Anda di halaman 1dari 48

PT Mayora Indah Tbk Divisi Wafer UB

Beroperasi Tahun 1982


Produksi Makanan Ringan Wafer
Jln. Yos Sudarso Km 19 Daan Mogot Tangerang
021-5454-987
VISI DAN MISI PERUSAHAAN :
1. Menjadi produsen makanan dan minuman yang berkualitas dan
terpercaya dimata konsumen lokal maupun internasional dan
menguasai pangsa pasar terbesar dalam kategori produk sejenis.
2. Dapat memperoleh laba bersih operasi diatas rata-rata industri
dan memberikan value added yang baik bagi seluruh
stakeholders perseroan.
3. Dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan
negara dimana perseroan berada.

BUDAYA PERUSAHAAN :
7 Principles Of Mayora Group - Kebijakan Mutu - 5R

PROFIL PRUSAHAAN
Eki Mulyadi
7,00
6,00 Nama Perusahaan : PT Mayora Indah Divisi Wafer
Alfian Firmansyah
5,00
Harry Gumilar
Nama Team : Team KonCer 2
4,00
Department : Produksi, QC, Teknik
3,00
2,00 Berdiri : Juli 2022
Dadi A
1,00 Advisor : Andy-FM
81205
0,00
Fasilitator, Koordinator : Dadi Andriana, Kusyono
FASILITATOR Irvan Syahrizal Minhajul Abidin Ketua Gugus : Eki Mulyadi
Jumlah Pertemuan : 15 kali
Rata-rata Kehadiran : 95,56%
Lama Pertemuan : 2-3 Jam
Febri Anggara Feby Febriansyah

Data Matrik Skill Anggota Before GKM


Nama Anggota
No Identifikasi Feby Alfian Rata-rata
Febri Irvan Kriteria
Eki M Eki Harry Minhajul Febriansya Anggara Syahrizal Firmansy
Mulyadi Gumilar Abidin h ah
51120 Hary G M. Abidin
1 Mengetahui 8 langkah GKM 8 7 5 5 6 6 5 6,17
97342 104208
KETUA SEKERTARIS ANGGOTA 2 Mengetahui 7 alat GKM 8 7 6 6 6 6 5 6,50
Memahami uraian setiap
3 langkah GKM 6 7 5 5 6 5 5 5,67
4 Mampu membuat alat GKM 6 6 5 5 5 6 5 5,50
5 Team work 6 6 6 6 6 5 5 5,83
6 Pengetahuan Analisa 6 6 5 5 6 5 5 5,50
Rata-rata Skill Individu 6,67 6,50 5,33 5,33 5,83 5,50 5,00 5,86
Febri A Feby F Irvan S Alfian F Rata-rata Skill Team 5,86
86851 87974 87971 76150
ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA
1.1 Identifikasi Masalah

No. Objectives Weightage (%) Measurement Criteria Pencapaian KPI


A B C D E Jan Feb Mar Apr Mei Jun STD

1 Quality Complaint (Cereal) 10 0 ≤ 1 ≤ 2 ≤ 3 > 3 0 0 0 0 0 0 0

3 Achievement Factory
- Opak Cereal 15 ≥ 92,50 ≥ 90,00 ≥ 87,50 ≥ 85,00 < 85,00 90,94 91,45 90,36 90,55 91,78 91,75 91,14

4 Six Big Losses Unexplain


- Cereal 5 ≤ 0,50 ≤ 1,00 ≤ 2,00 ≤ 2,50 > 2,50 0,40 0,13 0,50 0,65 0,83 -0,2 0,36

5a Variance Raw Material


- Adonan Cereal 20 ≤ 1,00 ≤ 1,50 ≤ 2,00 ≤ 2,50 > 3,00 1,85 1,68 1,98 1,96 2,05 1,42 1,82

6 Labor Productivity
- Cereal 5 ≤ 35 ≤ 36 ≤ 37 ≤ 38 > 38 28,55 24,88 24,81 25,58 23,98 24,47 25,38

12 Consistency Product dan Rasa (Wafer) 5 100 ≥ 97,50 ≥ 95,00 ≥ 90,00 < 90,00 99,81 99,1 99,92 99,9 99,9 99,89 99,75

14 GKM Close Implementation 15 ≥1 0 0 0 0 0 0 0 0

17 PIB
- Masuk (UB 1, Cereal ) No. 2,5 ≥ 416
Objectives ≥ 333 ≥ 250 ≥ 166
Weightage (%)166
< 63
310 Measurement 44
160Criteria 32 86 695 Pencapaian KPI
- Implementasi 2,5 ≥ 14 ≥ 12 ≥ 10 ≥ 8 < 8 A - B - -
C - D - E - 12,2
Jan Feb Mar Apr Mei Jun STD

21 Close K3 Condition & Action (Cereal) 1 5


Quality Complaint ≥ 90
(Cereal) ≥ 80 ≥ 70 ≥ 60 10 < 60 0 ≤ 1
100 100 ≤ 2 100 ≤100
3 100
> 3 100 100
0 0 0 0 0 0 0

38 Close GMP & 5R UB1 3 Achievement ≥ 90


15 Factory ≥ 80 ≥ 70 ≥ 60 < 60 100 100 100 100 100 100 100
- Opak Cereal 15 ≥ 92,50 ≥ 90,00 ≥ 87,50 ≥ 85,00 < 85,00 90,94 91,45 90,36 90,55 91,78 91,75 91,14
Sumber : Key Performance Indicator (KPI) 2022
4 Six Big Losses Unexplain
- Cereal 5 ≤ 0,50 ≤ 1,00 ≤ 2,00 ≤ 2,50 > 2,50 0,40 0,13 0,50 0,65 0,83 -0,2 0,36

5a Variance Raw Material


- Adonan Cereal 20 ≤ 1,00 ≤ 1,50 ≤ 2,00 ≤ 2,50 > 3,00 1,85 1,68 1,98 1,96 2,05 1,42 1,82

6 Labor Productivity
- Cereal 5 ≤ 35 ≤ 36 ≤ 37 ≤ 38 > 38 28,55 24,88 24,81 25,58 23,98 24,47 25,38

12 Consistency Product dan Rasa (Wafer) 5 100 ≥ 97,50 ≥ 95,00 ≥ 90,00 < 90,00 99,81 99,1 99,92 99,9 99,9 99,89 99,75

14 LANGKAH 1. MENENTUKAN
GKM Close Implementation 15 ≥1 AKTIVITAS 0 0 0 0 0 0 0 0
1.2 Stratifikasi Masalah

Data variance report produksi cereal PT. Mayora Indah Divisi Wafer Data variance report produksi cereal PT. Mayora Indah Divisi
Sumber data : Variance Report Wafer
Periode data : Semester 1 2022 Sumber data : Variance Report
Penanggung Jawab : Irvan Daniel Periode data : Semester 1 2022
Penanggung Jawab : Eki Mulyadi
8,00% 100,00%

7,00% 90,00%

6,00% 80,00%
5,00% 70,00%
5,00%
60,00%
4,00%
50,00%
3,00%
2,02% 40,00%
2,00%
30,00%
1,00% 0,78%
0,15% 0,12% 20,00%
0,00% 10,00%
Bubuk Halus Bubuk Kasar Bs Kering Bs Basah Real Adonan
-1,00% 0,00%

Berdasarkan diagram pareto di atas, permasalahan


yang paling dominan adalah tingginya reject bubuk
Dapat dilihat dari data diatas reject bubuk kasar periode semester 1 2022 masih kasar yaitu sebesar 2,02 % dengan nilai 32910 kg
tinggi 2,02%, masih diatas standar 1%.

