107/MP.e-Sign/VI-KPS/2020
Dr. Maret Priyanta, S.H., M.H.
NIP.198103222006041003
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………… 2
DAFTAR ISI………………………………………………………………….……… 3
4
BAB I
SEJARAH PROGRAM STUDI, VISI, MISI, TUJUAN
PENDIDIKAN DAN KOMPETENSI LULUSAN
A. SEJARAH
Program Magister di Universitas Padjadjaran mulai diselenggarakan pada
Tahun Akademik 1979/1980 dengan satu Program Studi, yang di resmikan
oleh Direktur Jendral Peddidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan pada tanggal 23 Juli 1979. Dalam rangka mewadahi
perkembangan hukum dalam masyarakat terhadap penyelenggaraan.
Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Unpad sampai saat ini membuka
11 Konsentrasi, yaitu :
1. Hukum Pidana
2. Hukum Internasional
3. Hukum Bisnis
4. Hukum Perdata
5. Hukum Administrasi Negara
6. Hukum Kekayaan Intelektual
7. Hukum Bisnis Internasional
8. Hukum Hak Asasi Manusia
9. Hukum Agraria dan Lingkungan Hidup
10. Hukum Tata Negara
11. Hukum Kesehatan
5
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
B. VISI PROGRAM STUDI
Menjadi Program Studi Magister Ilmu Hukum yang unggul dalam Bidang
Hukum Tata Negara dan Hukum Bisnis Transnasional yang diakui di
tingkat nasional dan internasional pada tahun 2026.”
C. MISI PROGRAM STUDI
1. Mengembangkan pembelajaran bidang Hukum Tata Negara dan Hukum
Bisnis Transnasional yang bermutu dan mengikuti perkembangan
masyarakat dunia untuk menghasilkan lulusan yang memiliki
kompetensi di bidang hukum.
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian yang berorientasi pada
perkembangan hukum Hukum Tata Negara dan Hukum Bisnis
Transnasional tetapi berkarakter Lokal serta berguna bagi pendidikan
Program Studi Magister Ilmu Hukum Unpad dalam rangka
pembangunan hukum nasional.
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pengabdian kepada masyarakat
dalam bidang Hukum Tata Negara dan Hukum Bisnis Transnasional
untuk menunjang pembelajaran Program Studi Ilmu Hukum dan
meningkatkan kesadaran hukum masyarakat
4. Mengembangkan manajemen pendidikan Program Studi Ilmu Hukum
dengan menerapkan prinsip penjaminan mutu.
5. Membangun kerjasama strategis dengan pemangku kepentingan
(stakeholders), di dalam maupun luar negeri secara berkelanjutan
dengan menerapkan prinsip kesetaraan, kemitraan, dan saling percaya
dalam rangka mengembangkan Program Studi Ilmu Hukum.
D. TUJUAN PENDIDIKAN
1. Menghasilkan lulusan Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas
Hukum Unpad dalam bidang Hukum Tata Negara dan Hukum Bisnis
Transnasional yang berdaya guna dan berdaya saing dalam pasar kerja
nasional maupun internasional, yang memiliki kemampuan:
a. memahami hukum sebagai Sarana Pembangunan;
b. menganalisis masalah-masalah hukum dalam masyarakat;
c. memberikan solusi atas berbagai permasalahan hukum (problem
solving);
d. menerapkan hukum secara yang adil dan berkepastian;
e. mengembangkan keahlian dalam bidang hukum;
f. mengembangkan dan meningkatkan profesionalisme hukum dengan
menjunjung tinggi etika profesi hukum.
2. Meningkatnya kuantitas dan kualitas penelitian yang berorientasi pada
perkembangan Hukum Tata Negara dan Hukum Bisnis Transnasional
serta berguna bagi pendidikan Program Studi Magister Ilmu Hukum
dalam rangka pembangunan nasional.
6
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
3. Meningkatnya kuantitas dan kualitas pengabdian kepada masyarakat
dalam bidang Hukum Tata Negara dan Hukum Bisnis Transnasional
untuk menunjang pembelajaran Program Studi Magister Ilmu Hukum
dan meningkatkan kesadaran hukum masyarakat serta menyelesaikan
berbagai permasalahan hukum dalam masyarakat
4. Terselenggaranya proses pembelajaran yang efektif dan efisien untuk
menghasilkan lulusan yang berdaya guna dan berdaya saing dalam
pasar kerja nasional maupun internasional.
