Anda di halaman 1dari 11

MEDIASISFO

Vol.12, No.4, April 2014,


DOI: http://dx.doi.org/10.11591/MEDIASISFO.v12i4.xxxx  1

PERANCANGAN APLIKASI ABSENSI MAHASISWA


BERBASIS MOBILE DENGAN MENGGUNAKAN
FACE RECOGNITION

Abdur Rahim

STIKOM Dinamika Bangsa, Teknik Informatika, Jambi


Jl. Jendral Sudirman Thehok - Jambi, telp (0741)35095, Fax (0741)35093
E-mail: rahimzagzug@gmail.com, kbudiz@yahoo.com, wantodbz@gmail.com

Abstract

Lecture attendance system at the high school of computer science (STIKOM) Dinamika Bangsa Jambi still use the
manual way is to affix the signature on the absentee list. In the process the student can do the absentee fraud by
signing the attendance his friend who is not present and also signed a meeting where the meeting is not yet on my
lecturers so that students can sign a hand twice. Therefore, it needs a system of attendance by using face
recognition/facial recognition. In this study the author uses the method of observation and interview at STIKOM
Dinamika Bangsa Jambi. Student attendance application using face recognition it can reduce fraud perpetrated during
the processing of student absences in progress and can improve the quality of management of attendance data in
STIKOM Dinamika Bangsa Jambi.

Keywords: Design, face recognition, STIKOM, Attendance

Abstrak

Sistem absensi perkuliahan pada Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Dinamika Bangsa masih menggunakan
cara manual yaitu dengan membubuhkan tanda tangan pada daftar absensi. Dalam proses absensi tersebut mahasiswa
dapat melakukan kecurangan dengan menandatangani absensi temannya yang tidak hadir dan juga menandatangani
pertemuan dimana pertemuan tersebut belum di coret dosen sehingga mahasiswa dapat tanda tangan dua kali. Oleh
sebab itu dibutuhkan sebuah sistem absensi dengan menggunakan face recognition/pengenalan wajah. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan metode observasi dan wawancara Di STIKOM Dinamika Bangsa Jambi. Dengan
menggunakan aplikasi absensi mahasiswa menggunakan face recognition ini dapat mengurangi kecurangan yang
dilakukan mahasiswa saat proses absensi berlangsung dan dapat meningkatkan mutu pengelolaan data absensi di
STIKOM Dinamika Bangsa Jambi.

Kata Kunci : Perancangan, face recognition, STIKOM, Absensi

© 2016 Jurnal MEDIASISFO.

1. Pendahuluan

Sistem absensi perkuliahan pada Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Dinamika Bangsa masih
menggunakan cara manual yaitu dengan membubuhkan tanda tangan pada daftar absensi. Dalam proses
absensi tersebut banyak sekali permasalahan yang ditimbulkan oleh mahasiswa, seperti mahasiswa
melakukan kecurangan dengan menandatangani absensi temannya yang tidak hadir dan juga
menandatangani pertemuan dimana pertemuan tersebut belum di coret dosen sehingga mahasiswa dapat
tanda tangan dua kali. Dalam proses absensi tersebut, penyebabnya kebiasaan beberapa dosen tidak
mengecek nama-nama yang hadir dan tidak mencoret absensi mahasiswa yang tidak hadir. Contoh lain
permasalahan absensi manual terdapat Pada PT. Illuminati Metamorphosis Makassar. PT. Illuminati

MEDIASISFO Vol. 12, No. 4, April 2014


ISSN: 2528-0082 2

Metamorphosis Makassar yang masih menggunakan absensi manual, di mana absensi manual dapat
menyebabkan kesalahan – kesalahan baik secara sengaja maupun tidak disengaja. Teknologi yang
diimplementasikan adalah sebuah sistem absensi yang menggunakan metode fisherface (absensi wajah)
yang akan memudahkan absensi karyawan pada instansi tersebut [1].

