Anda di halaman 1dari 2

KRITERIA RTLH

1. KRITERIA PENERIMA BANTUAN SOSIAL RTLH

Kriteria Penerima bantuan sosial Rutilahu harus dilaksanakan dengan ketentuan:

a) selektif;
b) memenuhi persyaratan penerima bantuan sosial Rutilahu;
c) bersifat sementara dan tidak terus menerus dan dapat diusulkan kembali
setelah 5 tahun, kecuali dalam keadaan tertentu dapat berkelanjutan (akibat
kekeringan, banjir, gempa bumi, tanah longsor dan bencana alam lainnya).
Beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam penetapan kriteria penerima
bantuan sosial Rutilahu adalah sebagai berikut:
1.1 Syarat Lokasi
Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang berada diatas tanah :
1. Dikuasai secara fisik danjelas batas-batasnya, bukan merupakan tanah warisan
yang belum dibagi
2. Fisik rumah berada sesuai dengan domisili di KTP
3. Tidak dalam status sengketa dibuktikan dengan surat kesepakatan Bersama
dari para ahli waris diketahui RT, RW dan Desa/Kelurahan
4. Tidak boleh berstatus Tanah Aset (Negara, Daerah, dan Milik swasta) serta
bukan tanah garapan
1.2 Syarat Penerima Bantuan

a. Warga Negara Indonesia.


b. Sudah berkeluarga.
c. Memiliki KTP dan Kartu Keluarga sesuai dengan domisili tetap.
d. Calon Penerima bantuan termasuk kategori MBR/ Masyarakat miskin
dengan keterbatasan daya beli dengan penghasilan sekurang-kurangnya
30% upah minimum Kabupaten sampai dengan batas upah minimum
Kabupaten.
e. Calon penerima bantuan memiliki dan menguasai lahan yang di diami dengan
bukti kepemilikan yang sah serta rumah yang diperbaiki merupakan rumah
pertama yang dimiliki. (sertifikat, ajb, girik, leter c, atau surat keterangan
desa)
f. Calon penerima bantuan belum pernah mendapatkan bantuan perbaikan
rumah dari program lain, baik yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi
dan APBD Kabupaten maupun pihak Swasta/CSR.
g. Bersedia berpartisipasi biaya dan/atau tenaga selama pelaksanaan
rehabilitasi dan pelaporan, diutamakan yang telah memiliki keswadayaan
dan berencana membangun atau meningkatkan kualitas rumahnya.
h. Bersedia memelihara hasil perbaikan rumah (tidak memperjualbelikan)
sedikitnya 5 (lima) tahun setelah rehabilitasi selesai, dibuktikan dengan surat
pernyataan.

2. KRITERIA TEKNIS
1. Pekerjaan Atap yang meliputi; rangka atap, penutup atap dan langit-langit/
Plafon
2. Pekerjaan Lantai dan sanitasi
3. Pekerjaan Dinding yang meliputi; pasangan tembok permanen, pekerjaan
kusen pintu, jendela dan ventilasi serta struktur Sloof, kolom/tiang dan Ringbalk

3. KRITERIA RUMAH TIDAK LAYAK HUNI

Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni dilakukan dengan memperhatikan tingat


kerusakan 2 dari 3 kriteria sebagai berikut:

1. Lantai masih tanah/lembab dan atau belum floor;

2. Dinding terbuat dari papan/ bilik, anyaman bambu, dan atau tembok yang belum
diplester;

3. Kondisi rangka dan penutup atap rusak dan bocor

4. KRITERIA KOMPONEN PERBAIKAN


Adapun komponen RTLH yang diperbaiki antara lain:
1. Pekerjaan Atap: Perbaikan kuda-kuda, rangka atap, penutup atap, pekerjaan
plafond.
2. Pekerjaan Lantai: Perbaikan penutup lantai, perbaikan penutup lantai kamar
mandi/ WC.
3. Pekerjaan Dinding: Pasangan dinding batako, plesteran dan acian batako,
pekerjaan sloof dan kolom, pasangan kusen pintu dan jendela, pasangan pintu
double triplek, pasangan daun jendela, pasangan pintu kamar mandi, pasangan
jalusi kayu, pasangan engsel pintu, kunci pintu, engsel jendela, slot jendela, hak
angin jendela, pasangan kaca jendela.
4. Instalasi Air Bersih dan Sanitasi (Sarana Septicktank bila tidak ada).

Anda mungkin juga menyukai