Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Pendidikan Geosfer P-ISSN: 2541-6936

Volume VIII Nomor 2 Tahun 2023 E-ISSN: 2808-2834


Available at: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JPG DOI: 10.24815/jpg.v%vi%i.32500

ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL GEOGRAFI

Pramestyawati Jati1, Alia Alawiati2, Ahmad Jibril H3, Ali Mudin4, Cindy Prisma S5
1,2,3,4,5
Universitas Pendidikan Indonesia
1
fifijati13@upi.edu, aliaalawiati@upi.edu, 3habibjibril@upi.edu, 4alimudin98aa@upi.edu,
2
5
cindyprisma@upi.edu

ABSTRAK
Pentingnya berpikir tingkat tinggi dalam proses pembelajaran mendorong guru untuk dapat
membuat soal HOTS yang baik dan benar. Soal HOTS merupakan soal yang memenuhi standar
kesukaran yang dapat menguji kemampuan siswa dalam berpikir kritis. Selain mengukur
tingkat kesukaran, butir soal yang baik adalah butir soal yang valid, reliabel, memiliki daya
pembeda yang baik, kesukaran yang pas, dan pengecoh yang berfungsi. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis kualitas butir soal geografi yang diujikan kepada 13 responden. Populasi
pada penelitian ini adalah siswa SMA kelas 12, adapun yang menjadi sampelnya adalah 13
siswa SMA. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan formulir online berisi
30 butir soal geografi. Jawaban siswa yang terkumpul kemudian dianalisis, diinterpretasi,
kemudian disimpulkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) dari 30 butir soal hanya ada
20% yang valid dengan nilai reliabilitas 0,765; (2) 6,7% soal memiliki tingkat kesukaran
mudah, 76,7% sedang, dan 16,7% mudah; (3) daya pembeda butir soal 16,7% soal jelek, 26,7%
lemah, 26,7% sedang, 30% baik, dan 0% kuat; (4) dari 30 butir soal yang memiliki total 140
pilihan jawaban, terdapat 18 butir soal yang terdiri dari 22 opsi jawaban yang ditolak karena
sedikitnya siswa yang memilih opsi tersebut.
Kata kunci: butir soal, valid, reliabel, tingkat kesukaran, daya pembeda, pengecoh.

ABSTRACT
The importance of higher order thinking in the learning process requires teachers to be able to
make good and correct HOTS questions. HOTS questions are questions that meet difficulty
standards that can test students' ability to think critically. In addition to measuring the level of
difficulty, good items are items that are valid, reliable, have good discriminatory power, the
right level of difficulty and a functioning distractor. This study aims to analyze the quality of
the geography items tested on 13 respondents. The population in this study were 12th grade
high school students, while the sample was 13 high school students. Data collection techniques
were carried out by distributing online forms containing 30 geography questions. The collected
student answers were then analyzed, interpreted, then concluded. The results showed that (1)
of the 30 items only 20% were valid with a reliability value of 0.765; (2) 6.7% of questions have
an easy level of difficulty, 76.7% moderate and 16.7% easy; (3) item discriminating power of
16.7% bad questions, 26.7% weak, 26.7% moderate, 30% good and 0% strong; (4) out of 30
items with a total of 140 answer choices, there were 18 items consisting of 22 answer options
which were rejected because only a few students chose that option.
Keywords: items, valid, reliable, level of difficulty, discriminating power, distractor.
Dikirim: 12-06-2023; Disetujui: 24-12-2023; Diterbitkan: 26-12-2023

287 | Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas Syiah Kuala


Jurnal Pendidikan Geosfer P-ISSN: 2541-6936
Volume VIII Nomor 2 Tahun 2023 E-ISSN: 2808-2834
Available at: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JPG DOI: 10.24815/jpg.v%vi%i.32500

