DEKAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................................. 93
BAB I
PENDAHULUAN
2) Misi
Visi PSSIH FH Unud diwujudkan melalui Misi yang
jabarannya berupa:
1. Menyelenggarakan tata kelola yang baik dalam
bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu
berdasarkan kurikulum berbasis KKNI.
3. Mengembangkan substansi pembelajaran melalui
berbagai kegiatan ilmiah yang didukung dengan
inovasi teknologi.
4. Mengembangkan sistem pembelajaran Student
Center Learning.
5. Menyelenggarakan dan meningkatkan penelitian
ilmu hukum yang melibatkan seluruh civitas
akademika yang berbasis ipteks dan kearifan
lokal.
6. Menyelenggarakan dan menguatkan publikasi
jurnal nasional dan internasional bagi civitas
akademika.
7. Menyelenggarakan dan meningkatkan
pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan
seluruh civitas akademika yang berbasis ipteks
dan kearifan lokal.
3) Motto
”Dharma Hukum: Kebenaran dan Keadilan”
4) Strategi
Dalam mencapai visi, misi, dan tujuan PSSIH FH
Unud sampai tahun 2024, maka strategi yang dilakukan
meliputi:
1. Strategi untuk mencapai tata kelola yang baik dalam
bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah:
1.1 Menetapkan SOP atau panduan Tri Dharma
Perguruan Tinggi, untuk mencapai efisiensi dan
akuntabilitas sistem keuangan, akuntabilitas
pengelolaan aset milik negara, dan terpenuhinya
pelayanan administrasi yang prima.
1.2 Menempatkan dan memperkuat sumber daya
manusia yang sesuai dengan kompetensi di
bidang tata kelola Tri Dharma Perguruan Tinggi,
melalui peningkatan pencapaian pola kerjasama
lokal, nasional dan internasional baik akademik
maupun non akademik.
1.3 Membuat laporan evaluasi tata kelola Tri Dharma
Perguruan Tinggi sesuai dengan standar tata
kelola.
2. Strategi untuk lulusan yang bermutu, berkualitas dalam
bidang ilmu hukum dan memiliki kemampuan tinggi
dalam penguasaan ilmu hukum serta tanggap dalam
merespon perubahan hukum dan perubahan masyarakat
berdasarkan kurikulum berbasis KKNI, adalah:
2.1 Meningkatkan kualitas tenaga pendidik,
mendorong dan memfasilitasi untuk mengikuti
pendidikan ditingkat Doktor, mengikuti short
course nasional maupun internasional sesuai
dengan bidang keahlian.
2.2 Mengembangkan metode pembelajaran dengan
metode student center learning dengan
menyesuaikan kondisi pasar atau pengguna
lulusan.
2.3 Mengembangkan metode pembelajaran dengan
metode student center learning dengan
menyesuaikan kondisi pasar atau pengguna
lulusan.
2.4 Mengintegrasikan metode pembelajaran dan
peningkatan sumber rujukan melalui teknologi
informasi dan komunikasi.
2.5 Mengembangkan kurikulum berbasis KKNI dan
disesuaikan dengan perkembangan ilmu hukum
secara lokal, nasional dan internasional.
2.6 Mengembangkan sarana dan prasarana
pembelajaran berbasis teknologi informasi dan
komunikasi.
3. Strategi mewujudkan suasana akademik (akses sarana dan
prasarana) dan proses pembelajaran yang kondusif dengan
metode pembelajaran Student Center Learning (SCL),
adalah:
3.1 Meningkatkan seleksi input sesuai dengan
kualitas dan daya tampung.
3.2 Mengembangkan dan meningkatkan metode
pembelajaran student center learning berbasis
pada problem base learning (PBL).
3.3 Meningkatkan penggunaan Online Academic
Service for E-Learning (OASE) dan Cisco Webex
Meeting Universitas Udayana untuk mendukung
blended learning dan distance learning.
3.4 Meningkatkan dan memperkuat kapasitas dosen
melalui kegiatan Pelatihan Pembelajaran
Kurikulum Pendidikan Tinggi, Keterampilan
Dasar Teknik Instruksional, dan Applied
Approach (P2KPT-Pekerti AA) serta klinik
pembelajaran jarak jauh (PJJ)
4. Strategi menghasilkan dan meningkatkan kualitas serta
jumlah penelitian civitas akademika yang merespon
dinamika masyarakat yang inovatif, berbasis ipteks,
kearifan lokal dan berdaya guna serta didukung dengan
Teknlogi Informasi Komunikasi melalui kegiatan:
4.1. Secara berkesinambungan melaksanakan
workshop penulisan proposal penelitian sesuai
dengan Panduan Penelitian Hibah Udayana dan
panduan penelitian lainnya.
4.2. Berkesinambungan melaksanakan workshop
evaluasi proposal penelitian dosen.
4.3. Berkesinambungan melaksanakan seminar,
seperti Kompilasi Pikiran Ilmiah Dosen (Kopi
Kampus) dengan subtansi ilmu hukum dalam
skala lokal, nasional, dan internasional.
4.4. Berkesinambungan melaksanakan pelatihan
penelusuran rujukan bahan hukum melalui media
digital.
5. Strategi menghasilkan publikasi jurnal nasional,
internasional, dan publikasi internasional bereputasi yang
melibatkan seluruh civitas akademika yang berbasis
ipteks dan kearifan lokal melalui unit-unit di Program
Studi, meliputi:
5.1. Berkesinambungan meningkatkan tata kelola unit
publikasi dan meningkatkan SDM dalam
pengelolaan jurnal ilmiah.
5.2. Meningkatkan jejaring pengelola jurnal seluruh
Universitas di Indonesia melalui Asosiasi
Pengelola Jurnal Hukum Indonesia (APJHI).
5.3. Menyelenggarakan lokakarya penulisan artikel
ilmiah publikasi jurnal.
5.4. Menyelenggarakan seminar dan workshop yang
melibatkan civitas akademika untuk tercapainya
peningkatan luaran publikasi jurnal Sinta Dikti,
Jurnal Internasional, dan Jurnal Internasional
Bereputasi (Scopus) dan web science.
5.5. Pemberian Insentif oleh Universitas Udayana
kepada penulis yang melakukan publikasi jurnal
bereputasi.
6. Strategi mengembangkan dan meningkatkan kerjasama
dalam peningkatan pencapaian kualitas dan kuantitas
publikasi jurnal terakreditasi dan jurnal bereputasi scopus
dan web science yang melibatkan civitas akademika yang
dipublikasi pada jurnal.
6.1. Berkelanjutan meningkatkan kerjasama skala
lokal untuk tercapainya peningkatan publikasi
jurnal dengan konten lokal.
6.2. Berkelanjutan meningkatkan kerjasama skala
nasional untuk tercapainya peningkatan publikasi
jurnal dengan konten nasional.
6.3. Berkelanjutan meningkatkan kerjasama skala
internasional untuk tercapainya peningkatan
publikasi jurnal dengan konten internasional.
7. Strategi meningkatkan kuantitas dan kualitas pengabdian
masyarakat yang berdaya guna dan mampu menjawab
permasalahan konkrit di masyarakat.
7.1. Meningkatkan kepekaan sosial civitas akademika
terhadap persoalan yang ada dalam masyarakat.
7.2. Menguatkan kelembagaan di Fakultas Hukum
Universitas Udayana yang terkait dengan
pengabdian kepada masyarakat.
7.3. Meningkatkan kemampuan dan kapasitas dosen di
bidang pengabdian masyarakat melalui pelatihan
dan workshop.
7.4. Sinergitas civita akademika dalam melakukan
pengabdian kepada masyarakat.
7.5. Memfasilitasi civitas akademika dalam
pelaksanaan pengabdian masyarakat melalui
kerjasama lokal, nasional dan internasional.
5) Tata Nilai
1. Untuk mencapai Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi
PSSIH FH Unud, maka tata nilai yang diterapkan:
2. Tri Hita Karana melalui hubungan yang harmonis
antara hubungan manusia dengan Tuhan
(menjalin kerukunan umat beragama,
memberikan ruang pelaksanaan perayaan hari-
hari keagamaan), hubungan manusia dengan
manusia (civitas akademika, tenaga
kependidikan, pimpinan, stakeholders), hubungan
antara manusia dengan lingkungan (pengabdian,
kajian lingkungan hidup, klinik hukum
lingkungan);
3. Cakra Widya Prawartana, dapat diartikan
perkembangan ilmu pengetahuan di bidang
hukum yang harmoni dengan nilai-nilai Pancasila
berbasis nilai Ketuhanan, Kemanusiaan,
Kebangsaan, Kekeluargaa, Musyawarah,
Demokrasi, dan Keadilan Sosial;
4. Taki Takining Sewaka Guna Widya,
menumbuhkan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan yang kemudian wajib diamalkan dan
dilaksanakan untuk hal-ha yang baik;
5. Tata kelola program studi yang baik, pengelolaan
lembaga berprinsip pada nilai kepastian hukum,
nilai ketertiban, nilai kepentingn umum, nilai
keterbukaan, nilai proporsionalitas, nilai
profesionalitas dan akuntabilitas.
