A A
E GMIM -
Menjabarkan Tribe
Pembangunan Jana
i
;tams
4 ,41
DISTRIBUTOR:
Kolportase Sinode GMIM Telp. 0431 - 351079
\4 I
aL
PdtA‘ inArttla in Pdt.Dr. Evert A.A. Tangel, M.Pd.K
Lukas 24:36-49
POKOK-POKOK DOA:
1. Agar warga gereja semakin menghayati makna kebangkitan
Yesus Kristus.
2. Agar warga gereja kiranya diberi kekuatan ketika
menghadapi godaan dan tantangan untuk tetap setia di
dalam Yesus Kristus.
3. Tuhan Yesus Kristus kiranya memberikan kemampuan
kepada umat-Nya untuk terus memberitakan kebangkitan-
Nya kepada banyak orang.
ATRIBUT
Warna Dasar Putih dengan Lambang Bunga Bakung dengan
Salib Berwarna Kuning
TEMA MINGGUAN
2024 `Yesus Kristus Yang Bo
Adalah InjilMenyelame
I Korintus 15:1-11
PEMBAHASAN TEMATIS
■ Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Surat I Korintus 15:1-11 adalah salah satu kitab dalam
Perjanjian Baru yang ditulis oleh Rasul Paulus dan dibantu
oleh temannya Sostenes (I Korintus 1:1) pada sekitar tahun
55-56 Masehi. Kota Korintus adalah ibu kota Propinsi Akaya.
Sebelum Paulus datang ke kota ini sudah ada orang Yahudi
menerima Injil yaitu Akwila dan isterinya Priskila. Kedatangan
Paulus disambut dan diajak tinggal di rumah mereka dan
bekerja saina selaku tukang kemah (Kisah 18:1-4). Keadaan
jemaat di Korintus sedang mengalami perpecahan sebagairnana
yang diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloe. Surat
I Korintus dikirim untuk menasihati jemaat yang sedang
mengalami perpecahan akibat pertentangan antar golongan
yang menamakan diri pengikut golongan Paulus, Apolos,
Kefas dan golongan Kristus (I Korintus 1:10-12).
Rasul Paulus memperingatkan jemaat bahwa kematian
Yesus Kristus di kayu salib itulah yang menjadi sentral
pemberitaan bukan pada hikmat manusia. Surat I Korintus
pasal 15 berisi kata-kata peneguhan dan juga tentang Tuhan
Allah yang mengalahkan kuasa kematian (IKor.15:20), dan
menjanjikan kehidupan baru serta tubuh "rohani" bagi semua
orang yang beriman kepada Yesus Kristus (I Kor. 15:51-54).
ATRIBUT
Warna Dasar Putih dengan Lambang Bunga Bakung dengan
Salib Berwama Kuning.
Roma 12:1-8
PEMBAHASAN TEMATIS
■ Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kota Roma dikenal sebagai kota Bukit karena didirikan
di atas tujuh (7) Bukit. Umumnya penduduknya adalah orang
Yunani dan tinggal di daerah bagian timur kekaisaran Romawi.
Roma menjadi pusat keagamaan pada masa pemerintahan
Kaisar Agustus. Rasul Paulus menulis surat kepada jemaat di
Roma, pada waktu ia masih tinggal di Korintus. Surat ini
dimaksudkan untuk memberi penguatan kepada jemaat di
Roma yang sedang menghadapi banyak tekanan, baik dari
orang Yahudi maupun orang Roma. Tetapi juga oleh adanya
konflik internal di antara jemaat menyangkut kepercayaan
kepada Yesus Kristus. Dengan dikirimkannya surat ini, rasul
Paulus menasihati jemaat bagaimana seharusnya menunjukkan
sikap terhadap pemerintah dan sikap di antara mereka. Paulus
menjelaskan pengertiannya tentang kekristenan dan bagaimana
seharusnya hidup sebagai orang orang Kristen. Selain itu ia
mengajak jemaat berdiakonia bagi pengumpulan dana jemaat
yang berada di Yerusalem.
Rasul Paulus menyatakan dalam ayat 1-2: "karena itu
saudara saudara, Ayat ini dimulai dari kalimat: "karena itu",
menunjuk pada peristiwa masa lalu sebagaimana dikatakan
dalam Roma 3:23-24 bahwa semua orang telah berdosa dan
telah kehilangan kemuliaaan Allah dan oleh kasih karunia telah
dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Yesus
Kristus. lni berarti bahwa di hadapan Tuhan Allah, kita bukan
siapa-siapa, tapi karena kasih-Nya beroleh kemurahan Tuhan
Allah (Sola Gratia).