PENDAHULUAN
Penggunaan soal HOTS dalam dunia pendidikan semakin hangat, HOTS atau High Order
Thinking Skill merupakan soal-soal yang mendorong siswa untuk berpikir tingkat tinggi sesuai
dengan levelnya, memiliki basis permasalahan yang kontekstual, dan menggunakan bentuk
soal yang beragam. Anderson dan Krathwohl dalam Taksonomi Bloom yang telah direvisi
(2001, hlm 66-88) menyatakan bahwa soal HOTS tidak lagi hanya menguji kemampuan siswa
dalam mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan
pengolahan (recite), tapi juga melibatkan kemampuan menganalisis (analysis), mengevaluasi
(evaluate), dan mencipta (create). Salah besar bila soal HOTS diidentikkan sebagai soal-soal
yang sulit. Bisa jadi soal HOTS dirasa sulit bagi siswa karena siswa tidak terbiasa berpikir
tingkat tinggi. Siswa terbiasa menjawab soal-soal melalui informasi yang sudah tersedia saja,
tanpa melalui proses pengolahan informasi lebih lanjut. Dengan membiasakan berpikir tingkat
tinggi selama proses pembelajaran, diharapkan tidak hanya memudahkan siswa dalam
mengerjakan soal HOTS saja, tapi juga mendorong siswa untuk memiliki kemampuan dan
keterampilan yang dibutuhkan pada abad 21, yaitu learning skills, literacy skills, dan life skills.
Pentingnya berpikir tingkat tinggi dalam proses pembelajaran ini menuntut guru untuk
dapat membuat soal HOTS yang baik dan benar. Agar memudahkan, sebelum membuat butir
soal, kisi-kisi perlu dibuat terlebih dahulu. Di dalam kisi-kisi terdapat kompetensi dasar (KD),
materi pokok, indikator soal, dan level kognitif soal. Dalam menentukan KD, diperlukan
ketelitian karena tidak semua KD cocok dijadikan sebagai bahan pembuatan soal HOTS.
Setelah KD ditentukan, kemudian guru menentukan materi pokok yang hendak diujikan
kepada siswa. Tak sampai di situ, guru perlu membuat indikator soal yang terdiri dari empat
elemen ABCD, yaitu audience (peserta), behavior (perilaku), conditions (kondisi), dan degree
(tingkatan). Untuk membuat soal HOTS, perlu diperhatikan bahwa elemen behavior yang
digunakan adalah analisis (C4), evaluasi (C5), atau mencipta (C6).
Soal HOTS yang telah dibuat kemudian diujikan kepada siswa. Setelah diujikan kepada
siswa, uji akurasi dan kualitas analisis butir soal perlu dilakukan. Uji akurasi dan kualitas
analisis butir soal meliputi uji validitas, reliabilitas, kesukaran, daya beda, dan pengecoh pada
setiap butir soal. Soal yang telah dibuat tidak hanya sekedar jadi, tapi perlu melalui tahap uji
akurasi dan kualitasnya.

Menurut Nurkancana dan Sunartana (1986, hlm. 127) baik buruknya suatu evaluasi dapat
ditinjau dari beberapa segi, yaitu validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda.

288 | Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas Syiah Kuala


Jurnal Pendidikan Geosfer P-ISSN: 2541-6936
Volume VIII Nomor 2 Tahun 2023 E-ISSN: 2808-2834
Available at: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JPG DOI: 10.24815/jpg.v%vi%i.32500

Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian terhadap 30 soal geografi yang telah dibuat dan
diujikan kepada 13 responden untuk mengetahui tingkat akurasi dan kualitas ke-30 butir soal
tersebut dengan rumusan masalah (1) bagaimana teknik pembuatan dan pengujian 30 soal
geografi serta (2) Bagaimana hasil analisis kualitas butir 30 soal geografi.

