TERHADAP AL-SUBKI><
(Studi Kitab al-S{a>rim al-Munki> fi> al-Rad ‘ala> al-Subki>)
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Theologi Islam (S.Th.I)
Oleh:
KEMAS MUHAMMAD INTIZHAM
NIM. 10532039
v
Karya ini kupersembahkan kepada
vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
I. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan
ba‘ b be
ta' t te
s\a s\ es (dengan titik di atas)
jim j je
h}a‘ h{ ha (dengan titik di bawah)
kha' kh ka dan ha
dal d de
z\al z\ zet (dengan titik di atas)
ra‘ r er
zai z zet
sin s es
syin sy es dan ye
s}ad s} es (dengan titik di bawah)
d{ad d{ de (dengan titik di bawah)
t}a'> t} te (dengan titik di bawah)
z}a' z} zet (dengan titik di bawah)
‘ain ‘ koma terbalik ( di atas)
gain g ge
vii
fa‘ f ef
qaf q qi
kaf k ka
lam l el
mim m em
nun n en
wawu w we
ha’ h h
hamzah ’ apostrof
ya' y Ye
ditulis muta’addidah
ditulis ‘iddah
ditulis H}ikmah
ditulis Jizyah
c. Bila Ta' marbu>t}ah hidup dengan harakat, fath}ah, kasrah, atau d}ammah
ditulis t.
viii
ditulis Zaka>t al-fit}rah
V. Vokal Panjang
VII. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof
ditulis a antum
ditulis u’iddat
ditulis la’in syakartum
ix
VIII. Kata sandang alif lam yang diikuti huruf Qomariyyah maupun Syamsiyyah
ditulis dengan menggunakan "al"
ditulis al-Qur’a>n
ditulis al-Qiya>s
ditulis al-Sama>'
ditulis al-Syams
IX. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat ditulis menurut bunyi atau
pengucapannya
x
KATA PENGANTAR
الحمد اهلل رب العا لمين و به نستعين على أ مورالد نيا والد ين أشهد أن ال اله إالاهلل
وأشهد أن محمدا رسول اهلل والصالة والسالم على سيد نا محمد وعلى أ له و أصحا به أجمعين
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: “Telaah atas Kritik Ibnu ‘Abd al-Ha>di>
terhadap al-Subki> (Studi Kitab al-S}a>rim al-Munki> fi> al-Rad ‘ala> al-Subki)>. Meskipun
demikian, semaksimal usaha manusia tentunya tidak akan lepas dari kekurangan dan
kelemahan, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah swt. Oleh karenanya, saran
bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis ingin mengucapkan rasa terima
kasih kepada :
1. Prof. Dr. Musa Asy’ari, M.A. Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2. Dr. Syaifan Nur M.A. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin, Studi Agama
xi
3. Bapak Dr. Phil. Sahirom Syamduddin, M. A. selaku Ketua Jurusan Tafsir
Program Beasiswa Santri Berprestasi. Terima kasih atas kritik dan saran
7. Semua dosen Jurusan Tafsir Hadis (Bpk Prof. Dr. Suryadi, M. Ag. Bpk
Dr. Abdul Mustaqim, M.Ag. Bpk Prof. Dr. Fauzan Naif, M.A. Bpk Dr. M.
Yusron, M.A. Bpk Drs. Mansur, M.Ag. Bpk Drs. Yusuf, M.Ag. Bpk Dr.
Singgih Basuki, M.Ag. Bpk Drs. Indal Abror, M.Ag. Bpk KH. Dr. Hilmi
Muhammad, M.A. Bpk Ali Imron, S.TH.I., M.Si. Bpk Ahmad Rafiq, S.
Ag., M. Ag. Ibu Dr. Nurun Najwah, M.Ag. Ibu Dr. Inayah Rohmaniyah,
xii
Ushuluddin, khususnya kepada mas Mujtaba, serta seluruh staf
8. Kepada kedua orang tua penulis, Kemas Nachrawi (alm) dan Nasrah.
Terima kasih yang tak terhingga atas semua kasih, do’a dan didikannya.
sisi-NYA.
waliku, Bang Sunardi, ka’ Zet, ka’ Taslimah, ka’ Thaiyyibah, de’
Mubarak, de’ Chairul dan semua yang tidak bisa penulis sebut satu
10. Keluarga besar PonPes An-Nur Tangkit. Terkhusus kepada ayahanda DR.
KH. Marwazi, M. Ag. dan Ibu Hj. Istiana sebagai pimpinan pondok yang
nasehatnya. Terimakasih atas didikan dan bekal ilmu yang telah diberikan
santrinya.