B. Penguasaan Pengetahuan
1) Menguasai konsep teoretik tentang:
a. ciri, struktur, dan teori Ilmu Hukum,
b. sumber, asas/prinsip dan norma hukum,
c. sistem atau tata hukum nasional Indonesia dan
sejarah perkembangannya;
2) Menguasai pengetahuan dasar tentang sejarah dan
aspek teoretis bidang Hukum Positif Indonesia,
mencakup Hukum Perdata, Hukum Pidana, Hukum
Tata Negara, Hukum Administrasi Negara, Hukum
Internasional, Hukum Adat, Hukum Acara.
3) Menguasai prinsip, norma dan prosedur penyelesaian
masalah atau kasus hukum melalui penalaran hukum
penerapan metode penemuan hukum dan klinis
hukum yang merupakan dasar perumusan beberapa
bentuk dokumen elementer hukum, yaitu paling
sedikit berupa dokumen memorandum hukum,
dokumen hukum untuk beracara, dokumen hukum
kontrak, dan dokumen hukum yang berfungsi
regulatif seperti peraturan perusahaan dan
beschikking;
4) Menguasai dan menerapkan metode penelitian secara
logis dan kritis dan mampu melakukan penulisan
hukum secara baik dan benar; dan
5) Menguasai konsep umum pengetahuan filsafat
hukum, sosiologi hukum, dan perbandingan hukum
agar dapat memahami hukum secara kontekstual,
sistemik, dan utuh.
C. Keterampilan Khusus
1) mampu menyusun konsep penyelesaian masalah atau
kasus hukum melalui penerapan metode berpikir
yuridis berdasarkan pengetahuan teoretis dan hukum
positif tentang sumber, asas, prinsip, dan norma
hukum di bidang Hukum Kepariwisataan berbasis
Hukum Adat yang didukung oleh berbagai bidang
hukum lainnya, yang merupakan keahlian dasar
untuk menjalankan profesi hukum;
2) mampu merumuskan ide secara logis, kritis, dan
argumentatif di bidang Hukum Kepariwisataan
berbasis Hukum Adat serta mengkomunikasikannya
secara lisan dan/atau tertulis, khususnya kepada
masyarakat akademik sesuai dengan etika keilmuan;
3) mampu bekerjasama dengan sejawat dalam
memetakan dan mengambil keputusan secara tepat,
ilmiah, mandiri, berintegritas, dan bertanggungjawab
terhadap masalah atau kasus-kasus Hukum
Kepariwisataan berbasis Hukum Adat pada
khususnya dan kasus-kasus Hukum pada umumnya;
dan
4) mampu bersikap adil, etis, taat hukum, dan peduli
terhadap lingkungan sosial dalam merancang dan
menerapkan Hukum Kepariwisataan berbasis
Hukum Adat pada khususnya dan bidang hukum
pada umunya.
D. Keterampilan Umum
1) mampu menerapkan pemikiran logis, kritis,
sistematis, dan inovatif dalam konteks
pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan
dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan
nilai humaniora yang sesuai dengan keahlian di
bidang Hukum;
2) mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan
terukur;
3) mampu mengkaji implikasi pengembangan atau
implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora
sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata
cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan
solusi, gagasan, argumentasi hukum;
4) mampu menyusun deskripsi ilmiah hasil kajian
hukum dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir,
dan artikel ilmiah serta mengunggahnya dalam laman
perguruan tinggi;
5) mampu mengambil keputusan secara tepat dalam
konteks penyelesaian masalah di bidang hukum,
berdasarkan hasil analisis informasi yang akurat;
6) mampu memelihara dan mengembangkan jaringan
kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di
dalam maupun di luar lembaga Fakultas Hukum
Universitas Udayana;
7) mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil
kerja individu dan kelompok serta melakukan
supervisi maupunevaluasi terhadap penyelesaian
tugas yang ditugaskan oleh pihak berwenang yang
berada di bawah tanggungjawabnya;
8) mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap
pribadi maupun kelompok kerja yang berada
dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola
pembelajaran secara mandiri; dan
9) mampu mendokumentasikan, menyimpan,
mengamankan, dan menemukan kembali data untuk
menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.
1.4. Profil Lulusan
1. Peneliti hukum.
2. Praktisi Hukum (Advokat/Pengacara, Legislator, Arbiter,
Legal Drafter, Contract drafter, Ahli/Konsultan hukum
pada lembaga pemerintah maupun swasta).
3. Penegak hukum (Hakim, Jaksa, Polisi).
4. Birokrat/Manajer Hukum.
5. Entepreneur.
BAB II
KURIKULUM
2.1. Kurikulum
Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
angka 19 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Keterangan:
Unsur-Unsur Kode Mata Kuliah:
a) Digit 1: Status Mata Kuliah
B = Mata Kuliah Wajib
N = Mata Kuliah Pilihan
b) Digit 2: Kode PK
N = Mata Kuliah Wajib Nasional (Kurikulum Inti)
I = Mata Kuliah Wajib Institusional (Universitas /
Fakultas)
A = Mata Kuliah Program Kekhususan Peradilan (PK
I)
B = Mata Kuliah Program Kekhususan Hukum dan
Masyarakat (PK II)
C = Mata Kuliah Program Kekhususan Hukum
Pemerintahan (PK III)
D = Mata Kuliah Program Kekhususan Hukum
Bisnis (PK IV)
E = Mata Kuliah Program Kekhususan Hukum
Ketatanegaraan (PK V)
F = Mata Kuliah Program Kekhususan Hukum
Pidana (PK VI)
G = Mata Kuliah Program Kekhususan Hukum
Internasional dan Hukum Bisnis Internasional
(PK VII)
c) Digit 3: Elemen Kompetensi Mata Kuliah
P = Pengembangan Kepribadian
I = Penguasaan Ilmu Dan Ketrampilan
K = Keahlian Berkarya
S = Sikap Dan Prilaku
M = Berkehidupan Dan Bermasyarakat
d) Digit 4: Semester (Semester 1 – Semester 7).
e) Digit 5: SKS (Satuan Kredit Semester).
f) Digit 6: Nomor Kelompok Dalam Elemen Kompetensi
(2 Angka)
2.7.2. Kelompok Mata Kuliah Berdasarkan Elemen Kompetensi (El-Kom)
1) Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (P)
NO MATA KULIAH STATUS KODE PK EL-KOMP SMT SKS NO. KLP KODE MK
01 Pendidikan Agama B N P 1 2 01 IHS1201
02 Pendidikan Pancasila B N P 1 2 02 IHS1202
03 Pendidikan Kewarganegaraan B N P 1 2 03 IHS1203
04 Pengantar Filsafat Hukum B N P 4 2 04 IHP4211
05 Filsafat Pancasila B I P 5 2 05 IHP5228
SEMESTER III
KODE
NO MATA KULIAH SKS PRASYARAT Keterangan
MK
1 Hukum Dagang IHP3210 2
2 Hukum Islam IHK3201 2
3 Hukum Perikatan IHU3205 2 HUKUM PERDATA
4 Hukum Pidana Lanjutan IHP3218 2 PIH, PHI, HUKUM
PIDANA
5 Hukum Pajak IHP3219 2
6 Hukum Perdata Internasional IHP3220 2 HUKUM
INTERNASIONAL
7 Hukum Perjanjian Internasional IHP3221 2 HUKUM
INTERNASIONAL
8 Hukum Kepariwisataan IHP2217 2
9 Etika dan Tanggungjawab Profesi IHP2219 2
10 Gender Dalam Hukum IHP2216 2
11 Hukum Keuangan Negara ICP3235 2 HAN WAJIB PK 3
12 Hukum Pemerintahan Daerah ICP3208 2 HAN WAJIB PK 3
13 Konsultasi dan Bantuan Hukum IAK7210 2 HUKUM PIDANA WAJIB PK 1
14 Filsafat Hukum Adat IBP7234 2 HUKUM ADAT WAJIB PK 2
15 Hukum Investasi IDK7213 2 HUKUM PERDATA WAJIB PK 4
16 Kapita Selekta Hukum Tata Negara IEP7239 2 HTN WAJIB PK 5
JUMLAH SKS 32
SEMESTER IV
KODE
NO MATA KULIAH SKS PRASYARAT KETERANGAN
MK
1 Pengantar Filsafat Hukum IHP4211 2
2 Metode Penelitian dan Penulisan Hukum IHP4212 2
3 Hukum Agraria IHP4213 2
4 Hukum Lingkungan IHP4214 2
5 Hukum Adat Lanjutan IHP4222 2
6 Tindak Pidana Tertentu Dalam KUHP IHP4223 2 HUKUM PIDANA,
HUKUM PID LANJUTAN
7 Tindak Pidana Khusus IHP4224 2 HUKUM PIDANA
8 Hukum Perundang-Undangan IHP4225 2 HTN
9 Hukum Hak Asasi Manusia IHP4226 2 HTN
10 Hukum Organisasi Internasional IGP4241 2 HI WAJIB PK 7
11 Hukum Bisnis Internasional IGP4242 2 HI WAJIB PK 7
12 Hukum Kontrak Internasional IGP4243 2 HI WAJIB PK 7