2. Tinjauan Pustaka/Penelitian Sebelumnya

2.1 Mobile
Mobile adalah perangkat yang bergerak, misalnya telepon seluler atau komputer bergerak yang digunakan
untuk mengakses jasa jaringan. “Mobile dapat diartikan sebagai perpindahan yang mudah dari satu
tempat ke tempat yang lain, misalnya telepon mobile berarti bahwa terminal telepon yang dapat berpindah
dengan mudah dari satu tempat ke tempat lain tanpa terjadi pemutusan atau terputusnya komunikasi [2].
mobile saat ini sangat dibutuhkan oleh banyak pengguna dimana dapat dibawah kemana-mana tanpa
harus memerlukan tempat yang besar atau luas. Fungsi yang dimiliki perangkat mobile beragam
macamnya, mulai dari berkomunikasi sampai dengan penggunaan aplikasi.

2.2 Aplikasi Mobile


Aplikasi Mobile adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan Anda melakukan mobilitas dengan
menggunakan perlengkapan seperti PDA, telepon seluler atau Handphone. Dengan menggunakan aplikasi
mobile, Anda dapat dengan mudah melakukan berbagai macam aktifitas mulai dari hiburan, berjualan,
belajar, mengerjakan pekerjaan kantor, browsing dan lain sebagainya [3]. aplikasi mobile sangat beragam
macam fungsinya mulai dari komunikasi sampai hiburan. Dengan begitu pengguna dapat melakukan
aktifitas dengan mudah melalui aplikasi tersebut.

2.3 Android
Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat bergerak layar sentuh
seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android adalah sebuah sistem operasi untuk mobile yang
berbasis linux dan bersifat open source.[4].

2.4 Face Recognition


Face recognition adalah teknologi dari komputer yang memungkinkan kita untuk mengidentifikasi atau
memverifikasi wajah seseorang melalui sebuah gambar digital. Caranya ialah dengan mencocokkan
tekstur lekuk wajah kita dengan data wajah yang tersimpan di database. Misalnya mencocokkan lekuk
hidung, mata, dagu dsb.Pengenalan wajah merupakan salah satu pendekatan pengenalan pola untuk
keperluan identifikasi personal disamping pendekatan biometrik lainnya seperti pengenalan sidik jari,
tanda tangan, retina mata dan sebagainya [5]

2.5 Metode Fisherface


Metode fisherface merupakan gabungan dari metode Eigenface dengan Fisher’s Liniear Discriminani
(FLD). Dasar dari metode Fisherface adalah reduksi dimensi yang sekaligus memperbesar rasio jarak
antar kelas terhadap jarak indra kelas dari vektor ciri, semakin besar rasio, vektor ciri yang dihasilkan
semakin tidak sensitif terhadap perubahan ekspresi maupun perubahan pencahayaan, sehingga dapat
menghasilkan klasifikasi yang lebih baik. Metode ini menjelaskan tentang pengenalan wajah manusia
dengan metode fisherface untuk mengidentifikasikan seseorang. Keluarannya adalah dikenali atau
tidaknya sebuah gambar masukan sebagai salah satu individu pada database. [6]

2.5.1 Algoritma Metode Fisherface


Algoritma fisherface merupakan turunan dari metode FLD yang akan dijelaskan sebagai berikut :
Langkah 1 : Cari rata-rata input FLD
Untuk i = 1 ...N

MEDIASISFO Vol. 12, No. 4, April 2014


ISSN: 2528-0082 3

Langkah 2: Cari rata-rata kelas Xi


simpan μi i = 1.. N dalam matriks μk sehingga :

()
µ1
µk= µ 2

µ3
Langkah 3 : Cari matriks between-class scatter, SB
SB=((N – C)∗C)∗(C∗(N −C))=((N−C )∗(N −C))
Langkah 4 : Cari matriks within-class scatter, Sw
SW =( ( N −C )∗¿ )∗( ¿∗( N −C ) ) =( ( N−C )∗( N −C ) )
Langkah 5 : Cari Rasio antara Sb dengan Sw
Sb
Rasio= ( ( N−C )∗( N −C ) )
Sw
Langkah 6 : Cari vektor fisher nilai fisherface dari matriks rasio, kemudian urutkan berdasarkan nilai
fisherface yang paling besar.

