Anda di halaman 1dari 7

JIMPS: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah, 8(3), 2023, Hlm.

3076-3082
P-ISSN: 2964-7231, E-ISSN: 2614-3658
DOI: https://doi.org/10.24815/jimps.v8i3.26398

Pengaruh Bahan Tambah Plastiment Vz terhadap Kuat


Tekan Beton untuk Grouting pada Proyek Pembangunan
Manyar Smelter Desalination Plant - Gresik

Alfina Maharani1, Abdul Rochman2


1,2Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, Indonesia
Correspondence Author: d100190289@student.ums.ac.id

Article history Abstrak: Semakin berkembangnya dunia konstruksi para pekerja dituntut untuk
Received : 2023-03-13 semakin kreatif dalam menciptakan inovasi yang baru. Beton merupakan bahan
Accepted : 2023-05-23 campuran antara semen, agregat kasar, agregat halus, air dan dengan atau tanpa
Published : 2023-06-30 bahan tambahan (admixture) dengan perbandingan tertentu. Penggunaan zat
adiktif digunakan dalam upaya peningkatan kualitas beton. Salah satu zat adiktif
yang dapat digunakan adalah Sika Plastiment VZ. Sika Plastiment VZ adalah bahan
Kata Kunci: campuran beton yang berbentuk cairan dan sebagai pengurang air yang
kuat tekan beton, sika memberikan efek memperlambat waktu setting pada sebuah adonan beton.
plastiment VZ, Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan sika plastiment
grouting VZ kedalam bahan campuran beton terhadap kuat tekan beton. Penelitian ini
menggunakan sampel berbentuk kubus dengan pembagian 3 sampel untuk beton
normal dan 3 sampel lainnya untuk beton dengan penambahan sika palstiment VZ.
Benda uji akan dilihat nilai kuat tekannya pada usia 7, 14, dan 28 hari. Hasil
penelitian menunjukkan kuat tekan beton pada umur 28 hari menunjukkan jika
nilai kuat tekan beton normal yaitu sebesar 40.74 Mpa sedangkan beton dengan
bahan tambah sika Plastiment VZ menunjukkan nilai sebesar 70.92 Mpa. Hasil
perbandingan keduanya menunjukkan bahwa penambahan sika plastiment VZ
memiliki nilai yang lebih tinggi sehingga dengan menambahkan bahan tambah
tersebut dalam campuran beton merupakan pilihan yang tepat. Metode grouting
merupakan salah satu metode perbaikan beton bocor dalam kondisi beton keropos
dibagian sambungan beton yang berguna untuk mengontrol durasi pengerasan.

Abstract: As the world of construction develops, workers are required to be more


creative in creating new innovations. Concrete is a mixture of cement, coarse
aggregate, fine aggregate, water and with or without additives (admixture) in a
certain ratio. The use of addictive substances is used in efforts to improve the
quality of concrete. One of the addictive substances that can be used is Sika
Plastiment VZ. Sika Plastiment VZ is a concrete mix material that is in the form of a
liquid and as a water reducer which has the effect of delaying the setting time of a
concrete mix. This research was conducted to determine the effect of adding Sika
Plastiment VZ to the concrete mixture on the compressive strength of concrete. This
study used a cube-shaped sample with the distribution of 3 samples for normal
concrete and 3 other samples for concrete with the addition of Sika palstiment VZ.
The test object will be seen for its compressive strength at the age of 7, 14 and 28
days. The results showed that the compressive strength of concrete at the age of 28
days showed that the normal compressive strength value of concrete was 40.74
MPa, while concrete with the addition of Sika Plastiment VZ showed a value of 70.92
MPa. The results of the comparison of the two indicate that the addition of Sika
Plastiment VZ has a higher value, so adding these additives to the concrete mix is
the right choice. The grouting method is a method of repairing leaky concrete in
porous concrete conditions in concrete joints which is useful for controlling the
duration of hardening.