13 Peradilan Khusus IAK6208 2 HUKUM PIDANA WAJIB PK 1
14 Penyelesaian Sengketa Alternatif IIK6209 2 HUKUM PIDANA WAJIB PK 1
15 Teknik Pembuatan Keputusan dan Perizinan ICK6212 2 HAN WAJIB PK 3
16 Hukum Kelembagaan Negara IEP6237 2 HTN WAJIB PK 5
17 Politik Hukum IEP6238 2 HTN WAJIB PK 5
JUMLAH SKS 34
SEMESTER V
KODE
NO MATA KULIAH SKS PRASYARAT Keterangan
MK
1 Hukum Acara dan Praktek Peradilan Acara Pidana IHU5302 3
2 Hukum Acara dan Praktek Peradilan Acara Perdata IHU5303 3
3 Hukum Adat Bali IHP5226 2
4 Filsafat Pancasila IHP5228 2
5 Hak Atas Kekayaan Intelektual IHP5229 2
6 Hukum Ketenagakerjaan IHU4206 2
7 Sistem Peradilan Pidana IHP6230 2 HUKUM PIDANA
8 Hukum Peradilan Konstitusi IHP6231 2 HTN
9 Hukum Acara dan Praktek Peradilan Tata Usaha Negara IHU6304 3
10 Perancangan Peraturan Perundang-Undangan IHK6202 2 HUKUM PERUNDANG-
UNDANGAN
11 Hukum HAM Lanjutan IHK6207 2 HAM
12 Penalaran dan Argumentasi Hukum IHP7232 2
13 Perancangan Kontrak IHK7203 2
14 Perbandingan Hukum Adat IHP5233 2 HUKUM ADAT WAJIB PK 2
15 Kapita Selekta Hukum Adat IBK5211 2 HUKUM ADAT WAJIB PK 2
16 Hukum Perusahaan IDU5207 2 HUKUM PERDATA WAJIB PK 4
17 Hukum Perbankan IDU5208 2 HUKUM PERDATA WAJIB PK 4
18 Penitensier IFP6240 2 WAJIB PK 6
19 Kapita Selekta Hukum Pidana IFK6214 2 WAJIB PK 6
20 Pembaharuan Hukum Pidana IFK6215 2 WAJIB PK 6
JUMLAH SKS 43
SEMESTER VI
KODE
NO MATA KULIAH SKS PRASYARAT Keterangan
MK
1 Hukum Kepegawaian PHP3245 2
2 Ilmu Administrasi Negara PHP1244 2
3 Penologi PHK4246 2 HUKUM PIDANA,
HUKUM PID LANJUTAN
4 Peradilan Desa PHP4247 2
5 Hukum Kesehatan PHK4216 2 HAN
6 Hukum Perlindungan Konsumen PHP4248 2 MATA KULIAH
7 Hukum Pengangkutan PHK4217 2 PILIHAN
8 Sosiologi Hukum PHP5249 2 SEBANYAK 20
9 Hukum Tata Ruang PHP5250 2 SKS BISA
10 Hukum Pidana Adat PHP5251 2 DIGANTIKAN
11 Kriminologi PHK5218 2 5 SKIM
12 Perbandingan Hukum Pidana PHU5209 2 HUKUM PIDANA, MERDEKA
HUKUM PID LANJUTAN BELAJAR
13 Hukum Diplomatik dan Hubungan Internasional PHP5252 2 HI KAMPUS
14 Hukum Ekonomi dan Perdagangan Internasional PHP5253 2 HI MERDEKA
15 Hukum Jaminan PHU5210 2
16 Antropologi Hukum PHP5254 2
17 Hukum Acara Peradilan Hak Asasi Manusia PHU6211 2
18 Victimologi PHK6219 2
JUMLAH SKS 36
SEMESTER VII
KODE
NO MATA KULIAH SKS PRASYARAT Keterangan
MK
1 KKN / PKKH IHK7304 3
2 Tugas Akhir/Skripsi IHK7405 4
3 Hukum Laut Internasional PHP6255 2
4 Hukum Humaniter dan Pidana Internasional PHP6256 2
5 Hukum Persaingan Bisnis PHP6257 2
6 Klinik Hukum Perdata PHP6220 2 HUKUM PERDATA
7 Klinik Hukum Pidana PHK6221 2 HUKUM PIDANA
8 Klinik Hukum Anti Korupsi PHK6222 2 HUKUM PIDANA
9 Klinik Produk Hukum Daerah PHK6223 2 HTN
10 Klinik Hukum Lingkungan PHK6224 2 HUKUM LINGUNGAN
11 Klinik Hukum Perancangan Kontrak PHK6225 2
12 Hukum Kewarganegaraan dan Kependudukan PHU6212 2
13 Hukum dan Kebijakan Publik PHU6213 2
14 Hukum Pemilihan Umum PHP6258 2
15 Hukum Acara Peradilan Agama PHU7214 2
16 Hukum Acara Peradilan Militer PHU7215 2
17 Hukum Kepailitan PHK7225 2
18 Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional PHP7259 2 HI
JUMLAH SKS 39
2.7.4. Kelompok Mata Kuliah Berdasarkan Pengampu Mata
Kuliah
No BAGIAN Kode MK MATA KULIAH
1. Bagian 1. IHU5302 Hukum Acara dan Praktek Peradilan Pidana
Hukum Hukum Acara dan Praktek Peradilan
2. IHU5303
Acara Perdata
Hukum Acara dan Praktek Peradilan Tata
3. IHU6304
Usaha Negara
4. IHP6230 Sistem Peradilan Pidana
5. IAK6208 Peradilan Khusus
6. IIK6209 Penyelesaian Sengketa Alternatif
7. IAK7210 Konsultasi dan Bantuan Hukum
8. PHU6211 Hukum Acara Peradilan Hak Asasi Manusia
9. PHP6220 Klinik Hukum Perdata
10. PHK6221 Klinik Hukum Pidana
11. PHK6222 Klinik Hukum Anti Korupsi
12. PHK6224 Klinik Hukum Lingkungan
13. PHU7214 Hukum Acara Peradilan Agama
14. PHU7215 Hukum Acara Peradilan Militer
2. Bagian 1. IHP2305 Hukum Adat
Hukum dan 2. IHP4212 Metode Penelitian dan Penulisan Hukum
Masyarakat 3. IHP2216 Gender Dalam Hukum
4. IHP4222 Hukum Adat Lanjutan
5. IHP5226 Hukum Adat Bali
6. IHP1215 Hukum dan Kebudayaan
7. IHP5233 Perbandingan Hukum Adat
8. IBK5211 Kapita Selekta Hukum Adat
9. IBP7234 Filsafat Hukum Adat
10. PHP4247 Peradilan Desa
11. PHP5249 Sosiologi Hukum
12. PHP5254 Antropologi Hukum
3. Bagian 1. IHP2306 Hukum Administrasi Negara
Hukum 2. IHP4213 Hukum Agraria
No BAGIAN Kode MK MATA KULIAH
Administrasi
3. IHP4214 Hukum Lingkungan
Negara 4. IHP3219 Hukum Pajak
5. IHP2217 Hukum Kepariwisataan
6. ICP3235 Hukum Keuangan Negara
7. ICP3208 Hukum Pemerintahan Daerah
8. ICK6212 Teknik Pembuatan Keputusan dan Perizinan
9. PHP1244 Ilmu Administrasi Negara
10. PHP3245 Hukum Kepegawaian
11. PHP5250 Hukum Tata Ruang
4 Bagian 1. IHU2301 Hukum Perdata
Hukum 2. IHP3210 Hukum Dagang
Keperdataan 3. IHK3201 Hukum Islam
4. IHK7203 Perancangan Kontrak
5. IHU3205 Hukum Perikatan
6. IHU4206 Hukum Ketenagakerjaan
7. IHP5229 Hak Atas Kekayaan Intelektual
8. IDU5207 Hukum Perusahaan
9. IDK7213 Hukum Investasi
10. IDU5208 Hukum Perbankan
11. PHP4248 Hukum Perlindungan Konsumen
12. PHK4217 Hukum Pengangkutan
13. PHU5210 Hukum Jaminan
14. PHP6257 Hukum Persaingan Bisnis
15. PHK7225 Hukum Kepailitan
5. Bagian 1. NHP1303 Ilmu Negara
Hukum Tata 2. NHP2304 Hukum Tata Negara
Negara Perancangan Peraturan Perundang-
3. NHK6202
Undangan
4. IHP4225 Hukum Perundang-Undangan
5. IHP6231 Hukum Peradilan Konstitusi
6. IHP4226 Hukum Hak Asasi Manusia
7. IHK6207 Hukum HAM Lanjutan
No BAGIAN Kode MK MATA KULIAH
8. IEP6237 Hukum Kelembagaan Negara
9. IEP6238 Politik Hukum
10. IEP7239 Kapita Selekta Hukum Tata Negara
Hukum Kewarganegaraan dan
11. PHU6212
Kependudukan
12. PHU6213 Hukum dan Kebijakan Publik
13. PHP6258 Hukum Pemilihan Umum
6. Bagian 1. IHP2306 Hukum Pidana
Hukum 2. IHP3218 Hukum Pidana Lanjutan
Pidana 3. IHP4223 Tindak Pidana Tertentu Dalam KUHP
4. IHP4224 Tindak Pidana Khusus
5. IFP6240 Penitensier
6. IFK6214 Kapita Selekta Hukum Pidana
7. IFK6215 Pembaharuan Hukum Pidana
8. PHK4246 Penologi
9. PHK4216 Hukum Kesehatan
10. PHP5251 Hukum Pidana Adat
11. PHK5218 Kriminologi
12. PHU5209 Perbandingan Hukum Pidana
13. PHK6219 Victimologi
7. Bagian 1. IHP2308 Hukum Internasional
Hukum 2. IHP3220 Hukum Perdata Internasional
Internasional 3. IHP3221 Hukum Perjanjian Internasional
4. IGP4241 Hukum Organisasi Internasional
5. IGP4242 Hukum Bisnis Internasional
6. IGP4243 Hukum Kontrak Internasional
Hukum Diplomatik dan Hubungan
7. PHP5252
Internasional
Hukum Ekonomi dan Perdagangan
8. PHP5253
Internasional
9. PHP6255 Hukum Laut Internasional
10. PHP6256 Hukum Humaniter dan Pidana Internasional
No BAGIAN Kode MK MATA KULIAH
Hukum Penyelesaian Sengketa
11. PHP7259
Internasional
8. Bagian 1. IHP1301 Pengantar Ilmu Hukum
Dasar-Dasar 2. IHP1302 Pengantar Hukum Indonesia
Ilmu Hukum 3. IHP2219 Etika dan Tanggungjawab Profesi
4. IHP4211 Pengantar Filsafat Hukum
5. IHP5228 Filsafat Pancasila
6. IHK1206 Bahasa Inggris Hukum
7. IHP7232 Penalaran dan Argumentasi Hukum
9. Lab. Hukum 1. IHK7304 KKN / PKKH
10. Fakultas 1. IHK7405 Tugas Akhir/Skripsi
11. Universitas 1. IHS1201 Pendidikan Agama
(PPKB) 2. IHS1202 Pendidikan Pancasila
3. NHS1203 Pendidikan Kewarganegaraan
Keterangan :
NA : Nilai Akhir
EP : Evaluasi Proses
EH : Evaluasi Hasil
2.8.19. TOEFL
a. Mahasiswa wajib mengikuti program TOEFL Law
Term.
