Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTEK

KOMUNIKASI INDUSTRI
CV. SAKANA INDO PRIMA

Oleh :

DEA PUTRI NATALIN SIKOWAI

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN

JURUSAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN


JAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Komunikasi adalah aktivitas dasar manusia yang tidak akan pernah lepas
dari tatanan kehidupan ke seharian manusia. Komunikasi diperlukan dalam
berbagai kehidupan manusia salah satunya dalam industry perikanan. Di bidang
industry yang serba kompetitif terutama di era globalisasi.

Sejalan dengan semakin pesatnya pertumbuhan dan perubahan ekonomi


dan kegiatan perindustrian yang berjalan setiap perushaan sangat membutuhkan
strategi dan konsep komunikasi yangv tepat dalam menjaga keberlangsungan
hidup dari usahanya terutama dalam mencapai tujuan yang di inginkan.
Komunikasi industry/ bisnis merupakan komunikasi yang digunakan dalam dunia
bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi verbal maupun
nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu.

Komunikasi Industri/bisnis terdiri dari dua kata yitu komunikasi dan


bisnis. Komunikasi merupakan proses pengiriman pesan dari komunikator kepada
komunikan dengan tujuan untuk mencapai saling pengertian. Sedangkan bisnis
merupakan kegiatan sistem ekonomi yang diarahkan pada manajemen dan
distribusi hasil industri dan jasa professional, yang mendatangkan Komunikasi
dan bisnis sama-sama memulai kegiatannya dengan melakukan proses produksi.
Dalam komunikasi, yang diproduksi adalah informasi, sedangkan dalam bisnis,
yang diproduksi adalah barang dan jasa. komunikasi dan bisnis tidak dapat
dipisahkan satu sama lain (Suryana, 2005). Dengan adanya komunikasi, maka
barang atau jasa hasil produksi dapat dipasarkan, sehingga bisnis dapat terus
berjalan.

Dari uraian latar belakang tersebut, penulis menulis laporan komunikasi


yang dilakukan oleh unit pengolahan di CV. Sakana Indo Prima di dalam
menerapkan komunikasi dalam keberlangsungan usahanya.
1.2. Tujuan :

1. Untuk mengetahui penerapan unsur-unsur komunikasi di CV. Sakana Indo


Prima
2. Untuk mengetahui penerapan prinsip-prinsip komunikasi yang diterapkan
Di CV. Sakana Indo Prima.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis komunikasi yang ada di CV. Sakana Indo
Prima
4. Untuk mengetahui penerapan tahapan komunikasi di CV. Sakana Indo
Prima
5. Untuk mengetahui penerapan komunikasi industri di CV. Sakana Indo
Prima
6.
BAB II
METODE PRAKTEK

2.1. Waktu dan Tempat

Praktek lapangan dilaksanakan pada semester V di CV. Sakana Indo Prima


tanggal 1 Desember 2019 – 14 Desember 2019 dimana dalam seminggu
dilaksanakan proses produksi sebanyak 3 kali yang bertempat di CV.Sakana Indo
Prima, Jl. Parung Poncol No.21 Duren Mekar, Bojongsari, Kota Depok, Jawa
Barat.

2.2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian kualitatif deskriptif yaitu melalui


wawancara, observasi, foto, dan lainnya. Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu:

2.2.1. Sumber Data Primer

Sumber data primer diperoleh melalui wawancara dan pengamatan


langsung di lapangan. Sumber data primer merupakan data yang diambil langsung
oleh penulis kepada sumbernya tanpa ada perantara dengan cara menggali sumber
asli secara langsung melalui responden. Sumber data primer dalam penelitian ini
adalah QC, karyawan dan pemilik CV.Sakana Indo Prima.

2.2.2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder diperoleh melalui dokumentasi dan studi


kepustakaan dengan bantuan media cetak dan media internet serta catatan
lapangan. Sumber data sekunder merupakan sumber data tidak langsung yang
mampu memberikan data tambahan serta penguatan terhadap data praktek.