LANGKAH 1. MENENTUKAN AKTIVITAS


1.3 Menentukan Tema

Untuk menyelesaikan permasalahan pada diagram pareto, Tim Koncer 2 melakukan inovasi
dengan tema “Menurunkan reject bubuk kasar dari 2,02% menjadi 1% dengan cara penambahan
modifikasi mesh vibrator dalam waktu 6 bulan”.

(GERAKAN) Menurunkan reject


Bubuk Kasar dengan Modifikasi
metode kerja pada area packing WIP
Cereal

KPI Departement
Tata Nilai Perusahaan
Visi dan Misi
Visi : Menjadi perusahaan
manufacture wafer Berdasarkan 7
(OBJEK) Produksi WIP Cereal Beng terbesar di Indonesia dan priciple:
GOCAP

beng Asia Tenggara, yang


mengutamakan 1. Quality Achievment
peningkatan mutu produk 2. Efisiensi WIP cereal
melalui pengembangan berdasakan
(CARA) Modifikasi metode kerja 3. Inovation
SDM yang handal dan target KPI ≥
teknologi yang maju. 4. Passion 85% untuk
Misi : Meningkatkan 5. Wisdom nilai A
(AREA) Di area packing produksi WIP mutu produk dengan 6. Responsiblity
Cereal mengendalikan Raw
Material dan Packaging 7. Confident
Material yang digunakan
sesuai dnegan standar SNI
dan PT. Mayoran Indah
(PERIODE) Dalam waktu 6 Bulan
Tbk.

LANGKAH 1. MENENTUKAN AKTIVITAS


1.4 Menganalisa Dampak dan Harapan & 1.5 Stake Holder
1.4 Tabel Dampak dan Harapan
Masalah No Dampak Masalah Harapan Tema
1 Target Produksi WIP Cereal Tidak Tercapai Target Produksi WIP Cereal dapat dicapai
reject Bubuk Pemborosan Plastik Akibat Pemakian Plastik PP untuk Pemakaian Plastik untuk Penampung reject Bubuk Kasar
Kasar pada 2
Penampung reject Bubuk Kasar dapat Dikurangi
proses
produksi WIP Proses suplai WIP Cereal ke Line Produksi Beng Beng Proses suplai WIP Cereal ke Line Produksi Beng Beng tidak
3
Cereal Terhambat terhambat sesuai dengan kebutuhan Line Beng Beng
sebesar
Unsafety Condition karena bubuk kasar licin, potensi Menghilangkan Unsafety Condition dan mempertahankan
2,02% 4
terjadinya kecelakaan kerja Zero Accident

1.5 Tabel Stake Holder


Pihak yang Berkepentingan Kapabilitas Positive Impact Negative Impact
PT Mayora Indah Divisi Wafer (UB) Optimasi dan Kontrol Effisiensi Pemakaian RM untuk Produksi WIP cereal -
Departemen Produksi Cereal Produsen WIP Cereal Hasil proses produksi WIP Cereal Meningkat -
Departemen Produksi Beng Beng Pengguna WIP Cereal Suplai WIP Cereal sesuai dengan kebutuhan -
Factory Accounting Controlling Cost Effisiensi DL Cost dan FOH Cost Plastik -
Mengurangi potensi terjadi kecelakaan kerja dan
Departemen IRGA (K3) Komite K3 Pabrik -
Mempertahankan Zero Accident di area Produksi WIP Cereal
Planning Produksi dan
Departemen PPIC Produksi WIP cereal dapat berjalan sesuai Planning -
Kontrol Stock

LANGKAH 1. MENENTUKAN AKTIVITAS


1.6 Menentukan Sasaran Tema
Jenis Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Total
Quality Cost Delivery Safety Morale Environment
kg 4250 5530 7930 5470 3790 5940 32910
• Before : Bubuk Input
• Before : Kurang nya 208598,4 274772,9 343578,8 258777,5 234931 312253,7 1632912
• Before : Area Kasar Adonan
reject bubuk • Before : kepeduilian
sempit akibat % 2,04% 2,01% 2,31% 2,11% 1,61% 1,90% 2,02%
kasar Tingginys • Before : • Before : operator
penumpukan
tercampur angka reject Kualitas Lantai licin terahadap
reject Bubuk
WIP Cereal dari produksi Adonan tidak akibat reject kualita
kasar di 2,50%
• After : cereal stabil bubuk dan adonan
Cereal
Berkurang • After : • After : masalah Cereal 2,02%
• After : Area 2,00%
nya reject Berkurang Kualitas pernapasan • After :
lebih luas
Bubuk Kasar nya kerugian Adonan • After : Lantai Operator 1,50%
untuk
yang dari reject BS selalu stabil selalu bersih peduli pada 1,00%
penempatan
tercampur Cereal kualitas 1,00%
WIP Cereal
WIP Cereal adonan
Cereal 0,50%
0,00%
Bubuk kasar Target
Spesific Time Base
Meningkatkan kualitas Adonan dan S
menurunkan reject Bubuk Kasar Pada
A T Pelaksanaan GKM dari Bulan Juli 2022
sampai Bulan Desember 2022
Produksi Cereal

Meansurable M R Reasonable
Penurunan % reject Bubuk Kasar dari Target Selaras dengan Prinsip Efisiensi dan
Achievable
2,02% menjadi 1,00% Inovasi dalam 7 Principles Of Mayora Group
Pencapaian target pernah didapatkan pada
tanggal 04 Februari 2022

LANGKAH 1. MENENTUKAN AKTIVITAS


1.7 Membuat Jadwal Aktifitas Perbaikan & 1.8 Pengesahan Aktivitas
Time table pelaksanaan GKM dari bulan Juli-Desember 2022
Bulan Juli Agustus September Oktober November Desember
PDCA KEGIATAN
Week 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
1. Menentukan Aktifitas P
A
2. Mengidentifikasi Penyebab P
A
P
3. Menentukan Solusi P
A
4. Merencanakan Perbaikan P
A
5. Menerapkan Rencana Perbaikan P
D
A
6. Mengavaluasi Solusi P
C
A
7. Menetapkan Standarisasi P
A
A
8. Menentukan Tema Berikutnya P
A

LANGKAH 1. MENENTUKAN AKTIVITAS


2.1 Melakukan Tinjauan Objek Masalah

Output bubuk kasar


yang dihasilkan
proses sieving
vibrator terdapat 2
output
Oven cereal
Cacahan
Bucket sheet
elevator Crusher
Slitter
Vibrator Pemisah Vibrator
Sheet cereal
Cacahan sheet

Conveyor
Conveyor

LANGKAH 2. MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB


2.2 Mencari Kemungkinan Penyebab

Eki Mulyadi : Feby Febriansyah :


Kualitas adonan belum stabil Suhu Oven yang tinggi

Febry : Harry Gumilar :


Mixing Time tidak standar Mixing selalu berubah

Minhajul Abidin :
Viscositas adonan selalu dibawah standar

Alfian Firmansyah : Irvan S :


