Anda di halaman 1dari 7

MUSABAQAH CABANG TAFSIR AL-QUR’AN

Makalah
Dipersentasikan Untuk Memenuhi Tugas Semester VI Pada Mata Kuliah
METODE PERHAKIMAN MTQ

Oleh Kelompok VI:

Ismullailatul Fajri : 2018. 2283

Imran Saberimanua : 2015. 1988

Muhammad Furqan : 2018. 2300

Zainal Kelana : 2015. 1982

Dosen Pengampu:
Drs. Asmini Maizan, M.A

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN
ILMU ALQUR’AN (STAI-PIQ)
SUMATERA BARAT
1442 H / 2021 M
A. Penghakiman Bidang Tafsir
1. Cara Penilaian
a. Bidang Tahfizh
Cara penilaian Bidang Tahfizh (Tahfizh, Taj wid dan Fashahah)
sama dengan cara peni laian pada Musabaqah Hifzh al-Qur'an. (Lihat
halaman 138-145)

b. Bidang Tafsir
1) Mufradat/Kosa Kata/Vocabulary
a) Angka penilaian mufradat maksimal
b) Penilaian setiap soal dimulai dari angka 0, kemudian ditambah
sesuai dengan ketepatan dan kesempurnaan jawaban.
2) Munasabah Ayat dan atau Sabab al-Nuzul
a) Angka penilaian Munasabah Ayat dan Sabab al-Nuzul
maksimal 20
b) Penilaian setiap soal dimulai dari ang ka 0, kemudian ditambah
sesuai dengan ketepatan dan kesempurnaan jawaban
3) Murad al-Ayat /Tafsir, Wawasan dan Durus
Mustafadah/kesimpulan
a) Angka penilaian Murad al-Ayat maksi mal 50
b) Penilaian setiap soal dimulai dari angka 0, kemudian ditambah
sesuai dengan ketepatan dan kesempurnaan jawaban.
c) Komponen murad al ayat terdiri dari tiga :
(1) Tafsir dengan nilai 20
(2) Wawasan dengan nilai 20
(3) Durus dengan nilai 10
d) Ta'bir/Bahasa/ Eloquent
(1) Angka penilaian ta'bir (bahasa) maksimal 20
(2) Penilaian dimulai dari angka mini mum 0, kemudian
ditambah sesuai dengan ketepatan bahasa serta kelan caran
dari keindahan uslub/gaya.
(3) Ketepatan pemakaian kata, susunan dan kaedah bahasa
dinilai 15, dan ni lai lebih 5 diberikan kepada peserta yang
lancar sekali dan mempunyai us lub (gaya bahasa) yang
indah.

B. Perangkat Penghakiman
1. Personalia
a. Komposisi Majelis Hakim
Majelis Hakim Tafsir Bahasa Arab, Indonesia dan Inggris terdiri
dari Ketua, anggota dan panitera.
b. Ketua Majelis merangkap anggota, dan anggo ta yang terdiri dari :
1) Seorang Hakim penanya Tahfizh dan seorang Hakim penanya Tafsir,
masing masing tidak menilai.
2) Hakim penilai bidang Tahfizh 3 orang
3) Hakim penilai bidang Tajwid merangkap bidang Fashahah 3 orang
4) Hakim penilai bidang Tafsir 3 orang.
c. Ketentuan Majelis Hakim
1) Pada Musabaqah Tingkat Nasional hakim penanya dan penilai bidang
tahfizh ha rus seorang hafizh dan pada Musabaqah Tingkat Provinsi
ke bawah sedapat mung kin disesuaikan dengan ketentuan ini.
2) Pada Musabaqah Tingkat Nasional jum lah hakim penilai masing-
masing bidang 3 orang, pada tingkat Provinsi ke bawah sedapat
mungkin menyesuaikan dengan ketentuan ini.
3) Hakim penanya bidang Tafsir bisa pertanyaan untuk menggali lebih
jauh kemampuan peserta, dengan tetap mengacu kepada soal yang
ditetapkan, dengan ketentuan apabila jawabannya betul, dapat
menambah nilai bidang tafsir dan kalau salah tidak men gurangi nilai
sebelum penambahan per tanyaan.

2. Tempat Tugas
a. Dalam menjalankan tugas penilaian masing masing Hakim menempati
ruangan yang ter pisah.
b. Hakim penanya dan penilai tafsir menempati ruangan terdekat dengan
mimbar dan bertu rut-turut hakim penilai fashahah, tajwid dan tahfizh.