KH. Syakir Ali, M. Si. terimakasih atas wejangan dan keikhlasannya serta
tidak kenal lelah dalam memberikan ilmu agama sebagai bekal yang
xiii
12. Kepada KH. Said Asrori juga seluruh santri PP Raudlotut Thullab,
kasih telah menerima dan menampung kami selama KKN 2 (dua) bulan.
Wisnu, Udin, Ghe, Lili, Mangil, Taher, Saiful, Asy’ari, Mad Shol, Jaki,
Tolib, Bojan, Wali, Eko, Helmi, Hilman, Ridho, Aslam, Imam, Reno,
Gatot, Susilo, khusunya kepada Asep yang banyak mengajari penulis, juga
de’ Ibay temanku ribut setiap hari, teman-teman putri Jannah, Ulvah, Risa,
Sahilah, Masulah, Nilda, Reda, Nafis, Faza, Halimah, Ida, Syifa, Sifaz,
Yuha (angkatan ’07, ’08 dan ‘09) serta adik2 angkatan semuanya. (CSS
14. Mas-mas: Mas Qadir, Mas Dunan, Mas Ade, Mas Atno, Mas Arif, Mas
menyemangati dan banyak lagi. Sungguh sebuah nikmat yang besar diberi
Sajid, Farid, Sri Rahmah (Css UIN Sunan Ampel), Munir, Unggul (Css
IAIN Walisongo) semoga kalian cepat lulus dan kembali lagi ke Pesantren
xiv
16. Orang-orang terkasih yang turut berjasa dalam penyelesaian skripsi ini
Semoga bantuan semua pihak tersebut menjadi amal saleh serta mendapat
ganjaran yang berlipat ganda dari Allah swt, akhirnya mudah-mudahan skripsi ini
Penulis
Kemas M Intizham
NIM. 10532039
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... xx
BAB I. PENDAHULUAN
xvi
BAB II. PROFIL IBNU ‘ABD AL-HA<DI< DAN AL-SUBKI SERTA KITABNYA
........................................................................................................ 15
a. Guru-guru .................................................................... 20
c. Murid-murid ................................................................ 24
e. Karya ........................................................................... 28
C. Kitabnya ................................................................................... 37
al-Subki>. ............................................................................... 39
xvii
BAB III. TELAAH ATAS KRTIK IBNU ‘ABD AL-HA<DI< TERHADAP AL-SUBKI>>
AL-SUBKI
............................................................................................. 74
3) Tawassul. .................................................................... 81
xviii
3. Kritik Legalitas Ziarah ke Makam Nabi di Kalangan Ulama.
… ............................................................................................ 100
A. Kesimpulan............................................................................... 102
xix
ABSTRAK
Tradisi dialog dan kritik lewat sebuah karya tulis merupakan suatu
khazanah intelektual yang dimiliki umat Islam, termasuk dalam wacana studi
hadis. Pada gilirannya, wacana tersebut juga memasuki wilayah khila>fiah atau
perdebatan dalam persoalan hukum fiqh. Hal ini merupakan suatu keniscayaan,
mengingat kemunculan beberapa aliran atau mazhab dalam fiqh pada dasarnya
dilatarbelakangi oleh perbedaan penafsiran atas teks-teks induk, yakni al-Qur’a>n
dan al-Hadi>s\. Hal ini juga memunculkan suatu polarisasi di kalangan para
pengkaji hadis antara kritik hadis versi ulama hadis dan kritik hadis versi ulama
fiqh. Di antara perdebatan tersebut, misalnya dapat ditemui dalam salah satu
karya Ibnu ‘Abd al-Ha>di> yang berjudul al-S}a>rim al-Munki> fi al-Rad ‘ala al-Subki>.
Kitab ini berisi tentang penolakannya terhadap kitab Syifa> al-Siqa>m karya al-
Subki terkait kontroversi sekitar hadis-hadis tentang ziarah ke makam Nabi saw.
Secara garis besar, penelitian ini berupaya untuk mendeskripsikan dan
menelaah model kritik hadis yang digunakan Ibnu ‘Abd al-Ha>di>. Selain itu, fokus
penelitian ini juga berkaitan \dengan penelusuran motif, afiliasi, serta latar yang
melandasi perbeadaan antara Ibnu ‘Abd al-Ha>di> dan al-Subki> terkaitpemahaman
hadis-hadis tentang ziarah ke makam Nabi saw.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif-analitis.