5. Meningkatkan jumlah keterlibatan mahasiswa pada kegiatan penelitian
dan pengabdian masyarakat yang menunjang pengembangan keilmuan
dalam berkontribusi bagi pemerintah, dunia bisnis, masyarakat, dan
pemangku kepentingan lainnya.
6. Terwujudnya kerjasama dengan berbagai pihak di tingkat nasional dan
internasional untuk memperkuat pelaksanaan Tridharma Perguruan
Tinggi.
E. KOMPETENSI LULUSAN
Rumusan kompetensi disesuaikan dengan visi dan misi Program Studi
(scientific vision) dengan mengakomodir perkembangan keilmuan/ipteks
(state of the art) dan masukan dari pengguna lulusan (market signal) agar
terdapat kesesuaian antara kompetensi lulusan program magister ilmu
hukum yang terdiri dari kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan
kompetensi yang lainya dengan visi dan misi Program Studi Magister Ilmu
Hukum Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran.
Kompetensi lulusan Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Padjadjaran adalah menjadi seorang Magister Hukum (M.H.)
yang memiliki landasan kepribadian, penguasaan ilmu dan keterampilan,
kemampuan berkarya, sikap, dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat
keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai, dan
pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan
keahlian dalam berkarya. Lulusan Program Studi Magister Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran mampu memahami dan
menerapkan hukum sebagai sarana pembangunan dalam menganalisis
regulasi dan permasalahan nyata di masyarakat. Hukum sebagai sarana
pembangunan, dikenal sebagai Mazhab Hukum UNPAD yang merupakan
buah pemikiran salah satu Guru Besar Fakultas Hukum Universitas
Padjadjaran, Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja.
7
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
BAB II
REGISTRASI, HERREGISTRASI
PEMBELAJARAN DAN KURIKULUM
A. REGISTRASI/HERREGISTRASI
1. Mahasiswa baru yang sudah diterima pada Pendidikan Magister wajib
mendaftarkan diri (registrasi) dan mahasiswa lama wajib melakukan
pendaftaran ulang (herregistrasi) pada setiap semester.
2. Pada setiap awal semester mahasiswa harus mengisi Kartu Rencana
Studi (KRS) online dalam Sistem Informasi Administrasi Terpadu (SIAT)
yang disetujui Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas
Hukum Universitas Padjadjaran.
3. Mahasiswa tidak akan mendapat layanan akademik apapun termasuk
pengisian KRS selama tidak registrasi/herregistrasi dan tidak mengisi
KRS pada semester yang berjalan.
4. Mahasiswa diperbolehkan melakukan Perubahan KRS (PKRS) dalam
waktu yang sudah ditentukan.
5. Jika selama 2 (dua) semester berturut-turut tidak melakukan
herregistrasi, maka mahasiswa yang bersangkutan tidak lagi terdaftar
sebagai mahasiswa Unpad.
6. Penghentian studi untuk sementara (cuti akademik) atas izin Dekan
Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran hanya diperkenankan paling
lama 1 (satu) semester. Waktu cuti tersebut tidak diperhitungkan
dalam waktu tempuh studi.
7. Mahasiswa penerima Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia Dalam
Negeri (BUDI-DN), Beasiswa Unggulan (BU), dan beasiswa lainnya,
tidak diperkenankan cuti akademik, kecuali bagi yang menderita sakit
lama yang dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter ahli.
8. Mahasiswa tidak diperkenankan cuti akademik pada semester awal
(semester I) dan semester IV sebelum masa akhir studi.
9. Sebelum herregistrasi semester VI (enam) dan semester berikutnya
Prodi Magister mengeluarkan surat peringatan kepada mahasiswa
bersangkutan yang diketahui Ketua Pembimbing.
10. Mahasiswa yang herregistrasi pada semester VII (tujuh) dan seterusnya
dikenakan tarif progresif sebesar 5% (lima persen) dari tarif pada
semester sebelumnya sampai batas waktu studi berakhir.
8
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
B. PEMBELAJARAN DAN KURIKULUM
1. Beban Studi dan Lama Pendidikan
a. Beban studi kumulatif Pendidikan Magister berjumlah antara 36-
46 sks, terdiri dari sejumlah mata kuliah (28-38 sks), Seminar
Usulan Riset (2 sks) dan Tesis (6 sks);
b. Waktu studi Pendidikan Magister dijadwalkan untuk 4 (empat)
semester. Dalam pelaksanaannya dapat ditempuh paling lama 8
(delapan) semester atau 4 (empat) tahun.
