIMO’OK 1
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia

Disusun Oleh:
Aulia Wahyu Andini
(723720478)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS WIRARAJA
2023/2024

i
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Aulia Wahyu Andini


NPM : 723720478
Program : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul KTI : Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Membaca Siswa
(Hadjar, 2022)Kelas IV Melalui Pelatihan Khusus di SDN
KALIMO’OK 1

Dengan ini menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini benar-benar karya
saya. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis
diterbitkan orang lain, kecuali bagian-bagian tertentu yang saya ambil sebagai
acuan dengan mengikuti tata cara atau etika penulisan Karya Tulis Ilmiah yang
lazim.

Sumenep, 20 November 2023


Penulis

(Aulia Wahyu Andini)

ABSTRAK

ii
Kesulitan membaca adalah ketidakmampuan dalam membaca yang
ditentukan dengan adanya kesenjangan kemampuan yang dimiliki oleh
pencapaian pembelajaran. Banyak ditemukan pada anak didik dalam kesulitan
khususnya yang terjadi pada Siswa SD kelas 4 di SDN Kalimo’ok .
Tujuan dari penelitian ini saya buat untuk mengetahui apa saja faktor
hambatan yang menyebabkan kesulitan membaca siswa kelas 4 melalui pelatihan
khusus di SDN Kalimo’ok . Selanjutnya untuk mengetahui bagaimana
implementasi dari upaya seorang guru dalam mengatasi kesulitan membaca siswa
kelas 4 melalui pelatihan khusus di SDN Kalimo’ok .
Penelitian ini merupakan penelitian jenis kualitatif dan metode yang
dipakai adalah studi kasus dengan desain kualitatif deskriptif. Penelitian ini
dilaksanakan di SDN Kalimo’ok. Pengumpulan data menggunakan teknik
wawancara dan dokumentasi .
Hasil dari penelitian yang peneliti lakukan adalah perkembangan yang
dialami oleh siswa dalam membaca mengalami peningkatan selama satu semester
ini, dan membagikan perubahan yang cukup memuaskan bagi siswa kelas empat
SDN Kalimo’ok 1, khususnya bagi 5 siswa yang dulunya belum bisa dapat
menghafal huruf dan sekarang dapat menghafal huruf alfabet dengan baik,
mengeja huruf dengan lambat dan sekarang bisa mengeja dengan cukup cepat dan
bisa menggabungkan suku kata. Hal ini tidak luput dari adanya upaya seorang
guru dengan mengasihkan tambahan waktu yang selalu stabil setiap harinya
secara maksimal melatih siswa untuk membaca dengan ketelatenan dan penuh
semangat.

Kata Kunci : Upaya Guru. Kesulitan Membaca

KATA PENGANTAR

iii
Tiada kata yang mewakili perasaan saya saat ini kecuali rasa syukur.
Untuk itu, saya ucapkan terima kasih kepada atas rahmat-Nya, saya dapat
menyusun makalah ini dengan baik. Meski mendapatkan kendala, tapi saya bisa
melaluinya sehingga laporan penelitian berjudul “Upaya Guru Mengatasi
Kesulitan Membaca Siswa Kelas IV Melalui Pelatihan Khusus di SDN
KALIMO’OK 1” dapat saya kerjakan tepat waktu.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi syarat mengikuti Ujian Akhir
Semester (UAS). Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-
banyaknya kepada setiap pihak yang mendukung serta membantu penulis selama
proses penyelesaian tugas akhir ini hingga selesainya makalah ini. Ucapan
terimakasih penulis sampaikan pada Bapak Kadarisman S.Pd, M.Pd selaku Dosen
pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Demikian saya
bentuk kata pengantar ini, jika ada kesalahan tolong dimaafkan.

Sumenep, 26 November 2023

Penyusun

DAFTAR ISI

iv
LEMBAR PERNYATAAN............................................................................ ii
ABSTRAK....................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iv
DAFTAR ISI................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B....Rumusan Masalah.......................................................................... 2
C. Batasan Masalah............................................................................ 2
D. Tujuan Penelitian........................................................................... 2
E....Manfaat Penelitian......................................................................... 3
F. Definisi Istilah................................................................................ 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA.......................................................................... 5
A. Kajian Pustaka................................................................................. 5
B. Penelitian Terdahulu....................................................................... 5
C. Deskripsi Teoretik........................................................................... 7
D. Definisi Upaya Guru....................................................................... 7
E. Definisi Kesulitan Membaca........................................................... 7
F. Pelatihan Khusus............................................................................. 8
BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 9
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian.................................................... 9
B. Sumber Data................................................................................... 9
1. Data Primer........................................................................... 9
2. Data Sekunder....................................................................... 10
C. Instrumen Penelitian...................................................................... 10
D. Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 11
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN.............................. 13
A. Upaya Guru dalam Mengatasi Kesulitan Membaca Siswa Kelas 4
Melalui Pelatihan Khusus di SD Negeri Kalimo’ok 1................... 13
B. Faktor Hambatan yang Menyebabkan Kesulitan Membaca Siswa Kelas
4 SD Negeri Kalimo’ok 1.............................................................. 15
C. Implementasi dari Upaya Guru dalam Mengatasi Kesulitan Membaca
Siswa Kelas 4 SD Negeri Kalimo’ok 1......................................... 17
BAB V PENUTUP.......................................................................................... 19
A. Simpulan......................................................................................... 19
B. Saran................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 21