2.3. Metode Pengambilan Data

Pelaksanaan praktek dilaksanakan dengan metode survey langsung di


lapangan selama proses produksi di unit pengolahan CV. Sakana Indo Prima baik
melalui observasi, wawancara dan Dokumentasi.
2.3.1. Observasi

Observasi merupakan aktivitas penelitian dalam rangka mengumpulkan


data yang berkaitan dengan masalah penelitian melalui proses pengamatan
langsung di lapangan. Peneliti berada ditempat itu, untuk mendapatkan bukti-
bukti yang valid dalam laporan yang akan diajukan. Observasi adalah metode
pengumpulan data dimana peneliti mencatat informasi sebagaimana yang mereka
saksikan selama penelitian (W. Gulo, 2002).

Dalam observasi ini peneliti menggunakan jenis observasi non partisipan,


yaitu peneliti hanya mengamati secara langsung keadaan objek, tetapi peneliti
tidak aktif dan ikut serta secara langsung. Teknik pengumpulan data ini dilakukan
dengan cara mengamati suatu fenomena yang ada dan terjadi. Observasi yang
dilakukan diharapkan dapat memperoleh data yang sesuai atau relevan ..

2.3.2. Wawancara (interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu


dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu (Lexy J. Meleong, 2010). Ciri utama wawancara adalah kontak
langsung dengan tatap muka antara pencari informasi dan sumber informasi.

Dalam wawancara sudah disiapkan berbagai macam pertanyaanpertanyaan


tetapi muncul berbagai pertanyaan lain saat meneliti. Melalui wawancara inilah
peneliti menggali data, informasi, dan kerangka keterangan dari subyek penelitian.
Teknik wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas terpimpin, artinya
pertanyaan yang dilontarkan tidak terpaku pada pedoman wawancara dan dapat
diperdalam maupun dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan.

2.3.3. Dokumentasi

Penggunaan dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai


sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data
dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan (Lexy J.
Moleong, 2010). Adanya dokumentasi untuk mendukung data. Hal-hal yang akan
didokumentasikan dalam penelitian ini adalah hal-hal yang terkait dengan
komunikasi di CV. Sakana Indo Prima.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Analisis Unsur-Unsur Komunikasi di CV. Sakana Indo Prima

Unsur komunikasi merupakan unsur yang tidak kalah pentingnya dalam


mendukung terjadinya proses komunikasi. Di CV. Sakana Indo Prima juga telah
menerapkan beberapa unsur komunikasi dalah kehidupan industrinya. Terdapat
beberapa unsur komunikasi secara umum antara lain adalah:

3.1.1.Komunikator

Komunikator adalah pihak yang berperan sebagai pengirim pesan dalam


proses komunikasi. komunikator juga bisa diartikan sebagai seseorang atau
sekelompok orang yang memiliki inisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah
hubungan atau interaksi.

Dalam hal ini komunikator tidak hanya berperan sebagai pengirim pesan
saja. Akan tetapi juga memberikan sebuah respon atau tanggapan dan menjawab
dari proses komunikasi yang sedang berlangsung. Baik itu secara langsung
maupun tidak langsung atau verbal maupun non verbal.

Di CV. Sakana Indo Prima contohnya disini siapapun yang ingin


menyampaikan pesan adalah komunikator perannya. Contoh penerapan
komunikasi pada unsur komunikator yaitu sebagai berikut:

1. QC yang sedang memberikan arahan,


2. Ibu-ibu yang berbicara dengan karyawan magang,
3. Pak Redi sedang memberikan materi kepada anak-anak STP

Ketiga contoh ini adalah contoh penerapan unsur komunikator di CV. Sakana
Indo Prima.
3.1.2. Pesan

Pesan atau informasi adalah keseluruhan apa yang disampaikan oleh


komunikator. Pesan bisa berupa sebuah kata-kata, tulisan, gambaran, atau sebuah
perantara lainnya. Pesan ini mempunyai inti, yaitu mengarah pada usaha untuk
mengubah sikap dan tingkah laku orang lain. Inti pesan akan selalu mengarah
kepada tujuan akhir komunikasi tersebut.

Di CV. Sakana Indo Prima penerapan unsur komunikasi ini tentu banyak
sekali di lakukan. Contohnya yaitu:

1. QC meminta untuk membawakan kemasan keruang packing,


2. Karyawan meminta untuk memindahkan adonan kepada karyawan
magang,
3. QC menyampaikan pesan untuk karyawan magang untuk datang tepat
waktu.

Dari contoh tersebut masih banyak juga pesan tulisan yang disampaikan di CV.
Sakana Indo Prima.

