Anda di halaman 1dari 37

KARYA ILMIAH

MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MENINGKATKAN SEMANGAT


BELAJAR SISWA SDN PANDEMAN 1

Di Susun Oleh :

Ainia Isnaini

722720463

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSIAS WIRARAJA

2023
KARYA ILMIAH

MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MENINGKATKAN SEMANGAT


BELAJAR SISWA SDN PANDEMAN 1

Disusun untuk memenuhi tugas kuliah Bahasa Indonesia

Di Susun Oleh :

Ainia Isnaini

722720463

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSIAS WIRARAJA

2023
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Ainia Isnaini
NPM : 723720463
Program Studi : S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Judul KTI : MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM
MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA SDN
PANDEMAN 1
Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini benar-benar
karya saya. Sepanjang pengetahuan saya ada beberapa pendapat dan tulisan
yang di terbitkan orang lain, dan beberapa bagian tertentu yang saya ambil
sebagai acuan dengan mengikuti tata cara atau etika penulisan Karya Tulis
Ilmiah yang lazim.

Sumenep, 12 November 2023


Penulis

Ainia Isnaini

(723720463)

ABSTRAK

ii
Faktor motivasi sangat berperan penting dalam mempengaruhi
pembelajaran. Motivasi memegang peranan yang sangat penting di dalam upaya
manusia untuk mencapai tujuan yang diinginkan, di dalam bidang pendidikan
maupun tujuan-tujuan lain.

Motivasi adalah pendorongan, maksudnya usaha yang didasari untuk


mempengaruhi tingkah laku seseorang agar bergerak hatinya untuk melakukan
sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu Purwanto (1996: 71).
Dengan motivasi itulah pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif
dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam kegiatan belajar. Ada
beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi di dalam kegiatan belajar
di sekolah diantaranya adalah : pemberian hadiah, memberi angka, memberikan
pujian, memberikan hukuman, kompetisi, mengadakan ulangan, dan
menumbuhkan minat.

Kata Kunci : Motivasi

iii
ABSTRACT

Motivation factors play an important role in influencinglearning.


Motivation plays a very important role in humanefforts to achieve the desired
goals, in the field of educationand other purposes.
Motivation is impetus, it means there is a conscious effort toinfluence
one’s behavior to move his heart to act to dosomething to achieve certain results
or goals Purwanto (1996:71). With the motivation learners can develop activities
andinitiatives that is able to direct and maintain persistence inlearning activities.
There are several forms and ways to fostermotivation in school activities such as
gift giving, score, praise, punishment, competition, repetition, and interest.
Keywords: Motivation,

iv
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan Karya Tulis
Ilmiah sebagai tugas Bahasa Indonesia dengan judul “PEMANFAATAN
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM MENDUKUNG
PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SDN SAMBAKATI I” tepat pada
waktunya.
Saya menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kata
sempurna, untuk itu saya selaku penyusun mengharapkan kritik dan saran dari
dosen pembimbing dan para pembaca sebagai bahan evaluasi. Saya ucapkan
terima kasih.

Sumenep, 14 November 2023

Penyusun
Ainia Isnaini

v
DAFTAR PUSTAKA

JUDUL PENGESAHAN.........................................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN....................................................................................ii
ABSTRAK.............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Batasan Masalah...........................................................................................4
D. Tujuan Penelitian..........................................................................................4
E. Manfaat Penelitian........................................................................................4
F. Definisi Istilah...............................................................................................5
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................6
A. Kajian Empiris..............................................................................................6
B. Kajian Teoretis..............................................................................................7
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................18
A. Rancangan Penelitian..................................................................................18
B. Subjek Penelitian.........................................................................................19
C. Jenis Data....................................................................................................19
D. Instrumen Penelitian...................................................................................20
E. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................20
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................21
A. Pentingnya Motivasi Belajar dalam Meningkatkan Semangat Belajar
Siswa..................................................................................................................21
B. Bentuk Motivasi dalam Belajar...................................................................23
BAB V PENUTUP................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................27
LAMPIRAN PERTANYAAN.............................................................................28

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Motivasi belajar adalah salah satu cara dalam meningkatkan
semangat belajar peserta didik. Selain itu, motivasi juga dapat mengarakan
peserta didik untuk melakukan sesuatu supaya mendapatkan hasil yang
memuaskan dalam proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah. Hal ini
sesuai pendapat Sabrina (2017, hlm. 108) yang menyatakan bahwa
“motivasi belajar adalah kunci dalam mencapai keberhasilan peserta
didik”. Selain itu, Suardana (2013, hlm. 205) menyatakan bahwa
“motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.
Motivasi akan berhasil jika memiliki tujuan yang jelas, serta sesuai dengan
kebutuhan”. Adapun pendapat Purwanto (2011, hlm. 78) mengatakan
bahwa “tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau mengunggah
seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan
sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu”.
Oleh karena itu, seseorang yang akan memberi motivasi kepada orang lain
perlu memahami kebutuhan dan kepribadian seseorang yang akan diberi
motivasi.
Motivasi memiliki fungsi untuk mendorong timbulnya seseorang
untuk melakukan sesuatu. Sama hal nya dengan pendapat Sardiman (2013,
hlm. 83) yang mengatakan bahwa 1). Motivasi berfungsi sebagai
pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang
diinginkan; 2) Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai
mesin bagi mobil. Oleh karena itu besar kecilnya motivasi akan
menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. Dengan demikian
motivasi merupakan pengarah dan penggerak seseorang untuk melakukan
sesuatu. dan apabila pembelajaran tidak kondusif , maka akan melemahkan
semangat belajar peserta didik. Tanveer mengatakan (2012, hlm. 132)

