SKRIPSI
Oleh :
RIKO SAPUTRA
Bp: 1210005600121
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TAMANSISWA
PADANG
2014
No. Reg.FAD/473/IV/SKP/IH.201
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TAMANSISWA PADANG
PERSETUJUAN SKRIPSI
Pembimbing I Pembimbing II
Diketahui Oleh:
Dekan Fakultas Hukum
Universitas Tamansiswa Padang
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TAMANSISWA PADANG
LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI
No.Reg : FAD / 473 / IV / SKP / IH / 2014
Ketua Sekretaris
Pembimbing I Pembimbing II
Penguji I Penguji II
Diketahui Oleh:
Dekan Fakultas Hukum
Universitas Tamansiswa Padang
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim........
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah swt, yang telah
memberikan kekuatan lahir dan batin kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi
Nomor: 758/Pid.B/2010/PN.PDG)’’
Dalam Skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang
tua ayahanda Yusral dan ibunda Nurhayati tercinta, Istriku tercinta Riza Noviani
dan Putraku tersayang Muhammad Abdul Rahman Putra dan para pihak yang
telah banyak memberi bantuan dan dukungan baik materil maupun moril, untuk
itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. M. Zulman Harja Utama, MP selaku Rektor Universitas
3. Bapak Abdul Rahmad, SH. MH, Wakil Dekan Fakultas Hukum Universitas
4. Bapak Yevendri, SH. MH selaku Ketua Prodi Ilmu Hukum pada Fakultas
Padang.
9. Teristimewa buat Istri dan Anak tercinta yang selalu memberikan semangat
10. Untuk semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN
ABSTRAK ..................................................................................................... i
BAB I. PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ............................................................................... 58
B. Saran .........................................................................................
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Anak merupakan amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang
bagian dari generasi muda sebagai salah satu sumber daya manusia yang
perkembangan fisik, mental, dan sosial secara utuh, serasi, selaras, dan
seimbang.2
Hak Asasi Anak merupakan dari Hak Asasi Manusia (HAM) yang
termuat dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Konvensi PBB tentang Hak
Anak. Dari segi berbangsa dan bernegara, anak adalah masa depan bangsa
dan generasi penerus cita-cita bangsa, sehingga setiap anak berhak atas
perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi, serta hak sipil dan
kebebasan.
yang lebih maju karena kita menginginkannya untuk tanggap dan mampu
menjadi lebih baik sesuai amanah yang kita emban. Jika anak menyuarakan
pendapat dan gagasan mereka sebenarnya kita mendengar apa yang ingin kita
dengar.
baik di masa yang lalu apalagi sekarang ini. Tapi kekerasan sering kali
kemiliteran itu diadopsi oleh dunia pendidikan sipil, maka cara “keras” ini
istilah sekarang adalah kekerasan juga ikut diambil alih di lingkungan sekolah
auntuk melaksanakan tugasnya, dan karena itu ia memiliki hak dan kewajiban
3
xa.yimg.com/kq/…/sambutan+forum.doc, Diakses pada tanggal 04 Desember
2013, pukul. 17.00 Wib
sekolah.4 Sedangkan menurut pasal 1 ayat (1) UU RI No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, yang dimaksud dengan guru adalah pendidik
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
masyarakat. Karena anak adalah sebagai cikal bakal bangsa, negara, agama
dan juga harapan orang tua yang mana kedepan nanti meneruskan segala
aspek kehidupan bermasyarakat karena itu anak harus dibina dan dididik agar
yang dinginkan oleh anak tersebut. Anak merupakan penerus cita-cita bangsa,
kekerasan dan diskriminasi serata hak kebebasan (UU No. 23 Tahun 2002
baik secara fisik, mental maupun sosial, karena kondisinya yang rentan
4
Suparlan, Guru Sebagai Profesi, Yogyakarta : Hikayat, 2006, hlm. 11
5
Redaksi Sinar Grafika, UU RI No. 14 Tahun 2005, Jakarta, 2006, hlm. 2
Anak dibandingkan dengan orang dewasa lebih beresiko terhadap
korban dari kebijakkan ekonomi makro atau keputusan politis yang salah
arah. Sehingga pada kenyataannya anak sering menjadi korban dari tindak
kali tidak didengar suara hatinya terkadang anak sama sekali tidak menjadi
sekolah.