Terdapat 2 output bubuk kasar yang dihasilkan Berat RM yang berbeda-beda

LANGKAH 2. MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB


2.3 Stratifikasi Penyebab

Masalah
kategori PIC
Penyebab langsung Penyebab tidak langsung
1. Kualitas adonan dibawah standar
2. Adonan tidak stabil/ berubah-ubah
Eki M &
Material Kualitas Sheet cereal tidak stabil 3. Pemakaian air RO nya tidak selalu sama
M Abidin
4. Masih menggunakan stik pengukur untuk air RO
5. Belum adanya flow meter di Ck cereal
1. Pemakaian air RO nya sama di setiap mixing
Harry G
Metode Mixing time tidak standar/ tidak sama di setiap mixer 2. Setiap mixing RPM nya berbeda-beda
& Irvan
3. dibuatkan standar pemakaian air RO disetiap mixing
1. Vibrator no 2 masih menghasilkan bubuk kasar
Hasil sieving terdapat 2 output bubuk kasar yang 2. Bubuk halus menjadi output bubuk kasar Feby F &
Mesin
dihasilkan 3. Bubuk halus yang tercampur bubuk kasar Febry
4. sieving terakhir menggunakan mesh 24
1. Operator dapat menyeting mixing time
Febry A,
2. Karena panel mixer mudah untuk di setting
Manusia Mixing time selalu berubah M Abidin
3. Panel mixing tidak terkunci
& Alfian
4. Belum ada nya penguncian panel setting mixer

LANGKAH 2. MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB


2.4 Memetakan sebab akibat dan menentukan kemungkinan akar penyebab

LINGKUNGAN MESIN MATERIAL


Tabel 5W
Sieving terakhir No Faktor Why1 Why2 Why3 Why4 Why5
menggunakan Belum adanya flow meter di Masih
mesh 24 ck cereal Kualitas Adona tidak Pemakain Belum ada
Bubuk halusnya
menggunak
Masih menggunakan stik Materi adonan stabil/ air RO nya nya flow
tercampur bubuk pengukur air 1 an stik
kasar al ddibawah berubah- tidak selalu meter di ck
Pemakaian air RO nya tidak pengukur
Bubuk halus menjadi selalu sama
standar ubah sama cereal
untuk air
ouput bubuk kasar
Vibrator no2 masih
Adonan tidak stabil / berubah-ubah Pemakain Setiap Dibuatkan
REJECT
menghasilkan bubuk kasar Kualitas adona dibawah stadar Metod air RO sama mixing RPM standar air
WASTE 2
BUBUK KASAR e di setiap nya RO di setiap
Operator dapat menyeting Pemakaian air RO di setiap MASIH TINGGI mixing berbeda- mixing
mixing time manual mixing sama YAITU 2,09% Vibrator no
Karena panel mixing mudah Setiap mixing RPM nya Bubuk halus Bubuk halus Sieving
berbeda-beda
2 Masih
untuk di setting menjadi nya terakhir
3 Mesin menghasilk
Panel mixer tidak terkunci Dibuatkan standar air RO output tercampur menggunak
di setiap mixing an bubuk
Belum adanya penguncian
bubuk kasar bubuk kasar an mesh 24
kasar
pada panel mixer
Operator Karena
Belum ada
dapat panel mixer Panel mixer
Manus penguncian
4 menyeting mudah tidak
ia pada panel
mixing time untuk di terkunci
mixer
manual setting
MANUSIA METODE

LANGKAH 2. MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB


2.5 Menganalisis Akar Penyebab
Scatter diagram WIP cereal pada saat
kualitas adonan dibawah standar • Hasil data WIP cereal yang
10 kualitas adonan nya sudah
9 berkurang
8
y = -0,5x + 171,8
Bubuk Bubuk WIP
7 R² = 0,3571
Dari scatter diagram di No
6
samping, rate untuk kualitas kasar Haluas Cereal
5
4 adonan cereal yang dibawah 1 8 18 329
stanbdar yang berpengaruh 2 7 19 329
3
2
1 terhadap hasil WIP cereal 3 9 19 327
0
326,5 327 327,5 328 328,5 329 329,5
dan reject yang dihasilkan 4 8 20 327
dengan korelasi yang positif 5 7 20 328
(R2 = 0,3571)
Masalah : Metode :
Kualitas adonan dibawah standar Pengambilan data trial
sheet cereal yang kualitas
adonan nya dibawah
standar sebanyak 5 kali

LANGKAH 2. MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB


2.5 Menganalisis Akar Penyebab
Scatter diagram WIP cereal pada saat
adonan dengan pengunaan air RO • Hasil data WIP cereal pada
yang sama saat adonan cereal
menggunakan takaran air RO
10
9
yang sama
8 y = -1,25x + 417,75
7
R² = 0,3125 Dari scatter diagram di Bubuk Bubuk WIP
No
6 samping, rate untuk kasar Haluas Cereal
penggunaan air ro pada
5
4
1 9 18 328
3 proses mixing adonan cereal 2 8 19 328
2
1
berpengaruh terhadap hasil 3 9 19 327
0 WIP cereal dan reject yang 4 7 20 328
326,8 327 327,2 327,4 327,6 327,8 328 328,2
dihasilkan dengan korelasi 5 7 20 328
yang positif (R2 = 0,3125)
Masalah :
Pemakaian air RO sama di setiap Metode :
mixing Pengambilan data trial WIP
cereal pada saat
penggunaan air RO sama
di setiap mixing

LANGKAH 2. MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB


2.5 Menganalisis Akar Penyebab
Scatter diagram WIP cereal pada saat
kualitas adonan dibawah standar • Hasil data WIP cereal yang
kualitas adonan nya sudah
9,2
berkurang
9
Bubuk Bubuk WIP
8,8 Dari scatter diagram rate No
8,6 kualitas adonan yang kasar Haluas Cereal
8,4
y = -0,2143x + 78,714
R² = 0,1071 berbeda berpengaruh 1 9 18 328
8,2 terhadap hasil WIP cereal 2 8 19 328
8 dan reject yang dihasilkan 3 9 19 327
7,8
325,5 326 326,5 327 327,5 328 328,5
dengan korelasi yang positif 4 9 20 326
(R2 = 0,1071)
5 8 20 327
Masalah :
Operator menyeting ulang mixing Metode :
time Pengambilan data dengan
kualitas adonan yang
berbeda

LANGKAH 2. MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB


2.5 Menganalisis Akar Penyebab
Scatter diagram WIP cereal pada saat
menggunakan mesh 24
9,2 • Hasil data WIP cereal yang
menggunakan mesh 24
9

8,8

8,6 Dari scatter diagram di No


Bubuk Bubuk WIP
8,4 samping, rate untuk kasar Haluas Cereal
8,2 penggunaan mesh yang 1 8 18 329
8 berbeda di vibrator 2 2 8 19 328
7,8
y = -0,3462x + 121,73
R² = 0,5192
berpengaruh terhadap hasil 3 9 19 327
7,6 WIP cereal dan reject yang 4 9 20 326
325,5 326 326,5 327 327,5 328 328,5 329 329,5
dihasilkan dengan korelasi 5 8 20 327
yang positif (R2 = 0,5192)
Masalah :
Vibrator no 2 menghasilkan output Metode :
bubuk kasar Pengambilan data trial
menggunakan mesh 24
pada vibrator 2

LANGKAH 2. MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB


2.6 Menentukan Akar Penyebab Dominan

Sumber Data : Trial pengambilan data reject bubuk kasar


Periode :Week 28- week 29 Juli 2022
Penanggung jawab : Eki Mulyadi dan Irma Nurmalasari

Kategori Penyebab NilaI R² %Relatif %Kumulatif


Vibrator 02
Mesin menghasilkan bubuk 0,5192 32,86% 32,86%
kasar
Kualitas adonan
Material 0,3571 32,50% 65,36%
dibawah standar
Pemakaian air RO
Metode masih sama di semua 0,3125 20,32% 85,68%
mixing
Operator menyeting
Manusia 0,1071 14,32% 100,00%
ulang mixing time
Total 1,2959 Kesimpulan yang dapat diambil dari gambar diatas adalah
menangani semua akar penyebab dari permasalahan ada.