1
2

terdapat dua jenis motivasi, yaitu “motivasi intrinsik dan motivasi


ekstrinsik”. Hal ini sesuai dengan pendapat Dimyanti (dalam Jannah, hlm.
212) mengatakan “motivasi instrinsik adalah motivasi yang timbul dari
dalam diri pribadi individu itu sendiri tanpa adanya pengaruh dari luar
individu. Dan motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku
seseorang yang ada di luar perbuatan yang dilakukannya”. Dalam hal ini
guru berperan sebagai motivator bagi peserta didik sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan lancar. Selain itu Adi (2018, hlm 114)
mengatakan sebagai “motivator guru memotivasi dan mendorong siswa
untuk belajar”. Namun, setiap peserta didik memiliki dorongan dan
ketertarikan yang berbeda, memiliki sikap dan perilaku yang berbeda-
beda, sehingga kadang membuat guru merasa kesulitan dalam mengajar,
dan juga sulit untuk berhasil jika belajar tanpa motivasi.
Terdapat beberapa Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
menurut Dimyanti dan Mudiono (dalam sunadi, 2003 hlm 5) yaitu (1) cita-
cita atau aspirasi siswa; (2) kemampuan belajar; (3) kondisi jasmani dan
rohani siswa; (4) kondisi lingkungan kelas; (5) unsur-unsur dinamis
belajar; (6) upaya guru dalam membelajarkan siswa. Sedangkan Imron
(dalam Anjayani, 2013, hlm 4) menjelaskan bahwa lingkungan fisik dan
unsur dinamis dalam belajar mempengaruhi motivasi belajar. Lingkungan
fisik yang dimaksud adalah kenyamanan ruang belajar dengan
ketersediaan fasilitas belajar yang memadai dan unsur dinamis dalam
belajar adalah persiapan alat, bahan dan suasana belajar serta 3
pemanfaatan sumber-sumber belajar. Selain guru dan faktor lain yang
menunjang berhasilnya proses belajar salah satu yang mempengaruhi
motivasi belajar yaitu sarana dan parasarana.
Hasbullah (dalam Pramono, 2012, hlm 11) menjelaskan bahwa
“sarana pendidikan adalah suatu tindakan situasi yang sengaja diadakan
untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan tertentu”. Dalam hal ini sarana
dan prasarana memiliki peranan penting untuk memperlancar pelaksanaan
proses belajar mengajar. Namun, terdapat masalah sarana dan prasarana
3

pembelajaran yang dihadapi sekolah antar lain adalah minimnya sarana


dan prasarana pembelajaran yang dibutuhkan guru dan peserta didik pada
kegiatan belajar mengajar belum memadai di sekolah. Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tanggal 28 Juni 2007 tentang
standar sarana dan prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
(SD/MI) adalah Sebuah SD/MI sekurang-kurangnya memiliki prasarana
sebagai berikut: 1). ruang kelas; 2).ruang perpustakaan; 3).laboratorium
IPA; 4).ruang pimpinan; 5).ruang guru; 6).tempat beribadah; 7).ruang
UKS; 8).jamban; 9).gudang; 10).ruang sirkulasi; 11).tempat
bermain/berolahraga. Dengan demikian ketersediaan sarana dan prasarana
pembelajaran dapat menjaga mutu pendidikan yang dikembangkan agar
tetap baik. Oleh sebab itu, perlu diadakan dan diciptakan suatu fasilitas
yang dapat membantu dan mendorong terciptanya proses pembelajaran
yang efektif dan efesien.
Dari pengamatan yang telah dilakukan ketika peneliti berada di
Sekolah Dasar penggunaan sarana dan prasarana sangat penting dalam
sebuah pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik,
karena tidak sedikit peserta didik yang malas dalam belajar, bahkan tidak
mau sekolah karena lebih memilih untuk bermain, ada juga peserta didik
yang tidak memperhatikan gurunya ketika pembelajaran karena
pembelajaran yang berlangsung membosankan tidak menggunakan metode
yang berbeda karena kurangnya sarana pembelajaran yang ada di sekolah,
serta lingkungan sekolah nya kurang kondusif sehingga bisa mengganggu
peserta didik dalam proses pembelajaran. 5 Dengan demikian sarana dan
prasarana sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. Sarana yang
memadai diharapkan dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik.
Oleh karena itu diperlukan sarana dan prasarana untuk mempengaruhi
motivasi belajar. Hal ini sesuai yang dengan penelitian dilakukan oleh
Yuliawan (2014) dengan variabel hampir sama. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan
terhadap motivasi belajar siswa.
4

https://repository.uin-suska.acid/2449/2/BAB%20l.pdf Berdasarkan
permasalahan ini peneliti ingin melakukan penelitian tentang “Motivasi
Belajar Dalam Meningkatkan Semangat Belajar Siswa SDN
Pandeman 1”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah yang telah
dipaparkan di atas maka dapat disimpulkan rumusan masalah pada
penelitian ini ialah bagaimana Motivasi Belajar Dalam Meningkatkan
Semangt Belajar Siswa SDN Pandeman 1?

C. Batasan Masalah
Agar penulis tidak menyimpang dari tujuan, maka penulis
membatasi Batasan masalah ialah pengaruh Motivasi Belajar Untuk
Meningkatkan Semangat Belajar Siswa SDN Pandeman1.

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan Rumusan Masalah di atas dapat ditetapkan tujuan
penelitian ialah untuk mengetahui Pengaruh Motivasi Belajar Untuk
Meningkatkan Semangat Belajar Siswa SDN Pandeman 1.