No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan dipandang perlu adanya
pemahaman terhadap konvensi hak anak. Dari segi berbangsa dan bernegara,
anak adalah masa depan bangsa dan generasi penerus cita-cita bangsa,
kekerasan dan diskriminasi, serta hak sipil dan kebebasan. Dalam Konvensi
Hak Anak (KHA), partisipasi adalah hak utama anak. 6 Partisipasi telah
Hak Asasi Manusia (HAM), dengan cakupan hak yang komprehensif terdiri
atas 54 pasal, Konvensi Hak Anak hingga saat ini dikenal sebagai satu-
satunya konvensi dibidang HAM yang mencakupi baik hak-hak sipil dan
6
www.unicef.org, Diakses pada tanggal 08 Maret 2014, Pukul 16.00 Wib
politik maupun hak-hak ekonomi, sosial dan budaya. Permasalahan yang ada
Undang No.23 Tahun 2002 yang mengatur perlindungan anak dan Konvensi
Hak Anak tentang Ratifikasi yang menjelaskan hak-hak anak yang sekarang
ini, anak berarti setiap manusia berusia dibawah delapan belas tahun kecuali,
Sekolah Dasar terhadap muridnya atas nama Nurhelma Pgl. Ema, yang
menjadi Guru di Sekolah Dasar 02 Kota Padang dengan Surat Dakwaan No.
Nomor: 758/Pid.B/2010/PN.PDG.
B. Perumusan Masalah
Padang?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat penelitian
bukti.
2. Secara teoritis diharapkan skripsi ini dapat memperkaya khasanah ilmu
E. Metode Penelitian
1. Sifat Penelitian
2. Metode Pendekatan
diperoleh dan menjelaskan secara terang dan jelas sehingga nantinya akan
Data sekunder adalah data yang penulis peroleh peneliti dari penelitian
pengolahan orang lain, yang sudah tersedia dalam bentuk buku-buku atau
Anak.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka dan studi
7
Bambang Sugiono, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta : PT. Raja Grafika
Persada, 2007, hlm. 113
Pengadilan Negeri Klas I A Padang dengan Putusan Pidana Nomor:
758/Pid.B/2010/PN.PDG.
a. Pengolahan data
yakni:
1) Editing
2) Coding
b. Analisis data
a. Pidana Pokok
1) Pidana mati
2) Pidana penjara
8
Roeslan Saleh, Bambang Waluyo, Pidana, Jenis Pidana dan Tindakan, Sinar
Grafika, 2008, hlm.11
penjara lebih berat dari kurungan karena diancamkan terhadap
yang berbunyi:
3) Pidana kurungan
yang berbunyi :
4) Pidana denda
b. Pidana Tambahan
barang yang dirampas itu adalah barang hasil kejahatan atau barang
oleh hakim dalam surat kabar yang mana, atau berapa kali, yang
KUHP).