3. Sarana dan Perlengkapan


a. Sarana Administrasi
1) Formulir penilaian
2) Maqra
3) Ballpoint
4) Block note atau kertas kosong
5) Kalkulator
b. Sarana Penunjang
1) Mushaf Bahriyah (Pojok)
2) Kitab Tafsir
3) Headphone
4) Wekker/Stopwatch
5) Microphone
6) Tas atau Map
7) Buku Pedoman
8) Jadwal Penampilan
9) Jadwal dan Pembagian Tugas

4. Obyek Penilaian
a. Ketentuan tentang obyek penilaian bidang Tahfizh sama dengan
ketentuan dalam musabaqah Hifzh al-Qur'an. (lihat halaman 148 149)
b. Bidang Tafsir
1) Materi soal-soal Tafsir adalah juz yang su dah ditentukan dan terdiri
dari :
a) 5 pertanyaan tentang Mufradat
b) Pertanyaan tentang Munasabah al Ayat dan atau Sabab al-Nuzul
c) Pertanyaan tentang Murad al-Ayat (tafsir)
d) Pertanyaan tentang Wawasan.
e) Pertanyaan tentang Durus (kesimpu lan).
2) Materi soal didasarkan pada al-Qur'an dan Terjemahnya dan Tafsir
yang diter bitkan oleh Departemen Agama RI, kitab tafsir yang
mu'tabar seperti al-Maraghi, Shafwat al Tafasir, al-Munir dan lain-
lain.
3) Soal dan jawaban dalam musabaqah dis ampaikan dalam bahasa
Arab yang fu sha, atau bahasa Indonesia yang baik dan benar dan
bahasa Inggris yang baku.

C. Pelaksanaan Perhakiman
1. Penampilan
a. Pelaksanaan Musabaqah Tafsir al-Qur'an Ba hasa Arab, Bahasa
Indonesia dan Bahasa Ing gris pada MTQ/STQ Tingkat Nasional
dilaksa nakan dengan dua babak, yaitu babak penyisi han dan babak
final. Untuk tingkat provinsi ke bawah sesuai kemampuan.
b. Penampilan dilaksanakan dengan cara :
1) Peserta tidak perlu memberi salam pada permulaan dan akhir
bacaan. Pada akhir penampilan setelah selesai pertanyaan Tafsir
dan jawabannya, Hakim Penanya menutup dengan "Baraka Allah
fik”, atau yang sejenis, dan peserta cukup mengu capkan "wallahu
A'lam bish Showab"
2) Peserta menjawab pertanyaan Tahfizh ke mudian pertanyaan
Tafsir.
3) Peserta menjawab langsung setiap per tanyaan setelah hakim
penanya selesai membacakan pertanyaan.
2. Lama Penampilan
Waktu untuk menjawab seluruh pertanyaan Tafsir maksimal 15
menit, dan Tahfizh sebanyak 15 - 20 baris untuk setiap pertanyaan.

3. Penilaian
a. Hakim memberi penilaian langsung kepada setiap peserta pada
formulir yang tersedia sesaat setelah penampilan.
b. Hakim memberikan catatan-catatan yang per lu sebagai dasar atas
nilai yang diberikan.
c. Nilai yang telah dibuat oleh Hakim dikumpul kan oleh Panitera dan
dimasukkan ke dalam daftar rekapitulasi.

4. Penentuan Finalis dan Kejuaraan


a. Penentuan Finalis
1) Finalis ditentukan dalam Sidang Majelis Hakim berdasar jumlah
nilai yang telah diberikan oleh Hakim. Dewan Hakim
mengukuhkan para finalis dalam Surat Keputusan.
2) Penentuan finalis ditentukan atas dasar jumlah nilai tertinggi 1, 2
dan 3.
3) Bila terjadi nilai yang sama antara dua peserta atau lebih, maka
penentuan uru tannya didasarkan secara bertahap pada nilai
tertinggi bidang Tafsir, Tahfizh kemu dian bidang Tajwid. Apabila
tetap sama, maka dimungkinkan finalis lebih dari 3 peserta
b. Penentuan Kejuaraan
1) Dewan Hakim menetapkan 3 peserta yang diusulkan Majelis
Hakim sebagai peserta terbaik peringkat I, II, dan III, berdasar kan
nilai babak final, serta juara IV, V dan VI berdasarkan nilai
tertinggi pada babak penyisihan, sebagai juara harapan I, II dan
III.
2) Bila terjadi nilai sama, maka penentuan didasarkan secara
bertahap pada nilai ter tinggi di bidang Tafsir, Tahfizh kemudian
bidang Tajwid. Bila tetap sama, maka di mungkinkan adanya juara
kembar.

5. Tanda Isyarat.
Pertanyaan Tahfizh dapat disampaikan secara langsung oleh
Hakim Penanya Tahfizh atau melalui tulisan di layar monitor. Tanda
isyarat pada musabaqah Tafsir al-Qur'an bidang hifzhnya sama dengan
tanda/isyarat seperti pada cabang Hifzh al-Qur'an. Untuk soal 'Tafsir
langsung disampaikan oleh Hakim Penanya Tafsir.
KESIMPULAN

1. Cara Penilaian
a. Bidang Tahfizh
b. Bidang Tafsir
B. Perangkat Penghakiman
1. Personalia
a. Komposisi Majelis Hakim
b. Ketua Majelis merangkap anggota, dan anggota
c. Ketentuan Majelis Hakim
2. Tempat Tugas
3. Sarana dan Perlengkapan
a. Sarana Penunjang
b. Sarana Administrasi
4. Obyek Penilaian
a. Ketentuan tentang obyek penilaian bidang Tahfizh sama dengan
ketentuan dalam musabaqah Hifzh al-Qur'an.
b. Bidang Tafsir
C. Pelaksanaan Perhakiman
a. Penampilan
b. Lama Penampilan
c. Penilaian
d. Penentuan Finalis dan Kejuaraan
e. Tanda Isyarat

Anda mungkin juga menyukai