E. Manfaat Penelitian
Pada penelitian dapat diambil beberapa manfaat yaitu :
1. Secara Teoretis
Diharapkan hasil penelitian ini bisa Meningkatkan Semangat Siswa
dalam belajar di SDN Pandeman 1.
2. Secara Praktisi
Bagi siswa dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa
untuk Meningkatkan Semangat Belajar Siswa Di SDN Pandeman 1.
5

F. Definisi Istilah
1. Motivasi
Adalah dorongan yang muncul dalam diri seseorang untuk melakukan
atau berpikir dengan tujuan tertentu, baik sadar atau tidak sadar
(Menurut KBBI online 13 November 2023).
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Empiris
Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini
dan beberapa judul yang ditampilkan antara lain;
1. Penelitian Lela Camelia Cyintiadkki yang berjudul “Pengaruh
Kesempatan Belajar dan Motivasi Belajar pada Mata Pelajaran
Ekonomi di SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016”.
Siswa XII IIS Mata Pelajaran Ekonomi. Hasil penelitian Tired dkk.
Hal ini terlihat dari variabel kesempatan belajar (XI) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap pembelajaran mata pelajaran
ekonomi kelas (XI), dan variabel motivasi belajar (X2) sekaligus
terhadap hasil belajar ekonomi kelas. Tentu saja penelitian Lela dkk.
memiliki perbedaan dengan penelitian, penelitian Tieli dkk.
membahas tentang pengaruh kesempatan dan motivasi terhadap
kinerja siswa, sedangkan penelitian penulis membahas tentang
motivasi belajar yang diberikan oleh guru. Selain perbedaan mata
kuliah, penelitian Lela dkk juga mempunyai persamaan dengan
penelitian penulis yaitu sama-sama berhubungan dengan prestasi
belajar mahasiswa.
2. Penelitian Amin Kiswoyowat yang pokok bahasannya adalah
pengaruh motivasi belajar dan aktivitas belajar siswa terhadap
kecakapan hidup siswa. Hasil penelitian Amin menunjukkan bahwa
penelitian Amin menunjukkan adanya pengaruh positif dan
signifikan motivasi belajar terhadap aktivitas belajar siswa dan
motivasi belajar terhadap kemampuan siswa.
Tentu ada perbedaan antara penelitian Amin dengan penelitian
penulis. Penelitian Amin menggunakan metode rasional, sedangkan
penelitian penulis menggunakan metode rasional. Persamaan

6
7

penelitian Amin dengan penelitian penulis adalah sama-sama


membahas tentang pengaruh motivasi belajar.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Ghullam Handu dkk berjudul
“Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPA di
Sekolah Dasar”. Hasil penelitian Ghullam diperoleh koefisien
korelasi (r) sebesar 0,693 dari pengolahan dan analisis data
menggunakan SPSS 16.0 yang berarti motivasi belajar dan efisiensi
belajar mempunyai pengaruh yang signifikan sehingga dapat
dilakukan. dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar berpengaruh
terhadap hasil belajar IPA.
Penelitian Ghullam tentunya terdapat perbedaan dengan penelitian
penulis, penelitian Ghullam berkaitan dengan motivasi berprestasi
dan pembelajaran IPA. Sedangkan pada kajian motivasi penulis,
prestasi belajar dan pembelajaran bahasa Indonesia, persamaan
antara penelitian Ghullam dan penulis adalah sama-sama membahas
tentang pengaruh motivasi belajar terhadap belajar.

B. Kajian Teoretis
1. Pengertian Motivasi
Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan
rasa rangsangan, semangat, dan agresi dalam belajar, sehingga orang
dengan motivasi tinggi mempunyai tenaga yang besar untuk
melaksanakan proses belajar. (Winkel, 1987). “Motivasi belajar adalah
motivasi yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yang
melibatkan seluruh faktor psikologis dari siswa, yang mengarah pada
aktivitas belajar dan menjamin kelangsungan belajar menuju pencapaian
tujuan”.
Motivasi dan pembelajaran saling mempengaruhi. Belajar adalah
kegiatan mengubah dan memperbaiki tingkah laku melalui latihan dan
pengalaman dengan penguatan berdasarkan pencapaian tujuan. Menurut
8

Jamaris (2013: 170), “Motivasi merupakan faktor penting yang selalu


diperhatikan dalam berbagai upaya yang bertujuan mendidik dan mendidik
masyarakat, baik dalam pendidikan formal, nonformal maupun
nonformal faktor. Proses pembelajaran. Jika siswa tidak termotivasi untuk
belajar maka kegiatan pembelajaran tidak dapat terselenggara dengan
sukses, dan jika guru (pendidik) tidak termotivasi untuk belajar maka tidak
akan termotivasi untuk menyampaikan ilmunya kepada siswa. proses
pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa apa yang dilakukan tidak
mempengaruhi sifat kebutuhan proses pembelajaran.
Secara umum munculnya motivasi individu disebabkan adanya
hierarki kebutuhan. Kebutuhan seseorang akan belajar mengarahkannya
untuk berusaha mengatur kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan
belajarnya. Mencapai tujuan Anda membutuhkan proses pembelajaran.
Dengan kata lain, motivasi belajar merupakan kegiatan yang mendorong
siswa (pebelajar) dan guru (pendidik) untuk melakukan kegiatan belajar.

2. Dasar-Dasar Pemberian Motivasi


Salah satu tugas utama pendidik adalah berperan sebagai motivator
agar peserta didik mengembangkan semangat dan motivasi untuk belajar
lebih giat. Pemandangan guru yang berdiri di depan kelas menjadi sumber
motivasi bagi siswa, menunjukkan semangat dan keinginan untuk belajar
lebih aktif, kreatif, dan inovatif. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas,
faktor motivasi berperan besar dalam menjaga kelangsungan
pembelajaran di kelas dengan tingkat keseriusan dan ketekunan siswa
yang tinggi di dalam kelas. Tugas guru (pendidik) disini adalah berperan
sebagai motivator yang menggerakkan siswa (siswa) untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu guna mencapai tujuan pembelajaran di
kelas. Berikut ini adalah petunjuk praktis yang sebaiknya diikuti oleh guru
(pendidik) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa (peserta didik) di
kelas.
9

1. Menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa. Untuk mulai


mempelajari pelajaran , guru harus terlebih dahulu menjelaskan kepada
siswa tujuan spesifik pelajaran yang ingin mereka capai. Semakin jelas
tujuan Anda, semakin termotivasi Anda untuk belajar.
2. Hadiah atau Reward. Hadiah akan diberikan kepada siswa yang telah
mencapai hasil yang sangat baik. Hal ini merangsang semangat siswa
untuk belajar lebih intensif. Selain itu, siswa yang kurang berprestasi
juga lebih termotivasi untuk mengejar siswa yang berprestasi.

