Anda di halaman 1dari 53

BUKU PANDUAN

PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS GADJAH MADA

TAHUN 2018/2019
PRAKATA

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga Buku
Panduan Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada
telah selesai disusun. Tujuan penerbitan Buku Panduan ini agar mahasiswa mendapatkan
informasi terkini dan memiliki panduan yang sama dalam mengikuti proses
penyelenggaraan pembelajaran.
Program Studi Magister Kenotariatan merupakan Program Studi Pascasarjana S-2 di
lingkungan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Visi dan misi Program Studi Magister
Kenotariatan adalah menjadi lembaga pendidikan di bidang kenotariatan yang berbasis
pada bidang akademisi dan praktisi yang lulusannya dapat bekerja secara profesional,
bermartabat dan berjiwa Pancasila, serta mengabdi pada kepentingan bangsa dan negara.
Buku Panduan Program ini berisi hal-hal mendasar dan penting untuk diketahui oleh
semua mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan seperti, riwayat singkat Program
Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, tata pamong
(governance), kurikulum, proses pendidikan, kejujuran akademik, pedoman penulisan tesis,
seminar proposal, seminar hasil penelitian dan naskah publikasi. Buku ini juga memuat
ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan hingga
peserta program berhasil dalam menyelesaikan studinya.
Gambaran dan penjelasan singkat Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas
Hukum Universitas Gadjah Mada yang dimuat dalam buku panduan ini mudah-mudahan
dapat berguna, tidak hanya bagi para peserta program tetapi juga bagi para dosen
pembimbing, calon peserta program yang ingin menimba ilmu di Program Studi Magister
Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.
Dengan terbitnya Buku Panduan ini, atas nama program studi, kami mengucapkan
terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam
penyusunan buku ini.

Yogyakarta, Agustus 2018


Program Studi Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada
Ketua

Dr. Sutanto, S.H., M.S.


DAFTAR ISI

halaman
PRAKATA …………………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. ii

BAB I : RIWAYAT SINGKAT ……………………………………………………… 1

BAB II : DASAR HUKUM …………………………………………………………. 2


1. Dasar Hukum Program Studi ………………………………………… 2
2. Visi Program Studi ……………………………………………………... 3
3. Misi Program Studi …………………………………………………….. 3
4. Sasaran Program Studi ……………………………………………….. 3
5. Tujuan Program Studi …………………………………………………. 3

BAB III : TATA PAMONG (GOVERNANCE) …………………………………… 4


1. Struktur organisasi ..…………………………………………………… 4
2. Fungsi, tugas dan tanggung jawab Ketua Program Studi ………. 4
3. Fungsi tugas dan tanggung jawab Sekretaris Program Studi ….. 4

BAB IV : KURIKULUM . ……………………………………………………………. 5

BAB V : SILABI .. …………………………………………………………………… 7

BAB VI : PROSES PENDIDIKAN ………………………………………………… 13


1. Sistem Penerimaan Mahasiswa ……………………………………… 14
2. Penyelenggaraan Perkuliahan ................ …………………………… 15
3. Biaya Studi ………………………………………………………………. 16
4. Pengisian Kartu Rencana Studi ……………………………………… 17
5. Pembimbingan Akademik …………………………………………….. 18
6. Perkuliahan ……………………………………………………………… 19
7. Ujian ………………………………………………………………………. 20
8. Tata Tertib Peserta Ujian ……………………………………………… 21
9. Tata Tertib Pengawas Ujian ………………………………………….. 22
10. Evaluasi Studi …………………………………………………………… 23
11. Kalender Akademik ……………………………………………………. 24
12. Kelulusan ..................... ………………………………………………… 25
13. Batas Waktu Studi ……………………………………………………… 26
14. Cuti Sementara Waktu ………………………………………………… 27
15. Wisuda ......................... ………………………………………………… 27

BAB VII : KEJUJURAN AKADEMIK …………………………………………….. 28

BAB VIII PEDOMAN PENULISAN TESIS ……………………………… …… 29


A. Pengantar ……………………………………………………………….. 30
B. Format Penulisan ………………………………………….…………… 31
C. Tata Cara Penulisan ……………………………………………………. 32
BAB IX. PEDOMAN PENULISAN NASKAH PUBLIKASI. …………………….. 33

LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………………………… 34
BAB I
RIWAYAT SINGKAT

Lembaga Notariat mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 1820, tetapi baru diatur pada
tahun 1860 dengan Peraturan Jabatan Notaris (Statblaad. 1860 No. 3). Berbagai ketentuan
yang diatur dalam Statblaad tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan hukum
masyarakat Indonesia oleh sebab itu peraturan tersebut sudah dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku. Dasar hukum yang mengatur tentang jabatan notaris adalah Undang-undang
Nomor 30 Tahun 2004 (UUJN), tambahan lembaran Negara Nomor 4432 tentang Jabatan
Notaris jo Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014t entang Perubahan Atas Undang-undang
Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (UUJNP).
Dalam kaitannya dengan pendidikan kenotariatan di Indonesia, sejak jaman Belanda
tidak ada pendidikan khusus calon Notaris. Peraturan Jabatan Notaris hanya mengatur
pengangkatan dan ujian Notaris. Ujian untuk diangkat menjadi Notaris diadakan oleh
Departeman Hukum dan HAM melalui suatu panitia khusus yang dibentuk setiap akan ada
ujian (ad hoc). Jadi dapat dikatakan bahwa pendidikan notariat itu belum disentuh oleh
Pemerintah. Keadaan demikian berlangsung terus hingga akhir tahun 1950-an.
Perkembangan yang terjadi dalam masyarakat, menyebabkan perkembangan
kebutuhan masyarakat dan pada gilirannya menuntut peningkatan keahlian Notaris yang
melayani kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu pendidikan kenotariatan dimasukkan
dalam pendidikan universiter, yaitu menjadi salah satu jurusan pada Fakultas Hukum.
Dalam perkembangan berikutnya peningkatan keahlian yang demikian dituntut terus,
sehingga pemerintah melalui Departemen Hukum dan HAM mensyaratkan bahwa yang
dapat diangkat menjadi Notaris adalah lulusan pendidikan notariat yang merupakan
kelanjutan pendidikan strata-1 (S 1) Fakultas Hukum.
Mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 maka jalur pendidikan yang
paling sesuai bagi pendidikan notariat adalah jalur Pendidikan Akademis yaitu pada tingkat
Strata-2. Para lulusan Pendidikan Magister Kenotariatan selain dapat menempuh karier
sebagai pejabat Notaris, dapat pula memangku jabatan sebagai PPAT, Juru Lelang
(Pejabat Lelang Kelas II) serta in-House Lawyer di perusahaan-perusahaan atau
perbankan. Bagi lulusan yang masih ingin melanjutkan pendidikannya dapat melanjutkan
ke Program Pendidikan Strata-3 (Doktor).
BAB II
DASAR HUKUM

1. Dasar Hukum.
Program Studi Magister Kenotariatan diselenggarakan sejak tahun akademik
2000/2001 berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor
80/DIKTI/Kep/2000, tertanggal 7 April 2000. Program ini merupakan program studi jenjang
strata 2 ( S-2 ) yang ada di bawah naungan Program Pascasarjana Universitas Gadjah
Mada. Untuk mewujudkan Universitas Gadjah Mada sebagai Universitas Riset bertaraf
international, maka berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada Nomor
89/P/SK/HT/2006, penyelenggaraan program pasca sarjana yang bersifat monodisiplin
pengelolaannya dilaksanakan oleh fakultas. Berdasarkan ketentuan tersebut maka program
Magister Ilmu Hukum, Magister Kenotariatan, Magister Hukum, Magister Litigasi dan
Magister Kesehatan diselenggarakan oleh Fakultas Hukum.
Meskipun Program Magister Kenotariatan baru dimulai pada tahun akademik
2000/2001, namun sesungguhnya Pendidikan Notariat pada Fakultas Hukum UGM sudah
berlangsung cukup lama mulai tahun 1949 sebagai salah satu jurusan pada Fakultas
Hukum UGM yaitu Jurusan Notariat disamping Jurusan Keekonomian, Jurusan
Keperdataan, Jurusan Kepidanaan dan Jurusan Ketatanegaraan. Pada tahun 1962 karena
langkanya tenaga pengajar utamanya tenaga praktisi, mulai bulan April tahun tersebut
Fakultas Hukum UGM tidak lagi membuka jurusan Notariat. Setelah berlangsungnya
kevacuman selama 9 tahun, maka pada tanggal 19 Desember 1971 Jurusan Notariat pada
Fakultas Hukum UGM secara resmi diaktifkan kembali. Reactivering tersebut diadakan
mengingat :
a. Kebijaksanaan pemerintah yang menghendaki agar pendidikan notariat
diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Negeri dengan jenjang
Spesialis-1.
b. Keinginan masyarakat agar Pendidikan Notariat di Fakultas Hukum UGM diaktifkan
kembali.
Pendidikan Spesialis-1 Notariat ini khusus dikemas untuk menghasilkan lulusan yang
mampu mengemban jabatan Notaris. Pada tahun 1999 keluar Peraturan Pemerintah Nomor
60 Tahun 1999 (PP No. 60 Th 1999) tentang Pendidikan Tinggi. Dalam PP tersebut
Pendidikan Spesialis tidak lagi merupakan bagian dari struktur Pendidikan Tinggi.
Pendidikan Spesialis-1 Notariat juga harus menempatkan diri dalam struktur Pendidikan
Tinggi berdasarkan PP tersebut di atas. Di samping itu sesuai dengan tuntutan peningkatan
kemampuan lulusan untuk menjawab tantangan perkembangan kegiatan perekonomian
pada era globalisasi Pendidikan Notariat perlu diubah statusnya pada jenjang Strata-2
(Magister). Perubahan status ini tertuang dalam SK Dirjen DIKTI No. 80/DIKTI/Kep/2000
(salinan SK terlampir). Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas
Gadjah Mada, berdasarkan SK Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Depdiknas RI
No. 014/BAN-PT/Ak-VII/S2/XI/2009 telah terakreditasi dengan nilai peringkat A dengan
nomor 090/SK/BAN-PT/Akred/M/III/2009 berlaku sampai dengan 14 Maret 2014.Pada
Tahun 2014 kita mengajukan lagi untuk dilakukan akreditasi, dan akhirnya setelah
diakreditasi Program Studi Magister Kenotariatan mendapat nilai A. Akreditasi dilakukan
tiap 5 tahun sekali.
2. Visi Program Studi.
Penyelenggaraan Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum UGM
mempunyai visi untuk menjadi lembaga pendidikan di bidang kenotariatan yang berbasis
pada bidang akademis dan profesi yang lulusannya dapat bekerja secara profesional,
bermartabat dan berjiwa Pancasila, mengabdi pada kepentingan dan kemakmuran bangsa.

3. Misi Program Studi.


Visi Program Studi tersebut di atas direalisasikan melalui misi melaksanakan program
studi jenjang S-2:
a. Membekali mahasiswa didiknya dengan kemampuan yuridis yang mendalam
sampai pada tataran penemuan hukum dan pembentukan hukum.
b. Memberikan pelatihan-pelatihan agar lulusannya memiliki keterampilan untuk
melaksanakan penemuan hukum terhadap kasus-kasus yang diajukan kepada
mereka dan merumuskannya dalam berbagai akta yang diperlukan untuk itu.
4. Sasaran Program Studi.
Diharapkan lulusan Program Magister Kenotariatan mempunyai kemampuan akademis
dan keterampilan profesional, sehingga dapat menjalankan tugas dengan baik setiap
menghadapi pekerjaan yang memerlukan ilmu kenotariatan.
5. Tujuan Program Studi.
a. Menyelenggarakan pendidikan Program Pascasarjana bidang kenotariatan yang
didesain khusus untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang handal
dibidang ilmu kenotariatan dengan kualifikasi penguasaan pengetahuan akademik
dan keterampilan dalam pembuatan berbagai macam akta.
b. Menyelenggarakan suatu program studi untuk menghasilkan lulusan yang
menguasai ilmu kenotariatan dan kemampuan yuridis sampai pada tataran
penemuan hukum dan pembentukan hukum bagi pelaksanaan tugas-tugasnya.
BAB III
TATA PAMONG (GOVERNANCE)

