Anda di halaman 1dari 8

p-ISSN : 2623-2359

Guru Tua : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran e-ISSN : 2623-2340


Vol. 3, No. 1, Mei 2020, hal. 61-68

PENGARUH EFIKASI DIRI DAN REGULASI DIRI TERHADAP


HASIL BELAJAR MATEMATKA SISWA KELAS X
SMA ALKHAIRAAT 1 PALU

Aflan Rustam1 , Dewi Sri Wahyuni2


1
Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Alkhairaat
aflansenja21@gmail.com
2
Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP. Universitas Alkhairaat
dewi031104016@gmail.com

ABSTRAK

Jenis penelitian ini adalah ex-post facto yang bersifat kausalitas. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh
siswa kelas X SMA Alkhairaat 1 Palu. Jumlah populasi dalam penelitian ini kurang dari 100, yakni 52
siswa. Olehnya itu pada penelitian ini peneliti tidak melakukan pengambilan sampel, s ehingga penelitian
ini merupakan penelitian populasi. Variabel penelitian meliputi efikasi diri (X 1 ), regulasi diri (X2 ) yaitu
sebagai variabel bebas dan hasil belajar matematika (Y) sebagai variabel terikat. Teknik pengumpulan data
menggunakan dokumentasi, tes dan angket. Uji prasyarat menunjukan bahwa data dalam penelitian ini
berdistribusi normal, sehingga untuk pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi ganda melalui
aplikasi SPSS 23. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) tingkat efikasi diri siswa sebesar 71 termasuk
dalam kategori sedang. 2) tingkat regulasi diri siswa sebesar 141 termasuk dalam kategori sedang. 3) tingkat
hasil belajar matematika siswa sebesar 63 termasuk dalam kategori sedang. 4) nilai signifikan efikasi diri
sebesar 0,000 < 0,05 dan koefisien regresi sebesar 0,446 dengan nilai positif, maka H 0 ditolak dan Ha
diterima artinya efikasi diri berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika. 4) nilai signifikan
regulasi diri sebesar 0,000 < 0,05 dan memilki nilai koefisien regresi sebesar 0,264 dengan nilai positif,
maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya regulasi diri berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika.
5) koefisien R Square atau koefisien determinasi menunjukan bahwa presentase sumbangan pengaruh
variabel bebas sebesar 58,5%. Hal ini menunjukan bahwa efikasi diri dan regulasi diri berpengaruh terhadap
hasil belajar matematika sebesar 58,5% dan 41,5% lainnya dipengaruhi oleh variabel di luar efikasi diri dan
regulasi.

Kata Kunci : Efikasi diri, Regulasi diri, Hasil belajar

ABSTRACT

This type of research is ex-post facto which is causal. The population in this study were all students of class
X at Alkhairaat High School 1 Palu. The population in this study was less than 100, namely 52 students.
By this, the researcher did not conduct sampling in this study, so this study was a population research. The
research variables included self-efficacy (X1), self-regulation (X2), namely as independent variables and
mathematics learning outcomes (Y) as the dependent variable. Data collection techniques using
documentation, tests and questionnaires. The prerequisite test shows that the data in this study are normally
distributed, so hypothesis testing uses multiple regression analysi s through the SPSS 23 application. The
results of this study indicate that: 1) the level of self-efficacy of students is 71 in the medium category. 2)
the level of self-regulation of students is 141 in the medium category. 3) the level of mathematics learn ing
outcomes of students is 63 in the medium category. 4) significant value of self-efficacy of 0,000 <0,05 and
a regression coefficient of 0,446 with a positive value, then H0 is rejected and Ha is accepted meaning self-
efficacy has a positive effect on mathematics learning outcomes. 4) significant value of self-regulation of
0,000 <0,05 and has a regression coefficient value of 0,264 with a positive value, then H0 is rejected and

61
Aflan Rustam, Dewi Sri Wahyuni

Ha is accepted meaning self regulation has a positive effect on the learning outcomes of mathematics. 5) R
Square coefficient or coefficient of determination shows that the percentage contribution of the influence
of independent variables is 58.5%. This shows that self-efficacy and self-regulation influence the
mathematics learning outcomes by 58.5% and the other 41.5% are influenced by variables outside of self-
efficacy and regulation.

