Anda di halaman 1dari 5

PENATALAKSANAAN TERHADAP

PAPARAN PAJANAN
No Dokumen : 11/SOP.03/PKM-
AY/11/I/2023
SOP No.Revisi : 01
Tanggal Terbit: 10 Januari 2023
Halaman : 1/5

Puskesmas Aminah D.S


Achmad Yani NIP: 198407112011012016

1. Pengertian Penatalaksanaan terhadap paparan pajanan adalah prosedur yang dilakukan


oleh petugas medis saat terkena paparan dengan bahan atau alat yang
berpotensi infeksius.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penatalaksanaan terhadap
paparan pajanan di Puskesmas Achmad Yani.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Achmad Yani NOMOR: 10 / SK.05/PKM-
AY/ 11/I / 2023 Tentang Manajemen Fasilitas dan Keselamatan.
4. Referensi Pedoman bersama ILO & WHO tentang Pelayanan Kesehatan dan
HIV/AIDS, Direktorat Pengawasan Kesehatan Kerja, 2005.
5. Prosedur/ 1. Petugas melakukan penanganan awal pada lokasi terpapar :
Langkah- a. Segera cuci bagian yang terpapar dengan sabun antiseptik dan air
mengalir
Langkah
b. Bilas dengan air bila terpapar pada daerah membran mukosa
c. Bilas dengan air atau cairan NaCl bila terpapar pada daerah mata
2. Petugas memberitahu dokter penanggungjawab ruang IMS-HIVperihal
pajanan sesegera mungkin
3. Petugas melaporkan kejadian sebagai Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
kepada Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan melengkapi
laporan sebagai berikut:
a. Tanggal dan waktu pajanan
b. Lokasi pajanan
c. Dimana dan bagaimana pajanan terjadi
d. Jika menyangkut objek tajam, sebutkan jenis dan merk alat tersebut
e. Jenis dan jumlah cairan
f. Tingkat keparahan pajanan (misal, kedalaman luka tusuk)
g. Sumber pajanan :
- Status infeksinya
- Faktor risiko HIV
- Jika terinfeksi HIV, derajat kesakitannya, viral load jika ada,
riwayat terapi Antiretroviral
h. Perincian tentang petugas/pengunjung yang terpajan:
- Status medis yang ada
- Status vaksinasi Hepatitis B
i. Tindak lanjut yang dilakukan pasca pajanan
4. Petugas medis mengevaluasi pajanan yang berpotensi menularkan virus
HIV. Evaluasi pajanan dapat dilakukan berdasarkan pada :
a. Jenis dan jumlah cairan tubuh/jaringan
- Cairan resiko tinggi yang perlu diwaspadai dan dapat
menimbulkan pencemaran adalah darah, cairan sperma, sekret
vagina, cairan cerebro spinal
- Cairan tubuh yang tidak menimbulkan pencemaran : urine,
sputum non purulen, ingus, air mata keringat, faeses
b. Jenis pajanan :
- luka tusuk jarum
- pajanan membran mukosa
- pajanan pada kulit yang tidak utuh
- gigitan yag mengakibatkan pajanan melalui darah
c. Status sumber infeksi :
- Jika status HIV orang sumber tidak diketahui, orang yang
menjadi sumber akan diinformasikan tentang adanya kejadian
dan diminta persetujuannya untuk dilakukan tes diagnostik HIV
● Tes untuk menegakkan diagnosis HIV harus dilakukan
sesegera mungkin, dianjurkan melakukan tes antibodi HIV
cepat
● Kerahasiaan orang sumber akan selalu dijaga

● Jika orang sumber menolak tes HIV, petugas medis


menghubungi dokter penanggungjawab ruang IMS-HIV akan
meminta sumber dengan persuasif untuk mau diperiksa
darahnya dengan tetap mempertahankan prinsip konfidensial.
- Jika status HIV orang sumber adalah negatif, tes awal atau
penatalaksanaan lebih lanjut terhadap petugas/pengunjung yang
terpajan tidak diperlukan.
- Jika orang sumber tidak diketahui, pajanan akan dievaluasi
sebagai kasus yang berisiko tinggi untuk infeksi.
5. Bila berisiko tinggi, diberikan rujukan ke Rumah Sakit Rujukan untuk
mendapatkan Profilaksis Pasca Pajanan
a. Pasca Pajanan HIV :
- Apabila Status pasien HIV harus diberikan Prolaksis Pasca
Pajanan berupa obat ARV 4 jam setelah paparan, maksimal 48 -
72 jam diberikan selama 28 hari
- Tes HIV diulang setelah 6 minggu, 3 bulan, dan 6 bulan.
b. Pasca Pajanan Hepatitis B
- Jika pernah vaksinasi periksa anti HBs
● Anti HBs (+), titer 10, lakukan Booster

● Anti HBs (+), Titer 10, lakukan observasi


- Jika belum pernah vaksinasi maka :
● Segera vaksinasi sesuai standar

● Cek HBsAg bulan ke 1, bulan ke 3, bulan ke 6

● Jika HbsAg (+), akan dirujuk lanjut


6. Diagram Alir
Penanganan awal pada lokasi terpapar

Segera cuci dengan sabun antiseptic dan

Memberitahu dokter penanggungjawab ruang IMS-HIV


perihal pajanan sesegera mungkin

Melaporkan kejadian sebagai Kejadian Tidak Diinginkan


(KTD) kepada Tim K3

Evaluasi Pajanan:

Jenis dan jumlah

Sumber Diketahui

Sumber Tidak

HIV (-) HIV (?) HIV (+)

Test
Antibod

Rujuk untuk Profisilaksis


HIV (-) HIV (+) Pasca Pajanan
Tidak Rekam
Medis
dirujuk

7. Dokumen 1. Rekam Medis


Terkait 2. Formulir Laporan KTD, KNC, dan KTC
8. Rekam Histori No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

9. Unit Terkait Semua unit pelayanan

Anda mungkin juga menyukai