3076
PENDAHULUAN
Beton adalah salah satu bahan f’c = Pmaks
konstruksi bangunan yang mempunyai Ac (1)
banyak kelebihan diantaranya yaitu memiliki
ketahanan yang baik terhadap tekan, mudah dengan :
dikerjakan, dan tahan terhadap cuaca. Akan f’c = kuat tekan beton (MPa)
tetapi beton juga memiliki kekurangan Pmaks = beban maksimum (N)
didalamnya, salah satunya yaitu beton tidak Ac = luas penampang (mm2)
bisa menahan gaya tarik sehingga sangat
rawan terjadi retak terhadapnya. Semakin Untuk mendapatkan beton mutu tinggi
berkembangnya dunia konstruksi para maka harus digunakan FAS rendah, namun
pekerja dituntut untuk semakin kreatif dalam jika FAS-nya terlalu kecil pengerjaan beton
menciptakan inovasi yang baru. Beton akan menjadi sangat sulit, sehingga
merupakan bahan campuran antara semen, pemadatannya tidak bisa maksimal dan
agregat kasar, agregat halus, air dan dengan mengakibatkan beton menjadi keropos, hal
atau tanpa bahan tambahan (admixture) tersebut berakibat menurunnya kuat tekan
dengan perbandingan tertentu yang akan beton. Untuk Mengatasi hal tersebut dapat
membentuk beton segar (Mulyono,2003). dipergunakan Admixture Plastiment VZ
Campuran beton untuk struktur sebagai bahan tambah untuk meningkatkan
bangunan dibuat dengan harapan mampu workability (kemudahan pengerjaan) atau
sesuai dengan mutu dan spesifikasi yang mengurangi kekentalan adukan dengan FAS
diinginkan. Bahan admixture dapat digunakan yang sama dan menambah nilai kuat tekan
sebagai campuran pada beton dengan beton.
mengetahui jenis, sifat, dan manfaat dari Admixture Chemical Plastiment VZ
admixture yang diproduksi oleh beberapa adalah bahan tambah admixture tipe D. yaitu
perusahaan terkait. Penggunaan bahan tipe admixture yang berfungsi mengurangi
tambah untuk beton jumlahnya relatif sedikit, kadar air bebas dan menghambat waktu
akan tetapi berpengaruh cukup signifikan ikatan beton. Dalam penggunaan bahan
terhadap beton sehingga banyak dipakai tambah ini tidak disarankan untuk digunakan
untuk campuran beton. Meskipun dengan kadar yang berlebihan agar tidak
memberikan banyak keuntungan, penggunaan mengakibatkan terjadinya long setting pada
bahan tambah perlu dibatasi agar tidak beton. Penggunann admixture Plastiment VZ
menimbulkan efek samping yang merugikan mempunyai keunggulan diantaranya adalah
bagi kualitas beton nantinya. meningkatkan workability beton dan
Salah satu yang berpengaruh terhadap mengurangi retak rambut pada beton dan
beton itu sendiri adalah kuat tekan beton. membuat permukaan beton tampak halus.
Berbagai inovasi telah dilakukan untuk Jenis D “Water Reducer and Retarder
meningkatkan kuat tekan beton itu sendiri. Admixture” adalah bahan tambah yang
Salah satu inovasinya yaitu menggunakan berfungsi ganda yaitu mengurangi jumlah air
bahan tambah Admixture Chemical Plastiment pencampur yang diperlukan untuk
VZ yang bisa digunakan untuk meningkatkan menghasilkan beton dengan konsistensi
mutu beton tersebut. tertentu dan menghambat pengikatan awal.
Menurut SNI 03-1974-1990 yang kuat Bahan ini digunakan juga untuk menambah
tekan beton adalah besarnya beban persatuan kekuatan beton, bahan ini juga akan
luas, yang menyebabkan benda uji beton mengurangi kandungan semen yang
hancur bila dibebani dengan gaya tekan sebanding dengan pengurangan kandungan
tertentu, yang dihasilkan oleh mesin uji tekan. air. Bahan ini hampir semuanya berwujud cair.
Pengujian kuat tekan dilakukan dengan cara Air yang terkandung dalam bahan ini akan
memberi gaya tekan aksial secara bertahap menjadi bagian dari air campuran beton.
terhadap benda uji silinder beton sampai Penelitian ini bertujuan untuk
benda uji mengalami keruntuhan. Tata cara mengetahui penggunaan bahan aditif
pengujian yang umumnya dipakai adalah Plastiment VZ pada beton. Tujuan dari
standar ASTM C39 - 86 (Dipohusodo, 1999:7). penelitian ini adalah untuk menganalisa dosis
Kuat tekan tersebut dapat dihitung dengan bahan aditif Plastiment VZ pada kuat tekan
menggunakan rumus : beton. Penelitian ini juga bertujuan untuk