3. Peran Motivasi Dalam Proses Pembelajara


Proses pembelajaran ini merupakan kegiatan yang melibatkan .
individu (jasmani dan mental). Suatu kegiatan belajar tidak akan pernah
dimulai tanpa adanya dorongan dan motivasi yang kuat dari luar diri orang
atau individu yang ikut serta dalam kegiatan belajar tersebut.
Motivasi intrinsik dan ekstrinsik mutlak diperlukan dalam kegiatan
belajar yang dilakukan siswa. Contoh; Siswa ada ujian penempatan
minggu depan, jadi mereka mengurangi waktu bermain sepulang sekolah
dan mengulangi pelajaran yang telah mereka pelajari. Kegiatan yang
dilakukan oleh siswa dilatarbelakangi oleh sesuatu yaitu motivasi.
Motifnya adalah mendorong dan mendorong siswa (pelajar) untuk
menghabiskan lebih sedikit waktu bermain dan lebih banyak waktu
belajar, sehingga mengurangi jumlah konten yang mereka pelajari dalam
persiapan ujian .
Menurut Sardiman (2003: 84), “kegiatan belajar sebenarnya
memerlukan motivasi.” Motivasi merupakan prasyarat penting dalam
belajar. Dengan motivasi, hasil belajar menjadi optimal.
Semakin baik motivasi Anda, semakin banyak wawasan yang Anda
peroleh. ``Usaha belajar siswa (pebelajar) selalu ditentukan oleh motivasi.
'' Motivasi memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar.
Tanpa motivasi, tidak ada kegiatan belajar. Oleh karena itu, motivasi
memegang peranan strategis dalam mencapai tujuan dan hasil belajar.
10

Peranan motivasi dalam belajar adalah:


1) Peranan motivasi sebagai penggerak atau penggerak kegiatan belajar.
Motivasi dalam hal ini berperan sebagai penggerak utama belajar
siswa dan berasal baik dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal)
siswa itu sendiri untuk melaksanakan proses pembelajaran.
2) Peran motivasi adalah untuk memperjelas tujuan pembelajaran.

Motivasi berkaitan dengan tujuan, dan tanpa tujuan, orang tidak


termotivasi. Oleh karena itu, motivasi memegang peranan yang sangat
penting dalam mencapai hasil belajar yang optimal bagi siswa. Dengan
cara ini, Motivasi dapat memberikan instruksi dan aktivitas kepada
siswa/(peserta didik) yang perlu mereka lakukan sesuai dengan tujuan
tersebut.

3)Peran motivasi adalah memilih arah perilaku


Di sini motivasi dapat berperan dalam memilih arah tingkah laku
siswa, yaitu apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan.
Contoh: Agar siswa (siswa) lulus ujian dan mendapat nilai bagus, maka
siswa (siswa) harus membuang waktu dengan menonton TV, membaca
novel, dan bermain game, Anda harus dapat mengalokasikan waktu yang
optimal untuk kegiatan belajar tanpa harus khawatir tentang pembelajaran
Anda. Itu tidak memenuhi tujuannya.

4. Bentuk- Bentuk Motivasi Belajar


Proses belajar mengajar yang interaktif memerlukan motivasi
intrinsik dan ekstrinsik untuk mendorong siswa giat belajar. Motivasi
ekstrinsik sangat diperlukan ketika sebagian siswa tidak menunjukkan
minat dalam jangka waktu tertentu. Motivasi ekstrinsik berperan besar
dalam membimbing belajar siswa. Guru perlu menyadari hal ini. Oleh
karena itu, orang biasanya menggunakan motivasi ekstrinsik, meskipun
tidak tepat, untuk meningkatkan minat siswa dan membuat mereka lebih
terlibat dalam pembelajaran. Wasty Soemanto (1998: 113) menyatakan
11

bahwa guru sangat menyadari pentingnya motivasi dalam mengendalikan


belajar siswa. Berbagai teknik digunakan untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa, seperti promosi, penghargaan, jabatan kehormatan, plakat
prestasi, pujian dan celaan. Guru mungkin menggunakan teknik ini secara
tidak tepat.
Menurut A.M.Sardiman (2005: 74), ada beberapa bentuk motivasi
belajar yang dapat digunakan untuk memandu belajar siswa di kelas:
1. Tentukan Nomor.
Angka dimaksudkan sebagai simbol atau nilai dari
hasil.Kegiatan belajar siswa.Angka-angka yang diberikan kepada
masing-masing siswa cenderung berfluktuasi berdasarkan nilai ujian
yang diperoleh dari evaluasi guru, bukan karena kemurahan hati guru.
Angka tersebut memberikan insentif bagi siswa untuk
mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi akademiknya di
masa depan. Nomor ini biasanya tertulis pada sertifikat tergantung
pada jumlah mata pelajaran yang dimasukkan dalam kurikulum.
2. Hadiah
Hadiah adalah sesuatu yang diberikan kepada orang lain sebagai
imbalan atau kenang-kenangan/cinderamata.Hadiah kepada orang lain
bisa apa saja sesuai keinginan si pemberi. Alternatifnya, Anda dapat
menyesuaikannya agar sesuai dengan kinerja pribadi Anda. Menerima
hadiah tidak peduli kedudukan, pekerjaan atau usia seseorang.Setiap
orang berhak menerima hadiah dari seseorang karena alasan tertentu.
3. Kompetisi
Kompetisi merupakan kompetisi yang dapat dijadikan sebagai
sarana motivasi untuk membangkitkan semangat belajar siswa.
Pendidikan memerlukan persaingan baik secara individu maupun
kelompok. Kondisi ini dapat dimanfaatkan untuk lebih memudahkan
proses belajar mengajar yang interaktif. Metode pendidikan berperan
dalam menciptakan suasana seperti itu. Guru dapat membagi siswa ke
dalam kelompok belajar selama pengajaran di kelas. Semua siswa
12