Sedangkan, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan historis yang
berusaha mencari penjelasan mengenai sesuatu gejala di masa lampau. Sumber
primer dalam penelitian ini adalah Kitab al-S}arim al-Munki> karya Ibnu ‘Abd al-
Ha>di>. Di samping itu, untuk memetakan model kritik Ibnu ‘Abd al-Ha>di> terhadap
al-Subki>, kitab Syifa> al-Siqa>m dijadikan sebagai referensi pelengkap.
Dengan menggunakan metode dan pendekatan yang telah disebutkan di
atas terdapat beberapa kesimpulan. Pertama, kitab al-S}ar>im al-Munki berisi
kritik Ibnu ‘Abd al-Ha>di> terhadap al-Subki> dalam tiga hal: (1) kritik eksternal,
(2) kritik interal, dan (3) kritik legalitas ziarah di kalangan ulama. Kedua,
terdapat perbedaan tendensi antara Ibnu ‘Abd al-Ha>di> dan al-Subki> terkait al-
Jarh} wa al-Ta’di>l. Ketiga, perbedaan metodologi antara keduanya dalam
pendekatan dan metodologi kritik. Ibnu ‘Abd al-Ha>di> misalnya, hampir
mendasarkan seluruh pendapatnya kepada komentar para kritikus hadis
dibanding penelusuran terhadap beberapa variasi jalur sanad atau jalur
periwayatan dalam beberapa kitab hadis. Sedangkan, al-Subki> lebih cenderung
menjadikan variasi jalur periwayatan dalam berbagai kitab sebagai referensi
utamanya. Keempat, terdapat perbedaan motif antara keduanya dalam
memandang hadis-hadis terkait ziarah ke makam Nabis saw. Baik al-Subki>
maupun Ibnu ‘Abd al-Ha>di> sama-sama memiliki motif tertentu dalam menyikapi
hadis-hadis ziarah kubur. Pemahaman al-Subki> terhadap hadis terkait ziarah
kubur sebagai suatu landasan tentang keutamaan berziarah kubur ke makam Nabi
dilatarbelakangi oleh motif awalnya yang hendak membantah kelompok yang
membid’ahkan ziarah kubur. Begitu juga dengan Ibnu ‘Abd al-Ha>di> yang
memang motif awalnya untuk membela pandangan Ibnu Taimiyyah dari al-
Subki>.
xx
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan suatu tema yang menarik bagi para peneliti hadis. Hal ini
perkembangan hadis ke dalam tujuh periode yaitu: (1) Masa Rasul, (2) Masa
Khulafa> al-Ra>syidi>n, (3) masa sahabat kecil dan tabi’in besar, (4) masa
kaidahnya, (6) masa penertiban kodifikasi hadis, (7) masa kritik dan era
Hadis pada masa awal masih belum begitu populer. Nabi melarang
para sahabat untuk menulis sesuatu darinya selain al-Qur’a>n. Penulisan hadis
1
Lebih lanjut lihat Muhammad ‘Ajaj al-Kha>t}ib, Us}u>l al-Hadi>s\, terj. Qodi>run Nu>r dan
Ah{mad Musya>fiq (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), hlm. 21.
2
Tengku Muhammad Hasbi al-S{iddi>qi-. Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadi>s\ (Jakarta: PT
Bulan Bintang, 1988), hlm. 46-47.
3
Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Muslim: “Janganlah kamu tulis
sesuatu yang telah kamu terima dariku selain al-Qur’a>n. Barang siapa yang menuliskan yang ia
1
2
menulis hadis Nabi bersifat umum, karena sabdanya memang ditujukan pada
beliau6. Mereka menghafal semua yang mereka terima dari Nabi. Untuk
al-Qur’a>n yang pada waktu itu memang merupakan perintah dari Rasulullah.
‘Umar bin al-Khat}t}a>b, dia meminta dengan keras supaya menyelidiki riwayat
hadis. Hal ini dikarenakan sesudah masa Ustman dan Ali timbullah usaha
terima dariku selain al-Qur’a>n hendaklah ia hapus. Ceritakan apa saja yang kamu terima dariku,
tidak mengapa. Barang siapa yang sengaja berdusta atas namaku maka hendaklah ia menempati
tempat duduknya di Neraka.(HR. Muslim) lebih lanjut lihat, Fatchur Rahman, Ikhtisa>r
Mus}t}alah}ul Hadi>s\ (Bandung: PT al-Ma’arif, 1974), hlm. 29.