LANGKAH 2. MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB


3.1 Membuat Daftar Alternatif Solusi
No Akar Masalah Ide Alternatif Solusi Target Hasil dari Ide Alternatif Pemberi Ide
Unadjustable (paten) mixing timer nya Abidin
Belum ada penguncian pada Kunci panel di simpen sama UH di setiap shift Adonan selalu stabil dan visconya sesuai parameter Febri
1
panel mixer mutu 8000-14000 cps
Memberikan tanda peringatan don not change
Eki
pada inverter mixing time
Mengganti ukuran mesh di vibrator no 2 Irma N
Menutup lubang output bubuk kasar Harry
Sieving terakhir meggunakan Output bubuk kasar yang dihasilkan vibrator 2 sudah
2
mesh 24 tidak ada dan manjadi bubuk halus
Bubuk halus yang tercampur dilakukan sieving
Feby F
kembali

Dibuatkan standar pemakain air RO Eki


Belum ada nya standar
Menggunakan stik dengan menguras sisa adonan Setiap mixer menggunakan air RO sesuai dengan
3 pemakaian air RO di setiap Harry
di hopper mixer RPM nya masing-masing
mixer
Melakukan penimbangan air pada saat mau
Fahrudin
mixing

Pemasangan flow metter Abidin dan Gebri

Belum ada otomasi air RO di ck Pengadaan bak ember untuk menampung air RO
4 Kualitas adonan selalu konsiten Daniel dan Eki
cereal sebelum mixing
Melakukan penimbangan manual Harry

LANGKAH 3. MENENTUKAN SOLUSI


3.2 Alternatif Solusi dan Menantukan Solusi Terbaik
Kriteria Pemilihan Solusi
Waktu
Biaya Waktu Fabrikasi Efektifitas&Effisien = 1
No Akar Penyebab Ide Alternatif Solusi Pemasangan Total Point Keputusan
Gambar >10jt = 0 >2bulan = 0 Tidak Efektifitas&Effisien = 0
>1bulan = 0
≤10jt = 1 ≤2bulan = 1
≤1bulan = 1
Kualitas adonan terjaga , tetapi jika ada
1 hari (Saat
Unadjustable (paten) - - perubahan kualitas RM nya tidak bisa langsung
proses cleaning) 3 Not Ok
mixing timer nya (1) (1) di gunakan
(1)
(0)
Belum ada Kualitas Adonan terjaga , tetapi jika terjadi
1 hari (Saat
1 penguncian pada Kunci panel di simpen - - trouble dan UH nya tidak hadir membutuhkan
proses cleaning) 3 Not Ok
panel mixer. sama UH di setiap shift (1) (1) downtime yang lama
(1)
(0)
Memberikan tanda 1 hari (Saat Kualitas adonan terjaga dan memberikan
- -
peringatan don not change proses cleaning) pengetahuan baru pada operator 4 Ok
(1) (1)
pada inverter mixing time (1) (1)

1 shift (Saat
Mengganti ukuran mesh - -
proses cleaning) Sudah tidak ada bubuk kasar yang lolos di 4 Ok
di vibrator no 2 (1) (1)
(1) vibrator dan bubuk halusnya pun lebih halus
(1)
Sieving terakhir
1 shift (Saat
2 meggunakan Menutup lubang output - - WIP cereal tercampur bubuk halus
proses cleaning) 3 Not Ok
mesh 24 bubuk kasar (1) (1) (0)
(1)
1 shift (Saat Adanya penambahan waktu dan tenaga untuk
Bubuk halus yang
- - proses melakukan sieving Kembali
tercampur dilakukan 3 Not Ok
(1) (1) produksi) (0)
sieving kembali
(1)

LANGKAH 3. MENENTUKAN SOLUSI


3.2 Alternatif Solusi dan Menantukan Solusi Terbaik
Kriteria Pemilihan Solusi
Waktu
Biaya Waktu Fabrikasi Efektifitas&Effisien = 1
No Akar Penyebab Ide Alternatif Solusi Pemasangan Total Point Keputusan
Gambar >10jt = 0 >2bulan = 0 Tidak Efektifitas&Effisien = 0
>1bulan = 0
≤10jt = 1 ≤2bulan = 1
≤1bulan = 1
1 hari (Saat
Dibuatkan standar - - proses Kualitas adonan terjaga
4 Ok
pemakain air RO (1) (1) produksi) (1)
(1)
Belum ada nya
1 hari (Saat
standar Menggunakan stik dengan Kualitas Adonan terjaga , tetapi membutuhkan
- - proses
3 pemakaian air menguras sisa adonan di waktu untuk menguras tanki hopper mixer 3 Not Ok
(1) (1) produksi)
RO di setiap hopper mixer (0)
(1)
mixer
1 hari (Saat
Kualitas adonan terjaga, tetapi membutuhkan
Melakukan penimbangan - - proses
MP khusus untuk melakukan penimbangan 3 Not Ok
air pada saat mau mixing (1) (1) produksi)
(0)
(1)

1 shift (Saat
- -
Pemasangan flow metter proses cleaning) 4 Ok
(1) (1)
(1) Konsistensi kualitas adonan
(1)
Belum ada
Pengadaan bak ember 1 shift (Saat Ada penambahan kinerja untuk melakukan
4 otomasi air RO Rp. 600.000 -
untuk menampung air RO proses cleaning) mixing 3 Not Ok
di ck cereal (1) (1)
sebelum mixing (1) (0)
1 shift (Saat
Membutuhkan MP khusus
Melakukan penimbangan - - proses
(0) 3 Not Ok
manual (1) (1) produksi)
(1)

LANGKAH 3. MENENTUKAN SOLUSI


3.2 Alternatif Solusi dan Menantukan Solusi Terbaik

Memberikan tanda peringatan / DON NOT CHANGE pada inverter mixer adonan ck cereal, agar
operator tidak dapat mmenyeting manual mixing time mixer

Memodifikasi mesh 24 dengan melakukan trial untuk mengetahui mesh yang pas untuk digunakan
di vibrator 2 atau proses sieving vibrator

Dibuatkan nya standar pemakaian air RO di setiap mixer adonan ck cereal agar kualitas selalu
terjaga walaupun RPM nya berbeda-beda

Pemasangan flow meter di area ck cereal supaya konsistensi kualitas adonan cereal dan pemakaian
air RO terkontrol

LANGKAH 3. MENENTUKAN SOLUSI


3.3 Menganalisis Resiko Terhadap Solusi Terpilih

Penilaian Resiko
No Solusi terpilih Resiko Potensi penyebeb Tingkat Resiko
Kemungkinan (L) Konsekuensi (S) Nilai resiko (LxS)

Memberikan tanda
Membutuhkan waktu
peringatan / DON NOT Kualitas RM yang berubah-
1 untuk menyetting panel 1 2 1 LOW
CHANGE pada inverter ubah
mixer
mixer adonan ck cereal

Operator tidak
Proses cleaning tidak
2 Memodifikasi mesh 24 mengatahui standar 1 2 2 LOW
dilakukan dengan benar
sieving vibrato no 2

Dibuatkan nya standar Setiap akan mulai mixing


RPM setiap mixing berbeda-
3 pemakaian air RO di setiap operator mengubah 4 3 8 Moderate
beda
mixer adonan ck cereal setingan air RO