berpartisipasi dalam lingkungan belajar. Guru bertindak sebagai


fasilitator, dan setiap siswa bekerja secara mandiri dengan tujuannya
masing-masing. Jumlah anggota kelompok dalam satu kelompok
belajar tidak boleh terlalu banyak karena akan mengurangi efektivitas.
Lingkungan kelas yang kreatif yang didorong oleh siswa yang haus
pengetahuan berpotensi menciptakan komunitas belajar di dalam
kelas. Jauh dari kemalasan atau kemunafikan, justru terjadi persaingan
yang sehat di kalangan pelajar. Rumor siswa menyelesaikan tugas
dengan cara menyontek juga sudah hilang.
4. Ego – Komitmen
Membuat siswa merasakan pentingnya suatu tugas,
menerimanya sebagai tugas, dan bekerja keras dengan resiko harga
diri merupakan bentuk motivasi yang sangat penting. Beberapa orang
berusaha mempertahankan harga diri mereka. Menyelesaikan suatu
tugas merupakan simbol kebanggaan dan harga diri. Begitu pula
dengan siswa sebagai subjek belajar. Siswa belajar keras karena
harga diri mereka.
5. Melaksanakan Tes
Tes dapat digunakan sebagai alat motivasi. Siswa biasanya
belajar dan mempersiapkan ujian tepat waktu. Tergantung pada
interval waktu yang diberikan, berbagai upaya dan teknik akan
digunakan untuk menguasai seluruh materi pelajaran dan menjawab
setiap pertanyaan yang akan diajukan selama ujian.
6. Mengetahui hasil
Mengetahui hasil belajar digunakan sebagai alat motivasi.
Mengetahui hasilnya akan memotivasi siswa untuk belajar lebih
lanjut. Selain itu, seiring dengan kemajuan hasil belajar, siswa
berusaha mempertahankan atau meningkatkan intensitas belajarnya
agar dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik di masa yang akan
datang atau pada semester atau triwulan berikutnya.
13

7. Pujian
Pujian yang diberikan pada saat yang tepat dapat dijadikan
sebagai alat motivasi. Pujian merupakan salah satu bentuk penguatan
positif dan juga dapat menjadi motivator yang baik. Guru dapat
memuji siswa untuk mengevaluasi keberhasilannya dalam
menyelesaikan tugas sekolah. Penghargaan tersebut diberikan
berdasarkan prestasi, bukan dibuat-buat atau bertentangan sepenuhnya
dengan prestasi siswa.
8. Hukuman
Sekalipun hukuman merupakan penguatan negatif, hukuman
dapat menjadi alat motivasi yang hebat dan efektif jika diterapkan
dengan benar dan bijaksana. Hukuman dapat menjadi alat motivasi
bila dilakukan dengan pendekatan edukatif dan bukan untuk
membalas dendam. Pendekatan pedagogi di sini yang dimaksud
adalah hukuman yang ditujukan untuk mendidik dan memperbaiki
sikap dan perilaku siswa yang dianggap salah. Sebaiknya minta siswa
untuk berhenti melakukan hal ini di kemudian hari agar dia tidak
mengulangi kesalahan atau pelanggaran akibat hukuman.
9. Keinginan Belajar
Keinginan Belajar artinya ada unsur niat, ada niat untuk belajar.
Ini lebih baik daripada aktivitas tanpa tujuan. Termotivasi belajar
berarti mempunyai keinginan untuk belajar, yang mengakibatkan nilai
tertentu lebih baik dibandingkan siswa yang tidak termotivasi belajar.
10. Minat
Minat adalah kecenderungan berkelanjutan untuk
memperhatikan dan mengingat suatu aktivitas.Orang yang berminat
terhadap suatu kegiatan secara konsisten dan bersedia memberikan
perhatian terhadap kegiatan tersebut. Dengan kata lain minat adalah
perasaan menyukai dan berhubungan dengan suatu hal atau aktivitas
tanpa disuruh. Minat pada hakikatnya merupakan penerimaan
14

terhadap hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.


Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya.
11. Tujuan Yang Diakui
Menetapkan tujuan yang diakui dan populer di kalangan siswa
merupakan alat motivasi yang sangat penting. Karena ketika anak
memahami tujuan yang ingin dicapai, mereka akan merasakan
manfaat dan manfaatnya serta mengembangkan semangat untuk
belajar lebih lanjut.

5. Faktor - faktor Yang Motivasi Belajar


Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai motivasi dalam
kehidupan sehari-hari, termasuk motivasi saat belajar. Oleh karena itu,
motivasi belajar dapat timbul atau berubah tergantung pada beberapa
faktor yang mempengaruhi. Menurut Slameto (2003:54), faktor-faktor
yang mempengaruhi motivasi belajar adalah:
1. Tujuan atau Aspirasi Tujuan disebut juga aspirasi merupakan suatu
tujuan yang ingin dicapai, namun titik penetapan tujuan tersebut tidak
sama bagi semua siswa. Tujuan ini diartikan sebagai tujuan yang
ditetapkan dalam suatu kegiatan yang bermakna bagi seseorang.
2. Kemampuan belajar Pembelajaran memerlukan berbagai keterampilan.
Poin keterampilan ini mencakup beberapa aspek psikologis yang
terjadi pada diri siswa, seperti observasi, perhatian, ingatan, penalaran,
dan imajinasi.
3. Situasi Siswa Situasi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar
berkaitan dengan kondisi fisik dan psikis. Namun, penyakit fisik
memiliki gejala yang lebih jelas dibandingkan penyakit mental,
sehingga guru biasanya lebih cepat mengenalinya. Misalnya, seorang
siswa terlihat lesu dan mengantuk karena tidak sarapan dalam
perjalanan ke sekolah, begadang, atau sedang sakit.
4. Kondisi Lingkungan Kondisi lingkungan adalah faktor di luar diri
siswa: lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat. Hal ini penting bagi
15

guru karena mereka terlibat langsung dalam pembelajaran siswa. Guru


hendaknya mengelola kelasnya dan berupaya menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa.
5.Unsur Dinamis dalam Pembelajaran Unsur Dinamis dalam
Pembelajaran adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses
pembelajaran tidak stabil, kadang kuat, kadang lemah, bahkan tidak ada
sama sekali, apalagi kondisi yang bersifat kondisional. Misalnya
keadaan emosi siswa, semangat belajar, situasi belajar, dan lain-lain.
6. Pendekatan guru terhadap pembelajaran siswa Yang dimaksud dengan
pendekatan guru terhadap pembelajaran siswa, meliputi cara menguasai
materi, cara mengajarkannya, cara menarik perhatian siswa, dan cara
memfasilitasi pembelajaran siswa yang dinilai.
mempersiapkan.