3. Metodologi

3.1 Kerangka Kerja Penelitian

Gambar 1. Tahapan Penelitian


Berdasarkan tahapan penelitian diatas, maka dapat diuraikan pembahasan masing-masing tahapan dalam
penelitian sebagai berikut :
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan tahapan yang sangat penting dalam penelitian, tahap ini bertujuan
agar penulis dapat mengetahui permasalahan yang terjadi pada sistem absensi perkuliahan di
STIKOM Dinamika Bangsa Jambi, seperti Sistem absensi masih menggunakan cara manual yaitu

MEDIASISFO Vol. 12, No. 4, April 2014


ISSN: 2528-0082 4

dengan membubuhkan tanda tangan pada daftar absensi. Dalam proses absensi tersebut banyak sekali
permasalahan yang ditimbulkan oleh mahasiswa, seperti mahasiswa melakukan kecurangan dengan
menandatangani absensi temannya yang tidak hadir dan juga menandatangani pertemuan dimana
pertemuan tersebut belum di coret dosen sehingga mahasiswa dapat tanda tangan dua kali.
2. Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data ini, penulis melakukan pengumpulan informasi dan data yang berkaitan
dengan judul yang diangkat. Adapun pengumpulan data yang digunakan adalah Pengamatan
(observasi), Studi literatur dan Wawancara.
3. Analisis Data
Selanjutnya dilakukan analisis terhadap data. Bertujuan untuk melakukan pengelompokan terhadap
data seperti data mahasiswa , data dosen , data matakuliah dan Data – data yang didapatkan melalui
pengamatan terhadap sistem absensi sebelumnya.
4. Pengembangan Sistem
Pada tahap ini penulis menggunakan metode Prototype, karena dengan metode ini pengembangan
sistem dapat merancang sistem dengan cepat yang menghasilkan prototype yang dapat dilihat oleh
pengguna.
5. Penyusunan Laporan
Pada tahapan ini dilakukan pembuatan laporan yang disusun berdasarkan hasil penelitian sehingga
menjadi laporan penelitian yang dapat memberikan gambaran secara utuh tentang sistem yang sedang
dibangun.

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Gambar 2. Pendekatan Prototype [7]

Berdasarkan Gambar 2, maka dapat dijelaskan bagaimana tahapan yang harus dilakukan dalam
metode prototype ini. Berikut beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan :
1. Mengumpulkan dan menganalisis kebutuhan, dalam proses ini penulis melakukan analisa kebutuhan
apa saja untuk membangun aplikasi absensi mahasiswa ini seperti data-data mahasiswa, dosen dan
matakuliah.

MEDIASISFO Vol. 12, No. 4, April 2014


ISSN: 2528-0082 5

2. Melakukan Perancangan cepat, dalam proses ini penulis membuat struktur dan proses kerja aplikasi
absensi mahasiswa dengan waktu yang singkat.
3. Membangun sebuah prototipe, dalam proses ini penulis membuat prototype aplikasi sebagai gambaran
dari aplikasi yang sudah selesai.
4. Evaluasi dilakukan oleh konsumen atas prototipe, dalam proses ini penulis meminta penilaian kepada
konsumen untuk melihat kekurangan yang ada pada prototype yang di buat sebelumnya
5. Perubahan rancangan dan prototipe, dalam proses ini penulis melakukan perancangan ulang jika ada
kekurangan pada prototype
6. Pelanggan Puas, penulis tidak melakukan tahap ini.
7. Pengembangan skala besar, pada tahap ini penulis melakukan perancangan aplikasi berdasarkan
prototype yang dibangun sebelumnya.