1. Struktur organisasi.
Program Studi Magister Kenotariatan diselenggarakan sebagai salah satu program
studi yang ada pada Program Pascasarjana Fakultas Hukum UGM. Struktur Organisasi
Program Pasca Sarjana FH UGM terdiri dari :
a. Dekan/Penanggung jawab;
b. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan;
c. Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan Sumber Daya Manusia;
d. Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama dan
Alumni;
e. Ketua Program Studi Magister Kenotariatan.
Dalam pelaksanaan tugas keseharian ketua Program Studi Magister Kenotariatan
dibantu :
a. Sekretaris membidangi administrasi umum dan keuangan, serta akademik dan
kemahasiswaan.
b. Staf adminstrasi yang terdiri dari :
1). Bidang akademik,
2). Keuangan, dan
3). Administrasi umum.
2. Fungsi, tugas dan tanggung jawab Ketua Program Studi :
a. Melaksanakan pendidikan Magister;
b. Menyusun rencana dan strategi kebijakan pengelolaan dan pengembangan unit
magister;
c. Menyusun, mengevaluasi dan mengkaji ulang kurikulum;
d. Melakukan seleksi penerimaan calon mahasiswa baru;
e. Melaksanakan kegiatan perkuliahan;
f. Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
g. Menyusun rencana anggaran pelaksanaan akademik unit magister;
h. Mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan akademik;
i. Melakukan tracer study dan membina hubungan dengan alumni.
3. Fungsi tugas dan tanggungjawab Sekretaris .
a. Merencanakan kegiatan perkuliahan dan ujian;
b. Menyelenggarakan yudisium;
c. Pengisian EPSBED dan AMI;
d. Mengkoordinir kegiatan kemahasiswaan;
e. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat;
f. Menyusunan Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT);
g. Merencanakan kegiatan yang terkait dengan pengelolaan administrasi umum;
h. Mempersiapkan berbagai surat keputusan dalam rangka kegiatan pengelolaan
program dan kegiatan kerumahtanggaannya;
i. Menyusun dan melaporkan pengelolaan keuangan.
BAB IV
KURIKULUM

Tabel Kurikulum 2015

SEMESTER 1
NO KODE NAMA MK SKS
1 MKN6101 TEORI HUKUM 2
2 MKN6102 POLITIK HUKUM KENOTARIATAN 2
3 MKN6103 PERATURAN JABATAN NOTARIS 2
4 MKN6104 PERATURAN JABATAN PPAT 2
5 MKN6105 HUKUM KELUARGA & HARTA PERKAWINAN 2
6 MKN6106 HUKUM PERJANJIAN 2
7 MKN6107 HUKUM PERUSAHAAN 2
8 MKN6108 PENGURUSAN & PENDAFTARAN HAK ATAS TANAH 2
9 MKN6109 HUKUM JAMINAN 2
JUMLAH 18

SEMESTER 2
NO KODE NAMA MK SKS
1 MKN6201 METODE PENELITIAN ILMU HUKUM 2
2 MKN6202 HUKUM PERBANKAN 2
TEKNIK PEMBUATAN AKTA TENTANG PENYELESAIAN
3 MKN6203 3
DAN PEMBAGIAN HARTA WARISAN (TPA I)
TEKNIK PEMBUATAN AKTA TENTANG PERJANJIAN-
4 MKN6204 3
PERJANJIAN PADA UMUMNYA (TPA II)
5 MKN6205 PERATURAN LELANG 2
6 MKN6206 HUKUM KEWARISAN (PERDATA, ISLAM & ADAT) 3
MKN6207 LABORATORIUM I
7 0
(PEMBUATAN AKTA TPA 1 & PEMBUATAN AKTA TPA 2)
JUMLAH 15

SEMESTER 3
NO KODE NAMA MK SKS
TEKNIK PEMBUATAN AKTA TENTANG PERJANJIAN-
1 MKN6301 3
PERJANJIAN KHUSUS (TPA III)
2 MKN6302 AKTA TANAH 3
3 MKN6303 KODE ETIK 2
4 MK PILIHAN 2
5 MK PILIHAN 2
6 MKN6304 SEMINAR PROPOSAL 0
MKN6305 LABORATORIUM II
7 (PEMBUATAN AKTA TPA 3 & PEMBUATAN AKTA 0
TANAH)
JUMLAH 12
SEMESTER 4
NO KODE NAMA MK SKS
1 MKN6401 SEMINAR HASIL PENELITIAN 0
2 MKN7990 TESIS 4
JUMLAH 4

MAHASISWA WAJIB MENGAMBIL 2 MATA KULIAH PILIHAN


NO KODE NAMA MATA KULIAH SKS
1 MKN6351 HUKUM PAJAK 2
2 MKN6352 HUKUM PASAR MODAL 2
3 MKN6353 ASPEK HUKUM PIDANA DALAM KENOTARIATAN 2
4 MKN6354 PRAKTIK HUKUM PERTANAHAN 2
5 MKN6357 MANAJEMEN PERKANTORAN 2
JUMLAH 10
BAB V
SILABI

1. TEORI HUKUM

KODE MK : MKN6101 Sifat: Wajib SKS: 2

Mata kuliah ini diberikan dengan tujuan agar peserta dapat mengetahui, memahami teori dan praktek hukum,
yang pada kenyataannya tidak dapat dipisahkan walaupun menurut sejarahnya praktek hukumlah yang lahir
lebih dahulu. Praktek hukum dalam perkembangannya memerlukan koreksi dan peningkatan, sehingga
menjadi obyek penelitian, maka lahirlah ilmu hukum yang menciptakan teori-teori. Teori ilmu hukum ini akan
memberikan bahan, dasar atau dukungan bagi praktisi hukum. Sebaliknya teori ilmu hukum memerlukan
bahan-bahan dari praktek hukum untuk disistematisir menjadi ilmu hukum. Untuk pelaksanaan dan
penegakan hukum yang tepat perlu penguasaan teori hukum.

Dosen Pengampu Prof. Dr. Marsudi Triatmodjo, S.H., LL.M.


Prof. Dr. Sigit Riyanto, S.H., LL. M.
Prof. Dr. Eddy OS Hiariej, S.H., M.Hum.
Prof. Dr. Marcus Priyo Gunarto, SH, M.Hum.
Prof. Dr. Tata Wijayanta, S.H., M.Hum.
Dr. H. Jaka Triyana, S.H., M.Hum., LL.M.

2. POLITIK HUKUM KENOTARIATAN

KODE MK : MKN6102 Sifat: Wajib SKS: 2

Politik Hukum adalah bagian dari ilmu pengetahuan hukum yang mengkaji perubahan yang harus dilakukan
dalam hukum yang berlaku agar dapat memenuhi kebutuhan kehidupan masyarakat. Dengan demikian
perkuliahan ini mengkaji proses pembentukan ius constituendum dari ius constitutum dalam menghadapi
perubahan kehidupan masyarakat, serta produk perubahan hukum yang dihasilkan, penetapan kerangka,
dan perkembangan hukum.

Dosen Pengampu Prof. Dr Marsudi Triatmodjo, S.H, L.L.M.


Prof. Dr. Enny Nurbaningsih, S.H., M.Hum.
Dr. Sutanto, S.H., M.S.
Dr. Djoko Sukisno, S.H., C.N.
Dr. Harry Purwanto, S.H., M.H.
Dahliana Hasan, S.H., M.Tax., Ph.D.
Dr. Ketut Wirata, S.H., M.Kn.
Joko Setiono, S.H., M.Hum.
Sigid Riyanto, S.H., M.Si.
Aminoto, S.H., M.Si.

3. PERATURAN JABATAN NOTARIS

KODE MK : MKN6103 Sifat: Wajib SKS: 2

Mata kuliah ini diberikan dengan tujuan agar peserta dapat mengetahui, memahami dan melaksanakan
semua ketentuan yang diatur dalam berbagai peraturan yang berkaitan dengan Jabatan Notaris, termasuk
di dalamnya pembahasan berbagai peraturan perundang-undangan dan perkembangan profesi Notaris.

Dosen Pengampu Notaris Tri Agus Heryono, S.H.


Notaris Rio Kustianto Wironegoro, S.H.
Notaris Iin Suny Atmadja, S.H., M.H.
Notaris Pandam Nurwulan, S.H., M.H.
Notaris Bimo Seno Senjaya, S.H.
Notaris Hitaprana, S.H.

4. PERATURAN JABATAN PPAT

KODE MK : MKN6104 Sifat: Wajib SKS: 2

Mata kuliah ini diberikan dengan tujuan agar peserta dapat mengetahui, memahami dan melaksanakan
semua ketentuan yang diatur dalam berbagai peraturan yang berkaitan dengan Jabatan PPAT, termasuk di
dalamnya pembahasan berbagai peraturan perundang-undangan dan perkembangan profesi PPAT.

Dosen Pengampu Notaris Nukman Muhammad, S.H., M.Kn.


Notaris Nurhadi Darussalam, S.H., M.Hum.
Notaris Sumendro, S.H.
Notaris Triniken Tiyas Tirlin, S.H.
Notaris Muhammad Ikhwanul Muslimin, S.H., M.Kn.
Notaris Hitaprana, S.H.
Notaris Agus Praptini, S.H.

5. HUKUM KELUARGA & HARTA PERKAWINAN

KODE MK : MKN6105 Sifat: Wajib SKS: 2

Mata kuliah ini memberikan pemahaman kepada para peserta mengenai Hukum Keluarga dan Harta
Perkawinan menurut KUH Perdata dengan memperhatikan berlakunya Undang-Undang No.1 tahun 1974
dan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1975.

Dosen Pengampu Prof. Dr. Siti Ismijati Jenie, S.H., C.N.


Prof. Dr. Ari Hernawan, S.H., M.Hum.
Dr. Ninik Darmini, S.H., M.Hum.
R.A. Antari Inaka Turingsih , S.H., M.H.

6. HUKUM PERJANJIAN

KODE MK : MKN6106 Sifat: Wajib SKS: 2

Mata kuliah ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang sistem pengaturan hukum perjanjian
sehingga para peserta dapat menyelesaikan perjanjian-perjanjian yang sudah ada aturannya dalam UU dan
menyelesaikan perjanjian jenis baru yang belum diatur dalam UU mengingat ketentuan-ketentuan yang
bersifat dwingendrecht, ketentuan yang dibuat para pihak, dan kebiasaan yang terjadi.

Dosen Pengampu Prof. Dr. Siti Ismijati Jenie, S.H., C.N.


Prof. Dr. Ari Hernawan, S.H., M.Hum.
Dr. Sutanto, S.H., M.S.
Taufiq El Rahman, S.H., M.Hum.

7. HUKUM PERUSAHAAN

KODE MK : MKN6107 Sifat: Wajib SKS: 2

Mata kuliah ini dirancang dan diarahkan agar para peserta mampu memahami aspek-aspek hukum
perseroan dan badan hukum beserta perkembangannya di dalam praktek, terkait dengan perkembangan
bursa pasar modal yang mensyaratkan hanya bentuk perseroan terbatas (PT) yang dapat berkecimpung
didalamnya.

Dosen Pengampu Prof. Dr. Nindyo Pramono, S.H., M.S.


Prof. M. Hawin, S.H., LL.M., Ph.D.
Prof. Dr. Sulistiowati, S.H., M.Hum.
Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., L.L.M.
Hariyanto, S.H., M.Kn.
Veri Antoni, S.H., M.Hum.
Karina Dwi Nugrahati Putri, S.H., LL.M. M.Dev.Prac (Adv).

8. PENGURUSAN & PENDAFTARAN HAK ATAS TANAH

KODE MK : MKN6108 Sifat: Wajib SKS: 2

Mata kuliah ini memberikan kesempatan kepada para peserta untuk memperdalam pengetahuannya di
bidang Hukum Tanah positif, di samping memberikan ketrampilan kepada para peserta dalam
menyelesaikan kasus-kasus sehari-hari yang meliputi kegiatan persertifikatan dan peralihan hak atas tanah.

Dosen Pengampu Prof. Dr. Maria Sri Wulani Sumardjono, S.H., MCL., MPA.
Prof. Dr. Sudjito, S.H., M.Si.
Prof. Dr. Nurhasan Ismail, S.H, M.Si.
Dr.Jur. Any Anjarwati, S.H., M.Jur.
Rafael Edy Bosco, S.H., MIL.
Sujitno, S.H., S.U.

9. HUKUM JAMINAN

KODE MK : MKN6109 Sifat: Wajib SKS: 2

Mata kuliah ini memberikan pemahaman mendalam mengenai lembaga jaminan dengan hukum kebendaan
sebagai dasarnya, yang meliputi : gadai, fiducia, hipotik, penanggungan, dan penyerahan hak milik sebagai
jaminan utang.

Dosen Pengampu Prof. Dr. Ari Hernawan, S.H., M.Hum.


Dr. Ninik Darmini, S.H., M.Hum.
Taufiq El Rahman, S.H., M.Hum.

10. METODE PENELITIAN ILMU HUKUM

KODE MK : MKN6201 Sifat: Wajib SKS: 2

Memberikan pemahaman mengenai proses dan prosedur dalam menemukan kebenaran ilmiah melalui
penelitian yang meliputi pengertian dan fungsi ilmu pengetahuan, penelitian dan metodologi serta unsur-
unsur pokok dalam penelitian.