3077
menentukan kuat tekan yang terjadi pada VZ pada penelitian ini didapatkan langsung
variasi campuran grouting menggunakan dari proyek pembangunan Manyar Smelter
Plastiment VZ desalination – Gresik.
Pada penelitian ini penulis mecoba 1.2. Alat
menambahkan bahan tambah tersebut Dalam proses pembuatan benda uji alat
terhadap uji kuat tekan beton untuk yang digunakan adalah sebagai berikut :
mendapatkan hasil sesuai dengan kekuatan a. Mesin uji tekan beton, adalah
tekan sehingga dapat digunakan sebagai mesin yang memiliki fungsi
referensi untuk kemajuan konstruksi di masa untuk mengukur kekuatan tekan
depan. dari sebuah benda uji yang
dilengkapi satu set pc untuk
METODE memonitoring data pengujian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini b. Mixer hand, digunakan untuk
adalah metode pengamatan secara langsung mencampurkan bahan bahan
masalah di lapangan dan percobaan atau yang sudah dimasukkan
eksperimental kedalam ember dengan
1.1. Persiapan Bahan menggunakan tangan.
Bahan yang digunakan adalah c. Gelas ukur, digunakan untuk
a. Semen mengetahui takaran air yang
Semen yang digunakan adalah semen portland dibutuhkan agar sesuai dengan
type 2. Semen ini digunakan karena lokasi komposisi rencana.
proyek Manyar Smelter Desalination Plant d. Ember, digunakan untuk
berlokasi di pinggir laut sehingga memerlukan menampung bahan yang sudah
ketahanan sulfat (Pada lokasi tanah dan air dicampur sesuai komposisi.
yang mengandung sulfat antara 0,10 – 0,20 % e. Themperatur gun, untuk
) dan panas hidrasi sedang mengetahui temperatur adukan.
b. Agregat halus f. Molding/cetakan sampel (3
Agregat halus yang digunakan adalah jenis unit), setelah semua bahan
pasir yang berasal dari ex cuci pasuruan. Pasir tercampur akan dituang
yang digunakan adalah jenis pasir yang harus kedalam cetakan untuk
memiliki kadar lumpur ≤ 5% berat. Agregat didiamnkan minimal 3 hari.
halus yang digunakan berasal dari pasuruan g. Kaca (3 lembar), sebagai
dengan nilai spesific gravity SSD 2.53 pemberat agar tidak ada udara
c. Agregat kasar yang masuk kedalam cetakan
Agregat kasar untuk beton dapat berupa setelah adukan dituang.
kerikil sebagai hasil dari disintegrasi dari h. Timbangan, digunakan untuk
batu-batuan atau berupa batu pecah yang menimbang semen dan bahan
diperoleh dari pemecahan manual atau mesin. lainnya sesuai komposisi
Agregat ini diperoleh dari ex Pasuruan. takaran
Agregat halus yang digunakan berasal dari i. Stop watch, untuk menghitung
pasuruan dengan nilai spesific gravity SSD 2.7 waktu yang sesuai saat
d. Air pengadukan bahan.
Air yang digunakan adalah jenis air yang 1.3. Langkah Kerja
berasal dari air lokal setempat dan tidak Metode yang dilakukan untuk pengujian
mengandung zat klorida melebihi 0.1 % ini adalah dengan membuat sampel kubus
e. Bahan Tambah dengan ukuran 15 x 15 x 15 cm. Masing-
Menurut SK SNI S-18-1990 : Bahan tambah masing terdapat 3 sampel yaitu 3 sampel
(admixture) adalah suatu bahan berupa bubuk untuk beton normal dengan campuran semen
atau cairan, yang ditambahkan ke dalam dan air dan 3 sampel untuk jenis beton
campuran beton selama pengadukan dalam grouting dengan campuran Plastiment VZ.
jumlah tertentu, dengan tujuan untuk Setiap jenis sampel akan di tes pada masing
merubah beberapa sifatnya (Tjokrodimuljo, masing pengujian setelah berumur 7, 14, dan
1996:47). Bahan tambah admixture Plastiment 28 hari.