4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Use case


Permodelan yang akan digunakan dalam menggambarkan kebutuhan fungsional pada aplikasi yang
dibangun yaitu dengan permodelan use case diagram. Perancangan use case diagram pada Aplikasi
Absensi Mahasiswa Berbasis Mobile Dengan Menggunakan Face recognition menggambarkan interaksi
antara pengguna (user) dengan kasus (use case) yang akan digunakan oleh penulis dapat dilihat pada
gambar 3 dan 4 :

Gambar 3. Use case Diagram user (Dosen)

MEDIASISFO Vol. 12, No. 4, April 2014


ISSN: 2528-0082 6

Gambar 4. Use case Diagram user (BAAK)

4.2 Implementasi dan pengujian sistem

4.2.1 Menu Login


Pada tampilan menu login ini pengguna akan dihadapkan pada tampilan yang mengharuskan memasukan
NIK dan password. NIK dan password yang diinputkan harus benar, jika tidak benar akan tampil pesan
“NIK dan password tidak benar “. seperti yang ditujukan pada Gambar 5:

Gambar 5. Menu Login

4.2.2 Menu Utama


Pada menu utama , pengguna dapat memilih menu-menu yang tersedia pada menu utama yaitu menu
daftar absensi, menu tentang aplikasi, menu bantuan , menu keluar, menu ubah password dan menu
logout, seperti yang ditunjukkan pada gambar 6 :

MEDIASISFO Vol. 12, No. 4, April 2014


ISSN: 2528-0082 7

Gambar 6. Menu Utama

4.2.3 Menu Absensi


Tampilan pada menu absensi ini terdapat daftar jadwal perkuliahan, pengguna dapat memilih jadwal
perkuliahan yang tersedia ,seperti yang ditunjukkan pada gambar 7 :

Gambar 7. Menu Absensi

4.2.4 Menu Jadwal detail


Tampilan jadwal detail ini berisikan informasi detail jadwal perkuliahan yang dipilih oleh pengguna dan
pengguna dapat melihat pertemuan saat ini dengan mengklik tombol lihat pertemuan sekarang kemudian
klik tombol mulai absensi. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 8 :

MEDIASISFO Vol. 12, No. 4, April 2014


ISSN: 2528-0082 8

Gambar 8. Menu jadwal detail

4.2.5 Menu mulai absensi


Bila pengguna memilih menu mulai absensi maka akan menampilkan form baru yang mana membuka
kamera dan sebuah tombol search. Mengklik tombol search akan memulai absensi dan mahasiswa akan
menggunakan wajah untuk absensi. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 9:

Gambar 9. Menu mulai absensi

4.2.6 Menu utama admin


Pada menu utama, penguna dapat memilih menu-menu yang tersedia di menu utama yaitu menu jadwal,
menu mahasiswa, menu dosen, menu matakuliah , menu laporan absensi dan menu logout. seperti yang
ditunjukkan pada gambar 10 :

MEDIASISFO Vol. 12, No. 4, April 2014


ISSN: 2528-0082 9

Gambar 10. Menu utama admin

4.2.7 Menu jadwal


Pada menu jadwal dimana pengguna dapat melakukan pengelolaan data jadwal. Didalam menu jadwal
terdapat menu tambah data , edit data dan hapus data. seperti yang ditunjukkan pada gambar 11 :

Gambar 11. Menu jadwal

4.2.10 Menu mahasiswa


Pada menu mahasiswa dimana pengguna dapat melakukan pengelolaan data mahasiswa. Didalam menu
mahasiswa terdapat menu tambah data , ubah data dan hapus seperti yang ditunjukkan pada gambar 12 :

MEDIASISFO Vol. 12, No. 4, April 2014


ISSN: 2528-0082 10

Gambar 12. menu mahasiswa

4.2.11 Menu Dosen


Pada menu dosen dimana pengguna dapat melakukan pengelolaan data dosen. Didalam menu dosen
terdapat menu tambah data , ubah data dan hapus seperti yang ditunjukkan pada gambar 13 :