4
Subhi Al-S{a>lih, Membahas Ilmu-ilmu Hadis, terj. Tim Pustaka Firdaus (Jakarta:
Pustaka Firdaus) hlm. 29.
5
Misalnya hadis Abu Hurairah tentang Abu> Syah seorang laki-laki yang berasal dari
Yaman berdiri dan bertanya kepada Rasulullah ketika ia berpidato: “ Ya Rasullah tulislah
untukku! Jawab Rasul, tulislah kamu sekalian untuknya!”. Lebih lanjut lihat,Ikhtishar
Musthalahul Hadis, hlm. 30.
6
Tercatat setidaknya ada dua sahabat yang diklaim memiliki beberapa naskah hadis
antara lain: al-S{ah}i>fah al-S{adi>qah milik ‘Abudlla>h bin Amr bin ‘A<s{, S{ah>ifah Ja>bir bin ‘Abdulla>h
al-Ans{a>ri>.
7
Berdasarkan informasi dari Ibnu Qutaibah, Umar merupakan seorang yang sangat
menetang periwayat yang banyak meriwayatkan hadis atau berita tentang hukum yang tidak
memiliki bukti dan dia memerintahkan untuk menyedikitkan riwayat dengan tujuan agar tidak
menyebar luas dikalangan kaum muslim. Lihat Muhammad Ajjaj al-Khati>b, al-Sunnah Qabla a-
Tadwi>n (Kairo: Maktabah Wahbiyah, 1988), hlm.93.
3
Abdul Aziz barulah hadis diperintahkan untuk ditulis9. Perintah ini muncul
kodifikasi hadis.12 Pada masa ini para ulama fokus dalam menertibkan kitab-
8
Lihat, al-Sunnah Qabla al-Tadwi>n, hlm. 110.
9
Umar bin Abdul Aziz mengirimkan surat kepada Abu Bakar bin Muhammad bin Hazm
, yang mengatakan: “Periksalah dan tulislah semua hadis-hadis Nabi, sunnah-sunnah yang sudah
dikerjakan, atau hadis tentang umrah; karena saya khawatir itu akan punah. Lebih lanjut lihat,
Bukhari, al-Ta>rikh al-S}agi>r (Beirut Libanon: Da>r al-Ma’rifat, tth.), Juz. 1, hlm. 249.
10
Masa ini dimulai dari abad ke tiga di mana aktivitas stdi hadis terpusat pada
penyeleksian hadis yang bercampur dengan fatwa-fatwa. Pada masa ini bermunculan ulama
semisal Musa al-Abbasi, Musaddan al-Bashri Asad bin Musa, Ahmad bin Hambal dll yang
menyusun kitab musnad. Lihat, Ikhtishar Must}alah al-Hadis\, hlm. 38.
11
Pada masa ini, perintisan kaidah diawali dengan tradisi meng-isnadkan hadis kepada
Nabi SAW mengingat berkecamuknya kedustaan atas nama Nabi. Az-Zuhri berkat: “Isnad itu
bagian dari agama, sekiranya tidak ada isnad tentulah ia dapat mengatakan apa yang ia
kehendaki. Selanjutnya muncul embrio ilmu al-Jarh wa at-Ta’dil atau ilmu Mizan al-i’tidal untuk
menetapkan orang yang diterima riwayatnya atau tidak. Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis, hlm.
96-100.
12
Pada masa ini titik tekan studi hadis adalah penklasifikasian kitab hadis dengan
menghimpun hadis yang sejenis kandungannya atau sejenis sifat-sifat isinya dalam satu kitab
4
kitab atraf.13
Pada masa ini pula studi hadis mulai bersinggungan dengan wacana
fiqh. Beberapa kitab hadis antologi yang bertemakan hukum fiqh mulai
disusun pada masa ini. Sebut saja al-Muntaqa> min al-Akhba>r karya Ibnu
atau perdebatan dalam persoalan hukum fiqh. Hal ini merupakan suatu
induk, yakni al-Qur’an dan al-Hadis. Hal ini juga memunculkan suatu
polarisasi di kalangan para pengkaji hadis antara kritik hadis versi ulama
Salah satu perdebatan yang muncul ketika itu adalah persoalan ziarah
disamping memberikan komentar atas hadis tersebut. Lebih lanjut lihat, Ikhtis}ar Must}alah al-
Hadis\, hlm. 41.