POKOK-POKOK DOA
1. Pelayanan Gereja di semua aras agar mempersembahkan
tubuh sebagai persembahan yang hidup, kudus dan
berkenan kepada Allah, sebagai ibadah yang sejati.
2. Pemerintah dan tanggung jawabnya agar dilaksanakan
secara baik dan benar.
3. Warga jemaat agar mempergunakan karunia Tuhan Allah
sesuai kehendak-Nya.
ATRIBUT
Warna Dasar Putih dengan Lambang Bunga Bakung dengan
Salib Berwarna Kuning
Amsal 3:1-10
PEMBAHASAN TEMATIS
■ Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Amsal (Ibrani: Masyal; Yunani: Paroimia; Inggris:
Proverb) merupakan kumpulan ucapan bijak yang berbicara
tentang hikmat sebagai anugerah dan Tuhan Allah. Berdasarkan
catatan penulisannya, kitab Amsal paling banyak memuat
amsal-amsal Salomo bin Daud, raja Israel (Ams. 1:1;10-22:16;
25-29). Selain itu, tercantum juga amsal-amsal orang bijak (Ams.
22:17-24:34), perkataan Agur bin Yake (Ams. 30) dan amsal
untuk Lemuel dari ibunya (Ams. 31:1-9). Kitab ini memberi
gambaran tentang pengajaran praktis dan petunjuk hidup untuk
dilakukan dalam kebijaksanaan yang bermula dari menghormati
dan menaati Tuhan Allah sumber hikmat (1:7, 2:6).
Tujuan kitab ini adalah untuk menerapkan prinsip-
prinsip iman dalam sikap dan pengalaman hidup sehari-hari
yang diungkapkan dalam bentuk petuah, peribahasa,
perumpamaan dan pepatah. Adapun ruang lingkup pengajaran
dalam kitab Amsal menyangkut berbagai bidang kehidupan baik
itu tentang keluarga, pernikahan, perdagangan, pergaulan,
peradilan, maupun komparasi kehidupan antara orang
bijaksana dan bodoh, orang benar dan orang fasik, orang rajin
dan orang malas serta yang lainnya.
Amsal 3:1-10 berisi ucapan pengajaran atau wejangan
hikmat dari orang tua kepada anaknya. Dalam tradisi orang
Israel, para orang tua memegang peranan penting dalam proses
pendidikan iman bagi anak-anak mereka (bnd. Ul. 6:4-8). Sejak
kecil anak-anak orang Israel telah diajarkan pokok-pokok iman
kepada Tuhan Allah dengan tujuan supaya keturunan mereka
tidak melupakan-Nya agar hidup takut akan Tuhan Allah nyata
MTPJ April — Mei 2024
dalam perilaku hidup setiap hari dari generasi ke generasi. Itulah
sebabnya sapaan pertama dalam Amsal pasal 3 ini diawali
dengan ungkapan "Hai anakku". Hal ini menerangkan bahwa
pengamsal menempatkan dirinya sebagai orang tua atau
ayah/bapa yang berkewajiban menuntun anaknya mengikuti
ajaran Tuhan Allah.
Penekanan pertama yang disampaikan oleh pengamsal
adalah "Janganlah engkau melupakan ajaranku dan biarlah
hatimu memelihara perintahku" (ayat 1). Ajaran (Ibr. Torah) dan
perintah (Ibr. Mitsvah) yang dimaksud di sini adalah hukum dan
ketetapan Tuhan Allah yang disampaikan oleh Musa beserta
kewajiban moral yang diturunkan dan dirumuskan dari perintah
Tuhan Allah. Semua hukum, ketetapan dan perintah Tuhan
Allah mengenai hal yang benar dan larangan untuk menjauhi
yang jahat wajib diingat, dipelihara dalam hati sebagai sumber
kehendak dan perilaku manusia dan dilakukan dalam ketaatan
untuk diteruskan kepada tiap-tiap generasi. Sebab di balik
ketaatan melakukan ajaran dan perintah Tuhan Allah terdapat
berkat yang terungkap dalam ayat 2 "karena panjang umur dan
lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu"
Panjang umur bisa berarti diberi kesehatan, terhindar dari celaka
dan maut sehingga tahun-tahun hidup ditambahkan sampai
menikmati usia lanjut. Sedangkan kata "Sejahtera" (Ibr.
