Anda di halaman 1dari 17

Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi

p-ISSN: 2714-6359 | e-ISSN: 2714-6340


Vol.3, Nomor 1 | Maret, 2021

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN


KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA
MANAJERIAL PADA PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE
TBK KANTOR CABANG JAYAPURA
Nurul Ilmy M
Universitas Muslim Indonesia Makassar
Email: rulilmy22@icloud.com
Abdul Rahman Mus
Universitas Muslim Indonesia Makassar
Email: abdulrahmanmus@umi.ac.id
Hamzah Ahmad
Universitas Muslim Indonesia Makassar
Email: hamzahahmad@umi.ac.id

Abstract
author has the objective to determine the effect of management accounting system and environmental
uncertainty on managerial performance on PT Adira Dinamika Multifinance Tbk Branch Office
Jayapura. The hypothesis of this study is: Suspected of management accounting system and
environmental uncertainty have a significant impact on the performance of managerial on On Adira
Dinamika Multifinance Tbk Branch Office Jayapura. The data required in this study is primary data in
the form of respondents’ assessment of management accounting system, environmental uncertainty
and performance of managerial. Data collection methods used in this study is the questionnaire as well
as a literature review on the books related to the subject matter covered. Data analysis techniques
used by Multiple Linear Regression Test, t test, F test, Coefficient of Determination Test. The results of
this study indicate: (1) management accounting system a positively and significantly effect on the
managerial performance; and (2) environmental uncertainty a positively and significantly effect on
the managerial performance.
Keyword: Management Accounting System, Environmental Uncertainty and Managerial Performance

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem akuntansi manajemen dan
ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial pada PT Adira Dinamika Multifinance Tbk
Kantor Cabang Jayapura. Hipotesis penelitian ini adalah sistem akuntansi manajemen dan
ketidakpastian lingkungan berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial pada PT Adira
Dinamika Multifinance Tbk Kantor Cabang Jayapura. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer dalam bentuk penilaian responden tentang sistem akuntansi manajemen,
ketidakpastian lingkungan dan kinerja manajerial. Metode pengumpulan data menggunakan
kuisioner dan studi Pustaka. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda, uji
t, uji F dan uji koefisinen determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) sistem akuntansi
manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial; dan (2) ketidakpastian
lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial.
Kata kunci: Sistem Akuntansi Manajemen, ketidakpastian lingkungan dan Kinerja Manajerial

1
Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi
p-ISSN: 2714-6359 | e-ISSN: 2714-6340
Vol.3, Nomor 1 | Maret, 2021

1. PENDAHULUAN
dapat melaksanakan hal yang lebih baik
Kinerja perusahaan sebagian besar
dalam melaksanakan pekerjaan dan
dipengaruhi oleh kinerja manajerialnya.
perbaikan dalam kinerjanya. Penggunaan
Tanpa mengenyampingkan kinerja
sistem akuntansi manajemen perusahaan
operasional suatu organisasi,
akan mendapat informasi-informasi yang
keberhasilan suatu organisasi dalam
sangat penting.
mencapai tujuannya sebagian besar
Sistem akuntansi manajemen juga
tergantung pada kinerja manajerialnya.
dapat memuat informasi – informasi
Kinerja manajerial dapat dijelaskan
yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk
sebagai eksistensi kerja manajer
program promosi, untuk penjualan,
(pimpinan) dalam menyelesaikan
untuk pajak, kategori pelanggan dan
pekerjaan dengan seefektif mungkin
tingkat pelanggan. Hal tersebut juga
(Soobaroyen dan Poorundersing dalam
dapat dijadikan sebagai salah satu
Rante, dkk, 2014).
rencana sarana untuk lebih
Kinerja manajerial merupakan hasil
meningkatkan pelayanan dan kualitas
kerja secara kualitas dan kuantitas yang
perusahaan itu sendiri. Selanjutnya para
dicapai oleh seseorang manajer dalam
manajer yang dapat menggunakan sistem
melaksanakan tugasnya sesuai dengan
akuntansi manajemen dengan baik,
tanggung jawab yang diberikan
sangat memungkinkan para manajer
kepadanya (Ingkiriwang, 2013). Ayu dan
tersebut untuk melihat dan memastikan
Dahen (2014) berpendapat bahwa
apakah perusahaan mereka bersaing
kinerja manajerial merupakan hasil dan
dengan perusahaan-perusahaan pesaing
keluaran yang dihasilkan oleh manajer
mereka, dalam penawaran produk dan
sesuai dengan perannya dalam
pelayanan untuk konsumen berupa
organisasi dalam suatu periode tertentu.
harga yang kompetitif, pelayanan dan
Pada umumnya keberhasilan suatu
fasilitas yang mereka punya untuk
perusahaan banyak tergantung pada
konsumen.
faktor – faktor manajerial.
Hasil penelitian Wulandari, dkk
Ada banyak faktor yang
(2014), Lempas,dkk (2014), Rante, dkk
memengaruhi kinerja manajerial, dua di
(2014), dan Damayanti, dkk (2015),
antaranya adalah sistem akuntansi
menyatakan bahwa sistem akuntansi
manajemen dan ketidakpastian
manajemen berpengaruh positif dan
lingkungan. Sistem akuntansi
signifikan terhadap kinerja manajerial.
manajemen menurut Hansen dan Mowen
Sedangkan Hasil penelitian Qibtiyah
(2009) dalam Qibtiyah (2018), adalah
(2018), menemukan bahwa sistem
proses yang digambarkan oleh aktivitas –
akuntansi manajemen berpengaruh
aktivitas seperti pengumpulan,
negatif terhadap kinerja manajerial.
mengukur, mengarsipkan, menganalisis,
Sementara hasil penelitian Ingkiriwang
pelaporan untuk pengelolaan suatu
(2013), menemukan bahwa Sistem
informasi.
Akuntansi Manajemen tidak
Mia dan Chanel dalam Sianipar
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
(2018), mengemukakan bahwa jika para
manajer.
manajer menggunakan informasi yang
Selain sistem akuntansi
disediakan oleh sistem akuntansi
manajemen, faktor lain yang
manajemen maka para manajer tersebut
berhubungan dengan kinerja manajerial
adalah ketidakpastian lingkungan.
Ketidakpastian merupakan suatu faktor
2
Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi
p-ISSN: 2714-6359 | e-ISSN: 2714-6340
Vol.3, Nomor 1 | Maret, 2021