Keywords : Self-efficacy, Self-regulation, Learning outcomes

PENDAHULUAN pengukuran dan geometri, serta aljabar dan


dalam kehidupan bermasyarakat, trigonometri. Matematika juga berfungsi
berbangsa dan bernegara tidak terlepas dari mengembangkan kemampuan
perkembangan ilmu pengetahuan. mengkomunikasikan gagasan dengan
Perkembangan ilmu pengetahuan yang bahasa yang dapat berupa model
semakin pesat telah membawa perubahan matematika, kalimat matematika, diagram,
dalam dunia pendidikan. Perubahan tersebut grafik atau tabel. Matematika sebagai salah
memerlukan sumber daya manusia (SDM) satu ilmu dasar merupakan mata pelajaran
yang memiliki pemikiran yang sistematis, yang wajib diajarkan pada semua jenjang
logis, kreatif, dan kemampuan untuk bekerja pendidikan, baik sekolah dasar, sekolah
sama agar mampu memperoleh, mengolah menengah mupun perguruan tinggi.
dan memanfaatkan informasi untuk bertahan Begitu pentingnya peranan
hidup pada keadaan yang selalu berubah dan matematika seperti yang diuraikan diatas.
kompetitif. SDM seperti ini lebih mungkin Namun demikian, Kenyataan yang ada
dihasilkan melalui pendidikan terutama menunjukan hasil belajar siswa pada bidang
pendidikan formal atau sekolah. studi matematika kurang menggembirakan.
Satu usaha yang dapat dilakukan Tiro menulis dalam makalahnya hasil Trend
untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut in International Mathematics and Science
adalah melalui proses pembelajaran di Study (TIMSS) dan PISA. Rerata prestasi
sekolah. Sekolah sebagai lembaga formal, matematika siswa Indonesia pada TIMSS
sudah seharusnya mulai menerapkan 1999 adalah 403 berada pada peringkat 34
paradigma baru dalam pendidikan seperti dari 38 negara peserta. Rerata prestasi
gaya mengajar, pendekatan, strategi, matematika siswa Indonesia pada TIMSS
ataupun metode belajar yang lebih afektif. 2003 adalah 411 berada pada peringkat 35
Salah satu masalah pokok dari pembelajaran dari 46 negara peserta. Kemudian, rerata
adalah masi rendahnya kemampuan siswa prestasi matematika siswa Indonesia pada
dalam memahami pelajaran, salah satunya TIMSS 2007 adalah 379 berada pada
adalah mata pelajaran matematika. Bagi peringkat 36 dari 49 negara. Dan rerata
siswa SMP atau SMA, mata pelajaran prestasi matematika siswa Indonesia pada
matematika merupakan salah satu mata PISA 2000 adalah 367 berada pada
pelajaran yang diujikan pada Ujian Akhir peringkat 39 dari 41 negara peserta. Rerata
Nasional. Begitu pula dalam kehidupan prestasi matematika siswa Indonesia pada
sehari-hari, kemampuan matematis tidak 2003 adalah 360 berada pada peringkat 38
bisa dilepaskan. Oleh karena itu, matematika dari 40 negara peserta. Rerata prestasi
dianggap memegang peranan yang penting belajar matematika siswa Indonesia pada
dalam kepentingan akademis (pendidikan PISA 2006 adalah 391 berada pada
formal) maupun dalam kehidupan sehari- peringkat 50 dari 57 negara peserta,
hari. (Ilhamsyah, 2012).
Matematika berfungsi Rendahnya hasil belajar matematika
mengembangkan kemampuan menghitung, siswa, dipengaruhi oleh banyak faktor.
mengukur dan menggunakan rumus Salah-satu faktor penyebabnya adalah dari
matematika yang diperlukan dalam dalam diri siswa yaitu mengalami masalah
kehidupan sehari-hari melalui materi dalam mempelajari matematika. Selain itu