b. Nilai TOEFL Law Term minimal 450.
c. Untuk dapat mengikuti ujian skripsi mahasiswa
wajib menunjukkan foto copy hasil tes TOEFL Law
Term dan menunjukkan aslinya.
d. Pelaksanaan Program dan Ujian TOEFL Law Term
dilaksanakan oleh lembaga yang ditunjuk oleh
Fakultas.
Keterangan :
M = Mahasiswa
RS = Rencana Studi
PA = Pembimbing Akademik
D = Dosen dan Pengajar
KU = Kuliah dan Ujian
P = Program Studi
F = Fakultas
I = Ijasah
S = Sarjana
HU = Hasil Ujian
PP (R) = Bagian Akademik
PS = Putus Studi
TS = Transkrip Semester
TA = Transkrip Akhir
i. Bagian Akademik mempunyai tugas-tugas pokok
administrasi Akademik yang meliputi :
1) Menyusun daftar nama peserta tiap-tiap mata
kuliah, dan mengirimkannya kepada dosen
yang bersangkutan.
2) Menerima hasil-hasil ujian mahasiswa dan
mencatatnya dalam Kartu Perkembangan
Akademik mahasiswa.
3) Tugas lain-lain yang diperlukan untuk
menjamin kelancaran administrasi pendidikan.
j. Prosedur Administrasi untuk surat-surat
1) Akademik Transkrip
2) Surat Keterangan Pencapaian Kredit
3) Surat Keterangan Penelitian
4) Surat Keterangan masih kuliah
5) Surat keterangan sebagai mahasswa untuk
mendapat reduksi
6) Dispensasi mahasiswa
7) Permohonan Bebas SPP
Surat Pemondokan tinggal di Asrama, adalah
sebagai berikut: Pertama-tama mahasiswa
yang bersangkutan mengajukan permohonan
kepada Dekan lewat bagian tata Usaha,
kemudian Dekan melanjutkan permohonan
tersebut kepada staf yang terkait, selanjutnya
staf yang melanjutkan ke Kabag Tata Usaha
untuk proses penyelesaian ke kasubag terkait.
Mahasiswa dapat mengambil surat-surat
tersebut ke bagian Tata Usaha Fakultas. Untuk
jelasnya alur administrasi tersebut dapat dilihat
pada bagian di bawah ini :
Ksb. PK
WD 1
Ksb. UK PROSES
DEKAN WD 2 KTU
M Ksb. PS
WD 3
Ksb. K
Keterangan :
M = Mahasiswa
KTU = Kepala Tata Usaha
Ksb.PK = Kasubag Pendidikan dan Kerja Sama
Ksb.UK = Kasubag Umum dan Keuangan
Ksb.PS = Kasubag Perencanaan dan Sistem Informasi
Ksb.K = Kasubag Kemahasiswaan
1. Etika Mahasiswa
Etika Mahasiswa bertujuan:
a) Membentuk mahasiswa yang bertaqwa, berilmu dan
berakhlak mulia;
b) Mewujudkan komitmen mahasiswa untuk mendukung
terwujudnya visi, misi dan tujuan Unud
c) Membangun proses pembelajaran yang tertib, teratur dengan
iklim akademik yang kondusif;
d) Membentuk citra mahasiswa yang santun, disiplin, memiliki
integritas intelektual, professional. Terbuka terhadap
perubahan, peduli terhadap lingkungan dan waktu.
3) Seminar/Workshop
NO TINGKATAN POIN
Pembicara
1 Fakultas 6
2 Universitas 8
3 Regional 10
4 Nasional 20
5 Internasional 30
Moderator
1 Fakultas 4
2 Universitas 5
3 Regional 8
4 Nasional 15
5 Internasional 25
Peserta
1 Fakultas 2
2 Universitas 2
3 Regional 3
4 Nasional 4
5 Internasional 5
4) Publikasi Ilmiah
NO KATEGORI POIN
1 Publikasi Ilmiah : Fakultas 3
2 Publikasi Ilmiah : Universitas 4
3 Publikasi Ilmiah : Regional 6
4 Publikasi Ilmiah : Nasional 10
5 Publikasi Ilmiah : Internasional 15
6 Publikasi Populer : Fakultas 2
7 Publikasi Populer : Universitas 3
8 Publikasi Populer : Regional 5
9 Publikasi Populer : Nasional 7
10 Publikasi Populer : 10
Internasional
e. Bidang Partisipan
NO KATEGORI POIN
1 Pembantu Umum/Supporter 2
2 Pengisi Acara : Fakultas 4
3 Pengisi Acara : Universitas 5
4 Pengisi Acara : Regional 8
5 Pengisi Acara : Nasional 10
6 Pengisi Acara : Internasional 15
7 Juri : Fakultas 10
8 Juri : Universitas 15
9 Juri : Regional 20
10 Juri : Nasional 25
11 Juri : Internasional 35
5. Dosen Konseling
Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan
yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh
seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang
mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara
pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat
memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang
ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat
memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang
optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang
lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup. Setiap Dosen
Tetap di Fakultas Hukum Universitas Udayana berhak sebagai
Dosen Konseling yang akan ditetapkan oleh Dekan, Dosen
konseling bertugas untuk membantu dan memberikan solusi bagi
mahasiswa yang kesulitan dalam melaksanakan proses akademis
di PSSIH FH Unud.
BAB IV
PANDUAN PENULISAN PROPOSAL DAN SKRIPSI
1. Pengertian
Pengertian proposal dan skripsi adalah karya tulis ilmiah
mahasiswa berupa paparan hasil penelitian yang membahas
masalah dalam bidang hukum tertentu atau berhubungan dengan
program kekhususan, sesuai dengan kaidah ilmiah, sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana hukum.
2. Tujuan
Penulisan proposal dan skripsi bertujuan untuk:
a. melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya
pada bidang penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa.
b. melatih mahasiswa dalam usaha menyatakan pikiran
ilmiah secara tertulis.
c. mengembangkan ilmu pengetahuan hukum.
d. mengembangkan diri pribadi mahasiswa kedalam
kehidupan masyarakat.
e. memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana hukum.
3. Topik Skripsi
Topik skripsi harus menyangkut masalah-masalah
hukum sesuai atau berhubungan dengan program kekhususan
yang dipilih oleh mahasiswa.
6.
