Anda di halaman 1dari 13

IBADAH SABDA MINGGU III PRAPASKAH TAHUN

B
MINGGU, 3 MARET 2024
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan
disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan
Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat
mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Prapaskah.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu.

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah,
dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA


P : Hari ini kita merayakan Minggu Ketiga dalam Masa
Prapaskah. Gereja mengajak kita untuk mendengar-
kan lagi Sepuluh Perintah Allah yang diterima Musa di
Gunung Sinai. Perintah ini akan kita dengarkan dalam
bacaan pertama nanti. Kita pun diajak untuk menilai
hidup kita: apakah kita memang mengikuti Perintah
Tuhan, ataukah kita mengabaikannya dan mengikuti
kemauan kita sendiri.
Bacaan kedua mengajak kita untuk bersyukur atas
rahmat penebusan yang terjadi melalui kematian Yesus
di salib. Kematian Yesus dianggap sebagai kebodohan
dan skandal karena Ia dihitung ke dalam kumpulan
penjahat. Padahal, kitalah yang berdosa dan Dia
menebus dosa kita.
Bacaan Injil pun mengajak kita untuk menilai hidup
kita sendiri. Yesus mengusir para pedagang dan
penukar uang dari dalam Bait Suci. Tindakan ini
mengingatkan kita, apakah hati kita sungguh menjadi
Bait Allah Tuhan ataukah hati kita penuh dengan
urusan-urusan duniawi, yang membuat hati kita tidak
lagi suci? Mungkin baik juga jika selama masa
prapaskah ini kita membereskan dan membersihkan
hati kita agar kembali menjadi Bait Allah, tempat Ia
bertahta. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Allah,
Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan
kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh
berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa
Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus
dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya
pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup
yang kekal.
U : Amin.

04. DOA PEMBUKA


P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Tuhan yang mahakuasa dan kekal, kami bersyukur atas
Sabda-Mu yang menjadi pegangan hidup kami.
Bantulah kami untuk selalu merenungkan Sabda-Mu
dan melaksanakan perintah-Mu dalam hidup kami.
Semoga masa prapaskah ini membuat kami mampu
menata lagi hati kami untuk bisa menjadi tempat-Mu
meraja dan bertahta.
Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN


P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-kan
Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan
menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan
hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]

06. BACAAN PERTAMA (Kel. 20:1-17)


L : Bacaan dari Kitab Keluaran.
Lalu Allah mengucapkan segala firman ini: "Akulah
TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari
tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada
padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat
bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di
langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau
yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud
menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya,
sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang
cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada
anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan
keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi
Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu
orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang
berpegang pada perintah-perintah-Ku.
Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan
sembarangan, sebab TUHAN akan memandang
bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan
sembarangan. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
enam hari lamanya engkau akan bekerja dan
melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh
adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan
melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu
laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-
laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau
orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam
hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi,
laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari
ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari
Sabat dan menguduskannya. Hormatilah ayahmu dan
ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan
TUHAN, Allahmu, kepadamu. Jangan membunuh.
Jangan berzinah. Jangan mencuri. Jangan
mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu. Jangan
mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini
isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya
perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau
apapun yang dipunyai sesamamu."
U : Syukur kepada Allah.

07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN


Refren (Yoh. 6:68c)
Pada-Mu, ya Tuhan,
ada Sabda kehidupan abadi.

Mzm. 19:8,9,10,11
Sabda Tuhan sempurna, menyegarkan jiwa. Peraturan
Tuhan teguh,
membuat arif orang bersahaja.
Titah Tuhan tepat, menyenangkan hati.
Perintah Tuhan jelas, membuat mata berseri.
(Refren)

Hikmat Tuhan baik, tetap selamanya.


Keputusan Tuhan benar, adil selalu.
Lebih indah daripada emas murni,
lebih manis daripada madu lebah.
(Refren)

08. BACAAN KEDUA (1Kor. 1:22-25)


L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus Kepada
Jemaat di Korintus
Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-
orang Yunani mencari hikmat, tetapi kami
memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-
orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-
orang bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk
mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun
orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah
dan hikmat Allah. Sebab yang bodoh dari Allah lebih
besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah
dari Allah lebih kuat dari pada manusia.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

09. BAIT PENGANTAR INJIL (Yoh. 3:16)


P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
P : Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, *
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
beroleh hidup yang kekal.
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal

10. INJIL (Yoh. 2:13-25)


P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus
Kristus menurut Yohanes.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat,
Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci
didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing
domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk
di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir
mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing
domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar
dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka
dibalikkan-Nya. Kepada pedagang-pedagang merpati
Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan
kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat
berjualan." Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa
ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan
Aku."
Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya:
"Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami,
bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab
Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan
dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh
enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan
Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" Tetapi
yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-
Nya sendiri. Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara
orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya
bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun
percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang
telah diucapkan Yesus.
Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya
Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya,
karena mereka telah melihat tanda-tanda yang
diadakan-Nya. Tetapi Yesus sendiri tidak memper-
cayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal
mereka semua, dan karena tidak perlu seorangpun
memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia,
sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

11. RENUNGAN SINGKAT


Kita baru saja mendengarkan kisah Yesus
membersihkan Bait Allah dari kegiatan jual beli. Pada
masa Yesus, orang Israel memiliki hanya satu Bait Allah
yaitu di Yerusalem. Dalam setahun, setiap laki-laki
dewasa diwajibkan untuk merayakan tiga dari tujuh
perayaan penting di Yerusalem yaitu Hari Raya Tujuh
Minggu mengenang pemberian hukum di Sinai, hari
raya Paskah, dan hari raya Pondok Daun untuk
bersyukur atas hasil panen. Selain itu, ada yang datang
untuk mempersembahkan kurban syukur dan kurban
pengudusan diri. Untuk maksud ini, mereka harus
membawa juga hewan kurban. Bagi yang tidak
membawa, mereka bisa membeli kambing, domba,
lembu atau merpati di sekitar Bait Allah. Itulah
sebabnya halaman Bait Allah menjadi penuh dengan
kegiatan jual beli atau tukar menukar uang.
Hal ini membuat orang tidak lagi memperhatikan
kekudusan tempat doa tersebut. Semakin besar pestanya,
maka semakin besar pula kegiatan pasar di sekitar Bait
Allah. Secara perlahan, orang tidak lagi memperhatikan
doa tetapi sibuk dengan urusan uang. Bait Allah menjadi
alat untuk mendapatkan keuntungan. Yesus pun ingin
mengembalikan fungsi tempat itu dengan mengusir
mereka semua.
Kisah ini mengajak kita untuk melihat lagi hidup kita.
Rasul Paulus mengatakan bahwa tubuh kita adalah Bait
Allah. Itu berarti, kita hendaknya menjaga kekudusan
atau kesucian hati kita. Namun, siapa tahu, hati kita
mungkin terlalu penuh dengan urusan duniawi, sehingga
kita tidak lagi memiliki tempat untuk Tuhan.
Kadangkala mungkin kita lebih mencemaskan urusan
ekonomi daripada memberikan waktu untuk bersyukur
kepada Tuhan atas rezeki yang kita terima. Atau bisa
juga terjadi bahwa kita sama sekali tidak mengizinkan
Tuhan bersemayam di dalam hati kita.
Di masa prapaskah ini, kita diajak oleh Yesus untuk
membenahi hati kita. Mungkin sejenak kita bereskan
kecemasan kita dan menyerahkannya kepada Tuhan.
Atau bisa jadi kita terlalu mengurus hal lain sehingga
lupa untuk berdoa, apalagi di tengah situasi wabah
sekarang ini, di mana orang mungkin tambah tenggelam
dalam kemalasan untuk berdoa. Semoga hati kita
menjadi rumah tempat bertahtanya Tuhan, karena Dia
akan mengarahkan kita kepada Rumah Abadi-Nya.

12. HENING SEJENAK

13. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan
dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan
Allah, Bapa yang mahakuasa…..

14. DOA UMAT


P : Tuhan selalu menginginkan agar kita selamat. Dengan
sepenuh hati, marilah kita menyampaikan doa-doa
permohonan kita kepada Tuhan yang maha rahim,
yang selalu membuka pintu keselamatan bagi kita.
P : Semoga Gereja, dikuatkan oleh Roh Kudus dan
bersatu dalam wafat dan kebangkitan Kristus, mampu
membawa harapan dan cinta di tengah dunia yang
dipenuhi dengan pertikaian dan kematian. Marilah
kita mohon….
P : Semoga para pemimpin negara dibebaskan dari
kepentingan pribadi atau golongannya, dan bersatu
padu menemukan jalan keluar terbaik bagi
kesejahtaraan hidup semua orang. Marilah kita
mohon….
P : Semoga para ilmuwan tetap menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan dalam setiap upaya penelitian ilmu
pengetahuan. Marilah kita mohon….
P : Semoga kita sekalian, diteguhkan oleh pembaptis-an
kita, mampu memberikan kesaksian kepada dunia
tentang kekuatan cinta yang menyelamatkan. Marilah
kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang
kami sampaikan ke hadirat-Mu. Kabulkanlah demi
jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U: Amin

15. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta
kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan,
diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan
diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang
bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.