"Shalom" artinya: damai, tenang, sehat, aman, makmur,
berhasil dan selamat dalam lindungan Tuhan Allah). Dengan
memelihara ajaran dan perintah Tuhan Allah maka akan
beroleh keutuhan berkat dalam relasi yang baik dengan-Nya dan
sesama manusia.
Selanjutnya pengamsal mengingatkan supaya
"Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau!
Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu"
(ayat 3). Kata kasih (Ibr: Khesed, Ingg: Mercy/ kindness) juga
dapat diartikan sebagai kebaikan atau kemurahan hati.
Sementara kata setia (Ibr: Emet, Ingg: Truth/Faithfulness) dapat
juga diartikan sebagai kebenaran. Kasih dan setia terikat dalam
sebuah perjanjian yang menggambarkan hubungan antara
MTPJ April-Mei 2024
Tuhan Allah dan umat-Nya. Dari sini dapat dipahami bahwa
bagian ini menekankan tentang kepribadian dan tindakan
manusia dalam mewujudkan ajaran dan perintah Tuhan Allah
yang terlihat dalam perilaku yang penuh kebaikan dan
kebenaran. Sebab hanya oleh kasih setia Tuhan Allah maka
setiap orang beriman dimampukan untuk melakukan kehendak-
Nya dalam situasi dan kondisi apapun. Karena itulah diingatkan
jangan sampai kehilangan kasih dan setia dalam relasi dengan
Tuhan Allah dan sesama manusia.
Kalungkan pada leher dan tuliskan pada loh hati
merupakan ungkapan simbolis untuk tetap mengingat, jangan
sampai hilang, hams menyatu dengan diri dan tertanam dalam
manusia batiniah, tetap tunduk dalam kasih dan setia supaya
dapat dilihat oleh banyak orang sehingga menghasilkan cara
dan gaya hidup yang disenangi (mendapat kasih dan
penghargaan) oleh Allah serta manusia (ayat 4).
Dengan demikian pengamsal sementara mengajarkan
tentang konsep iman kepada Tuhan Allah yang terjabarkan
dalam praktik hidup setiap hari. Adanya kesesuaian antara
hidup beriman dan perbuatannya yang terlihat dalam hubungan
vertikal (dengan Tuhan) dan horizontal (dengan sesama
manusia).
Dalam ayat 5-10 memuat ajaran kesalehan hidup yang
bersumber dari Tuhan Allah. "Percayalah kepada TUHAN
dengan segenap hatimu" (ayat 5) berarti menaruh percaya
(Ingg.: Trust) yang dalam dan penuh dengan segenap totalitas
hidup karena adanya hubungan yang dekat. Percaya dengan
segenap hati adalah iman dalam pengakuan dan pemaknaan.
Tidak hanya sebatas pada ucapan mulut untuk percaya tetapi
sungguh-sungguh meresap dalam hati secara utuh untuk
bersandar dan bergantung penuh kepada Tuhan Allah di tengah
keadaan dan situasi apapun. Orang yang percaya kepada Tuhan
Allah dengan segenap hati tidak akan bersandar pada
pengertiannya dan kekuatannya sendiri tetapi mengandalkan
hikmat dan didikan Tuhan Allah sehingga memunculkan
POKOK-POKOK DOA
1. Umat Tuhan diajar untuk memberi yang terbaik sebagai
persembahan kepada Tuhan Allah.
2. Umat Tuhan kiranya bekerja penuh tanggungjawab.
3. Umat Tuhan ketika diberi harta benda hendaknya dipakai
untuk memuliakan Tuhan Allah.
ATRIBUT
Warna Dasar Putih dengan Lambang Bunga Bakung dengan
Salib Berwarna Kuning
*it
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Ulangan 24:10-15
PEMBAHASAN TEMATIS
■ Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Ulangan ditulis oleh Musa sekitar 1405 SM, berisi
segala sesuatu yang sudah disampaikan Musa sebelumnya
kepada bangsa Israel ketika mereka masih jauh dari Kanaan dan
dimuat dalam kitab Keluaran. Musa menulis kembali semua
perintah yang diterima dari Tuhan Allah untuk dijalankan
bangsa itu ketika pengembaraan Israel akan segera berakhir.