Rasjidi, L., Sos, S. and Putra, I.W.,
1993. Hukum sebagai suatu sistem. Bandung:
Remaja Rosdakarya. (2)
(2) Jurnal
(1) Mengutip dari jurnal yang ditulis oleh seorang
pengarang:
12.
Dharmawan, N. K. S. (2017). Protecting
Traditional Balinese Weaving Trough Copyright
Law: Is It Appropriate? Diponegoro Law
Review, 2(1), 57-84.
(2) Mengutip dari jurnal yang ditulis oleh dua orang atau
lebih pengarung
13.
Yusa, I. G., & Dharmawan, N. K. S.
(2018). The Balinese Traditional Law Instrument: A
Realism between the Balance of Cosmic and
Human Rights Context. Padjadjaran Journal of
Law, 5(3), 447-463.
14.
Dharmawan, N. K. S., Kasih, D. P. D., &
Stiawan, D. (2019). Personal data protection and
liability of internet service provider: a comparative
approach. International Journal of Electrical and
Computer Engineering, 9(4), 3175.
(3) Majalah
Yang dicantumkan berturut-turut adalah nama
penulis (seperti pada buku), tahun penerbitan, judul
tulisan diantara tanda kutip, nama majalah (dicetak
miring), nomor, tahun majalah dalam angka romawi
(kalau ada), bulan dan tahun penerbitan, dan nomor
halaman yang dikutip :
Oemar Seno Aji, 1980, “Perkembangan Delik
15.
(6) Wawancara
Hasil wawancara dalam penelitian hukum
normatif maupun penelitian hukum empiris tidak
dicantumkan di dalam footnote tetapi dimasukan
langsung dalam uraian misalnya: berdasarkan
wawancara dengan (sebutkan nama dan jabatan), pada
tanggal (tanggal Wawancara) disebutkan bahwa … dan
seterusnya.
(7) Tulisan dalam ensiklopedi
Nama penulis diketahui atau tidak diketahui:
Erwin N. Griswold, 1977, “Legal Education”
19.
(11) Internet
Menyebutkan nama penulis, tahun, judul, nama
situs dan tanggal mengakses.
17.
Richard A. Posner, 1995, “Impeachment in the
Constitution of Cambodia”, Serial Online Jan – Mar,
URL : http://www.Cdc.Gov/EID/eid.htm. diakses
tanggal 5 Juni 2009
7) Mempersingkat Footnote
Kalau suatu sumber sudah pernah dicantumkan lengkap
dengan “footnote” itu selanjutnya dapat disingkat /
dipersingkat dengan menggunakan ibid, op.cit. dan loc.cit.
a) Pemakaian Ibid
Ibid kependekan dari Ibidem yang artinya pada
tempat yang sama. Ibid dipakai apabila kutipan diambil dari
sumber yang sama dengan yang langsung mendahului (tidak
disela oleh sumber lain), meskipun antara kedua kutipan itu
terdapat beberapa halaman. Ibid tanpa nomor halaman
dipakai bila bahan yang dikutip diambil dari nomor halaman
yang sama. Sedangkan jika bahan yang diambil (dikutip) dari
nomor halaman yang berbeda, maka digunakan ibid dengan
nomor halamannya. Ibid tidak boleh dipergunakan bilamana
diantara dua sumber terdapat sumber lain, dan dalam hal ini
dipakai op.cit. atau loc.cit.
b) Pemakaian Op.cit
Op.cit kependekan dari opere citato yang artinya
adalah “dalam karya yang telah disebut”, dipakai untuk
menunjuk kepada sumber yang telah disebut sebelumnya
dengan lengkap tetapi telah diselingi oleh sumber lain.
Pemakaian op.cit harus diikuti nomor halaman yang berbeda.
Kalau dari seorang penulis telah disebut dua macam buku
atau lebih, maka untuk menghindarkan kekeliruan harus
dijelaskan buku mana yang dimaksudkan dengan
mencantumkan nama penulis diikuti angka romawi besar (I,
II, III, IV, ........................................................................ dst)
pada “footnote” sesudah tahun penerbitan
diantara dua tanda kurung. Contoh:
18.
Sudargo Gautama. 1973. Hukum Agraria Antar
Golongan, Alumni Bandung, (selanjutnya disingkat
Sudargo Gautama I). (131)
19.
Sudargo Gautama. 1973. Masalah Agraria.
Berikut Peraturan-peraturan dan Contoh-contoh, Cet. ke II
Alumni Bandung, (selanjutnya disingkat Sudargo Gautama
II), (98).
20.
Sudigdo Harjo Sudarmo. 1970. Masalah Tanah di
Indonesia, Suatu Studi Di sekitar Pelaksanaan Land
Reform, Di Jawa dan Madura, Bhatara. Jakarta, (54)
21.
Sudargo Gautama I, op.cit, (139).
Hal ini berarti bahwa yang diikuti adalah dari karya
Sudargo Gautama dalam “footnote” nomor 18 loc.cit.
Bilamana mengutip dari seorang pengarang (bukan 19).
Ketentuan ini juga berlaku dalam pemakaian yang menulis
dua buku atau lebih.
c) Pemakaian Loc.cit
Loc.cit adalah kependekan dari loco citato, artinya
“pada tempat yang telah disebut “dipergunakan kalau
menunjuk kepada halaman yang sama dari suatu sumber
yang telah disebut sebelumnya dengan lengkap, tetapi
diselingi oleh sumber lain. Nomor halaman tidak
dicantumkan dalam penggunaan loc.cit, oleh karena
nomor halaman itu dengan sendirinya sama dengan
nomor halaman dalam karya yang disebut sebelumnya.
22.
Sumadi, P.S. 2017. Penegakan Hukum
Persaingan Usaha (Hukum Persaingan Usaha). Sidoarjo:
Zifatama Jawara. (3)
23.
Ibid. (berarti dikutip dari buku di atas dengan
halaman yang sama).
24.
Ibid,(90). (berarti halamannya berbeda)
25.
Putra, I.B.W. & Dharmawan, N.K.S. 2017.
Hukum Perdagangan Internasional. Bandung : Refika
Aditama, (2)
26.
Palguna, I.D.G. 2019. Wellfare State vs
Globalisasi. Jakarta: Rajawali Pers. (4)
27.
Putra, I.B.W. & Dharmawan, N.K.S, op.cit.
(215) (berarti halamannya berbeda)
28.
Palguna, I.D.G, loc.cit. (berarti pengutipan juga
dilakukan pada halaman 176).
29.
Palguna, I.D.G, loc.cit.
30. .
Palguna, I.D.G, op.cit, (159)
8) Daftar Pustaka
a) Pada bagian akhir skripsi dicantumkan Daftar Pustaka
(bukan Daftar Buku, Daftar Kepustakaan, ataupun
Daftar Bacaan), yang mencakup semua bahan yang
dibaca dalam kegiatan penyusunan skripsi, baik berupa
buku, majalah, hasil penelitian, surat kabar, kamus, dan
sebagainya.
b) Jumlah daftar pustaka sebagai sumber bacaan di luar
peraturan perundang-undangan minimal 20 (dua puluh)
buku, 2 (dua) diantaranya berbahasa asing.
c) Penulisan daftar pustaka sebagai berikut :
(1) Nama pengarang mulai diketik pada garis margin
kiri, sedangkan baris kedua dan seterusnya dimulai
7 (tujuh) ketukan ketik dari garis margin kiri.
Antara dua sumber diberikan jarak 2 (dua) spasi.
(2) Nama pengarang atau penulis disusun menurut
abjad, tanpa nomor urut, dengan mendahulukan
nama keluarga (untuk pengarang orang barat).
Suatu kesulitan ialah menentukan nama keluarga
pada nama-nama penulis dari Indonesia oleh karena
tidak semua suku bangsa kita memakai nama
keluarga. Dalam hal demikian maka yang dijadikan
patokan adalah huruf pertama dari nama-nama
yang paling dikenal.
Misalnya Mochtar, jadi masuk kelompok huruf
abjad “M”.
Contoh : (Perhatikan urutan abjadnya)
Dharmawan, Ni Ketut Supasti, 2011, Hak
Kekayaan Intelektual Dan Harmonisasi Hukum
Global Rekonstruksi Pemikiran Terhadap
Perlindungan Program Komputer, Semarang:
Universitas Diponegoro. (2)
Ida, P.B.W. and Wyasa, P., 2003. Hukum Bisnis
Pariwisata. Bandung: Refika Aditama.
Pasek, D.M., 2016. Metodelogi Penelitian
Hukum Normatif Dalam Justifikasi Teori Hukum.
Jakarta: Prenadamedia Grup. (1)
Sumadi, P.S., 2020. Hukum Organisasi Bisnis.
Zifatama Jawara.(1)
Dibawah, infra
P.S. post scriptum, catatan akhir
q.q. qualitate qua, dalam kedudukan
(kualitas) sebagai wakil quod non
padahal tidak.
