3 Penentuan Cadangan 2013
3 Penentuan Cadangan 2013
RESERVES
Oleh
DADANG RUKMANA
3
Tahapan Kegiatan Eksplorasi - Produksi
Sumber Daya (Resources)
EVALUASI CEKUNGAN PLAY (Identifikasi Kehadiran HC)
Phase
INDENTIFIKASI PROSPEK Eksplorasi LEAD (Identifikasi Pelamparan HC)
DISCOVERY
RENCANA PENGEMBANGAN (Pembuktian : akumulasi HC &
Phase mengalirnya HC)
PENGEMBANGAN DAN Development RESERVES
PRODUKSI AWAL
(P1, P2, P3)
(Memproduksikan HC)
PEMBORAN INFILL DAN WORKOVERS
Perhitungan Sumber
Daya Probability Perhitungan Cadangan
(Pendekatan dengan Pendekatan
Monte Carlo ) deterministic
4
5
6
Discovery to Reserves
Probability Pendekatan dg
MonteCarlo (Tingkat
C1 Kepastian masih rendah)
C2
DISCOVERY C3
P3
2009 © BPMIGAS – All rights reserved
P1
P2 Deterministic
(Tingkat Kepastian sangat tinggi)
P3
PEMBAGIAN AREA KATEGORI CADANGAN
Berdasarkan Radius Sumur
11
Definisi Cadangan Berdasarkan PRMS 2007
Terpenuhi :
Secara Komersial / memiliki komitmen dan Ekonomi
Peraturan Pemerintah
Memenuhi aspek : Sosial, Lingkungan dan Hukum
Iya Tidak
RESERVES Contingent
Resources
Pengertian Komersial
Ketika sebuah proyek pengembangan dan produksi atas suatu akumulasi migas
dikatakan komersial, maka dapat dianggap bahwa kondisi‐kondisi sosial,
lingkungan, dan ekonomi untuk proyek tersebut telah terpenuhi secara esensial,
termasuk didalamnya kondisi‐kondisi politik, hukum, peraturan, dan kontraktual.
Sebagai tambahan, sebuah proyek dapat dikatakan komersial jika memiliki
komitmen bagi pelaksanaan pengembangan dan produksinya dalam jangka waktu
yang tidak terlalu lama.
Contingent
Resources
Iya
Buyer
Buyer menginginkan
Volume HC sudah dalam
bentuk Cadangan
RESERVES
Ekonomi
Limit
Habis
Kontrak
15
KLASIFIKASI CADANGAN & DEFINISI PRMS 2007
Apabila definisi dan klasifikasi PRMS 2007 diterapkan oleh SKK Migas
untuk perhitungan cadangan K3S di Indonesia, maka akan berdampak
positif dan juga negatif.
Dampak Positif :
Terjadi pengelompokan cadangan yang komersial maupun sub-
komersial.
Data cadangan yang ditampilkan mencerminkan kondisi yang lebih
realistis dengan derajat kepastian cadangan yang baik.
Dapat memudahkan bagi SKK Migas & K3S dalam membuat
rencana kerja & biaya (WP&B) atau untuk proyek jangka pendek.
Cadangan yang terhitung sangat cocok sebagai penjamin bagi bank.
16
KLASIFIKASI CADANGAN & DEFINISI PRMS 2007
Dampak Negatif :
Penemuan lapangan baru akan sulit untuk segera dikembangkan,
karena perhitungan cadangan dikaitkan dengan komersialitas .
Perhitungan cadangan akan turun drastis bagi lapangan yang belum
memiliki : rencana pemboran atau rencana pengembangan (Project)
atau belum ada pembeli untuk lapangan gas.
Perubahan klasifikasi cadangan sangat cepat dan lebih rumit,
sehingga kurang cocok untuk pelaporan cadangan tahunan.
Sertifikasi cadangan suatu lapangan harus dilakukan setiap saat
(contohnya ketika ada perubahan rencana pengembangan/
pemboran atau bahkan adanya perubahan kegiatan workover).
Klasifikasi & definisi cadangan versi PRMS 2007 hasilnya tidak bisa
dijadikan acuan untuk pengembangan jangka panjang.
17
Confidential
Contoh Hasil Perhitungan CADANGAN
berdasarkan PRMS 2007
Jika definisi dan klasifikasi cadangan versi PRSM 2007 diterapkan secara
Nasional, akan berdampak pada pengurangan cadangan nasional cukup besar
60%.