Sebagian besar angkatan yang akan memasuki tanah Kanaan
adalah generasi baru. Mereka tidak mengingat Paskah yang
pertama, penyeberangan laut Teberau, juga pemberian Sepuluh
Hukum di gunung Sinai. Kitab Ulangan memuat pula amanat
perpisahan Musa yang mengulas kembali dan memperbaharui
perjanjian Tuhan Allah dengan generasi baru Israel. Kitab
Ulangan diwariskan sebagai dokumen perjanjian yang
dibacakan seluruhnya dihadapan seluruh bangsa Israel setiap
POKOK-POKOK DOA:
1. Mendoakan mereka yang sedang dalam kesulitan ekonomi,
bagi mereka yang miskin dan tertindas.
2. Mendoakan bagi pengambil keputusan, yaitu pemerintah
dan pihak swasta serta pelaku-pelaku usaha untuk dapat
memberi keadilan dan kesejahteraan bagi para pekerja
3. Mendoakan gereja agar dapat memberi kabar baik bagi
mereka yang miskin, tertindas dan dalam penderitaan
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:
HARI MINGGU BENTUK I.
ATRIBUT:
Warna Dasar Putih dengan Lambang Bunga Bakung dengan
Salib Berwarna Kuning
I Tesalonika 5:1-11
PEMBAHASAN TEMATIS
■ Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Tesalonika adalah sebuah provinsi di kekaisaran
Romawi, kota pelabuhan yang terkemuka dari Makedonia.
Jemaat Tesalonika didirikan oleh Rasul Paulus pada perjalanan
misionernya yang kedua. Ketika Paulus berada di Korintus is
menulis surat ke jemaat Tesalonika sekitar tahun 51 sebelum
Masehi. Ia mendapat kabar dari Timotius yang mengunjunginya,
mengenai keadaan jemaat Tesaonika. Jemaat Tesalonika pada
umumnya adalah orang-orang Kristen dari golongan bukan
Yahudi. Ia bersyukur karena mendapatkan kabar bahwa jemaat
setia kepada Tuhan bahkan menjadi teladan bagi orang-orang
percaya di Makedonia dan Akhaya (1:7).
Di waktu itu ada pengajaran sesat yang tidak mengakui
adanya kebangkitan dan kedatangan Tuhan Yesus Kristus
MTPJ April-Mei 2024
kembali (band. 4:13,14) Tujuan Paulus menulis surat ini adalah
untuk mengajarkan orang Kristen agar memiliki gaya hidup yang
benar sesuai kehendak Tuhan dan dengan iman yang teguh
berpengharapan dalam menantikan kedatangan Tuhan Yesus
Kristus kembali.
Perikop 1 Tesalonika 5:1-11, diawali dengan ungkapan
Rasul Paulus yang mengetahui bahwa jemaat memahami
kedatangan Tuhan Yesus Kristus adalah hal yang pasti terjadi,
walaupun tidak diketahui dengan tepat kapan waktunya. Paulus
mengibaratkannya kedatangan Tuhan Yesus Kristus seperti
pencuri di waktu malam yang datang tiba-tiba. Demikianlah
kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang masa dan waktunya tidak
perlu dituliskan, menunjuk pada kerahasiaan kapan waktu
kedatangan-Nya itu. Ibarat seorang yang merasa aman dan
damai tiba-tiba tertimpa kebinasaan sementara tidak ada
persiapan menghadapi situasi tersebut. Ketidaksiapan terhadap
kedatangan Tuhan Yesus Kristus itu akan membuat keterkejutan
yang bisa menimbulkan kepanikan, juga ketakutan seperti
perempuan yang sakit bersalin.
Kalimat "mereka tidak akan luput" menunjuk bahwa
ketidaksiapan menanti kedatangan Tuhan Yesus Kristus akan
mendatangkan kebinasaan atau hukuman. (ayat 1-3) Namun
karena jemaat Tesalonika adalah anak-anak terang sehingga
kapanpun Tuhan Yesus Kristus datang mereka telah slap.
Kesiapan itu ditandai dengan sikap berjaga-jaga, mawas diri,
tidak lengah.
Kata terang adalah satu istilah yang umum digunakan
dalam kekristenan di mana terang menunjukan kepada hal-hal
yang baik yang berkenan kepada Tuhan Allah. Malam atau
gelap menunjuk pada kehidupan dalam kejahatan atau dosa.