6. Upaya meningkatkan motivasi belajar


Diketahui motivasi belajar siswa kurang kuat. Siswa yang
bermotivasi intrinsik mempunyai keinginan belajar yang lebih besar dan
hal ini tidak bergantung pada faktor eksternal. Sebaliknya, pada siswa
yang motivasi belajarnya bersifat eksternal, keinginan belajarnya sangat
bergantung pada keadaan eksternal. Namun kenyataannya, motivasi
eksternal seringkali muncul, terutama pada anak-anak dan remaja. Oleh
karena itu, upaya guru untuk menciptakan dan meningkatkan motivasi
belajar merupakan hal yang perlu dan wajar. Menurut Max Darsono
(2001:61), guru dapat melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa, yaitu sebagai berikut:
1. Optimalisasi penerapan prinsip pembelajaran.
Proses pembelajaran mencakup beberapa prinsip, seperti perhatian
siswa, keaktifan siswa, partisipasi langsung siswa, rangsangan materi
pembelajaran, dan lain-lain. Untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa, hendaknya guru berusaha menciptakan situasi yang kondusif di
16

kelas, sehingga perhatian siswa, partisipasi prinsip-prinsip


pembelajaran, dan lain-lain dapat berjalan secara maksimal.
2. Optimalisasi unsur dinamis dalam pembelajaran.
Unsur pembelajaran yang dinamis berarti unsur-unsur yang
keberadaannya dapat berubah dari tidak ada menjadi ada, dari keadaan
lemah menjadi keadaan variabel. Unsur-unsur tersebut meliputi materi
dan perolehan pembelajaran, perangkat dan perolehan pembelajaran,
lingkungan dan pengembangan pembelajaran, kondisi dan persiapan
siswa.
3. Mengoptimalkan pendayagunaan suka duka yang perasan dimiliki
anak didik.
Siswa lebih gemar memandangi pelajaran hikmah yang baru,
apabila anak didik memegang jalan pucuk menjelang memandangi
pelajaran baru tersebut. Oleh karena itu, harus pintar mengidas cetakan-
cetakan menjelang menerangkan suatu desain baru cetakan-cetakan ini
hendaknya berlebihan tersedia di kosmos anak didik.
4. Mengembangkan fantasi-fantasi atau cita-cita anak didik.
Setiap anak didik memegang fantasi-fantasi bagian dalam meniru
belang namun tidak semua anak didik bisa menjemput kemenangan
tersebut. Kesuksesan biasanya bisa memperteguh cita-cita, dan
kemalangan menimbulkan cita-cita rendah belang menjelang
memperteguh cita-cita ini hendaknya penatar tidak mengangkat anak
anak didik selalu gagal. Kegagalan yang berangkaian mendatangkan
anak didik bekerja tidak membara bagian dalam menjemput fantasi-
citanya. Sebaiknya penatar menaruh harapan untuk anak didik
menjelang mendefinisikan korban meniru yang setuju pakai
kemampuannya, sehingga alasan berjerih payah menjelang menjemput
korban itu lebih kuat.
17

Motivasi mencontoh bukanlah suatu kalender yang dilakukan tanpa


buah berpangkal unsur lain. Motivasi mencontoh menakhlikkan kalender
yang menyangkut-nyangkutkan molekul spirit dan lega. Belajar tidak akan
sangkut-paut dilakukan tanpa suatu ajakan yang kuat dugaan dedikasi bagian
dalam dirinya yang lebih lazim maupun berpangkal bagian luar seumpama
cara lain yang tidak takluk pentingnya. Faktor lain yang menakluki tindakan
mencontoh seseorang itu bagian dalam analisis ini disebut ambisi kotoran
ambisi menyimpan jasa yang sangat penting bagian dalam tindakan
mencontoh siswa. Tidak tersua seorangpun yang mencontoh tanpa ambisi.
Tidak tersua ambisi bermakna tidak tersua kalender mencontoh.

Upaya peningkatan motivasi belajar berkaitan dengan wisata


lingkungan karena wisata lingkungan memungkinkan siswa mengamati
secara langsung, berpartisipasi langsung, dan berinteraksi satu sama lain,
sehingga mengekspos dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Dalam
kaitannya dengan BK, guru BK harus menjaga minat belajar siswa dengan
memberikan kebebasan kepada mereka untuk berpindah dari aspek non-
instruksional dalam situasi pembelajaran. Situasi belajar yang memotivasi
siswa dapat dicapai melalui tamasya lingkungan.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
“Rancangan penelitian merupakan Langkah-langkah penelitian
yang terstruktur, ekonomis dan sesuai dengan tujuan penelitian
sehingga data-data yang didapatkan adalah data yang akurat” (Soegeng
dalam Tahir (2011:51) ) di akses pada tanggal 8 Desember
http://repository .stiedewantara. ac.id /2379/4/ BAB%20III.pdf. .
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif
terhadap data primer dan data sekunder yang kemudian peneliti
ungkapkan isi atau makna dari aturan hukum yang telah ditentukan
yang akan dihukumi dengan hukum yang sama, berbeda atau memiliki
deskripsi sendiri tentang kajian hukum yang telah dilakukan.
Penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan penelitian yang
mengungkapkan situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan
kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik
pengumpulan dan analisi data yang relavan yang diperoleh dari situasi
alamiah.
Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan dalam melakukan
penelitian yang berorientasi pada gejala-gejala yang bersifat alamiah
karena orientasinya demikian, maka sifatnya naturalistic dan mendasar
atau bersifat kealamian serta tidak bisa dilakukan di laboratorium
melainkan harus terjun ke lapangan.
Penelitian ini mengungkapkan mengenai manfaat motivasi
dalam meningkatkan semangatbelajar siswa.

