Anda di halaman 1dari 2

A. Pilihlah satu jawaban yang tepat.

Cermatilah kutipan teks berikut metuk meniawab soal nomor 1-5.


Ayah yang pendiam hanya menatapku putus asa atas semua kenakalan yang kuperbuat.
Dalam keadaan ini, biasanya Ayah menaikkanku ke tempat duduk belakang sepeda
Forever-nya, mengikat kakiku ke tuas di bawah sadel dengan saputangannya agar tak
terlibas jari-jari ban, lalu memboncengkanku ke bendungan PN Timah. Sepanjang jalan
Ayah menasihatiku tentang kedamaian hidup seperti dicontohkan burung-burung prenjak
berdasi, capung-capung, dan kaum kecebong. Pulangnya aku dibelikan tebu vang
ditusuk tangkai-tangkai lidi.
(Andrea Hirata, Edensor dengan
penvesuaian)

1. Penggalan teks tersebut menuniukkan bahwa tokoh Ayah merasakan .


A. kebahagiaan
B. keputusasaan
C. kesepian D. kemarahan

2. Berikut adalah sikap tokoh ayah yang tidak sesuai dengan teks inspiratif
tersebut adalah . . . .
A. sabar menghadapi kenakalan
anak.
B. menasihatiku tentang kedamaian hidup.
C. menjaga dan melindungi anaknya
D. memarahi anak sebagai tanda sayang.

3. Tindakan yang dilakukan Ayah agar kaki anakya tak terlibas jari-jari ban
adalah . ..
A. membelikan anaknya tebu
B. menaikkan anaknya ke tempat duduk belakang
C. mengikat kaki anaknya ke tuas di bawah sadel dengan saputangannya
D. memboncengkan anaknya k bendungan PN Timah

4. Pesan yang dapat diambil dari kutipan teks tersebut adalah.


A. menasihati anak dengan cara yang menyenangkan
B. membelikan sepeda kepada anak adalah tindakan yang baik
C. kenakalan anak adalah hal biasa
D. anak harus meminta maaf kepada orang tuanya.

5. Ayah yang pendiam hanya menatapra putus asa atas semua kenakalan yang kuperbuat.
Suasana yang tergambar pada kalimat tersebut adalah
A. tegang
B. syahdu
C. sedih
D. khawatir

Cermatilah kutipan teks berikut untuk menjawab soal nomor 6-10.


Bu Mus mendekati setiap orang tua murid di bangku panjang tad, berdialog sebentar
dengan ramah, dan mengabsen kami. Semua telah mask ke dalam kelas, telah
mendapatian teman sebangkunya masing-masing kecuali aku dan anak laklaki leci kotor
berambut keriting merah yang tak kukenal tadi. la tak bisa tenany Anak ini berbau
hangus seperti laret
terbakar.

"Anak Pak Cik akan sebangku dengan Lintang," kata Bu Mus pada ayahku.
Oh, itulah rupanya namanya,
Lintang, sebuah nama yang aneh.
Mendengar keputusan itu Lintang meronta-ronta ingin segera masuk kelas. Ayahnya
berusaha keras menenangkannya, tapi ia memberontak, menepis pegangan ayahnya,
melonjak, dan menghambur ke dalam kelas mencari bangku kosongnya sendiri.
Di bangku itu ia seumpama balita yang dinaikkan ke atas tank, girang tak alang
kepalang, tak mau turn lagi. Ayahnya telah melepaskan belut yang licin itu, dan
anakya baru saja meloncati nasib, merebut pendidikan.
Andrea Hirata, Laskar Pelangi

6. Latar tempat cerita tersebut adalahA. taman


B. sekolah
C. rumah
D. halaman

7. Suasana yang tergambar dalam potongan cerpen di atas adalah…


A. tegang
B. cemas
C. sendu
D. gembira

8. Alasan Lintang meronta-ronta adalah


A. ingin segera masuk ke kelas
B. ayahnya berusaha keras menenangkannya
C. mencari bangku kosong
D. ingin dinaikkan ke tank

9. Watak yang dimilliki oleh Bu Mus adalah.


A. pekerja keras
B. tidak mudah mengeluh
C. ramah
D. sabar

10. Pesan yang ingin disampaikan penulis melalui kutipan cerita tersebut
adalah . ..
A. Apabila kita berusaha dengan keras maka hasilnya juga akan memuaskan.
B. Restu ayah sangatlah penting.
C. Bersemangatlah dalam menempuh pendidikan.
D. Belajar akan membawa keuntungan bagi kita.

Anda mungkin juga menyukai