2. Kualifikasi Dosen Mata Kuliah : Dosen pengampu dan pengajar mata
kuliah berkualifikasi akademik lulusan Pendidikan Doktor atau Doktor
Terapan yang relevan dengan Pendidikan Magister atau dosen
bersertifikat profesi yang relevan dengan Pendidikan Magister dan
berkualifikasi setara dengan jenjang 9 (sembilan) KKNI.
3. Metode Pembelajaran menggunakan Interactive Teaching dan Student
Centered Learning, Research Based Learning, Project Based Learning, dan
lainnya
9
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
C. MATA KULIAH PEMINATAN/KONSENTRASI KURIKULUM 2018 (1)
10
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
C. MATA KULIAH PEMINATAN/KONSENTRASI KURIKULUM 2018 (2)
11
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
C. MATA KULIAH PEMINATAN/KONSENTRASI KURIKULUM 2018 (3)
12
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
C. MATA KULIAH PEMINATAN/KONSENTRASI KURIKULUM 2018 (4)
13
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
C. MATA KULIAH PEMINATAN/KONSENTRASI KURIKULUM 2018 (5)
14
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
C. MATA KULIAH PEMINATAN/KONSENTRASI KURIKULUM 2018 (6)
15
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
BAB III
PENGAJUAN JUDUL TESIS, PENETAPAN KETUA
DAN ANGGOTA PEMBIMBING
16
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
B. KUALIFIKASI DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TESIS
17
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
8. Ketua Pembimbing bertanggungjawab serta melakukan koordinasi
dengan Anggota Pembimbing dalam proses pembimbingan tesis dan
artikel ilmiah mahasiswa yang dibimbingnya;
9. Anggota Pembimbing dipilih berdasarkan spesialisasi keahlian
(substansi) tertentu yang bertugas membantu Ketua Pembimbing,
dan bertanggungjawab atas proses pembimbingan tesis dan artikel
ilmiah mahasiswa yang dibimbingnya;
10. Jika salah seorang Tim Pembimbing berhalangan tetap (misalnya
meninggal dunia, tugas di dalam dan di luar negeri lebih dari 6
(enam) bulan, pensiun atau mengundurkan diri), berlaku ketentuan
sebagai berikut:
a. jika terjadi sebelum SUR, boleh dilakukan penggantian;
b. jika terjadi sesudah SUR, tidak boleh dilakukan penggantian,
kecuali jika kedua-duanya berhalangan tetap;
c. jika terjadi sesudah SUR, Ketua Pembimbing berhalangan tetap,
maka Anggota Pembimbing menggantikannya, tanpa perlu
penambahan Anggota Pembimbing;
d. penggantian seorang Anggota Pembimbing diperkenankan, harus
dengan pernyataan tertulis dari Anggota Pembimbing lama
(kecuali meninggal dunia); dan
e. setelah 6 (enam) bulan tidak ada pernyataan tertulis dari Tim
Pembimbing (Ketua dan Anggota Pembimbing) lama maka Ketua
Prodi Magister berhak mengajukan penggantian Tim
Pembimbing.
C. PENYUSUNAN TESIS
1. Tesis adalah karya ilmiah akhir mahasiswa Prodi Magister, dibuat
berdasarkan hasil riset dengan menggunakan metode dan kaidah
keilmuan yang berlaku.
2. Tesis merupakan karya ilmiah asli mahasiswa yang ditunjukkan
dengan pernyataan bermaterai tentang keasliannya.
3. Pembuktian keaslian tesis diharapkan dilakukan dengan
menggunakan software anti-plagiarisme.
4. Tesis mempunyai kedudukan yang sama dengan mata kuliah lain,
tetapi berbeda bentuk pada proses pembelajarannya, serta cara
penilaiannya
5. Bobot tesis ditetapkan sebesar 6 (enam) sks selama 1 (satu) semester
6. Struktur dan gaya penulisan tesis, seperti outline, penulisan sitasi,
catatan (footnote atau running note), daftar pustaka, mengikuti
pedoman penulisan tesis.