dari situasi yang dihadapi oleh sebagian


ketidakpastian lingkungan terhadap
besar manajer pada organisasi yang sulit
kinerja manajerial dengan mengambil
untuk diperkirakan. Akibat yang
PT. Adira Dinamika Multi Finance, Tbk
ditimbulkan dari ketidakpastian adalah
Kantor Cabang Jayapura sebagai lokasi
hasil dari keputusan yang telah dibuat
penelitian.
mungkin akan berbeda dari apa yang
PT. Adira Dinamika Multi
telah diperkirakan saat pengambilan
Finance, Tbk Cabang Jayapura
keputusan. Menurut Akhmad dan Jauhar
merupakan sebuah perusahaan jasa
(2013) ketidakpastian lingkungan adalah
keuangan yang sedang berkembang
suatu keadaan dimana organisasi atau
sehingga memerlukan Langkah – langkah
pimpinannya tidak mempunyai
guna meningkatkan kepuasan
informasi yang cukup mengenai keadaan
nasabahnya dengan
lingkungannya, sehingga akan
menjalankan usaha penjualan secara
menyebabkan timbulnya kesulitan dalam
angsuran kepada para konsumen
memperkirakan perubahan-perubahan
bermotor untuk semua merek. Pada
lingkungan yang akan terjadi. Kondisi
awalnya PT Adira Dinamika Multi
ketidakpastian lingkungan dan
Finance Tbk Cabang Jayapura hanya
persaingan yang sangat ketat dapat
menyediakan produk kendaraan roda
menjadikan informasi sebagai komoditas
dua yang kemudian bertambah dengan
yang berguna bagi perusahaan dalam
produk elektronik dan lainnya.
kegiatan perencanaan, pengendalian
Banyaknya perusahaan sejenis
serta pembuatan keputusan.
yang bergerak dalam bidang jasa
Hasil penelitian Damayanti
pembiayaan telah memberi dampak pada
(2015) dan Prihatningtyas (2018),
semakin ketatnya persaingan, sehingga
menemukan bahwa ketidakpasitan
dapat mempengaruhi pasar sasaran
lingkungan berpangaruh terhadap
walaupun Adira Finance telah memiliki
kinerja manajerial. Sementara hasil
lisensi dari setiap pengajuan kredit
penelitian Anita (2017), menemukan
pembiayaan kendaraan roda dua.
bahwa ketidakpasitan lingkungan tidak
Keadaan ini berpengaruh terhadap
berpangaruh terhadap kinerja
fluktuasi volume penjualan sehingga
manajerial.
memaksa jajaran manajerialnya bekerja
Berdasarkan hasil review
dengan baik. Persaingan yang semakin
penelitian terdahulu di atas didapatkan
ketat menuntut perusahaan untuk
research gap berupa inkonsisten (tidak
menciptakan nilai dan daya saing dari
konsisten) hasil penelitian. Dengan kata
aspek yang berbeda. Sehingga sudah
lain, tidak selalu kinerja manajerial
saatnya bagi perusahaan untuk
dipengaruhi oleh sistem akuntansi
menempatkan SDM sebagai aset strategis
manajemen dan ketidakpastian
dan menentukan strategi yang tepat
lingkungan. Oleh karenanya peneliti
dengan menyusun rencana kerja,
tertarik untuk kembali menguji pengaruh
pengelolaan dan operasional bisnis yang
sistem akuntansi manajemen dan
harus dijalankan SDM ditunjang dengan
sistem yang sudah diterapkan.

3
Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi
p-ISSN: 2714-6359 | e-ISSN: 2714-6340
Vol.3, Nomor 1 | Maret, 2021

Tabel 1
Hasil Penilaian Kinerja Manajerial
PT. Adira Dinamika Multi Finance, Tbk
Kantor Cabang Jayapura 2017 – 2019
Tahun
No Indikator 2017 2018 2019
(%) (%) (%)
1. Jumlah pembiayaan yang dapat dipenuhi sesuai skedul 14,23 9,00 10,23
2. Pemenuhan terhadap standar 9,00 15,00 8,00
3. Jumlah pembiayaan 34,16 36,21 32,16
4. Kesesuaian proses pembiayaan dengan SOP 9,00 9,00 9,00
5. Jumlah laporan pembiayaan yang dibuat lengkap dan 10,00 14,00 9,00
tepat waktu
Total 88,69 76,39 68,39
Sumber: data internal PT. Adira Dinamika Multi Finance, Tbk Kantor Cabang Jayapura, 2020
Berdasarkan tabel di atas diketahui berbagai masalah dan isu organisasi.
persentase penilaian kinerja manager Menurut goal setting theory, individu
pada PT. Adira Dinamika Multi Finance, memiliki beberapa tujuan, memilih
Tbk Kantor Cabang Jayapura selama tujuan, dan mereka termotivasi untuk
tahun 2017 sampai dengan tahun 2019. mencapai tujuan-tujuan tersebut
Hasil penilaian kinerja manajer fluktuatif (Srimindarti, 2012). Teori ini
pada beberapa indikator. Sementara mengasumsikan bahwa faktor utama
pada nilai total mengalami trend yang memengaruhi pilihan yang dibuat
penurunan. Persoalan kinerja manajerial individu adalah tujuan yang mereka
yang paling disoroti adalah kekurang miliki. Goal setting theory telah
lengkapan dan keterlambatan menunjukkan adanya pengaruh
penyampaian dokumen signifikan dalam perumusan tujuan
pertanggungjawaban. Hal – hal tersebut (Arsanti, 2009). Kekhususan dan
tentunya dapat menghambat kinerja kesulitan merupakan atribut dari
manajerial PT. Adira Dinamika Multi penetapan tujuan. Umumnya, semakin
Finance, Tbk Kantor Cabang Jayapura. sulit dan spesifik tujuan yang ditetapkan,
Berdasarkan uraian di atas, maka semakin tinggi tingkat prestasi yang akan
dilakukan penelitian dengan fokus dihasilkan.
“Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen Salah satu karakteristik dari goal
Dan Ketidakpastian Lingkungan setting adalah tingkat kesulitan tujuan.
Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT. Tingkat kesulitan tujuan yang berbeda
Adira Dinamika Multi Finance, Tbk akan memberikan motivasi yang berbeda
Kantor Cabang Jayapura.” bagi individu untuk mencapai kinerja
tertentu. Tingkat kesulitan tujuan yang
2. TINJAUAN PUSTAKA rendah akan membuat individu
2.1 Teori Penetapan Tujuan (Goal memandang bahwa tujuan sebagai
Setting Theory) pencapaian rutin yang mudah dicapai
Goal setting theory yang sehingga akan menurunkan motivasi
dikembangkan oleh Locke sejak 1968 individu untuk berkreativitas dan
telah mulai menarik minat dalam mengembangkan kemampuannya.