Pemasangan flow meter di Penambahan aktifitas Di ck cereal menggunakan 2


4 1 2 2 LOW
area ck cereal kerja mixer dengan output air RO
yang berbeda-beda

LANGKAH 3. MENENTUKAN SOLUSI


4.1 Menyusun Rencana Perbaikan
Root Cause What How Why When Where Who How Much
Membuat penguci Penambahan Tanda DON
Kualitas adonan
Mixing time nya berubah-ubah pada panel mixer NOT CHANGE pada panel
terjada -
adonan inverter mixer adonan

-
Sudah tidak ada bubuk
Output bubuk kasar yang Perubahan mesh Merubah saringan vibrator
kasar yang dihasilkan
dihasilkan vibrator no 2 saringan vibrator no 2 dengan mesh 40
vibrator 2
-
Area
Produksi Team
Packing GKM
Cereal dan KonCer 2
CK cereal

membuat standar
RPM setiap mixer berbeda- Menyesuaikan pemakaian Kualitas adonan
pemakaian air RO -
beda air RO di setiap mixer terjaga
setiap mixer

Penambahan flow
Belum menggunakan otomatis Penggunaan air RO secara Konsistensi kualitas
meter di area ck -
air RO otomatis adonan
cereal

LANGKAH 4. MERENCANAKAN PERBAIKAN


4.2 Mendokumentasikan Rencana Perbaikan

LANGKAH 4. MERENCANAKAN PERBAIKAN


4.3 Merencanakan Tindakan Pencegahan Terhadap Resiko Terpilih

Solusi terpilih Potensi masalah Konsekuensi Kemungkinan penyebab Rencana pencegahan Rencana penanggulangan

Memberikan tanda
peringatan / DON NOT Kualitas RM terkadang Mencabut tanda dan Membuka panel pada saat proses Pengetahuan baru untuk
Mengecek kedatangan RM
CHANGE pada inverter berbeda-beda menyetiing ulang mixing time produksi operator ck cereal
mixer adonan ck cereal

Mesh menggunakan bahan Getaran atau vibrasi yang Perubahan standardisasi Lakukan aktifitas briefing
Memodifikasi mesh 24 Mesh mudah sobek
yang tipis dihasilkan proses sieving vibrator mesin vibrator no 2 setiap awal pekerjaan

standar pemakaian air RO Membuat Opl Standar


Operator salah Adonan viscositasnya dibawah Proses mixing tidak dilakukan Briefing setaip awal masuk
di setiap mixer adonan ck pemakaian air RO setiap
menggunakan standar air RO standar dengan benar khusus untuk anak ck
cereal mixer

Penggunaan air RO Jika flow meter rusak atau Prroses mixing manual untuk Penambahan daya untuk flow Di cek secara berkala Briefing cara menggunakan
menggunakan otomatis tidak berfungsi air RO meter kondisi flow meter dan merawat flow meter

LANGKAH 4. MERENCANAKAN PERBAIKAN


5.1 Mempersiapkan Kompetensi Pelaksana

No Solusi terpilih Pelaksana Jabatan pelaksana kompetensi pelaksana


Memberikan tanda peringatan / DON
•Memahami cara pengoperasian mesin mixer
1 NOT CHANGE pada inverter mixer Fahrudin Operator Produksi
•Dapat melakukan perbaikan
adonan ck cereal

•Kemampuan analisis untuk identifikasi


2 Memodifikasi mesh 24 Eki Mulyadi Produksi
•masalah,menemukan solusi dan melakukan perbaikan

•Melakukan monitoring proses pembuatan produk


standar pemakaian air RO di setiap •Memastikan barang yang di produksi memiliki kualitas yang
3 Harry Gumilar Quality Control
mixer adonan ck cereal memenuhi standar perusahaan
•Melakukan verifikasi kualitas produk

•Kemampuan mengidentifikasi trouble yang terjadi pada mesin


Penggunaan air RO menggunakan •kemampuan fabrikasi
4 Minhajul Abidin Operator Produksi
otomatis •Memahami cara pengoperasian Mesin Oven dan dapat
melakukan perbaikan

LANGKAH 5. MENERAPKAN RENCANA PERBAIKAN


5.2 Mempersiapkan Sumber Daya yang Di Butuhkan

Peralatan Spesifikasi Jumlah


Obeng Min 1 Unit
Kunci pas kunci 19 1 Unit
Gunting Guting besar 1 Unit
Daya Listrik : 550 W
Kecepatan tanpa
beban : 0-2.700 rpm
Kecepatan pukulan :
Mesin Bor 1 Unit
0-41.600 bpm
Chuck : 1,5-13 mm
Panjang : 262 mm
Lebar : 253 mm
Obeng Plus 1 Unit

Sumber daya Spesifikasi Jumlah


Mesh ss Mesh 30 , P= 1,5 m, L=1,5m 2 pcs
Mesh ss Mesh 35, P= 1,5 m, L=1,5m 1 pcs
Mesh ss Mesh 40, P= 1,5 m, L=1,5m 2 pcs
Mesh ss Mesh 45, P= 1,5 m, L=1,5m 2 pcs
Mesh ss 5 mm, P= 1,1 m, L=0,65m 1 pcs

LANGKAH 5. MENERAPKAN RENCANA PERBAIKAN


5.3 Menerapkan Rencana, Mengukur Progress dan Memvalidasi Hasil Peningkatan

A. Memberikan tanda peringatan / DON NOT CHANGE pada inverter mixer adonan ck cereal
Evaluasi
Kondisi Awal
Perbaikan

Operation Timer nya bisa di setting


dan belum di kunci

Akibatnya
Dilakukan penguncian pada
operation timer atau tanda Adonan selalu homogen
peringatan bahwa tidak boleh sehingga viscositas dapat
sembarang setting tanpa atasan di standar atas
atau teknik yang mengetahuinya pengaruhnya terhadap
Hasil Output pada Oven
dan dilakukan briefing kepada Cereal selalu standar dari
operator CK Cereal segi warna dan
Adonan belum Adonan yang ketebalannya, waste
homogen, belum homogen basahnyapun berkurang
terdapat terliat jelas
gumpalan terigu fisiknya berpori-
atau tapioka pori

LANGKAH 5. MENERAPKAN RENCANA PERBAIKAN


5.3 Menerapkan Rencana, Mengukur Progress dan Memvalidasi Hasil Peningkatan
PDCA 1
B. Memodifikasi sieving vibrator no 2 Pemasangan sieving mesh 30 Evaluasi 1
Trial menggunakan mesh 30
Kondisi Awal Perbaikan

Masih ada bubuk kasar


yang lolos
Menggunakan mesh 30

Pemasangan sieving
vibrator no 2 PDCA 2

Vibrator 2 masih menghasilkan Bubuk kasar sudah tidak ada yang


output bubuk kasar lolos dan bubuk halus menjadi bagus
Kesimpulan Trial mengguanakan Mesh 40
Dari beberapa trial dengan
menggunakan sieving yang
berbeda-beda mesh 30, Evaluasi 2
mesh 40 dan mesh 45, Trial mengguanakn mesh 40 bubuk
Bubuk halus yang tercampur terdapat hasil sieving terbaik kasar sudah tidak ada yang lolos dan
bubuk kasar sehingga bubuk halus menjadi bagus
masuknya ke output ke yaitu dengan mesh 40
bubuk kasar

LANGKAH 5. MENERAPKAN RENCANA PERBAIKAN


5.3 Menerapkan Rencana, Mengukur Progress dan Memvalidasi Hasil Peningkatan
C. Standar pemakaian air RO di setiap mixer
Perbaikan
Kondisi Awal
Pemakaian air RO pada
mixer 1 distandarkan 50
kg/liter dengan rpm 1332