18
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
D. PEMBIMBINGAN
1. Pembimbingan dilaksanakan oleh Tim Pembimbing sejak ditetapkan
Surat Keputusan Dekan Fakultas hingga penyelesaian tesis.
2. Proses pembimbingan wajib tercatat dalam buku kemajuan studi (log
book) atau kartu bimbingan dengan Form diunduh pada laman :
https://bit.ly/KartuBimbinganMIHUNPAD sebagai suatu bukti proses
pembelajaran, dan Prodi Magister melakukan monitoring dan evaluasi
sebagai landasan untuk melakukan review kinerja dari mahasiswa
dan Tim Pembimbing.
3. Ketua Pembimbing wajib memberikan laporan perkembangan
kemajuan studi mahasiswa di setiap akhir semester kepada Ketua
Prodi Magister.
4. Kegiatan Seminar Usulan Riset (SUR) dan Ujian Tesis (UT) dapat
dilaksanakan setelah proses pembimbingan dan selalu diawali
dengan proses administrasi pendaftaran.
5. Pendaftaran administrasi kegiatan SUR dan UT, paling lambat 2 (dua)
minggu sebelum pelaksanaan kegiatan.
19
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
BAB IV
SEMINAR USULAN RISET (SUR)
20
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
B. PERSYARATAN SEMINAR USULAN RISET
1. SUR merupakan rencana riset mahasiswa dalam rangka penyusunan
tesis.
2. SUR dilaksanakan paling lambat akhir semester III (tiga), bila tidak atau
belum dilaksanakan maka mahasiswa yang bersangkutan dianggap
mengundurkan diri.
3. Tim Pembahas SUR terdiri dari 2 (dua) orang Tim Pembimbing, 3 (tiga)
orang Tim Penguji, dan dipimpin 1 (satu) orang Pimpinan SUR.
4. Mahasiswa mengikuti SUR pada waktu yang telah ditetapkan, dan
naskah Usulan Riset (UR) harus sudah dijilid tipis (soft cover) berwarna
kuning, dan diserahkan pada Pimpinan SUR, Tim Pembimbing dan Tim
Penguji paling sedikit 1 (satu) minggu sebelum pelaksanaan SUR.
5. SUR dilaksanakan secara panel serta dihadiri sekurang-kurangnya 3
(tiga) orang pembahas, yang terdiri dari 1 (satu) atau 2 (dua) orang Tim
Pembimbing dan 1 (satu) atau 2 (dua) orang Tim Penguji dan ditambah 1
(satu) orang Pimpinan SUR.
6. Pimpinan SUR adalah Ketua Prodi Magister atau Ketua Pembimbing,
yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Dekan atas nama Rektor.
7. Pimpinan SUR tidak otomatis sebagai pembahas, kecuali sesuai dengan
bidang ilmu mahasiswa yang diuji atau sebagai Ketua Tim Pembimbing;
8. SUR dilakukan secara terbuka dan dapat dihadiri oleh mahasiswa dan
dosen.
9. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus SUR, diberi kesempatan untuk
mengulang SUR 1 (satu) kali, yang dilaksanakan paling lama 3 (tiga)
bulan sesudah SUR yang pertama. Sanksi pemutusan studi akan
diberikan, apabila mahasiswa dinyatakan tidak lulus SUR untuk kedua
kalinya.
10.Dalam SUR, pembahas mengevaluasi isi UR, mengajukan pertanyaan
dan mengevaluasi jawaban yang diberikan mahasiswa, serta
memberikan saran untuk perbaikan UR.
11.Penilaian pada SUR diberikan dalam bentuk skor mentah (raw score)
dengan kisaran 0-100.
21
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
12. Dalam SUR, pembahas mengevaluasi pertanggungjawaban
mahasiswa atas pertanyaan yang bersifat mengkritisi maupun
mengklarifikasi terhadap materi/substansi UR itu dengan bobot
penilaian:
22
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
BAB V
KEWAJIBAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
23
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
7. Khusus bagi mahasiswa yang 1 (satu) artikel ilmiahnya diterima
(accepted) atau dipublikasikan (published) dalam jurnal internasional
bereputasi, yang dibuktikan dengan surat keterangan letter of
acceptance dari penerbit jurnal internasional bereputasi tersebut (yang
ditulis selama mengikuti Pendidikan Magister dan sesuai dengan tema
riset yang sudah diujikan dalam SUR), sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di lingkungan Unpad, maka mahasiswa yang bersangkutan
diberi penilaian dengan huruf mutu A dengan tetap diwajibkan untuk
menulis tesis yang disesuaikan dengan artikel ilmiahnya.