Dosen Pengampu Prof. Dr. Maria Sri Wulani Sumardjono, S.H., MCL., MPA.
Prof. Dr. Marsudi Triatmodjo, S.H., LL.M.
Prof. Dr. Sudjito, S.H., M.Si.
Prof. Dr. Nurhasan Ismail, S.H, M.Si
Dr. Harry Purwanto, S.H., M.Hum.
Dr. Supriyadi, S.H., M.Hum.
Sigid Riyanto, S.H, M.Si.
11. HUKUM PERBANKAN

KODE MK : MKN6202 Sifat: Wajib SKS: 2

Dalam kuliah ini akan dibahas mengenai kasus-kasus hukum perbankan yang berkaitan dengan penerapan
prinsip-prinsip perbankan dengan fungsi serta peran bank sentral sebagai lembaga penghimpun, penyalur,
dan pengawas dana masyarakat. Disamping itu mata kuliah ini juga bertujuan memberikan pemahaman
kepada mahasiswa mengenai aspek Hukum Perbankan Syariah yang meliputi fikih muamalah dan peraturan
perundang-undangan di bidang perbankan syariah. Hal ini menyangkut kelembagaan, produk-produk, serta
alternatif penyelesaian sengketa di bidang ekonomi syariah.

Dosen Pengampu Prof. Dr. Abdul Ghofur Anshori, S.H., M.H.


Prof. Dr. Nindyo Pramono, S.H., M.S.
Prof. Dr. Sulistiowati, S.H., M.Hum.
Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M.
Dr. Yulkarnain Harahab, S.H., M.Si.
Irna Nurhyati, S.H., M.Hum., Ph.D.
Dr. Khotibul Umam, S.H., LL.M.
Muhaimin, S.H., M.Kn.
Hariyanto, S.H., M.Kn.
Hartini, S.H., M.Si.
Veri Antoni, S.H., M.Hum.
Destri Budi Nugraheni S.H, M.SI

11. TEKNIK PEMBUATAN AKTA TENTANG PENYELESAIAN DAN PEMBAGIAN HARTA WARISAN
(TPA I)

KODE MK : MKN6203 Sifat: Wajib SKS: 3

Mata kuliah ini bertujuan agar para peserta mengetahui dan menguasai teknik pembuatan akta pemisahan
dan pembagian bagi para klien, khususnya yang tunduk pada Hukum Perdata BW, dengan praktek
pembuatan akta pemisahan dan pembagian harta peninggalan.

Dosen Pengampu Notaris Nurhadi Darussalam, S.H., M.Hum.


Notaris Hitaprana, S.H
Notaris Triniken Tiyas Tirlin, S.H.

12. TEKNIK PEMBUATAN AKTA TENTANG PERJANJIAN-PERJANJIAN KHUSUS (TPA III)

KODE MK : MKN6204 Sifat: Wajib SKS: 3

Mata kuliah ini memberikan pemahaman yang mendalam kepada peserta tentang pembuatan akta,
khususnya menyangkut pembuktian, pemberian kuasa, Akta Notaris, dilakukan dengan praktek pembuatan
akta.

Dosen Pengampu Notaris Dr. Mulyoto, S.H., M.Kn.


Notaris Dr. Ketut Wirata, S.H., M.Kn.
Notaris Nukman Muhammad, S.H., M.Kn.
Notaris Muhammad Ikhwanul Muslimin, S.H.
11. PERATURAN LELANG

KODE MK : MKN6205 Sifat: Wajib SKS: 2

Dosen Pengampu Prof. Dr. Siti Ismijati Jenie, S.H., C.N.


Dr. Mailinda Eka Yuniza, S.H., LL.M.
Dwi Haryati, S.H., M.H.

15. HUKUM KEWARISAN (PERDATA, ISLAM & ADAT)

KODE MK : MKN6206 Sifat: Wajib SKS: 3

Dosen Pengampu Dr. Djoko Sukisno, S.H., C.N.


Dr. Sulastriyono, S.H., M.Si.
Dr. Yulkarnain Harahab, S.H., M.Si.
Dr. Agus Sudaryanto, S.H., M.Si.
Dr. Ninik Darmini, S.H., M.Hum.
Dr. Rimawati, S.H., M.Hum.
Muhaimin, S.H., M.Kn.
R.A. Antari Inaka Turingsih, S.H., M.Hum.

16. LABORATORIUM I (TPA I & TPA II)

KODE MK : MKN6207 Sifat: Wajib SKS: 0

Diselenggarakan untuk memberikan bekal praktik penyusunan akta untuk mata kuliah TPA I dan TPA II

Dosen Pengampu Notaris Burhan Albar, S.H., M.Kn.


Notaris Muhammad Nizam Fanani, S.H., M.Kn.
Notaris Dyah Astuti Damayanti, S.H., M.Kn.

17. TEKNIK PEMBUATAN AKTA TENTANG PERJANJIAN-PERJANJIAN KHUSUS (TPA III)

KODE MK : MKN6301 Sifat: Wajib SKS: 3

Mata kuliah ini merupakan mata kuliah peningkatan kemahiran dalam pembuatan akta, terutama berkaitan
dengan proses penemuan hukum/formulasi hukumnya

Dosen Pengampu Notaris Dr. Mulyoto, S.H., M.Kn.


Notaris H. Subekti, S.H.
Notaris Nurhadi Darussalam, S.H., M.Hum.
Notaris Hitaprana, S.H.

18. AKTA TANAH

KODE MK : MKN6302 Sifat: Wajib SKS: 3

Mata kuliah ini membahas tentang dasar-dasar hukum pertanahan, ruang lingkup dan sistematikanya. Hak-
hak atas tanah sebagai Lembaga Hukum, Pendaftaran Tanah, Hak atas Tanah sebagai hubungan hukum
konkrit, ketentuan konversi UUPA, tanah sebagai jaminan hutang, pembatasan penguasaan dan pemilikan
tanah, bangunan dan tanaman. Untuk melengkapi penguasaan teori, mata kuliah ini juga memberikan
latihan penyelesaian kasus-kasus tanah yang konkrit.

Dosen Pengampu Notaris Dr. Murjiyanto, S.H., M.Kn.


Notaris Mustofa, S.H., M.Kn.
Notaris Pandam Nurwulan, S.H, M.H.
Notaris Iin Suny Atmadja, S.H., M.H.

19. KODE ETIK

KODE MK : MKN6303 Sifat: Wajib SKS: 2

Mata kuliah ini membahas tentang dasar-dasar manfaat kode etik profesi hukum pada umumnya serta kode
etik bagi Notaris dan PPAT.

Dosen Pengampu Prof. Dr. Abdul Ghofur Anshori, S.H., M.H.


Dr. Sulastriyono, S.H., M.Si.
Dr. Agus Sudaryanto, S.H., M.Si.
Notaris Nukman Muhammad, S.H., M.Kn.
Notaris Nurhadi Darussalam, S.H., M.Hum.
Notaris Sumendro, S.H.

20. SEMINAR PROPOSAL

KODE MK : MKN6304 Sifat: Wajib SKS: 0

Diselenggarakan untuk memberikan masukan dalam rangka penelitian dan penulisan tesis baik dari segi
substansi maupun metodologi

Dosen Pengampu Dosen Pembimbing Tesis

21. LABORATORIUM II (TPA III & AKTA TANAH)

KODE MK : MKN6305 Sifat: Wajib SKS: 0

Diselenggarakan untuk memberikan bekal praktik penyusunan akta untuk mata kuliah TPA III dan Akta
Tanah

Dosen Pengampu Notaris Muhammad Nizam Fanani, S.H., M.Kn.


Notaris Th. Pusvita Dewi, S.H.
Notaris Deasy Widyasari, S.H., M.Kn.
Notaris Essy Wulan Agustin, S.H., M.Kn.

22. SEMINAR HASIL PENELITIAN TESIS

KODE MK : MKN6401 Sifat: Wajib SKS: 0

Diselenggarakan untuk memberikan masukan berkaitan dengan data penelitian sebagai dasar penyusunan
tesis baik dari segi substansi maupun metodologi

Dosen Pengampu Dosen Pembimbing Tesis


23. TESIS

KODE MK : MKN6402 Sifat: Wajib SKS: 4

Diselenggarakan sebagai tolok ukur penguasan materi dalam bidang kenotariatan serta berfungsi sebagai
mata kuliah pembulat

Dosen Pengampu Dosen Pembimbing Tesis

24. HUKUM PAJAK

KODE MK : MKN6351 Sifat: Pilihan SKS: 2

Dosen Pengampu Prof. Dr. Siti Ismijati Jenie, S.H., C.N.


Dahliana Hasan, S.H., M.Tax., Ph.D.
Adrianto Dwi Nugroho, S.H., LL.M.Adv.
Irine Handika Ikasari, S.H., LL.M.

25. HUKUM PASAR MODAL

KODE MK : MKN6352 Sifat: Pilihan SKS: 2

Dosen Pengampu Prof. Dr. Nindyo Pramono, S.H., M.S.

26. ASPEK PIDANA DALAM KENOTARIATAN

KODE MK : MKN6353 Sifat: Pilihan SKS: 2

Dosen Pengampu Prof. Dr. Edward Omar Syarif Hiariej, S.H., M.Hum.
Dr. Supriyadi, S.H., M.Hum.
Sigid Riyanto, S.H., M.Si.

27. PRAKTIK HUKUM PERTANAHAN

KODE MK : MKN6354 Sifat: Pilihan SKS: 2

Dosen Pengampu Willis Adhadiyah, S.H.


Nurul Kartika Andiyani, S.H., M.H.
Buchori Sugiharto, S.H., M.Kn.
28. MANAJEMEN PERKANTORAN

KODE MK : MKN6357 Sifat: Pilihan SKS: 2

Dosen Pengampu Notaris Triniken Tiyas Tirlin, S.H.


Notaris Sumendro, S.H.
BAB VI
PROSES PENDIDIKAN

Setelah lolos seleksi administrasi oleh Direktorat Pendidikan dan Pengajaran serta
test tertulis yang diadakan oleh program studi, maka calon mahasiswa tersebut menjadi
mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum UGM berdasarkan SK
Rektor. Kegiatan yang harus dilakukan selama menjadi mahasiswa adalah mengikuti proses
pendidikan secara tertib dan tunduk pada aturan-aturan yang berlaku yang ditetapkan oleh
Universitas, Fakultas, maupun Program Studi hingga selesai. Bagi mahasiswa yang
melakukan pelanggaran-pelanggaran atau ketidaktertiban dalam mengikuti serangkaian
proses pendidikan dapat berakibat penjatuhan sanksi. Serangkaian proses pendidikan
berupa antara lain:

1. Membayar Biaya Studi (Registrasi/Herregistrasi)


UGM dalam menetapkan biaya studi mulai dari jenjang Sarjana, Magister, serta
Program Doktor menggunakan pola Uang Kuliah Tunggal (UKT). Penggunaan pola ini
dimaksudkan, bahwa pada tiap semester yang berjalan mahasiswa dikenai biaya
perkuliahan tetap atau sama, tanpa memperhatikan besaran jumlah mata kuliah atau
besaran SKS mata kuliah yang diambil. Adapun besaran UKT dan waktu pembayaran
ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Rektor.
Bagi mahasiswa yang belum membayar UKT pada semester yang sedang berjalan,
maka tidak diperkenankan mengikuti kegiatan akademik pada semester yang berjalan.

2. Pengisian Kartu Rencana Studi


Rancangan kegiatan perkuliahan disusun selama 4 semester termasuk tesis. Sebelum
mengikuti perkuliahan pada semester yang berjalan mahasiswa diwajibkan mengisi Kartu
Rencana Studi (KRS), melalui Sistem Informasi Akademik (SIA) Palawa UGM.
KRS berisikan sejumlah mata kuliah, baik atas mata kuliah yang sudah pernah
ditempuh atau yang baru, dan atau tesis yang akan ditempuh pada semester yang sedang
berjalan. Setelah mahasiswa mengisi Kartu Rencana Studi, kemudian menunggu
persetujuan dari dosen pembimbing akademik.
Dalam proses pengisian KRS atau selama proses pendidikan, apabila mahasiswa
menemui kendala-kendala yang dapat menghambat proses belajar mengajar, dapat
melakukan konsultasi dengan Bagian Pendidikan, Sekretaris Program Studi, atau Ketua
Program Studi.