62
Pengaruh Efikasi Diri

bisa juga karena faktor lingkungan yang ketika mengikuti pelajaran matematika
tidak mendukung siswa untuk belajar meskipun terasa sulit, dan akan lebih
matematika secara maksimal. Menurut berusaha untuk menyelesaikan berbagai
Muhibbin Syah (2006) secara garis besar tugas yang diberikan sehingga dapat meraih
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil prestasi yang tinggi pula. Sedangkan siswa
belajar dapat dibedakan menjadi tiga yang efikasi dirinya rendah akan cenderung
macam, yakni: (1) Faktor internal (faktor cepat menyerah ketika menemui kesulitan
dari dalam diri siswa), yakni dalam mengerjakan tugas dan merasa tidak
keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. mampu untuk mengerjakan tugas tersebut
(2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), dengan baik sehingga hasil yang
yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. diperolehnya kurang optimal.
(3) Faktor pendekatan belajar (approach to Bandura (Pratama, 2013)
learning), yakni jenis upaya belajar siswa mengemukakan bahwa siswa yang memiliki
yang meliputi strategi dan metode yang kemampuan matematika beragam,
digunakan siswa untuk melakukan kegiatan didapatkan hasil bahwa efikasi diri lebih
pembelajaran materi-materi pelajaran. tepat untuk memprediksi prestasi dalam
Salah satu faktor internal yang pelajaran matematika dibandingkan dengan
penting adalah seberapa besar para siswa kemampuan matematika yang sebenarnya.
yakin bahwa dengan kemampuan yang Penelitian ini menyimpulkan bahwa siswa
dimiliki, mereka dapat meraih hasil yang yang berprestasi kurang bagus kemungkinan
maksimal. Keyakinan seperti ini disebut disebabkan oleh kurangnya kemampuan
sebagai efikasi diri. Efikasi diri merupakan yang dimiliki atau karena siswa memiliki
salah satu aspek pengetahuan tentang diri kemampuan namun kurang memiliki efikasi
atau self knowwledge yang paling diri untuk mengoptimalkan kemampuannya
berpengaruh dalam kehidupan manusia tersebut. Dengan adanya kemampuan efikasi
sehari-hari. Hal ini disebabkan efikasi diri diri siswa akan mempunyai kekuatan untuk
yang dimiliki ikut memengaruhi individu menghadapi berbagai tugas perkembangan
dalam menentukan tindakan yang akan yang harus diselesaikan dengan sempurna
dilakukan untuk mencapai suatu tujuan termasuk pencapaian hasil belajarnya. Dari
termasuk di dalamnya perkiraan berbagai fenomena ini penulis melihat bahwa peranan
kejadian yang akan dihadapi. Siswa yang strategi belajar dan juga keyakinan yang
dikatakan pandai atau memiliki IQ di atas mendorong siswa untuk mencapai hasil
rata-rata belum tentu dapat mencapai belajar sangatlah menunjang untuk hasil
prestasi akademik yang tinggi. Kadang yang akan ia dapatkan. Kondisi demikian
siswa menunda untuk mengerjakan tugas akan berpengaruh pada pencapaian hasil
atau bahkan berhenti setelah menemukan belajar siswa jika tidak ada pengaturan diri
hambatan dalam proses pengerjaan yang baik untuk menyeimbangkan antara
tugasnya. Salah satu sebabnya adalah kurang kegiatan akademik dengan kegiatan lainnya
adanya keyakinan akan kemampuan dirinya (regulasi diri), serta keyakinan akan
untuk dapat melalui hambatan dan rintangan kemampuan diri siswa (efikasi diri) untuk
selama proses belajarnya, sehingga hasil dari menyelesaikan tugas-tugas. Menurut
proses belajar tersebut tidak optimal. Bandura (Pratama, 2013) individu dengan
Sebaliknya, jika siswa memiliki keyakinan efikasi diri yang tinggi cenderung lebih
bahwa dirinya mampu untuk menyelesaikan mengupayakan regulasi diri dalam belajar
berbagai tugas dalam proses belajarnya sehingga lebih mampu bertahan dan
maka siswa tersebut dapat mencapai prestasi memperoleh nilai yang lebih baik. Dari
yang baik pula. Siswa yang memiliki efikasi pendapat tersebut bisa disimpulkan bahwa
diri yang tinggi akan berusaha dengan ada keterkaitan antara efikasi diri dan
berbagai cara untuk meraih prestasi yang regulasi diri untuk mendaptkan hasil belajar
diinginkan. Mereka tidak mudah putus asa yang baik.
dalam menghadapi hambatan yang dijumpai Zimmerman mengemukakan bahwa
dalam belajarnya. Siswa yang memiliki dalam belajar matematika. Suatu strategi
efikasi diri yang tinggi akan merasa senang belajar yang sangat penting peranannya dan