13
Subh}i Al-S}a>lih}, Membahas Ilmu-ilmu Hadis, hlm. 105.
5
bid’ah.14 Dalam perdebatan ini para ulama juga terbagi menjadi dua kubu,
al-Ha>di> sebagai ulama hadis sekaligus murid dari Ibnu Taimiyyah dan al-
Subki sebagai salah satu pemuka ulama fiqh Sya>fi’i. Keduanya terlibat
dalam suatu perdebatan yang cukup sengit terkait wacana kritik hadis, yakni
di makam Nabi, membaca shalawat dan salam kepada Nabi dan melakukan
perjalanan dalam rangka untuk berziah baik ke makam Nabi saw. atau ke
14
Lihat Taqiyuddin al-Subki>, Syifa> al-Siqa>m fi> Ziya>rah Khair al-Ana>m, Tahqiq
Muhammad Ali Syukri (Beirut: Dal al-Kutub al-Ilmiyah, 2008), hlm. 83.
6
lewat sebuah karya tulis merupakan suatu khazanah intelektual yang dimiliki
oleh umat Islam. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji
kitab al-Sarim al-Munki fi al-Rad ‘ala> al-Subki> karya Ibnu ‘Abd al-Ha>di>
(turas\).
B. Rumusan masalah
1. Tujuan
diatas adalah:
15
Lebih lanjut lihat Ibnu Abd al-Hadi, al-S}a>rim al-Munki> fi al-Rad ‘ala> al-Subki>
(Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah, 1985).
7
2. Kegunaan
secara historis.
D. Telaah Pustaka
telah banyak dilakukan oleh ahli hadis. Untuk itu, guna mendukung
penelitian ini, maka perlu diadakan studi kepustakaan. Dalam hal ini, penulis
Ha>di> dan juga kitabnya al-S}a>rim al-Munki> fi al-Rad ‘ala> al-Subki>. Kedua,
karya-karya yang mengkaji tentang ziarah kubur. Hal ini dikarenakan fokus
kritik yang dilakukan Ibnu ‘Abd al-Ha>di> adalah terkait ziarah kubur, khusus
ke makam Nabi saw. Ketiga, karya-karya yang juga melakukan tela’ah kritik
Rad ‘ala> al-Subki> telah pernah dikaji sebelumnya, yaitu kitab Nus}rah al-
ini berisi komentar dari Ibra>him al-Samaudi> kepada Ibnu ‘Abd al-Ha>di> atas
ini adalah mengkaji aspek metodologi kritik yang digunakan oleh Ibnu ‘Abd
al-Ha>di>. Hal ini yang tidak ada dalam kajian yang dilakukan oleh Ibra>him al-
Samnaudi> tersebut.16
Di antara karya yang mengkaji tentang ziarah ke makam Nabi saw. adalah
sebagai berikut:
dengan kebanyakan ulama. Kemudian, salah satu hal yang menjadi dasar atas
penolakan kaum Wahabi adalah pemahaman mereka atas ucapan ‘Ali> bin
Abi> T{al> ib ra., “Rasulullah saw. menyuruhku agar aku tidak hanya
16
Lihat Ibra>hi>m al-Samnaudi>, Nus}rah al-Ima>m al-Subki>> bi Rad al-S}a>rim al-Munki>
(Kairo: Da>r al-Haqi>qah, 2008).
9
Islam: Kritik atas Paham Wahabi karya Ja’far Subhani. Buku ini juga berisi
Dalam buku ini juga dijelaskan dalil-dalil yang digunakan kaum Wahabi
dalam menolak adanya syafa>’at. Selain itu buku ini juga berisi tentang
Skripsi dari Ahmad Zarkasyi yang berjudul Kritik Niya>zi ‘Izz al-Di>n
Skripsi ini mengulas tentang pendekatan sejarah yang digunakan Niya>zi> ‘Izz
membahas tentang model kritik yang digunakan oleh Niya>zi> ‘Izz al-Di>n.