3. Perkuliahan
Perkuliahan dilakukan secara terstruktur sesuai dengan jadwal yang disusun oleh
Program Studi pada tiap semesternya. Untuk tiap semester, perkuliahan dilakukan dalam
rentang waktu antara 12 - 14 minggu (sesuai dengan kalender akademik UGM). Dosen
wajib hadir memberi perkuliahan antara 12 – 14 kali perkuliahan dalam satu semester.
Dalam hal Dosen tidak dapat memenuhi minimal perkuliahan yang ditentukan, akan menjadi
salah satu pertimbangan untuk dapat tidaknya memberi kuliah pada masa yang akan
datang.
Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti perkuliahan minimal 80% dari jumlah
perkuliahan yang dilakukan oleh dosen. Apabila persyaratan kehadiran mahasiswa dalam
perkuliahan tersebut tidak dipenuhi, mahasiswa yang bersangkutan tidak diperkenankan
mengikuti ujian akhir semester atas mata kuliah yang bersangkutan.
Waktu perkuliahan diselenggarakan hari Senin - Sabtu mulai jam 7.00 – 21.00

4. Ujian
Selama mengikuti proses pendidikan, mahasiswa wajib mengikuti beberapa ujian dan
seminar-seminar sebagaimana ditetapkan oleh Program Studi Magister Kenotariatan, yaitu:
a. Ujian Mata Kuliah Teori
Untuk memberikan pernilaian apakah mahasiswa telah memahami dan atau
menguasai substansi atau materi atas suatu mata kuliah yang telah diberikan oleh
Dosen pengampu, maka diadakan ujian akhir semester sesuai dengan jadual yang telah
ditentukan. Selain ujian akhir semester, tidak menutup kemungkinan bagi Dosen
pengampu mata kuliah untuk memberikan tugas-tugas tertentu terkait dengan mata
kuliah yang bersangkutan.
Ujian hanya diadakan sesuai dengan jadual yang sudah ditentukan oleh Program
Studi.
Selama berlangsung ujian, mahasiswa dan pengawas harus mengindahkan tata
tertib sebagai berikut:
1). Tata Tertib Peserta Ujian
a. Peserta ujian harus berada di ruang ujian 5 menit sebelum ujian dimulai,
b. Peserta ujian yang terlambat lebih dari 10 menit setelah ujian dimulai tidak
diperbolehkan mengikuti ujian,
c. Peserta ujian wajib membawa Kartu Ujian dan atau Kartu Rencana Studi (KRS)
yang berlaku,
d. Peserta ujian diwajibkan menempati tempat duduk sesuai dengan nomor
peserta,
e. Peserta ujian harus mengisi kolom identitas secara lengkap dan benar,
f. Peserta ujian diwajibkan menandatangani daftar hadir ujian dan dilarang
meninggalkan ruang ujian sebelum menyerahkan hasil ujian,
g. Peserta ujian diwajibkan berpakaian sopan dan rapi, bersepatu. Bagi pria harus
mengenakan baju berdasi atau batik,
h. Peserta ujian tidak diperbolehkan keluar ruang ujian selama ujian berlangsung
(untuk mata kuliah teori),
i. Peserta ujian yang akan keluar ruang ujian harus mendapat ijin dari pengawas,
dan mencatatkan diri pada berita acara ujian dan diberi waktu paling lama 5 menit
(untuk mata kuliah TPA dan Akta Tanah),
j. Dalam waktu bersamaan hanya diperbolehkan 1 orang peserta yang keluar dari
ruang ujian (untuk mata kuliah TPA dan Akta Tanah),
k. Peserta ujian diwajibkan meletakkan tas, buku, dan catatan di ruangan bagian
depan (kecuali sifat ujian dengan sistem open book),
l. Handphone, laptop atau alat komunikasi lainnya, dimasukkan ke dalam tas dan
tidak boleh diaktifkan selama ujian berlangsung. Penggunaan alat-alat tersebut
selama ujian berlangsung merupakan perbuatan curang,
m. Peserta ujian dilarang saling pinjam alat tulis,
n. Peserta ujian dilarang melakukan kecurangan dalam ujian, seperti mencontek,
membuka buku/ catatan (kecuali open book) dan atau bekerja sama dengan
mahasiswa lain,
o. Peserta ujian yang melakukan kecurangan akan dicatat dalam Berita Acara
Pelaksanaan Ujian oleh pengawas,
p. Peserta ujian diwajibkan menjaga suasana tenang dan tertib selama ujian
berlangsung,
q. Peserta ujian dapat diijinkan meninggalkan ruang ujian, jika ujian sudah
berlangsung selama 30 menit,
r. Tidak ada tambahan waktu ujian bagi peserta ujian yang terlambat hadir,
s. Sanksi bagi peserta ujian yang melakukan kecurangan dinyatakan GUGUR
untuk matakuliah yang bersangkutan,
t. Pengawas diberi wewenang untuk mengambil segala tindakan atas kecurangan
yang dilakukan oleh peserta ujian, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2). Tata Tertib Pengawas Ujian
a. Hadir di Ruang Sekretariat Ujian 30 menit sebelum ujian dimulai,
b. Mengambil soal ujian, lembar jawaban, presensi, berita acara ujian dan
kuesioner di Ruang Sekretariat Ujian,
c. Mempersilahkan peserta ujian masuk dan duduk sesuai dengan nomor urut
masing-masing di ruang ujian 15 menit sebelum ujian dimulai,
d. Membagikan kertas ujian dan lembar jawaban,
e. Memeriksa/mencocokan peserta ujian dengan kartu peserta ujian/kartu
mahasiswa,
f. Mengedarkan lembar presensi setelah 15 menit ujian berlangsung,
g. Mengisi dan menandatangani berita acara ujian,
h. Mengumpulkan lembar jawaban dan menyusun sesuai dengan nomor urut
mahasiswa,
i. Menyerahkan lembar jawaban kepada panitia ujian,
j. Tidak meninggalkan ruang ujian, hingga tanpa ada pengawas yang berada
dalam ruang ujian,
k. Menjaga ketenangan, ketertiban dan kelancaran ujian,
l. Apabila berhalangan hadir pada waktu ujian dapat bertukar waktu dengan
pengawas lain atau melaporkan kepada koordinator ujian untuk dicarikan
penggantinya.

b. Seminar Proposal
Setiap proposal tesis yang telah disetujui dosen pembimbing wajib untuk
diseminarkan. Mahasiswa diharapkan segera mendaftarkan diri ke sekretariat
Program Studi Magister Kenotariatan dengan menyerahkan 3 bendel proposal
untuk dilakukan seminar. Seminar pada prinsipnya dilaksanakan secara terbuka
dengan dihadiri sekurang-kurangnya mahasiswa yang bersangkutan, pembimbing
dan 2 orang dosen penilai. Tim penilai ditetapkan berdasarkan surat tugas yang
diterbitkan oleh Pimpinan Fakultas. Waktu dan tempat seminar ditentukan oleh
Program Studi Magister Kenotariatan dengan memperhatikan waktu dosen
pembimbing dan penilai. Waktu seminar proposal penelitian minimal 60 menit.
Syarat mendaftar ujian proposal :
1. Menyerahkan bendel Proposal Penelitian Tesis : 3 expl,
2. Menyerahkan softfile Proposal Penelitian Tesis (file pdf),
(via email notariat@ugm.ac.id, cd, atau flashdisk),
3. Menyerahkan fotocopy sertifikat TOEFL/AcEPT dan TPA/PAPs ,
4. Menyerahkan KRS semester berjalan,
5. Diserahkan lengkap pada waktu mendaftarkan Seminar Proposal
Penelitian Tesis.
c. Seminar Hasil Penelitian
Mahasiswa yang telah mengambil tesis, setelah melakukan penelitian serta
hasil penelitiannya sudah dikonsultasikan dan disetujui oleh dosen pembimbing
tesis, maka mahasiswa harus mendaftarkan diri kepada Sekretariat Program Studi
Magister Kenotariatan untuk dilakukan seminar hasil penelitian. Seminar hasil
penelitian ini bersifat terbuka, dihadiri mahasiswa yang bersangkutan, dosen
pembimbing dan 2 (dua) dosen penilai yang ditetapkan berdasarkan surat tugas
yang diterbitkan oleh Pimpinan Fakultas. Bahan seminar hasil penelitian terdiri dari
latar belakang masalah, rumusan masalah, metode penelitian, dan hasil penelitian
yang dibuktikan dengan surat keterangan dari instansi terkait (penelitian empiris).
Waktu seminar hasil penelitian minimal 60 menit. Seminar hasil penelitian dapat
diselenggarakan minimal semester ke – 4, sesuai dengan peket semester mata
kuliah.
Syarat mendaftar ujian Seminar Hasil Penelitian
1. Menyerahkan bendel Hasil Penelitian Tesis : 3 expl.,
2. Menyerahkan softfile Hasil Penelitian Tesis (file pdf),
(via email notariat@ugm.ac.id, cd, atau flashdisk),
3. Menyerahkan fotocopy sertifikat TOEFL/AcEPT dan TPA/PAPs ,
4. Menyerahkan KRS semester berjalan,
5. Menyerahkan bukti revisi seminar poposal penelitian tesis,
6. Diserahkan lengkap pada waktu mendaftarkan seminar Hasil Penelitian
Tesis.
d. Ujian Tesis
Setelah hasil penelitian dianalisis yang kemudian dituangkan dalam bentuk
tesis, dan telah mendapat persetujuan dari Dosen Pembimbing untuk diajukan
dalam ujian tesis, maka mahasiswa dapat mendaftar diri ke bagian akademik untuk
diselenggarakan ujian tesis. Mahasiswa dapat mendaftar ujian tesis dalam waktu
minimal 1 (satu) bulan setelah pelaksanaan seminar hasil penelitian. Ujian tesis
dapat diselenggarakan minimal semester ke – 4, sesuai dengan peket semester
mata kuliah.
Jadwal ujian tesis ditentukan oleh program studi. Tim penguji tesis ditetapkan
berdasarkan surat tugas dari pimpinan fakultas atas usulan dari program studi.
Penyelenggaran ujian tesis dapat dilaksanakan apabila mahasiswa yang
bersangkutan telah:
a. terdaftar/terregistrasi aktif pada semester yang berjalan,
b. menyelesaikan atau lulus semua mata kuliah wajib dan pilihan, dengan nilai
minimal nilai minimal C, kecuali untuk mata kuliah TPA I, TPA II, TPA III, dan
Akta Tanah dinyatakan lulus apabila mendapatkan nilai minimal B,
c. memenuhi indeks prestasi komulatif (IPK) minimal 3,00 atas semua mata kuliah
wajib dan pilihan minimal (Pasal 58 Peraturan Rektor No. 11 Tahun 2016),
d. menyerahkan tesis dan naskah publikasi yang telah disetujui oleh Dosen
Pembimbing masing-masing 3 (tiga) eksemplar pada bagian akademik.

Dalam kaitannya dengan ujian tesis, ada beberapa hal yang perlu mendapatkan
perhatian bagi mahasiswa:
a. Pada dasarnya ujian tesis dapat diselenggarakan setiap waktu, sepanjang
mahasiswa telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur di atas,
b. Ujian tesis diselenggarakan secara majelis dan komprehensif menyangkut
substansi kenotariatan. Penguji terdiri atas Pembimbing dan dua orang penguji
yang ditetapkan oleh Pimpinan fakultas,
c. Waktu ujian Tesis minimal 90 menit,
d. Dinyatakan lulus ujian Tesis, apabila telah memperoleh nilai minimal B.
Mahasiswa yang bersangkutan dapat menggunakan nilai tesis yang diperoleh
untuk kebutuhan yudisium, apabila telah melakukan revisi atas tesis
sebagaimana disarankan dalam ujian dan telah disetujui oleh tim penguji,
e. Bahwa ujian tesis tidak terkait dengan waktu wisuda periode yang terdekat dari
pelaksanaan ujian yang bersangkutan, namun dapat terkait dengan akhir masa
studi mahasiswa yang bersangkutan,
f. Dalam hal ujian tesis terkait dengan waktu wisuda periode terdekat, maka
pendaftaran ujian tesis dilakukan 1 (satu) bulan sebelum yudisium dilaksanakan
di bagian akademik,
g. Dalam hal ujian tesis terkait dengan waktu berakhirnya masa studi, maka
pendaftaran ujian tesis dilakukan 3 (tiga) minggu sebelum yudisium yang
dilaksanakan setiap akhir bulan di bagian akademik,
h. Dalam hal batas waktu sebagaimana disebutkan pada point f dan g di atas tidak
dipenuhi, maka pengelola akan mengambil tindakan sesuai dengan mekanisme
yang berlaku.
Syarat mendaftar ujian tesis
1. Telah lulus semua mata kuliah,
(untuk MK TPA I, II, III dan Akta Tanah minimal nilainya B),
2. IP Komulatif minimal 3.00
3. Menyerahkan bendel Tesis : 3 expl.
4. Menyerahkan bendel Naskah Publikasi : 3 expl.
5. Fotocopy Cover Tesis & Judul dalan Bahasa Inggris1 lembar,
6. Menyerahkan softfile Tesis & Naskah Publikasi (file pdf),
(via email notariat@ugm.ac.id, cd, atau flashdisk),
7. Menyerahkan asli dan fotocopy sertifikat TOEFL/AcEPT yang sudah
memenuhi skor minimal yang isyaratkan,
8. Menyerahkan asli dan fotocopy sertifikat TPA/PAPs yang sudah memenuhi
skor minimal yang isyaratkan,
9. Menyerahkan asli dan fotocopy kartu bimbingan,
10. Fotocopy ijazah S1,
11. Pasfoto 4x6 berwarna : 2 lbr,
12. Menyerahkan bukti revisi seminar proposal penelitian,
13. Menyerahkan bukti revisi seminar hasil penelitian,
14. Menyerahkan KRS semester berjalan,
15. Diserahkan lengkap pada waktu mendaftarkan ujian tesis.
5. Evaluasi Studi
Sistem penilaian dilakukan dengan huruf yang apabila dikonfersi ke dalam bentuk
angka adalah sebagai berikut (Keputusan Rektor UGM Nomor:
1666/UN1.P.I/SK/HUKOR/2016 tanggal 14 Desember 2016):
A =4 C = 2,00
A- =3,75 C- : 1,75
A/B = 3,50 C/D : 1,50
B+ = 3,25 D+ : 1,25
B =3 D : 1,00
B- = 2,75 E : tidak lulus
B/C = 2,50
C+ = 2,25
Dengan ketentuan khusus pada Program Studi Magister Kenotariatan, bahwa untuk
matakuliah TPA I, TPA II, TPA III, Akta Tanah, dan Tesis nilai minimal lulus adalah B
sedangkan untuk mata kuliah selain 5 (lima) mata kuliah tersebut nilai minimal lulus adalah
C.
Atas semua beban kredit yang pernah ditempuh dipakai untuk penghitungan Indek Prestasi
Kumulatif (IPK) peserta program.