Resp. respectively, bertuturt-turut.
sec. (s) section (s), pasal (-pasal)
ser. Series, jilid; volume (s); vol (s)
sic. Memang begitu dalam naskah asli
supra di atas, ante
t.n. tanpa nama
t.p. tanpa tanggal / taun
trans translation, terjemahan
v. (vs) versus; lawan
vide lihat
vol (s) volume (s), jilid, series (ser)
5. Bimbingan Skripsi
1) Kualifikasi pembimbing I yaitu dosen dengan jabatan
minimal Lektor Kepala atau Lektor III/d Magister atau
Lektor III/c Doktor. Kualifikasi sebagai pembimbing II
yaitu dosen dengan jabatan minimal Lektor atau Asisten
Ahli Magister atau dosen tetap Badan Layanan Umum
yang telah memiliki NIDN.
2) Pembimbing I menentukan bab pendahuluan, sistematika
penulisan dan finalisasi penulisan skripsi dan
Pembimbing II membantu memberikan bimbingan
mengenai substansi dari Bab II sampai Bab akhir dan
teknik penulisan. Pembimbingan dilaksanakan di kampus,
kecuali atas kesepakatan antara mahasiswa dan dosen
pembimbing. Masa bimbingan berlangsung selama satu
tahun. SK Pembimbing Skripsi hanya berlaku selama 6
bulan. Perpanjangan SK Pembimbing Skripsi hanya bisa
dilakukan 1 (satu) kali dan berlaku selama 3 bulan.
Program studi melakukan pemantauan dan evaluasi
terhadap kemajuan skripsi dan mengambil langkah-
langkah tertentu agar mahasiswa dalam menyelesaikan
studi tepat waktu.
3) Pada setiap bimbingan, mahasiswa wajib membawa Kartu
Bimbingan yang harus diisi materi bimbingan, tanggal
bimbingan dan ditandatangani oleh Dosen Pembimbing.
4) Dosen pembimbing dalam memberikan bimbingan
menekankan kepada aspek substansi dan standar tata tulis
ilmiah (Menyangkut kriteria, syarat, dan metodelogi
penulisan ilmiah).
5) Pembimbing I dapat mengubah judul sepanjang tidak
mengubah inti permasalahannya.
6) Apabila mahasiswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan penulisan skripsinya mahasiswa yang
bersangkutan dapat mengajukan permohonan usulan
penelitian baru kepada Dekan minimal selama 6 (enam)
bulan setelah SK Bimbingan ditetapkan.
7) Ketua Bagian mengawasi pelaksanaan pembimbingan
dari aspek tanggung jawab, efisiensi dan efektivitas
bimbingan. Atas dasar rekomendasi Ketua Bagian maka
Dekan dapat mengalihkan tugas bimbingan kepada dosen
lain yang memenuhi syarat.
c. Ujian Skripsi
1) Ujian skripsi merupakan ujian akhir program yang wajib
ditempuh oleh mahasiswa untuk dapat menyelesaikan
pendidikannya pada Fakultas Hukum Universitas
Udayana.
2) Permohonan ujian skripsi diajukan kepada Dekan dengan
melampirkan persyaratan yang diperlukan, yaitu:
a) Jumlah kredit yang telah dikumpulkan dengan IP
kumulatif minimal 2,00 (dua koma nol nol).
b) Skripsi yang telah disetujui (ditandatangani) oleh
Dosen Pembimbing.
c) Fotocopy hasil test Lokal Toefl (paper base) dengan
nilai minimal 400 atau hasil test IELTS dengan nilai
minimal 4,5 dan menunjukan bukti aslinya.
d) Menunjukan bukti asli Satuan Kredit Partisipasi
(SKP) dengan jumlah yang ditetapkan dalam SK
Dekan tentang SKP.
e) Tatacara pengajuan ujian skripsi diatur dalam
pedoman khusus.
I. Bab I Pendahuluan
Bab Pendahuluan memuat: Latar Belakang
Masalah, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup
Masalah, Orisinalitas, Tujuan Penulisan, Manfaat
Penulisan dan Metode Penelitian.
b) Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan konsekuensi logis
dari pemaparan latar belakang permasalahan.
Artinya, dalam latar belakang harus berhasil
dilukiskan kerapuhan struktur normatif dari
sistem hukum nasional sehingga perlu dilakukan
kajian yang mendalam untuk penyempurnaan
derajat kelogisan normatif. Penulisan rumusan
masalah dapat menggunakan kalimat tanya atau
kalimat berita.
c) Ruang Lingkup Masalah
Ruang lingkup masalah sangat berkaitan dengan
latar belakang masalah dan rumusan masalah
yang menggambarkan luasnya cakupan lingkup
masalah yang akan dilakukan serta dibuat untuk
mengemukakan batas area penelitian.
Umumnya ruang lingkup masalah digunakan
untuk membatasi pembahasan, yaitu hanya
sebatas pada permasalahan yang sudah
ditetapkan, bukan merupakan keseluruhan unit.
d) Orisinalitas
Mahasiswa diwajibkan untuk menuliskan
penelitian- penelitian terdahulu yang sejenis dan
menjelaskan perbedaan penelitian terdahulu
(originalitas). Untuk penelitian yang belum ada
penelitian terdahulunya, mahasiswa wajib
menjelaskan bahwa belum pernah ada penelitian
mengenai masalah yang diangkat dalam usulan
penelitian yang bersangkutan. Untuk substansi
pembeda minimal 2 (dua) dengan indikator
pembeda diantaranya adalah: tempat, tahun,
permasalahan, dll.
e) Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan meliputi tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan umum (het doel van het
onderzoek) berupa upaya peneliti untuk
pengembangan ilmu hukum terkait dengan
paradigma science as a process (ilmu sebagai
proses). Dengan paradigma ini ilmu tidak akan
pernah mandek (final) dalam penggaliannya atas
kebenaran di bidang obyeknya masing- masing.
Tujuan khusus (het doel in het onderzoek)
mendalami permasalahan hukum secara khusus
yang tersirat dalam rumusan permasalahan
penelitian.
f) Manfaat Penulisan
Manfaat Penulisan meliputi: manfaat teoritis
dan manfaat praktis. Manfaat teoritis
memberikan kontribusi bagi pengembangan
ilmu hukum. Manfaat praktis memberikan
kontribusi untuk keperluan praktek.
g) Landasan Teoritis
Landasan Teoritis meliputi: filosofi, teori
hukum, asas- asas hukum, norma, konsep-
konsep hukum, dan doktrin, yang dipakai
landasan untuk membahas permasalahan
penelitian. Sebagai landasan dimaksud untuk
mewujudkan kebenaran ilmu hukum yang
bersifat konsensus yang diperoleh dari
rangkaian upaya penelusuran (controleur baar).
Identifikasi landasan teoritis tersebut diatas
tidak boleh bertentangan satu sama lain.
h) Metode Penelitian
(1) Jenis Penelitian
Berisi uraian tentang alasan dipilihnya
penelitian hukum normatif.
(2) Jenis Pendekatan
Penelitian Hukum Normatif umumnya
mengenal 7 (tujuh) jenis pendekatan yakni:
(a) Pendekatan Kasus (The Case
Approach)
(b) Pendekatan Perundang-undangan (The
Statute Approach)
(c) Pendekatan Fakta (The Fact
Approach)
(d) Pendekatan Analisis Konsep Hukum
(Analitical & Conseptual Approach)
(e) Pendekatan Frasa (Words & Phrase
Approach)
(f) Pendekatan Sejarah (Historical
Approach)
(g) Pendekatan Perbandingan
(Comparative Approach) Untuk
kedalaman pengkajian, peneliti
dianjurkan untuk memilih dan
menggunakan lebih dari satu jenis
pendekatan (dari ketujuh jenis
pendekatan di atas) sesuai dengan
konteks permasalahan yang dibahas.
(3) Sumber Bahan Hukum
Berdasarkan atas pengunaan Bahan Hukum
Primer dan Bahan Hukum Sekunder dalam
penelitian hukum normatif, masing-masing
dapat diuraikan sebagai berikut. Bahan
Hukum Primer terdiri atas:
Asas dan Kaidah Hukum. Perwujudan
asas dan kaidah hukum ini dapat berupa:
Peraturan Perundang-Undangan dalam
arti luas, Perjanjian Internasional,
Konvensi Ketatanegaraan, putusan
pengadilan, Keputusan Tata Usaha
Negara, Hukum Adat (tertulis dan tidak
tertulis).
Bahan Hukum Sekunder terdiri atas:
Buku-buku hukum (text book);
Jurnal-jurnal hukum;
Karya tulis hukum atau pandangan ahli
hukum yang termuat dalam media
massa;
Kamus dan ensiklopedi hukum
(beberapa penulis hukum
menggolongkan kamus dan ensiklopedi
hukum ke dalam bahan hukum tersier);
dan
Internet dengan menyebut nama
situsnya.
(4) Data Penunjang (bila dianggap perlu)
Data Penunjang dalam penelitian hukum
normatif berupa hasil wawancara
mendalam dari tokoh-tokoh kunci
(keyperson) bidang hukum. Tokoh kunci
ini harus disebutkan identitasnya (nama,
pekerjaan, jabatan, pendidikan, jenis
kelamin, alamat) dengan melampirkan
surat persetujuan yang ditanda tangani oleh
informan tersebut yang isinya tentang
kesediaan yang bersangkutan untuk
diwawancarai.
