prosedur yang digunakan oleh sebuah lembaga atau organisasi yang terlibat dalam program
keluarga berencana untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan dengan efektif dan
efisien sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Berikut adalah contoh SOP untuk program
Keluarga Berencana:
1. Tujuan Program:
2. Pendataan dan Pendaftaran: a. Masyarakat yang berminat untuk mengikuti program keluarga
berencana harus mendaftar di pusat layanan yang ditentukan. b. Mengumpulkan informasi
demografi dan medis dari setiap peserta yang mendaftar. c. Memverifikasi identitas dan status
keluarga peserta.
5. Pemantauan dan Evaluasi: a. Melakukan pemantauan terhadap peserta program secara berkala. b.
Mengevaluasi efektivitas metode kontrasepsi yang digunakan dan mengidentifikasi masalah atau
kebutuhan tambahan. c. Merekam data statistik terkait keberhasilan program dan kepatuhan
peserta.
6. Pelaporan dan Dokumentasi: a. Membuat catatan pribadi untuk setiap peserta dan mengupdate
informasi secara teratur. b. Melaporkan statistik program secara berkala kepada otoritas yang
berwenang. c. Menyimpan semua data dan dokumen terkait program dengan aman dan rapi.
7. Pelatihan dan Pengembangan Staf: a. Memberikan pelatihan kepada staf terkait tentang
konseling, pemilihan metode kontrasepsi, dan manajemen program. b. Mengadakan sesi
refresher secara berkala untuk memperbarui pengetahuan dan keterampilan staf. c. Mendorong
partisipasi staf dalam seminar atau konferensi terkait keluarga berencana untuk meningkatkan
pemahaman mereka tentang isu-isu terkini dalam bidang ini.
SOP ini haruslah disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks lokal, serta dapat diperbarui sesuai
dengan perkembangan dan evaluasi program secara berkala.