Anda di halaman 1dari 71

PELATIHAN PEMBEKALAN

MELAKUKAN INSPEKSI K3 KONSTRUKSI


Dinas PUPR Provinsi Jambi Bidang Bina Konstruksi

JUDUL UNIT ELEMEN KOMPETNSI

1. S. 941200.012.01 1. Menyusun Sasaran K3 Konstruksi;


2. Menyusun Program Kerja K3 Konstruksi
Menyusun Sasaran dan Berdasarkan Sasaran K3 Konstruksi yang
Program K3 Konstruksi Telah Ditetapkan;
3. Merekomendasikan Sasaran dan Program
Kerja K3 Konstruksi.

2. S. 941200.015.01 1. Mengindentifikasi Prosedur Inspeksi K3


Konstruksi;
Melakukan Inspeksi K3
Konstruksi 2. Melaksanakan Inspeksi K3 Konstruksi Sesuai
Dengan Prosedur Yang Telah Ditetapkan.

Narasumber :
Ir. Isi Buana, S.T.
Jambi, 09 Oktober 2023
Ir. Isi Buana, S.T.
MULAI TAHUN 2019 KITA KONSENTRASI PADA PEMBANGUNAN SDM INDONESIA

Inpres 9/2016
Penguatan Pendidikan &
Pelatihan Vokasi menjadi
Bekasi, 27/12/2017 prioritas Pemerintah
“salah satu kunci penting dalam Pembangunan
SDM dan Peningkatan Daya Saing adalah
Standardisasi & Sertifikasi”
STANDAR
KOMPETENSI
P E N G A K U A N ATA S
KOMPETENSI KERJA

Merupakan Salah Satu Kebutuhan


Dasar Manusia Untuk Mendapat
Pengakuan Atas : Kepemilikan -
Pencapaian - Kemampuannya, Dari
Otoritas Yang Dinilai Berwenang
Memberi Pengakuan.
S E R T I F I K AT K O M P E T E N S I

Merupakan Produk Hukum SERTIFIKAT BNSP


Yang Menjadi Legitimasi
(Pengakuan) Terhadap
Capaian Kemampuan
Seseorang Dalam Melakukan
Pekerjaan Tertentu Yang
Ditetapkan Oleh Otoritas
Yang Berwenang, Berbasis
Pada Standar Kompetensi
Yang Telah Disepakati Dan
Ditetapkan.
KETERKAITAN SISTEM SERTIFIKASI

SKEMA
SERTIFIKASI
(PBNSP 210)
BNSP

LSP
Pedoman
SDM
Pembelajaran
KOMPETENSI
TUK

SISTEM SISTEM
ASESOR PELATIHAN
ASESMEN
Strategi
Pembelajaran
MENTORING
MUK Materi Uji Kompetensi
SKEMA SERTIFIKASI

 Standar Kompetensi dalam pengembangan Skema Sertifikasi harus


diverifikasi: SKKNI, Standar khusus, Standar Internasional.

 Sertifikat Kompetensi Merupakan produk hukum yang menjadi legitimasi


(pengakuan) terhadap capaian kemampuan seseorang dalam melakukan
pekerjaan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang, berbasis
pada standar kompetensi yang telah disepakati dan di tetapkan.

 Dikembangkan oleh Komite Skema.


• Skema KKNI dan Okupasi Nasional: oleh Komite Skema Otoritas
Kompeten.
• Skema Sertifikasi Klaster, unit dan profisiensi: oleh Komite Skema LSP.

SRN - IMT2015
DASAR REGULASI

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1999 Undang-Undang Nomor 13 Tahun


tentang Jasa Konstruksi diubah UU No 2 2003 tentang Ketenagakerjaan,
Th 2017 diubah UU no 11 Tentang Cipta
Kerja
menetapkan bahwa pelatihan kerja
diselenggarakan berdasarkan
“menyatakan bahwa tenaga kerja yang program pelatihan yang mengacu
melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pada standar kompetensi kerja
pengawasan konstruksi harus memiliki
sertifikat keahlian dan/atau keterampilan” No : 05/SE/LPJK/2022 Perubahan
Kedua

sertifikat keahlian dan/atau keterampilan


mencerminkan adanya tuntutan kualitas tenaga “Pedoman pemberian rekomendasi
kerja yang kompeten. LSP, serta Daftar Standar Kompetensi
Kerja dan Jabatan Kerja (Jabker)
Konstruksi perlu dilakukan
Penyesuaian”
SKEMA SERTIFIKASI & STANDAR
KOMPETENSI