4
Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi
p-ISSN: 2714-6359 | e-ISSN: 2714-6340
Vol.3, Nomor 1 | Maret, 2021

Sedangkan pada tingkat kesulitan tujuan


Komitmen harus ada dalam goal
yang lebih tinggi tetapi mungkin untuk
setting. Komitmen terhadap goal nampak
dicapai, individu akan termotivasi untuk
secara langsung dan tidak langsung
berfikir cara pencapaian tujuan tersebut.
berpengaruh pada performance. Bila
Proses ini akan menjadi sarana
person’s goal tinggi, maka high
berkembangnya kreatifitas dan
commitment akan membawa pada higher
kemampuan individu untuk mencapai
performance dibandingkan ketika low
tujuan tersebut (Ginting dan Ariani
commitment. Tetapi, bila goals rendah,
dalam Matana, 2017).
high commitment membatasi
Goal setting theory atau teori
performance. Ginting dan Ariani dalam
penetapan tujuan adalah proses kognitif
Matana (2017), menyatakan bahwa goal
membangun tujuan dan merupakan
commitment berdampak pada proses
determinan perilaku. Prinsip dasar goal
goal setting yang akan berkurang bila ada
setting theory adalah goals dan
goal conflict. Goal commitment
intentions, yang keduanya merupakan
berhubungan positif dengan goal
penanggung jawab untuk human
directed behavior, dan goal directed
behavior. Dalam studi mengenai goal
behavior berhubungan positif dengan
setting, goal menunjukkan pencapaian
performance.
standar khusus dari suatu keahlian
terhadap tugas dalam batasan waktu 2.2 Sistem Akuntansi Manajemen
tertentu. Harder goal akan dapat tercapai a. Teori dan Definisi Akuntansi
bila ada usaha dan perhatian yang lebih Manajemen
besar dan membutuhkan lebih banyak Sistem informasi akuntansi
knowledge dan skill daripada easy goal. manajemen adalah sistem informasi yang
Mengacu pada Locke’s model menghasilkan keluaran (output) dengan
(Arsanti, 2009), goal setting theory atau menggunakan masukan (input) dan
teori penetapan tujuan mempunyai memprosesnya untuk mencapai tujuan
empat mekanisme dalam memotivasi khusus manajemen. Hansen dan Mowen
individu untuk mencapai kinerja. (2006) dalam Kumentas (2013), Sistem
Pertama, penetapan tujuan dapat Akuntansi Manajemen mempunyai tiga
mengarahkan perhatian individu untuk tujuan yaitu menyediakan jasa informasi
lebih fokus pada pencapaian tujuan yang digunakan dalam perhitungan jasa,
tersebut. Kedua, tujuan dapat membantu produk, dan tujuan lain yang diinginkan
mengatur usaha yang diberikan oleh manajemen, untuk menyediakan
individu untuk mencapai tujuan. Ketiga, informasi yang digunakan dalam
adanya tujuan dapat meningkatkan perencanaan, pengendalian, dan
ketekunan individu dalam mencapai pengevaluasian dan untuk menyediakan
tujuan tersebut. Keempat, tujuan informasi yang berguna dalam
membantu individu untuk menetapkan pengambilan keputusan.
strategi dan melakukan tindakan sesuai b. Pengertian Sistem Akuntansi
yang direncanakan. Dengan demikian, Manajemen
dengan adanya penetapan tujuan dapat Sistem akuntansi manajemen adalah
meningkatkan kinerja individu yang salah satu bidang akuntansi yang tujuan
pada akhirnya akan meningkatkan utamanya untuk menyajikan informasi
kinerja perusahaan. yang berguna dalam satuan usaha atau
organisasi tertentu untuk kepentingan

5
Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi
p-ISSN: 2714-6359 | e-ISSN: 2714-6340
Vol.3, Nomor 1 | Maret, 2021

internal dalam rangka melaksanakan


yang bisa dilakukan.Salah satu produk
proses manajemen yang meliputi
yang dihasilkan sistem akuntansi
perencanaan, pembuatan keputusan,
manajemen adalah informasi akuntansi
pengorganisasian, pengarahan dan
manajemen yang berguna untuk
pengendalian (Solechan, 2007 dalam
membantu pekerja, manajer dan
Sianipar, 2018). Garrison dan Noreen
eksekutif untuk membuat keputusan
(2000) dalam Sianipar (2018),
yang lebih baik.
menyatakan bahwa sistem akuntansi
Sistem akuntansi manajemen dalam
manajemen adalah akuntansi yang
organisasi merupakan berperan
berkaitan dengan penyediaan informasi
membantu manajer atau orang-orang
kepada para manajer untuk membuat
yang bertanggungjawab dalam
perencanaan dan pengendalian operasi
pelaksanaan aktivitas-aktivitas
serta dalam pengambilan keputusan.
perencanaan, pengorganisasian,
Sistem akuntansi manajemen
pengarahan dan pengambilan keputusan.
menggambarkan sebuah sistem yang
Sistem akuntansi manajemen merupakan
didesain untuk menyediakan informasi
sistem formal yang dirancang untuk
untuk manajer. Sistem akuntansi
menyediakan informasi untuk pengguna
manajemen merupakan bagian dari
internal seperti manajer, eksekutif, dan
sistem pengendalian organisasi yang
para pekerja. Sistem akuntansi
perludiperhatikan karena diharapkan
manajemen secara khusus akan
dapat memberikan kontribusi yang
menerapkan teknik-teknik dan konsep
positif didalam keberhasilan sistem
yang tepat dalam pengolahan data
pengendalian manajemen. Sistem
ekonomi historicaldan yang
akuntansi manajemen membantu
diproyeksikan dari satu satuan usaha
manajer untuk mengendalikan aktivitas
untuk membantu manajemen dalam
perusahaan sehingga dapat membantu
penyusunan rencana untuk tujuan-tujuan
perusahaan dalam mencapai tujuan
ekonomi yang rasional dan dalam
perusahaan.
membuat keputusan-keputusan rasional
Astuti (2007) dalam Sianipar
dengan satu pandangan kearah pencapai
(2018), menyatakan bahwa sistem
tujuan (Lempas & Sabijono, 2014).
akuntansi manajemen adalah sistem
Sistem akuntansi manajemen yang
informasi yang mengumpulkan data
merupakan bagian dari sistem
operasional dan finasial, memprosesnya,
pengendalian organisasi perlu mendapat
menyimpannya dan melaporkan kepada
perhatian, hingga dapat diharapkan akan
pengguna. Produk yang dihasilkan oleh
memberikan kontribusi positif dalam
sistem akuntansi manajemen adalah
mendukung keberhasilan sistem
informasi akuntansi manajemen.
pengendalian manajemen (Lempas &
Prasetyo (2006) dalam Sianipar
Sabijono, 2014). Sistem akuntansi
(2018), mengemukakan sistem akuntansi
manajemen yaitu suatu sistem
manajemen merupakan salah satu
pengolahan informasi keuangan yang
mekanisme pengendalian di dalam
digunakan untuk menghasilkan
organisasi, serta alat yang efektif di
informasi keuangan bagi kepentingan
dalam menyediakan informasi yang
pemakai intern organisasi (Mulyadi,
bermanfaat guna memprediksi
1997 dalam Setyolaksono, 2011).
konsekuensi yang mungkin terjadi dari
berbagai aktivitas