3.1.3. Komunikan

Komunikan merupakan sebutan bagi orang yang menerima pesan atau


berita yang disampaikan oleh komunikator. Komunikan dapat terdiri dari satu
roang atau lebih dan bisa pula dalam bentuk kelompok. Dalam sebuah proses
komunikasi, komunikasi merupakan elemen penting karena dialah yang menjadi
sasaran komunikasi dan bertanggung jawab untuk bisa mengerti pesan yang
disampaikan dengan baik dan benar

Di CV. Sakana Indo Prima penerapan unsur komunikasi ini tentu banyak
sekali di lakukan contohnya adalah:

1. Anak-anak STP yang menerima arahan dari QC


2. Karyawan magang yang membaca arahan dari symbol
3. QC yang menerima arahan dari kepala produksi

3.1.4. Media atau Saluran


Sarana komunikasi atau channel dapat disebut dengan media yang
digunakan sebagai penyalur pesan dalam sebuah proses komunikasi. Pemilihan
sarana atau media dalam proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan
disampaikan.di CV. Sakana Indo Prima penerapan unsur ini dengan melalui media
sebagai berikut:

1. Bahasa dengan berbicara langsung (arahan, complain, via telfon,vn,vc)


2. Tulisan (GMP dan SOP,peraturan karyawan, visi misi, checklist,
worksheet,)
3. Symbol dll

3.1.5. Akibat

Dampak merupakan efek perbedaan yang dialami oleh komunikan


sebelum dan sesudah menerima pesan. Apabila sikap dan tingkah laku komunikan
berubah sesuai dengan isi pesan, maka komunikator telah berhasil dengan baik.
Dampak atau effect sesungguhnya dapat dilihat dari personal opinion, public
opinion, ataupun majority opinion. Namun semua itu mengarah kepada perubahan
yang terjadi pada komunikan setelah menerima pesan yang disampaikan oleh
komunikator

Di CV. Sakana Indo Prima penerapan unsur ini yaitu:

1. Karyawan magang memindahkan barang setelah diberitahu QC


2. Karyawan tidak produksi setelah mendapat pesan tidak ada produksi
3. Karyawan magang menaati aturan tertulis setelah membacanya

3.1.6. Feedback

Umpan balik bisa diartikan sebagai jawaban komunikan atas pesan yang
diberikan oleh komunikator kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis,
komunikator dan komunikan akan terus menerus bertukar peran.

Di CV. Sakana contoh dari penerapan unsuur ini adalah:

1. Karyawan magang bertanya setelah Direktur Utama memberi Materi


2. Karyawan magang bertanya setelah QC memberi arahan
3. QC bertanya setelah kepala produksi memberi arahan

Masih banyak unsur feedback yang di terapkan di CV. Sakana Indo Prima.

3.2 Analisis Prinsip-Prinsip Komunikasi yang Diterapkan Di CV. Sakana Indo


Prima.

Proses komunikasi di CV. Sakana Indo Prima berdasarkan prinsip


komunikasi pada umumnya. Pelaksanaan prinsip-prinsip komunikasi sebagai
berikut:

3.2.1. Komunikasi Adalah Suatu Proses Simbolik

Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak


berakhir pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan. Di CV. Sakana Indo Prima
komunikasi juga berlangsung sebagai proses yang simbolik dan terus berlanjut
selama proses produksi misalnya.

3.2.2. Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi

Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud
mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut
sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah
(komunikasi non verbal) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu
stimulus. Dalam hal ini contihnya di ruang produksi para karyawan di ruang itu
selalu melakukan komunikasi dari setiap tindakannya.

3.2.3.Komunikasi Mempunyai Dimensi Isi Dan Hubungan

Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi
tersebut kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak
yang melakukan proses komunikasi. Percakapan diantara dua orang sahabat  dan
antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda.

Disini pada prinsip ini kita bisa melihat di CV. Sakan INdoprima bahwa
dimensi isi dan hubungan ada pada proses komunikasi. Misalnya komunikasi QC
kepada karyawan dan kepada karyawan magang, komunikasi karyawan packing
dan produksi, komunikasi manajer dengan QC dll.

3.2.4. Komunikasi Itu Berlangsung Dalam Berbagai Tingkat Kesenjangan

Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi


mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang
tidak direncanakan (apa saja yang akan dikatakan atau apa saja yang akan
dilakukan secara rinci dan detail), sampai pada tindakan komunikasi yang betul-
betul disengaja (pihak komunikan mengharapkan respon dan berharap tujuannya
tercapai).