Hasil sertifikasi dari 10 Lapangan di salah satu K3S oleh Institusi LN (tidak cost
recovery) dengan dasar PRMS 2007 menunjukkan cadangan 2P berkurang
sebanyak 65% dari perhitungan inhouse sendiri.
K o m e r s ia l
BERPRODUKSI
T in g k a t K e m u n g k in a n U n tu k E k o n o m is
Cadangan Definitif
1P 2P 3P
DISETUJUI UNTUK PENGEMBANGAN
D is c o v e re d P IIP
PENGEMBANGAN TERTUNDA
P ra - K o m e r s ia l
Cadangan Kontinjen
1CK 2CK 3CK PENGEMBANGAN BELUM LAYAK
PENEMUAN EKSPLORASI/PERIODE
TRANSISI
"Unrecoverable"
Tingkat ketidakpastian
19
USULAN KLASIFIKASI CADANGAN DARI IATMI
Cadangan Definitif (Reserves) :
Kuantitas migas yang dapat diproduksikan secara komersial berdasarkan aplikasi sebuah
proyek pengembangan.
Cadangan harus memenuhi kriteria :
Telah ditemukan (discovered),
Dapat diambil (recoverable),
Memenuhi syarat komersialitas (commercial)
Cadangan Kontinjen:
Suatu kuantitas migas diperkirakan secara potensial dapat diperoleh akan tetapi tingkat
komersialitas belum memadai karena masihn adanya kondisi belum dapat dipenuhi.
Komersial :
Proyek pengembangan untuk memproduksikan suatu akumulasi migas telah memenuhi
kajian teknis, keekonomian serta kondisi-kondisi sosial dan lingkungan.
Kajian teknis dan keekonomian dapat dilakukan oleh evaluator independen dan/atau operator
atas persetujuan pemerintah.
20
KLASIFIKASI CADANGAN
Klasifikasi Cadangan yang digunakan oleh SKK Migas dan Ditjen
Migas mengacu kepada SPE 2001 /AAPG/WPC/SPEE yang
Developed Undeveloped
POD
Ekonomis Tidak Ekonomis
Hasil Forum di Bali (“Penyamaan Persepsi Kategori & Perhitungan cadangan “) telah disepakati BPMIGAS-Ditjen
Migas – Pertamina bahwa klasifikasi cadangan dari PRMS 2007 (SPE 2007) sampai saat ini belum bisa dipakai
21
dalam POD atau dalam pelaporan cadangan tahunan (Annual Reserves Report).
KLASIFIKASI CADANGAN
(berdasarkan tingkat-tingkat pengembangan)
Aktif
CADANGAN MIGAS
Dikembangkan
Pasti
Tdk.Aktif
Primer
Mungkin Blm.Dikembangkan
Klasifikasi cadangan yang lebih terperinci dapat dilakukan per formasi atau per lapisan
22
Hubungan Cadangan dengan Produksi
PERKEMBANGAN CADANGAN
Ada korelasi yang jelas, cadangan turun
Million barrels
2%
23
DEFINISI CADANGAN SKK Migas
Perkiraan jumlah hidrokarbon yang terdapat didalam
reservoar yang dapat diproduksikan dengan
menggunakan teknologi yang tersedia pada saat ini
sesuai dengan kondisi lapangan.
24
Satuan : Milyar Barel
Definisi dan Penentuan Kriteria Cadangan
Cadangan Pasti (”Proven Reserve”) :
Perkiraan jumlah hidrokarbon yang ditemukan di dalam batuan
reservoar yang terbukti dapat diproduksikan dengan meng-gunakan
teknologi yang tersedia dengan tingkat keyakinan 90% berdasarkan
data log sumur, geologi dan keteknikan reservoar serta didukung oleh
produksi aktual atau uji alir produksi.
Proven = P1 ≠ P90
Cadangan Mungkin (”Probable Reserve”) :
Perkiraan jumlah hidrokarbon yang ditemukan di dalam batuan
reservoar yang mungkin dapat diproduksikan dengan menggunakan
teknologi yang tersedia dengan tingkat keyakinan 50% berdasarkan
data log sumur, geologi dan keteknikan reservoar tetapi tidak/belum
didukung oleh produksi aktual atau uji alir produksi.
Kriteria cadangan dapat menggunakan analogi tetapi harus dilihat kasus per
kasus dan ada kesepakan dengan SKK Migas, syarat :
Ada data test (DST) dan harus dalam system yang sama (memiliki contact
yang sama)
Memiliki karakteristif yang sama/hampir sama
Memiliki data-data yang lengkap misalkan seismic sudah 3D (ada attribut
seismic), data-data core lengkap dll.