DIKEMAS /
STANDAR DIPAKETKAN
UNIT KOMPETENSI
KOMPETENSI
SKEMA SERTIFIKASI
KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL
INDONESIA

9
 Adalah Kerangka Penjenjangan Kualifikasi
8
Kompetensi yang Dapat Menyandingkan,
7 Menyetarakan, dan Mengintegrasikan antara
6 Bidang Pendidikan dan Bidang Pelatihan
5 Kerja serta Pengalaman Kerja dalam Rangka
4 Pemberian Pengakuan Kompetensi Kerja
3 sesuai dengan Struktur Pekerjaan di
Berbagai Sektor.
2
1
Skema sertifikasi KKNI dan kesetaraan dgn Diklat dan jenjang tempat kerja

S3 S3T Spesialis 2
9

Spesialis 1 AHLI AHLI


S2 S2T 8

Profesi 7

S1 D IV 6
TEKNISI/ TEKNISI/
D III ANALIS ANALIS
5

D II 4
DI
3
OPERATOR OPERATOR
Sekolah Sekolah 2
Menengah Menegah
Umum Kejuruan 1
DEFINISI AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI
AHLI (MUDA) K3 KONSTRUKSI, menurut SKKNI; adalah Jabker/Skema yang
Mampu Mengidentifikasi-Bahaya berdasarkan lingkup pekerjaannya, menyusun
Sasaran dan Program-Kerja yang terangkum dalam Rencana Pelaksanaan K3
mengacu pada persyaratan kontrak kerja konstruksi, dengan Tingkat Resiko-
Rendah/Kecil, dan Memonitor Pengendalian Identifikasi Bahaya, Memiliki
Kemampuan Memecahkan Permasalahan K3 Bidang Keilmuannya melalui
Pendekatan Monodisipliner, serta Memiliki Kemampuan Melakukan Riset dan
Mengambil Keputusan Strategis dengan Akuntabilitas dan Tanggung-Jawab
Penuh atas Semua Aspek yang berada di bawah tanggung jawab Bidang
Keahliannya.
1. Menyusun Sasaran dan Program K3 Konstruksi

2. Melakukan Inspeksi K3 Konstruksi


BATASAN
VARIABEL
1. Konteks variabel

1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu pada lingkup pekerjaan jasa
konstruksi khususnya dalam menyusun sasaran dan program K3 konstruksi.

1.2 Unit kompetensi ini dilaksanakan dengan tujuan memenuhi kompetensi sebagai Ahli
Muda K3 Konstruksi dalam menyusun sasaran dan program K3 konstruksi, dengan tugas
utamanya antara lain:

1.2.1 Menyusun sasaran K3 Konstruksi;

1.2.2 Menyusun program kerja K3 Konstruksi berdasarkan Sasaran K3 Konstruksi


yang telah ditetapkan;

1.2.3 Merekomendasikan sasaran dan program kerja K3 Konstruksi.


2. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan
2.1 Peralatan kerja
2.1.1 Alat pengolah data
2.2 Perlengkapan kerja
2.2.1 Alat tulis kantor

2.2.2 Ruang/tempat kerja yang dilengkapi dengan meja dan kursi kerja
2.2.3 Dokumen referensi standar ataupun hukum dan peraturan perundang-undangan
keselamatan konstruksi, keselamatan kerja, kesehatan kerja, lingkungan, dan standar
persyaratan keamanan
2.2.4 Manual organisasi/perusahaan yang menjabarkan tentang visi, misi/tujuan
perusahaan, sasaran dan kerangka program kerja organisasi yang mencakup kegiatan
perusahaan secara menyeluruh yang bersifat umum dan/atau operasional
2.2.5 Manual K3 Organisasi/Perusahaan yang menjabarkan detail identifikasi potensi
bahaya, penilaian dan pengendalian resiko sesuai skala resiko pekerjaan yang
ditangung oleh perusahaan dalam mengelola pekerjaan konstruksi
2.2.6 Gambar Rencana K3 Konstruksi
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

3.2 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 10/PER/M/2021 tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) Bidang Pekerjaan Umum.