63
Aflan Rustam, Dewi Sri Wahyuni

ada hubungannya dengan hasil belajar Alkhairaat 1 Palu, tahun pelajaran


adalah regulasi diri (Purdie, Hattie 2018/2019. Berdasarkan data yang diperoleh
&Douglas, 1996). Regulasi diri berkaitan dari SMA Alkhairaat 1 Palu jumlah siswa
dengan bagaimana individu kelas X SMA Alkhairaat 1 Palu adalah 52
mengaktualisasikan dirinyan dengan siswa. Berdasarkan data tersebut kita
menampilkan serangkaian tindakan yang mengacu pada pendapat arikunto yang
ditujukan pada pencapaian target. Menurut menyatakan bahwa apabila populasinya
Bandura (Anfaldi, 2013) Regulasi diri kurang dari 100, lebih baik diambil semua
merupakan kemampuan mengatur sehingga penelitiannya merupakan
tingkalahku dan menjalankan tingkahlaku penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah
tersebut sebagai strategi yang berpengaruh pupolasinya lebih dari 100 maka dapat
terhadap perfomansi seseorang mencapai diambil antara 10 − 15% atau 20 − 25%
tujuan atau prestasi sebagai bukti atau lebih (Sarjun, 2014). Berdasarkan
peningkatan. hal inilah yang membuat pendapat tersebut maka populasi dalam
regulasi diri dianggap penting, karena siswa penelitian ini diambil semuanya sehingga
yang memiliki regulasi diri akan secara aktif penelitian ini merupakan penelitian
dalam melakukan aktifitas belajarnya populasi.
(Wolters, dalam Anfaldi, 2013). Dengan Pengumpulan data dilakukan dengan
demikian, agar dapat mencapai hasil belajar instrument yang berbentuk angket dan tes
matematika yang optimal sebaiknya hasil belajar kepada siswa yang merupakan
dilakukan sendiri oleh siswa dengan sampel penelitian. Pengumpulan data ini
menerapkan strategi regulasi dalam dilakukan oleh peneliti dan sesuai dengan
belajarnya. waktu yang telah disepakati antara peneliti
Hal tersebut didukung oleh berbagai dengan pihak sekolah. Selanjutnya kriteria
hasil penelitian Zimmerman-Pons yang digunakan untuk melihat sejauh mana
(Ilhamsyah, 2012) yang meneliti mengenai tingkat efikasi diri, regulasi diri, dan hasil
regulasi diri. Penelitian ini dilakukan dengan belajar matematika siswa adalah sebagai
mengkorelasikan antara regulasi diri dengan berikut:
prestasi belajar matematika dan bahasa 1. Efikasi Diri
inggris siswa sekolah menengah atas. 28 ≤ ED < 45 Sangat Rendah
Penelitian ini menemukan bahwa sebagai 45 ≤ ED < 62 Rendah
faktor tunggal regulasi diri memberikan 62 ≤ ED < 79 Sedang
sumbangan efektif hampir mencapai 70 79 ≤ ED < 96 Tinggi
persen bagi prestasi belajar siswa. 96 ≤ ED ≤ 112 Sangat Tinggi
Berdasarkan teori-teori yang 2. Regulasi Diri
dikemukakan oleh para pakar di atas bisa 51 ≤ RD < 81 Sangat Rendah
disimpulkan bahwa efikasi diri dan regulasi 81 ≤ RD < 112 Rendah
diri berpengaruh terhadap hasil belajar 112 ≤ RD < 143 Sedang
siswa. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk 143 ≤ RD < 174 Tinggi
meneliti seberapa besar pengaruh efikasi diri 174 ≤ RD ≤ 204 Sangat Tinggi
dan regulasi diri terhadap hasil belajar 3. Hasil Belajar Matematika
matematika siswa Kelas X SMA Alkhairaat 0 ≤ HBM < 40 Sangat Rendah
1 Palu. 40 ≤ HBM < 60 Rendah
60 ≤ HBM ≤ 75 Sedang
METODE PENELITIAN 75 ≤ HBM < 90 Tinggi
Pada penelitian ini menggunakan 90 ≤ HBM ≤ 100 Sangat Tinggi
penelitian dengan metode kuantitatif. Data yang terkumpul dari penelitian
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan selanjutnya akan di olah dengan analisis
sebagai metode penelitian yang statistik yaitu analisis deskriptif. Analisis
berlandaskan pada filsafat positivisme, deskriptif dimaksudkan untuk untuk
digunakan untuk meneliti pada populasi atau mendeskripsikan suatu data secara statistik.
sampel tertentu. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh iswa kelas X SMA

64
Pengaruh Efikasi Diri

Untuk mengetahui sejauh mana Sumber : M. Iqbal Hasan (2001).


kebenaran hipotesis yang telah diajukan Untuk mengetahui apakah hipotesis
maka dilakukanlah pengujian hipotesis, dan yang diajukan diterima atau ditolak, maka
untuk menguji hipotesis peneliti dibuatlah hipotesis statistik yang mana
menggunakan analisi regresi ganda melalui hipotesis statistik ini akan menjadi tolak
SPSS 23 dengan taraf signifikansi 5% (𝛼 = ukur untuk menerima atau menolak
0,05). Adapun rumus analisis regresi ganda hipotesis yang telah dikemukakan. Adapun
sebagai berikut: hipotesis statistik adalah sebagi berikut:
𝐻0 = jika nilai signifikan > 0,05 atau thitung <
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2 ttabel maka tidak terdapat pengaruh
Keterangan : variabel X terhadap variabel Y.
𝑌 = Variabel Terikat (nilai yang diduga) 𝐻𝑎 = jika nilai signifikan < 0,05 atau thitung
𝑋1 , 𝑋2 = Variabel Bebas > ttabel maka terdapat pengaruh
𝑎, 𝑏1 , 𝑏2 = Koefisian Regresi Ganda. variabel X terhadap variabel Y.
a = Nilai Y, Apabila X1 = X2 = 0
𝑏1 = Besarnya Kenaikan/Penurunan Y HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam Satuan, Jika 𝑋1 Naik/Turun Seperti yang telah dikatakan
Satu Satuan Dan 𝑋2 Konstan. sebelumya bahwa analisis deskriptif
𝑏2 = Besarnya Kenaikan/Penurunan Y dimaksudkan untuk untuk mendeskripsikan
dalam Satuan, Jika 𝑋2 Naik/Turun suatu data secara statistik. Adapun deskripsi
Satu Satuan Dan 𝑋1 Konstan. hasil penelitian adalah sebagai berikut:
+ Atau − = Tanda Yang Menunjukan Arah 1. Efikasi Diri
Hubungan Antara Y dan 𝑋1 atau 𝑋2 .

Tabel 1. Statistik Deskriptif Efikasi Diri Siswa.


Statistik Nilai Statistik
Mean 71
Standar Deviasi 10
Variansi 103
Minimum 50
Maximum 96

Berdasarkan tabel 1 bisa kita lihat maximum 96 Dari penjelasan tersebut


bahwa bahwa skor rata-rata efikasi diri maka bisa kita simpulkan bahwa efikasi
siswa adalah 71, standar deviasi 10, diri siswa berada pada kategori sedang.
variansi 103, skor minimum 50, dan skor 2. Regulasi Diri

Tabel 2. Statistik Deskriptif Regulasi Diri Siswa.


Statistik Nilai Statistik
Mean 141
Standar Deviasi 20
Variansi 420
Minimum 102
Maximum 190

Berdasarkan tabel 2 bisa kita lihat tersebut maka bisa kita simpulkan bahwa
bahwa bahwa skor rata-rata efikasi diri regulasi diri siswa berada pada kategori
siswa adalah 141, standar deviasi 20, sedang.
variansi 420, skor minimum 102, dan 3. Hasil Belajar Matematka
skor maximum 190 Dari penjelasan

65
Aflan Rustam, Dewi Sri Wahyuni

Tabel 3. Statistik Deskriptif Regulasi Diri Siswa.


Statistik Nilai Statistik
Mean 63
Standar Deviasi 11
Variansi 119
Minimum 42
Maximum 83

Berdasarkan tabel 3 bisa kita lihat tidaknya pengaruh dua atau lebih variabel
bahwa bahwa skor rata-rata efikasi diri bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
siswa adalah 63, standar deviasi 11, Berdasarkan hasil uji regresi ganda,
variansi 119, skor minimum 42, dan skor diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
maximum 83 Dari penjelasan tersebut
maka bisa kita simpulkan bahwa hasil 𝑌 = −6,378 + 0,446 𝑋1 + 0,265 𝑋2
belajar matematika siswa berada pada
kategori sedang. Rumus diatas dapat dijelaskan
Untuk menguji hipotesis dengan sebagai berikut:
menggunakan analisis regresi ganda maka 1. Nilai konstanta sebesar −6,378 artinya
datanya harus berdistribusi normal, olehnya jika efikasi diri dan regulasi diri tidak
dilakukanlah uji normalitas yakni untuk ada, maka hasil belajar matematika siswa
mengetahui data yang kita peroleh sebesar −6,378.
berdistribusi normal atau tidak. Uji 2. Nilai koefisien efikasi diri sebesar 0,446
normalitas dalam penelitian ini dengan nilai positif. Hal ini berarti bahwa
menggunakan taraf signifikansi 5% atau setiap peningkatan satu satuan efikasi
0,05 dan untuk mengetahui datanya diri, maka hasil belajar matematika siswa
berdistribusi normal atau tidak, maka akan meningkat sebesar 0,446 dengan
peneliti menggunakan acuan sebagai asumsi bahwa regulasi diri tetap.
berikut: 3. Nilai koefisien regulasi diri sebesar 0,265
dengan nilai positif. Hal ini berarti bahwa
𝐻0 = angka signifikan (𝑆𝑖𝑔) < 0,05, maka setiap peningkatan satu satuan regulasi
data tidak berdistribusi normal. diri, maka hasil belajar matematika siswa
𝐻𝑎 = angka signifikan (𝑆𝑖𝑔) > 0,05, maka akan meningkat sebesar 0,265 dengan
data berdistribusi normal. asumsi bahwa efikasi diri tetap.
Kekuatan hubungan yang terjadi
Setelah dilakukam uji normalitas diantara masing-masing variabel bebas
maka didapatkan nilai signifikansi sebesar Terhadap variabel terikat adalah sebagai
0,200. Bisa kita lihat bahwa 0,200 > 0,05, berikut:
maka data dalam penelitian ini berdistribusi 1. Berdasarkan hipotesis pertama yang
normal. diajukan oleh peneliti menunjukan
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: bahwa efikasi diri berpengaruh positif
1) efikasi diri berpengaruh positif terhadap terhadap hasil belajar matematika siswa.
hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Dijelaskan pula dalam hasil analisis
Alkhairaat 1 Palu, dan 2) regulasi diri regresi berganda bahwa variabel efikasi
berpengaruh positif terhadap hasil belajar diri mempunyai nilai sig-t sebesar 0,000
matematika siswa kelas X SMA Alkhairaat lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 dan
1 Palu. Seperti yang telah dikemukakan thitung mempunyai nilai sebesar 3,876
sebelumnya bahwa untuk menguji hipotesis lebih besar dari nilai ttabel 2,016. Oleh
yang telah diajukan, peneliti menggunakan karena itu dapat disimpulkan bahwa 𝐻0
analisis regresi ganda. Analisis regresi ganda ditolak dan 𝐻𝑎 diterima atau dengan kata
bertujuan untuk mengetahui ada atau lain hipotesis pertama diterima.