Succes Ratio > 80% pada area tsb. 26
Definisi dan Penentuan Kriteria Cadangan
BLOK D
BLOK A BLOK B BLOK C
Sumur 2 Sumur 5
Sumur 1 Sumur 3 Sumur 4
R 1
R 2
Tengah
R 3
Tengah
Barat Timur Barat Timur
Barat Tengah Timur
Interpretasi Log
DST
Produksi
Prospek 27
PEMBAGIAN KATEGORI CADANGAN
Batas P1, P2 dan P3 secara vertikal
• Batas P1 (Proven) :
Berdasarkan batas Oil Water Contact (OWC) atau Gas Water
Contact (GWC) dimana batas fluida harus ditunjang dengan data
uji alir produksi, interpretasi petrofisik dan didukung dengan
pressure gradient minyak/gas dengan air .
Apabila OWC atau GWC dapat ditentukan secara pasti maka tidak
ada batas P2 maupun batas P3 secara vertical dalam reservoar
yang sama.
Jika Contact tidak ditemukan maka batas P1 adalah batas bawah
interval test produksi (DST).
Apabila Resistivity dibawah test produksi (DST) menunjukkan lebih
besar dan didukung dengan properti bagus maka batas P1 bisa
sampai Lowest Known Oil (LKO) atau Lowest Known Gas (LKG). 28
PEMBAGIAN KATEGORI CADANGAN
Batas P1, P2 dan P3 secara vertikal
29
PEMBAGIAN KATEGORI CADANGAN BERDASARKAN SUMURAN
(Secara Vertikal)
Ilustrasi - 1
Batas P1 secara vertikal dapat ditentukan berdasarkan
tes produksi
batas fluida (OWC/GWC), dimana batas fluida harus
mengalir gas
ditunjang dengan data uji alir produksi, interpretasi
petrofisik dan didukung dengan pressure gradient
Proven
GWC
tes produksi
mengalir air
30
PEMBAGIAN KATEGORI CADANGAN BERDASARKAN SUMURAN
(Secara Vertikal)
GR RT Ilustrasi - 2 GR RT
???
A Proven
Probable A
atau
Probable
tes prod.
Proven
B
B Proven
tes prod.
Probable
Probable
LKO 31
LKO
PEMBAGIAN KATEGORI CADANGAN
Batas P1, P2 dan P3 secara areal
• Batas P1 (Proven)
1.5 x Radius Investigasi hasil dari uji alir produksi (DST) pada lapisan/zona
yang terwakili.
1.5 x Radius pengurasan yang dihitung berdasarkan analisa decline profile
produksi untuk sumur yang telah berproduksi.
Apabila tidak tersedia data uji alir produksi(DST) yang memadai maka perkiraan
batas area Proven (P1) mak 250 m untuk reservoir minyak dg API di atas 300,
sedangkan untuk reservoir gas maksimum 750 m dengan pemahaman
penyebaran secara lateral yang sangat baik.
Area 3
Possible
33
PEMBAGIAN KATEGORI CADANGAN BERDASARKAN SUMURAN
(Secara Areal)
Ilustrasi - 2
Area Proven terpotong P3
oleh patahan, area yang
terpotong pada posisi tidak
ada data sumur
dikategorikan sebagai P2
LKO
P1
P2
Peta Net Pay.
Peta Net Pay
34
PEMBAGIAN KATEGORI CADANGAN BERDASARKAN SUMURAN
(Secara Areal)
Ilustrasi - 3
Untuk Sumur yang telah berproduksi,
area proven bisa dihitung berdasarkan
1.5x radius pengurasan sumur. Radius
LKO
pengurasan sumur hasil dari penarikan
decline analysis pada profile produksi
sampai dengan ekonomi limit.
Ult.R.R
Np P1
Ult.R.R
P2
Ilustrasi - 1
Area P1 minyak berdasarkan radius masing-
masing sumur 250 m atau 1.5 x Radius
Investigasi
Well 1
Area 2P sebesar 2.5 x area P1 atau batas 250 m
POSSIBLE AREA
terbawah dari LKO. Well 2 Well 3
PROVEN
LKO WOC ?
36
PEMBAGIAN KATEGORI CADANGAN BERDASARKAN SUMURAN
(Secara Areal dan Vertikal)
POSSIBLE AREA
terbawah dari LKO .