v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Ki Hajar Dewantara, mendidik adalah menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada peserta didik supaya mereka sebagai manusia
dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebaigai anggota
masyarakat. ( Ibnu Hadjar, M.Pd, Guru SMAN 2 kota bima ( Mei, 2022) )
Latar belakang pendidikan bagi guru dari guru
lainnya tidak selalu sama dengan pengalaman pendidikan
yang dimasuki dalam jangka waktu tertentu. Adanya
perbedaan latar belakang pendidikan bisa mempengaruhi
aktivitas seorang guru dalam menjalankan kegiatan belajar
mengajar. Namun, karena tidak sedikit guru yang
diperlukan disekolah maka latar belakang pendidikan
seringkali tidak begitu dipedulikan. Jika kompetensi
mempunyai kecakapan atau kemampuan, hal ini erat
kaitannya dengan pemilihan ilmu, kecakapan atau
keterampilan menjadi seorang guru. (
https://radenintan.ac.id )

Membaca merupakan kegiatan mengeja perkata disebuah tulisan dengan


baik dan benar sehingga dapat memahami isi teks dari penulisan tersebut.
aktivitas membaca melibatkan pengetahuan tentang simbol yang menyusun
sebuah bahasa. Ketika kita membaca teks terdapat pesan yang disampaikan
oleh penulis terhadap pembaca, dan peranannya sangat penting bagi pembaca
terutama peserta didik dijenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD).

Siswa yang megalami kesulitan membaca tersebut membutuhkan


perhatian yang lebih dari guru, orang tua, dan orang dewasa yang dekat
dengan siswa perlu mengupayakan bantuan dan pendamping agar siswa yang
mengalami kesulitan membaca tersebut segera mendapatkan penanganan yang
tepat. (Kartadinata, Sunaryo dkk, Siti saliza (jakarta, 1998))
“Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan pelatihan khusus
kepada siswa kelas IV setiap jam istirahat dan berakhirnya mata pelajaran. Hal

1
2

ini diperlukan analisis kesulitan membaca dikelasnya, dan akan diketahui


mana saja aspek-aspek letak kesulitan membaca pada masing-masing siswa.”
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari karya ilmiah ini
adalah sebagai berikut:
1. Apa saja faktor hambatan yang menyebabkan kesulitan membaca siswa
kelas IV melalui pelatihan kursus di SD Negeri Kalimo’ok 1 ?
2. Bagaimana implementasi dari upaya seorang guru dalam mengatasi
kesulitan membaca siswa kelas IV melalui pelatihan kursus di SD Negeri
Kalimo’ok 1 ?
C. Batasan Masalah
1. Membahas tentang faktor hambatan yang menyebabkan kesulitan
membaca siswa kelas 4 melalui pelatihan khusus di SD Negeri Kalimo’ok
1
2. Membahas tentang implementasi dari upaya seorang guru dalam
mengatasi kesulitan membaca siswa kelas 4 melalui platihan khusus di SD
Negeri Kalimo’ok 1
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui apa saja faktor hambatan yang menyebabkan kesulitan
membaca siswa kelas 4 melalui pelatihan khusus di SD Negeri Kalimo’ok
1
2. Untuk mengetahui bagaimana implementasi dari upaya seorang guru
dalam mengatasi kesulitan membaca siswa kelas 4 melalui pelatihan
khusus di SD Negeri Kalimo’ok 1
E. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, maka penulis berharap agar hasilnya
bermanfaat bagi semua pihak yang terkait, adapun manfaat yang ditinjau
secara teoritis dan praktis sebagai berikut :
a. Secara Teoritis
3

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan dalam


upaya mengatasi kesulitan membaca siswa dengan mengetahui dimana
letak kesulitan membaca pada siswa agar dapat tercapai tujuan belajar
secara optimal.
b. Secara Praktis
Penelitian ini terdapat manfaat kepada berbagai pihak guru, siswa,
peneliti dan sekolah yakni sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Diharapkan penelitian dapat mengetahui tentang kesulitan siswa dalam
membaca dan memberikan jalan keluar tentang kesulitan membaca
siswa kelas 4 SD Negeri Kalimo’ok 1
2. Bagi Sekolah
Dapat memberikan gambaran kemampuan membaca siswa, sehingga
dapat menjadi bahan pertimbangan penentuan kebijakan bagi sekolah
untuk mendukung proses perbaikan pembelajaran
3. Bagi Guru
Dapat memberikan gambaran tentang kesulitan membaca yang dialami
oleh siswa, sehingga guru dapat mengambil tindakan yang tepat untuk
mengtasi masalah dalam kesulitan membaca di SD Negeri Kalimo’ok
1.
4. Bagi Siswa
Dapat memberikan informasi tentang pemahaman dari kesulitan
membaca yang mereka alami agar dapat dievaluasi olehnya sehingga
dapat meningkatkan kualitas membaca siswa kelas 4 di SD Negeri
Kalimo’ok 1.
F. Definisi Istilah
Definisi istilah dibuat untuk menghindarkan pembaca dari kesalahan
tafsir terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini.
Maka dari itu, definisi istilah dapat dijabarkan sebagai berikut:
Strategi guru dalam menghadapi peserta didik yang mengalami kesulitan
belajar yaitu “memilih dan menetapkan strategi yang akan digunakan guru
4

untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik, memilih
dan menetapkan pendekatan belajar mengajar yang sesuai dengan kondisi
yang dialami oleh siswa, memilih dan menetapkan metode belajar mengajar
yang dianggap paling efektif”.
Keberhasilan siswa dalam belajar tidak terlepas dari sosok guru dan
orang tua yang sangat penting didalamnya. Adapun cara guru dalam mengatasi
siswa kesulitan membaca yaitu dengan cara memberikan arahan tentang
pengetahuan-pegetahuan penting dalam belajar membaca.
Kesulitan membaca merupakan kesulitan yang dialami siswa atau siswi
dalam membaca dan mengeja, sehingga siswa atau siswi kesulitan dalam
memahami materi pembelajaran karena tidak bisa membaca. Siswa atau siswi
yang kesulitan belajar membaca sering menemukan dirinya dalam keadaan
cara dia membaca yang kurang benar atau tidak sesuai dengan yang dibaca.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan upaya peneliti untuk mengetahui
perbandingan agar menemukan gagasan baru untuk penelitian selanjutnya.
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Siti Saliza (2021) dalam
penelitiannya yang berjudul “Upaya Guru dalam Mengatasi Kesulitan
Membaca Siswa Kelas 2 SD Negeri 1 Nologaten Ponorogo”. Jenis penelitian
ini merupakan deskriptif, dengan menggunakan metode kualitatif. Tujuan
penelitian Siti Saliza untuk mendeskripsikan faktor yang menyebabkan
kesulitan belajar membaca siswa kelas 2 SDN 1 Nologaten Ponorogo. Hasil
dari penelitian ini adalah faktor yang menyebabkan kesulitan belajar
membaca siswa kelas 2 SDN 1 Nologaten Ponorogo disebabkn karena faktor
intelegensi yang rendah namun dapat juga disebabkan oleh faktor non
intelegensi.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Nur Helmi (2022) dalam
penelitiannya yang berjudul “Upaya Guru dalam Mengatasi Kesulitan
Membaca, Menulis, dan Menghitung (Studi Kasus Pada SDN Kuta Pasie
Kabupaten Aceh Besar)”. Jenis penelitian ini merupakan deskriptif, dengan
menggunakan metode kualitatif. Tujuan penelitian Nur Helmi untuk
menganalisis bagaimana upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi
kesulitan membaca, menulis, dan menghitung dan untuk mengetahui
bagaimana kendala-kendala yang dihadapi dalam upaya mengatasi kesulitan
membaca, menulis, dan menghitung pada SDN Kuta Pasie. Hasil dari
penelitian ini adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi
kesulitan membaca, menulis, dan menghitung ialah semua tenaga pendidikan
merupakan program pebelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku,
melakukan test awal bagi siswa baru, melakukan gerakan bengkel kelas,
melakukan kegiatan ramadhan membeca pada awal bulan puasa. Kemudian
kendala yang dialami guru adalah kurangnya dukungan dan kerjasam dari
orang tua siswa yang kesulitan membaca, menulis, dan menghitung

5
6

cenderung malas untuk belajar, daya ingat siswa rendah, dan psikologis
siswaa yang tidak stabil.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Nensy Auliyatul Hidayah, (2021)
dalam penelitiannya yang berjudul “Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan
Belajar Membaca Permulaan Pada Siswa Kelas Bawah di MI Bahrul Ulum
Sekapuk UjungPangkah Gresik” Jenis penelitian ini merupakan deskriptif,
dengan menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus. Tujuan penelitian
Nensy Auliyatul Hidayah untuk mengetahui kesulitan belajar membaca
permulaan yang dialami pada siswa kelas bawah di MI bahrul ulum sekapuk
ujungpangkah gresik. Hasil dari penelitian ini adalah belum mengenali huruf
bacaan, belum bisa membaca suku kata, dan sulit membedakan huruf “b” dan
“d”, “p” dan “q” dan “m” dengan “w”.
Perbedaan perbandingan dari ketiga penelitian terdahulu dengan
penelitian yang penulis lakukan adalah penulis melakukan penelitian dengan
judul “Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Membaca Siswa Kelas IV
Melalui Pelatihan Khusus di SDN Kalimo’ok 1”. Jenis metode penelitian
yang penulis gunakan ialah metode kualitatif deskriptif. Tujuan penelitian ini
bermaksud untuk mengetahui apa saja faktor hambatan yang menyebabkan
kesulitan membaca siswa kelas 4 SD Negeri Kalimo’ok 1 dan mengetahui
bagaimana implementasi dari upaya seorang guru dalam mengatasi kesulitan
membaca siswa kelas 4 SD Negeri Kalimo’ok 1, dan hasil penelitian yang
peneliti temukan ialah implementasi dari upaya seorang guru dalam
mengatasi kesulitan membaca siswa kelas IV di SDN Kalimo’ok 1 dengan
hasil wawancara yang dilakukan penulis ketika berakhirnya jam pelajaran
yang diberikan oleh pihak sekolah. Selain itu, saya melakukan wawancara
kepada wali kelas dan siswi tersebut dengan beberapa pertanyaan yang telah
terstruktur. Jawaban dari pertanyaan yang peneliti lakukan bahwa
implementasi dari upaya seorang guru dalam mengatasi kesulitan membaca
siswa kelas IV di SDN Kalimo’ok 1 dengan cara diminta maju satu persatu
siswi tersebut untuk membaca yang dipandu oleh guru tersebut dan juga guru
7

memberikan bimbingan belajar atau pelatihan khusus kepada siswi kelas IV


diluar jam pelajaran.
B. Deskripsi Teoretik
Kaian teoretis adalah sautu konsep yang disusun penting dalam sebuah
penelitian yang harus berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam sebuah
penelitian.
a. Definisi Upaya Guru
Upaya dapat diartikan sebagai ikhtiar atau usaha untuk menggapai
sutu ide atau gagasan dan mencari jalan keluar. Sedangkan pengertian
upaya dalam (KBBI) yakni, sebagai usaha untuk mencapai suatu maksud,
memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dan sebagainya.
(https://kbbi.eb.id/upaya)
Selain itu arti dari guru ialah seorang pendidik yang profesional
dalam mendidik, membimbing, mengajari, melatih serta dapat menilai
anak didiknya. Jadi dapat disimpulkan bahwa definisi upaya guru adalah
kegiatan yang dapat memecahkan persoalan untuk menggapai hasil yang
diingankan oleh seorang pendidik kepada anak didiknya. Maka dari itu,
pepatah mengatakan bahwa seorang guru patut diguguh dan ditiru.
b. Definisi Kesulitan Membaca
Kesulitan membaca biasanya terjadi pada peserta didik yang
meempunyai kelainan seperti (dyslexia) padahal banyak teori
mengatakan bahwa kesulitan membaca yang dialami peserta didik
tidaklah relavan kerena tidak adanya riwayat kelainan apapun.
Kesulitan membaca merupakan sindroma kesulitan dalam
mempelajari komponen-komponen kata atau kalimat, mengintegrasikan
komponen-komponen kata atau kalimat, dan dalam belajar segala sesuatu
yang berkaitan dengan waktu, arah, dan masa. Dikutip oleh (Marker,
1979 : 200 (Mulyono Abdurrahman, januari 2010) )
Menurut Jeanne kesulitan membaca adalah siswa yang dapat
mengalami kesulitan mengenali kembali kata-kata cetak atau memahami
8

apa yang dibaca, bentuk yang ekstrim disebut disleksia. ( Jeanne Ellis
Ormrod, Jakarta, 2008 )
Menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kesulitan
membaca merupakan terjadinya hambatan dalam mengeja bacaan dengan
bukti terjadinya kesenjangan antara kapasitas yang dimiliki dengan hasil
belajar yang telah digapai.
c. Pelatihan Khusus
Menurut KBBI pelatihan merupakan kegiatan
melatih atau mengembangkan suatu keterampilan
dan pengetahuan kepada diri sendiri atau orang lain
yang terkit dengan kompetensi tertentu yang
dianggap berguna. Sedangkan kata khusu menurut
KBBI ialah kata atau istilah yang pemakaiannya
terbatas pada bidang tertentu. (
https://kbbi.eb.id/upaya)

Dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa pelatihan khusus adalah


pelatihan yang digunakan untuk melatih siswa yang berkebutuhan khusus
agar dapat mengasah kemampuannya secara khusus atau mendalam
dengan cara memberikan peluang untuk siswa lebih konsentrasi belajar
terutama belajar membaca buku, dan biasanya dilakukan diluar kegiatan
sekolah. Selain itu memiliki tujuan agar siswa mendapatkan hasil yang
telah diperoleh dari pelatihan khusus.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis dan pendekatan penelitian disisni peneliti menggunakan studi
kualitatif deskriptif. Pendapat David Williams (1995) tentang penelitian
kualitatif, ia berpendapat bahwa penelitian kualitatif merupakan upaya
peneliti untuk mengumpulkan data yang didasarkan pada latar belakang
alamiah.
“Dalam proses penelitian kualitatif kutipan-kutipan yang bersifat
pendapat subjek lebih ditimbulkan dan landasan teori dimanfaatkan oleh
peneliti sebagai pemandu, agar proses penelitian sesui dengan aslinya yang
dihasilkan dari lapangan ketika mengerjakan penelitian”.
Pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang mengajukan
prosespenilaian yang membuat data deskriptif berbentuk kata-kata atau
perkataan dari orang lain dan perilaku yang diamati. Dalam hal tersebut,
peneliti dapat memutuskan bahwa penjabaran dari kisi-kisi wawancara,
obsevasi dan dokumentasi yang didapat oleh peneliti, sehingga menemukan
hasil dari jawaban permasalahan dengan jelas dan terperinci.
B. Sumber Data
Sumber data dari penelitian ini terdiri dari dua sumber data yakni sumber
data primer dan data sekunder berikut sumber datanya :
1. Data Primer
Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Data tersebut peneliti didapat langsung dari
sumbernya atau objek penelitian dilakukan tanpa melakukan media
perantara. Dalam menghasilkan data ini, peneliti melakukan wawancara
lansung ditempat penelitian yakni SDN KALIMO’OK 1, seperti hasil
wawancara pada guru (wali kelas) kelas IV, kepala sekolah, siswa kelas
IV yang mengalami disleksia, beserta wali murid siswa kelas IV yang
mengalami disleksia, serta data-data yang bersangkutan dengan metode

9
10

yang digunakan oleh guru diperoleh langsung dari guru untuk mengatasi
kesulitan membaca siswa kelas IV. Sugiyono (2018:456)
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari data lain semisal dari
internet, buku, surat kabar dan tidak secara langsung diperoleh oleh
peneliti dari subyek penelitian. Data sekunder ini dapat diperoleh oleh
peneliti dari internet tentang faktor hambatan yang menyebabkan
kesulitan membaca siswa SD dan implementasi dari upaya seorang guru
dalam mengatasi kesulitan membaca siswa SD. Serta dokumentasi dari
proses belajar siswa kelas IV SDN KALIMO’OK 1 yang berupa buku
hasil belajar siswa kelas IV.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian kulitatif adalah peneliti yang terlibat itu
sendiri dan mengumpulkan data dengan cara mengamati langsung, dan
berfungsi untuk tugas peneliti sebagai instrumen kunci. Oleh sebab itu,
kehadiran peneliti sangat berpengaruh dalam peran intrumen penelitian.
Tabel 3.1
Kisi – Kisi Lembar Pedoman Wawancara Tentang Penerapan Upaya
Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Membaca Siswa Kelas IV Melalui
Pelatihan Khusus di SDN KALIMO’OK 1
No. Variable Indikator Sub Indikator
1. Program guru Memutuskan dan 1. Bagaimana cara ibu
dalam mengatasi menetapkan mengidentifikasi
kesulitan membaca program Pelatihan kesulitan membaca
siswa kelas IV khusus yang akan yang dialami oleh
dilakukan guru siswa kelas IV?
untuk mengatasi 2. Faktor apa saja yang
kesulitan membaca menyebabkan
yang dialami oleh kesulitan membaca
siswa siswa kelas IV yang
11

ibu ketahui ?
3. Strategi apa yang ibu
gunakan untuk
mengatasi kesulitan
membaca siswa kelas
IV ?

Memilih dan 1. Apakah menurut ibu


menetapkan dengan cara memilih
pelatihan khusus dan memutuskan
untuk pelatihan khusus
perkembangan dapat meningkatkan
belajar membaca perkembangan belajar
siswa kelas IV membaca siswa ?
2. Apakah terdapat
kendala disaat ibu
memilih dan
menetapkan pelatihan
khusus untuk
perkembagan belajar
siswa yang efektif ?

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yakni metode
wawancara sebagai opsi metode pengumpulan data utama, sedangkan metode
dokumentasi dan observasi hanya sebagai opsi pendukung.
1. Metode Wawancara
Wawancara dapat dipandang sebagai metode pengumpulan data
dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan
berlandaskan pada tujuan penyelidikan. Dikutip dari (Sutrisno Hadi,
Yogyakarta, 1982 (Hadi, 1982) (Abdurrahman, 2009)
12