3078
Perancangan menggunakan 2 macam Jumlah
perbandingan Bahan yang diguakan
Kebutuhan
a. Adukan beton normal (tanpa bahan Cement (Kg) 417
tambahan) dengan langkah - langkah Water (L) 170
sebagai berikut. Fine sand (Kg) 840
- Menimbang seluruh bahan sesuai Coarse sand (Kg) 980
dengan mix design yang telah dibuat. Admixture (Lt) 3.239
- Menyiapkan cetakan kubus beton
berukuran 15 x 15 x 15 cm, setelah itu Dalam penelitian ini peneliti membuat 9 kubus
oleskan oli atau pelumas lainnya pada beton dalam sekali adukan, sehingga mengacu
area cetakan untuk memudahkan pada dari tabel diatas dikalikan dengan 9 kubus
saat nantinya melepas cetakan. beton ditambah 25 % (nilai ketentuan safety
- Memasukkan semua bahan lalu factor). Komposisi yang dihasilkan adalah
menyalakan hand mixer lalu lihat apakah sebagai berikut :
adukan sudah tercampur rata atau tidak. 1. Semen
- Melakukan pengetesan slump. Nilai Kebutuhan semen = 417 Kg/m3 x
slump menurut PBBI, 1971 adalah (Volume 9 Kubus + 25 %) (2)
sebagai berikut: 2. Air
Tabel 1 Kebutuhan Air = 170 Kg/m3 x (Volume
Penetapan Nilai Slump 9 Kubus + 25 %) (3)
Slum Slum 3. Agregat Halus
p p min Kebutuhan Agergat Halus = 840 Kg/m3
Elemen Struktur
maks (cm) x (Volume 9 Kubus + 25 %) (4)
(cm) 4. Agregat Kasar
Plat pondasi, pondasi 12.5 5.0 Kebutuhan Agregat Kasar = 980 Kg/m3
telapak bertulang x (Volume 9 Kubus + 25 %) (5)
Pondasi telapak tidak 9.0 2.5 5. Admixture
bertulang, kaison, dan Kebutuhan Admixture = 3.239 Kg/m3 x
konstruksi bawah tanah (Volume 9 Kubus + 25 %) (6)
Plat lantai, balok, kolom, 15 7.5 Perhitungan komposisi bahan adukan beton
dan dinding 1. Semen
Jalan beton betulang 7.5 5.0 Volume 9 kubus + 25% = 0.0253 m3
Pembetonan massal 7.5 2.5 Volume 1 m3 = 417 Kg
Kebutuhan semen = 417 Kg/m3 x
- Apabila nilai slump sudah memenuhi 0.0253 m3 = 10.5501 Kg
syarat, adukan beton siap untuk dituang 2. Air
ke dalam cetakan berbentuk kubus. Volume 9 kubus + 25% = 0.0253 m3
- Memasukkan adukan beton sebanyak 3 Volume 1 m3 = 170 ℓ
lapis, setiap lapis jangan lupa diketok Kebutuhan air = 170 ℓ x 0.0253 m3 =
menggunakan tongkat sebanyak 25 kali. 4.301 ℓ
Ulangi langkah tersebut sampai ke lapis 3. Agregat Halus
terakhir. Volume 9 kubus + 25% = 0.0253 m3
- Merapikan bagian atas beton lalu tunggu Volume 1 m3 = 840 Kg
hingga kering selama kurang lebih 24 Kebutuhan Agregat Halus = 840 Kg/m3
jam. x 0.0253 m3 = 21.252 Kg
Mix desain yang digunakan dalam pembuatan 4. Agregat Kasar
benda uji disini menggunakan mix design dari Volume 9 kubus + 25% = 0.0253 m3
mitra yang bekerja sama dengan proyek ini Volume 1 m3 = 980 Kg
yaitu PT. ANUGERAH BETON INDONESIA Kebutuhan agergat kasar = 980 Kg/m3
MANUNGGAL dengan menggunakan SNI x 0.0253 m3 = 24.794 Kg
7565:2012. Berikut merupakan Tabel untuk 5. Admixture
mix design kubus mutu beton K-300: Volume 9 kubus + 25% = 0.0253 m3
Tabel 2 Volume 1 m3 = 3.239 ℓ
Mix Design Beton K-300 per 1 m3 Kebutuhan Admixture = 3.239 ℓ x
0.0253 m3 = 0.081947 ℓ