Well 2 Well 3
PROVEN
LKO WOC ?
37
PEMBAGIAN KATEGORI CADANGAN BERDASARKAN SUMURAN
(Secara Areal dan Vertikal)
Ilustrasi 3
Jika Area P1 berdasarkan radius masing-masing
sumur 250 m (1.5 x radius investigasi) saling
bersinggungan, maka area P1 dihitung
berdasarkan kontur terluar yang bersinggungan
dengan area P1 sumuran tsb.
Area 2P sebesar 2.5 x area P1 atau batas
terbawah dari LKO.
Well 1
250 m
POSSIBLE AREA
Well 1
Well 2 Well 3 Well 2 Well 3
250 m PROVEN
LKO WOC ?
PROVEN
PROBABLE
LKO
POSSIBLE
WOC ?
38
PEMBAGIAN KATEGORI CADANGAN BERDASARKAN SUMURAN
(Secara Areal dan Vertikal)
Ilustrasi 4
Jika Area P1 berdasarkan radius masing-masing
sumur 250 m (1.5 x radius investigasi) saling
bersinggungan dan ada salah satu sumur dimana
lowest tested berada dibawah kontur yang
bersinggungan, maka area P1 dihitung
berdasarkan kontur terluar yang sama dengan
kedalaman lowest tested. Well 1
POSSIBLE AREA
terbawah dari LKO. Well 2 Well 3
PROVEN
LKO WOC ?
39
METODE PERHITUNGAN IN PLACE
(Secara Umum)
40
METODE PERHITUNGAN IN PLACE
(Secara Umum)
• Pendekatan secara Probability :
Pendekatan dengan MonteCarlo :
Yaitu motode statistik secara probalistik yang menggunakan angka random
dengan batasan-batasan data tertentu (min, max dan rata-rata) tanpa
memperhitungkan jarak, koordinat dan kedalaman.
Pendekatan secara Probability hasil dari Geostatistic :
Yaitu inplace hasil dari beberapa realisasi geostatistik dibuatkan probalility
dan menghasilkan P10, P50 dan P90.
• Pendekatan dengan Material Balance:
Analitic Material Balance
F = N(Eo + mEg + Efw) + We (untuk reservoar Minyak)
F = Gp(Eg + Efw) + We (untuk reservoar Gas)
Conventional Material Balance
P/Z=(1-Gp/G ) Pi /Zi atau P/Z vs Gp (untuk reservoar Gas)
41
METODE PERHITUNGAN IN PLACE
(Untuk Usulan POD)
Syarat perhitungan In Place untuk usulan POD, sbb :
• Didukung dengan Peta struktur, Netpay dan atau HPV.
• Terbagi atas area proven, probable, possible dan batas fluida (OWC/GWC/OGC )
atau LKO/LKG.
• Titik lokasi rencana pemboran terpetakan didalam model geologi : peta struktur,
peta Netpay /HPV, peta Sw, peta porosity, peta permeability dll.
Memperkirakan in place harus mengintegrasikan berbagai data :
• Geologi regional, geometri dan batas cebakan yang merupakan hasil analisis data
seismik.
• Karakteristik reservoar untuk menentukan besaran volume pori : distribusi
fasies/flow unit serta karakteristik fungsi-fungsi petrofisik reservoir.
• Hasil kajian geologi dan reservoir untuk menentukan kedalaman kontak fluida,
kualitas reservoir, tipe fluida sebagai kontrol besaran saturasi fluida.
• Besaran inplace telah terintegrasi dengan bubble map produksi (jika sudah
berproduksi)
42
METODE PERHITUNGAN IN PLACE
(Untuk Usulan POD)
Metode yang digunakan untuk perhitungan In Place, sbb :
• Deterministic : volumetrik conventional atau 3D Model geostatistik
(stochastic), metode ini sangat dianjurkan.
• Pendekatan secara probability hasil dari 3D Model geostatistic, boleh
dilakukan.
• Pendekatan secara probalility dengan MonteCarlo, tidak direkomendasikan
(hanya untuk pembanding).
• Material Balance dapat digunakan apabila didukung dengan peta model
geologi reservoar dan memiliki data produksi-tekanan cukup memadai, yaitu :
Analitic material balance dengan perbandingan produksi terhadap Inplace
(Gp / Inplace) > 30%.
Conventional material balance (P/Z vs Gp) dengan perbandingan
produksi terhadap Inpalce (Gp / Inplace) > 50%.