6
Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi
p-ISSN: 2714-6359 | e-ISSN: 2714-6340
Vol.3, Nomor 1 | Maret, 2021

c. Karakteristik Pengukuran Sistem


Karakteristik sistem akuntansi
Akuntansi Manajemen
manajemen yang membantu koordinasi
Chenhall dan Morris (1986) dalam
mencakup spesifikasi target yang
Setyolaksono (2011), mengidentifikasi
menunjukkan pengaruh interaksi
empat karakteristik informasi sistem
segmen dan informasi mengenai
akuntansi manajemen yaitu sebagai
pengaruh keputusan pada operasi
berikut:
seluruh sub unit organisasi.
1) Broadscope
Lingkup sistem akuntansi manajemen 2.3 Ketidakpastian Lingkungan
yang luas memberikan informasi yang Ketidakpastian merupakan suatu
berhubungan dengan lingkungan faktor dari situasi yang dihadapi oleh
eksternal yang mungkin bersifat sebagian besar manajer pada organisasi
ekonomi seperti Gross National Product, yang sulit untuk diperkirakan. Susilo
total penjualan pasar dan pangsa pasar (2011), mendefinisikan ketidakpastian
suatu industri, atau juga bersifat non sebagai suatu keadaan dari
ekonomi seperti faktor demografi, cita ketidakcukupan informasi tentang
rasa konsumen, tindakan para pesaing pemahaman atau pengetahuan terkait
dan perkembangan teknologi. Disamping dengan suatu peristiwa yang
itu, lingkup sistem akuntansi manajemen kemungkinan akan terjadi. Akibat yang
yang luas akan memberikan estimasi ditimbulkan dari ketidakpastian tersebut
tentang kemungkinan terjadinya adalah hasil dari keputusan yang telah
peristiwa di masa yang akan dating dibuat mungkin akan berbeda dari apa
dalam ukuran probabilitas. yang telah diperkirakan sebelumnya saat
2) Timeliness pengambilan keputusan.
Informasi timeliness meningkatkan Setiap organisasi memiliki
fasilitas sistem akuntansi manajemen pandangan yang berbeda terhadap
untuk melaporkan peristiwa paling akhir kondisi lingkungan yang dihadapinya.
dan untuk memberikan umpan balik Hal ini dikarenakan, penilaian organisasi
secara tepat terhadap keputusan yang terhadap ketidakpastian yang dihadapi
dibuat. Jadi timeliness mencakup tergantung pada masing-masing persepsi
frekuensi pelaporan dan kecepatan manajemen serta kemampuannya dalam
pelaporan. menilai dan memperkirakan situasi yang
3) Aggregation akan terjadi di masa yang akan datang.
Tipe aggregasi yang mangacu pada Semakin manajemen mampu
berbagai format yang konsisten dengan memprediksi kondisi ketidakpastian di
model keputusan formal seperti analisis masa yang akan datang, maka semakin
cash flow yang didiskontokan untuk kecil persepsi manajemen mengenai
anggaran modal, simulasi dan linier ketidakpastian lingkungan. Menurut Daft
programming untuk penerapan (2010), ketidakpastian lingkungan
anggaran, analisis laba dan rugi dan adalah ketika seorang manajer tidak
analisis pengendalian intern. mempunyai informasi yang cukup
4) Integration mengenai faktor- faktor lingkungan
Aspek pengendalian suatu organisasi untuk dapat memahami dan
yang penting adalah koordinasi berbagai memperkirakan kebutuhan dan
segmen dalam sub-sub organisasi. perubahan lingkungan. Selanjutnya
ketidakpastian lingkungan menurut
Akhmad dan Jauhar (2013)

7
Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi
p-ISSN: 2714-6359 | e-ISSN: 2714-6340
Vol.3, Nomor 1 | Maret, 2021

adalah suatu keadaan dimana organisasi


memastikan seluruh aktivitas dalam
atau pimpinannya tidak mempunyai
perusahaan dan membuat keputusan
informasi yang cukup mengenai keadaan
penting bagi perusahaan.
lingkungannya, sehingga akan
Menurut Mangkunegara (2005)
menyebabkan timbulnya kesulitan dalam
dalam Sigillipu (2013), kinerja
memperkirakan perubahan-perubahan
manajerial merupakan suatu proses
lingkungan yang akan terjadi.
kombinasi yang terus-menerus dilakukan
Berdasarkan beberapa pengertian
dalam kerjasama antara seorang
mengenai ketidakpastian lingkungan
karyawan dan aturan langsung yang
yang telah dikemukakan dapat
melibatkan penerapan
disimpulkan bahwa ketidakpasitan
pengharapan, serta
lingkungan adalah rasa ketidakmampuan
pengertian tentang fungsi kerja
seseorang untuk memprediksi keadaan
karyawan. Kinerja manajerial yang
dimasa yang akan datang secara tepat
diperoleh manajer juga merupakan salah
dan akurat dari seluruh faktor yang
satu faktor yang dapat dipakai untuk
secara langsung atau tidak langsung
meningkatkan keefektifan perusahaan
dapat mempengaruhi prilaku seseorang
kinerja manajerial menurut Anwar dalam
dalam pembuatan keputusan.
Marthin, dkk (2013), kinerja manajerial
2.4 Kinerja Manajerial merupakan proses perencanaan,
Kinerja adalah hasil kerja secara pengorganisasian, pelaksanaan, dan
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh pengendalian terhadap pencapaian
seseorang dalam melaksanakan tugasnya kinerja dan dikomunikasikan secara
sesuai dengan tanggung jawab yang terus menerus oleh pimpinan kepada
diberikan kepadanya (Anwar Prabu karyawan, antara karyawan dengan
Mangkunegara, 2004 dalam Sianipar, atasannya langsung. Sedangkan menurut
2018). Wirawan (2009) dalam Sianipar Yuliana, dkk (2012), kinerja manajerial
(2018), menerangkan kinerja sebagai adalah kinerja para individu anggota
keluaran yang dihasilkan oleh fungsi- sebuah organisasi dalam kegiatan-
fungsi atau indikator-indikator suatu kegiatan manajerial.
pekerjaan atau profesi dalam waktu Untuk dapat memperoleh kinerja
tertentu. Menurut Wibowo (2010) manajerial yang maksimal diperlukan
kinerja adalah hasil pekerjaan. sistem pengendalian manajemen yang
Manajer adalah individu yang dapat dimanfaatkan untuk memotivasi
bertanggung jawab secara langsung seluruh personel perusahaan guna
untuk memastikan kegiatan dalam mewujudkan tujuan perusahaan melalui
sebuah organisasi yang dijalankan perilaku yang diharapkan. Sistem
bersama para anggota organisasi (Sule pengendalian manajemen ialah proses
dan Saefullah, 2005 dalam Sianipar, dan struktur yang tertata secara
2018). Menurut Jeff Madura (2007) digunakan untuk mencapai tujuan
dalam Sianipar (2018), manajer adalah perusahaan dengan strategi tertentu
karyawan yang bertanggung jawab untuk secara efisien. Unsur-unsur dari sistem
mengatur pekerjaan karyawan lain pengendalian manajemen meliputi:
(bawahannya) dan membuat keputusan perencanaan anggaran, alokasi sumber
bisnis penting. Jadi, manajer adalah daya, pengukuran, evaluasi, penghargaan
individu yang mengatur karyawan, atas kinerja, pertanggungjawaban, dan