8. Keterkaitan Tesis dengan Artikel Ilmiah
a. Mahasiswa menulis naskah tesis sesuai dengan UR dan
berdasarkan hasil-hasil riset yang dipublikasikan sebagai artikel
ilmiah;
b. Salah satu sub-topik riset, menghasilkan 1 (satu) artikel ilmiah
dengan “sub-topik/isu” tertentu yang sesuai dengan tema/topik
risetnya ketika SUR;
24
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
B. PERSYARATAN PUBLIKASI SEBAGAI PERSYARATAN SIDANG TESIS
Berdasarkan ketentuan dan kriteria publikasi ilmiah sebagai salah satu
persyaratan sidang tesis, berlaku ketentuan sebagai berikut:
Prosiding Seminar ber ISBN dan Bereputasi dan Jurnal Nasional ber -ISSN
dapat diterima sebagai syarat ujian tesis dengan ketentuan sebagaimana
dalam tabel diatas, namun sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
mutu lulusan, program studi mendorong mahasiswa magister ilmu hukum
Unpad untuk memprioritaskan publikasi pada Jurnal Internasional
Bereputasi dan/atau Jurnal Nasional Terakreditasi
25
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
BAB VI
UJIAN TESIS – UT (SIDANG TESIS)
26
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
B. TEKNIS DAN PELAKSANAAN UJIAN TESIS (UT)
27
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
10. Nilai akhir pada UT diberikan dalam bentuk skor mentah (raw score)
dengan kisaran 0-100;
a. Pada akhir UT, pembahas memberikan penilaian sebagai berikut:
b. mahasiswa dinyatakan lulus apabila memperoleh nilai rata-rata
≥ 68;
11. mahasiswa dinyatakan tidak lulus apabila memperoleh nilai rata-rata
< 68.
12. Skor dari pembahas dijumlahkan dengan persentase Tim Pembimbing
60% (enam puluh persen) dan Tim Penguji 40% (empat puluh persen)
sebagai NA, tanpa terlebih dahulu dikonversikan ke dalam HM;
13. Konversi NA ke dalam HM dan AM dengan menggunakan pedoman
sebagai berikut:
14. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus UT, diberi kesempatan untuk
menempuh UT ulangan sebanyak 1 (satu) kali dalam kurun waktu
yang disepakati, dengan memperhitungkan batas waktu studi;
15. Yudisium kelulusan didasarkan pada IPK akhir yaitu rata-rata
gabungan AM perangkat mata kuliah dengan AM UT, sebagai berikut:
16. Pada waktu SUR dan UT, Ketua dan Sekretaris serta seluruh Tim
Pembimbing dan Tim Penguji, busana pria menggunakan jas
lengkap atau kemeja batik, celana panjang warna gelap,
sedangkan untuk busana perempuan menyesuaikan.
17. Pada waktu SUR maupun UT, mahasiswa memakai jas lengkap,
celana panjang warna gelap dan dasi, sedangkan untuk
mahasiswa perempuan menyesuaikan.
28
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
BAB VII
PERINGATAN AKADEMIK, PEMUTUSAN STUDI DAN
SANKSI AKADEMIK
A. PERINGATAN AKADEMIK
B. PEMUTUSAN STUDI
Pemutusan studi diberikan kepada mahasiswa dalam hal
1. pada akhir semester II (dua) memperoleh IPK di bawah 3,00;
2. pada akhir semester I (satu) dan semester II (dua) memperoleh huruf
mutu di bawah C;
3. pada akhir semester III (tiga) belum melakukan SUR atau tidak lulus
SUR untuk kedua kalinya;
4. pada akhir semester VIII (delapan) tidak dapat menyelesaikan studi;
5. pada akhir semester VIII (delapan) tidak atau belum memiliki artikel
ilmiah sesuai persyaratan kelulusan;
6. pada 2 (dua) semester berturut-turut atau dalam waktu berlainan tidak
melakukan herregistrasi;
7. melakukan hal-hal yang bersifat mencemarkan nama baik almamater
(Unpad), melakukan plagiarisme, dan/atau melanggar etika keilmuan.