Wawancara dapat diartikan sebagai kegiatan tanya jawab yang


dilakukan oleh penanya dan dijawab oleh lawan pembicaranya untuk
mendapatkan informasi dan penjelasan mengenai topik yang akan
dibicarakan.
Wawancara yang telah peneliti gunakan adalah wawancara semi
terstruktur yang artinya tujuan dari jenis wawancara tersebut merupakan
untuk menjumpai persoalan secara lebih gemblang., dimana bagian yang
diajak wawancara dimintai pendapat atau gagasan dan ide-idenya.
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Upaya Guru dalam Mengatasi Kesulitan Membaca Siswa Kelas 4
Melalui Pelatihan Khusus di SD Negeri Kalimo’ok 1
Guru adalah profesi yang sangat beperangaruh dalam proses
perkembangan pendidikan muridnya. Oleh sebab itu, guru harus benar-benar
melaksanakan kewajibannya sebagai seorang pendidik. Seorang guru harus
memiliki pengetahuan yang luas, kepribadian yang baik, agar mampu
mengamalkan perubahan terhadap muridnya dan membawa muridnya pada
target yang akan dicapainya.
Ketika proses belajar mengajar, tentu seorang guru mengalami terjadinya
masalah dalam mengatasi murid kelas rendah, karena di kelas rendah terdapat
murid dengan berbagai karakter yang sulit dibimbing atau diberi arahan,
terutama dalam membaca, murid kelas rendah banyak yang belum bisa
membaca dan untuk menyusul murid kelas tinggi itu harus ikut bimbingan
khusus dari guru. Hal ini dapat disampaikan oleh wali kelas empat Bu
Sulastri, S. Pd. Sebagai berikut :
“Dalam Kesulitan membaca pasti ada mbak, siswa
sekelas yang jumlahnya ada 25 siswa yang terdiri
dari 15 perempuan dan 10 laki-laki. Dan 5 siswa
yang mengalami kesulitan membaca, yakni terdiri
dari 3 laki-laki dan 2 perempuan. ( mengatasi letak
kesulitan dalam membaca siswa kelas empat
terdapat pada pengejaan huruf yang belum lancar
dalam membaca dan terkadang belum bisa
menyusun huruf demi huruf )”.
Berdasarkan wawancara dan dokumentasi yang dilakukan peneliti saat
kegiatan jam pelajaran berlangsung di kelas dan ketika waktu guru melakukan
bimbingan atau pelatihan khusus di kelas empat SDN Kalimo’ok 1 ternyata
masih terdapat lima siswa yang mengalami kesulitan membaca. Yakni terdiri
dari Erika, Rani, Ferdi, Bima dan Edwin. Dari kelima siswa tersebut hanya
ada 3 yang sangat tinggi tahap kesulitan membacanya yaitu Ferdi dan Rani
yang sampai saat ini belum bisa membaca.

13
14

Fokus seorang murid ketika guru menjelaskan pembelajaran sangat sehingga


dapat mengerti apa yang disampaikan. Guru yang amanah dengan tanggug
jawabnya sebagai guru yang baik akan membantu jaminan bahwa pelajaran
yang disampaikannya menyeluruhi semua unit pembahasan yang diinginkan
siswa secara maksimal. Sehingga dalam menaikkan kemampuan membaca
siswa tidak luput dari metode yang dicontohkan saat mengajar. Sebagaimana
yang diucapkan oleh Ibu Marinka sebagai berikut :
“Karena mereka sudah kelas empat, dalam
pembelajaran saya menggunakan metode
permainan balok untuk mengambil perhatian
siswa. Dari permainan balok siswa dapat
mengenal huruf alfabet. Permainan ini dapat
menjadi media bermain anak setiap di perlukan.
Saya meminta siswa yang belum bisa membaca
untuk menyebutkan bunyi tingkatan 2 huruf
misalnya, “d” dan “i” berbunyi “di” begitupun
seterusnya sampai naik babak dalam
menyebutkan bunyi tingkatan 3 huruf”.
Banyak sekali usaha yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi kesulitan
mengatasi kesulitan membaca seperti yang diungkapkan oleh Ibu Sulastri
sebagai berikut :

“Saya memberi upaya kepada anak-anak dengan


tambahan jam sekitar 30 menit setelah istirahat
dan 30 menit setelah berakhirnya mata pelajaran
yaitu program bimbingan khusus dan hal ini di
lakukan setiap hari kepada siswa yang kesulitan
belajar membaca. Dan yang saya lakukan
biasanya menyuruh anak untuk maju satu persatu
membaca modul yang ada dimeja saya dan
setelah itu saya memberikan pertanyaan kepada
anak-anak untuk dijawab dan yang mendapatkan
nilai tertinggi dari saya boleh pulang duluan”.
Upaya yang dilakukan oleh Guru tersebut efektif dalam menyikapi
kesulitan belajar membaca dengan seperti ini siswa yang kesulitan belajar
membaca akan memperoleh tindakan khusus agar bisa membaca dengan
lancar.
15

B. Faktor Hambatan yang Menyebabkan Kesulitan Membaca Siswa Kelas


4 SD Negeri Kalimo’ok 1
Salah satu permasalahan pendidikan yang paling radikal di SD adalah
kesulitan belajar membaca. Kesulitan belajar membaca adalah rintangan yang
berupa kendala dalam membaca dengan ditentukan adanya kesenjangan
kapasitas yang dimiliki dengan hsil pencapaian belajarnya.