8
Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi
p-ISSN: 2714-6359 | e-ISSN: 2714-6340
Vol.3, Nomor 1 | Maret, 2021

penetapan harga transfer (Sulijaya &


pegawai baru, menempatkan,
Nuraini, 2015).
mempromosikan dan mutasi pegawai.
Menurut Narsa dan Yuniawati
7) Negosiasi yaitu kemampuan dalam
(2003) dalam Adang & Hernawati
melakukan pembelian, penjualan atau
(2013), menyatakan bahwa Kinerja
melakukan kontrak untuk barang dan
Manajerial adalah kinerja para individu
jasa, menghubungi pemasok, tawar
dalam kegiatan manajerial. Kinerja
menawar dengan wakil penjual,
personel melputi 8 dimensi yaitu:
tawar-menawar secara kelompok.
1) Perencanaan, perencanaan dalam arti
8) Perwakilan (representatif) yaitu
kemampuan untuk menentukan
kemampuan dalam menghadiri
tujuan, kebijakan dan
pertemuanpertemuan dengan
tindakan/pelaksanaan, penjadwalan
perusahaan lain, pertemuan
kerja, penganggaran, merancang
perkumpulan bisnis, pidato untuk
prosedur, dan pemrograman.
acara-acara kemasyarakatan,
2) Investigasi yaitu kemampuan
pendekatan kemasyarakatan,
mengumpulkan dan menyampaikan
mempromosikan tujuan umum
informasi untuk catatan, laporan, dan
perusahaan. Tujuan utama penilaian
rekening, mengukur hasil,
kinerja dalah untuk memotivasi
menentukan persediaan, dan analisis
personil dalam mencapai sasaran
pekerjaan.
organisasi dan dalam memahami
3) Pengkoordinasian yaitu kemampuan
standard.
melakukan tukar menukar informasi
dengan orang lain di bagian organisasi Menurut Wibowo (2010),
yang lain untuk mengkaitkan dan manajemen kinerja adalah manajemen
menyesuaikan program, memberitahu tentang menciptakan hubungan dan
bagian lain, dan hubungan dengan memastikan komunikasi yang efektif.
manajer lain. Manajemen kinerja memfokuskan pada
4) Evaluasi yaitu kemampuan untuk apa yang diperlukan oleh organisasi,
menilai dan mengukur proposal, manajer dan pekerja untuk berhasil.
kinerja yang diamati atau dilaporkan, Dapat ditarik kesimpulan Kinerja
penilaian pegawai, penilaian catatan Manajerial adalah tentang bagaimana
hasil, penilaian laporan keuangan, kinerja dikelola untuk memperoleh
pemeriksaan produk. sukses. Kinerja berasal dari pengertian
5) Pengawasan (supervisi) yaitu performance. Kinerja merupakan hasil
kemampuan untuk mengarahkan, pekerjaan yang mempunyai hubungan
memimpin dan mengembangkan kuat dengan tujuan strategis organisasi,
bawahan, membimbing, melatih dan kepuasan konsumen dan memberikan
menjelaskan peraturan kerja pada kontribusi pada ekonomi. Dengan
bawahan, memberikan tugas demikian, kinerja adalah tentang
pekerjaan dan menangani bawahan. melakukan pekerjaan dan hasil yang
6) Pengaturan staff (staffing) yaitu dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja
kemampuan untuk mempertahankan adalah tentang apa yang dikerjakan dan
angkatan kerja dibagian anda, bagaimana cara mengerjakannya.
merekrut, mewawancarai dan
memilih

9
Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi
p-ISSN: 2714-6359 | e-ISSN: 2714-6340
Vol.3, Nomor 1 | Maret, 2021

3. METODE PENELITIAN
normalitas, multikolinieritas, dan
3.1 Metode Analisis Data
heteroskedastisitas. Adapun masing-
a. Analisis Deskriptif
masing pengujian tersebut dapat
Analisis deskriptif adalah suatu
dijabarkan secara ringkas sebagai
metode analisis dimana data-data
berikut:
dikumpulkan, diklarifikasikan,
dikelompokkan, selanjutnya dianalisis 1) Uji Normalitas
dan diinterpretasikan secara objektif Uji normalitas bertujuan untuk
dalam rangka menerangkan objek menguji apakah dalam suatu model
tertentu. Penelitian ini menggunakan regresi linier variabel terikat dan
analisis deskriptif untuk membantu variabel bebas keduanya mempunyai
menerangkan hasil temuan penelitian. distribusi normal atau tidak (Ghozali,
2015). Setiap penelitian mengharuskan
b. Uji Instrumen Penelitian
normalitas data dengan kata lain model
1) Uji Validitas
regresi yang baik tercermin dari
Validitas adalah skala dimana
distribusi data normal.
kesimpulan yang dibuat dengan
berdasarkan skor menurut angka 2) Uji Multikolinearitas
menjadi sesuai. Pengujian validitas ini Uji multikolinieritas bertujuan
menggunakan Total Correlation untuk menguji apakah model regresi
(Corrected Item), analisis ini dengan mempunyai korelasi antara variabel
caramengkolerasikan masing-masing bebas, dengan kata lainModel regresi
skor item dengan skor total dan yang baik seharusnya tidak terjadi
melakukan koreksi terhadap nilai korelasi diantara variabel independen.
koefisien korelasi yang overestimasi. Dalam hal ini disebut variabel-variabel
Pengujian menggunakan dua sisi dengan bebas ini tidak ortogonal.
taraf signifikasi 0,05. Dalam mendeteksi ada tidaknya
multikolinearitas di dalam model regresi
2) Uji Reliabilitas
salah satunya dilihat dari: (1) nilai
Pengujian ini menggunakan
tolerance dan lawannya; dan (2) variance
metode statistik Cronbach Alpha dengan
inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini
nilai sebesar 0,06. Apabila Cronbach
menunjukan setiap variabel independen
Alpha dari suatu variabel ≥ 0,6 maka
manakah yang dijelaskan oleh variabel
butir pertanyaan dalam instrumen
independen lainnya. Nilai cut off yang
penelitian tersebut adalah reliabel atau
umum dipakai untuk menunjukan
dapat diandalkan, dan sebaliknya jika
adanya multikolinearitas adalah nilai
nilai Cronbach Alpha < 0 < 6 maka butir
tolerance <
pertanyaan tersebut tidak reliabel.
0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10
b. Uji Asumsi Klasik (Ghozali, 2015).
Uji asumsi klasik digunakan untuk
3) Uji Heteroskedastisitas
mengetahui apakah hasil analisis regresi
Uji heteroskedastisitas bertujuan
linier berganda yang digunakan untuk
menguji model regresi, apakah terdapat
menganalisis dalam penelitian ini
ketidaksamaan variance dari residual
terbebas dari penyimpangan asumsi
satu pengamatan ke pengamatan lain.
klasik. Uji asumsi klasik yang digunakan
Konsekuensinya adanya
dalam penelitian ini meliputi uji
heteroskedastisitas dalam model regresi
adalah penaksir yang diperoleh tidak