tindak pidana dirumuskan oleh para ahli hukum yang semuanya berbeda-
a. Hazewinkel-Suringa
9
P.A.F. Lamintang. Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesia., Sinar Baru, Bandung:
1997, hlm. 181
Mereka telah membuat suatu rumusan yang bersifat umum dari
terdapat didalamnya.10
b. Moeljatno
tersebut.11
c. Vos
Dari pendapat para ahli hukum tersebut diatas, maka dapat diambil
a. Perbuatan manusia
10
Ibid
11
Sudarto. Hukum Pidana I, Yayasan Sudarto Fakultas Hukum Universitas
Diponegoro, Semarang: 1990, hlm. 43
12
Adami Chazawi. Pelajaran Hukum Pidana bagian I. Raja Grafindo Persada ,
Jakarta : 2002, hlm. 72
Pompe mengemukakan dalam hukum positif sifat hukum dan
dengan hanya adanya tindak pidana saja akan tetapi harus ada orang yang
dapat dipidana.13
a. Simon
b. Wirjono Prodjodikoro
c. Pompe
tertib hukum) yang dengan sengaja ataupun tidak dengan sengaja telah
13
Bambang Poernomo, Azas-azas Hukum Pidana. Ghalia Indonesia, Jakarta : 1985,
hlm.173
14
P.A.F. Lamintang. Op. Cit, hlm. 185
15
Sudarto.Op. Cit, hlm. 42
pelaku tersebut adalah perlu demi terpeliharanya tertib hukum dan
d. Van Hamel
e. Karni
perlawanan hak, yang dilakukan dengan salah dosa, oleh orang yang
dipertanggungjawabkan.18
yang berhubungan dengan kesalahan dan yang dilakukan oleh orang yang
Andi Hamzah. Azas-azas Hukum Pidana Edisi Revisi. Rineka Cipta, Jakarta : 1994,
17
hlm.88
18
Sudarto, Op.Cit, hlm. 42
19
Moeljatno. Asas-asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta : 2002, hlm. 56
b. Diancam dengan pidana (strafbar gesteld)
yang bersifat melawan hukum, yamg patut dipidana dan dilakukan dengan
kesalahan.20
c. Patut dipidana.
yang berbeda tentang apa yang dimaksud dengan tindak pidana, tetapi di
dibuktikan.
sendiri terdapat perbedaan di antara para pakar, tetapi sebenarnya hal ini
undangan.
KUHP terdiri dari unsur subyektif dan unsur obyektif. Menurut Soemitro
unsure subyektif tindak pidana adalah unsur yang melekat pada diri si
21
Soemitro, Asas-asas Hukum Pidana. Bumi Aksana, Jakarta : 1996, hlm. 34
22
Ibid, hlm. 36
c. Kausalitas yaitu berhubungan dengan sebab akibat yang terdapat di
dalamnya.
berikut :23
dipidana;
3) Sifat melawan hukum dan sifat dapat dipidana jika perbuatan itu
yang lain.
pelanggar.
23
R. Soesilo. Pokok Hukum Pidana Peraturan Umum dan Delik-delik Khusus.
Politea, Bogor : 1984, hlm. 26
Selain itu Hazewinkel-Suringa melihat unsur-unsur itu dari segi
di muka umum);
juapun pidana, kecuali oleh pengadilan, karena alat bukti yang menurut
atas dirinya”.
24
Soemitro, Op. Cit, hlm. 37
2. Jenis-Jenis Tindak Pidana.
dalam Buku II KUHP dan pelanggaran diatur dalam Buku III KUHP.
dilarang, dan bukan pada akibat dari perbuatan itu, sehingga akibat
Kealpaan
Pemberatannya
Terus
orang yang berada dalam bahaya (Pasal 531 KUHP). Tindak pidana
kehausan dan kelaparan hingga meninggal (Pasal 338 dan Pasal 340
KUHP).
tertentu.
Menurut yurisprudensi yang dimaksud dengan tindak pidana
25
Wirjono Projodikoro, Tindak-tindak Pidana Tertentu di Indonesia, PT Erosco
Bandung, 1980, hlm. 70
Sedangkan menurut R. Soesilo, penganiayaan tersebut haras
sebagai berikut:26
penganiayaan karena ada maksud baik dari dokter gigi itu untuk
mengobati.
seseorang atau beberapa orang terhadap orang lain secara melawan hukum
dengan maksud untuk menimbulkan rasa tidak enak, rasa sakit atau luka
korbannya adalah rasa luka, rasa sakit atau perasaan tidak enak. Apabila
26
R. Soesilo, KUHP Serta Komentar-komentarnya Lengkap Dengan Pasal Demi Pasal,
Politeia Bogor, 1981, hlm. 98
dalam kenyataannya penganiayaan tersebut sikorban sampai meninggal
dunia maka, hal tersebut adalah akibat yang tidak diinginkan oleh sipelaku
terhadap korbannya.