Bagi orang yang hidup dalam kegelapan, hari Tuhan akan
menjadi hail kebinasaan (ayat 4-5). Rasul Paulus kembali
menegaskan tentang jati din jemaat Tesalonika yang adalah
anak-anak terang atau anak-anak siang, yang sadar,
berbajuzirakan iman dan kasih serta berketopongkan
pengharapan keselamatan.
MTP.I April - Mei 2024
Sadar dalam bahasa Yunani "nay'-fo" artinya antara lain
kuasai dirimu, waspadalah. Pengertian lainnya menahan/
menjaga diri, tidak mabuk. Bajuzirah biasanya digunakan para
prajurit Romawi di medan perang saat berhadapan dengan
musuh. Terbuat dari besi atau baja yang kuat sehingga senjata
lawan tidak akan melukai atau membunuh. Iman jemaat hams
kuat menghadapi tipu daya iblis yang hendak menggoyahkan
iman serta pengharapan kepada Tuhan Allah. Sedangkan
ketopong adalah alat yang biasanya digunakan untuk
melindungi kepala dari benturan atau serangan. Jadi
berketopongkan pengharapan keselamatan mengandung
makna, bahwa keselamatan dalam Yesus Kristus yang diberikan
kepada kita merupakan pelindung terhadap serangan kuasa
dosa serta jerat iblis yang berupaya membinasakan (ayat 6-8).
Keselamatan di dalam Yesus Kristus dikerjakan Tuhan
Allah bagi manusia yang telah ditetapkan-Nya agar manusia
tidak ditimpa murka. Salah satu harapan akan kedatangan
Tuhan Yesus Kristus merupakan penghiburan besar bagi orang
percaya. Bahwa Dia menyelamatkan umat-Nya dari murka
Tuhan Allah yang dahsyat, yaitu hukuman-hukuman pada hari
Tuhan. Rasul Paulus menyamakan harapan kita akan
keselamatan dan pembebasan dari hari murka Tuhan Allah
dengan kematian Tuhan Yesus Kristus sebagai korban dan
kedatangan-Nya untuk mengambil kita hidup bersama-sama
dengan Dia. Jadi dalam segala keadaan kita hidup bersama-
sama dengan Tuhan Allah (ayat 9,10).
Selanjutnya Rasul Paulus mengingatkan jemaat untuk
hidup saling menasihati dan sating membangun seperti yang
memang telah mereka lakukan. Paulus bermaksud apa yang
baik yang telah jemaat lakukan terus dilanjutkan dalam
kehidupan berjemaat. Betapa pentingnya saling menasihati satu
dengan yang lain, karena adakalanya seseorang baru menyadari
kesalahannya ketika diingatkan atau dinasihati orang lain. Jadi
menasihati untuk saling membangun bukan untuk saling
menjatuhkan atau saling mempermalukan sangatlah penting.
Namun dalam memberi nasihat hams didasari dengan kasih dan
MTPJ April-Mei 2024
kerendahan hail. Jadi yang perlu dilakukan adalah hal-hal yang
baik, benar, terpuji seperti yang Tuhan Allah kehendaki (ayat
11).
POKOK-POKOK DOA
1. Jemaat berjaga-jaga dalam iman menanti kedatangan
Tuhan Yesus Kristus kembali.
2. Orang percaya hidup dalam terang Tuhan Yesus Kristus dan
menanggalkan kehidupan dalam kegelapan dosa.
3. Terus hidup dalam Iman, kasih dan pengharapan di dalam
Tuhan Yesus Kristus.
4. Hidup saling membangun sebagai gereja di tengah bangsa
yang majemuk.