Pemakaian air RO
pada mixer 1 dan
mixer 2
menggunakan 50
kg/liter dengan Rpm
yang berbeda-beda
dan disamakan
Pemakaian air RO pada
mixer 2 distandarkan 49
kg/liter dengan rpm 983

LANGKAH 5. MENERAPKAN RENCANA PERBAIKAN


5.3 Menerapkan Rencana, Mengukur Progress dan Memvalidasi Hasil Peningkatan

D. Penggunaan otomatis air RO di ck cereal


Evaluasi
Kondisi Awal

Perbaikan

Pengukuran air pada proses mixing masih menggunakan stik


Setelah
menggunakan
Akibatnya flowmeter visco
adonan cereal selalu
di range atas yang
membuat pengaruh
pada kualitas opak
yang dihasilkan oven
Pemasangan Flowmeter dan selenoid di pipa mixer 1 dan sehingga lebih
Eksisting
mixer 2 area Ck Cereal banyak output
viscositas adonan
aktualnya selalu dibanding waste nya
di standar bawah

LANGKAH 5. MENERAPKAN RENCANA PERBAIKAN


6.1 Membandingkan Masalah, Sasaran, dan Pencapaian

Panel untuk menyeting mixing timer Panel untuk menyeting mixing timer
sebelumnya tidak ada pengunci atau tanda sudah di kunci dan di beri tanda Don
Don Not Change Not Change

LANGKAH 6. MENGEVALUASI SOLUSI


6.1 Membandingkan Masalah, Sasaran, dan Pencapaian

Sebelumnya masih Sesudahnya menggunakan mesh


menggunakan mesh 24 dan 40 bubuk kasarnya tidak ada
output yang dihasilkan masuk yang lolos
nya ke bubuk kasar

LANGKAH 6. MENGEVALUASI SOLUSI


6.1 Membandingkan Masalah, Sasaran, dan Pencapaian

Sebelumnya penggunaan air RO Menstandarkan pemakaian air


di mixer 1 dan mixer 2 RO di setiap mixer karena rpm
disamakan yaitu 50 kg/liter nya berbeda-beda
padahal rpm nya berbeda-beda

LANGKAH 6. MENGEVALUASI SOLUSI


6.1 Membandingkan Masalah, Sasaran, dan Pencapaian

Proses mixing pada saat


Proses mixing pada saat pemakaian air RO masih pemakaian air RO sudah otomatis
menggunakan stik untuk mengukur air dalam 1 batch atau menggunakan flow meter
untuk mengukur air dalam 1
batch

LANGKAH 6. MENGEVALUASI SOLUSI


6.2 Menganalisis Hasil Perbaikan

Data reject bubuk kasar periode Januari 2022 – November 2022

Sebelum GKM Perbaikan Setelah GKM

2,50% 2,31%
2,04% 2,11%
2,01%
2,00% 1,90%
1,61% 1,52%
1,50%

1,00% 0,80% 0,72%


0,56% 0,55%
0,50%

0,00%
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November

LANGKAH 6. MENGEVALUASI SOLUSI


6.3 Menilai Value Added ( Nilai Tambah ) 3,00% 2,02%
2,00%
1,00% 0,68%
1,00%
Persentasi Bubuk Kasar nya
Bubuk halusnya menjadi lebih halus berkurang dari 2,02% 0,00%
seperti sudah di giling menjadi 0,68% dibawah Semester Target Aktual
target GKM 1,00% 1 2022 GKM after
QUALITY GKM
Berkurangnya Bubuk Kasar
yang tercampur pada bubuk
halus Operator menguasai parameter
Waste Bubuk kasar mutu dan sangat peduli pada
berkurang dan kualitas Cereal
Achievement bertambah Q
COST MORAL Kualitas adonan yang
Berkurangnya kerugian dari C M Operator peduli pada dihasilkan selalu homogen
Setelah Waste Bubuk kasar Waste Bubuk kasar kualitas Cereal dan Sikap tanggap Operator
berkurang berdampak pada meningkat
Achievement WIP Cereal
meningkat
DELIVERY D S SAFETY
Stock WIP Cereal selalu Lantai selalu bersih
terpenuhi

Sistem GMP dan 5R


Target yang diberikan selalu nya selalu terjaga
tercapai dan tidak akan terjadi Zero Accident di
shortage WIP Cereal untuk Support Area Produksi
ke Beng bengnya Cereal

LANGKAH 6. MENGEVALUASI SOLUSI


6.3 Menilai Value Added ( Nilai Tambah )
Nama Anggota
Rata-rata
No Identifikasi Eki Harry Minhajul Feby Febri Irvan Alfian
Kriteria
Mulyadi Gumilar Abidin Febriansyah Anggara Syahrizal Firmansyah
1 Mengetahui 8 langkah GKM 8 8 7 7 8 6 6 7,33
2 Mengetahui 7 alat GKM 8 8 7 7 8 6 6 7,33
3 Memahami uraian setiap langkah GKM 7 7 7 7 7 7 6 7,00
4 Mampu membuat alat GKM 7 7 7 7 7 7 6 7,00
5 Team work 8 8 8 8 8 8 6 8,00
6 Pengetahuan Analisa 8 8 7 8 8 7 6 7,67
Rata-rata Skill Individu 7,67 7,67 7,17 7,33 7,67 6,83 6,00 7,39
Rata-rata Skill Team 7,39

Keterangan Eki Mulyadi


0-4 Kurang dan belum mengerti Eki Mulyadi
Nilai: 8,00
8,00 Alfian Harry
Alfian 6,00
4-6 Cukup, mengerti dengan bimbingan 6,00 Harry Gumilar Firmansyah Gumilar
Firmansyah 4,00
4,00
2,00
2,00
6-8 Baik, mengerti tanpa bimbingan Irvan 0,00 Minhajul
0,00
Irvan Syahrizal Minhajul Abidin Syahrizal Abidin
Sempurna, memahami dan mampu
8-10
mengajar
Febri Feby
Feby
Febri Anggara Anggara Febriansyah
Febriansyah

LANGKAH 6. MENGEVALUASI SOLUSI


6.4 Meninjau keuangan &m 6.5 Meninjau Tindakan Pencegahan Terhadap Dampak Peningkatan
A DATA GUGUS KENDALI MUTU (GKM) No. REGISTRASI PEMULA
NAMA PERUSAHAAN PT Mayora Indah PERIODE GKM S2 2022 LANJUTAN KE
DIVISI / PLANT Wafer (UB) NAMA GKM KONCER 2
DEPT Produksi FASILITATOR Dadi Andriana
UNIT IMPROVEMENT Produksi WIP Cereal LEADER Eki Mulyadi
Menurunkan Reject Bubuk Kasar dari 2,02% menjadi 0,82% WIP Cereal Beng
TEMA GKM Beng dengan Cara Modifikasi Saringan Vibrator di Area WIP Cereal dalam
Waktu 6 Bulan
B PROSES PERBAIKAN YANG TELAH DILAKUKAN
NO IDENTIFIKASI MASALAH AKTIVITAS PERBAIKAN SATUAN SEBELUM GKM SETELAH GKM

1 Reject Bubuk Halus 11,12% Penambahan Saringan pada Proses Sebelum Crusher Opak WIP
Cereal
% 2,02% 0,82%
No Dampak Peningkatan Pencegahan
Dilakukan pengontrolan terhadap
2 Penggunaan Material Plastik untuk Penampung Reject Bubuk Halus pcs 3.291 1.253

