Di dalam rencana strategis Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri tahun 2021 menjelaskan
bahwasanya pada kecamatan Ngasem memiliki sumber daya yang unik yaitu sumber daya organisasi
yang terdiri dari sumber daya aparatur dan sarana prasarana pendukung kelancaran kegiatan-
kegiatan perkantoran. Jadi yang dimaksud di dalam sumber daya aparatur di sini lebih menjuru pada
sumber daya manusianya yang mana sumber daya manusia ini merupakan suatu elemen yang
sangat penting bagi instansi pemerintah yang berperan sebagai penggerak utama dalam
mewujudkan visi dan misi dan juga tujuan dari apa goals pemerintah pada masa saat itu. Adapun
pada jumlah personil atau pegawai di dalam Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri yakni berjumlah
18 pegawai dengan data yang dipaparkan sebagai berikut:
Kecam
atanNg
asemK
Nama Pangkat/Golongan Jabatan Umur Pendidikan
abupat
enKedi
riNo.
1 M.NIZAMSUBEKHI,S.Sos.,M.M PembinaTk.I,IV/b Plt.Camat 43 Sarjana
PenataTingkatI,III/d Sekretaris
2 RUDIATMONO,S.H. 57 Sarjana
Kecamatan
3 PURNAMI,S.Sos PenataTingkatI,III/d KasiPMD 52 Sarjana
4 DANUHARDJITO,SH.MM Pembina,IV/a KasiSosial 52 SrataDua
PenataTingkatI,III/d Kasiketentramand
5 AGUSHERMAWAN 51 SLTA
anKetertiban
PenataMudaTk.I,III/b KasiPemerintahan SarjanaMud
6 SUGENGMARGONO,Amd.Kep 49
a
PenataTingkatI,III/d Kasubbag.Umumd
5 TATIKUTARTI,SH 53 Sarjana
anKepegawaian
Kasubbag.Perenc
6 MOCHAMADRIDWAN,S.Pd PenataTingkatI,III/d anaandanKeuang 49 Sarjana
an
8 Y.RUQOIYAH,S.Sos PenataTingkatI,III/d Staf 53 Sarjana
9 SITIASRIPAH,S.Sos PenataTingkatI,III/d Staf 52 Sarjana
10 LENNYMEDIATANTI,S.Sos PenataTingkatI,III/d Staf 39 Sarjana
Penata,III/c SarjanaMud
11 RETNODYAHW.,B.Sc Staf 54
a
12 JOKOSUSILANTO,SP Penata,III/c Staf 55 Sarjana
13 JOKOCATURSETIYONO PenataMudaTk.I,III/b Staf 55 SLTA
14 SUNARTI PenataMudaTk.I,III/b Staf 55 SLTA
PengaturMudaTk.I,II/
17 MOH.JAENI Staf 48 SLTA
b
PengaturMudaTk.I,II/
18 SUGIYANTO Staf 51 SLTA
b
Adapun pada sumber aparatur yang berasal dari aspek sarana prasarana yang dimiliki oleh
kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri ini menjadi penunjang kelancaran dari kegiatan-kegiatan
perkantoran yang juga dapat diperinci sebagai berikut:
Dengan adanya data yang terdiri dari seperti di atas maka dapat disimpulkan bahwasanya
pada kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri ini memiliki potensi yang sangat baik untuk
keberlangsungan kegiatan-kegiatan perkantoran.
Adapun pada Sumber penghasilan lain dari wilayah kecamatan Ngasem memiliki beberapa
Sumber penghasilan utama dari masyarakat di sana yakni ada beberapa yang menjadi seorang
petani baik itu petani padi dan petani palawija adapun yang lain yaitu ada pada penghasilan melalui
industri pengolahan atau juga ada yang bekerja pada perindustrian jasa.