Kesulitan belajar membaca banyak


ditemukan pada anak usia sekolah karena banyak
faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan
membaca. Oleh karena itu, kesulitan membaca yang
dialami siswa dipengaruhi oleh banyak faktor yang
mempengaruhi membaca permulaan menurut Lamb
dan Arnold ialah faktor fisiologis, intelektual,
lingkungan, dan psikologis. (Rahim Farida, Siti
Saliza, 2021)

Menurut penelitian yang sudah peneliti lakukan yakni ada dua faktor.
Pertama, faktor kesalahan yang terjadi pada siswa itu sendiri, dan kedua,
faktor yang berawal dari lingkungan. Faktor pertama yakni kesalahan yang
terjadi pada siswa itu karena malas untuk membaca buku, sikap introvert
yang terjadi pada siswa, sulit mengenal huruf, dan yang terakhir bahan
bacaan. Faktor yang kedua, siswa tidak pernah menginjak sekolah TK
(Taman Kanak-Kanak), minimnya dukungan dan motivasi dari orang tua
dalam membimbing anaknya untuk belajar membaca, dan terjadi penurunan
ekonomi orang tua.
Selain itu, kata Bu Sulastri (wali kelas IV) mengungkapkan bahwa
“faktor intelektual sangat berpengaruh bagi siswa karena yang dilihat adalah
kemampuan membaca siswa untuk meningkatkan kemampuan berfikirnya.
Akan tetapi tidak semua siswa yang memiliki intelektual tinggi dapat
membaca dengan baik”.
Pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwasanya secara keseluruhan
intelektual siswa tidak seutuhnya membuahi keberhasilan atau tidaknya siswa
dalam membaca. Akan tetapi, faktor cara mengajar guru, kebijakan, dan
kemampuan juga ikut menghasilkan kemampuan membaca anak.
16

Pendapat lain yang diungkapkan oleh Rani Siswi kelas empat SDN
Kalimo’ok 1 sebagai berikut :
“Jika saya berada di rumah, saya hanya ditanyakan hasil dari belajar sayadi
sekolah oleh kedua orang tua saya akan tetapi mereka tidak menemani dan
mendukung saya untuk belajar membaca”.
Pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa peran keluarga disisi anak itu
sangat penting untuk dalam pendidikan anak usia dini. Konsep belajar
mendidik yang diarahkan oleh orang tua sangat berpengaruh terhadap
pembelajaran anak. Karena pada hakikatnya pendidikan pertama yang
diberikan kepada anak adalah keluarga.
Faktor terakhir adalah bahan bacaan, keahlian yang dimiliki dalam
membaca seseorang dapat berpengaruh dengan bahan bacaan. Bacaan perkata
yang terlalu rumit akan mengakibatkan para pembaca tidak tertarik untuk
membaca terutama siswa SD karena, mereka masih mengenal huruf bacaan
yangsering dipakai ketika mereka bermain.
C. Implementasi dari Upaya Guru dalam Mengatasi Kesulitan Membaca
Siswa Kelas 4 SD Negeri Kalimo’ok 1
Dalam pencapaian target yang telah ditetapkan guru selalu berjuang
dengan bermacam-macam cara untuk memperoleh hasil yang memadai.
Dengan adanya perpanjangan waktu diluar mata pelajaran dan berbagai
macam usaha yang dilakukan oleh guru untuk siswa yang menderita kesulitan
membaca.begitupun dengan bermacam-macam cara yang dipakai terdapat
peralihan terhadap keahlian siswa dalam membaca. Seperti yang dikatakan
oleh Bu Sulastri selaku wali kelas empat sebagai berikut :
“Suatu kebanggaan tersendiri bagi saya dan
mungkin kedua orang tua mereka karena tahu
bahwa anaknya mengalami perubahan yang
sangat signifikan dalam membaca dalam 1
semester ini, karena saya yang mengajari anak-
anak ini sehingga yang awalnya belum tahu
mengeja sekarang bisa mengeja, akan tetapi ada
salah satu dari kelima siswa yang ketinggalan
dalam proses membaca karena sangat pelan
perubahan yang dialami siswa tersebut”.
17