4. Norma dan Standar


4.1 Kode Etik dan Tata Laku Ahli K3 Konstruksi
4.2 Dokumen Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
4.3 Dokumen Sistem Manajemen Lingkungan (SML)
4.4 Dokumen Sistem Manajemen Mutu (SMM)
4.5 Manual K3 Konstruksi yang dirumuskan perusahaan
4.6 Panduan Praktis K3 Konstruksi Perusahaan
4.7 Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)

4.8 Standar Teknis, diantaranya: SNI, dan/atau standar pabrikan atau standar
internasional lainnya
Menyusun Sasaran dan Program K3 Konstruksi:
Membangun Lingkungan Kerja Yang Aman

Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) sangat penting dalam setiap industri,
termasuk Industri Konstruksi. Dalam industri konstruksi, banyak risiko dan
bahaya yang terkait dengan pekerjaan yang dilakukan oleh para pekerja. Oleh
karena itu, penting bagi perusahaan konstruksi untuk mengimplementasikan
program K3 yang efektif dan menyusun sasaran yang dapat membantu
mencapai tujuan ini. Materi ini akan membahas mengenai pentingnya
menyusun sasaran dan program K3 konstruksi dan kaitannya dengan
membentuk lingkungan kerja yang aman. Artikel ini juga akan membahas
tentang hierarki yang tepat untuk menyusun program K3 dan memastikan
lingkungan kerja yang aman bagi para pekerja.
Sasaran K3 Konstruksi

Setelah memahami mengapa K3 konstruksi penting, penting untuk menyusun sasaran


yang tepat untuk membentuk lingkungan kerja yang aman. Sasaran K3 konstruksi harus
terukur, realistis, dan spesifik.
Beberapa contoh sasaran K3 konstruksi yang tepat termasuk:

• Mengurangi Jumlah Kecelakaan Kerja;


Sasaran utama K3 konstruksi haruslah mengurangi jumlah kecelakaan kerja.
Sasaran ini haruslah spesifik dan terukur, seperti mengurangi jumlah kecelakaan
kerja selama periode waktu tertentu atau mengurangi tingkat kecelakaan kerja di
lokasi tertentu. Sasaran ini harus realistis dan dapat dicapai dengan
mengimplementasikan program K3 yang efektif.

• Meningkatkan Kesadaran K3;


Sasaran lain dari program K3 konstruksi adalah meningkatkan kesadaran tentang K3
di antara para pekerja. Hal ini dapat dicapai dengan menyediakan pelatihan K3 dan
memastikan bahwa setiap pekerja memahami risiko dan bahaya yang terkait
dengan pekerjaannya. Sasaran ini haruslah spesifik dan terukur, seperti
meningkatkan jumlah pekerja yang telah menjalani pelatihan K3 selama periode
waktu tertentu.
• Memastikan Peralatan K3 Yang Tepat;
Sasaran lain dari program K3 konstruksi adalah memastikan bahwa peralatan K3
yang tepat tersedia dan digunakan dengan benar. Hal ini dapat dicapai dengan
melakukan inspeksi dan pemeliharaan rutin pada peralatan K3 dan memastikan
bahwa para pekerja telah dilatih untuk menggunakan peralatan dengan benar.
Sasaran ini haruslah spesifik dan terukur, seperti memastikan bahwa semua
peralatan K3 telah diperiksa dan dipelihara setidaknya sekali sebulan.

• Mengurangi Tingkat Kehadiran Karyawan.