Dan yang paling banyak dari masyarakat untuk bekerja yaitu sebagai seorang petani baik itu
dari pertanian padi maupun pertanian palawija. Sebagaimana detailnya pada tabel berikut ini:
Di dalam menganalisa sosial budaya pada kecamatan Ngasem ini pada hakekatnya sebelum
kita mengarah ke sana pengertian dari sosial budaya ini merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh
pemerintah daerah untuk dapat mengembangkan suatu kawasan sampai tercapainya pemanfaatan
sumber daya alam secara berkelanjutan dan juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sekitar. Maka dari itu sudah jelas bahwasanya fungsi dari menganalisa sosial budaya ini yaitu dapat
mengetahui bagaimana kondisi sosial dan budaya pada masyarakat yang ada di sekitar dan juga bisa
didapatkan suatu pengetahuan bagaimana atau apakah akan timbul perubahan yang terjadi akibat
adanya kegiatan sosial budaya khususnya dalam proses pembangunan yang ada. Ada beberapa data
yang didapatkan dari data BPS angka tahun 2023 yang diambil datanya pada Tahun 2022 menurut
desa atau kelurahan tentang kehamilan kelahiran pekerjaan dari masyarakat sekitar juga ada
bagaimana lingkungan hidup mereka, bagaimana adat dari pernikahan yang ada di sana, Bagaimana
keberlangsungan kehidupan komunitas yang ada pada sekitar, dan kehidupan berbangsa. Yang mana
kesemuanya itu dapat dilihat pada tabel berikut:
Ketika ada kehamilan itu ada kegiatan tingkeban maka ketika ada kelahiran ada yang
namanya brokohan. Yang mana pada dasarnya brokohan Ini adalah sebuah tradisi upacara adat jawa
untuk menyambut kelahiran dari bayi. Adapun dasar dari nama brokohan ini sendiri adalah memiliki
arti berkah, maka dari itu berasal dari namanya diharapkan seorang bayi ini dapat mendapatkan
keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Pada kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri ada beberapa desa atau kelurahan yang sebagian
besar pekerjaannya yaitu Wiwit, yakni pada desa atau kelurahan Tugurejo, Sumberejo, toyoresmi,
dan gogorante. Wiwit ini merupakan suatu upacara yang dilakukan oleh para petani biasanya yang
diselenggarakan untuk mengawali masa panen, akan tetapi Wiwit ini biasanya untuk tanaman-
tanaman yang ditanam dalam jumlah yang banyak seperti pada tanaman padi jagung dan tembakau.
Yang mana tujuannya sendiri agar mendapat berkah dan juga sebagai suatu ajang untuk berdoa
kepada Tuhan Yang Maha Esa atau kepada sang pencipta dari segala yang ada di langit dan bumi ini
lebih tertuju pada hasil hasil tanaman agar tanamannya bisa menghasilkan panen yang melimpah
serta tidak ada aral melintang Pada perjalanan ini.
Pada lingkungan hidup yang ada pada kecamatan Ngasem memiliki rata-rata desa yang
terkalkulasikan sebagai desa yang bersih. Lalu pada segi kegiatan perkawinan memiliki dua nama
acara pada masing-masing desa kelurahan itu berbeda. Akan tetapi rata-rata pada masing-masing
desa kelurahan memiliki nama kegiatan perkawinan tersebut yaitu midodareni. Yang mana
pengertiannya dari midodareni ini merupakan suatu adat pernikahan Jawa pada malam sakral
menuju puncak pernikahan. Biasanya acara tersebut berisi kegiatan pada calon mempelai pria akan
datang mengantarkan seserahan atau bingkisan kepada calon mempelai perempuan yang
dilanjutkan oleh keluarga besar yang saling mengenalkan antara satu dengan yang lainnya.
Lalu untuk yang selanjutnya yaitu ada kehidupan komunitas di sana yang ada pada desa atau
kelurahan Paron dengan nama kegiatan yaitu tasyakuran. Adapun pada kehidupan untuk
kebangsaan ada acara tasyakuran 17 Agustus pada masing-masing desa atau kelurahan yang akan
tetapi pada desa nambaan memiliki acara yang berbeda yaitu acara 17-an.