3079
Adukan beton dengan menggunakan
bahan tambah Plastiment VZ. Dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
pembuatan benda uji menggunakan 1.5. Analisa kuat tekan
bahan tambah ini merujuk pada cara Pengujian kuat tekan pada pengujian ini
penggunaan yang tertera pada adalah untuk mengetahui pengaruh
kemasan. Dalam kemasan tersebut penambahan admixture sika plastiment vz
tertera keterangan bahwa untuk satu terhadap kuat tekan beton. Perbandingan
pack kemasan berukuran 25 kg semen uji kuat tekan beton pada penelitian ini
membutuhkan 4 liter air. Peneliti menggunakan dua pembanding yaitu
membuat benda uji menggunakan beton normal tanpa bahan tambah dan
semen Plastiment VZ per 1 kg Sehingga beton dengan menggunkan bahan tambag
membutuhkan air sebagai berikut : sika plastiment VZ. Pengujian kuat tekan
25 kg = 4 Liter air pada masing masing benda uji dilakukan
1 Kg = (x) Liter air pada umur beton 7, 14, dan 28 hari.
X= 4 Hasil pengujian kuat tekan benda uji
1 25 normal dapat dilihat pada gambar 2.
= 0.16 Liter air
Tabel 3
Keterangan Kemasan per 25 kg
Informasi Penggunaan
Mixing Ratio 4.0 L per 25 kg bag
Consumption 1940 Kg/m3 of
Yield mortar
Layer thickness 12.80 L per 25 kg
Flowability bag
20-100 mm
Product Temperature 240 – 280 mm
Ambient Air (ASTM
Temperature C230/230M)
Substrate Temperature < +30 ˚C Gambar 2. Grafik Kuat-Tekan Beton Normal
Pot Life +10 ˚C - + 35 ˚C
Setting Time +10 ˚C - + 35 ˚C Dari gambar 2 terlihat nilai kuat tekan
25 min mengalami penurunan pada pengujian benda
4–8h uji dengan umur 28 hari. Didapat nilai kuat
tekan beton pada umur 7 hari sebesar 41.48
1.4. BAGAN ALIR PENELITIAN Mpa. Selanjutnya pada umur 21 hari didapat
Bagan alir penelitian disajikan pada nilai 42.16 Mpa, dan pada umur 28 hari
gambar 1 didapat nilai sebesar 40.74 Mpa. Pada beton
dengan umur 28 hari didapati beton
mengalami penurunan kuat tekan akan tetapi
masih sesuai dengan mutu yang direncanakan.
Mutu yang direncanakan adalah 35 Mpa yang
artinya meskipun mengalami benda uji
penurunan pada umur 28 hari masih
memenuhi syarat mutu karena kuat tekan
diatas 35 Mpa yaitu 40.74 Mpa.

Gambar 1. Bagan Alir Penelitian

3080
memenuhi mutu yang diharapkan yakni 70.92
Mpa atau melebihi 65 Mpa.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah
diuraikan diatas, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Hasil uji kuat tekan beton pada
umur 28 hari menunjukkan jika nilai
kuat tekan beton normal yaitu
sebesar 40.74 Mpa sedangkan beton
dengan bahan tambah sika
Plastiment VZ menunjukkan nilai
sebesar 70.92 Mpa. Hasil
Gambar 3. Grafik Kuat-Tekan Beton dengan perbandingan keduanya
bahan tambah menunjukkan bahwa penambahan
Berdasarkan gambar 3. Diatas dapat sika plastiment VZ memiliki nilai
disimpulkan bahwa nilai kuat tekanbeton yang lebih tinggi sehingga dengan
dengan bahan tambah mengalami kenaikan menambahkan bahan tambah
dan cenderung stabil. Hasil kuat tekan yang tersebut dalam campuran beton
didapatkan saat umur 7 hari sebesar 66.73 merupakan pilIhan yang tepat.
Mpa. Selanjutnya umur 14 hari didapat nilai 2. Penambahan zat adiktif pada
70.78 Mpa, dan umur 28 hari didapat nilai kuat campuran beton dapat mengisi
tekan 70.92 Mpa. Sehingga dapat dikatakan rongga agregat dengan sempurna
bahwa nilai kuat tekan beton pada umur 28 sehingga dapat meningkatkan nilai
hari sudah sesuai mutunya karena memiliki kepadatan.
nilai kuat tekan sebesar 70.92 Mpa atau 3. Bahan tambah berpengaruh untuk
melebihi kuat tekan rencana yaitu 65 Mpa. mempermudah kinerja pengolahan
beton, setting time pada beton dan
workability pada beton.
4. Plastiment VZ adalah bahan adiktif
yang digunakan sebagai campuran
beton untuk pengurang air dan
memperlambat waktu setting
5. Metode grouting merupakan salah
satu metode perbaikan beton bocor
dalam kondisi beton keropos
dibagian sambungan yang berguna
untuk mengontrol waktu
pengerasan
Gambar 4. Rekapitulasi Perbandingan Kuat
Tekan Beton
DAFTAR PUSTAKA
Grafik diatas merupakan hasil
rekapitulasi perbandingan hasil uji kuat tekan
beton berdasarkan sampel yang sudah dibuat. Azis, A., Nurasiah, N., Zulfan, Z., Kusnafizal, T.,
Dalam grafik tersebut dapat dilihat bahwa Fahmi, R., & Abdar, Y. (2023). Analysis of
nilai kuat tekan beton normal pada usia 28 Aceh’s Economic Recovery After the
hari mengalami penurunan. Hal ini dapat Tsunami Disaster and Prolonged Conflict
diakibatkan oleh banyak faktor diantaranya Year, 2005. Riwayat: Educational Journal of
yaitu dari perawatan beton, daya perusak History and Humanities, 6(1), 249–261.
kimiawi, dan juga faktor lingkungan. https://doi.org/10.24815/jr.v6i1.31455
Sementara untuk nilai kuat tekan Badan Standarisasi Nasional, (2000). Tata
beton dengan bahan tambah pada usia 28 hari cara pembuatan rencana campuran beton
normal, SNI 03-2834-2000. Jakarta.