18
19

B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian pada dasarnya adalah yang akan dikenai
kesimpulan hasil penelitian. Menurut dari
(https://deepublishstore.com/blog/pengertian-subjek-penelitian/
diakses 8 Desember 2023) Subjek penelitian adalah yang akan dikenai
kesimpulan hasil penelitian, yaitu keseluruhan objek di mana terdapat
beberapa narasumber atau informan yang dapat memberikan informasi
tentang masalah yang berhubungan dengan penelitian yang akan
dilakukan.Subjek penelitian menjadi hal penting yang harus ditata dan
ditentukan sejak awal penelitian.
Subjek dari penelitian ini adalah siswa/siswi kelas IV di SDN
Pandeman 1 tahun ajaran 2023/2024 dan guru pengajar di SDN
Pandeman 1. Dari hasil wawancara tersebut peneliti berhasil
mendapatkan berbagai informasi tentang bagaimana cara
meningkatkan semangat belajar siswa.

C. Jenis Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek darimana data
dapat diperoleh melalui:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
langsung di lapangan oleh peneliti dari orang yang bersangkutan.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh seorang peneliti tidak
secara langsung dari objeknya, tetapi melalui sumber lain, baik
lisan maupun tulisan.
20

D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian tentunya berasal dari peneliti sendiri, dan
guru SDN Pandeman 1 dan siswa/siswi SDN Pandeman 1 yang
membantu peneliti untuk memperoleh data dengan menggunakan
wawancara dan observasi langsung.

Kisi-Kisi Wawancara

No Tema Indikator Nomer Item


1 Motivasi seperti apa Untuk mengetahui 1,2
yang diberikan oleh bagaimana guru bisa
guru terhadap siswa memberikan motivasi
kepada siswa dalam
belajar
2 Apa tujuan dari untuk mengetahui 3,4,5
pemberian motivasi pentingnya motivasi dalam
tersebut belajar siswa

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah cara mengumpulkan penelitian.
Artinya dalam menulis atau menyusun karya ilmiah, penulis perlu
menentukan teknik pengumpulan data yang tepat. Dalam
mengumpulkan data, peneliti menggunakan beberapa teknik untuk
melengkapi data dan memperdalam topik penelitian. Adapun teknik
pengumpulan data pada karya ilmiah ini adalah wawancara.
Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab secara lisan untuk
memperoleh informasi. Bentuk informasi yang diperoleh dinyatakan
secara tertulis atau direkam dalam bentuk suara, gambar, atau audio
visual. Wawancara merupakan kegiatan utama dalam kajian penelitian.
21
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pentingnya Motivasi Belajar dalam Meningkatkan Semangat Belajar


Siswa.
Motivasi merupakan salah satu penentu utama tingkat belajar
seorang siswa, sehingga memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai
hasil yang baik sangatlah penting. Motivasi adalah pendorong, maksudnya
usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar
bergerak hatinya untuk melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau
tujuan tertentu Purwanto (1996 : 71).
Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 4
menjelaskan bahwa tujuanpendidikan nasional adalah ”Pendidikan
nasional bertujan mencerdaskankehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia
yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.
Pemanfaatan motivasi belajar dalam meningkatkan semangat
belajar siswa di SDN Pandeman 1 cukup maksimal. Hal tersebut
sebagaimana disampaikan hasil wawancara dengan Suhariadi guru dari
kelas VI SDN Pandeman 1 menyatakan bahwa :
“ Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi maka prestasi
belajarnya juga tinngi. Sebaliknya, siswa yang memiliki motivasi belajar
rendah, maka prestasi belajarnya pun juga sangat rendah. Motivasi
belajar itu sendiri bisa berasal dari dalam intrinsik maupun ekstrinsik.
Dengan motivasi itulah pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan
inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan
kegiatan belajar”. (Wawancara Tanggal 12 Desember 2023).

21
22

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dijelaskan bahwa


manfaat motivasi belajar sangat penting dalam meningkatkan semangat
belajar siswa . Motivasi belajar yang tunggi diharapkan dapat membawa
siswa mencapai prestasi belajar yang maksimal.
H. Engkoswara (A.Tabrani Rusyan, dkk, 1989 : 128) menjelaskan
bahwa belajar adalah proses perubahan prilaku yang dapat dinyatakan
dalam bentuk penguasaan penggunaan, dan penilaian tentang pengetahuan,
sikap dan nilai, dan keterampilan. Motivasi merupakan salah satu faktor
yang sangat menentukan ketercapaian pendidikan siswa, untuk itu sangat
diperlukan adanya motivasi yang tinggi untuk dapat memperoleh prestasi
yang baik.
“Menurut saya motivasi sangat berperan penting dalam
mendukung minat dan meningkatkan semangat dalam belajar siswa
terutama untuk siswa sekolah dasar”.
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat
motivasi belajar dalam meningkatkan semangat siswa untuk kelas IV SDN
Pandeman 1 sudah cukup maksimal, yaitu dapat mendorong terjadinya
suatu prilaku atau tindankan. Siswa pada awalnya tidak berminat untuk
belajar. Yang terakhir ini didorong oleh keingintahuan siswa terhadap
berbagai jenis pengetahuan.
Donald dalam Sudirman (2001 : 71) mengatakan bahwa motivasi
adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan adanya tujuan, dari
pengertian yang dikemukakan Donald pada dasarnya mengandung tiga
elemen penting yaitu :
23

1. Motivasi itu mengawali perubahan energi pada diri setiap individu


manusia.
Perkembangan motivasi akan membawa perubahan energi dalam
system Neuro-physiological yang ada pada organisme manusia
(walaupun motivasi itu muncul dari diri manusia) penampakannya
akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
2. Bahwa motifasi ditandai dengan munculnya rasa “feeling” efeksi
seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan
kejiwaan efeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku
manusia.
3. Bahwa sebenarnya motivasi akan dirangsang dengan adanya tujuan.