C. SANKSI AKADEMIK
29
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
BAB VIII
PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR TESIS
31
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
C. SISTEMATIKA TESIS
32
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
D. PENJELASAN SUBSTANSI TESIS
BAB I PENDAHULUAN
memuat Usulan Riset yang telah dipertahankan dalam
Seminar Usulan Riset dan telah diperbaiki. Usulan riset yang
telah diperbaiki menjadi cikal bakal BAB I untuk naskah
tesis minus atau tanpa sub bagian Sistematika Penulisan.
BAB II (KAJIAN PUSTAKA/KAJIAN TEORETIS)*
Dalam bab ini dikemukakan dengan jelas, ringkas dan
padat tentang hasil kajian kepustakaan tentang sumber
hukum atau teori hukum terkait dengan masalah yang akan
diteliti. Judul BAB ini ditulis sesuai dengan masalah yang
diteliti.
BAB III (OBYEK RISET)*
Bab ini menguraikan atau menjelaskan masalah atau
obyek riset, termasuk sengketa atau kasus yang menjadi
obyek riset. Judul BAB ini ditulis sesuai dengan obyek yang
diteliti.
BAB IV (HASIL DAN PEMBAHASAN)*
Bab ini menganalisis dan menjawab identifikasi
masalah yang dijabarkan dalam Bab I. Dalam menganalisis
dan menjawab identifikasi masalah, teori hukum sebagai
pisau analisis dan metode riset yang digunakan tergambar
dengan jelas. Hasil pembahasan ini pada akhirnya dapat
mencapai tujuan yang hendak dicapai dalam riset. Pada
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1. Menyatakan pemahaman periset tentang masalah yang
diteliti berkaitan dengan tesis berupa kesimpulan dan
saran.
2. Kesimpulan menyatakan temuan-temuan riset
berdasarkan hasil riset dan pembahasan.
3. Saran merupakan pernyataan saran teoretis tentang apa
yang perlu dilakukan, antara lain hal-hal yang perlu
diteliti lebih lanjut untuk pengembangan ilmu
pengetahuan dari bidang ilmu yang dikaji, serta saran
praktis yang terkait dengan pernyataan penerapan ilmu
pengetahuan terkait
Daftar Daftar pustaka dari seluruh kepustakaan yang
Pustaka digunakan/dirujuk dalam teks
LAMPIRAN Pelengkap informasi mengenai riset, seperti angket,
kuisoner atau pedoman wawancara dan foto, peta lokasi,
riwayat hidup penulis
33
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
E. FORMAT PENULISAN
1. Spasi Penulisan Ukuran spasi penulisan sebagai berikut:
a. Penulisan naskah menggunakan ukuran 2 (dua) spasi;
b. Penulisan kutipan yang jumlah barisnya kurang dari 4 baris
menggunakan ukuran 2 (dua) spasi;
c. Penulisan kutipan yang jumlah barisnya lebih dari 4 baris
menggunakan ukuran 1 (satu) spasi;
d. Penulisan abstrak menggunakan ukuran 1 (satu) spasi;
e. Penulisan footnote menggunakan ukuran 1 (satu) spasi.
2. Bentuk dan Ukuran Huruf
a. Bentuk huruf (font) yang digunakan adalah Times New Roman.
b. Judul bab ditulis dalam huruf kapital dan tebal (bold).
c. Sub bab ditulis secara (Title Case) dengan format ditebalkan
(bold).
d. Untuk kutipan ditulis dengan font 12.
e. Footnote menggunakan ukuran font 11 dengan jenis huruf yang
sama yaitu Times New Roman.
f. Istilah asing termasuk Abstract (bahasa Inggris) ditulicetak
miring
3. Penomeran BAB dan sub BAB : Penomoran Bab dan sub-sub bab
dapat dilakukan dengan mengacu pada ketentuan sebagai berikut :
1)
a)
(1)
(a)
34
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
F. TATA CARA PENGUTIPAN
1. Sistem pengutipan (penulisan rujukan) yang digunakan adalah
sistem Footnote, bukan Running Note (rujukan diletakkan di dalam
tubuh kalimat) atau Endnote (rujukan diletakkan di bagian akhir
tulisan).