METODE PENELITIAN
Untuk dapat menentukan tingkat akurasi dan kualitas butir soal, penulis melakukan
pengujian 30 soal geografi yang telah dibuat kepada siswa SMA. Soal-soal geografi yang telah
dibuat disebar melalui media Google Formulir. Dari hasil penyebaran soal tersebut, didapatkan
13 responden yang mengerjakan 30 soal geografi. 30 soal yang disebar terdiri dari empat KD
berbeda dengan tingkatan level kognitif yang berbeda pula. Dalam pengerjaannya, responden
tidak dibatasi waktu dan dapat mengerjakannya secara daring di manapun mereka berada.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dokumentasi. Dokumentasi merupakan
cara pengumpulan data dengan mengambil data-data dari catatan, dokumentasi, atau
administrasi yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Adapun teknik analisis yang digunakan
adalah dengan mencari validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, serta efektivitas
pengecoh terhadap data yang diperoleh.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Setelah terkumpul jawaban dari responden, kegiatan pertama yang dilakukan adalah
pengujian validitas 30 soal geografi berdasarkan jawaban responden. Dalam pengujiannya
dilakukan secara manual dengan bantuan program Excel yang menghasilkan nilai rhitung,
kemudian rhitung yang telah didapat ini dibandingkan dengan rtabel pada taraf signifikansi 5%.
Jumlah subjek penelitian atau responden dalam penelitian ini adalah 13, sehingga pada taraf
signifikansi 5% dan n=13 diperoleh nilai rtabel sebesar 0,576. Soal dikatakan valid apabila
rtabel lebih kecil dari rhitung, sedangkan bila rtabel lebih besar dari rhitung, soal tersebut tidak
valid.
Berdasarkan hasil analisis 30 soal geografi yang diujikan, hanya terdapat enam soal atau
sebesar 20% yang valid. Persentase soal yang valid sangat rendah ini bisa diakibatkan soal yang
disebar kurang tepat sasaran. Berikut merupakan tabel perbandingan jumlah soal yang valid
dan tidak valid.

289 | Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas Syiah Kuala


Jurnal Pendidikan Geosfer P-ISSN: 2541-6936
Volume VIII Nomor 2 Tahun 2023 E-ISSN: 2808-2834
Available at: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JPG DOI: 10.24815/jpg.v%vi%i.32500

Tabel 1. Distribusi 30 Soal Geografi Berdasarkan Validitas

No Validitas Nomor Butir Soal Jumlah Persentase

1 ≥ 0,576 1, 4, 14, 17, 25, 26 6 20%

2 < 0,576 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 18, 14 80%
19, 20, 21, 22, 23, 24, 27, 28, 29, 30

Jumlah 30 100%
Menurut Sudijono (2003), validitas item dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang
dimiliki dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut. Soal yang valid
(70%) berarti butir soal tersebut sudah dapat menjalankan fungsinya yaitu dapat mengukur
apa yang seharusnya diukur. Kemudian untuk soal yang tidak valid (30%) dapat disebabkan
dari berbagai faktor. Berdasarkan teori Sudijono, berarti 30 soal geografi yang penulis buat
perlu diperbaiki karena belum dapat menjalankan fungsinya dalam mengukur apa yang
seharusnya diukur. Berikut merupakan rincian butir soal yang valid dan tidak valid berdasarkan
nilai r hitung-nya.
Tabel 2. Rincian Validitas 30 Soal Geografi

Butir Soal rhitung Kategori

1 0,626 Valid

2 0,366 Invalid

3 0,385 Invalid

4 0,631 Valid

5 0,570 Invalid

6 0,373 Invalid

7 0,379 Invalid

8 -0,076 Invalid

9 0,167 Invalid

10 0,346 Invalid

11 0,373 Invalid

12 0,379 Invalid

290 | Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas Syiah Kuala


Jurnal Pendidikan Geosfer P-ISSN: 2541-6936
Volume VIII Nomor 2 Tahun 2023 E-ISSN: 2808-2834
Available at: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JPG DOI: 10.24815/jpg.v%vi%i.32500