66
Pengaruh Minat Belajar

2. Berdasarkan hipotesis kedua yang menunjukan bahwa efikasi diri memiliki


diajukan oleh peneliti menunjukan nilai koefisien regresi sebesar 0,446
bahwa regulasi diri berpengaruh positif dengan nilai positif, nilai thitung = 3,876 >
terhadap hasil belajar matematika siswa. ttabel = 2,016; dan nilai signifikan = 0,000
Dijelaskan dalam hasil analisis regresi lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat
berganda bahwa variabel regulasi diri disimpulkan bahwa efikasi diri
mempunyai nilai sig-t sebesar 0,000 berpengaruh positif terhadap hasil belajar
lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 dan matematika siswa kelas X SMA
thitung mempunyai nilai sebesar 4,644 Alkhairaat 1 Palu.
lebih besar dari nilai ttabel 2,016. Oleh 2. Gambaran regulasi diri siswa SMA
karena itu dapat disimpulkan bahwa 𝐻0 Alkhairaat 1 Palu sebagaimana hasil
ditolak dan 𝐻𝑎 diterima atau dengan kata analisis deskriptif bahwa siswa yang
lain hipotesis diterima. berada pada kategori sangat rendah
Dalam hasil pengujian juga sebesar 0%, kategori rendah sebanyak
menunjukan bahwa efikasi diri dan regulasi 7%, kategori sedang sebanyak 46%,
diri memiliki nilai R Square sebesar 0,585. kategori tinggi sebanyak 39%, dan
R Square atau koefisien determinasi yang kategori sangat tinggi sebanyak 0%.
menunjukan pengaruh langsung variabel X1 Dalam hasil analisis deskriptif juga
dan X2 terhadap variabel Y yang dinyatakan menunjukan bahwa regulasi diri
dalam persentase. Koefisien determinasi memiliki skor rata-rata = 141, std.
adalah 0,585 berarti bahwa variabel X1 dan Desviasi = 20, variansi = 420, skor
X2 mempengaruhi secara langsung variabel minimum = 102, dan skor maximum =
Y sebesar 58,5% sedangkan (100−58,5)% 190. Berdasarkan kriteria
= 41,5% dipengaruhi oleh faktor lain di luar pengklasifikasian pada BAB III, maka
variabel X1 dan X2. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa regulasi diri
bisa kita simpulkan bahwa efikasi diri dan siswa kelas X SMA Alkhairaat 1 Palu
regulasi mempengaruhi hasil belajar berada pada kategori sedang. Pada hasil
matematika siswa sebesar 58,5% sedangkan pengujian hipotesis menunjukan bahwa
41,5% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain regulasi diri memiliki nilai koefisien
di luar variabel X1 dan X2 . regresi sebesar 0,265 dengan nilai positif,
nilai thitung = 4,644 > ttabel = 2,016 dengan
KESIMPULAN nilai signifikan = 0,000 lebih kecil dari
Berdasarkan hasil penelitian dan 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pembahasan, maka peneliti dapat membuat regulasi diri berpengaruh positif terhadap
kesimpulan sebagai berikut: hasil belajar matematika siswa kelas X
1. Gambaran efikasi diri siswa kelas X SMA Alkhairaat 1 Palu.
SMA Alkhairaat 1 Palu sebagaimana 3. Gambaran hasil belajar matematika
hasil analisis deskriptif bahwa siswa siswa kelas X SMA Alkhairaat 1 Palu
yang berada pada kategori sangat rendah sebagai mana hasil analisis deskriptif
sebanyak 0%, kategori rendah sebanyak bahwa siswa yang berada pada kategori
17%, kategori sedang sebanyak 59%, sangat rendah sebanyak sebanyak 0%,
kategori tinggi sebanyak 22%, dan kategori rendah sebesar 46%, kategori
kategori sangat tinggi sebanyak 2%. sedang sebanyak 28%, kategori tinggi
Dalam hasil analisis deskriptif juga sebesar 26%, dan kategori sangat tinggi
menunjukan bahwa efikasi diri sebanyak 0%. Dalam hasil analisis
memperoleh skor rata-rata = 71, std. deskripsi juga menunjukan bahwa hasil
Deviasi = 10, variansi = 102, skor belajar matematika memiliki skor rata-
minimum = 50, dan skor maximum = 96. rata = 63, std. deviasi = 11, variansi =
Berdasarkan kriteria pengklasifikasian 119, skor minimum = 42, dan skor
pada BAB III, maka dapat disimpulkan maximum = 83. Berdasarkan kriteria
bahwa efikasi diri siswa kelas X SMA pengklasifikasian hasil belajar
Alkhairaat 1 Palu berada pada kategori matematika pada BAB III, maka dapat
Sedang. Pada hasil pengujian hipotesis disimpulkan bahwa hasil belajar