Guru telah berupaya dalam untuk menolong siswa yang mengalami


kesulitan membaca dengan seikhlasnya. Harapan guru kepada siswa yang
mengalami kesulitan membaca tidak ketinggalan jauh dengan teman-
temannya dalam kecakapan membaca. Wali kelas berusaha sebanyak-
banyaknya dalam agar membimbing siswanya sampai bisa membaca, dalam
hal ini siswa yang berkesulitan membaca dibantu oleh guru dalam
pembelajaran sesuai tingkat kesulitannya.
Perkembangan yang dialami oleh siswa dalam membaca mengalami
peningkatan selama satu semester ini, dan membagikan perubahan yang
cukup memuaskan bagi siswa kelas empat SDN Kalimo’ok 1, khususnya bagi
5 siswa yang dulunya belum bisa dapat menghafal huruf dan sekarang dapat
menghafal huruf alfabet dengan baik, mengeja huruf dengan lambat dan
sekarang bisa mengeja dengan cukup cepat dan bisa menggabungkan suku
kata. Hal ini tidak luput dari adanya upaya seorang guru dengan mengasihkan
tambahan waktu yang selalu stabil setiap harinya secara maksimal melatih
siswa untuk membaca dengan ketelatenan dan penuh semangat.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Penelitian dengan judul “Upaya Guru dalam Mengatasi Kesulitan
Membaca Siswa Kelas 4 Melalui Pelatihan Khusus di SD Negeri Kalimo’ok
1” telah dilaksanakan pada tanggal 23 Desember 2023. Berdasarkan data
yang dihasilkan dari proses penelitian tersebut. Peneliti melakukan penelitian
kualitatif deskriptof tentang Upaya Guru Dalam Mengatasi Membaca Siswa
khusunya dalam pembuatan teks laporan hasil wawancara meliputi, faktor
hambatan yang menyebabkan kesulitan membaca siswa kelas 4, dan
implementasi dari upaya seorang guru dalam mengatasi kesulitan membaca
siswa kelas 4.
Secara keseluruhan siswa yang terdiri dari 5 siswa yang mengalami
kesulitan membaca sudah lumayan mampu menghadapi kesulitan tersebut
dengan bantuan dorongan guru dengan berbagai metode yang digunakannya
dan kesadaran orang tua untuk menemani anaknya ketika belajar membaca
sekaligus memotivasi mereka.
Hasil penelitian ini juga terdapat pada Perkembangan yang dialami oleh
siswa dalam membaca mengalami peningkatan selama satu semester ini, dan
membagikan perubahan yang cukup memuaskan bagi siswa kelas empat SDN
Kalimo’ok 1, khususnya bagi 5 siswa yang dulunya belum bisa dapat
menghafal huruf dan sekarang dapat menghafal huruf alfabet dengan baik,
mengeja huruf dengan lambat dan sekarang bisa mengeja dengan cukup cepat
dan bisa menggabungkan suku kata. Hal ini tidak luput dari adanya upaya
seorang guru dengan mengasihkan tambahan waktu yang selalu stabil setiap
harinya secara maksimal melatih siswa untuk membaca dengan ketelatenan
dan penuh semangat.

18
19

B. Saran
Setelah melakukan penelitian dan menemukan kesimpulan yang
berhubungan dengan “Upaya Guru dalam Mengatasi Kesulitan Membaca
Siswa Kelas 4 Melalui Pelatihan Khusus di SDN Kalimo’ok 1”. Saran ini
tidak memiliki maksud lain kecuali hanya demi kemajuan pendidikan yang
ada di Indonesia termasuk tempat sasaran yang peneliti lakukan yakni SDN
Kalimo’ok 1. Maka dari itu peneliti akan mengemukakan saran yang khusus
ditujukan kepada pihak-pihak yang terkait dalam penelitian sebagai berikut :
1. Saran bagi Kepala Sekolah
Agar dapat memfasilitasi sekolah dengan bermacam-macam media
pembelajaran khususnya media baca bagi anak-anak yang mengalami
kesulitan membaca sehingga hal ini dapat meringankan guru dalam
pengajaran dan jam tambahan bagi siswa yang mengalami kesulitan
membaca.
2. Saran bagi Guru SDN Kalimo’ok 1
Agar lebih menyiapkan dan menyusun pengajaran remedial ketika jam
pelajaran telah usai bagi siswa yang mengalami kesulitan membaca,
sehingga dengan adanya pengajaran remedial pada jam terakhir dapat
membantu meningkatkan siswa dalam belajar membaca dengan
signifikan.
3. Saran bagi Siswa Kelas 4 ( terutama 5 siswa ).
Harusnya siswa menyadari jika guru memberikan jam tambahan
adalah salah satu strategi guru untuk menolong siswa yang mengalami
kesulitan belajar membaca dan perlu membiasakan dirinya untuk
membaca buku. Sehingga semakin banyak bacaan seorang murid atau
siswa dapat memperlancar intelektual dan memperkaya kosa kata.
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2009). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:


Rineka Cipta.
Farida, R., & Saliza, S. (2021). Upaya Guru dalam Mengatasi Kesulitan Membaca
Siswa 2 SD Negeri Nologaten Ponorogo. Skripsi, 15-16.
Hadi, S. (1982). Metodologi Research. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas
PSikologi UGM.
Hadjar, I. M. (2022). Reinkarnasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Dalam
Paradigma Baru Pendidikan Indonesia. SMAN 2 Kota Bima, 1-2.
Herawati, N. I. (2022). Solusi Kesulitan Membaca. Bandung: Widina Media
Utama.
Ormroad, J. E. (2008). Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan
Berkembang (Edisi Keenam Jilid 2 ed.). (P. D. Kumara, Trans.) Jakarta:
Penerbit Erlangga.
R. E., & Evi. (2023, 12 12). Kesulitan Membaca Dialami Siswa Kelas 4 . (S. k. 1,
Interviewer)
Sudjana, & Nana. (2023, 11 30). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. (S. K. 1,
Interviewer)
Wulandari, S. N. (2019). Perbandingan Latar Belakang Pendidikan Terhadap
Ketermpilan Dasar Mengajar Pendidik di SDN 3 Sumber Rejo Bandar
Lampung. (Skripsi Sarjana, Universitas INRI Lampung), 1-2.

20

Anda mungkin juga menyukai