Butir Soal rhitung Kategori

13 0,029 Invalid

14 0,616 Valid

15 0,550 Invalid

16 0,526 Invalid

17 0,665 Valid

18 -0,010 Invalid

19 0,057 Invalid

20 0,273 Invalid

21 0,328 Invalid

22 0,340 Invalid

23 -0,297 Invalid

24 0,297 Invalid

25 0,662 Valid

26 0,670 Valid

27 0,342 Invalid

28 0,329 Invalid

29 0,361 Invalid

30 0,353 Invalid
Setelah dilakukan validasi, butir soal yang valid dipilih dan diukur keandalannya
(reliabilitas). Reliabilitas atau reliability berasal dari kata rely yang berarti dapat dipercaya.
Keterpercayaan ini berhubungan dengan konsistensi instrumen apabila dilakukan pengukuran
ulang. Pengukuran reliabilitas dilakukan secara manual dengan bantuan program Excel dan
menggunakan rumus Kuder dan Richardson (KR 20). Hasil dari perhitungan tersebut, kemudian
diinterpretasikan dengan kriteria jika ≥ 0,70 maka soal dapat dikatakan memiliki reliabilitas
tinggi. Berikut perhitungan tingkat reliabilitasnya.

291 | Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas Syiah Kuala


Jurnal Pendidikan Geosfer P-ISSN: 2541-6936
Volume VIII Nomor 2 Tahun 2023 E-ISSN: 2808-2834
Available at: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JPG DOI: 10.24815/jpg.v%vi%i.32500

𝟏𝟑 𝟑. 𝟕𝟒𝟒 − 𝟏. 𝟏𝟎𝟏
𝒓𝟏𝟏 = ( )( ) = 𝟎, 𝟕𝟔𝟓
𝟏𝟑 − 𝟏 𝟑. 𝟕𝟒𝟒
Dari perhitungan manual tersebut didapatkan nilai reliabilitas sebesar 0,765 yang berarti
keenam soal tersebut memiliki tingkat reliabilitas tinggi.
Selain mengukur validitas dan reliabilitas, penulis juga mengukur tingkat kesukaran.
Tingkat kesukaran merupakan peluang soal dijawab benar oleh siswa. Tingkat kesukaran
mengukur perbandingan jumlah siswa yang menjawab benar dengan jumlah keseluruhan siswa
per butir soal. Persentase soal yang mudah, sedang, hingga sukar dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 3. Distribusi 30 Soal Geografi Berdasarkan Tingkat Kesukaran

No Tingkat Kesukaran Nomor Butir Soal Jumlah Persentase

1 0,71–1 (mudah) 9, 25 2 6,7%

2 0,31–0,7 (sedang) 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 23 76,7%


15, 16, 17, 18, 19, 22, 23, 24, 27,
28, 29, 30

3 0–0,3 (sukar) 1, 2, 20, 21, 26 5 16,7%

Jumlah 30 100%
Tabel di atas menyatakan bahwa butir soal mudah persentasenya sebesar 6,7%, sedang
76,7%, dan sukar 16,7%. Tingkat kesukaran butir soal dapat mengukur baik itu kemampuan
siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru maupun kualitas butir soal itu sendiri.
Soal yang masuk kategori mudah menunjukkan bahwa kemampuan siswa terhadap materi yang
diujikan sudah baik, tapi di sisi lain bisa saja pengecoh dalam butir soal yang termasuk mudah
ini tidak berfungsi. Adapun prediksi soal yang masuk kategori sukar bisa jadi karena memiliki
kunci jawaban yang salah atau ganda, materi yang diujikan belum tuntas disampaikan oleh
guru, materi yang diujikan tidak cocok dengan jenis soal yang diujikan, ataupun soal yang
diberikan terlalu kompleks dan panjang.
Butir soal yang sukar akan membuat siswa putus asa untuk mencoba lagi karena diluar
kemampuan siswa, tapi butir soal yang mudah pun tidak akan merangsang kemampuan siswa
dalam menjawab soal. Oleh karena itu, butir soal yang baik adalah yang memiliki tingkat
kesukaran 0,31–0,7 (sedang). Dapat disimpulkan bahwa 30 butir soal geografi dalam penelitian
ini sudah baik karena 23 atau 76,7% masuk dalam kriteria sedang. Berikut merupakan rincian
tingkat kesukaran setiap butir soal.

292 | Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas Syiah Kuala


Jurnal Pendidikan Geosfer P-ISSN: 2541-6936
Volume VIII Nomor 2 Tahun 2023 E-ISSN: 2808-2834
Available at: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JPG DOI: 10.24815/jpg.v%vi%i.32500

Tabel 4. Rincian Tingkat Kesukaran 30 Soal Geografi

Butir Soal Tingkat Kesukaran Kategori


1 0,154 Sukar
2 0,231 Sukar
3 0,385 Sedang
4 0,308 Sedang
5 0,615 Sedang
6 0,615 Sedang
7 0,538 Sedang
8 0,385 Sedang
9 0,769 Mudah
10 0,538 Sedang
11 0,615 Sedang
12 0,538 Sedang
13 0,692 Sedang
14 0,385 Sedang
15 0,385 Sedang
16 0,308 Sedang
17 0,308 Sedang
18 0,385 Sedang
19 0,538 Sedang
20 0,077 Sukar
21 0,231 Sukar
22 0,615 Sedang
23 0,538 Sedang
24 0,462 Sedang
25 0,769 Mudah
26 0,154 Sukar
27 0,692 Sedang
28 0,462 Sedang
29 0,462 Sedang
30 0,308 Sedang
Uji analisis kualitas soal selanjutnya adalah mengukur daya pembedanya. Pengukuran
daya beda butir soal dilakukan secara manual melalui program Excel dengan cara mengurangi

293 | Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas Syiah Kuala


Jurnal Pendidikan Geosfer P-ISSN: 2541-6936
Volume VIII Nomor 2 Tahun 2023 E-ISSN: 2808-2834
Available at: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JPG DOI: 10.24815/jpg.v%vi%i.32500

rata-rata jumlah benar siswa batas atas dengan rata-rata jumlah benar siswa batas bawah
kemudian membaginya dengan skor maksimal setiap butir soal.
Tabel 5. Distribusi 30 Soal Geografi Berdasarkan Daya Pembeda

No Daya Pembeda Nomor Butir Soal Jumlah Presentase

1 < 0 (jelek) 8, 13, 19, 23, 27 5 16,7%

2 0–0,2 (lemah) 2, 6, 9, 18, 20, 22, 28, 30 8 26,7%

3 0,21–0,4 (sedang) 1, 10, 12, 16, 21, 24, 26, 30 8 26,7%

4 0,41–0,7 (baik) 3, 4, 5, 7, 11, 14, 15, 17, 20, 25 9 30%

5 0,71–1 (kuat) - 0 0%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas diketahui ada 56,7% soal yang lolos dengan kriteria sedang dan baik.
Adapun soal yang masih dalam kriteria jelek dan lemah perlu diperbaiki secara total melalui
penelusuran penyebab kegagalan tersebut. Soal yang memiliki daya pembeda rendah berarti
soal tersebut tidak dapat menjadi acuan dalam menilai siswa yang berkemampuan tinggi dengan
yang berkemampuan rendah. Upaya yang dapat dilakukan dalam memperbaiki soal berdaya
pembeda rendah adalah dengan memperbaiki bahasa soal maupun opsi jawaban agar tidak
ambigu dan membingungkan siswa berkemampuan tinggi. Berikut merupakan rincian daya
pembeda setiap butir soal.
Tabel 6. Rincian Daya Pembeda 30 Soal Geografi
Butir Soal Rata-Rata Atas Rata-Rata Bawah Daya Pembeda Kategori
1 0,333 0,000 0,333 Sedang
2 0,333 0,167 0,167 Lemah
3 0,667 0,167 0,500 Baik
4 0,667 0,000 0,667 Baik
5 0,833 0,333 0,500 Baik
6 0,667 0,500 0,167 Lemah
7 0,833 0,333 0,500 Baik
8 0,333 0,500 -0,167 Jelek
9 0,833 0,667 0,167 Lemah
10 0,667 0,333 0,333 Sedang
11 0,833 0,333 0,500 Baik

294 | Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas Syiah Kuala


Jurnal Pendidikan Geosfer P-ISSN: 2541-6936
Volume VIII Nomor 2 Tahun 2023 E-ISSN: 2808-2834
Available at: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JPG DOI: 10.24815/jpg.v%vi%i.32500

Butir Soal Rata-Rata Atas Rata-Rata Bawah Daya Pembeda Kategori


12 0,667 0,333 0,333 Sedang
13 0,500 0,833 -0,333 Jelek
14 0,667 0,167 0,500 Baik
15 0,667 0,167 0,500 Baik
16 0,500 0,167 0,333 Sedang
17 0,667 0,000 0,667 Baik
18 0,500 0,333 0,167 Lemah
19 0,500 0,500 0,000 Jelek
20 0,167 0,000 0,167 Lemah
21 0,333 0,000 0,333 Sedang
22 0,667 0,500 0,167 Lemah
23 0,333 0,667 -0,333 Jelek
24 0,667 0,333 0,333 Sedang
25 1.000 0,500 0,500 Baik
26 0,333 0,000 0,333 Sedang
27 0,667 0,667 0,000 Jelek
28 0,500 0,333 0,167 Lemah
29 0,500 0,333 0,167 Lemah
30 0,500 0,167 0,333 Sedang
Analisis terakhir adalah mengukur efektivitas pengecoh. Efektivitas pengecoh diperoleh
dengan mengukur jumlah siswa yang memilih opsi jawaban a, b, c, d, dan e atau tidak memilih
sama sekali pada setiap butir soal. Suatu pengecoh dikatakan efektif apabila suatu opsi jawaban
dipilih sekurang-kurangnya oleh 5% siswa. Pengukuran efektivitas pengecoh menggunakan
program Excel dengan kriteria diterima, direvisi, atau ditolak sebagai berikut.
Tabel 7. Distribusi 30 Soal Geografi Berdasarkan Efektivitas Pengecoh

No ≤ 0% 0,1–4,9% ≥ 5% Jumlah Persentase


(ditolak) (direvisi) (diterima) Ditolak Ditolak (%)

1 C - A, B, D, E 1 0,7

2 - - A, B, D, E 0 0

3 C - A, B, D 1 0,7

295 | Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas Syiah Kuala


Jurnal Pendidikan Geosfer P-ISSN: 2541-6936
Volume VIII Nomor 2 Tahun 2023 E-ISSN: 2808-2834
Available at: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JPG DOI: 10.24815/jpg.v%vi%i.32500

No ≤ 0% 0,1–4,9% ≥ 5% Jumlah Persentase


(ditolak) (direvisi) (diterima) Ditolak Ditolak (%)

4 D - A, B, C 1 0,7

5 D - A, B, C, E 1 0,7

6 - - A, B, C, D, E 0 0

7 - - A, B, C, D 0 0

8 C, D - A, B 2 1,4

9 D - A, B, C 1 0,7

10 - - A, B, C, D 0 0

11 - - A, B, C, D, E 0 0

12 E - A, B, C, D 1 0,7

13 C, E - A, B, D 2 1,4

14 E - A, B, C, D 1 0,7

15 D - A, B, C, E 1 0,7

16 D - A, B, C, E 1 0,7

17 E - A, B, C, D 1 0,7

18 - - A, B, C, D, E 0 0

19 - - A, B, C, D, E 0 0

20 - - A, B, C, D, E 0 0

21 - - A, B, C, D, E 0 0

22 D - A, B, C, E 1 0,7

296 | Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas Syiah Kuala


Jurnal Pendidikan Geosfer P-ISSN: 2541-6936
Volume VIII Nomor 2 Tahun 2023 E-ISSN: 2808-2834
Available at: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JPG DOI: 10.24815/jpg.v%vi%i.32500

No ≤ 0% 0,1–4,9% ≥ 5% Jumlah Persentase


(ditolak) (direvisi) (diterima) Ditolak Ditolak (%)

23 B - A, C, D, E 1 0,7

24 C, E - A, B, D 2 1,4

25 D - A, B, C 1 0,7

26 B, D - A, E 2 1,4

27 A - B, C, D, E 1 0,7

28 - - A, B, C, D 0 0

29 - - A, B, C, D 0 0

30 - - A, B, C, D, E 0 0

Jumlah 22 15,7

Tabel di atas menunjukkan terdapat 22 opsi jawaban atau 15,7% yang ditolak dalam
18 butir soal. Adapun jumlah yang diterima sebanyak 12 butir soal dengan 118 opsi jawaban
atau sebesar 84,3%. Opsi jawaban yang ditolak ini harus diganti dengan opsi jawaban yang
lebih mengecoh siswa dalam memilih jawaban.

PENUTUP
Setelah soal Geografi sebanyak 30 butir yang diujikan kepada 13 responden dianalisis,
ternyata hanya terdapat enam atau 20% butir soal yang valid. Dari enam keenam soal yang valid
tersebut, kemudian diuji reliabilitasnya dan menghasilkan nilai reliabilitas yang tinggi, yakni
sebesar 0,765. Seluruh butir soal kemudian diuji tingkat kesukaran, daya pembeda, dan
efektivitas pengecohnya. Dari hasil pengujian tersebut, 6,7% soal memiliki tingkat kesukaran
mudah, 76,7% sedang, dan 16,7% mudah. Soal yang baik adalah yang memiliki tingkat
kesukaran mudah, sehingga dapat menguji kemampuan siswa tanpa membuat siswa merasa
putus asa dalam mengerjakan soal tersebut. Selain tingkat kesukaran, penulis juga menguji daya
pembeda setiap soal, hasil analisis menunjukkan ada 16,7% soal jelek, 26,7% lemah, 26,7%
sedang, 30% baik, dan 0% kuat. Semakin kuat daya pembeda soal, maka soal tersebut dapat

297 | Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas Syiah Kuala


Jurnal Pendidikan Geosfer P-ISSN: 2541-6936
Volume VIII Nomor 2 Tahun 2023 E-ISSN: 2808-2834
Available at: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JPG DOI: 10.24815/jpg.v%vi%i.32500

dijadikan acuan dalam membedakan siswa berkemampuan tinggi dan rendah dalam menjawab
soal. Pengujian terakhir yang dilakukan penulis adalah menguji efektivitas pengecoh. Dari 30
butir soal yang memiliki total 140 pilihan jawaban, terdapat 18 butir soal yang terdiri dari 22
atau 15,7% opsi jawaban yang ditolak karena sedikitnya siswa yang memilih opsi tersebut,
sehingga pilihan jawaban tersebut dinilai tidak efektif dijadikan pengecoh.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 30 butir soal yang diujikan kepada responden
masih belum baik dan memenuhi standar. Terbukti dari soal yang valid kurang dari
setengahnya, hingga daya pembeda yang masih dominan di kategori lemah hingga baik, belum
ada yang kuat. Jumlah pengecoh yang berfungsi juga tidak banyak, karena pilihan jawaban yang
tidak logis dan masuk akal. Meski masih terdapat kekurangan yang banyak ini, penulis berharap
dapat menambah wawasan pembaca dan dijadikan referensi dalam melakukan analisis butir
soal. Penulis juga sangat berharap masukan dan saran yang membangun untuk meningkatkan
kemampuan menulis penulis dan memperbaiki laporan analisis butir soal ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anis, H. (Online). Proses Kognitif dalam Taksonomi Bloom revisi Anderson dan Krathwohl.
Tersedia di hermananis.com/proses-kognitif-dalam-taksonomi-bloom-revisi-anderson-
dan-krathwohl/ diakses pada 12 Juni 2023

Muluki, A. (2020). Analisis Kualitas Butir Tes Semester Ganjil Mata Pelajaran IPA Kelas IV
Mi

Radhiatul Adawiyah. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 4(1), 86–96. Tersedia di


https://doi.org/10.23887/jisd.v4i1.23335

Nurkancana dan Sunartana. (1986). Evaluasi Pendidikan. Usaha Nasional: Sumenep.

298 | Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas Syiah Kuala

Anda mungkin juga menyukai