Sasaran lain dari program K3 konstruksi adalah mengurangi tingkat kehadiran
karyawan yang disebabkan oleh cedera kerja. Hal ini dapat dicapai dengan
mengurangi jumlah kecelakaan kerja dan memastikan bahwa para pekerja memiliki
lingkungan kerja yang aman dan sehat. Sasaran ini haruslah spesifik dan terukur,
seperti mengurangi jumlah kehadiran karyawan yang disebabkan oleh cedera kerja
selama periode waktu tertentu.
Penerapan SMKK sebagaimana dimaksud dalam dokumen SMKK yang terdiri
atas :

a. Rancangan Konseptual Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK);


b. R e n c a n a K e s e l a m a t a n K o n s t r u k s i ( RKK);
c. R e n c a n a M u t u P e k e r j a a n K o n s t r u k s i ( RMPK);
d. Program Mutu;
e. Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKPPL); dan
f. Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP).
BATASAN
VARIABEL
1. Konteks variabel

1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu pada lingkup pekerjaan jasa
konstruksi khususnya dalam melakukan inspeksi K3 Konstruksi Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi (SMKK) di tempat kerja pekerjaaan jasa konstruksi.

1.2 Unit kompetensi ini dilaksanakan dengan tujuan memenuhi kompetensi sebagai Ahli
Muda K3 Konstruksi dalam menerapkan kegiatan pelaksanaan inspeksi K3 Konstruksi,
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dengan tugas utamanya antara
lain:
1.2.1 mengidentifikasi prosedur inspeksi K3 Konstruksi; dan

1.2.2 melaksanakan inspeksi K3 Konstruksi sesuai dengan prosedur yang telah


ditetapkan.
2. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan
2.1 Peralatan kerja
2.1.1 Alat pengolah data
2.1.2 Alat perekam
2.1.3 Alat /media komunikasi
2.2 Perlengkapan kerja
2.2.1 Alat pelindung diri
2.2.2 Alat tulis kantor
2.2.3 Ruangan untuk sosialisasi
2.2.4 Spanduk promosi K3 konstruksi
2.2.5 Dokumen Rencana Keselamatan konstruksi, yang mencakup keselamatan
konstruksi, keselamatan kerja, kesehatan kerja, dan persyaratan teknik lainnya
2.2.6 Sistem perangkat lunak dan sistem informasinya database, multi media, email,
website, dan sistem pencarian data di internet, sebagai sarana pelaksanaan inspeksi
K3 Konstruksi internal dan eksternal organisasi/perusahaan
2.2.7 Manual K3 organisasi/perusahaan, Prosedur Operasional Standar Operasional
Prosedur (SOP) dan panduan praktis penerapan K3 konstruksi
2.2.8 Gambar lokasi pekerjaan konstruksi berikut pembagian area kerja, rencana tata letak
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang; Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
3.2 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER 01/MEN/1980;
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pekerjaan Konstruksi
3.3 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10/PER/M/2021
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) Bidang Pekerjaan
Umum.

4. Norma dan standar


4.1 Kode Etik dan Tata Laku Ahli K3 Konstruksi;
4.2 Dokumen Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
4.3 Dokumen Sistem Manajemen Lingkungan (SML)
4.4 Dokumen Sistem Manajemen Mutu (SMM)
4.5 Manual K3 konstruksi yang dirumuskan perusahaan
4.6 Panduan Praktis K3 Konstruksi Perusahaan
4.7 Manual standar komunikasi organisasi
4.8 Standar teknis yang digunakan di tempat kerja
PEMANTAUAN DAN EVALUASI DOKUMEN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI DOKUMEN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI DOKUMEN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI DOKUMEN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI DOKUMEN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI DOKUMEN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI DOKUMEN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI DOKUMEN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI DOKUMEN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI DOKUMEN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI LAPANGAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI LAPANGAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI LAPANGAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI LAPANGAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI LAPANGAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI LAPANGAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI LAPANGAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI LAPANGAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI LAPANGAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI LAPANGAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI LAPANGAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI LAPANGAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI LAPANGAN
TERIMA KASIH,
SELAMAT MENJADI
SDM INDONESIA YANG
KOMPETEN

www.bnsp.go.id _asesor@p3sm.go.id
ENGINEER IS MY LOVE * SAFETY FIRST

Anda mungkin juga menyukai