16. DOA PUJIAN


[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil
berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan
setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari terkasih, Bapa yang mahakasih
mendampingi dan memperhatikan kita, umat-Nya,
yang dengan tekun mengisi Masa Prapaskah ini
dengan banyak berdoa dan membaca Kitab Suci.
Maka marilah kita berseru:
Sungguh agung karya-Mu Tuhan.
U : Sungguh agung karya-Mu Tuhan.
P : Bapa yang maharahim, Engkau telah memanggil kami
menjadi satu umat dan Engkau sendiri sebagai Allah
kami. Lewat pembaptisan, Engkau telah menghimpun
kami menjadi satu tubuh, yakni Tubuh Kristus
sendiri. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung karya-Mu Tuhan.
P : Ya Bapa, dalam Masa Prapaskah ini, kami Engkau
himpun untuk mengenang pembaptisan kami yang
pernah kami terima. Menjadi Putra-Mu merupakan
kebanggaan bagi kami. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung karya-Mu Tuhan.
P : Ya Bapa, semangat baru telah Engkau curahkan
kepada kami. Masa Prapaskah ini menjadi bagi kami
rahmat untuk membaharui diri; lebih memperhatikan
orang lain, dan mempersiapkan diri bagi kebangkitan
Putra-Mu, Yesus Kristus. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung karya-Mu Tuhan.
P : Dengan demikian, ya Bapa, kami semakin giat ingin
mewujudkan dan membangun kesatuan Tubuh
Kristus, di dalam keluarga, komunitas dan masyarakat
di sekitar kami. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung karya-Mu Tuhan.
P : Maka ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh
umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci
Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup
setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki
setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu
dengan berseru:
Umat menyanyikan Lagu Pujian yang sesuai, misalnya:
“Golgota, Tempat Tuhanku Disalib“, PS 487; atau “Curahkan
Rahmat“, PS 603.

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua


kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI


Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki
yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan
hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

18A. BAPA KAMI


Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran
Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu
di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami
rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada
kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam
pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin
berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-
Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------
------------------
17B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di
dalam hati kita masing-masing.

18B. BAPA KAMI Berdiri


P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu
di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami
rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada
kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam
pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya
sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur,
demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu
tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih
dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang.
Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah
daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
 Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
 Lalu diberi saat hening secukupnya.
 Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu
lagu Masa Prapaskah.

20. MENDOAKAN MAZMUR 34:2-10


P : Marilah kita mendoakan bersama-sama Mazmur
34:2-10. Yang ada Alkitab, kita buka dan kita
doakan bersama-sama.

Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu;


puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.
Karena TUHAN jiwaku bermegah;
biarlah orang-orang yang rendah hati
mendengarnya dan bersukacita.
Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku,
marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-
Nya!
Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku,
dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.
Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya,
maka mukamu akan berseri-seri,
dan tidak akan malu tersipu-sipu.
Orang yang tertindas ini berseru,
dan TUHAN mendengar;
Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
Malaikat TUHAN berkemah
di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia,
lalu meluputkan mereka.
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu!
Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang
kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut
akan Dia!
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin.

21. AMANAT PENGUTUSAN


P : Saudara-saudari terkasih, Tuhan Yesus membersihkan
Bait Allah dari kekotoran dan peralihan fungsi Bait
Allah. Kita diajak untuk membersihkan diri kita dan
juga rumah-rumah kita agar sungguh menjadi tempat
yang indah bagi Tuhan untuk bertahta di dalamnya.
Mari kita tata lagi kehidupan iman kita dengan lebih
baik.

22. DOA PENUTUP


P : Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan, kami berterima kasih atas kesempatan
merayakan ibadah ini. Kami bersyukur pula untuk
keselamatan yang kami peroleh berkat Yesus Putra-
Mu. Semoga kami mampu untuk senantiasa
membersihkan hati kami, agar dengan hati murni
kami selalu dapat menyambut-Mu untuk berdiam di
dalam hati kami.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

23. MOHON BERKAT TUHAN


P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.

24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP
***

Ledalero, 29 Februari 2024


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai