Anda di halaman 1dari 15

JOURNAL SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SAUMLAKI

ISSN : 2656-3363 – VoL.2 NO.2. 2020

ANALISIS BUTIR SOAL MATEMATIKA KELAS XI IPA DALAM UJIAN AKHIR


SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2020/2021 SMA NEGERI 2 NIRUNMAS
KABUPATEN KEPULAUAN

Yoseph Batkunde

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Saumlaki, ybatkunde@gmail.com

ABSTRAK
SMA Negeri 2 Nirunmas merupakan sekolah di Kecamatan Nirunmas yang selalu melakukan
perubahan sesuai tuntutan kurikulum yaitu telah menggunakan kurikulum 2013. Namun dalam
pelaksanaannya, masih saja terjadi praktek-praktek yang keliru dalam penyusunan soal yaitu
dalam menyusun soal ujian matematika guru tidak memperhatikan proporsi ranah kognitif,
sebagian soal yang disusun tidak valid, guru kurang memperhatikan tingkat kesukaran dan daya
pembeda sehingga membuat siswa kurang mampu dalam menyelesaikan soal ujian akhir
semester. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas soal UAS matematika yang
digunakan pada tahun ajaran 2020/2021 di SMANegeri 2 Nirunmas secara kuantitatif yaitu dari
segi validitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda, Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif kuantitatif, karena data yang diperoleh pada penelitian ini dalam bentuk
angka-angka dan penelitian ini tidak untuk menerima atau menolak hipotesis, melainkan untuk
menjelaskan keadaan yang apa adanya sesuai dengan keadaan butir soal UAS yang diteliti. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa 20 butir soal pilihan ganda UAS mata pelajaran matematika pada
tahun ajaran 2020/2021 SMA Negeri 2 Nirunmas ditinjau dari: a) Segi validitasnya, terdapat 20
butir soal valid dan menunjukkan 100% . b) segi tingkat kesukarannya terdapat (0% ) mudah, 14
butir (70%) sedang, dan 6 butir (30%) sulit. c) Segi daya pembedanya terdapat (80%) sangat
baik. (0%) cukup baik, (0%)sedang, dan (20%) buruk. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
semua soal dikatakan valid, tingkat kesulitannya belum sesuai dengan proporsi tingkat kesulitan
butir soal, dan memiliki daya pembeda yang tidak beragam.

Kata kunci : Hasil Belajar; Kognitif; Pembelajaran Matematika; Penyusun Soal Tes.
JOURNAL SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SAUMLAKI

ISSN : 2656-3363 – VoL.2 NO.2. 2020

PENDAHULUAN yang diperlukan untuk memahami konsep


Pembangunan Nasional pada umumnya tersebut. Akibatnya siswa tidak dapat
dan pembangunan dalam bidang pendidikan membangun pemahaman konsep matematika
pada khususnya merupakan usaha yang yang fundamental pada awal mereka
dilakukan oleh Bangsa Indonesia dalam mempelajari ilmu matematika
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Menurut Hamalik Oemar, (2013:27)
untuk menguasai ilmu pengetahuan dan mengatakan bahwa Salah satu upaya yang
teknologi. Sejalan dengan kemajuan zaman, dilakukan perintah yaitu membenahi
kurikulum dengan mengembangkan revisi
sekolah sebagai lembaga pendidikan
edisi kurikulum 2013. Dalam hal ini metode
semakin banyak menghadapi tantangan.
yang digunakan guru dalam meancang dan
Salah satu tantangannya adalah masalah
melakukan proses pembelajaran, dimana
mutu pendidikan. yang dituntut dari siswa adalah sejumlah
Menurut Yuana, (2016:174) yang kompetensi sebagai hasil pembelajaran yaitu
mengatakan bahwa Permasalahan mutu meliputi aspek bagi siswa mengamati,
pendidikan seringkali dikaitkan dengan menalar, mengkomunikasikan, mencoba,
merosotnya prestasi belajar yang dicapai dan menanya. Siswa tidak saja dituntut
siswa. Sehubungan dengan hal tersebut untuk mengetahui fakta, konsep atau prinsip
diatas, maka hal semacam itu harus dikaji tetapi juga harus terampil untuk menerapkan
secara cermat melalui komponen-komponen pengetahuannya dalam menghadapi masalah
penting dalam system pendidikan yang dan teknologi. Dalam system edesi revisi
berkaitan agar dapat dilakukan upaya 2013, siswa dituntut untuk membangun
penanggulangannya. Banyak faktor yang sendiri pengetahuannya, sedangkan guru
rendahnya pencapaian hasil belajar mata hanya berperan sebagai fasilitator,
motivator, creator, dan inovator.
pelajaran matematika diantaranya yang
Menurut Wenno (2003:35) yang
cukup dikenal adalah : (1) sifat ilmu itu; (2)
mengatakan bahwa Edisi revisi kurikulum
pelaksanaan pembelajaran yang kurang
2013 merupakan penyempurnaan dari
baik/tepat; dan (3) karakter kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
pembelajarannya. memberikan penekanan penting pada
Menurut Yuana, (2016:178) evaluasi yang bersifat komperensif, otentik
mengatakan bahwa Pada umumnya siswa dan berkelanjutan. Evaluasi semacam ini
cendrung belajara dengan hafalan dari pada memberikan gambaran yang lebih utuh
secara aktif mencari tahu untuk membangun tentang pencapaian dan perkembangan
pemahaman mereka sendiri terhadap konsep setiap siswa, sekaligus mendorong guru
ilmu matematika tersebut. Hal menyebabkan untuk memperhatikan ranah afektif dan
sebagian besar konsep-konsep matematika ranah psikomotor (selain ranah kognitif) di
menjadi konsep yang abstark bagi siswa dan dalam kegiatan Belajra Mengajar.
bahkan mereka tidak mengenali konsep-
konsep kunci atau hubungan antara konsep
JOURNAL SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SAUMLAKI

ISSN : 2656-3363 – VoL.2. NO.2 2020

Bistok Sirait (2003:41) mengemukakan mencapai hal tersebut maka instrumen tes
bahwa seseorang yang melaksanakan suatu harus benar-benar memenuhi syarat
kegiatan pendidikan secara profesional harus minimum sebagai tes yang baik yakni
memiliki keahlian tentang merancang dan mengenai reliabilitas, validitas, daya
melaksanakan kegiatan belajar mengajar pembeda dan tingkat kesukaran.
serta memiliki kemampuan dalam Penyusunan dan pengembangan
mengevaluasi. Dalam penguasaan ini, instrument tes, diantaranya : (1) instrument
evaluasi menurut Ratumanan (2003:54) tes disusun tanpa memperhatikan kisi-kisi,
mengatakan bahwa pengembangan guru langsung memilih soal-soal pada buku
instrument baik untuk mengukur aspek- kumpulan soal untuk diujikan, (2) guru tidak
aspek dalam ranah kognitif maupun ranah memperhatikan proporsi tingkat kesulitan
non-kognitif merupakan hal penting untuk soal dan proporsi aspek kognitif, (3) tidak
dipahami guru. Pengembangan dimaksud dilakukan telaah terhadap butir-butir tes
menyangkut serangkaian kegiatan, tahapan- yang disusun, (4) prosedur uji coba dan
tahapan baku, yang harus dilakukan secara analisis butir tes tidak dilakukan, dan
berturut-turut untuk menghasilkan sebagainya.
instrument dengan kualitas baik. Banyak Penelitian ini memiliki kontribusi yang
kasus menunjukkan bahwa guru tidak sangat besar bagi guru dalam menyusun soal
mengikuti presedur sama pentingnya dengan ujian matematika, guru selalu
mengajar itu. Dengan demikian, diharapkan memperhatikan proporsi ranah kognitif,
agar guru mampu meningkatkan kualitas sehingga soal yang disusun valid, selain itu
belajar disekolah dan juga menguasai dan guru memperhatikan tingkat kesukaran dan
mampu menerapkan alat evaluasi, yaitu tes daya pembeda sehingga membuat siswa
yang dibuat. Guru juga mampu menyusun mampu dalam menyelesaikan soal ujian
dan menilai apa yang diinginkan di dalam akhir semester. Sehingga hasil penelitian ini
tujuan-tujuan yang ditetapkan dalam berbeda dengan penelitian yang pernah
kurikulum. dipublikasikan sebelumnya oleh Diajeng
Keberhasilan penilaian hasil belajar dkk, (2015). Analisis Butir Soal Ujian Akhir
sangatlah berkaitan dengan intsrumen tes Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika
yang digunakan. Hal ini menjadikan kualitas Tahun Ajaran 2018/2019. Jakarta dan
intrumen tes sebagai suatu hal yang penting Diastuti Septi, (2015). Analisis Butir Soal
dalam proses penilaian hasil belajar agar Ujian Akhir Semester Ganjil mata Pelajaran
benar-benar mengukur hal-hal yang Matematika Tahun Ajaran 2017/2018.
dicantumkan dalam tujuan kurikuler. Untuk Yogyakarta serta Duhita Raras, (2015).
JOURNAL SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SAUMLAKI

ISSN : 2656-3363 – VoL.2. NO.2 2020

Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester TINJAUAN PUSTAKA


Ganjil Pelajaran Pengantar
MatematikaTahun Ajaran 2017/2018. Taksonomi Tujuan Pembelajaran
Yogyakarta. Perbedaan tersebut terletak Menurut Sirait (1985 :34), taksonomi
pada karakteristik soal yang dianalisis dan tujuan pembelajaran merupakan suatu
hasil penelitian yang diperoleh terkait system kompherensif yang
dengan validitas isi butir soal matematika, mengelompokkan semua tujuan pendidikan,
masing-masing pada salah satu ranah.
tingkat kesulitan butir soal matematika dan
Bloom (Sumantri dan Pernama 1998: 211),
daya pembeda kesulitan butir soal
mengatakan bahwa tujuan pengajaran
matematika.
diklasifikasikan dalam tiga ranah, yaitu (a)
Dalam penelitian ini dilakukan analisis ranah kognitif (Cognitive Domain), (b) ranah
terhadap butir sola matematika dalam Ujian afektif (Affective Domain), dan (c) ranah
Akhir Semester ganjil tahun ajaran psikomotor (Psicho-motoric Domain).
2020/2021 hal tersebut disebabkan karena a. Ranah Kognitif
SMA Negeri 2 Nirunmas merupakan sekolah Ranah ini meliputi tujuan pendidikan
di Kecamatan Nirunmas yang selalu yang berkenan dengan ingatan atau
melakukan perubahan sesuai tuntutan pengenalan terhadap pengetahuan dan
kurikulum yaitu telah menggunakan pengmbangan kemampuan intelektual.
kurikulum 2013. Namun dalam Dalam ranah kognitif, tujuan pendidikan
pelaksanaannya, masih saja terjadi praktek- dibagi menjadi enam jenjang yaitu
praktek yang keliru dalam penyusunan soal pengetahuan, pemahaman, penerapan,
yaitu dalam menyusun soal ujian matematika analisis, sintesis, dan evaluasi.
guru tidak memperhatikan proporsi ranah Berikut ini adalah penjelasan mengenai
tiap aspek berdasarkan taksonomi
kognitif, sebagian soal yang disusun tidak
Bloom (Daryanto 1999:113).
valid, guru kurang memperhatikan tingkat
1. Pengetahuan (Knowledge)
kesukaran dan daya pembeda sehingga
Pada jenjang ini siswa dituntut untuk
membuat siswa kurang mampu dalam
dapat mengenali atau mengingat
menyelesaikan soal ujian akhir semester. kembali pengetahuan yang telah
Dengan adanya penelitian ini maka disimpan dalam struktur
dipastikan tidak akan terjadi praktek-praktek kognitifnya.Jenjang ini meliputi
yang keliru dalam penyusunan soal. ingatan dengan rentetan yang luas
terhadap materi, tetapi semuanya
memerlukan ingatan terhadap
informasi yang tepat. Pengetahuan
dalam memory, digali pada saat
JOURNAL SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SAUMLAKI

ISSN : 2656-3363 – VoL.2. NO.2 2020

dibutuhkan dengan cara mengingat unsur atau komponen-komponen


(Recall) atau mengenali kembali pembentuknya, hasil belajar disini
(Recognation) pengetahuan memerlukan pemahaman isi dan
merupakan tingkat terendah dari hasil bentuk strukur dari materi.
belajar dalan ranah kognitif. 5. Sintesis (Syntiesis)
2. Pemahaman (Comprehension) Pada jenjang ini, seseorang dituntut
Pemahaman didefenisikan sebagai untuk dapat menghasilkan sesuatu
kemampuan untuk menangkap yang baru dengan cara
makna suatu materi. Hal itu dapat menggabungkan berbagai faktor yang
ditunjukkan dengan mentranslasikan ada. Hasil belajar ini menekankan
materi dari satu bentuk ke bentuk lain perilaku kreatif, dengan perhatian
seperti dari (kata-kata ke bilangan), umum pada formulasi pola baru dari
dengan menginterprestasi materi struktur.
menjelaskan atau meringkas dan 6. Evaluasi (Evaluation)
memperkirahkan kecenderungan Dalam jenjang ini kemampuan
masa depan memprediksi seseorang dituntut untuk dapat
konsekuensi atau dampak-dampak mengevaluasi situasi, keadaan
hasil belajar ini satu tingkat lebih pernyataan atau konsep berdasarkan
tinggi dari pengetahuan. suatu kriteria tertentu.Yang paling
3. Penerapan (Application) penting adalah menciptakan kondisi
Dalam jenjang di tuntut kesanggupan sedemikian rupa sehingga siswa
ide-ide umum, tatacara, atau metode- mampu mengembangkan kriteria,
metode, prinsip-prinsip serta teori standar atau ukuran untuk
dalam situasi baru dan konkrit.Bila mengevaluasi sesuatu.Hasil belajar
tidak demikian maka kemampuan ini merupakan hirarki kognitif
yang diukur bukan lagi penerapan tertinggi karena memuat elemen-
tetapi ingatan semata-mata.Hasil elemen dari semua kategori lainnya,
belajar ini, satu tingkat lebih tinggi ditambah pertimbangan nilai yang
dari pemahaman, Karena memahami didasarkan pada kriteria tertentu
suatu kaidah belum tentu menjamin secara jelas.
kemampuan untuk menerapkannya b. Ranah Afektif
dalam suatu kasus atau masalah baru. Ranah afektif menurut Karth Wohl,
4. Analisis (Analysis ) Bloom dan Masia (Suparman, 1997:80)
Dalam jenjang kemampuan ini meliputi tujuan pendidikan yang
seseorang dituntut untuk dapat berkenan dengan sikap, dan nilai serta
menguraikan suatu situasi atau pengembangan, penghargaan dan
keadaan tertentu kedalam unsur- penyesuaian diri. Ranah ini dibagi
JOURNAL SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SAUMLAKI

ISSN : 2656-3363 – VoL.2. NO.2 2020

menjadi 5 jenjang, yaitu penerima, mereka, dan mulai membangun suatu


partisipasi, penilaian, organisasi dan system nilai yang konsisten.
karakteristik. 5. Karakteristik
1. Penerima Pada level ranah afektif ini, individu
Penerima mencakup kepekaan akan memiliki system nilai yang
adanya stimulus dari luar yang dating mengontrol perilakunya sepanjang
pada siswa dalam bentuk masalah, waktu untuk pengembangan
situasi, gejala termasuk pula karakteristik “gaya hidup” jadi
kesadaran dan kesedian untuk perilaku dapat meresap, konsisten,
menerima stimulus trrsebut. dan dapat diprediksi.
Kesedian ini dinyatakan dalam c. Ranah Psikomotor
bentuk memperhatikan sesuatu, Ranah psikomotor menurtu Rahmat
misalnya peta yang dipandang guru, (1998:64) mengatakan bahwa petunjuk
jawaban temannya atas guru, tetapi pada segi keterampilan atauu kemahiran
perhatian tersebut bersifat positif. siswa untuk tujuan instruksional, ranah
2. Partisipasi psikomotor dikembangkan oleh Harrow
Partisipasi mencakup kesedian untuk taksonomi dan naturalisasi sebagai yang
memperhatikan secara aktif dan turut paling kompleks.perilaku pesikomotor
serta dalam suatu kegiatan.Kesedian menekankan pada keterampilan “Neuro
tersebut dinyatakan dalam bentuk Mascular” yaitu keterampilan yang
memberikan reaksi terhadap stimulus bersangkutan dengan gerak otot.
yang disajikan. 1. Meniru (Immitation)
3. Penilaian 2. Manipulasi (Manipulation)
Penilaian mencakup kemampuan 3. Ketepatan gerakan (Precission)
untuk dapat memberikan penilaian 4. Artikulasi (Articulation)
atau pertimbangan dan pentingnya 5. Naturalisasi (Naturalization)
keterkaitan pada suatu objek atau
kejadian tertentu dengan reaksi METODE PENELITIAN
seperti menerima, menolak, tidak Metode penelitian yang digunakan
mengiraukan, acuh tak acuh, perilaku dalam penelitian ini adalah deskriptif
tersebut diklasifikasikan menjadi kuantitatif, karena data yang diperoleh pada
sikap dan apresiasi. penelitian ini dalam bentuk angka-angka dan
4. Organisasi penelitian ini tidak untuk menerima atau
Organisasi mencakup kemampuan menolak hipotesis, melainkan untuk
yang mengacu pada membawah menjelaskan keadaan yang apa adanya
nilai-nilai berada secara bersama, sesuai dengan keadaan butir soal UAS yang
menyelesaikan konflik diantara diteliti. Menurut Sumarna Surapranata
JOURNAL SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SAUMLAKI

ISSN : 2656-3363 – VoL.2. NO.2 2020

(2005:10), “Analisis soal secara kuantitatif Sedangkan soal yang terlalu sulit akan
menekankan pada analisis karakteristik menyebabkan siswa menjadi putus asa.
internal tes melalui data yang diperoleh
HASIL DAN PEMBAHASAN
secara empiris”. Adapun tujuan dari analisis
butir soal adalah untuk meningkatkan Hasil Penelitian
kualitas soal yang akan digunakan dalam tes Analisis butir soal adalah suatu metode
selanjutnya, yaitu apakah suatu soal dapat atau cara yang digunakan untuk mengetahui
diterima karena telah didukung oleh uji kesalahan dan kekeliruan dalam penyusunan
statistik yang memadai, bisa juga karena butir soal pada suatu tes, sehingga diperoleh
sudah diperbaiki karena terbukti terdapat tes yang baik, penelitian ini adalah penelitian
mengenai analisis butir soal matematika
beberapa kelemahan, atau bahkan tidak
kelas XI IPA dalam Ujian Akhir Semester
digunakan karena terbukti secara empiris Ganjil Tahun Ajaran 2020/2021 SMA
tidak berfungsi sama sekali. Negeri 2 Nirunmas, yang meliputi analisis
Penelitian dilakukan dengan tingkat penilaian mencari nilai rata-rata,
menganalisis viliditas isi, tingkat kesulitan, ketuntasan nilai siswa kelas XI IPA,
dan daya pembeda dengan tujuan masing- validitas butir soal , tingkat kesulitan, dan
masing validasi sebagai berikut : (1) daya pembeda.
Validitas isi bertujuan untuk menentukan Peneliti mengumpulkan berbagai data
kesesuaian antara soal dengan materi ajar sebagai dokumentasi yang diperlukan dalam
dan tujuan yang ingin diukur kemudian penelitian ini, data tersebut antara lain : hasil
penilaian hasil belajar, validitas isi wawancara dengan guru, satu lembar butir
digunakan untuk menentukan apakah materi soal, kunci jawaban, lembar jawaban siswa
kelas XI IPA SMA Negeri 2 Nirunmas. Soal
tes relevan dengan kurikulum yang sudah
yang digunakan dalam penelitian ini
ditentukan untuk menentukan aspek-aspek
berjumlah 20 butir soal pilihan ganda, dan
dalam tes sudah benar-benar tercakup dalam peserta yang mengikuti Ujian Akhir
perumusan tentang apa yang hendak diukur; Semester Ganjil terdapat 21 siswa.
(2) daya pembeda soal adalah kemampuan
suatu soal untuk membedakan antara siswa 1. Hasil Analisis Validitas Isi
yang pandai (kemampuan tinggi) dengan Analisis validitas dalam penelitian ini
siswa yang lemah (kemampuan rendah). menggunakan jenis validitas isi, validitas isi
Langkah-langkah dalam kalkulasi daya bertujuan untuk melihat tes evaluasi dalam
pembeda; (3) tingkat kesulitan, soal yang mengukur cakupan yang ingin
baik iadalah soal yang tidak terlalu mudah diukur.persentase hasil analisis validitas isi
juga tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu butir soal matematika kelas XI IPA dalam
mudah tidak merangsang siswa untuk Ujian Akhir Semester Ganjil Tahun Ajaran
mempertinggi usaha memecahkannya. 2020/2021 SMA Negeri 2 Nirunmas yang
JOURNAL SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SAUMLAKI

ISSN : 2656-3363 – VoL.2. NO.2 2020

disajikan kedalam tabel selanjutnya sebagai membandingkan butir soal apakah telah
berikut : sesuai dengan kriteria yang ditemukan.
Tabel 1. Persentase Hasil Analisis Dari hasil validitas isi butir soal
Validitas Isi Butir Soal matematika ujian akhir semester (UAS)
No Katego Nomor Butir Soal Jumlah Presentase
ri Butir ganjil tahun ajaran 2020/2021 kelas XI IPA
Soal
1 Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 20 100%
SMA Negeri 2 Nirunmas yang telah
10, 11, 12, 13, 14, 15, dilaksanakan oleh peneliti, menunjukkan
16, 17, 18, 19, 20
2 Tidak 0 0 0% bahwa 20 butir soal pilihan ganda butir soal
valid matematika ujian akhir semester (UAS)
Validitasatau kesalahan menunjukkan ganjil tahun ajaran 2020/2021 kelas XI IPA
sejauh mana suatu alat ukur dapat dengan SMA Negeri 2 Nirunmas dinyatakan valid.
tepat mengukur apa yang hendak diukur. Hal ini dikarenakan 20 soal tersebut telah
Validitas isi berhubungan dengan ketetapan mengandung materi yang sesuai dengan
apa yang seharusnya diukur suatu tes dan materi yang ingin diukur berdasarkan
seberapa cermat tes tersebut melakukan standar kompetensi (SK) dan kompetensi
pengukurannya. Dari pendapat diatas, maka dasar (KD).
dapat disimpulkan bahwa validitas sejauh Hasil penelitian tersebut sesuai dengan
mana alat ukur atau suatu tes dapat validitas isi bertujuan untuk melihat evaluasi
mengukur apa yang seharusnya diukur, dalam mengukur cakupan yang ingin diukur.
sehingga mengahasilkan instrument tes yang Hasil penelitian ini juga berhubungan
valid. dengan penelitian hasil belajar, validitas isi
Satu catatan khusus, bahwa dalam digunakan untuk menentukan apakah materi
penentuan validitas isi bahwa biasanya tes relevan dengan kurikulum yang sudah
dilakukan oleh penilaian yang terdiri dari ditentukan dan untuk menentukan apakah
para ahli dalam bidang yang sesuai. Tetapi, aspek-aspek dalam tes sudah benar-benar
dalam penelitian ini tidak menggunakan tercakup dalam perumusan tentang apa yang
penilaian dari para ahli, melainkan hendak diukur.
melakukan analisis atau dugaan peneliti Penggunaan validitas isi dalam
dengan melihat kesesuaian antara butir soal penyusunan suatu tes sering digunakan. Hal
matematika ujian akhir semester (UAS) ini sesuai dengan penyusunann
ganjil tahun ajaran 2020/2021 kelas XI IPA pengembangan tes prestasi belajar, jenis
SMA Negeri 2 Nirunmas dengan standar validitas yang yang sering digunakan adalah
kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) validitas isi.
yang disusun pengujian validitas isi tidak
perlu menggunakan analisis statistic, tetapi 2. Hasil Analisis Tingkat Kesulitan
menggunakan analisis rasional dengan Analisis tingkat kesulitan butir soal ini
dilakukan untuk mengetahui tingkat
JOURNAL SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SAUMLAKI

ISSN : 2656-3363 – VoL.2. NO.2 2020

kesulitan butir soal matematika kelas XI IPA Mudah 0%


Sedang 70%
dalam Ujian Akhir Semester Ganjil Tahun
Sulit 30%
Ajaran 2020/2021 SMA Negeri 2 Nirunmas. Tabel 3 mengenai proporsi tingkat
Dasar pengambilan keputusan terhadap kesulitan butir soal dapat diketahui bahwa
analisis tingkat kesulitan butir soal tingkat kesulitan butir soal suatu tes dapat
matematika kelas XI IPA dalam Ujian Akhir dikatakan baik apabila memiliki proporsi
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2020/2021 kategori mudah sebesar 0%. Kategori sedang
SMA Negeri 2 Nirunmas, menggunakan sebesar 70%. Kategori sulit sebesar 30%.
klasifikasi tingkat kesulitan butir soal Oleh karena itu, perbaikan pada butir soal
menggunakan Hasil analisis tingkat suatu tes dapat dilakukan apabila proporsi
kesulitan butir soal sebagai berikut : tingkat kesulitan dengan kategori mudah,
Tabel 2. Persentase Hasil Analisis sedang, dan sulit belum sesuai dengan
Tingkat Kesulitan Butir Soal proporsi tingkat kesulitan butir soal seperti
No Kategori Nomor Butir Jumlah Persenta yang telah diuraikan sebelumnya.
Soal Butir Soal se
1 Mudah 0 0 0% Berpedoman pada tabel 3 mengenai
2 Sedang 1,2,3,4,5,6,10,12, 14 70%
14,16,17,18,20 proporsi tingkat kesulitan butir soal, maka
3 Sulit 4,8,11,13,15,19 6 30% dapat diketahui bahwa proporsi hasil analisis
Tabel 2 didapatkan data bahwa terdapat tingkat kesulitan butir soal matematika ujian
0 butir soal yang dapat dikategorikan mudah akhir semester (UAS) ganjil tahun ajaran
dengan persentase sebesar 0%. 14 butir soal 2020/2021 kelas XI IPA SMA Negeri 2
yang dapat dikategorikan sedang dengan Nirunmas.Belum sesuai dengan proporsi
persentase sebesar 70%, sehingga 14 butir tingkat kesulitan butir soal yang telah
soal tersebut dapat diterima.Selain itu, 6 ditetapkan. Hal tersebut dikarenakan, pada
butir soal yang dapat dikategorikan sulit penelitian ini menunjukkan proporsi tingkat
dengan persentase sebesar 30%, sehingga 6 kesulitan butir soal dengan persentase
butir soal tersebut harus ditolak/direvisi. sebesar 0% untuk kategori mudah, 70%
Perbaikan pada butir soal dengan untuk kategori sedang, 30% untuk kategori
kategori tingkat kesulitan mudah, sedang, sulit. Sedangkan proporsi tingkat kesulitan
dan sulit dilakukan apabila proporsi tingkat butir soal agar suatu tes dapat dikatakan baik
kesulitan pada butir soal suatu tes belum apabila memiliki proporsi kategori mudah
sesuai dengan pembagian kategori tingkat 30%, kategori sedang 50%, dan kategori
kesulitan.Proporsi tingkat kesulitan pada sulit 20%.
butir soal suatu tes seperti pada tabel berikut Tingkat kesulitan soal adalah penentuan
ini : kriteria soal yang termasuk kedalam kategori
Tabel 3. Proporsi Tingkat Kesulitan mudah, sedang, dan sulit. Untuk dapat
Kategori Tingkat Persentase
Kesulitan Butir Soal mengetahui tingkat kesulitan butir soal,
JOURNAL SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SAUMLAKI

ISSN : 2656-3363 – VoL.2. NO.2 2020

maka dilakukan analisis tingkat kesulitan peneliti 70%, dan yang dikategori sulit 20%
butir soal. Analisis tingkat kesulitan butir sedangkan hasil analisis dari peneliti 30%.
soal digunakan untuk mengetahui seberapa Oleh karena itu hasil analisis yang harus
sulit atau mudahnya tes yang diujikan, baik dipakai adalah hasil peneliti terhadap butir
tes secarakeseluruhan maupun setiap butir soal pada SMA Negeri 2 Nirunmas untuk
soalnya. Soal yang terlalu mudah tidak kelas XI IPA tahun ajaran 2020/2021.
merangsang siswa untuk belajar, begitu juga Peneliti juga melakukan analisis tingkat
dengan soal yang sulit akan membuat siswa kesulitan butir soal dengan menggunakan
putus asa karena tidak sesuai dengan proporsi tingkat kesulitan butir soal,
kemampuannya. Dari pendapat diatas dapat memaparkan proporsi tingkat kesulitan butir
disimpulkan bahwa analisis tingkat kesulitan soal agar suatu tes dapat dikatakan baik
butir soal adalah suatu cara yang digunakan apabila memiliki proporsi kategori mudah
untuk mengetahui kualitas soal tersebut baik sebesar 30%, kategori sedang sebesar 50%,
atau tidak untuk diberikan kepada siswa. dan kategori sulit sebesar 20%. Berpedoman
Dari hasil pengolahan data tingkat dari proporsi tingkat kesulitan butir soal,
kesulitan yang telah dilaksanakan oleh maka butir soal matematika ujian akhir
peneliti untuk mengetahui tingkat kesulitan semester (UAS) ganjil tahun ajaran
butir soal matematika ujian akhir semester 2020/2021 kelas XI IPA SMA Negeri 2
(UAS) ganjil tahun ajaran 2020/2021 kelas Nirunmas melebihi ketentuan proporsi
XI IPA SMA Negeri 2 Nirunmas tersebut, Tingkat Kesulitan butir soal yang sudah
menunjukkan bahwa butir soal UAS tersebut ditentukan, dari penjelasan diatas, maka
memiliki tingkat kesulitan yang beragam. sangat mendukung peneliti untuk mudah
Keberagaman tingkat kesulitan butir soal melihat tingkat kesulitan butir soal yang
tersebut ditunjukkan melalui hasil disusun pada SMA Negeri 2 Nirunmas.
perhitungan tingkat kesulitan pada setiap 3. Hasil Analisis Daya Pembeda
butir soalnya, tidak ada soal yang yang dapat Analisis daya pembeda butir soal ini
dikategorikan mudah sebesar 0%, 14 butir dilakukan untuk mengetahui kemampuan
soal yang dikategorikan sedang sebesar butir soal dalam membedakan peserta didik
70%, dan 6 butir soal yang dikategorikan yang tergolong memiliki prestasi yang tinggi
sulit sebesar 30%. Hasil penelitian ini tidak dan peserta didik yang memiliki prestasi
sesuai dengan tingkat kesulitan soal adalah yang rendah.
penentuan kriteria soal yang termasuk
Dasar mengambil keputusan terhadap
kedalam kategori mudah, sedang, atau sulit
analisis daya butir soal matematika kelas XI
karena dari kriteria tingkat kesulitan adalah
IPA dalam Ujian Akhir Semester Ganjil
yang dikategori mudah itu 30% sedangkan
Tahun Ajaran 2018/2019 SMA Negeri 2
hasil analisis peneliti 0%, yang dikategori
Nirunmastersebut menggunakan kriteria
sedang itu 50% sedangkan hasil dari analisis
JOURNAL SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SAUMLAKI

ISSN : 2656-3363 – VoL.2. NO.2 2020

daya pembeda diklasifikasikan sebagai dengan persentase sebesar 80%, sehingga 16


berikut : butir soal dapat diterima. Tidak ada butir
Tabel 4. Hasil Daya Pembeda Soal soal yang dapat dikategorikan cukup baik
Matematika Ujian Akhir Semester (UAS) Ganjil
dengan persentase sebesar 0%. Tidak ada
Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Nirunmas
Butir Rumus Point Kriteria Keputusan butir soal yang dapat dikategorikan sedang
Soal Biser
- dengan persentase sebesar 0%. Selain itu,
1 4-8 -4 Sangat baik Butir soal dapat diterima terdapat 4 butir soal yang dapat
2 7-4 3 Sangat baik Butir soal dapat diterima
3 7-5 2 Sangat baik Butir soal dapat diterima dikategorikan buruk dengan persentase
4 4-2 2 Sangat baik Butir soal dapat diterima
5 5-3 2 Sangat baik Butir soal dapat diterima
sebesar 20%, sehingga 4 butir soal tersebut
6 6-4 2 Sangat baik Butir soal dapat diterima ditolak atau dibuang dan digantikan dengan butir
7 4-6 -2 Sangat baik Butir soal dapat diterima
8 3-3 0 Buruk Butir soal ditolak atau dibuang
soal yang lain.
dan digantikan oleh butir soal
yang lain Pembahasan
9 5-3 2 Sangat baik Butir soal dapat diterima
10 4-4 0 Buruk Butir soal ditolak atau dibuang 1. Validitas Isi
dan digantikan oleh butir soal
yang lain Validitasatau kesalahan menunjukkan
11 4-2 2 Sangat baik Butir soal dapat diterima
12 4-3 1 Sangat baik Butir soal dapat diterima sejauh mana suatu alat ukur dapat dengan
13 3-3 0 Buruk Butir soal ditolak atau dibuang
dan digantikan oleh butir soal
tepat mengukur apa yang hendak diukur.
yang lain Validitas isi berhubungan dengan ketetapan
14 4-3 1 Sangat baik Butir soal dapat diterima
15 5-1 4 Sangat baik Butir soal dapat diterima apa yang seharusnya diukur suatu tes dan
16 3-7 -4 Sangat baik Butir soal dapat diterima
17 5-2 3 Sangat baik Butir soal dapat diterima seberapa cermat tes tersebut melakukan
18 5-7 -2 Sangat baik Butir soal dapat diterima
19 3-2 1 Sangat baik Butir soal dapat diterima
pengukurannya. Dari pendapat diatas, maka
20 3-4 -1 Buruk Butir soal ditolak atau dibuang
dan digantikan oleh butir soal
dapat disimpulkan bahwa validitas sejauh
yang lain mana alat ukur atau suatu tes dapat
Dari tabel 4 mengenai hasil analisis mengukur apa yang seharusnya diukur,
daya pembeda butir soal matematika ujian sehingga mengahasilkan instrument tes yang
akhir semester (UAS) ganjil tahun ajaran valid.
2018/2019 kelas XI IPA SMA Negeri 2 Satu catatan khusus, bahwa dalam
Nirunmas yang disajikan kedalam tabel 5 penentuan validitas isi bahwa biasanya
sebagai berikut : dilakukan oleh penilaian yang terdiri dari
Tabel 5. Persentase Hasil Daya para ahli dalam bidang yang sesuai. Tetapi,
Pembeda Butir Soal
No Kriteria Nomor Butir Jumlah Persent dalam penelitian ini tidak menggunakan
Soal Butir Soal ase penilaian dari para ahli, melainkan
1 Sangat baik 1,2,3,4,5,6,7, 16 80%
9,11,12,14,15 melakukan analisis atau dugaan peneliti
,16,17,18, 19
2 Cukup baik 0 0 0%
dengan melihat kesesuaian antara butir soal
3 Sedang 0 0 0% matematika ujian akhir semester (UAS)
4 Buruk 8,10,13,20 4 20%
ganjil tahun ajaran 2020/2021 kelas XI IPA
Dari tabel 5 didapatkan data bahwa 16
SMA Negeri 2 Nirunmas dengan standar
butir soal yang dikategori sangat baik
JOURNAL SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SAUMLAKI

ISSN : 2656-3363 – VoL.2. NO.2 2020

kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) 2. Tingkat Kesulitan


yang disusun pengujian validitas isi tidak Tingkat kesulitan soal adalah penentuan
perlu menggunakan analisis statistic, tetapi kriteria soal yang termasuk kedalam kategori
menggunakan analisis rasional dengan mudah, sedang, dan sulit. Untuk dapat
membandingkan butir soal apakah telah mengetahui tingkat kesulitan butir soal,
sesuai dengan kriteria yang ditemukan. maka dilakukan analisis tingkat kesulitan
Dari hasil validitas isi butir soal butir soal. Analisis tingkat kesulitan butir
matematika ujian akhir semester (UAS) soal digunakan untuk mengetahui seberapa
ganjil tahun ajaran 2020/2021 kelas XI IPA sulit atau mudahnya tes yang diujikan, baik
SMA Negeri 2 Nirunmas yang telah tes secarakeseluruhan maupun setiap butir
dilaksanakan oleh peneliti, menunjukkan soalnya. Soal yang terlalu mudah tidak
bahwa 20 butir soal pilihan ganda butir soal merangsang siswa untuk belajar, begitu juga
matematika ujian akhir semester (UAS) dengan soal yang sulit akan membuat siswa
ganjil tahun ajaran 2020/2021 kelas XI IPA putus asa karena tidak sesuai dengan
SMA Negeri 2 Nirunmas dinyatakan valid. kemampuannya. Dari pendapat diatas dapat
Hal ini dikarenakan 20 soal tersebut telah disimpulkan bahwa analisis tingkat kesulitan
mengandung materi yang sesuai dengan butir soal adalah suatu cara yang digunakan
materi yang ingin diukur berdasarkan untuk mengetahui kualitas soal tersebut baik
standar kompetensi (SK) dan kompetensi atau tidak untuk diberikan kepada siswa.
dasar (KD). Dari hasil pengolahan data tingkat
Hasil penelitian tersebut sesuai dengan kesulitan yang telah dilaksanakan oleh
validitas isi bertujuan untuk melihat evaluasi peneliti untuk mengetahui tingkat kesulitan
dalam mengukur cakupan yang ingin diukur. butir soal matematika ujian akhir semester
Hasil penelitian ini juga berhubungan (UAS) ganjil tahun ajaran 2020/2021 kelas
dengan penelitian hasil belajar, validitas isi XI IPA SMA Negeri 2 Nirunmas tersebut,
digunakan untuk menentukan apakah materi menunjukkan bahwa butir soal UAS tersebut
tes relevan dengan kurikulum yang sudah memiliki tingkat kesulitan yang beragam.
ditentukan dan untuk menentukan apakah Keberagaman tingkat kesulitan butir soal
aspek-aspek dalam tes sudah benar-benar tersebut ditunjukkan melalui hasil
tercakup dalam perumusan tentang apa yang perhitungan tingkat kesulitan pada setiap
hendak diukur. butir soalnya, tidak ada soal yang yang dapat
Penggunaan validitas isi dalam dikategorikan mudah sebesar 0%, 14 butir
penyusunan suatu tes sering digunakan. Hal soal yang dikategorikan sedang sebesar
ini sesuai dengan penyusunann 70%, dan 6 butir soal yang dikategorikan
pengembangan tes prestasi belajar, jenis sulit sebesar 30%. Hasil penelitian ini tidak
validitas yang yang sering digunakan adalah sesuai dengan tingkat kesulitan soal adalah
validitas isi. penentuan kriteria soal yang termasuk
JOURNAL SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SAUMLAKI

ISSN : 2656-3363 – VoL.2. NO.2 2020

kedalam kategori mudah, sedang, atau sulit Analisis daya pembeda bertujuan untuk
karena dari kriteria tingkat kesulitan adalah mengetahui kemampuan soal dalam
yang dikategori mudah itu 30% sedangkan membedakan siswa yang tergolong memiliki
hasil analisis peneliti 0%, yang dikategori prestasi yang tinggi dan siswa yang memiliki
sedang itu 50% sedangkan hasil dari analisis prestasi rendah.Jadi, dari kedua pendapat
peneliti 70%, dan yang dikategori sulit 20% diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
sedangkan hasil analisis dari peneliti 30%. analisis daya pembeda digunakan untuk
Oleh karena itu hasil analisis yang harus mengetahui kemampuan butir soal dalam
dipakai adalah hasil peneliti terhadap butir membedakan antara siswa yang memiliki
soal pada SMA Negeri 2 Nirunmas untuk kemampuan atau prestasi yang tinggi dan
kelas XI IPA tahun ajaran 2020/2021. yang memiliki kemampuan atau prestasi
Peneliti juga melakukan analisis yang rendah, serta digunakan untuk
tingkat kesulitan butir soal dengan mengetahui siswa yang telah atau belum
menggunakan proporsi tingkat kesulitan menguasai kompetensi pembelajaran.
butir soal, memaparkan proporsi tingkat Dari hasil pengolahan data daya
kesulitan butir soal agar suatu tes dapat pembeda yang telah dilaksanakan oleh
dikatakan baik apabila memiliki proporsi peneliti untuk mengetahui daya pembeda
kategori mudah sebesar 30%, kategori butir soal matematika ujian akhir semester
sedang sebesar 50%, dan kategori sulit (UAS) ganjil tahun ajaran 2020/2021 kelas
sebesar 20%. Berpedoman dari proporsi XI IPA SMA Negeri 2 Nirunmas tersebut,
tingkat kesulitan butir soal, maka butir soal menunjukkan bahwa butir soal UAS tersebut
matematika ujian akhir semester (UAS) memiliki daya pembeda yang tidak beragam.
ganjil tahun ajaran 2020/2021 kelas XI IPA Ketidakberagaman daya pembeda butir soal
SMA Negeri 2 Nirunmas melebihi ketentuan tersebut ditunjukkan melalui hasil
proporsi Tingkat Kesulitan butir soal yang perhitungan daya pembeda pada setiap butir
sudah ditentukan, dari penjelasan diatas, soal yang telah dilakukan oleh peneliti, yaitu
maka sangat mendukung peneliti untuk 16 butir soal yang dikategori sangat baik
mudah melihat tingkat kesulitan butir soal dengan persentase sebesar 80%, sehingga 16
yang disusun pada SMA Negeri 2 Nirunmas. butir soal dapat diterima. Tidak ada butir
3. Daya Pembeda soal yang dapat dikategorikan cukup baik
Daya pembeda adalah kemampuan soal dengan persentase sebesar 0%. Tidak ada
untuk membedakan siswa yang memiliki butir soal yang dapat dikategorikan sedang
kemampuan tinggi dan yang rendah. dengan persentase sebesar 0%. Selain itu,
Analisis terhadap butir soal untuk terdapat 4 butir soal yang dapat
membedakan siswa yang mampu dan yang dikategorikan buruk dengan persentase
kurang mampu dalam mengerjakan suatu tes sebesar 20%, sehingga 4 butir soal tersebut
adalah dengan analisis daya pembeda.
JOURNAL SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SAUMLAKI

ISSN : 2656-3363 – VoL.2. NO.2 2020

ditolak atau dibuang dan digantikan dengan tersebut adalah 16 butir soal yang
butir soal yang lain. dikategori sangat baik dengan
Kesimpulan persentase sebesar 80%,. Tidak ada butir
Dari rumusan masalah yang telah soal yang dapat dikategorikan cukup
diuraikan tersebut, maka jawaban dari baik dengan persentase sebesar 0%,.
rumusan masalah tersebut adalah butir soal Tidak ada butir soal yang dapat
matematika ujian akhir semester (UAS) dikategorikan sedang dengan persentase
ganjil tahun ajaran 2018/2019 kelas XI IPA sebesar 0%. Selain itu, terdapat 4 butir
SMA Negeri 2 Nirunmas. Hipotesis soal yang dapat dikategorikan buruk
penelitian diterima dengan alasan sebagai dengan persentase sebesar 20%.
berikut :
1. Validitas isi butir soal matematika ujian DAFTAR PUSTAKA
akhir semester (UAS) ganjil tahun Bloom, (1998). Taksonomi tujuan
ajaran 2020/2021 kelas XI IPA SMA
pembelajaran. Yogyakarta
Negeri 2 Nirunmas dinyatakan valid
Bistok Sirait, (2003). Pendidikan secara
dengan presentase 100%. Hal ini
dikarenakan, 20 butir soal tersebut telah Professional. Jakarta
mengandung materi yang sesuai dengan Cichocka, A. (2016). Understanding
materi yang ingin diukur berdasarkan defensive and secure in-group
standar kompetensi (SK) dan positivity: The role of collective
kompetensi dasar (KD). narcissism. European Review of Social
2. Tingkat kesulitan butir soal matematika Psychology, 27(1), 283–317.
ujian akhir semester (UAS) ganjil tahun Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar
ajaran 2020/2021 kelas XI IPA SMA Mengajar. Jakarta: PT.Bumi Aksara
Negeri 2 Nirunmas, belum sesuai Hidayat, R., & Khalika, N. N. (2019). Bisnis
dengan proporsi tingkat kesulitan butir dan Kontroversi Gerakan Indonesia
soal. Hasil dari analisis tingkat kesulitan Tanpa Pacaran. Retrieved October 17,
adalah tidak terdapat butir soal yang 2019, from tirto.id website:
dikategorikan mudah, 14 butir soal yang
https://tirto.id/bisnis-dan-kontroversi-
dikategorikan sedang dengan presentase
sebesar 70%, dan 6 butir soal yang gerakan-indonesia-tanpa-pacaran-cK25
dikategorikan sulit dengan presentase Ikhwan, M. (2019). Ulama dan
sebesar 30%. Konservatisme Islam Publik di
3. Daya pembeda kesulitan butir soal Bandung: Islam, Politik Identitas, dan
matematika ujian akhir semester (UAS) Tantangan Relasi Horizontal. In I.
ganjil tahun ajaran 2020/2021 kelas XI Burdah, N. Kailani, & M. Ikhwan
IPA SMA Negeri 2 Nirunmas, memiliki (Eds.), Ulama, Politik, dan Narasi
daya pembeda yang tidak beragam. Kebangsaan. Yogyakarta: PusPIDeP.
Hasil dari analisis daya pembeda Kamba, M. N. (2018). Kids Zaman Now
JOURNAL SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SAUMLAKI

ISSN : 2656-3363 – VoL.2. NO.2 2020

Menemukan Kembali Islam. Tangerang


Selatan: Pustaka IIMaN.
Madjid, N. (2002). Manusia Modern
Mendamba Allah: Renungan Tasawuf
Positif. Jakarta: IIMaN & Hikmah.
Marchlewska, M., Cichocka, A., Łozowski,
F., Górska, P., & Winiewski, M.
(2019). In search of an imaginary
enemy: Catholic collective narcissism
and the endorsement of gender
conspiracy beliefs. The Journal of
Social Psychology, 159(6), 766--779.
Miller, A. E., & Josephs, L. (2009).
Whiteness as pathological narcissism.
Contemporary Psychoanalysis, 45(1),
93–119.
Rakhmat, J. (1989). Islam Alternatif.
Bandung: Mizan.

Anda mungkin juga menyukai