ATRIBUT
Warna Dasar Merah dengan Simbol Salib dan Lidah api
PEMBAHASAN TEMATIS
■ Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Kisah Para Rasul yang ditulis oleh dokter Lukas,
menceritakan tentang peristiwa perjalanan Injil dari Yerusalem,
Samaria sampai ke ujung dunia. Kitab ini terutama berisi tentang
pertama kali terbentuknya gereja Kristen serta pertumbuhannya
sampai pada pertengahan abad pertama Masehi dan
merupakan lanjutan dan Injil Lukas. Penulis kitab ini merasa
perlu pula meyakinkan para pembacanya bahwa orang-orang
Kiska ibulenlah suatt bahaya politik subversif terhadap Kekaisaran
Romawi, tetapi bahwa agama Kristen merupakan
penyempurnaan agama Yahudi. Para Rasul memberitakan Injil
sesudah Yesus Kristus naik ke sorga. Mereka menyaksikan
terangkatnya Yesus Kristus ke sorga dan menantikan Roh kudus
yang dijanjikan-Nya. Pemberian Roh Kudus menjadi dasar dan
kekuatan untuk melaksanakan perintah memberitakan Injil
kepada segala mahluk yang dimulai dari Yerusalem dan sampai
ke ujung bumi. Setelah peristiwa Pentakosta banyak reaksi yang
muncul terhadap murid-murid-Nya. Mereka di penuhi kuasa
Roh Kudus, dapat bercakap-cakap dengan orang lain dalam
bahasa yang berbeda. Murid-murid Yesus Kristus dituduh
sedang mabuk anggur manis (ay. 12, 13). Disaksikan sejurnlah
besar orang yang berkumpul di Yerusalem, Petrus memberikan
MTPJ April - Mei 2024
penjelasan tentang apa yang sedang terjadi di hadapan mereka.
Kemudian melanjutkan dengan pemberitaan Injil yang
merupakan pernyataan bahwa Yesus Kristus adalah Mesias. Ini
diuraikan dalam perikop Kisah 2:14-41.
Petrus membantah tuduhan orang banyak dalam bentuk
khotbah yang tidak hanya bersifat pembelaan atas sindiran
orang yang mengatakan sedang mabuk. Melainkan berisi
seruan, kecaman bahkan peringatan keras kepada orang-orang
Yahudi yang tinggal di Yerusalem dan pemerintah Romawi
pada waktu itu. Pada saat itu waktu masih menunjukan pukul 9,
sehingga sesungguhnya mereka tidak mabuk karena anggur,
melainkan mereka dipenuhi oleh Roh Kudus. (Ayat 14 - 15 ).
Petrus merujuk pada nubuatan nabi Yoel dalam Perjanjian
Lama, bahwa akan terjadi pencurahan Roh Kudus atas semua
manusia. Penegasan Petrus terhadap apa yang dinubuatkan
nabi Yoel di akhir zaman; bahwa Tuhan Allah akan
mencurahkan Roh Kudus ke atas semua manusia baik orang
Yahudi maupun bukan Yahudi. Baik laki laki maupun
perempuan, akan bernubuat, teruna-teruna akan mendapat
penglihatan, orang-orang yang tua akan mendapat mimpi.
Tuhan Allah akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit,
dan tanda-tanda di bawah, di bumi, datangnya hari Tuhan
seperti matahari akan berubah gelap gulita, bulan menjadi darah
serta api dan gumpalan-gumpalan asap. Ini merupakan
peringatan keras terhadap bangsa yang tidak percaya. Umat
yang percaya dan berseru kepada Tuhan Allah akan terhindar
dari kemurkaan-Nya dan diselamatkan. (Ayat 16 - 21).
Lebih lanjut Petrus menjelaskan bahwa Yesus Kristus
adalah seorang yang ditentukan Tuhan Allah untuk
melaksanakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat. Dialah yang
dicela, disalibkan dan dibunuh oleh manusia tetapi diteguhkan
oleh Tuhan Allah. Dialah Anak Allah Juruselamat dunia yang
mati disalibkan namun dibangkitkan dari antara orang mati oleh
MTPJ April-Mei 2024
kuasa Tuhan Allah. Karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam
kuasa maut. Itu merupakan peneguhan terhadap Yesus Kristus
sebagai Mesias yang sudah dibuktikan dengan kebangkitan-Nya
(ayat 22 - 24). Kesukacitaan mengalami kuasa Tuhan Allah
dalam menghadapi maut bahwa tidak diserahkan-Nya kepada
dunia orang mati, diungkapkan Daud dalam Mazmur 16 : 8 -11;
Hatinya bersukacita dan jiwanya bersorak-sorak. Mengapa
Daud demikian? Karena hubungan Daud dengan Tuhan Allah
begitu dekat. Daud senantiasa memandang kepada Tuhan Allah
dan Tuhan Allah ada di dekatnya membuat is dimampukan
untuk tetap teguh. Hidup bersama dengan Tuhan Allah
membuat Daud mampu memahami jalan kehidupan Tuhan
Allah. (Ayat 25 - 28). Allah telah berjanji mendudukan seorang
dari keturunan Daud sendiri di atas tahta-Nya, bahwa Ia akan
menjadi Mesias karena sekalipun la mati, tetapi Ia akan bangkit.