6. Kalender Akademik
Untuk tiap semester pada tahun akademik yang berjalan, menyesuaikan kegiatan
akademik universitas. Kegiatan perkuliahan dan kegiatan akademik lain dilaksanakan pada
semester ganjil yang dimulai bulan Agustus sampai dengan bulan Januari, sedangkan untuk
semester genap dimulai bulan Februari sampai dengan bulan Juli.
7. Kelulusan
a) Evaluasi keberhasilan studi pada akhir Program Studi Magister Kenotariatan,
dilakukan bagi peserta program yang telah menyelesaikan seluruh mata kuliah
yang ditentukan. Peserta program dinyatakan telah menyelesaikan Program
Studi Magister Kenotariatan apabila telah memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
i. Telah lulus ujian tesis dengan melakukan revisi tesis
ii. IP Kumulatif minimal 3,00 dan tidak boleh ada nilai D dan E;
Predikat kelulusan bagi peserta program Pascasarjana UGM adalah sebagai
berikut:
- IP > 3,75 : dengan pujian (cum laude)
- 3,75 ≥ IP ≥ 3,51 : sangat memuaskan
- 3,50 ≥ IP ≥3,00 : memuaskan
Dengan catatan bahwa lulus berpredikat dengan pujian (cum laude) hanya
diberikan kepada peserta program yang menyelesaikan studinya dalam waktu
paling lama 5 semester.
b) Yudisium
Merupakan tahapan penentuan/verifikasi kewajiban akademik dan kewajiban
administrasi bagi mahasiswa. Diselenggarakan pada setiap akhir bulan untuk
menentukan nilai (IPK) komulatif final dan masa studi mahasiswa.
Mahasiswa mendaftar yudisium dengan syarat-syarat sebagai berikut :
1. Surat permohonan yudisum
2. Fotocopy Lembar Revisi Ujian Tesis
3. Transkrip Nilai Final
4. Surat Pernyataan Penggunaan Nilai
5. Sertifikat Kemampuan Bahasa Inggris (Acept, Toefl ITP) yang telah lulus
6. Sertifikat kemampuan akademik (PAPS, TPA) yang telah lulus
7. Permohonan bebas SPP (UKT)

Hasil dari Rapat yudisium tersebut adalah surat keputusan yudisium yang dapat
dipergunakan sebagai keterangan lulus bagi mahasiswa yang mendaftar pada
yudisium periode tersebut.
8. Batas Waktu Studi.
Berdasarkan Surat Keputusan Rektor UGM No 11 Tahun 2016 bahwa masa studi
Program Studi Magister Kenotariatan, adalah 4 (empat) semester paket dengan
perpanjangan studi maksimal 2 (dua) semester. Perpanjangan studi tersebut diberikan tiap
semester dengan mempertimbangkan kemajuan studi mahasiswa.
Apabila mahasiswa yang bersangkutan sudah tidak memenuhi ketentuan batas waktu
studi diharuskan membuat surat pernyataan untuk mengundurkan diri sebagai mahasiswa
Program Studi Magister Kenotariatan dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan dan akan
diberikan bukti transkrip nilai yang pernah ditempuh. Dalam hal yang bersangkutan tidak
membuat surat pernyataan pengunduran diri akan dikeluarkan surat keluar (drop out) dan
tidak diberikan transkrip nilai.
9. Cuti sementara waktu
Cuti akademik dapat dilakukan apabila telah menempuh 2 semester, dan tidak
menambah masa studi. Cuti diberikan maksimal 2 semester, dengan pengajuan tiap
semester. Surat Permohonan Cuti ditujukan ke Dekan Fakultas Hukum UGM.
10. Wisuda
Wisuda Program Studi Magister Kenotariatan diselenggarakan sesuai dengan Kalender
Akademik Pascasarjana UGM yang diselenggarakan pada bulan Januari, April, Juli dan
Oktober. Adapan teknis pendaftaran dilakukan secara online melalui website Sistem
Wisuda UGM. Pengumuman wisuda dapat dilihat di website Akademik UGM.
Tahapan pendaftaran :
a. Selesai melakukan revisi tesis,
b. Melakukan upload softfile tesis di website ETD UGM,
c. Setelah disetujui kemudian melanjutkan mengupdate data diri mahasiswa di website
Simaster UGM,
d. Menyerahkan bendel tesis dan CD ke Perpustakaan Fakultas Hukum,
e. Melakukan pengajuan permohonan kartu gama co-brand,
f. Setelah permohonan kartu gamacobrand diproses segera meminta akun wisuda di
loket akademik,
g. Melakukan entri data calon wisudawan pada website Wisuda UGM,
h. Mencetak lampiran-lampiran,
i. Menyusun berkas berkas sesuai persyaratan wisuda kemudian diserahkan ke loket
akademik.
BAB VII
KEJUJURAN AKADEMIK

1. Kejujuran akademik harus dihormati dan ditaati oleh mahasiswa dalam keseluruhan
proses pendidikan dan pembelajaran.
2. Mahasiswa dinyatakan telah melanggar kejujuran akademik apabila melakukan salah
satu atau beberapa hal sebagai berikut:
a. kecurangan pada saat mengikuti ujian;
b. plagiarisme;
c. ujian atau tugas akademik lainnya yang langsung maupun tidak langsung untuk
kepentingan orang lain;
d. menyuruh orang lain yang langsung maupun tidak langsung untuk mengerjakan
ujian atau tugas akademik lainnya untuk kepentingan dirinya;
e. kegiatan-kegiatan yang merugikan kepentingan akademik orang lain;
f. kegiatan yang langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi independensi
dosen.
g. membuka, membaca dan/atau menyadur tulisan yang terdapat dalam buku,
dokumen lainnya dan/atau media elektronik pada saat menempuh ujian dengan
sistem buku tertutup (closed book);
h. melakukan kerja sama dengan peserta ujian lainnya dalam ujian sistem buku
tertutup (closed book) maupun dalam ujian sistem buku terbuka (open book).
3. Mahasiswa yang melanggar ketentuan tentang kejujuran akademik dikenai sanksi yang
sesuai dengan bentuk pelanggarannya, jenis-jenis sanksi adalah sebagai berikut:
a. dikeluarkan dari ruang ujian;
b. pekerjaan ujian dinyatakan tidak sah,
d. karya akademiknya dinyatakan tidak sah;
e. mahasiswa yang bersangkutan diskors; atau
f. sanksi lain oleh Dekan berdasarkan peraturan yang berlaku.
BAB VIII
PEDOMAN PENULISAN TESIS

A. Pengantar
Bagi para mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan diwajibkan untuk menyusun
karya ilmiah yang berupa usulan penelitian dan tesis secara benar. Sehubungan dengan
hal tersebut perlu disusun dan diatur beberapa hal yang berkaitan dengan pedoman dan
mekanisme dalam penulisan usulan penelitian dan tesis. Penyusunan pedoman ini tentunya
mengikuti pola umum yang berlaku pada Program Pascasarjana Fakultas Hukum
Universitas Gadjah Mada.
Pedoman penyusunan ini diharapkan dapat memberikan petunjuk kerangka berpikir
secara umum, dengan harapan para mahasiswa dalam melaksanakan penelitian dan
penulisan tesis dapat lebih terarah dan seragam dengan bantuan dosen pembimbing yang
ditetapkan
Mudah-mudahan penyusunan pedoman ini dapat memberikan manfaat sebagai mana
yang diharapkan oleh para mahasiswa.

B. Format Penulisan

1. Usulan Penelitian (Proposal)

Usulan penelitian untuk tesis terdiri atas: Bagian Awal, Bagian Utama, dan
Bagian Akhir, dengan jumlah halaman maksimal 20 halaman. Usulan Penelitian
harus diseminarkan, sebagaimana ditentukan di atas.
Bagian Awal
Pada bagian ini mencakup halaman judul dan halaman persetujuan.
Halaman Judul memuat:
a. Judul penelitian, dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan menunjukkan
dengan tepat masalah yang hendak diteliti, dan tidak membuka peluang
penafsiran yang beraneka ragam.
b. Judul yang melebihi satu baris hendaknya ditulis dengan metode piramida
terbalik.
c. Maksud usulan penelitian, ialah untuk menyusun tesis S-2 dalam Program Studi
Magister Kenotariatan UGM,
d. Lambang Universitas Gadjah Mada, berbentuk bundar (bukan segi 5) dengan
diameter sekitar 5,5 cm,
e. Nama mahasiswa, ditulis dengan lengkap, tidak boleh disingkat dan tanpa
derajat kesarjanaan. Di bawah nama dicantumkan nomor mahasiswa.
f. Instansi yang dituju, ialah Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
g. Waktu pengajuan, ditunjukkan dengan menuliskan bulan dan tahun di bawah
Yogyakarta.
Lihat contoh dalam lampiran 1.
Halaman persetujuan.
Halaman ini berisi persetujuan Pembimbing lengkap dengan tanda tangan dan
tanggal persetujuan.
Lihat contoh dalam lampiran 2.
Bagian Utama.
Pada bagian ini berisikan:
1. Latar Belakang Permasalahan
a. Latar belakang.
Pada latar belakang berisi penjelasan mengenai alasan-alasan mengapa
masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian ini dipandang menarik,
penting, dan perlu diteliti. Juga diuraikan kedudukan masalah yang akan
diteliti itu dalam lingkup permasalahan yang lebih luas,
b. Perumusan masalah, yang dirumuskan dalam bentuk kalimat berita atau
tanya yang menunjukkan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih.
c. Keaslian penelitian, dikemukakan dengan menunjukkan bahwa masalah
yang dihadapi belum pernah dipecahkan oleh peneliti terdahulu, dan
dinyatakan dengan tegas letak perbedaan penelitian yang dilakukan dengan
yang sudah pernah dilaksanakan,
d. Faedah yang dapat diharapkan, yaitu bagi ilmu pengetahuan dan bagi
pembangunan Negara dan bangsa.
2. Tujuan penelitian
Pada bagian ini diutarakan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai dan
disinkronkan dengan perumusan masalah.
3. Tinjauan Pustaka.
Pada bagian ini memuat uraian secara sistematis tentang hasil-hasil
penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu dan yang ada hubungannya
dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam penyajian ini hendaknya
ditunjukkan bahwa permasalahan yang akan diteliti belum terjawab atau belum
terpecahkan secara memuaskan.
Fakta-fakta yang dikemukakan sejauh mungkin diambil dari sumber aslinya.
Sumber-sumber yang dipakai harus disebutkan dengan mencantumkan nama
penulis dan tahun penerbitan.
Lihat contoh pada lampiran 3.
4. Landasan Teori (jika ada).
Dijabarkan dari tinjauan pustaka dan disusun sendiri oleh mahasiswa
sebagai tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian dan untuk
merumuskan hipotesis.
5. Hipotesis (jika ada).
Memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau
tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang
dihadapi, dan masih harus dibuktikan kebenarannya.
6. Metode penelitian.
a. Jenis dan sifat Penelitian, memuat penjelasan secara singkat tentang jenis
penelitian, apakah penelitian yuridis normatif (normative legal
research),yuridis empiris (emperical legal research)dan/atau perpaduan
yuridis normatif dan empiris. Adapun sifat penelitian ditegaskan apakah
merupakan penelitian eksploratoris (explorative research), deskriptif
(descriptive research) atau eksplanatoris (explanatory research).
b. Cara pengumpulan data, pada umumnya dilakukan dengan studi pustaka
dan/atau studi lapangan. Dalam penelitian kepustakaan hasilnya berupa
data sekunder yang berasal dari sumber hukum primer, sumber hukum
sekunder dan tersier. Cara pengumpulan data primer dapat dilakukan
melalui wawancara dengan responden, observasi atau survei/kuesioner.
c. Lokasi penelitian, memberikan penjelasan secara spesifik alasan tentang
tempat penelitian dilakukan.
d. Populasi, sampel dan responden harus dikemukakan dengan jelas dan
disebutkan sifat-sifat atau spesifikasi/kriterianya serta cara menentukan.
e. Alat yang dipakai, biasanya untuk penelitian hukum normatif alat penelitian
yang digunakan dapat berupa pedoman dokumentasi atau bahan-bahan
tertulis, sedangkan dalam penelitian hukum empiris berupa kuesioner, daftar
pertanyaan, cek list, pedoman observasi dan/ atau pedoman wawancara.
f. Jalannya penelitian, berupa uraian yang menggambarkan cara
melaksanakan penelitian dan pengumpulan data,
g. Analisis hasil, mencakup uraian tentang model dan cara menganalisis hasil.
Analisis data dapat dilakukan dua macam, yaitu analisis kuantitatif dan/atau
kualitatif.
Jadual Penelitian.
Dalam jadual penelitian ini ditunjukkan tahap-tahap penelitian, rincian kegiatan
pada setiap tahap, dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap.
Jadual penelitian dapat disajikan dalam bentuk matriks atau uraian.
Bagian akhir
1). Daftar pustaka
Hanya memuat pustaka yang diacu dalam usulan penelitian dan disusun ke
bawah menurut abjad nama akhir penulis pertama. Cara penulisan daftar
pustaka:
a. Buku: nama penulis (dimulai dengan nama belakang pengarang dan tanpa
gelar). judul buku (cetak miring). jilid. terbitan ke. kota. nama penerbit. tahun
terbit.
b. Makalah: nama penulis (dimulai dengan nama belakang pengarang dan
tanpa gelar). judul makalah (diawali dan diakhiri dengan tanda petik). nama
forumnya/ seminar (cetak miring). tempat. tanggal. dan tahun.
c. Artikel Suatu Jurnal: nama penulis (dimulai dengan nama belakang
pengarang dan tanpa gelar). judul artikel (diawali dan diakhiri dengan tanda
petik), nama jurnal (dicetak miring), volume, nomor, (bulan, dan tahun):
rentang halaman artikel. doi atau alamat url.
d. Tulisan dalam Buku: nama penulis (dimulai dengan nama belakang
pengarang dan tanpa gelar). judul tulisan (diawali dan diakhiri dengan tanda
petik). nama editor (dimulai dengan nama belakang dan tanpa gelar). tahun
penerbitan. judul buku (dicetak miring). penerbit. tempat penerbitan.
e. Internet: nama penulis/pemilik website (dimulai dengan nama belakang
pengarang dan tanpa gelar). judul tulisan/artikel (diawali dan diakhiri dengan
tanda petik). alamat url. (tanggal diakses).
f. Skripsi, Tesis dan Disertasi: nama penulis (dimulai dengan nama
belakang pengarang dan tanpa gelar). judul tulisan (diawali dan diakhiri
dengan tanda petik). skripsi/tesis/disertasi. institusi. tahun tulisan.
Penulisan kutipan harus menggunakan model catatan kaki (footnote). Cara
penulisan catatan kaki seperti pada cara penulisan daftar pustaka, tetapi nama
pengarang tidak dibalik penulisannya. Selain itu, pada penulisan catatan kaki
harus diberikan nomor halaman yang dijadikan acuan atau kutipan dan
penulisan halaman disingkat menjadi hlm.
Lihat contoh dalam lampiran 4.
2). Lampiran-lampiran (kalau ada)