Selain itu, skripsi yang berjudul Kritik Abu> Rayyah terhadap Abu>
Suniyah. Karya ini menjelaskan sedikit kritik dari Abu> Rayyah yang
perawi yang mudallis. Hal ini karena pernah ditemukan bahwa Abu> Hurairah
17
Muhammad Hisyam Kabbani, Maulid dan Ziarah ke Makam Nabi terj. Al-Syamsu
Rizal (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2007).
18
Lihat Ja’far Subh}a>ni, Tawassul Tabarruk Ziarah Kubur Karamah Wali, tej. Zahir
(Bandung: Pustaka Hidayah, 1995).
10
meriwayatkan hadis dari orang yang tidak pernah bertemu dengannya atau
menjadikan hadis yang diriwayatkan dari Ka’ab bin al-Ahba>r sebagai hadis
Nabi.
‘ala> al-Subki>. Hal inilah yang membuka peluang bagi penulis untuk
E. Metode Penelitian
dan metode yang jelas. Hal tersebut bertujuan agar penelitian yang
sini merupakan cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran
1. Jenis Penelitian
teks tertulis yang berkaitan dengan pokok bahasan yang diangkat. Baik
19
Koentjaningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: Gramedia, 1997),
hlm. 7.
11
itu bersumber dari kitab, buku, jurnal, artikel maupun karya ilmiah yang
2. Pendekatan Penelitian
Bagaimana tingkah laku sosial yang terjadi pada masa itu ketika beliau
3. Sumber Data
Data ini akan dikelompokkan menjadi dua, yaitu data primer dan data
‘ala> al-Subki> karangan Ibnu Abdil Hadi dan kitab-kitab karangan beliau.
Selain itu kitab Syifa> al-Siqa>m fi> Ziya>rah Khair al-Ana>m karya al-Subki>.
Sedangkan data sekunder diambil dari buku, kitab, jurnal dan karya
20
Winarno Surachmad, Dasar dan Tehnik Research Pengantar Metodologi Ilmiah
(Bandung: CV Tarsito, 1972), hlm. 123.
21
Winarno Surachmad, Dasar dan Tehnik..., hlm. 123.
22
Abdul Mustaqim dkk, Paradigma Integrasi-Interkoneksi dalam Memahami Hadis
(Yogyakarta: Bidang Akademik UIN Sunan Kalijaga, 2008).
12
mengenai Hadis.
akan dianalisis dengan mengkroscek ulang data-data yang ada dengan isi
F. Sistematika Pembahasan
ilmiah yang terdiri dari lima bab dengan sub bab pada masing-masing bab.
Ibnu ‘Abd al-Ha>di> maupun al-Subki>. Pada bagian awal dari bab ini akan
digambarkan secara garis besar metode dan sistematika beserta isi dari kitab
yang dikritik Ibnu ‘Abd al-Ha>di>, yakni Syifa> al-Siqa>m fi Ziya>rah Khair al-
Ana>m. Setelah itu akan dibahas mengenai biografi dari Ibnu ‘Abd al-Ha>di>
sampai beliau mengarang kitab ini. Pembahasan ini menjadi urgen untuk
pada masa itu. Dalam bab ini, penulis juga akan membuat sistematika dari
terhadap al-Subki>. Pada bagian ini akan dikemukakan kritik Ibnu ‘Abd al-
Ha>di> terhadap al-Subki terkait hadis-hadis ziarah kubur. Dalam hal ini,
terhadap al-Subki> dengan mengambil beberapa sampel dari lima bab pokok
14
yang dijadikan objek kritik Ibnu ‘Abd al-Ha>di>. Selanjutnya penelusuran dari
penelitian ini. Pada bagian akhir ini berisikan tentang kesimpulan dari
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang berisi tentang kritik Ibnu Abd al-Hadi terhadap kitab Syifa> al-Siqa>m
pandangan Ibnu Taimiyyah terkait hadis ziarah kubur. Dalam hal ini Ibnu
‘Abd al-Ha>di> yang notabene murid Ibnu Taimiyyah, dengan kitab al-
2. Salah satu pangkal permasalahan yang menjadi kegelisahan Ibnu ‘Abd al-
tentang ziarah.
102
103
Salah satu contoh kritik Ibnu ‘Abd al-Ha>di> dari sisi eksternal adalah
Ta>bi’i>n terkait hadis tentang syafa>’at Rasul bagi orang yang berziarah
suatu landasan dalam konterks ziarah kubur. Menurut Ibnu ‘Abd al-
Ha>di> hadis tersebut harus dipahami secara umum dan tidak bisa hanya
a. Kecenderunganal-Jarh} wa al-Ta’di>l
riwayat-riwayat al-Da>ruqut}ni>.