Mesh 40 yang di pakai pada vibrator 2 mesh yang digunakan dan


1
D INVESTASI DAN BIAYA YANG DIKELUARKAN
JENIS INVESTASI / BIAYA ESTIMASI

materialnya sangat mudah sobek mengadakan spare jika terjadi sobek


NO USIA(Bln) JUMLAH (Rp) BEBAN/BLN (Rp)
Kategori investasi Keterangan TOTAL COST SAVING (Rp)
Untuk keperluan trial (ambil biaya dari movement type
1 RM - - - SEBULAN PERIODE GKM
201)
Untuk keperluan trial (ambil biaya dari movement type

langsung ditindaklanjuti/diganti
2 PM - - -
201)
22.132.680 265.592.160
Biaya besi besi bekas, part bekas, mesin bekas
3 Waste - - -
(menggunakan harga pembelian terbaru)

5
Depresiasi

Repair Maintenance Cost


Biaya Penambahan Saringan

Biaya perbaikan (service & spare part) selama proses


improvement
- - -

Opertaor ck naik turun pada saat mau Di pindahkan panel control flowmeter
menggunakan flowmeter karena posisi diantara mixer 1 dan mixer 2 agar
Biaya RMC spare part & Chemical yang dibeli
* Biaya Spare part & Chemical - - -
(dimodifikasi)

2
Biaya perbaikan (service & spare part) selama proses
* Biaya Repair Maintenance Cost - - -
improvement

panel controlnya masih terpisah oleh operator mudah dan efisien waktu
6 Labour Cost :

* Overtime Biaya overtime untuk melakukan proses improvement - - -

Biaya penambahan man power dalam proses


* Labour Cost / activity - - -
improvement
7 Utility Cost :

*
Energi Listrik
Biaya energi listrik yang digunakan dalam proses
improvement
- - -
letak mixer proses mixing
Biaya energi gas yang digunakan dalam proses
Energi Gas - - -
* improvement
Biaya water consumption yang digunakan dalam
Water Consumption - - -
* proses improvement
Biaya energi steam yang digunakan dalam proses
Energi Steam - - -
* improvement
Biaya energi solar yang digunakan dalam proses
Energi Solar - - -
* improvement
8 Other's :
* ATK - - -
* Biaya Konsultasi - - -
* Biaya cleaning service - - -
* dll - - -
TOTAL - -

C PERHITUNGAN COST
NO

1 Varian RM
Kategori Saving Cost Jenis Saving cost (Keterangan)

Contoh = % in value pemakaian vs standar zero defect


SATUAN

2.038,00
JUMLAH

1,20%
COST/UNIT (Rp)

10.860,00
COST/BLN (Rp)

22.132.680
ESTIMASI
2 Varian PM Contoh = % in value pemakaian vs standar zero defect - - - -

3 Waste (Scrap)
Waste (scrap) dalam satuan yang relevant = kg / pcs /
roll
- - TOTAL COST SAVING (Rp)
4 Downtime :
* Menit downtime Jumlah menit downtime - - - -
* Loss Output Jumlah output yang hilang - - - -

5
* Rasio loss output

Repair Maintenance Cost :


Loss output dibagi standar output per shift (satuan %) -

-
-

-
-

-
-

-
SEBULAN PERIODE GKM
* Data RMC before vs after Biaya RMC spare part yang dimodifikasi - - - -
Biaya pembelian Chemical yang direduce dari hasil
* Biaya chemical - - - -
improvement
6 Labour Cost : - - - -
Jumlah overtime yang bisa direduce akibat aktivitas
* Overtime - - - -
improvement
Reduce labour cost di unit improvement (cost center
* Labour Cost / activity - - - -
activity)
7 Utility Cost :
* Energi Listrik Reduce biaya energi listrik akibat improvement
-
-
-
-
-
-
-
-
22.132.680 265.592.160
* Energi Gas Reduce biaya energi gas akibat improvement - - - -

* Water Consumption Reduce biaya water consumption akibat improvement - - - -

* Energi Steam Reduce biaya energi steam akibat improvement - - - -


* Energi Solar Reduce biaya energi solar akibat improvement - - - -
8 Other's : Biaya Other's yang direduce akibat improvement - - - -
* ATK Plastik PP - - - -
* Biaya Konsultasi - - - -
* Biaya cleaning service - - - -

* dll - - - -
TOTAL 22.132.680

Verifikator FM/CI Fasilitator Leader

Nama
Tanggal

LANGKAH 6. MENGEVALUASI SOLUSI


7.1 Menetapkan Usulan Standar Baru

Perubahan standar baru cereal di


area vibrator 2

LANGKAH 7. MENETAPKAN STANDARDISASI


7.2 Mensosialisasikan Standar Baru

LANGKAH 7. MENETAPKAN STANDARDISASI


8.1 Identifikasi Masalah A B C D E Jan Feb Mar Apr Mei Jun STD
No. Objectives Weightage (%) Measurement Criteria Pencapaian KPI
A B C D E Jan Feb Mar Apr Mei Jun STD

1 Quality Complaint (Cereal)


1 Quality Complaint (Cereal) 10 0 10 ≤ 1 0 ≤ 2 ≤1≤ 3 ≤2
> 3 ≤3 >3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0
3 Achievement Factory
- Opak Cereal 15 ≥ 92,50 ≥ 90,00 ≥ 87,50 ≥ 85,00 < 85,00 90,94 91,45 90,36 90,55 91,78 91,75 91,14

4 Six Big Losses Unexplain

3 Achievement Factory
5a
- Cereal

Variance Raw Material


5 ≤ 0,50 ≤ 1,00 ≤ 2,00 ≤ 2,50 > 2,50 0,40 0,13 0,50 0,65 0,83 -0,2 0,36

- Adonan Cereal 20 ≤ 1,00 ≤ 1,50 ≤ 2,00 ≤ 2,50 > 3,00 1,85 1,68 1,98 1,96 2,05 1,42 1,82

6 - Opak Cereal
Labor Productivity
- Cereal 5 ≤ 35
15 ≤ 36
≥ 92,50 ≥ 90,00 ≥ 87,50 ≥ 85,00 < 85,00 90,94 91,45 90,36 90,55 91,78 91,75 91,14
≤ 37 ≤ 38 > 38 28,55 24,88 24,81 25,58 23,98 24,47 25,38

12 Consistency Product dan Rasa (Wafer) 5 100 ≥ 97,50 ≥ 95,00 ≥ 90,00 < 90,00 99,81 99,1 99,92 99,9 99,9 99,89 99,75

≥1
4 Six Big Losses Unexplain
14 GKM Close Implementation 15 0 0 0 0 0 0 0 0

17 PIB
- Masuk (UB 1, Cereal ) 2,5 ≥ 416 ≥ 333 ≥ 250 ≥ 166 < 166 310 63 160 44 32 86 695

21
- Cereal
- Implementasi

Close K3 Condition & Action (Cereal)


2,5

5
≥ 14

≥ 90
5 ≥ 12

≥ 80
≤ 0,50 ≤ 1,00 ≤ 2,00 ≤ 2,50 > 2,50 0,40 0,13 0,50 0,65 0,83 -0,2 0,36
≥ 10

≥ 70
≥ 8

≥ 60
< 8

< 60
-

100
-

100
-

100
-

100
-

100
-

100
12,2

100

38 Close GMP & 5R UB1 15 ≥ 90 ≥ 80 ≥ 70 ≥ 60 < 60 100 100 100 100 100 100 100

5a Variance Raw Material


- Adonan Cereal 20 ≤ 1,00 ≤ 1,50 ≤ 2,00 ≤ 2,50 > 3,00 1,85 1,68 1,98 1,96 2,05 1,42 1,82

