A. MANAJEMEN KHUSUS 1. Ketentuan Khusus a. Pengertian Musabaqah seni baca Al-Qur’an adalah suatu jenis lomba membaca Al-Qur’an dengan bacaan mujawwad dan murattal, yaitu bacaan Al-Qur’an yang mengandung nilai ilmu membaca, seni baca dan adab membaca menurut pedoman yang telah ditentukan. b. Golongan musabaqah Cabang seni baca Al-Qur’an terdiri atas 1 (satu) golongan, yang bisa diikuti oleh peserta pria (qari) dan peserta wanita (qariah), yaitu: Golongan tartil Al-Qur’an c. Peserta musabaqah 1) Peserta musabaqah cabang seni baca Al-Qur’an adalah qari/qariah yang memenuhi ketentuan umum dengan persyaratan umur sebagai berikut: (a) Golongan tartil Al-Qur’an, umur maksimal 12 tahun 11 bulan 29 hari. 2) Ketentuan umur untuk semua golongan di atas terhitung sejak tanggal 1 juli tahun berjalan, kecuali apabila ada aturan khusus. d. Qira’at Qira’at cabang tilawah yang digunakan adalah qira’at Imam ‘Ashim riwayat Hafsh Thariq as-Syatibiyyah dengan martabat mujawwad kecuali golongan tartil, yaitu dengan martabat murattal. e. Maqra’ 1) Maqra’ adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang harus dibaca oleh peserta dalam pelaksanaan musabaqah yang ditetapkan oleh LPTQ untuk semua peserta pada MTQ/STQH, baik pada babak penyisihan maupun babak final. 2) Maqra’ untuk setiap golongan, baik dalam babak penyisihan maupun dalam babak final ditentukan sebagai berikut: (a) Golongan anak-anak: juz 1 s/d juz 10 f. Waktu Musabaqah Musabaqah cabang seni baca Al-Qur’an dilaksanakan pada pagi, siang, sore, dan malam hari. 2. Perangkat Musabaqah a. Tempat 1) Mimbar tilawah, yaitu tempat penampilan peserta yang aman dari gangguan, yang dapat mengurangi konsentrasi peserta. 2) Ruang majelis hakim, yaitu: ruang tempat menilai yang diatur sedemikian rupa, sehingga hakim tidak melihat peserta yang tampil baik langsung maupun tidak langsung, tetapi dapat mendengar dengan jelas bacaan peserta dan aman dari gangguan yang mengurangi konsentrasi penilaian, serta terdiri atas meja kerja yang terpisah satu sama lain sesuai jumlah hakim yang bertugas. 3) Tempat peserta, terdiri atas: (a) Ruang tunggu peserta pria dan wanita yang akan tampil dan dekat dengan mimbar tilawah. (b) Ruang tunggu giliran baca, yaitu kursi yang disediakan bagi peserta yang akan tampil berikutnya. 4) Ruang/tempat petugas musabaqah, terdiri atas: (a) Ruang petugas, untuk keperluan: (1) Penentuan giliran baca (2) Petugas maqra’ (3) Pendamping peserta (b) Ruang tempat pembawa acara/pemanggil peserta yang berdekatan dengan ruang tunggu peserta dan ruang petugas lainnya. b. Perlengkapan/peralatan/bahan Perlengkapan dan peralatan serta bahan yang diperlukan dalam penyelenggaraan musabaqah seni baca Al- Qur’an, terdiri atas: 1) Microphone dan rehal di mimbar tilawah. 2) Kipas h cabang seni angin/AC baca Al-Qur’an adalah: 3) Meja dan kursi 1) Petugas maqra’ untuk majelis hakim 2) Petugas pendamping peserta 4) Mushaf Al- Qur’an Braille 3) Pembawa acara/MC c. Petugas 4) Pengatur waktu tampil Petugas d. Tempat Kegiatan yang Musabaqah : diperluka Halaman Masjid Jami’ Al n dalam Muttaqin musabaqa 3. Pelaksanaan Musabaqah Proses pelaksanaan musabaqah, terdiri atas: a. Tahap persiapan 1) Persiapan musabaqah yang dimulai sejak pendaftaran, pengesahan, penentuan nomor, serta penjadwalan tampil peserta, adalah sebagaimana tercantum dalam ketentuan umum. b. Tahap pelaksanaan 1) Babak Penyisihan (a) Penentuan maqra’ Penentuan maqra’ peserta yang akan tampil dilakukan sebagai berikut: (1) Surah dan ayat yang akan dibacakan, diberikan pada saat akan penampilan (b) Penampilan Penampilan peserta musabaqah dilaksanakan sebagai berikut: (1) Giliran tampil (a) Penampilan peserta diatur berdasarkan giliran sesuai nomor peserta. (b) Penampilan peserta diatur bergantian pria dan wanita. (c) Ketentuan penampilan sebagaimana tercantum dalam ketentuan umum. (2) Lama penampilan Lama penampilan bagi setiap peserta adalah lama membaca sebagai berikut: (a) Golongan tartil (penyisihan dan final): 5-7 menit. (3) Cara tampil (a) Peserta musabaqah cabang seni baca Al- Qur’an, tampil dengan cara membaca melalui mushaf, baik babak penyisihan maupun babak final. (b) Tanda persiapan, mulai, persiapan akhir dan selesainya waktu diatur oleh majelis hakim (pengatur lampu isyarat). (c) Penentuan finalis Finalis diputuskan oleh majelis hakim melalui rapat majelis. (d) Pengumuman finalis dilaksanakan oleh dewan hakim.