2. Format dan Seminar Hasil Penelitian

Setelah mahasiswa melakukan penelitian berdasarkan proposal atau usul


penelitian yang telah diseminarkan dan telah mendapatkan persetujuan dari
pembimbing dan penilai, kemudian mahasiswa melakukan penelitian. Hasil
penelitian disusun sedemikian rupa dan dikonsultasikan pada pembimbing untuk
mendapatkan pembimbingan sebagaimana mestinya. Setelah mendapat
persetujuan atas hasil penelitian tersebut, kemudian mahasiswa harus melakukan
seminar hasil penelitian, yang dihadiri oleh dosen pembimbing dan dua dosen penilai,
dengan cara mendaftarkan ke bagian akademik Program Studi. Pelaksanaan
seminar hasil penelitian sebagaimana dijelaskan di atas.
Kegiatan seminar ini dimaksudkan agar dalam penulisan tesis dapat
dipertanggungjawabkan secara akademik dan meminimalisir adanya kesalahan
dalam mahasiswa mengkaji fenomena yang dihadapi
Kegiatan seminar hasil penelitian adalah wajib bagi mahasiswa Program Studi
Magister Kenotariatan angkatan 2013 dan sesudahnya.
Hasil penelitian yang diseminarkan terangkum dalam suatu naskah, yang
meliputi adanya:
- Judul penelitian
- Lembar persetujuan
- Latar belakang masalah
- Rumusan masalah
- Metode penelitian
- Hasil penelitian
3. Format Tesis

Bagian Awal
Pada bagian awal mencakup:
1). Halaman Sampul Depan.
a. Judul tesis (lihat uraian pada usul penelitian)
b. Maksud tesis, ialah untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh Derajat
Sarjana S-2 pada Program Studi Magister Kenotariatan
c. Lambang Universitas Gadjah Mada (lihat uraian pada usul penelitian),
d. Nama mahasiswa (lihat uraian pada usul penelitian),
e. Instansi yang dituju (lihat uraian pada usul penelitian),
f. Tahun penulisan Tesis ialah tahun ujian tesis terakhir dan ditempatkan di
bawah Yogyakarta.
Lihat contoh dalam lampiran 5.
2). Halaman Judul.
Berisi tulisan sama dengan halaman sampul depan, tetapi diketik di atas kertas
putih.
3). Halaman Pengesahan.
Memuat tanda tangan Pembimbing dan para Penguji, dan tanggal ujian.
Lihat contoh dalam lampiran 6.
4). Halaman Pernyataan.
Memuat pernyataan, bahwa isi tesis tidak merupakan jiplakan dan atau bukan
dari jiplakan orang lain.
Lihat contoh dalam lampiran 7.
5). Prakata
Memuat uraian singkat tentang maksud tesis, penjelasan-penjelasan, dan
ucapan terima kasih.
6). Daftar isi
Memberikan gambaran secara menyeluruh tentang isi tesis dan sebgai petunjuk
bagi pembaca yang ingin langsung melihat suatu bab atau sub bab dengan
mencantumkan nomor halaman.
7). Daftar tabel (kalau ada)
8). Daftar gambar (kalau ada)
9). Daftar lampiran (kalau ada)
10). Arti lambang dan singkatan (kalau ada)
11). Intisari
Ditulis dalam 2 bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, dan
merupakan uraian singkat tetapi lengkap tentang tujuan penelitian, metode/cara
dan hasil penelitian dan kesimpulan. Umumnya intisari terdiri atas 3 alinea dan
panjangnya tidak lebih dari 1 halaman, jumlah kata berkisar 250 kata, diketik
dengan spasi single.
Tata urutan penulisan intisari/abstract adalah sebagai berikut:
a. Judul (huruf kapital)
b. Nama penulis dan dosen pembimbing, diberi tanda bintang pada akhir
penulisan nama
c. intisari/abstract
d. Substansi yang terdiri dari 3 alinea/paragraf
e. Keyword terdiri 3-5 kata
f. Footnote memuat alamat penulis dan pembimbing. Untuk alamat
pembimbing menggunakan alamat Fakultas Hukum UGM

Bagian Utama.
1. Pendahuluan
Bagian ini memuat: latar belakang masalah, perumusan masalah, keaslian
penelitian, faedah yang diharapkan dan tujuan penelitian, (lihat uraian pada usul
penelitian),
2. Tinjauan Pustaka.
a. Tinjauan pustaka, (lihat uraian pada usul penelitian),
b. Landasan teori (Kalau ada dan lihat uraian pada usul penelitian),
c. Hipotesis (kalau ada dan lihat uraian pada usul penelitian),
d. Rencana penelitian, merupakan jembatan penghubung antara hipotesis
dengan cara penelitian, dan mengandung uraian singkat tentang langkah-
langkah yang akan diambil untuk membuktikan kebenaran hipotesis.
Rencana penelitian, variabel yang akan dipelajari dan perkiraan kisaran
nilainya diuraikan dengan jelas.
3. Cara Penelitian.
a. Jenis dan sifat penelitian, memuat penjelasan secara singkat tentang jenis
penelitian, apakah yuridis normatif (normative legal research), yuridis
empiris (emperical legal research)dan/atau perpaduan yuridis normatif dan
empiris. Adapun sifat penelitian ditegaskan apakah merupakan penelitian
eksploratoris (explorative research), deskriptif (descriptive research) atau
eksplanatoris (explanatory research).
b. Cara pengumpulan data, pada umumnya dilakukan dengan studi pustaka
dan studi lapangan. Dalam penelitian kepustakaan hasilnya berupa data
sekunder yang berasal sumber hukum primer, sumber hukum sekunder dan
tersier.
c. Lokasi penelitian, memberikan penjelasan secara spesifik tentang tempat
penelitian dilakukan. Cara pengumpulan data primer dapat dilakukan melalui
wawancara, observasi atau survei/kuesioner.
d. Populasi, sampel dan responden harus dikemukakan dengan jelas dan
disebutkan sifat-sifat atau spesifikasi/kriterianya serta cara menentukan.
e. Alat yang dipakai,biasanya untuk penelitian hukum normatif alat penelitian
yang digunakan dapat berupa pedoman dokumentasi atau bahan-bahan
tertulis, sedangkan dalam penelitian hukum empiris berupa kuesioner, daftar
pertanyaan, cek list, pedoman observasi dan/ atau pedoman wawancara.
f. Jalannya penelitian, berupa uraian yang menggambarkan cara
melaksanakan penelitian dan pengumpulan data,
h. Analisis hasil, mencakup uraian tentang model dan cara menganalisis hasil.
Analisis data dapat dilakukan dua macam, yaitu analisis kuantitatif dan/atau
kualitatif.
4. Hasil penelitian dan pembahasan.
Pada bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan yang sifatnya terpadu
dan tidak dipecah menjadi sub judul tersendiri. Namun selain itu, hasil penelitian
dan pembahasan dapat pula dipisah menjadi sub judul sendiri. Hal yang lebih
penting adalah hendaknya antara hasil penelitian atau data dan analisis harus
nampak jelas.

5. Kesimpulan dan Saran


Harus dinyatakan secara terpisah.
a. Kesimpulan, merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari
hasil penelitian dan pembahasan. Kesimpulan merupakan jawaban atas
permasalahan.
b. Saran (tidak harus ada), dibuat berdasarkan temuan atas kejanggalan,
ketidak sesuaian, atau hambatan-hambatan yang ditemui oleh penulis pada
saat menganalisis hasil penelitian, atau pada saat melakukan penelitian. .

Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka
Penyusunan daftar pustaka hendaknya dikelompokkan sesuai dengan jenis
pustakanya, yaitu buku, peraturan perundang-undangan, karya ilmiah, jurnal,
internet, dan sebagainya.
b. Indeks Istilah
Indeks Istilah bertujuan memberikan panduan yang spesifik, juga mampu
menentukan lokasi sumber informasi dengan efisien dan dapat digunakan untuk
mencari sumber-sumber informasi lain yang berkaitan.
Contoh:
Notaris halaman 80, 125, 158, dan seterusnya.
Majelis Kehormatan Notaris halaman 90, 201, dan seterusnya.
c. Indeks Subyek
Indeks subyek merupakan indeks yang merujuk pada nama pengarang atau
pemilik teori yang disebut dalam buku.
Contoh: H
Habib Aji halaman 124, 200, 245, dan seterusnya.
Contoh: S
Sudikno Mertokusumo halaman 76, 110, 210, dan seterusnya.
d. Glosarium
Glosarium merupakan suatu daftar alphabetis istilah dalam suatu ranah
pengetahuan tertentu yang dilengkapi dengan definisi untuk istilah-istilah
tersebut atau dalam suatu bahasa yang didefinisikan dalam bahasa lain, atau
diberi sinonim (atau paling tidak sinonim terdekat) dalam bahasa lain.

4. Naskah Publikasi atau Ringkasan Tesis,


Memuat dengan lengkap, tetapi singkat, latar belakang, permasalahan, metode/
cara penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan, saran dan daftar
pustaka. Naskah publikasi hendaknya tidak melebihi 25 halaman, termasuk daftar
pustakanya.
TATA CARA PENULISAN
A. Bahan dan Ukuran
1. Naskah
Dibuat di atas kertas HVS 80 gram, dan tidak bolak-balik
2. Sampul.
Dibuat dari kertas bufalo atau sejenis, dan sedapat mungkin diperkuat dengan
karton dan dilapisi dengan plastik. Tulisan yang tercetak pada sampul sama
dengan yang terdapat pada halaman judul.
Lihat contoh pada lampiran 8.
3. Warna Sampul.
Sesuai dengan warna jurusan, yaitu merah.
4. Ukuran
Ukuran naskah ialah: 21 cm x 28 cm. (quarto).