(5) Teknik Pengumpulan Bahan Hukum
Bahan-bahan hukum yang diperlukan
dalam penelitian ditelusuri menggunakan
metode bola salju (snow ball method) dan
teknik sistem kartu (card system).
(6) Teknik Analisis Bahan Hukum
Untuk menganalisis bahan-bahan hukum
yang telah terkumpul digunakan berbagai
teknik analisis seperti: deskripsi,
interpretasi, konstruksi, evaluasi,
argumentasi, atau sistimatisasi.
Teknik deskripsi adalah teknik dasar
analisis yang tidak dapat dihindari
penggunaannya. Deskripsi berarti uraian
apa adanya terhadap suatu kondisi atau
posisi dari proposisi- proposisi hukum atau
non hukum.
Teknik interpretasi berupa
penggunaan jenis-jenis penafsiran dalam
ilmu hukum seperti penafsiran gramatikal,
historis, sistimatis, teleologis, kontektual,
dan lain-lain.
Teknik konstruksi berupa
pembentukan konstruksi yuridis dengan
melakukan analogi dan pembalikan
proposisi (acontrario).
Teknik evaluasi adalah penilaian
berupa tepat atau tidak tepat, setuju atau
tidak setuju, benar atau salah, sah atau tidak
sah oleh peneliti terhadap suatu pandangan,
proposisi, pernyataan rumusan norma,
keputusan, baik yang tertera dalam bahan
primer maupun dalam bahan hukum
sekunder.
Teknik argumentasi tidak bisa
dilepaskan dari teknik evaluasi karena
penilaian harus didasarkan pada alasan-
alasan yang bersifat penalaran hukum.
Dalam pembahasan permasalahan hukum
makin banyak argumen makin
menunjukkan kedalaman penalaran hukum.
Teknik sistematisasi adalah berupa
upaya mencari kaitan rumusan suatu
konsep hukum atau proposisi hukum antara
peraturan perundang-undangan yang
sederajat maupun antara yang tidak
sederajat.
I. Bab I Pendahuluan
Bab Pendahuluan memuat: Latar Belakang
Masalah, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup
Masalah, Orisinalitas, Tujuan Penulisan, Manfaat
Penulisan dan Metode Penelitian.
a. Latar Belakang Masalah:
Latar belakang masalah memuat uraian
tentang hal-hal yang melatarbelakangi masalah,
antara lain:
1) terjadi kesenjangan antara das sollen (Law
in Book) dan das sein (Law in Action);
2) memberikan gambaran yang lengkap
tentang fenomena hukum, kenyataan yang
dihadapi oleh peneliti atau situasi tertentu
yang tidak dapat berjalan dengan baik dan
memuaskan sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang seharusnya berlaku;
3) penerapan peraturan yang tidak efektif;
4) perilaku (behaviour) yang menyimpang
dari tatanan dan nilai- nilai yang
seharusnya; atau
5) situasi dalam kehidupan masyarakat yang
mulai mengalami perubahan-
perubahan/transformasi yang cepat,
sementara hukum positif tidak dapat
berfungsi efektif untuk menata
perkembangan tersebut dan bahkan
mungkin hukum yang tertinggal jauh
dibelakang.
Uraian dalam latar belakang bersifat atraktif
yaitu dengan mengemukakan fenomena hukum,
situasi kongkrit, atau kasus- kasus hukum yang
mendapatkan sorotan aktual di masyarakat, dan
atau media massa atau respon terhadap artikel
ilmiah atau laporan penelitian hukum sebelumnya,
dan lain-lainnya yang oleh si peneliti dianggap
perlu untuk mendapat pengkajian secara lebih
mendalam dalam rangka pengembangan ilmu
hukum.
b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan konsekuensi
logis dari pemaparan latar belakang permasalahan.
Masalah yang diajukan hendaknya memenuhi
kriteria permasalahan yang Researchable yaitu
mempunyai kontribusi profesional, mempunyai
derajat keunikan dan keaslian, serta layak untuk
diteliti. (misalnya terjadi kesenjangan antara das
sollen dan das sein).
Dalam menentukan “masalah penelitian”,
selain berpatokan pada kriteria seperti tersebut di
atas, si peneliti juga harus peka dan mampu
mengenali penelitian ilmu hukum dengan aspek
empiris apa yang hendak dilakukannya, apakah
penelitian tentang berlakunya hukum, penelitian
tentang berfungsinya hukum, penelitian efektifitas
hukum, atau penelitian dampak hukum.
Rumusan masalah yang digunakan dalam
penulisan skripsi dapat menggunakan kalimat tanya
atau kalimat berita.
d. Orisinalitas
Mahasiswa diwajibkan untuk menuliskan
penelitian-penelitian terdahulu yang sejenis dan
menjelaskan perbedaan penelitian terdahulu
(originalitas). Untuk penelitian yang belum ada
penelitian terdahulunya, mahasiswa wajib
menjelaskan bahwa belum pernah ada penelitian
mengenai masalah yang diangkat dalam usulan
penelitian yang bersangkutan. Untuk substansi
pembeda minimal 2 (dua) dengan indikator
pembeda diantaranya adalah: tempat, tahun,
permasalahan, dll.
e. Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan meliputi tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan umum (het doel van het
onderzoek) berupa upaya peneliti untuk
pengembangan ilmu hukum terkait dengan
paradigma science as a process (ilmu sebagai
proses). Dengan paradigma ini ilmu tidak akan
pernah mandek (final) dalam penggaliannya atas
kebenaran di bidang obyeknya masing-masing.
Tujuan khusus (het doel in het onderzoek)
mendalami permasalahan hukum secara khusus
yang tersirat dalam rumusan permasalahan
penelitian.
f. Manfaat Penulisan
Manfaat Penulisan meliputi: manfaat teoritis
dan manfaat praktis. Manfaat teoritis memberikan
kontribusi bagi pengembangan ilmu hukum.
Manfaat praktis memberikan kontribusi untuk
keperluan praktek
g. Landasan Teoritis
Landasan Teoritis meliputi: filosofi, teori
hukum, asas-asas hukum, norma, konsep-konsep
hukum, dan doktrin yang dipakai landasan untuk
membahas permasalahan penelitian.
Dalam setiap penelitian harus disertai dengan
pemikiran–pemikiran teoritis, oleh karena ada
hubungan timbal balik yang erat antara teori dengan
kegiatan pengumpulan dan pengolahan data,
analisa serta konstruksi data.
Dengan mengedepankan teori-teori dalam
suatu penelitian dapat dijelaskan fenomena hukum
yang dihadapi. Penelitian hukum empiris sifat
kebenaran keilmuannya adalah ”korespondensi”.
Dalam penelitian hukum dengan aspek
empiris, terutama yang sifatnya eksplanatoris yaitu
yang hendak melihat pengaruh/dampak atau adanya
hubungan antara satu variabel dengan variabel
lainnya maka hipotesis mutlak diperlukan, dan
untuk itu landasan teoritis diganti dengan kerangka
teoritis.
h. Hipotesis
Hipotesis tidak perlu dicantumkan dalam
penelitian yang bersifat eksploratif. Pada penelitian
yang bersifat deskriptif, hipotesis dapat dibuat jika
diperlukan. Sedangkan dalam penelitian
eksplanatoris, wajib mencantumkan hipótesis.
i. Metode Penelitian
(1) Jenis Penelitian
Berisi uraian tentang alasan dipilihnya
penelitian hukum Empiris. Dalam penelitian
hukum empiris, hukum dikonsepkan sebagai
suatu gejala empiris yang dapat diamati di dalam
kehidupan nyata. Dalam konteks ini hukum tidak
semata-mata dikonsepkan sebagai suatu gejala
normatif yang otonom, sebagai ius constituendum
(law as what ought to be), dan tidak pula semata-
mata sebagai ius constitutum (law as what it is in
the book), akan tetapi secara empiris sebagai ius
operatum (law as what it is in society). Hukum
sebagai “law as what it is in society”, hukum
sebagai gejala sosio empirik dapat dipelajari di
satu sisi sebagai suatu independent variable yang
menimbulkan efek-efek pada pelbagai kehidupan
sosial, dan di lain sisi sebagai suatu dependent
variable yang muncul sebagai akibat berbagai
ragam kekuatan dalam proses sosial (studi
mengenai law in process)
Seorang peneliti hukum empiris pada
dasarnya adalah seorang peneliti yang memiliki
latar belakang keahlian di bidang hukum, yang
sedang meneliti tentang hukum dalam prosesnya,
hukum dalam interaksinya, hukum dalam
penerapannya dan atau pengaruhnya di dalam
kehidupan masyarakat.
Untuk membedakannya dengan peneliti
dari cabang ilmu sosial lainnya yang sedang
meneliti hukum, maka seorang peneliti hukum
yang sedang melakukan penelitian hukum empiris
harus tetap berpijak pada disiplin ilmunya atau
areanya, yaitu meneliti fakta hukum dalam
kehidupan masyarakat dari kacamata atau cara
berpikir seorang ahli hukum. Misalnya dengan
mengkaji dan menelaahnya dari aspek peraturan
dan kebijakan, hak dan kewajiban, atau proses
penanganan sengketa, dan lain sebagainya.