10
Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi
p-ISSN: 2714-6359 | e-ISSN: 2714-6340
Vol.3, Nomor 1 | Maret, 2021

efisien, baik dalam sampel kecil


maupun

11
Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi
p-ISSN: 2714-6359 | e-ISSN: 2714-6340
Vol.3, Nomor 1 | Maret, 2021

besar. Salah satu cara yang dapat


3) Pengujian Koefisien Determinan
digunakan untuk mengetahui ada
(R2)
tidaknya gejala heteroskedastisitas
Uji Determinan membantu melihat
adalah dengan melihat pada grafik
seberapa besar kontribusi variabel bebas
scatter plot. Jika ada pola tertentu seperti
terhadap variabel terikat. Dengan kata
titik- titik yang membentuk pola tertentu
lain koefisien determinan digunakan
yang teratur (bergelombang, melebar,
untuk mengukur besarnya pengaruh
kemudian menyempit) maka
variabel bebas yang diteliti terhadap
mengindikasikan telah
variabel terikat. Koefisien determinan
terjadi
(R2) berkisar antara nol sampai dengan
heteroskedastisitas. Jika tak ada pola
satu (0≤R2≤1). Hal ini berarti R2=0
yang jelas maka tidak terjadi gejala
menunjukkan tidak adanya pengaruh
heteroskedastisitas.
variabel bebas terhadap variabel terikat.
c. Uji Hipotesis
1) Analisis Regresi Linear Berganda 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis regresi linear berganda 4.1 Pengaruh Sistem Akuntansi
digunakan untuk mengetahui pengaruh Manajemen terhadap Kinerja
antara variabel bebas terhadap variabel Manajerial
terikat. Persamaan regresi linear Sistem akuntansi manajemen
berganda yaitu: merupakan instrumen yang digunakan
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + e untuk mengukur tingkat keandalan
Keterangan: informasi akuntansi manajemen.
Y = Kinerja Manajerial Instrumen yang digunakan untuk
β0 = Nilai Konstan mengukur tingkat keandalan informasi
X1 = Sistem Akuntansi akuntansi manajemen dibagi menjadi
Manajemen empat. Keempat indikator diadopsi dari
X2 = Ketidakpastian Lingkungan peneliti terdahulu (Sianipar, 2018).
β1, β2 = Koefisien Korelasi Variabel Sistem Akuntansi Manajemen
e = Standar error dalam penelitian ini diukur dengan
empat indicator yakni broadscope,
2) Uji parsial (uji t)
timelines, aggregation dan integration.
Penelitian ini menggunakan uji t-
Berdasarkan hasil penelitian
hitung bertujuan untuk melihat secara
diketahui bahwa sistem akuntansi
parsial apakah ada pengaruh dari
manajemen memiliki pengaruh positif
variabel bebas terhadap variabel terikat.
terhadap kinerja manajerial. Hal ini
Penelitian ini akan menggunakan uji t
berarti bahwa penerapan sistem
untuk menguji hipotesis H0 atau
akuntansi manajemen memiliki
hipotesis H1 yang telah diajukan dengan
pengaruh searah terhadap kinerja
melihat signifikansi pada masing-masing
manajerial. Peningkatan sistem
t hitung. Jika nilai signifikan lebih kecil
akuntansi manajemen
dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang
akan memberikan dampak pada
diajukan diterima atau dikatakan
meningkatnya kinerja manajerial.
signifikan, sedangkan jika nilai signifikan
Dengan kata lain, jika PT. Adira Dinamika
lebih besar dari 0,05 atau 5% maka
Multi Finance, Tbk Kantor Cabang
hipotesis yang diajukan ditolak atau
Jayapura, selalu menyediakan,
dikatakan tidak signifikan.
memproses dan mendistribusikan

12
Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi
p-ISSN: 2714-6359 | e-ISSN: 2714-6340
Vol.3, Nomor 1 | Maret, 2021

informasi akuntansi pada setiap


berpengaruh positif dan signifikan
bagian/devisi dalam perusahaan maka
terhadap kinerja manajerial.
akan memberikan dampak pada
peningkatan kinerja manajerial. 4.2 Pengaruh Ketidakpastian
Berdasarkan uji parsial diketahui Lingkungan terhadap Kinerja
bahwa sistem akuntansi manajemen Manajerial
memiliki pengaruh yang signifikan Ketidakpastian lingkungan adalah
terhadap kinerja manajerial. Hal ini situasi di mana seseorang terkendala
berarti bahwa sistem akuntansi untuk memprediksi keadaan sekitar
manajemen merupakan faktor penentu sehingga sulit untuk mengetahui gagal
baik dan tidaknya kinerja manajerial pada atau berhasilnya keputusan yang dibuat.
PT. Adira Dinamika Multi Finance, Tbk Ketidakpastian lingkungan yang dihadapi
Kantor Cabang Jayapura. Hasil penelitian perusahaan merupakan salah satu faktor
ini sejalan dengan teori yang yang mempengaruhi kemampuan
dikemukakan Mia dan Chanel dalam manajer dalam memprediksi situasi yang
Sianipar (2018), bahwa jika para akan terjadi dimasa yang akan datang.
manajer menggunakan informasi yang Variabel ketidakpastian lingkungan
disediakan oleh sistem akuntansi dalam penelitian ini diukur dengan
manajemen maka para manajer tersebut sepuluh indicator yakni metode
dapat melaksanakan hal yang lebih baik penyusnan anggaran, penyediaan
dalam melaksanakan pekerjaan dan informasi, pengukuran keputusan,
perbaikan dalam kinerjanya. keputusan, tindakan penyesuaian,
Sementara itu, berdasarkan temuan tindakan dengan sasaran, bekerja sesuai
penelitian menunjukkan bahwa persepsi informasi, kesulitan dan pekerjaan yang
para menejer baik tentang penerapan harus dilakukan.
Sistem Akuntansi Manajemen di PT. Berdasarkan hasil penelitian
Adira Dinamika Multi Finance, Tbk diketahui bahwa ketidakpastian
Kantor Cabang Jayapura. Para manajer lingkungan memilki pengaruh positif
mendukung ada ketersediaan informasi terhadap kinerja manajerial. Hal ini
akuntansi tentang perkembangan berarti bahwa ketidakpastian lingkungan
perusahaan yang selalu tersedia. Para merupakan faktor pendukung kinerja
manajer juga bersepakat bahwa hasil manajerial. Sebagaimana hasil penelitian
informasi akuntansi disalurkan kepada Sulkiah (2016), bahwa ketidakpastian
masing – masing bagian guna masing – lingkungan dapat membuat manajer
masing bagian dapat memahami dampak bersiap diri untuk meningkatkan kinerja
dalam setuap keputusan akuntansi. dengan cara memperoleh informasi agar
Hasil penelitian ini sejalan dengan mampu menghadapi ketidakpastian
hasil penelitian sebelumnya dari Sulani lingkungan yang terjadi sehingga dengan
(2013), Wulandari, dkk (2014), adanya informasi juga akan
Lempas,dkk (2014), Rante, dkk (2014), meningkatkan kemampuan manajemen
Lempas (2014), Eliana, dkk (2014), untuk memahami keadaan lingkungan
Pratami (2015), Syafira (2015), sebenarnya dan informasi berfungsi pula
Damayanti, dkk (2015), Solikah (2017), mengidentifikasikan aktivitas yang
dan Qibtiyah (2018) yang menemukan relevan.
bahwa sistem akuntansi manajemen Berdasarkan hasil uji parsial
diketahui bahwa ketidakpastian memiliki