Di CV. Sakana Indo Prima penerapan komunikasi ini dilakukan ketika


hendak dilakukannya produksi misalnya dimulai dari arahan QC kepada karyawan
magang , kemudian dilanjutkan karyawan produksi yang memberikan arahan
kembali kepada karyawan magang.

3.2.5. Komunikasi Terjadi Dalam Konteks Ruang Dan Waktu

Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara


verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi
itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu
berlangsung.

Pada prinsip ini di CV Sakana Indo Prima penerapan unssur ini tidak
terbatas ruang dan waktu komunikasi tidak terbatas di tempat mana pun fdan tidak
ada waktu yang di persyaratkan.

3.2.6. Komunikassi Melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi

Tidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan komunikasi di


luar norma yang berlaku di masyarakat. Jika kita tersenyum maka kita dapat
memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas dengan senyuman, jika kita
menyapa seseorang maka orang tersebut akan membalas sapaan kita. Prediksi
seperti itu akan membuat seseorang menjadi tenang dalam melakukan proses
komunikasi.
Pada prinsip ini di CV Sakana Indo Prima di ruang pengolahan misalnya
ketika Karyawan magang merespon intruksi dari karyawan. Sehingga karyawan
magang memiliki prediksi apa yang akan dilakukan .

3.2.7.Komunikasi Itu Bersifat Sistemik

Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh
latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana
seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi
internal seperti lingkungan keluarga dan lingkungan dimana dia bersosialisasi
mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.

Di CV Sakana Indo Prima juga prinsip ini ada pada proses komunikasi
misalnya antar sesame karyawan produksi yang berbeda umurnya.

3.2.8. Semakin Mirip Latar Budaya Semakin Efektiflah Komunikasi

Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama,
pendidikan yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai
bahan yang sama untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna
yang sama terhadap simbol-simbol yang saling dipertukarkan.

Salah satu contoh penerapan unnsur ini adalah komunikasi sesame


karyawan yang akrab dikarenakan satu lingkungan . berbeda dengan komunikasi
dengan karyawan magang.

3.2.9. Komunikasi Bersifat Nonsekuensial

Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah.
Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu
diterima dan dimengerti. Di CV. Sakana Indo Prima salah satu contoh dari prinsip
ini ketika karyawan magang mengindahkan intruksi dari QC.

3.2.10.Komunikasi Bersfifat Prosesual, Dinamis Dan Transaksional,


Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah
komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan
menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi.

Dalam hal ini di CV Sakana Indo Prima semua komhunikasi


berkesinambungan antar setiap pihak dari karyawan, karyawan magang, QC
manajer dll.

3.2.11. Komunikasi Bersifat Irreversible

Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol


sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan.
Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti
orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain
tersebut. Misalnya di CV. Sakana Indo Prima ketika QC memberikan arahan
apabila tidak di indahkan maka komunikan tidak akan bisa kembali di waktu
arahan itu di beritahukan.

3.2.12.Komunikasi Bukan Penasehat Untuk Menyelesaikan Massalah

Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang


dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Dalam hal ini perlu realisasi atau
tindakan untuk penyelesaian masalah. Misalnya di CV. Sakana Indo Prima
penerapannya adalah ketika menerima arahan respon komunikan adalah berupa
tindakan bukan hanya sekedar berbicara.

3.3. Jenis-Jenis Komunikasi yang ada di CV. Sakana Indo Prima

3.3.1. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal merupakan jenis komunikasi yang dalam proses


penyampaian informasinya disampaikan melalui cara tertulis ataupun lisan untuk
mempermudah seseorang dalam menyampaikan maksud dari pemikiran, ide dan
juga keputusan. Komunikasi verbal ini meliputi berbicara dan menulis serta
mendengarkan dan membaca.
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-simbol
atau kata-kaa, baik dikatakan secara oral atau lisan maupun secara tulisan. Dalam
hal ini, peneliti fokus pada komunikasi verbal dengan menggunakan lisan dengan
konsep berupa : kata, bahasa dan makna. Kata merupakan unsur daribahasa
sehingga ia merupakan simbol verbal. Simbol didefinisikan sebagaisesuatu yang
digunakan untuk atau dipandang sebagai wakil sesuatu yang lainnya.