2. Footnote adalah catatan kaki pada halaman yang bersangkutan
untuk menyatakan sumber kutipan, buah fikiran, fakta-fakta atau
ikhtisar. Footnote juga dapat berupa komentar atau suatu teks yang
dikemukakan
3. Nomor Footnote harus diberi jarak dengan garis margin teks sebelah
kiri. Jika footnote lebih dari satu baris, maka baris kedua dan
seterusnya dimulai pada margin teks.
4. Nomor footnote harus berurutan dari Bab 1 hingga Bab akhir.
35
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
2. Suntingan/Editing
3.Terjemahan
36
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
5. Jurnal
6.Peraturan Peundang-undangan
7.Rujukan Elektronik
37
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
H. Pemakaian Istilah Ibid, Idem, Op.Cit, Loc.Cit
Contoh:
Mochtar Kusumaatmadja, Fungsi dan Perkembangan Hukum dalam
Pembangunan Nasional, Bandung: Binacipta, (tt atau tanpa tahun)
hlm. 5.
Mochtar Kusumaatmadja, Idem, hlm. 7.
Bagir Manan, “Restorative Justice (Suatu Perkenalan)”, dalam: Rudi Rizky,
(eds), Refleksi Dinamika Hukum: Rangkaian Pemikiran dalam Dekade
Terakhir (Analisis Komperhensif tentang Hukum oleh 63 Akademisi &
Praktisi Hukum) In. Memoriam Prof. Dr. Komar Kantaatmadja, S.H.,
LL.M.), Jakarta: Perum Percetakan Negara RI, 2008, hlm. 3.
Mochtar Kusumaatmadja, Op.Cit, hlm. 10.
Koentjaraningrat (ed), Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta:
Penerbit PT Gramedia, 1983, hlm. 112.
Koentjaraningrat (ed), Ibid.
Bagir Manan, Loc.Ci
38
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
I. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka mencantumkan secara lengkap kepustakaan yang
dipergunakan, baik dari bahan hukum primer (misalnya peraturan
perundang-undangan), atau bahan hukum sekunder (buku teks, hasil
penelitian, jurnal ilmiah, seri penerbitan sain), juga dapat dari bahan buku
tersier (misalnya biografi, indeks kumulatif dan lain-lain). Sumber yang
digunakan disusun secara sistematis sebagaimana dalam penulisan.
1. Disusun secara alfabetis tanpa menggunakan nomor urut;
2. Nama penulis ditulis tanpa menggunakan gelar akademik
3. Untuk nama penulis asing, ditulis nama keluarga famili) dahulu baru
nama kecilnya (dibalik);
4. Untuk penulisan Indonesia yang memiliki atau tidak memiliki nama
marga atau famili, ditulis apa adanya dengan tidak dibalik;
5. Apabila nama depan penulis ditulis dengan singkatan, maka nama
kedua diletakkan di awal dan nama depan penulis dengan singkatan
diletakkan di belakang;
6. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman ukuran 12;
7. Jika suatu referensi dalam daftar pustaka terdiri dari satu baris,
maka baris kedua dan seterusnya dimulai penulisannya agak
menjorok dengan ukuran jaraknya dalam ukuran alinea atau
paragraf;
8. Antara satu referensi dengan referensi lain dipisahkan satu spasi;
9. Skripsi apabila memungkinkan, tidak dijadikan sumber acuan dalam
Tesis
10. Surat Kabar, Harian atau Majalah Populer tidak dijadikan sumber
acuan dalam tesis.
Contoh:
Bagir Manan, “Restorative Justice (Suatu Perkenalan)”, dalam: Rudi Rizky,
(eds), Refleksi Dinamika Hukum: Rangkaian Pemikiran dalam Dekade
Terakhir (Analisis Komperhensif tentang Hukum oleh 63 Akademisi &
Praktisi Hukum) In. Memoriam Prof. Dr. Komar Kantaatmadja, S.H.,
LL.M.), Jakarta: Perum Percetakan Negara RI, 2008.
Beerling, R.F., Filsafat Dewasa ini, Jakarta: Balai Pustaka, 1951.
Daud Silalahi, Penegakan Hukum Lingkungan dalam Sistem Hukum
Nasional, Bandung: Alumni, 1995.
Echols. John M. dan Hasan Sadili, Kamus Inggris Indonesia, an English-
Indonesian Dictionary, Cet.XXI, Jakarta: Gramedia, 1995.