B. Pengetikan
Jenis huruf:
a. Naskah, diketik dengan huruf Pica (font. 12 pada komputer), dan untuk seluruh
naskah memakai jenis huruf yang sama.
b. Huruf miring, untuk tujuan tertentu.
c. Lambang, huruf Yunani, atau tanda-tanda yang tidak dapat diketik, harus ditulis
dengan rapi memakai tinta hitam.
Jarak baris.
Jarak antara 2 baris dibuat 2 spasi, kecuali intisari, kutipan langsung, judul
daftar, dan daftar pustaka, diketik dengan jarak 1 spasi ke bawah.
Batas tepi.
- tepi atas : 4 cm - tepi kiri : 4 cm
- tepi bawah : 3 cm - tepi kanan : 3 cm
Pengisian ruangan.
Setiap halaman naskah harus diisi penuh, jangan sampai ada ruangan yang
terbuang. Kecuali kalau mulai dengan alinea baru, bab baru, sub bab judul,
atau hal-hal yang khusus.
Alinea baru,
Dimulai pada ketikan yang ke-6 dari batas tepi kiri.
Judul, sub judul, anak sub judul dan lain-lain.
a. Bab dan Judul ditulis simetris di tengah-tengah, dengan huruf besar
(kapital) semua dan diatur supaya simetris dengan jarak 4 cm dari tepi atas
tanpa diakhiri dengan titik.
b. Sub judul, diketik mulai dari batas tepi kiri dan diberi garis bawah. Pada
huruf pertama setiap kata ditulis huruf besar kecuali kata sambung dan
kata depan, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah sub judul
dimulai dengan alinea baru.
c. Anak sub judul dimulai dari ketikan ke-6, pada awal kalimat dalam kata
pertama ditulis dengan huruf besar selebih dengan huruf kecil kecuali
berdasarkan EYD harus mempergunakan huruf besar, diakhiri dengan
titik.

Rincian ke bawah.
a. Rincian ke bawah disusun memakai nomor urut angka atau huruf sesuai
dengan derajat rincian (huruf besar A, angka 1, huruf kecil a, angka diberi
setengah kurung 1), dan huruf setengah kurung a).
b. Penggunaan garis penghubungn (-) atau point (•) yang ditempatkan di
depan rincian tidak diperkenankan.
c. Penulisan Judul dengan menggunakan huruf romawi, penulisan judul sub
bab menggunakan huruf besar, penulisan anak judul sub bab dengan
angka.

C. Penomeran
1. Halaman.
a. Bagian awal laporan, mulai dari halaman judul sampai ke intisari diberi
nomor halaman dengan angka Romawi kecil.
b. Bagian utama dan Bagian akhir, mulai dari Pengantar (BAB I) sampai ke
halaman terakhir, memakai angka arab dan jumlah halaman tesis minimal
adalah 75 halaman.
c. Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas, kecuali kalau ada
judul atau bab pada bagian atas halaman, maka nomor halaman
diletakkan di sebelah kanan bawah.
d. Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari
tepi atas atau tepi bawah
e. Tabel dan gambar, diberi nomor urut dengan angka Arab.

D. Bahasa
1. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia yang baku. Dengan seijin
Program Pascasarjana, tesis dapat ditulis dalam bahasa Inggris.
2. Pada kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama dan orang
kedua, tetapi dibuat bentuk pasif. Pada penyajian ucapan terima kasih pada
prakata, kata ‘saya’ diganti dengan ‘penulis’.
3. Istilah-istilah yang digunakan adalah istilah Indonesia atau yang sudah di
Indonesiakan. Jika terpaksa memakai istilah asing atau bahasa daerah supaya
di cetak miring.
4. Supaya diperhatikan penggunaan yang tepat kata penghubung, kata depan,
awalan ke dan di, dan tanda baca.

E. Penulisan Nama Dalam Kutipan


Dalam penulisan referensi atau sumber yang dikutip untuk tesis hanya
diperkenankan dengan menggunakan sistem catatan kaki (footnote).
1. Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian disebutkan nama, dan kalau lebih
dari 2 orang hanya nama penulis pertama yang dicantumkan diikuti dengan
dkk. atau et al.:
2. Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian disebutkan nama lengkap, dan
kalau lebih dari 3 orang hanya nama akhir penulis pertama yang dicantumkan
diikuti dengan dkk. atau et all.:
a. Menurut Iman Sudiyat……
b. Menurut Krisnawati dkk….dalam bukunya yang berjudul “Bunga Rampai
Hukum Pidana Khusus” terdapat 5 orang penulis lainnya
c. Nomor kutipan di sebutkan dalam akhir pendapat yang diacu, misalnya
menurut Abdul Ghofur Anshori “seorang Notaris dalam menjalankan tugas
selain harus mematuhi ketentuan UUJN juga harus berpedoman pada
kode etik “1).
3. Dalam daftar pustaka, semua penulis harus dicantumkan namanya, tidak boleh
hanya pertama ditambah dkk. atau et al.
4. Nama yang diikuti dengan singkatan, dianggap bahwa singkatan itu menjadi
satu dengan suku kata yang ada didepannya. Contoh: Ninik D.M
5. Nama penulis yang lebih dari satu suku kata atau lebih, maka ditulis nama akhir
diikuti dengan koma, singkatan nama depan, tengah dan seterusnya, yang
semuanya diberi titik; Contoh: Ida Bagus Sasmitha ditulis: Sasmitha, I.B., atau
Sasmitha, Ida Bagus.
6. Penulisan sumber yang tidak diperoleh dari sumber aslinya diberikan
tambahan keterangan “ sebagaimana dikutip atau dalam ” misalnya Utrecht
sebagai dikutip oleh Eddy OS Hiariej menjelaskan bahwa …atau Utrecht dalam
Eddy OS Hiariej menjelaskan bahwa…….

F. Catatan kaki dan Kutipan.


1. Penulisan catatan kaki dapat dilakukan dengan mencantumkan nama penulis.
judul. (tempat terbit: penerbit, tahun), nomor halaman yag diacu. Jika nama
penulis terdiri dari 2 orang, maka keduanya harus ditulis. Jika penulis terdiri
dari 3 orang atau lebih, maka cukup nama akhir dari penulis pertama yang
ditulis dan di belakangnya ditulis dkk atau ”et all” tetapi dalam daftar pustaka
harus dicantumkan semua nama penulis.
2. Setiap kutipan diberi nomor urut pada akhir kutipan dengan angka arab yang
diketik ½ spasi di atas garis ketikan teks naskah.
3. Catatan kaki diberi nomor urut mulai dari angka terkecil dan berurutan sampai
dengan akhir bagian teks yang ada catatan kakinya.
4. Catatan kaki ditulis dibagian bawah teks yang dimulai pada ketukan ke delapan
dari garis tepi kiri, jarak catatan kaki dengan baris terakhir naskah 4 spasi
dengan diberi garis pemisah sepanjang 5 cm atau 16 ketukan yang dimulai dari
batas kiri.
5. Catatan kaki hasil wawancara dengan subjek penelitian tidak boleh dilakukan
penyingkatandengan ibid, op.cit atau loc.cit.
6. Jika buku atau tulisan yang dijadikan acuan sudah pernah ditulis dalam
halaman sebelumnya secara lengkap, maka diharuskan penyingkatan dalam
catatan kaki dengan menggunakan istilah Ibid, Op.cit atau Loc.cit.
7. Ibid, merupakan singkatan dari ibidem, yang artinya dalam halaman yang
sama. Ibid digunakan dalam catatan kaki apabila kutipan diambil dari kutipan
yang sama dan belum disela oleh sumber lain.
8. Op.cit merupakan singkatan dari opera citato yang artinya dalam keterangan
yang telah disebut. op. cit digunakan dalam catatan kaki untuk menunjuk
kepada sumber yang sudah disebut sebelumnya secara lengkap, tetapi telah
disela dengan sumber lain dan halamannya berbeda.
9. Loc.cit. merupakan singkatan loco citato yang artinya dikutip dari sumber yang
sama yang telah disebut. Loc.cit digunakan dalam catatan kaki apabila hendak
menunjuk kepada halaman yang sama dari sumber yang sama yang sudah
disebut terakhir, tetapi telah disela oleh sumber yang lain.
10. Ibid, op.cit Loc.cit hendaknya ditulis dengan huruf kursif atau miring.
Penggunaan ibid tidak perlu menyebut nama pengarang namun cukup
menyebut halaman yang dirujuk, penggunaan loc.cit cukup menyebut
pengarang diikuti loc.cit dan tidak perlu menyebut nomor halaman, sedang
penggunaan op.cit disebutkan nama pengarang dan halaman yang dirujuk.
11. Kutipan dapat dibedakan menjadi kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung. Kutipan langsung harus sama dengan aslinya, sedangkan kutipan
tidak langsung merupakan hasil penyimpulan dari literatur tertentu atas
pendapat orang atau sumber lain dengan menggunakan kalimat sendiri.
11. Kutipan langsung ditulis dalam bahasa aslinya, jika sama atau lebih dari 5 baris
diketik satu spasi dan dimulai 4 ketukan dari garis margin. Kutipan yanga
kurang dari 5 baris diketik dua spasi atau sama dengan naskah. Untuk
membedakan dengan tulisan penulis maka kutipan di bagaian depan dan
dibelakang pendapat yang dikutip diberi tanda petik (“.... ”).

G. Materi Penulisan
Materi yang dapat digunakan sebagai bahan bahasan dalam penulisan tesis
pada Program Studi Kenotariatan persoalan yang ada kaitanya langsung dengan
materi kenotariatan, seperti:
1. Bidang Hukum Keperdataan BW, sepanjang menyangkut perjanjian/perikatan,
Hukum Harta Perkawinan, Hukum Waris, dan Hukum Jaminan;
2. Bidang Hukum Keperdataan Adat, sepanjang menyangkut
Perjanjian/Perikatan, Hukum Harta Perkawinan, Hukum Waris, dan Hukum
Jaminan;
3. Bidang Hukum Keperdataan Islam, sepanjang menyangkut Perbankan
Syariah, Hukum Harta Perkawinan, Hukum Waris, dan Asuransi Takaful;
4. Bidang Hukum Keperdataan Dagang, sepanjang menyangkut Hukum
Perusahaan, Pasar Modal, Perbankan, Lembaga Pembiayaan, Kepailitan, dan
Hak Atas Kekayaan Intelektual.
5. Bidang Hukum Pertanahan, sepanjang menyangkut Peralihan Hak Atas
Tanah, dan Hak Tanggungan Atas Tanah;
6. Bidang yang menyangkut substansi dalam Undang Undang Jabatan Notaris,
Kode Etik Notaris, atau kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Organisasi
Notaris, atau sepanjang menyangkut pelaksanaan tugas dan jabatan Notaris.
7. Masalah Pelelangan.

H. Pembimbing Tesis dan Penguji


Untuk memperlancar proses penyusunan tesis, khususnya kesesuaian antara
materi yang ditulis mahasiswa dibimbing oleh seorang dosen pembimbing sesuai
dengan kompetensi. Dosen Pembimbing Tesis adalah dosen Tetap Fakultas
Hukum UGM. Dalam keadaan tertentu dapat ditunjuk dosen dari kalangan profesi
sebagai dosen pembimbing dan/atau Pembimbing Pendamping. Dalam ujian tesis
tim penguji terdiri dari 3 dosen, yaitu dosen pembimbing sekaligus penguji, satu
dosen penguji sebagai ketua dan satu dosen penguji sebagai anggota.

I. Prosedur Pengajuan Judul dan Pembimbingan


1. Mahasiswa ke Bagian Akademik untuk pengecekan bahwa yang bersangkutan
telah memenuhi syarat untuk mengajukan judul dan untuk memperoleh surat
pengantar.
2. Surat pengantar di ajukan kepada Ketua/Sekretaris Program untuk
menentukan dosen Pembimbing Tesis dengan mengajukan 3 alternatif judul
dan rumusan masalah penelitian. Selanjutnya akan ditentukan dosen
pembimbing tesis sesuai dengan kompetensi dan beban bimbingan.
4. Tidak boleh ada duplikasi judul, dan judul harus mencerminkan adanya
relevansi dengan ilmu kenotariatan.
5. Mahasiswa mencatatkan judul dan permasalahan yang telah disetujui
Pembimbing ke dalam Buku Register yang disediakan Bagian Akademik.
6. Pembimbingan dimulai dengan penulisan Proposal Penelitian di bawah
bimbingan Dosen Pembimbing.
7. Dalam waktu 2 bulan, dengan perpanjangan waktu 1 bulan, sejak persetujuan
judul dan permasalahan, usul penelitian tesis harus sudah mendapatkan
pengesahan dari para Pembimbing.
8. Dalam waktu 6 bulan atau dengan perpanjangan 2 bulan sejak usulan
penelitian disahkan, mahasiswa sedapat mungkin siap untuk menempuh ujian
tesis dihadapan team penguji.