Di CV. Sakana Indo Prima penerapan komunikasi verbal dilakukan dalam


beberapa kegiatan dibedakan menjadi dua yaitu lisan dan tulisan. Contoh
komunikasi verbal dalam bentuk lisan yaitu:

1. Briefing yang di sampaikan oleh QC kepada karyawan magang


2. Komplain yang diberikan kepada karyawan magang oleh QC
3. Gosip yang terjadi di antara karyawan
4. informasi yang di sebarkan melalui voice note, whatsapp, telfon dll.

Contoh komunikasi verbal dalam bentuk tulisan yaitu :

1. SOP dan GMP


2. Peraturan karyawan
3. Simmbol
4. Worksheet
5. Checklist
6. Visi dan misi perusahaan
7. Informasi yang disebarkan melalui chat personal maupun chat group dll.

Berikut ini contoh komunikasi verbal di CV. Sakana Indo Prima dimulai dari
SOP dll:
(Gambar 1) (Gambar 2)
Symbol telah di tempatkan di tempat yang Peringatan telah di tempatkan di tempat
tepat yang tepat

(Gambar 3) (Gambar 4)
Telah titempatkan di tempat yang tepat Intruksi untuk mengoprasikan peralatan

(Gambar 5)
SoP proses cetak siomay yang ada pada
tempat ruang produksi

(Gambar 7) (Gambar 8)
SOP di sini juga telah ditempatkan sesuai Petunjuk arah untuk menunjukan
dengan tempatnya ruangan telah ditempatkan pada tempat
yang tepat

(Gambar 9) (Gambar 10)


Merupakan visi dan misi perusahaan yang Merupakan intruski penggunaan alat
berada hampiir disetiap ruangan untuk yang telah ditempatkan sesuai alat
memotivasi pekerja. sehingga tepat pada tempatnya

3.3.2. Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non verbal adalah jenis komunikasi yang disajikan tanpa kata-
kata dalam proses penyampaian informasinya seperti kontak mata, ekspresi
wajah, gerak tubuh, kedekatan jarak, suara yang bukan kata atau pribahasa,
sentuhan, dan cara berpakaian.

Proses komunikasi non verbal di CV. Sakana Indo Prima yakni dalam
banyak hal. Contohnya yaitu:

1. Intonasi yang tinggi dari nada bicara QC, karyawan atau komunikator lain
2. Pakaian yang di gunakan untuk membedakan mana anak magang dan
karyawan produksi.
3. Gerak tubuh mengisyaratkan bahwa dia sedang menyampaikan informasi.
4. Intonasi bicara QC , karyawan atau komunikator lain ketika sedang
berbicara

3.4. Penerapan Tahapan Komunikasi Di CV. Sakana Indo Prima

Menurut Denis McQuail (1987) “ Mass Communication Theory “ Proses


komunikasi dalam masyarakat berlangsung dalam 6 tingkatan. Dalam hal ini CV.
Sakana Indo Prima juga menerapkan hal yang sama sebagai berikut:
3.4.1. Komunikasi Intrapersonal

Tingkatan pertama dari tahapan komunikasi yaitu komunikasi intra


personal. Komunikasi intrapersonal merupakan proses komunikasi yang terjadi
dalam diri seseorang. Contohnya di CV. Sakana Indo Prima yaitu:

1. Doa yang dipanjatkan oleh setiap karyawan sebelum melakukan produksi


2. Karyawan memikirkan bahwa besok akan libur

3.4.2. Komunikasi Interpersonal


Tingkatan selanjutnya dari tahapan komunikasi yaitu komunikasi inter
personal. Komunikasi Interpersonal merupakan komunikasi antar pribadi
kegiatan komunikasi secara langsung antar manusia. Jadi terjadi antar dua orang.
Contohya di CV Sakana Indo Prima yaitu:

1. QC menegur salah satu karyawan magang


2. Karyawan mengobrol dengan anak magang
3. Karyawan memandu anak magang untuk produksi siomay

3.4.3. Komunikasi Dalam Kelompok

Tingkatan selanjutnya dari tahapan komunikasi yaitu komunikasi dalam


SSSkelompok yang merupakan komunikasi dalam kelompok kegiatan
komunikasi yang berlangsung diantara anggota suatu kelompok. Contohya di CV
Sakana Indo Prima yaitu:

1. Departemen pemasaran berdiskusi bagaimana cara meningkatkan


penjualan
2. Divisi bagian cool storage bekerja sama menghitung jumlah produk
3. Atau diskusi kelompok tertentu yang ada di sakana

3.4.4. Komunikasi Antar Kelompok

Tingkatan selanjutnya dari tahapan komunikasi yaitu yaitu Komunikasi


antar kelompok yang merupakan kegiatan komunikasi yang berlangsung antara
satu kelompok dengan kelompok lain. Contohya di CV Sakana Indo Prima yaitu:

1. Kelompok QC dan kelompok produksi saling bekerja sama untuk


menghasilkan produk sesuai SOP
2. Kelompok anak STP dan Anak Poltek saling bekerja sama dalam proses
packing

3.4.5. Komunikassi Organisasi

Tingkatan selanjutnya dari tahapan komunikasi yaitu Komunikasi


organisasi mencakup kegiatan-kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi.
Contohnya di CV Sakana Indo Prima misalny Komunikasi berjenjang antara
bawahan ke atasan dari karyawan ke QC, manajer produksi sampai dengan CEO
dll. Contoh dari komunikasi antar organisasi yaitu:

1. Direktur Sakana, Kepala produksi, Manager keuangan, dll berdiskusi


tentang penjualan dan pendapatan di Sakana.
2. Anggota kebersihan sakana berdiskusi dengan perangkat desa tentang
limbah

3.4.6. Komunikasi Massa.

Tingkatan selanjutnya dari tahapan komunikasi yaitu komunikasi masa


yang paling tinggi tingkatannya. Komunikasi massa adalah komunikasi dgn
masyarakat luas komunikasi ditujukan pada masyarakat secara luas bentuk
komunikasi dapat dilakukan lewat media massa dan langsung misalnya informasi
mengenai CV. Sakana Indo Prima maupun produknya melalui media massa,
online, pamphlet, video, dll

3.5. Elemen Komunikasi Industri di CV. Sakana Indo Prima

Untuk melihat komunikasi indsutri berjalan dengan baik atau tidak di CV.
Sakana Indo Prima dengan memenuhi elemen-elemen berikut:

3.5.1. Pekerjaan Dilakukan Secara Rutin mengikuti Intruksi Lisan Dan Tertulis

Pada penerapan ini informasi yang tertulis seharusnya dibaca dan


ditafsirkan karyawan dengan benar. Akan tetapi di CV. Sakana Indo Prima tidak
semua karyawan mengindahkan elemen ini. Salah satu contohnya adalah larangan
menggunakan cincin, jam tangan apabila memasuki ruang produksi tetapi masih
ada karyawan yang menggunakannya..

Intruksi atau prosedur tertulis rutin diikuti oleh karyawan secara berurutan,
dan ketika ada intruksi atau prosedur yang tida dipahami, klarifikasi atau
informasi diberikan oleh manajemen dengan jelas dan pada setiap waktu saat di
butuhkan. Dalam hal ini elemen ini sudah diterapkan oleh sebagian besar pihak
CV. Sakana Indo Prima.

3.5.2. Spesifik Informasi Dijelaskan Dalam Prosedur Dan Intruksi Tertulis


Informasi spesifik yang relevan dengan proses produksi, dalam hal ini
dapat berupa prosedur dan instruksi kerja, diletakkan pada posisi yang tepat. Pada
elemen ini sudah diterapkan dengan baik di CV. Sakana Indo Prima misalnya visi
misi yang diletakan di setiap ruangan, SOP produksi di ruang produksi, Intruksi
penggunaan alat diletakan di dekat alat tersebut, dll.

3.5.3. Informasi Dan Pesan Lisan Yang Disampaikan Oleh Manajemen Diikuti
Oleh Karyawan

Semua informasi yang diperlukan didengarkan oleh karyawan dan


ditafsirkan dengan benar , instruksi atau prosedur disebutkan oleh manajemen

dengan urutan yang sesuai, ketika ada instruksi atau prosedur yang tidak
dipahami, klarifikasi atau informasi diberikan oleh manajemen dengan jelas dan
pada setiap waktu saat dibutuhkan. Salah satu contoh pelaksanaanya di CV.
Sakana Indoprima adalah intruksi lisan untuk tidak pulang lebih awal untuk
karywan magang juga beberapa kali tida di indahkan, kemudian QC memberi
intruksi kepada karyawan secara lisan untuk membantu proses pengemasan yang
juga terkadang tidak di indahkan. Tetapi sebagian besar karyawan sudah
menjalankan dengan baik elemen ini.