LANGKAH 8. MENENTUKAN TEMA BERIKUTNYA


6 Labor Productivity
8.2 Stratifikasi Masalah

Berikut adalah data dari reject (BS dan Bubuk) yang mempengaruhi nilai dari Variance RM cereal, Dengan
mengetahui jumlah dari tiap jenis RM kami dapat mengetahui kelompok masalah dari GKM yang kami buat

Jenis Bulan Juli Agustus September Oktober November Desember Total


Kg 2008 2023,5 1679 1921,5 1909 2023 11564
Input
BS Kering 290846,2 311632,3 294792 312702,7 308418,9 298879,3 1817271
Adonan
% 0,69% 0,65% 0,57% 0,61% 0,62% 0,68% 0,64%
Kg (Mc) 434,5 483,5 413,5 481 445,5 453,5 2711,5
Input
BS Basah 290846,2 311632,3 294792 312702,7 308418,9 298879,3 1817271
Adonan
% 0,15% 0,16% 0,14% 0,15% 0,14% 0,15% 0,15%
Kg (Mc) 236 234 196 218 211,5 258 1353,5
Real Input
290846,2 311632,3 294792 312702,7 308418,9 298879,3 1817271
Adonan Adonan
% 0,08% 0,08% 0,07% 0,07% 0,07% 0,09% 0,07%
Kg 13980 16030 16330 17720 17560 19080 100700
Bubuk Input
290846,2 311632,3 294792 312702,7 308418,9 298879,3 1817271
Halus Adonan
% 4,81% 5,14% 5,54% 5,67% 5,69% 6,38% 5,54%
Kg 4430 2500 1640 1730 2230 2840 15370
Bubuk Input
290846,2 311632,3 294792 312702,7 308418,9 298879,3 1817271
Kasar Adonan
% 1,52% 0,80% 0,56% 0,55% 0,72% 0,95% 0,85%

LANGKAH 8. MENENTUKAN TEMA BERIKUTNYA


8.3 Menentukan Tema

Untuk menyelesaikan permasalahan pada diagram pareto, Tim Koncer 2 melakukan inovasi
dengan tema “Menurunkan Variance dari 1,82% menjadi 1% dengan cara penambahan modifikasi
pipa transfer adonan cereal dalam waktu 6 bulan”.

(GERAKAN) Menurunkan Variance


report cereal

KPI Departement
Tata Nilai Perusahaan
Visi dan Misi
Visi : Menjadi perusahaan
manufacture wafer Berdasarkan 7
(OBJEK) Produksi Adonan Cereal terbesar di Indonesia dan priciple:
GOCAP

Asia Tenggara, yang


mengutamakan 1. Quality Achievment
peningkatan mutu produk 2. Efisiensi WIP cereal
melalui pengembangan berdasakan
(CARA) Modifikasi metode kerja 3. Inovation
SDM yang handal dan target KPI ≥
teknologi yang maju. 4. Passion 85% untuk
Misi : Meningkatkan 5. Wisdom nilai A
mutu produk dengan 6. Responsiblity
(AREA) Di area Ck cereal mengendalikan Raw
Material dan Packaging 7. Confident
Material yang digunakan
sesuai dnegan standar SNI
dan PT. Mayoran Indah
(PERIODE) Dalam waktu 6 Bulan
Tbk.

LANGKAH 8. MENENTUKAN TEMA BERIKUTNYA


8.4 Menganalisa Dampak dan Harapan & 8.5 Stakeholder
8.4 Tabel Dampak dan Harapan
Masalah No Dampak Masalah Harapan Tema
1 Pemakaian adonan tidak sesuai dengan hasil cereal Pemakaian adonan cereal balance

Variance 2 Pemborosan adonan pada saat melakukan star awal Adonan yang dipakai untuk star awal sesuai kebutuhan
adonan
cereal di atas Proses suplai WIP Cereal ke Line Produksi Beng Beng Proses suplai WIP Cereal ke Line Produksi Beng Beng tidak
3
standar yaitu Terhambat terhambat sesuai dengan kebutuhan Line Beng Beng
1,86%
Unsafety Condition karena bubuk kasar licin, potensi Menghilangkan Unsafety Condition dan mempertahankan
4
terjadinya kecelakaan kerja Zero Accident

8.5 Tabel Stake Holder


Pihak yang Berkepentingan Kapabilitas Positive Impact Negative Impact
PT Mayora Indah Divisi Wafer (UB) Optimasi dan Kontrol Effisiensi Pemakaian RM untuk Produksi WIP cereal -
Departemen Produksi Cereal Produsen WIP Cereal Hasil proses produksi WIP Cereal Meningkat -
Departemen Produksi Beng Beng Pengguna WIP Cereal Suplai WIP Cereal sesuai dengan kebutuhan -
Factory Accounting Controlling Cost Effisiensi DL Cost dan FOH Cost Plastik -
Mengurangi potensi terjadi kecelakaan kerja dan
Departemen IRGA (K3) Komite K3 Pabrik -
Mempertahankan Zero Accident di area Produksi WIP Cereal
Planning Produksi dan
Departemen PPIC Produksi WIP cereal dapat berjalan sesuai Planning -
Kontrol Stock

LANGKAH 8. MENENTUKAN TEMA BERIKUTNYA


8.6 Menentukan Sasaran Tema

Quality Cost Delivery Safety Morale Environment

• Before :
Kurang nya
• Before : Area
• Before : • Before : kepeduilian
• Before : • Before : Lantai sempit akibat
Adonan Cereal Tingginya operator
Kualitas licin akibat penumpukan
menurun variance terahadap
Adonan tidak reject bubuk rm cereal
kualitasnya adonan cereal kualita adonan
stabil dan masalah • After : Area
• After : Adonan • After : Cereal
• After : Kualitas pernapasan lebih luas
cereal selalu Variance • After :
Adonan selalu • After : Lantai untuk
terjaga adonan stanbil Operator
stabil selalu bersih penempatan rm
kualitasnya dan balance peduli pada
cereal
kualitas
adonan Cereal

Spesific Time Base


Meningkatkan kualitas Adonan dan S
menurunkan reject Bubuk Kasar Pada
A T Pelaksanaan GKM dari Bulan Januari
2023 sampai Bulan Juni 2023
Produksi Cereal

Meansurable M R Reasonable
Penurunan % Variance adonan cereal dari Target Selaras dengan Prinsip Efisiensi dan
Achievable
1,86% menjadi 1,00% Inovasi dalam 7 Principles Of Mayora Group
Pencapaian target pernah didapatkan pada
bulan februari 2022

LANGKAH 8. MENENTUKAN TEMA BERIKUTNYA


8.7 Membuat Jadwal Aktifitas Perbaikan & 1.8 Pengesahan Aktivitas

Time table pelaksanaan GKM dari bulan Januari 2023 – Juni 2023
Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1. Menentukan Aktifitas P
A
2. Mengidentifikasi Penyebab P
A
P
3. Menentukan Solusi P
A
4. Merencanakan Perbaikan P
A
5. Menerapkan Rencana Perbaikan P
D
A
6. Mengavaluasi Solusi P
C
A
7. Menetapkan Standarisasi P
A
A
8. Menentukan Tema Berikutnya P
A

LANGKAH 8. MENENTUKAN TEMA BERIKUTNYA

Anda mungkin juga menyukai