J. Pelaksanaan Ujian Tesis


1. Ujian Tesis dapat dilakukan setiap saat apabila pembimbingan sudah selesai,
dan tidak perlu menunggu menjelang wisuda.
2. Untuk dapat ujian Tesis, mahasiswa yang bersangkutan terdaftar aktif pada
semester yang sedang berjalan.
3. Ujian Tesis dilaksanakan apabila mahasiswa telah mendapatkan nilai
serendah-rendahnya C untuk semua mata kuliah, kecuali nilai Mata Kuliah TPA
I, TPA II, TPA III dan Akta Tanah serendah-rendahnya nilai B
4. Lulus TOEFL dengan skor minimal 400 (149 ACEPT) dari Pusat Pelatihan
Bahasa UGM atau lembaga lain yang diakui UGM dan skor TPA/ PAPS dari
UGM atau lembaga lain yang diakui UGM paling sedikit 450 yang masih
berlaku.
4. Pada waktu mendaftar ujian Tesis, yang bersangkutan harus menyerahkan
naskah tesis dan naskah publikasi yang telah dijilid sebanyak 3 eksemplar.
5. Ujian Tesis diselenggarakan secara majelis.
6. Pada waktu ujian Tesis mahasiswa harus menyiapkan materi presentasi
(transparansi/ powerpoint), berpakaian sopan dan rapi (pria memakai kemeja
berdasi, perempuan agar menyesuaikan).
BAB IX
PEDOMAN PENULISAN NASKAH PUBLIKASI

1. Naskah publikasi memuat dengan lengkap tetapi singkat tetang judul, latar belakang,
rumusan masalah, landasan teori (jika ada), metode penelitian, hasil penelitian dan
pembahasan, kesimpulan maupun daftar pustaka.
2. Daftar pustaka, sesuai dengan kutipan yang dirujuk dalam naskah publikasi.
3. Naskah harus berupa sebagian hasil penelitian Magister (S-2).
4. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia dengan abstract bahasa Inggris atau bahasa
Inggris dengan intisari bahasa Indonesia.
5. Abstract atau intisari tidak melebih dari 250 kata dengan disertai 3-5 kata kunci (key
word).
6. Muatan abstract berisi tentang tujuan penelitian, cara penelitian dan hasil penelitian.
7. Naskah berupa print out dan rekaman dalam cakram komputer dengan jumlah
maksimal 20 halaman ketikan kuarto spasi 1,5 (satu setengah) spasi
8. Sistematika penulisan disusun dengan urutan sebagai berikut :
Halaman Judul, yang terdiri dari Judul tesis, naskah publikasi berkala nama program
studi, lambang UGM nama penulis, ditujukan kepada Program Pasacasarjana Fakultas
Hukum UGM, kota dan tahun Lihat 7
9. Persetujuan pembimbing tesis, lihat lampiran 8 dan 9.
10. Abstract atau intisari dengan key word atau kata kunci,
11. Batang tubuh : (1) pengantar yang berisi latar belakang masalah (2) cara penelitian, (3)
hasil penelitian dan pembahasan, (4) kesimpulan dan saran
12. Daftar pustaka
13. Judul diusahakan cukup informatif dan tidak terlalu panjang. Judul yang terlalu panjang
harus disusun menjadi judul utama atau anak judul.
14. Nama-nama penulis dan pembimbing (tanpa gelar) diberi indeks (superscript) 1,2,3 dan
seterusnya lalu diikuti dengan nama program studi Progam Pascasarjana UGM.
15. Pada bagian bawah halaman judul dicantumkan penjelasan tentang alamat instansi
penulis atau alamat rumah bagi penulis yang belum bekerja sesuai dengan indeks yang
diberikan.
16. Tabel dan gambar harus diberi nomor dan judul serta keterangan yang jelas. Tabel
ditempatkan sedekat-dekatnya dengan pembahasan. Gambar harus asli, jelas, ukuran
maksimal 12 cm x 19 cm dan dibuat terpisah (tidak ditempelkan dalam naskah). Di
bagian belakang gambar ditulis dengan pensil : judul naskah dan nama penulis. Foto
berwarna dapat diterima dengan catatan bahwa biaya percetakan ditanggung oleh
penulis.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Contoh Halaman Judul Usulan Penelitian

KAJIAN TERHADAP PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH SEBAGAI PEJABAT UMUM


PEMBUAT AKTA AUTENTIK DALAM PERALIHAN HAK ATAS TANAH

Tesis
Untuk memenuhi sebagai persyaratan
mencapai derajat S-2

Magister Kenotariatan

Diajukan oleh
Fitrisia Paramitha Utami
16/338778/PHK/07403

Kepada
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018
Lampiran 2. Contoh Halaman Persetujuan

Usulan Penelitian

KAJIAN TERHADAP PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH SEBAGAI PEJABAT UMUM


PEMBUAT AKTA AUTENTIK DALAM PERALIHAN HAK ATAS TANAH

Diajukan oleh
Fitrisia Paramitha Utami
16/338778/PHK/07403

telah disetujui oleh:

Pembimbing

Dr. Djoko Sukisno, S.H., C.N. Tanggal………………………….


Lampiran 3. Contoh Cara Penunjukan Sumber Pustaka

Penunjukkan sumber pustaka dalam uraian, dapat dijalankan sebagai berikut:


1. Nama penulis pada bagian permulaan kalimat
”Hadikusuma1 menyebutkan bahwa Sejarah Hukum Adat di Indonesia adalah
gambaran dari kejadian-kejadian mengenai Hukum Adat di masa lampau di Indonesia”
2. Nama penulis pada bagian tengah kalimat
”Bergandengnya antara common law system dan statute law system menurut Harahap2
semakin mantap setelah datangnya kekuasaan pemerintah Hindia Belanda”
3. Nama penulis pada bagian akhir kalimat
”Berdasarkan pendapat Mertokusumo dinyatakan bahwa membuktikan dalam arti
yuridis tidak lain berarti memberi dasar-dasar yang cukup bagi hakim dalam suatu
perkara guna memberikan kepastian tentang kebenaran peristiwa3”
4. Penulis 2 orang
Jika penulis terdiri atas 2 orang, maka kedua-duanya harus disebutkan.
”Soekanto dan Mamuji3 menyatakan bahwa penelitian hukum normatif adalah penelitian
hukum kepustakaan”
5. Penulis lebih dari 2 orang
Kalau penulis terdiri lebih dari 2 orang, maka yang dicantumkan hanya penulis pertama
diikuti dkk atau et.al.
”Hasil penelitian Bosco, dkk4 menunjukkan bahwa …………..”
6. Lebih dari 2 sumber yang diacu
Kalau nama penulis masuk dalam uraian, semua sumber disebutkan.
”Menurut Shuka dan Misra1, Davis dan Heywood2, dan Heywood3, studi mengenai
kekerabatan merupakan bagian studi sistematik”
7. Pengutipan dari sumber kedua
Pengutipan dari sumber kedua harus menyebutkan nama penulis aslinya dan nama
penulis buku atau majalahnya yang dibaca.
”Menurut Yamin, dalam Hadikusuma, Sejarah Hukum Adat Indonesia, 1978, Alumni,
Bandung.”
Dalam hal ini yang terdapat dalam daftar pustaka hanyalah tulisan Hadikusuma tahun
1978. Namun diusahakan sedapat-dapatnya yang dibaca ialah sumber aslinya.
Lampiran 4. Contoh Daftar Pustaka

A. Buku
Adjie, Habib. Sanksi Perdata dan Administratif Terhadap Notaris Sebagai Pejabat Publik.
Bandung. PT Refika Aditama. 2008.
Anshori, Abdul Ghofur. Gadai Syariah di Indonesia, Konsep, Implementasi dan
Institusionalisasi. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. 2006.
____________________. Lembaga Kenotariatan Indonesia Perspektif Hukum dan Etika.
Yogyakarta. UII Press. 2009.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. PT Rineka
Cipta. 2006.
Budiono, Herlien. Asas Keseimbangan Bagi Hukum Perjanjian Indonesia Hukum Perjanjian
Berlandaskan Asas-asas Wigati Indonesia. Bandung. PT Citra Aditya Bakti. 2006.
Djumhana, Muhamad. Hukum Perbankan di Indonesia. Bandung. PT Citra Aditya Bakti.
1996.
Hadikusuma, Hilman. Hukum Waris Adat. Bandung. PT Citra Aditya Bakti. 1999.
Hadiwardoyo, Al. Purwa. Moral dan Masalahnya. Yogyakarta. Kanisius 1990.
HS, Salim dan Erlies Septiana Nurbani. Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian Tesis Dan
Disertasi. Jakarta. PT RajaGrafindo Persada. 2013.
Sjahmunir. “Eksistensi Tanah Ulayat Dewasa Ini di Sumatera Barat”. Dalam Miko, Alfan.
Pemerintahan Nagari Dan Tanah Ulayat. Padang. Andalas University Press. 2006.
Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta. UI Press. 2008.
Sumardjono, Maria SW. Tanah Perspektif Hak Ekonomi Sosial Dan Budaya. Jakarta. PT
Kompas Media Nusantara. 2008.

B. Jurnal/ Artikel/Tesis-Disertasi
Poespasari, Ellyne Dwi. “Dinamika Penguasaan Tanah Oleh Perempuan Pada Masyarakat
Batak Toba”. Disertasi Program Studi Doktor (S3) Ilmu Hukum. Fakultas Hukum
Universitas Gadjah Mada. 2013.
Setyaningrum, Putu. “Laki-laki Dalam Perkawinan Nyeburin Di Desa Kukuh Kecamatan
Marga Kabupaten Tabanan”. Tesis Program Studi Magister Kenotariatan. Fakultas
Hukum Universitas Gadjah Mada. 2013.
Sudaryanto, Agus. “Implikasi Sistem Kekerabatan Terhadap Hak Waris Anak Laki-laki Dan
Perempuan”. Mimbar Hukum. Fakultas Hukum UGM. Edisi Khusus. November, 2012.

C. Peraturan Perundang-undangan:
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria.
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 164 dan Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1974 Nomor 1 dan Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3019.
Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 204 Nomor 117 dan Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4432.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124 dan Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4674.
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 157 dan Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5076.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1977 tentang Pendaftaran Tanah
Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 110/HUK/2009 tentang Persyaratan
Pengangkatan Anak.

D. Internet
Bank Syariah Mandiri, “Struktur Organisasi”, http://www.syariahmandiri.co.id, (diakses
tanggal 10 Agustus 2009).
Isna Hertati, “Gugatan Hukum WALHI”, http://www.walhi.or.id, (diakses tanggal 13 Agustus
2007).
Ita Kurniasih, “Menyoal Kepemilikan Saham Tematek Holding Pada Perusahaan
Telekomunikasi di Indonesia”, http://www.hukumonline.com, (diakses tanggal 26
November 2007).

Lampiran 5. Contoh Halaman Sampul Depan


PERALIHAN HAK ATAS TANAH/BANGUNAN DI HADAPAN NOTARIS/PPAT
BAGI SUAMI YANG MELAKUKAN PERKAWINAN POLIGAMI

Tesis
Untuk memenuhi sebagai persyaratan
mencapai derajat S-2

Magister Kenotariatan

Diajukan oleh
Fitrisia Paramitha Utami
16/338778/PHK/07403

Kepada
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018
Lampiran 6. Contoh Halaman Pernyataan

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan
untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta,…………………………..

ttd

Fitrisia Paramitha Utami


Lampiran 7. Contoh Halaman Sampul Depan Naskah Publikasi

PENGELOLAAN HARTA DAN HAK WARIS JANDA DALAM PERKAWINAN ADAT BALI
DI DESA GUWANG KECAMATAN SUKAWATI
KABUPATEN GIANYAR PROVINSI BALI

Naskah Publikasi
Penelitian Pascasarjana

Magister Kenotariatan

Diajukan oleh
Dewa Ayu Agung Mahadewi
16/338778/PHK/07403

Kepada

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA

2018
Lampiran : 8. Contoh Halaman Persetujuan Naskah Publikasi

PENGELOLAAN HARTA DAN HAK WARIS JANDA DALAM PERKAWINAN ADAT BALI
DI DESA GUWANG KECAMATAN SUKAWATI
KABUPATEN GIANYAR PROVINSI BALI

Naskah Publikasi
Penelitian Pascasarjana

Magister Kenotariatan

Diajukan oleh
Dewa Ayu Agung Mahadewi
16/338778/PHK/07403

Disetujui oleh,

Pembimbing : Tanggal,.....................................

Nama Pembimbing
Lampiran 9. Contoh Halaman Pernyataan

PERNYATAAN

Dengan ini saya selaku pembimbing tesis mahasiswa program pasca asarjana :
Nama :..................................................
Nomor Mahasiswa :...................................................
Program Studi : ..................................................
Setuju/tidak setuju naskah ringkasan penelitian (calon naskah publikasi berkala) yang
disusun oleh yang bersangkutan dipublikasikan dengan/tanpa mencantumkan nama
pembimbing sebagai co-outhor.
Demikian harap maklum.

Yogyakarta,…………………………..

ttd

Nama pembimbing

Anda mungkin juga menyukai