13
Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi
p-ISSN: 2714-6359 | e-ISSN: 2714-6340
Vol.3, Nomor 1 | Maret, 2021

pengaruh signifikan terhadap kinerja


2. Ketidakpastian lingkungan
manajerial. Hal ini berarti bahwa
berpengaruh positif dan signifikan
ketidakpastian lingkungan merupakan
terhadap kinerja manajerial pada PT.
faktor penentu baik dan tidaknya kinerja
Adira Dinamika Multi Finance, Tbk
manajerial. Hal ini menunjukkan bahwa
Kantor Cabang Jayapura. Hal ini
dengan adanya ketidakpastian
berarti ketidakpastian lingkungan
lingkungan, para manajer PT. Adira
merupakan faktor pendukung dan
Dinamika Multi Finance, Tbk Kantor
penentu baik dan tidaknya kinerja
Cabang Jayapura akan berusaha mencari
manajer.
informasi yang berguna sebagai bahan
menyusun perencaan dan kontrol bagi 5.2 Saran
perusahaan. Berdasarkan simpulan penelitian
Sementara itu, berdasarkan hasil di atas maka saran yang diajukan dari
persepsi para menajer yang menjadi penelitian ini adalah sebagai berikut:
responden dalam penelitian ini 1. Kepada PT. Adira Dinamika Multi
menunjukkan bahwa para manajer Finance, Tbk Kantor Cabang Jayapura
paham tentang metode penyusunan diharapkan untuk dapat
anggaran, menyediakan informasi mempertahankan penerapan sistem
penting dan melakukan penyesuaian – akuntansi manajemen dan partisipasi
penyesuaian. Para menajer di PT. Adira anggarannya karena telah terbukti
Dinamika Multi Finance, Tbk Kantor mampu untuk meningkatkan kinerja
Cabang Jayapura, juga memahami bahwa pejabat strukturalnya.
keputusan – keputusan yang dibuat 2. Kepada peneliti selanjutnya agar
harus sesuai dengan sasaran anggaran. menambah atau mengganti variable
Hasil penelitian ini sejalan dengan lainnya yang berhubungan dengan
hasil penelitian sebelumnya dari kinerja manjerial seperti sikap atasan,
Damayanti (2015) dan Prihatningtyas budaya organisasi dan aspek
(2018), yang menemukan bahwa religiusitas. Selain itu agar dapat
ketidakpasitan lingkungan berpangaruh melakukan penelitian sejenis pada
terhadap kinerja manajerial. perusahaan yang berbeda sehingga
hasil penelitian bisa digeneralisir.
5. PENUTUP
5.1 Simpulan DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil penelitian dan Adang, Y. S. P. dan Hernawati, E. 2013.
pembahasan maka simpulan dari Pengaruh Sistem Pengukuran
penelitian ini adalah sebagai berikut: Kinerja Total Quality Management
dan Sistem Penghargaan terhadap
1. Sistem Akuntansi Manajemen
Kinerja Manajerial. Jurnal
berpengaruh positif dan signifikan Universitas Pembangunan
terhadap kinerja manajerial pada PT. Nasional Veteran Jakarta.
Adira Dinamika Multi Finance, Tbk
Akhmad, Subkhi dan Moh. Jauhar. 2013.
Kantor Cabang Jayapura. Hal ini Pengantar Teori dan Perilaku
berarti sistem akuntansi manajemen Organisasi. Jakarta: Prestasi
merupakan faktor pendukung dan Pustaka.
penentu baik dan tidaknya kinerja Anita, Lella. 2017. Pengaruh
manajer. Ketidakpastian Lingkungan

14
Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi
p-ISSN: 2714-6359 | e-ISSN: 2714-6340
Vol.3, Nomor 1 | Maret, 2021

Terhadap Kinerja Manajerial


Ingkiriwang, Octavia Ferona. 2013.
Dengan Sistem Informasi Akuntansi
Pengaruh Desentralisasi dan Sistem
Manajemen Sebagai Variabel
Akuntansi Manajemen Terhadap
Pemediasi. Tesis. Universitas
Kinerja Manajerial Dealer Di
Lampung.
Manado. ISSN: 2303-1174. Jurnal
Arsanti, Tutuk. 2009. Hubungan antara EMBA. Vol.1 No.3. Hal 818-825.
Penetapan Tujuan, Self Efficacy dan
Kumentas, Cynthia N. 2013. Pengaruh
Kinerja. Jurnal Bisnis dan Ekonomi.
TQM, Sistem Pengukuran Kinerja,
Vol. 16, No. 2, ISSN: 1412-3126.
dan Penghargaan Terhadap Kinerja
Ayu, Gusti, dan Lovelly Dwinda Dahen. Manajerial Pada PT. Pos Indonesia.
2014. Pengaruh Karakteristik Jurnal EMBA. Vol. 1,(3), hlm 796-
Informasi Sistem Akuntansi 805.
Manajemen terhadap Kinerja
Lempas, Yuwinda. 2014. Desentralisasi
Manajerial Studi Empiris pada PT
Dan Sistem Akuntansi Manajemen
Bank Perkreditan Rakyat di
Terhadap Kinerja Manajer Pada PT.
Kabupaten Tanah Datar. ISSN:
Sinar Galesong Prima Manado.
2302-1590. E-ISSN: 2460-1900.
Jurnal EMBA. Vol.2 No.1 Maret
Journal of Economic and Economic
2014, Hal. 431 – 440.
Education. Volume 3. Nomor 1, 94-
99. Marthin, Titien., David P.E Saerang, Sifrid
S. Pangemanan. 2013. Pengaruh
Daft, Richard L. 2010. Era Baru
Partisipasi Penyusunan Anggaran,
Manajemen Edisi Kesembilan, buku
Motivasi dan Pelimpahan
2. Jakarta: Salemba Empat.
Wewenang Terhadap Kinerja
Damayanti, P. E., Sujana, E., & Werastuti, Manajerial Dinas Daerah
D. N. S. 2015. Pengaruh Kabupaten kepulauan Siau
Karakteristik Informasi Sistem Tagulandang Biaro. Jurnal Riset
Akuntansi Manajemen (SAM), Akuntansi Going Concern, Vol. 8
Desentralisasi, dan Ketidakpastian No. 3, hlm 13-25.
Lingkungan Terhadap Kinerja
Matana, Anastasia, 2017. Pengaruh Total
Manajerial (Studi Empiris Pada
Quality Management Terhadap
Hotel Se-Kabupaten Buleleng).
Ekspektasi Kinerja Karyawan Pada
EJournal S1 AK UPG, 3 No. 1.
PT. Pelabuhan Indonesia IV
Devianti, Heny. 2017. Pengaruh (Persero). Fakultas Ekonomi dan
Partisipasi Anggaran Terhadap Bisnis, Universitas Hasanuddin,
Kinerja Manajerial Dengan Makasar.
Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Pratami, Indri Paundria Nagari.
Intervening. Thesis, Universitas
2015. Pengaruh Sistem Informasi
Lampung.
Akuntansi Manajemen Dan Budaya
Eliana, Muhammad Arfan, dan Hasan Organisasi Terhadap Kinerja
Basri. 2014. Pengaruh Sistem Manajerial (Studi pada PT. Pos
Akuntansi Manajemen Dan Audit Indonesia (Persero) Kota Bandung
Internal Terhadap Kinerja Jawa
Manajerial (Studi Pada Lembaga Barat). http://repository.unpas.ac.i
Keuangan Mikro Di Banda Aceh). d/5644/ diakses pada 5 Agustus
Jurnal Magister Akuntansi. 2019.
Pascasarjana Universitas Syiah
Prihatningtyas, Canggih Nur. 2018.
Kuala. Volume 3, No. 3, Agustus
Pengaruh Ketidakpastian
2014
Lingkungan, Desentralisasi, Dan
Sistem Akuntansi Manajemen
Terhadap Kinerja Manajerial.
Jurnal
15
Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi
p-ISSN: 2714-6359 | e-ISSN: 2714-6340
Vol.3, Nomor 1 | Maret, 2021