67
Aflan Rustam, Dewi Sri Wahyuni

matematika siswa kelas X SMA Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian;


Alkhairaat 1 Palu berada pada kategori Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
sedang. Rineka Cipta
4. R Square atau koefisien daterminasi yang Hasan, M.I. (2001). Pokok-pokok Materi
menunjukan pengaruh langsung variabel STATISTIK 1 (Statistik Deskriptif)
X1 dan X2 terhadap variabel Y yang Edisi Dua. Jakarta: PT Bumi Aksara.
dinyatakan dalam persentase. Ilhamsyah. (2012). Pengaruh efikasi diri,
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis Metakognisi dan Regulasi Diri
menunjukan bahwa nilai R Square Terhadap Prestasi Belajar Matematika
sebesar 0,585; jika dirubah kedalam Siswa Kelas X SMAN di Kabupaten
bentuk persentase maka 0,585 = 58,5% Wajo. Tesis tidak diterbitkan.
berarti bahwa efikasi diri (X1 ) dan Makassar: Program Pascasarjana
regulasi diri (X2 ) mempengaruhi hasil Universitas Negeri Makassar.
belajar matematika (Y) siswa kelas X Nur, F & Latif, A.K. (2016). Pengaruh Self
SMA Alkhairaat 1 Palu sebesar 58,5% Esteem Dan Self Regulation
sedangkan 41,5% lainnya dipengaruhi Terhadap Hasil Belajar Matematika
oleh faktor lain di luar variabel efikasi Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah
diri (X1 ) dan regulasi diri (X2 ). Guppi Samata Kab. Goa. Jurnal
Biotek, Vol. 4, No. 2. Diakses Pada
Tanggal 13 Agustus 2018, Dari
DAFTAR PUSTAKA Journal.uin-
alaudin.ac.id/indeks.php/boitek/Artic
Anfaldi, A. (2013). Regulasi Diri. Diakses le/download/1796/1750.
pada tanggal 15 Desember 2017. Pratama, S. (2013). Efikasi Diri. Diakses
fazrianfaldi.blogspot.com/2013/02/re Pada Tanggal 15 Desember 2017.
gulasi-diri.html. http://saharpratama.blogspot.co.id/20
13/02/efikasi-diri-self-efficacy.html.
Syah, Muhibbin. (2006). Psikologi Belajar.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

68

Anda mungkin juga menyukai