B. Bentuk Motivasi dalam Belajar


Terdapat banyak unsur yang mempengaruhi belajar diantaranya adalah
sebagai berikut :

1. Cita-cita atau aspirasi siswa.


2. Kemampuan siswa.
3. Kondisi siswa.
4. Kondisi lingkungan siswa.
5. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran.
6. Upaya guru dalam membelajarkan siswa.

Dalam setiap motivasi belajar, motivasi internal dan motivasi eksternal


sama-sama memegang peranan yang sangat penting. Dengan motivasi
siswa dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, serta dapat
mengarahkan dan mempertahankan ketekunannya dalam menjalankan
aktivitas dinamika pembelajaran.

Ada beberapa bentuk dan cara meningkatkan motivasi dalam kegiatan


belajar di sekolah, antara lain:
24

1. Pemberian Hadiah
Memberi hadiah juga bisa dianggap suatu bentuk dorongan, meski
tidak selalu demikian. Hadiah untuk pekerjaan mungkin tidak
menarik bagi seseorang yang tidak bahagia atau tidak berbakat di
bidang tersebut, misalnya penghargaan yang diberikan kepada
seorang anak yang pandai menggambar, mungkin tidak menarik
bagi anak yang tidak suka menggambar. Dengan demikian dalam
memberikan hadiah kita harus melihat bakat, kesenangan, bahkan
situasi yang ada pada anak yang akan kita beri hadiah.
2. Memberi Angka
Dalam hal ini angka merupakan lambang nilai dari kegiatan
belajar anak. Biasanya nilai yang tinggi di rapor merupakan
harapan setiap anak, sehingga anak akan selalu berusaha untuk
memotivasi dan memotivasi anda. untuk belajar dengan giat untuk
mendapatkan nilai bagus, nilai tinggi atau nilai bagus. Meskipun
pada kenyataannya, memberi angka bukanlah satu-satunya cara
untuk memotivasi, karena ada juga anak yang hanya berhasil atau
meningkat di kelas dan tidak ingin mengejar nilai atau nilai bagus.
3. Memberikan Pujian
Pujian merupakan salah satu cara untuk memotivasi anak. Jika ada
siswa yang mencapai keberhasilan dan menyelesaikan pekerjaan
rumahnya dengan baik, hendaknya diberi ucapan selamat karena
pujian tersebut merupakan bentuk penguatan positif dan motivator
yang baik. Oleh karena itu, agar pujian tersebut dapat memberikan
efek motivasi, maka harus diberikan dengan tepat. Dengan pujian
yang tepat akan menimbulkan suasana yang menyenangkan dan
pada gilirannya dapat meningkatkan gairah belajar sekaligus akan
meningkatkan harga diri.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Motivasi sangat bermanfaat bagi siswa yaitu, menyadarkan


kedudukan siswa pada awal belajar, proses dan hasil belajar,
menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang di bandingkan
dengan teman sebaya, mengarahkan kegiatan belajar, menyadarkan
tentang perjalanan belajar kemudian bekerja.
2. Motivasi belajar juga penting bagi guru yaitu, membangkitkan,
meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai
berhasil, mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas
yang bermacam-macam, memberi peluang bagi guru untuk kerja
rekayasa pendagonis.
3. Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi didalam
kegiatan belajar di sekolah diantaranya adalah pemberian hadiah,
memberikan angka, memberikan pujian, memeberikan hukuman,
kompetisi, mengadakan ulangan dan menumbuhkan minat.

B. Saran

1. Perlunya guru, intruktur, dosen, dan tenaga pengajar lainnya untuk


memahami pentingnya motivasi dalam kegiatan pembelajaran.
2. Guru
Harus ada staregi dalam kegiatan pembelajaran di kelas diklat dalam
upaya untuk meningkatkan upaya bagi siswa ataupun peserta diklat.
Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan pembelajaran
yang menarik.
3. Siswa
Bagi siswa, membuat jatwal belajar, membentuk kelompok belajar.
Memilih tempat belajar yang nyaman dari gangguan.

25
26

4. Orang Tua
Bagi orang tua memperhatikan mendampingi siswa saat belajar di rumah.
27

DAFTAR PUSTAKA

Donald Sudirman (2015) Pengaruh Kesempatan Belajar dan Motivasi Belajar


pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 5 Surakarta https:// www.
google.com/url?q=https://bdksurabaya.e-journal.id/bdksura baya/ artic le/do
wnload di akses pada 12 Desember 2023

Handu dkk (2013) Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar
IPA di Sekolah Dasar https:// Journal.id/bdksurabaya/article/download. di
akses pada tanggal 9 Desember 2023

Lela Camelia Cyintiadkki (2015) pengaruh kesempatan dan motivasi terhadap


kinerja siswa https://www.google.com/url?q=https://bdksurabaya-di akses
pada 12 Desember 2023
28

LAMPIRAN PERTANYAAN

1. Mohon untuk mengisi table dibawah ini untuk menjawab seluruh


pertanyaan yang telah di lampirkan.
2. Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ini tolong dijawab atas pengalam
yang saudara rasakan.
3. Mohon untuk memberikan alasan dari salah satu jawaban saudara pada
kolom “ALASAN”.
4. Saya mengucapkan terima kasih kepada saudara atas partisipasi guna
mensukseskan penelitian ini.

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana cara guru memberikan


motivasi bagi siswa sebagai
pendorong dalam meningkatkan
minat belajar siswa?

2. Bagaimana motivasi yang


diberikan oleh guru kepada siswa?

3. Apa tujuan dari memberikan


motivasi kepada siswa?

4. Bagaimana motivasi dapat


mempengaruhi proses belajar
siswa?

5. Bagaimana peran penting motivasi


bagi siswa?
29

Jawaban :

Anda mungkin juga menyukai