43
METODE PERHITUNGAN IN PLACE
(Tidak dianjuarkan dalam usulan POD)
Metode Perhitungan In Place secara probalility dengan MonteCarlo tidak
direkomendasikan, karena :
• Tanpa didukung dengan peta model geologi dan geofisik akan sulit menentukan
area proven, probable dan possible.
• Metode ini cocok dalam memperkirakan potensi suatu lapangan yang status masih
eksplorasi dimana data pendukung sangat kurang.
45
Perbandingan Inplace hasil dari P/Z (Conventional), MBAL
dan Volumetric pada Lapangan di Bangladesh
Perhitungan Gas Inplace di Lapangan Bangladesh hasil studi dari Zaved Choudhury seorang
Manager Reservoir Engineering pada Petrobangla. Inplace hasil perhitungan material balance
P/Z vs Gp sangat optimiis jika dibandingkan dengan hasil Volumetrik, hal tsb karena Gp/Inplace
< 50% belum bisa dipakai untuk menentukan Inplace.
TITAS FIELD
46
Perhitungan Gas Inplace dengan
Material Balance Conventional (P/Z vs Gp)
Hasil perhitungan gas inplace dengan material balance conventional dapat digunakan dalam
pengajuan POD jika Gp/Inplace > 50%. Gambar dibawah ini hasil perhitungan gas Inplace
sebesar 266 Bscf dengan P/Z dimana Gp/Inplace = 76%, memberikan hasil yang sangat pasti
dan mendekati dengan hasil Volumetrik sebesar 262 Bscf .
47
PENENTUAN RF & CADANGAN HIDROKARBON
(Untuk Usulan POD)
Metode yang dapat dipakai untuk menghitung Recovery factor (RF) dan cadangan
hidrokarbon dalam usulan POD, sbb :
48
PENENTUAN RF DAN CADANGAN HIDROKARBON
(Untuk Usulan POD)
• Material balance conventional, yaitu perhitungan cadangan atau RF berdasarkan
P/Z dapat dilakukan dengan syarat :
Metode ini harus telah memiliki data produksi dan tekanan yang memadai
telah dimilikinya lebih dari 50% kumulatif produksi dari total perhitungan awal
minyak/gas ditempat, memiliki dan mengintegrasikan data analisa fluida dan
analisa batuan yang mewakili sebaran pelamparan lateral dan vertical
reservoir.
Analisa P/Z per reservoar/per compartment/lapisan bukan per lapangan.
Memiliki data-data PVT yang memadai dan tidak bisa dianalogikan dengan
lapangan sekitarnya.
Metode ini dapat dilakukan apabila metode simulasi reservoir atau metode
materila balance secara analitik (tank model) tidak bisa dilakukan dengan
pertimbangan data tidak cukup mendukung atau jumlah reservoar cukup banyak
atau pertimbangan lain.
• Decline curve, dapat dilakukan dengan syarat :
Reservoir telah memiliki data produksi dan tekanan yang memadai, lapangan
telah memasuki tahanan kondisi produksi yang telah mature (telah melampaui
titik tertinggi dari kemampuan produksi).
Analisa decline curve harus dilakukan per reservoar atau per sector. 49
Perhitungan Cadangan untuk POP dan POD/POFD
• Perhitungan perkiraan cadangan sampai konstrain (batas) ekonomik limit yang berasal dari
seluruh lapisan yang ada, sedangkan untuk keperluan perhitungan prediksi produksi dan
perhitungan keekonomian untuk pengembangan lapangan pada POP/POD/POFD,
cadangan menggunakan :
Cadangan berasal dari lapisan yang akan di produksikan.
Apabila prediksi produksi terpotong oleh kontrak,maka perhitungan cadangan dan
perkiraan produksi s/d kontrak habis.
• Klasifikasi cadangan yang akan digunakan untuk usulan POD sudah menggunakan
klasifikasi P1, P2 dan P3 dengan mengacu pada konsep deterministic.
Habis Kontrak
Ekonomi
Limit
50
Perkiraan Cadangan untuk POP dan POD/POFD
Perkiraan cadangan yang digunakan untuk prediksi produksi
untuk keperluaan perhitungan keekonomian pada usulan POP
dan POD/POFD dihitung berdasarkan :
• POP (Put On Production) : 90% P1
• POD (Plan of Development) :
Minyak = 90% P1 + 50% P2
Gas Pipa = 90% P1 + 50% P2
Gas LNG = 90% P1, 50%P2 bisa digunakan untuk gas domestik