3081
Firdaus, Adha A G., 2(019), Pengaruh Zat Aditif 2021. Universitas Sriwijaya.
Sika Plastiment Vz Terhadap Kuat Tekan SNI 03-1750-1990. Agregat Beton,Mutu Dan
Beton Pada Proyek Pembangunan Jalan Cara Uji. Jakarta: Penerbit Badan Standar
Tol Indralaya – Prabumulih. Jurnal Nasional.
Tekno Universitas Bina Darma, No.1 Vol.
SNI 03-1974-1990 Metode pengujian kuat
16
tekan beton. Badan Standarisasi
Hariati, Astutik S,A., (2020), Studi Komparatif Nasional.
Kerusakan Beton pada Struktur Kolom Tjokrodimuljo,Kardiyono, Ir., M.E. (2009).
yang Keropos dengan Metode Grouting, Teknologi Beton. Yogyakarta: Penerbit
Vol. 1, No.2, Journal of civil Engineering and Biro Penerbit Teknik Sipil Universitas
Planning, Batam. Gajah Mada
Hermawan R A, SM E., (2014), Kuat Tekan Winanda, E. (2022). Analisa Pengaruh
Beton Dengan Variasi Campuran Agregat Penggunaan Bahan Tambah Sika
Dan Sikagrout 215. POLITEKNOLOGI PNJ, Plastiment-Vz Terhadap Kuat Tekan
vol 13, No. 1 Beton. Thesis, Program Diploma Teknik
Indriati, K. I., Muchlas, M., & Syuti, M. (2023). Sipil, Universitas Bung Hatta.
Kebiasaan Belajar Siswa Sekolah Menengah
Kejuruan Saat Pandemi Covid-19 Di SMK
Muhammadiyah Purwodadi Purworejo.
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan
Sejarah, 8(3), 1319–1332.
https://doi.org/doi.org/10.24815/jimps.v
8i3.25117
Ismail, I., Putri, R. S., Zulfadhli, Z., Mustofa, A.,
Musfiana, M., & Hadiyani, R. (2022).
Student Motivation to Follow the Student
Creativity Program. Riwayat: Educational
Journal of History and Humanities, 5(2),
351–360.
https://doi.org/10.24815/jr.v5i2.27641
Matitaputty, J. K., & Sopacua, J. (2023). The
Effectiveness of the Learning Cycle 5E
Learning Model in an Effort to Improve
Learning Outcomes of History. JIM: Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah, 8(2),
740–747.
https://doi.org/10.24815/jimps.v8i2.248
16
Putri, I. R. S. (2023). Analisis Pelanggaran
Hukum Lingkungan yang Mengakibatkan
Banjir Kalimantan Selatan Januari 2021.
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan
Sejarah, 8(2), 353–368.
https://doi.org/10.24815/jimps.v8i2.246
52
Qomaruddin M, Umam Khotibul. (2018).
Pengaruh Plastiment Vz Terhadap Kuat
Tekan Mortar Plasteran. Jurnal
Disprotek, UNISNU, Vol 9
Setiawati M, Masri & Rosmilawati., (2021),
Setting Time Dankuat Tekan Beton Dengan
Plastiment Vz. Seminar Nasional AVoER XIII

3082

Anda mungkin juga menyukai