Salah satu aspek yang membedakan antara al-Subki> dan Ibnu ‘Abd al-
Ha>di> adalah terkait metodologi dalam kritik hadis. Secara umum bisa
sebagai ‘Abdulla>h.
B. Saran-Saran
terutama terkait sejarah hidup dan riwayat akademiknya. Oleh karena itu,
106
kekurangan tersebut.
besar hadis saja yang terdapat dalam kitab al-S}arim al-Munki> fi> al-Rad
‘ala> al-Subki>, seperti hadis terkait syafa>’at Nabi kepada mereka yang
dapat menambah objek kajiannya dalam tema-tema lain yang ada dalam
al-Subki> dalam kitabnya al-S}a>rim al-Munki> fi> al-Rad ‘ala> al-Subki>yang dapat
Maka dari itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran konstruktif sebagai
evaluasi dan refleksi untuk penelitian ini dan penelitian selanjutnya. Besar
islam, khususnya studi kritis dalam bidang hadis. Wa Allahu a’la>m bi al-
Ha>di>, Ibnu ‘Abd al- Risa>lah Lat}i>fah fi> Ah}a>dis\ Mutafarriqah Da’i>fah. Da>r al-Huda>
li al-Nasyr. 1983.
Ha>di>, Ibnu ‘Abd al- al-S}a>rim al-Munki> fi> al-Rad ‘ala> al-Subki>. Beirut: Da>r al-
Kutub al-Ilmiah. 1985.
H{anbali>, ‘Abdul H{ay bin Ah}mad bin Muhammad al-. Syaz\z\a>rah al-Z|ahab fi
Akhba>r man Z|ahab. Beirut: Da>r Ibnu Kas\i>r. 1986. Juz. 6.
Kabbani, Muhammad Hisyam. Maulid dan Ziarah ke Makam Nabi terj. Al-
Syamsu Rizal. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta. 2007.
Maqdisi>, Ibnu Quda>mah al-. al-Mugni> fi> Fiqh al-Ima>m Ah}mad Ibnu H{anbal.
Beirut: Da>r al-Fikri>. 1405.
107
Mustaqim, Abdul dkk. Paradigma Integrasi-Interkoneksi dalam Memahami
Hadits. Yogyakarta: Bidang Akademik UIN Sunan Kalijaga, 2008)
Rahman, Fatchur. Ikhtishar Musthalahul Hadits. Bandung: PT al-Ma’arif, 1974.
Rajab, Ibnu. Z|ail al-T{abaqa>t, (Mekah: Maktabah Abikan, 2004), Juz 4.
S}afadi>, S}ala>huddi>n Khali>l bin Aybak al-. al-Wa>fi> bi al-Wafaya>t. Beirut: Da>r Ihya’
al-Tura\s al-‘Arabi>. 2000. Juz 2,
Sala>mi>, Taqiyuddi>n Abi al-Ma’ali Muhammad bin Rafi’ al-. al-Wafaya>t. Beirut:
Muassasah al-Risa>lah. 1982. Juz 1.
Subki, Taqiyuddi>n al-. Syifa> al-Siqa>m fi> Ziya>rah Khair al-Ana>m. Tahqi>q
Muhammad Ali Syukri. Beirut: Dal al-Kutub al-Ilmiyah. 2008.
Surachmad, Winarno. Dasar dan Tehnik Research Pengantar Metodologi Ilmiah.
Bandung: CV Tarsito. 1972.
Tami>mi>, Ah}mad bin ‘Ali> bin al-Mus\anna> bin Abi> Ya’la> al-Muwasili al-. Musnad
Abi Ya’la. Dimasyq: Da>r al-Ma’mu>n li al-Turas\. 1984.
108
CURRICULUM VITAE
109
Lampiran-lampiran
Sampul Kitab al-S}a>rim al-Munki> fi> al-Rad ‘ala> al-Subki>
110
Halaman awal Kitab al-S}a>rim al-Munki> fi> al-Rad ‘ala> al-Subki>
111
Sampul Kitab Syifa> al-Siqa>m fi Ziya>rah Khair al-Ana>m
112
NO Redaksi Hadis Perawi Sahabat Kitab Pengarang
1
113
8
10
11
12
13
14
114
15
16
17
18
19
20
115
21
22
23
24
25
26
27
28
116