“dengan sengaja menyebabkan sakit atau luka pada orang lain, akan tetapi
sesuatu perbuatan yang menyebabkan sakit atau luka pada orang lain, tidak
27
Laden Marpaung, Tindak Pidana Terhadap Nyawa dan Tubuh, Sinar Grafika,
1999, hlm. 5
28
ibid
Yang menjadi permasalahan disini adalah bagaimana Penuntut
penganiayaan atau pembunuhan maka lebih dulu melihat apakah niat atau
melihat hubungan antara akibat yang ditimbulkan dengan niat dan cara
orang;
kejahatan saja.
351 ayat 4 KUHP. Jadi unsur sengaja harus meliputi tujuan dengan
rasa sakit atau luka pada orang lain merupakan tujuan atau kehendak
dari pelaku. Kehendak atau tujuan ini harus disimpulkan sifat dari
menimbulkan akibat luka berat yang tidak dikehendaki, maka hal ini
penyakit adalah gangguan atas fungsi dari alat-alat dalam dari badan
manusia.
hari;
Sembilan tahun.
berikut:
1) Barang siapa;
2. Jenis-Jenis Penganiayaan
Pasal 358 KUHP yang terdiri dari beberapa bentuk penganiayaan yaitu:
354 KUHP;
1) Penganiayaan biasa
354) oleh karena itu luka yang diderita oleh B bukan luka berat
2) Penganiayaan ringan
a) Kecuali yang termasuk dalam Pasal 353 dan 356 KUHP, maka
paling lama 3 bulan atau denda paling banyak empat ribu lima
dapat di hukum.
3) Penganiayaan berencana
hukuman bagi sipelaku tersebut, hal itu dapat kita lihat jika
4) Penganiayaan berat
"tempo" ini tidak boleh terlalu sempit akan tetapi sebaiknya juga
tidak perlu lama yang penting ialah apakah dalam tempo itu
tahun;
b) Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian, yang bersalah
1. Pengertian Guru
khusus. Pekerjaan sebagai guru ini tidak bisa dilakukan oleh seseorang
dibutuhkan syarat-syarat khusus. Apa lagi jika menjadi seorang guru yang
proses belajar mengajar dimana dalam hal ini guru bertugas untuk
pembelajaran. Dalam hal ini guru berperan dan bertugas sebagai pengelola
29
koffienco.blogspot.com, Diakses pada tanggal 08 Maret 2014 pukul. 13.00 Wib
sekolah. Dalam hal ini guru harus bisa menggantikan orang tua siswa jika
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
Dosen & Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru, hak
a. Hak guru
bagi guru yang telah memiliki Kualifikasi Akademik S-1 atau D-IV
30
Ibid
2) Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan
sebagai berikut:
Daerah Khusus.
peraturan perundang-undangan
b) Kecelakaan kerja
d) Bencana alam
f) Resiko lain.
pembelajaran.
pendidikan.
d) Perancangan pembelajaran;
b) Berakhlak mulia;
d) Demokratis;
e) Mantap;
f) Berwibawa;
g) Stabil;
h) Dewasa;
i) Jujur;
j) Sportif;
k) Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat;
fungsional;
kebersamaan.
diampu; dan
diampu.
pendidikan.
a) Merencanakan pembelajaran.
b) Melaksanakan pembelajaran;
kegiatan pokok.
mereka yang berbeda pula. Berikut ini pengertian anak menurut para ahli,
antara lain:
a. Abu Huraerah
b. Arif Gosita
31
Abu Huraerah. Kekerasan Terhadap Anak. Nuansa, Bandung, 2006, hlm 9
32 ?
Arif Gosita. Masalah Perlindungan Anak. Akademika Presindo, Jakarta, 1985,
hlm 3
33
Maulana Hasan Wadong. Pengantar Advokat dan Hukum Perlindungan Anak.