Koentjaraningrat (ed), Metode-metode Penelitian Masyarakat,
Jakarta:Penerbit PT Gramedia,1983. Mochtar Kusumaatmadja,
Fungsi dan Perkembangan Hukum dalam Pembangunan Nasional,
Bandung: Binacipta,(tt).
Muhammad Yamin, Proklamasi dan Konstruksi Republik Indonesia,
Jakarta:Djambatan, 1958.
Soepomo R, Bab-bab tentang Hukum Adat, Jakarta: Djambatan, 1958.
39
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
J. Bahan yang digunakan
1. Kertas yang digunakan untuk pengetikan adalah HVS putih 80 gram
ukuran A4 (21 x 29,7 cm).
2. Sampul (kulit luar) berupa soft cover (tipis bukan hard cover) dari
bahan kertas buffalo dengan ketentuan warna sebagai berikut:
kuning tua untuk Usulan Riset dan Hitam untuk Tesis
3. Pembatas antara bab yang satu dengan bab lain diberi pembatas
kertas doorlag warna kuning muda atau hijau muda..
K. Pengetikan
1. Pengetikan naskah tesis dilakukan dengan komputer, pengaturan
lay-out sebagai berikut:
41
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
LAMPIRAN I
Oleh:
(Nama Mahasiswa)
(NPM)
(Times New Roman, 12, Bold)
Komisi Pembimbing:
(Nama Pembimbing )
(Nama Pembimbing Pendamping)
(Times New Roman, 12, Bold)
USULAN RISET
(Times New Roman, 14, Bold)
42
LAMPIRAN II
(Judul Tesis)
(Times New Roman, 16, Tebal, HURUF KAPITAL)
Oleh:
(Nama Mahasiswa)
(NPM)
(Times New Roman, 12, Bold)
Komisi Pembimbing:
(Nama Pembimbing )
(Nama Pembimbing Pendamping)
(Times New Roman, 12, Bold)
TESIS
(Times New Roman, 14, Bold)
43
LAMPIRAN III
LEMBAR PENGESAHAN
(Times New Roman, 14, Bold)
Oleh:
(Nama Mahasiswa)
(NPM)
(Times New Roman, 12, Bold)
Menyetujui,
(Times New Roman, 12)
44
LAMPIRAN IV
LEMBAR PENGESAHAN
(Times New Roman, 14, Bold)
Oleh:
(Nama Mahasiswa)
(NPM)
(Times New Roman, 12, Bold)
Mengetahui/Mengesahkan
Program Studi Magister Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran
Ketua,
45
LAMPIRAN V
Bandung,.................
Yang Menyatakan,
Materai 6000
Nama Mahasiswa
NPM.
46
LAMPIRAN VI
47
LAMPIRAN VII
DAFTAR ISI
(spasi)
Lembar Pengesahan………………………………………………………………… i
Pernyataan Keaslian (Originalitas)…………………………………………………. ii
Abstrak……………………………………………………………………………… iii
Abstract………………………………………………………………………………. iv
Kata Pengantar……………………………………………………………………….. V
Daftar Isi…………………………………………………………………………… …
Daftar Lampiran……………………………………………………………………… …
Daftar Singkatan…………………………………………………………………….. …
Daftar Tabel (bila ada)……………………………………………………………… …
BAB I PENDAHULUAN
A. Sub Judul………………………………………………… …
B. Sub Judul………………………………………………….. …
C. Sub Judul……………………………………………dst …
(spasi)
BAB II Judul BAB II
A. Sub Judul………………………………………………… …
B. Sub Judul………………………………………………….. …
C. Sub Judul……………………………………………dst …
(spasi)
BAB III Judul Bab III
A. Sub Judul………………………………………………… …
B. Sub Judul………………………………………………….. …
C. Sub Judul……………………………………………dst …
(spasi)
BAB IV Judul Bab IV
A. Sub Judul………………………………………………… …
B. Sub Judul………………………………………………….. …
C. Sub Judul……………………………………………dst …
(spasi)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………………………………………………… …
B. Saran……………………………………………… …
…
Daftar Pustka……………………………………………………………………… …
Lampiran…………………………………………………………………………... …
48
Curiculum Vitae…………………………………………………………………… …
LAMPIRAN VIII : LINK LAYANAN AKADEMIK
49
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM
REFERENSI
50
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN S2 MAGISTER ILMU HUKUM