Akuntansi dan Sistem Teknologi


Bank Yang Ada Di
Informasi Vol. 14 Edisi Khusus
Ponorogo). Skripsi. Universitas
April 2018: 169 – 179
Muhammadiyah Ponorogo.
Qibtiyah, Mariyatul. 2018. Pengaruh
Srimindarti, Ceacilia. 2012. Faktor-faktor
Desentralisasi Dan Sistem
yang Mempengaruhi Premature
Akuntansi Manajemen Terhadap
SignOff dengan Turnover Intention
Kinerja Manajerial Pada Politeknik
sebagai Variabel Intervening: Suatu
Kesehatan Siteba.
Tinjauan dari Goal Setting Theory.
https://osf.io/xut37/ diakses pada
Jurnal Organisasi dan Manajemen.
5 Agustus 2019.
Vol. 8, No. 2, Hal. 102-110.
Rante, Andika., Rosidi Rosidi dan Ali
Sulani, Sri. 2013. Pengaruh Karakteristik
Djamhuri. 2014. Sistem Akuntansi
Sistem Akuntansi Manajemen
Manajemen, Gaya Kepemimpinan,
Terhadap Kinerja Manajerial (Studi
Dan Desentralisasi Sebagai
Kasus BPR Di Kabupaten Demak).
Determinan Kinerja Manajerial.
Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 3
Jurnal Akuntansi Multiparadigma.
No. 2 Juli 2013, Hal. 97 – 111.
https://jamal.ub.ac.id/index.php/j
amal/article/view/287 Sulkiah. 2016.Pengaruh Ketidakpastian
diakses pada 5 Agustus 2019. Lingkungan dan Lingkungan Sistem
Akuntansi Manajemen Terhadap
Setyolaksono, Bhakti. 2011. Pengaruh
Kinerja Manajerial (Studi Empiris:
Desentralisasi dan Sistem Akuntansi
Rumah Sakit Di Lombok Timur).
Manajemen terhadap Kinerja
Jurnal Ilmiah Rinjani Universitas
Manajerial, Kasus pada Industri Es
Gunung Rinjani Vol. 4 Tahun 2016.
Balok di Kota Semarang. Skripsi
Universitas Negeri Semarang: Sulijaya, Feliana &Nuraini Bangun. 2015.
Semarang. Pengaruh TQM, Motivasi Dan
Komitmen Organisasi Terhadap
Sianipar, Mawar Sari. 2018. Pengaruh
Kinerja Manajerial. Jurnal
Sistem Akuntansi Manajemen,
Akuntansi Vol. XIX No. 03
Sistem Pengendalian Manajemen,
September 2015, hlm 433-448.
Motivasi Dan Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Susilo, L. J. dan Kaho, V. R. 2011.
Empiris Pada PT. PLN Area Manajemen Risiko Berbasis ISO
Pekanbaru).Skripsi thesis, 31000: Untuk Industri non-
Universitas Islam Negeri Sultan perbankan.
Syarif Kasim Riau.
Syafira, Amalia. 2015. Pengaruh Sistem
Sigillipu, Steffi. 2013. Pengaruh Akuntansi Manajemen (SAM)
Penerapan Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Manajerial
Manajemen dan Sistem Pengukuran dengan Sistem Pengukuran
Kinerja Terhadap Kinerja Kinerja dan Sistem Reward
Manajerial. ISSN: 2303- 1174. sebagai Variabel Moderating
Jurnal EMBA. Vol. 1No.3 Juni 2013. (Studi Empiris pada Perusahaan
Hal 239-247. BUMN Kota Padang).
http://ejurnal.bunghatta.ac.id/ind
Solikah, Duwi. 2017. Pengaruh
ex.php?journal=JFEK&page=article
Karakteristik Broad Scope Sistem
&op=view&path%5B%5D=4748
Akuntansi Manajemen Terhadap
diakses pada 5 Agustus 2019.
Kinerja Manajerial Dengan
Ketidakpastian Lingkungan Dan Wibowo. 2010. Manajemen Kinerja.
Desentralisasi Sebagai Variabel Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Moderating (Studi Empiris Pada Wulandari, N., & Santoso, S. 2013.
Pengaruh Sistem Akuntansi

16
Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi
p-ISSN: 2714-6359 | e-ISSN: 2714-6340
Vol.3, Nomor 1 | Maret, 2021

Manajemen, dan Desentralisasi


Terhadap Kinerja Manajerial Pada
Pegawai Kantor Pemerintah
DaerahKabupaten Ngawi. Jurnal
Akuntansi.
Yuliana., Nadirsyah dan Umar Bakar.
2012. Pengaruh Penerapan Total
Quality Management Terhadap
Kinerja Manajerial Dengan Budaya
Organisasi, Sistem Pengukuran
Kinerja dan Sistem Penghargaan
Sebagai Variabel Moderating (Studi
Empiris Pada Manajer Bank-Bank
Yang Beroperasional Di Banda
Aceh). Jurnal Akuntansi. Volume 2,
No. 1, November 2012. Hal. 127-
141.

17

Anda mungkin juga menyukai