Grasindo, Jakarta, 2000, hlm 7
sebagai kelompok sosial berstatus lebih rendah dari masyarakat di
3) Pengertian Ekonomi
4) Pengertian Politik
status anak.
belum mencapai genap 21 (dua puluh satu) tahun dan belum kawin.
2) Menurut Pasal 290 Ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946
umurnya belum lima betas tahun atau kalu umurnya tidak jelas,
ialah anak yang umurnya belum cukup lima belas tahun dan belum
pernah kawin.
mencapai umur 21 (dua puluh satu) tahun dan belum pernah kawin.
kawin
seseorang yang umurnya belum cukup lima belas tahun dan belum
Belajar anak didik tidak mesti harus selalu berinteraksi dengan guru
Anak
Anak adalah bagian dari generasi muda sebagai salah satu sumber
bangsa, yang memiliki peranan strategis dan mempunyai ciri dan sifat
maupun perangkat hukum yang lebih mantap dan memadai, oleh karena
(satu per dua) dari pidana orang dewasa, sesuai dengan Pasal 26 dan 27
kepada Anak Nakal paling banyak 1/2 (satu per dua) dari maksimum
ancaman pidana denda bagi orang dewasa. Apabila pidana denda ternyata
tidak dapat dibayar maka diganti dengan wajib latihan kerja. Wajib latihan
hari kerja dan lama latihan kerja tidak lebih dari 4 (empat) jam sehari serta
tidak dilakukan pada malam hari. Ini sesuai dengan Pasal 28 Undang-
BAB III
adalah 3 yakni:
1. Pertimbangan Yuridis
putusan yaitu:
dan Dosen
c. Bahwa unsur Barang Siapa dalam perkara ini adalah terdakwa, dimana
2. Pertimbangan Non-yuridis
Pertimbangan non-yuridis pada kasus penganiayaan yang dilakukan
oleh Guru terhadap Murid ini adalah kebalikan dari pertimbangan yuridis
jawab.
c. Seorang tenaga pendidik atau Guru yang masih muda dan dibutuhkan
tenaganya
f. Penyebab tidak hanya dari pelaku, melainkan dari korban yang sangat
bandel di sekolah.
korban.
1. Kasus
Pada penulisan Skripsi ini, penulis mengangkat sebuah kasus
muridnya dengan:
(terlampir)
(terlampir)
2. Analisis Kasus
tepat karena pada surat dakwaan telah memuat syarat materil dan syarat
formil yakni surat dakwaan yang dibuat oleh penuntut umum telah diberi
tanggal dan tanda tangan serta pada Pasal 143 ayat (2) butir a dan b
RI No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Hal ini bertujuan agar
perbuatannya.
atau penganiayaan terhadap anak atas nama FICKI FERNANDO Pgl. IKI.
kepada terdakwa. Hal ini sesuai dengan Pasal 80 ayat (1) UU RI No.23
melanggar hukum
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Padang dan selanjutnya menyusun hasil penelitian ini dalam bentuk skripsi
meringankan.
terdakwa. Hal ini sesuai dengan Pasal 80 ayat (1) UU RI No.23 tahun 2002
B. SARAN
Padang dan selanjutnya menyusun hasil penelitian ini dalam bentuk skripsi
bersabar dan tenang agar kekerasan dalam dunia pendidikan tidak terjadi
A. Buku-Buku
Andi Hamzah. Azas-azas Hukum Pidana Edisi Revisi. Rineka Cipta, Jakarta :
1994
Laden Marpaung, Tindak Pidana Terhadap Nyawa dan Tubuh, Sinar Grafika,
1999
Roeslan Saleh, Bambang Waluyo, Pidana, Jenis Pidana dan Tindakan, Sinar
Grafika, 2008
B. Peraturan Perundang-Undangan
C. Sumber Lainnya
koffienco.blogspot.com, Diakses pada tanggal 08 Maret 2014 pukul. 13.00 Wib