Pada intinya, penelitian hukum empiris
berbeda dengan penelitian sosial pada umumnya
yang berobyekkan hukum (misalnya seorang
sosiolog yang sedang meneliti hukum). Perbedaan
tersebut dapat dicermati dari karakteristik data
yang digunakan. Dalam penelitian hukum empiris
digunakan data sekunder dan data primer. Data
sekunder dalam penelitian hukum Empiris
merupakan bahan hukum. Data sekunder tersebut
di atas digunakan sebagai data awal dan kemudian
secara terus-menerus digunakan dengan data
primer. Setelah data primer diperoleh dari
penelitian di lapangan, kedua data tersebut
digabung, ditelaah dan dianalisis.
b) Penelitian Deskriptif.
Penelitian deskriptif pada penelitian secara
umum, termasuk pula didalamnya
penelitian ilmu hukum, bertujuan
menggambarkan secara tepat sifat-sifat
suatu individu, keadaan, gejala atau
kelompok tertentu, atau untuk menentukan
penyebaran suatu gejala, atau untuk
menentukan ada tidaknya hubungan antara
suatu gejala dengan gejala lain dalam
masyarakat. Dalam penelitian ini teori-
teori, ketentuan peraturan, norma-norma
hukum, karya tulis yang dimuat baik dalam
literatur maupun jurnal, doktrin, serta
laporan penelitian terdahulu sudah mulai
ada dan bahkan jumlahnya cukup memadai,
sehingga dalam penelitian ini hipotesis
boleh ada atau boleh juga tidak. Hal
tersebut sangat tergantung dari si peneliti,
dengan kata lain, keberadaan hipotesis
tidak mutlak diperlukan. Namun demikian,
jika peneliti mencoba merumuskan
hipotesis itu akan sangat berguna dan lebih
baik karena dapat digunakan sebagai
pegangan dalam melangkah lebih jauh
dalam penelitian seterusnya. Penelitian
deskriptif dapat membentuk teori-teori baru
atau dapat memperkuat teori yang sudah
ada. Contoh penelitian ini misalnya tentang
pandangan mengenai berfungsinya hukum
dalam masyarakat.
c) Penelitian eksplanatoris.
Penelitian eksplanatoris menguji hipotesis
yaitu penelitian yang ingin mengetahui
pengaruh atau dampak suatu variabel
terhadap variabel lainnya atau penelitian
tentang hubungan atau korelasi suatu
variabel. Disini hipotesis mutlak harus ada.
Contohnya: Pengaruh Deregulasi Di
Bidang Penanaman Modal Asing Terhadap
Iklim Investasi.
d) Penelitian verifikatif
Penelitian yang bertujuan untuk menguji
teori.
(4) Data dan Sumber Data
Data yang diteliti dalam penelitian hukum
empiris ada dua jenis yaitu data primer dan data
sekunder. Data Primer bersumber dari penelitian
lapangan yaitu data yang diperoleh langsung dari
sumber pertama di lapangan baik dari responden
maupun informan. Data sekunder bersumber dari
penelitian kepustakaan.
�
�=
�
i = Interval
N = jumlah populasi
n = jumlah sample
- Editing
Proses editing dilakukan terhadap
kuesioner-kuesioner untuk memastikan
bahwa seluruh kuesioner sudah terisi
dan terjawab dengan lengkap dan benar
- Coding
Setelah proses editing selesai
selanjutnya dilakukan coding. Dalam
proses ini dilakukan pengklasifikasian
jawaban-jawaban para responden
menurut kriteria atau macam jawaban
yang telah ditetapkan. Klasifikasi
dilakukan dengan cara memberi tanda
kepada masing- masing jawaban yaitu
dengan tanda atau kode tertentu.
Misalnya dengan kode “angka” 01, 02,
03 untuk masing- masing jawaban yang
berbeda.
- Tallying
Setelah coding selesai dilakukan, tahap
berikutnya adalah melakukan distribusi
data dalam frekuensi-frekuensi tertentu
dengan cara tallying.
- Tabulasi
Tabulasi adalah proses penyusunan data
ke dalam bentuk tabel. Sampai pada
tahap ini proses pengolahan data sudah
selesai dan data siap untuk dianalisis
secara kuantitatif dengan menerapkan
rumus-rumus tertentu.
TABEL 1
Pengetahuan Pemilik Merek Terhadap
Kegunaan Pendaftaran Hak Merek
Pengetahuan f %
Tahu 50 50
Tidak tahu 30 30
Ragu-ragu 20 20
Jumlah 100 100
Sumber: fiktif
Contoh :
Nomor :-
Lampiran : 1 (satu) gabung
Hal : Pengajuan Usulan (Outline) Skripsi
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana
di-
Denpasar
Yang bertanda tangan di bawah ini mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Udayana:
Nama :
NIM :
Semester :
Program Kekhususan :
Alamat :
Denpasar,.............................
Hormat saya,
(............................................)
Catatan : huruf Times New Roman 12
Lampiran 2: Halaman Sampul Depan dan Sampul Dalam Usulan Penelitian
USULAN PENELITIAN
(Huruf Times New Roman 14)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020
(Huruf Times New Roman 14)
Lampiran 3: Halaman Sampul Depan dan Sampul Dalam Skripsi
SKRIPSI
(Huruf Times New Roman 14)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020
(Huruf Times New Roman 14)
Lampiran 4 : Halaman Prasyarat Gelar Sarjana Hukum
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020
(Huruf Times New Roman 14)
Lampiran 5 : Halaman Persetujuan Pembimbing Skripsi
Pembimbing I
………………………………..
NIP…………………………..
Pembimbing II
…..…………………………..
NIP…………………………..
Ketua : …………………
Sekretaris : ………………....
Anggota : 1………………..
2………………..
3………………..
Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya Ilmiah/ Penulisan Hukum/Skripsi ini
merupakan hasil karya asli penulis, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun, dan sepanjang pengetahuan
penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh penulis
lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat sebagai pertanggungjawaban ilmiah tanpa ada
paksaan maupun tekanan dari pihak manapun juga.
Denpasar, …………..
Yang menyatakan,
Materai 6.000
Tanda Tangan
(Nama Terang)
NIM
1). Kurikulum ini mulai berlaku pada semester genap tahun akademik 2020/2021 untuk
mahasiswa Program Studi S1 Sarjana Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Udayana
angkatan tahun 2020 ke atas, dan bagi mahasiswa angkatan tahun 2019 ke bawah (2018,
2017, 2016, dst) dapat menyesuaikan.
2). Bagi mahasiswa angkatan sebelum tahun akademik 2020/2021, kredit yang telah
diperoleh tetap diakui dengan penyesuaian.
3). Bilamana terdapat dua ketentuan yang berbeda untuk hal yang sama, maka ketentuan
yang dipakai adalah ketentuan yang menguntungkan mahasiswa.
4). Untuk kelancaran proses belajar mengajar serta peningkatan mutu kelulusan, maka
diharapkan kepada semua civitas akademika Fakultas Hukum Universitas Udayana untuk
melaksanakan Panduan Akademik dan Penulisan Skripsi ini dengan penuh tanggung
jawab.
Lampiran 8 : Contoh Form Penilaian Evaluasi Akhir Pembelajaran
EVALUASI FINAL/AKHIR
TOTAL
PRESENTASE EVALUASI EVALUASI
ANGKA dan
No. NIM NAMA KEHADIRAN PROSES HASIL
HURUF
MAHASISWA (60) (40)
(100)
100% 0 0 0 E
100% 0 0 0 E
100% 0 0 0 E
100% 0 0 0 E
100% 0 0 0 E
100% 0 0 0 E
100% 0 0 0 E
100% 0 0 0 E
100% 0 0 0 E
100% 0 0 0 E
100% 0 0 0 E
100% 0 0 0 E
100% 0 0 0 E
100% 0 0 0 E
100% 0 0 0 E
100% 0 0 0 E
100% 0 0 0 E
100% 0 0 0 E
100% 0 0 0 E
100% 0 0 0 E
100% 0 0 0 E
100% 0 0 0 E
100% 0 0 E
100% 0 0 0 E
100% 0 0 0 E
100% 0 0 0 E
100% 0 0 0 E
100% 0 0 0 B+
100% 0 0 0 E
100% 0 0 0 E
Lampiran 9 : Contoh Form Penilaian Evaluasi Proses Pembelajaran
Tahun Ajaran : Kode Mata Kuliah :
Kelas : Nama Mata Kuliah :
Dosen : Ketua :
Anggota :
Kemampuan
Berprestasi
Keaktifan
Kemampuan &
Presentase di Kelas
Menulis/ Powerpoint Kehadiran Total
No. NIM NAMA Kehadiran dan
Tugas Paper Kelompok (10%) (60%)
Mahasiswa Softskill
(10%) dan
(20%)
Perorangan
(20%)