Gambar 13. menu dosen

4.2.12 Menu matakuliah


Pada menu matakuliah dimana pengguna dapat melakukan pengelolaan data matakuliah. Didalam menu
matakuliah terdapat menu tambah data , ubah data dan hapus seperti yang ditunjukkan pada gambar 14 :

Gambar 14. menu matakuliah

5. Kesimpulan

5.1 Simpulan
Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari hasil penelitian ini, sebagai berikut :
1. Aplikasi absensi mahasiswa berbasis mobile dengan menggunakan face Recognition.
2. Dapat mengurangi kecurangan yang dilakukan mahasiswa saat proses absensi berlangsung.
3. Meskipun dalam tahap pengujian, bahwa aplikasi absensi face recognition ini dapat mengenali foto
mahasiswa tapi untuk menanggulangi kecurangan tersebut, maka hanya menggunakan smartphone
dosen sebagai alat pengambilan data absensi.

MEDIASISFO Vol. 12, No. 4, April 2014


ISSN: 2528-0082 11

4. Didalam aplikasi terdapat fitur pertemuan secara otomatis berganti tanpa dipilih, jadi pertemuan tidak
dapat dirubah.
5. Gambar yang di upload harus gambar wajah close up dan berukuran 100 px x100 px.
6. Dapat memberikan hasil persentasi kehadiran mahasiswa didalam laporan absensi.
7. Dapat meningkatkan mutu pengelolaan data absensi di STIKOM Dinamika Bangsa Jambi.

5.2 Saran
Penulis menyadari terhadap kekurangan dalam aplikasi yang telah dirancang. Untuk itu dalam
kesempatan ini dapat dijabarkan beberapa saran untuk perbaikan aplikasi dimasa mendatang agar aplikasi
ini tetap terus dapat digunakan :
1. Diharapkan pengembangan berikutnya dapat mempercepat proses pengenalan wajah.
2. Diharapkan Pengembangan berikutnya dapat mengatasi masalah pencahayaan pada saat pengenalan
dilakukan.
3. Diharapkan pengembangan selanjutnya dapat diimplementasikan di STIKOM Dinamika Bangsa
Jambi.
4. Diharapkan kepada pihak STIKOM Dinamika Bangsa Jambi dapat mendukung penerapan aplikasi ini
pada pengembangan berikutnya.

6. Daftar Rujukan

[1] Aini, N. Irmawati, 2017. Implementasi Metode Fisherface pada Absensi Wajah Karyawan Studi
Kasus PT. Illuminati Metamorphosis Makassar. STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4 Februari 2017
ISSN : 2302 3805. hal.109.
[2] Romdoni, A, 2010. Pengertian Aplikasi Mobile. Penerbit: Andi Yogyakarta.
[3] Kosidin. Farizah, R.N, 2016. Pemodelan Aplikasi Mobile Reminder Berbasis Android. Seminar
Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016).
[4] Supriyono, H. Dkk, 2014. Rancang Bangun Aplikasi Pembelajaran Hadis Untuk Perangkat Mobile
Berbasis Android. JURNAL INFORMATIKA Vol. 8, No. 2.hal.908
[5] Marti, N.W,2010. Pemanfaatan Gui Dalam Pengembangan Perangkat Lunak Pengenalan Citra
Wajah Manusia Menggunakan Metode Eigenfaces. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi
2010 (SNATI 2010).hal. 11
[6] Amri, Rahmata.T. 2016. Pengenalan Wajah Menggunakan Metode Fisherface Untuk Mendukung
Sistem Akademik. Volume 1, Nomor 1.hal.2
[7] Simarmata. J, 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta:CV ANDI

MEDIASISFO Vol. 12, No. 4, April 2014

Anda mungkin juga menyukai