Anda di halaman 1dari 2

Mengapa Dalam Penggunaan Rumus Baris dan Deret Aritmetika Menggunakan Beda

Sedangkan Pada Baris dan Deret Geometri Menggunakan Rasio, Mengapa Tidak
Sebaliknya ?
Rumus beda digunakan untuk baris dan deret aritmetika karena sifat dasar dari
barisan aritmetika adalah pertambahan yang tetap antara setiap dua suku berurutan dalam
barisan tersebut.
Misalkan kita memiliki sebuah barisan aritmetika dengan suku pertama (a1) dan beda (b). kita
ingin membuktikan rumus menggunakan beda untuk mencari suku ke-n dari baris aritmetika
bahwa an = a1 + (n-1)b.
Bukti :
 Suku pertama : a1
 Suku kedua : a1 + b
 Suku ketiga : a1 + 2b
 Suku keempat : a1 + 3b
 …
 …
 Suku ke-n : a1 + (n-1)b

Berdasarkan uraian tersebut, terbukti bahwa setiap suku ke-n adalah suku pertama
ditambah dengan (n-1)b.
Kita tidak boleh menggunakan rasio untuk menentukan baris dan deret pada
aritmetika, karena hanya akan menghasilkan suku-suku yang terus-menerus berkembang
secara eksponensial, yang tidak sesuai dengan sifat dasar aritmetika yang seharusnya
memiliki penambahan yang tetap antara setiap dua suku berurutan.
Contoh :
Jika kita menggunakan rasio pada barisan aritmetika dengan suku pertama (a1)
dan rasio (r), maka suku ke-n dalam barisan tersebut akan dihitung sebagai an = a1 × r(n-1).
Tetapi, hasilnya tidak konsisten dengan sifat aritmetika yang seharusnya memiliki
penambahan yang tetap.
Pembuktian dari rumus tersebut juga akan gagal, karena tidak dapat menemukan
hubungan konstan antara setiap dua suku berurutan dalam barisan tersebut.

Sedangkan, Rumus rasio digunakan untuk baris dan deret pada geometri karena sifat
dasar dari geometri adalah penggandaan yang tetap antara setiap dua suku berurutan dalam
barisan tersebut.
Misalkan kita memiliki sebuah barisan aritmetika dengan suku pertama (a1) dan rasio (r). kita
ingin membuktikan rumus menggunakan beda untuk mencari suku ke-n dari baris aritmetika
bahwa an = a1 × r(n-1).
Bukti :
 Suku pertama : a1
 Suku kedua : a1 × r
 Suku ketiga : a1 × r2
 Suku keempat : a1 × r3
 …
 …
 Suku ke-n : a1 × r(n-1).

Berdasarkan uraian tersebut, terbukti bahwa pola setiap suku ke-n adalah suku pertama
dikali rasio dipangkatkan dengan (n-1).

Ketika menggunakan beda pada barisan geometri, akan terjadi situasi yang sama dengan
jika kita menggunakan rasio pada baris dan deret aritmetika. Barisan geometri seharusnya
memiliki pertambahan yang berlipat ganda yang disebut dengan rasio. Sehingga, apabila
kita menggunakan beda pada baris dan deret geometri akan menghasilkan suku-suku yang
tidak konsisten sesuai dengan sifat dasarnya.

Dengan demikian, rumus beda digunakan untuk barisan dan deret aritmatika karena
sifat dasar pertambahan yang tetap, sedangkan rumus rasio digunakan untuk barisan dan
deret geometri karena sifat dasar penggandaan yang tetap. Penerapan rumus-rumus ini
memungkinkan kita untuk dengan mudah menemukan suku-suku yang diinginkan dalam
barisan atau deret sesuai dengan sifat dasarnya.

Anda mungkin juga menyukai