3.5.4. Berpartisipasi Dalam Diskusi Untuk Mengklarifikasi Masalah Dan


Menyelesaikan Masalah

Pada elemen ini yang harus dipenuhi agar komunikasi efektif yaitu rapat
dihadiri oleh anggota tim tepat waktu, pendapat pribadi diungkapkan dengan jelas
dan pendapat orang lain didengarkan tanpa gangguan, diskusi dengan orang lain
dilakukan dengan cara sopan , pertanyaan tentang prosedur kerja dan hal-hal yang
berkaitan dengan kondisi kerja ditanggapi dengan baik dalam hal ini salah satu
bentuk pelaksanaanny adalah dengan bertanya mengenai proses produksi dan
prosedur kerja yang tidak sesaui kepada QC.

3.5.5. Dokumen Terkait Proses Produksi Di Lengkapi

Formulir yang berkaitan dengan kondisi kerja dibuat secara akurat dan
dapat dibaca. Bentuk-bentuk formulir untuk mendokumentasikan tugas-tugas rutin
dibuat secara akurat dan dapat dibaca Data produksi dicatat pada formulir dan
dokumen yang disediakan. Kesalahan dalam mencatat informasi pada formulir /
dokumen segera diidentifikasi dan diperbaiki. Dalam hal ini di CV. Sakana Indo
Prima juga melengkapi dokumen mereka dalam beberapa dokumen contohnya
form dan checklist. Sedangkan dokumen yang tidak harus diketahui semua orang
yaitu HACCP .
BAB IV

PENJUTUP

4.1.Kesimpulan

Berdasarkan laporan diatas penulis menyimpulkan:

1. Penerapan unsur-unsur komunikasi di CV. Sakana Indo Prima telah


menerapkan semua unsur dimulai dari komunikator, psean, komunikan,
media atau saluran, akibat dan feedback.
2. Penerapan prinsip-prinsip komunikasi yang meliputi komunikasi adalah
suatu proses simbolik, setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi,
komunikasi mempunyai dimensi isi dan hubungan, komunikasi itu
berlangsung dalam berbagai tingkat kesenjangan, komunikasi terjadi
dalam konteks ruang dan waktu, komunikasi itu bersifat sistemik, semakin
mirip latar budaya semakin efektiflah komunikasi, komunikasi bersifat
nonsekuensial, komunikasi bersfifat prosesual, dinamis dan transaksional,
komunikasi bersfifat prosesual, dinamis dan transaksional, dan bukan
penasehat untuk menyelesaikan massalah diterapkan di CV. Sakana
Indo Prima telah sesuai prinsip akan tetapi tidak semua pihak menerapkan
prinsip tersebut dengan baik.
3. Jenis-jenis komunikasi yang ada di CV. Sakana Indo Prima meliputi
komunikasi verbal dan nonverbal yang telah diterapkan dengan baik.
4. Penerapan tahapan komunikasi di CV. Sakana Indo Prima telah
dilaksanakan dengan baik dimulai dari komunikasi intra personal,
komunikasi interpersonal, komunikasi dalam kelompok, komunikasi
antarkelompok, komunikasi organisasi, dan komunikasi masa.
5. Penerapan komunikasi industri di CV. Sakana Indo Prima menerapkan
beberapa elemen diantaranya pekerjaan dilakukan secara rutin mengikuti
instruksi lisan dan tertulis , spesifik informasi dijelaskan dalam prosedur
dan instruksi tertulis, informasi dan pesan lisan yang disampaikan oleh
manajemen diikuti oleh karyawan, berpartisipasi dalam diskusi untuk
mengklarifikasi masalah dan menyelesaikan masalah,dokumen terkait
proses produksi dilengkapi agar komunikasi efektif akan tetatp tidak
semua elemen ini diterapkan dengan baik di CV.Sakana Indo Prima

3.2. Saran
Setiap praktek harus lebih terarah dalam pencatatan datanya.

Anda mungkin juga menyukai