Tuhan Allah meninggikan Dia. Roh Kudus dicurahkan pada hari
Pentakosta. (ayat 29 - 33) Yesus Kristus telah dimuliakan, duduk
di sebelah kanan Bapa, di sorga. Yesus Kristus adalah Tuhan
yang harus diakui dan diyakini oleh orang Israel dan semua
manusia. (ayat 34 - 36).
Khotbah Petrus dan rasul-rasul lainnya telah membawa
perubahan bagi banyak orang termasuk orang-orang Yahudi.
Ada penyesalan, rasa malu dan takut dengan perbuatan dosa
yang dilakukan. Mereka meminta petunjuk untuk hidup dalam
kebenaran Injil supaya memperoleh pengampunan dan damai
sejahtera. Pertobatan adalah jalan yang harus ditempuh untuk
mengubah pola berpikir dan bertingkah laku. Bagi orang yang
bertobat menerima pengampunan dosa dan karunia Roh Kudus.
Sangat ditekankan Petrus untuk memberi diri diselamatkan dari
angkatan yang jahat. Khotbah Petrus ditanggapi secara positif.
sehingga banyak orang memberi diri dibabtis dan jumlah orang
percaya saat itu menjadi tiga ribu orang. (Ayat 37 - 41)
ATRIBUT :
Warna Dasar Merah dengan Simbol Salib dan Lidah api
20 Mei
2024 TEMA
( Hari Raya "P/KB GMIM: Hasilkanh
Pentakosta
Buah-Buah Roh"
HAPSA PAR
GMIM )
Galatia 5:22-25
Jemaat Tuhan,
Persekutuan hidup orang Kristen terjadi berdasar atas iman
kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dunia. Alkitab
menggambarkan kehidupan orang Kristen seperti ladang. benih,
kebun dan pohon. Tuhan Allah melalui nabi Yesaya
mengilustrasikan bahwa persekutuan hidup orang percaya seperti
kebun anggur. Dan Tuhan Allah adalah pemilik kebun anggur itu.
(Yesaya 5:4) Yesus Kristus mengatakan, "Demikianlah setiap
pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon
yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.Tidak
mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak
baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang
baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik,
pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. - (Matius 7:17-19)
Apakah kebun anggur itu atau persekutuan hidup orang
Kristen akan menghasilkan pohon dengan buah yang baik atau
tidak baik, sangat ditentukan oleh pekerja yang menjaga,
mengelola dan memelihara kebun itu. Sebagai bapak kita
adalah kawan sekerja-Nya dalam keluarga. Bapak sebagai kepala
keluarga sering disebut sebagai imam dalam keluarga. Artinya
Roma 8:18-30
PEMBAHASAN TEMATIS
■ Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Roma ditulis oleh Paulus yang berisi uraian teologis
tentang manusia yang dibenarkan oleh Tuhan Allah. Oleh
keperkasaan Tuhan Allah, dosa ditebus dan manusia
dibenarkan. Pembenaran tersebut memulihkan hubungan
Tuhan Allah dengan manusia. Dasar pembenaran bukan lagi
hukum Taurat tetapi karya Yesus Kristus yang ditanggapi
manusia dengan iman. Kini umat yang dibarui tidak lagi terbatas
pada Israel lahiriah. namun menjangkau segala bangsa. Di
dalam Yesus Kristus terbuka jalan kasih karunia dan damai
sejahtera dalam hubungan yang benar.
Perikop Roma 8 : 18 - 30, diawali dengan ungkapan
keyakinan Rasul Paulus bahwa. penderitaan yang dialami orang
percaya karena iman dalam Yesus Kristus, maupun penderitaan
ATRIBUT :
Warna Dasar Hijau dengan Simbol Salib dan Perahu di atas
Gelombang
\94410
'......,___i*
... i
BADI 1
M 1. 1 IINAH
q
elan 11111 dattI-FJ/111=ga-lit
1
tTti
•
GMIM
_. GMIM
ii
. Ara
HARI PEN
19 0
I ,