Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Hukum (SH)
Pada Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah Dan Hukum
(UIN) Alauddin Makassar
Oleh :
NIM : 10400115064
Penyusun
ii
PENGESAHAN SKRIPSI
Disahkan oleh
Dekan Fakultas Syari‟ah dan Hukum
UIN Alauddin Makassar
iii
KATA PENGANTAR
ِ ح ْي
ِم َّ ن
ِ الر َ ح
ِِ م َّ للا
ْ الر ِِ ِِ
ــــــــــــــــــم ْ ِب
س
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh
Segala puji Allah Subhana wata’ala, Rabb bagi seluruh alam semesta,
yang memberi nikmat bagi setiap manusia nikmat kesehatan, nikmat kesempatan,
dan nikmat tak kalah pentingnya nikmat keimanan yang dititipkan pada
studi Ilmu Hukum pada fakultas syariah dan hukum UIN Alauddin Makassar
perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Cukup banyak kesulitan yang penulis
temui dalam penulisan skripsi ini, tetapi Alhamdulillah dengan pertolongan Allah
SWT dan do‟a orangtua yang selalu menyertai penulis membuat penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
dan ibunda Mardiara, S.km atas do‟a, dukungan, cinta dan kasih yang tak pernah
iv
putus diberikan yang tidak mampu penulis membalasnya hingga kapanpun. Tak
Baharuddin) yang tidak dapat dipungkiri bahwa mereka adalah bagian dari
Jayadi., S.H., M.H selaku dosen pembimbing I dan Bapak Muhammad Anis.,
S.Ag., M.H selaku pembimbing II atas segala arahan, petunjuk, motivasi, dan
dosen penguji dalam ujian skripsi ini yakni Bapak Dr. Hamsir., S.H.,M.H selaku
penguji I dan Bapak Ashabul Kahfi., S.H., M.H selaku penguji II.
sahabat, dan rekan-rekan yang telah memberi motivasi, nasihat , saran dan kritik
1. Bapak Prof. Drs. Hamdan Juhannis M.A, Ph.D Selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar beserta Wakil Rektor I, II, III, dan IV
2. Bapak Dr. Muammar Muhammad Bakry, Lc, M.Ag. selaku Dekan Fakultas
v
3. Bapak Dr. Rahman Syamsuddun, S.H., M.H. selaku Ketua Jurusan Ilmu
4. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh Staf Akademik dan pegawai Fakultas
5. Keluarga besar VON15 Angkatan 2015 Ilmu hukum terimkasih atas motivasi
menciptakan kenangan.
9. Sahabat-sahabat penulis Hajrahwati Gama S.H, Hilmia S.H, Nur Aima S.H
tim menyusun yang tiada henti memberi motivasi dan dukungannya yang
sangat besar hingga akhir penulisan skripsi ini. Tim yang tiada henti
meluangkan waktunya untuk penulis serta cinta dan kasih yang diberikan
yang tidak bisa penulis sampaikan karena telah tersimpan dan terpatri dalam
hati penulis.
10. Sahabat-sahabat penting yang juga penulis sudah anggap sebagai saudara
Mardianto S.H, Harry Adhaq S.H, Nur Zaldi S.H, Syahrifal Alqadri S.H,
Ahmad Maulana S.H, Dedy Aswandi S.H, Ayyub Rijali Alang S.H, Janwar
S.H, Tuffatul Abarar Al Amanah S.H, Azman S.H, Alvi Anggriani S.H,
vi
Muhammad Nabhan, terimakasih karena selalu ada dan bertahan disamping
penulis juga kepada Ahmad Syauki, Ari Haryadi, Andi Perkasa yang telah
12. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa
Dengan penuh kerendahan hati penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini
masih sangat jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kritik dan saran yang bersifat
vii
DAFTAR ISI
viii
4. Bahaya yang di timbulkan bagi pemakai narkoba ......................................31
5. Faktor penyebab penggunaan narkoba ........................................................32
BAB III ...........................................................................................................................34
A. Jenis dan Lokasi Penelitian ................................................................................34
B. Pendekatan Penelitian ........................................................................................35
C. Sumber Data ........................................................................................................35
D. Metode Pengumpulan Data.................................................................................36
E. Instrumen Penelitian ...........................................................................................37
F. Teknik Pengolahan dan Analisis data ................................................................37
BAB IV............................................................................................................................38
A. Gambaran Umum BNN Kab.Polewali Mandar ..................................................38
B. Peran BNN Dalam Pemberantasan Narkoba Di Polewali Mandar ...................42
C. Tingkat Pengguna Narkoba di wilayah BNNK Polewali Mandar ..................52
BAB V .............................................................................................................................54
A. Kesimpulan ..........................................................................................................54
B. Saran ...................................................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................56
A. Sumber Buku ......................................................................................................56
B. Peraturan Perundang-undangan ......................................................................59
C. Jurnal ..................................................................................................................59
D. Internet................................................................................................................59
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................................60
LAMPIRAN
ix
ABSTRAK
Nama : Muhamad Jihad Baharuddin
Nim : 10400115064
Judul : Peranan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam Mencegah
dan Menanggulangi Peredaran Narkoba Di Kab. Polewali Mandar
Pokok masalah yang penulis angkat pada skripsi ini dilatarbelakangi oleh
Peredaran narkotika di Indonesia yang terus cenderung meningkat terkhusus di
kabupeten atau kota dimana hal ini merupakan ancaman yang serius terhadap
kelangsungan hidup dan masa depan pelakunya juga sangat membahayakan bagi
kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara. Kemudian dirumuskan dalam
beberapa sub masalah yaitu : 1. Bagaimana peran Badan Nasional Narkotika
(BNN) dalam mencegah dan menanggulangi peredaran narkoba di kab. Polewali
mandar?, 2. Bagaimanakah tingkat peredaran narkoba di Kabupaten Polewali
Mandar?.
x
BAB I
PENDAHULUAN
sendiri sudah merupakan tren serta gaya hidup bagi sebagian banyak masyarakat.
kehidupan manusia, baik fisik, biologik, psikologik, dan sosial. Dampak dari
Narkotika Nasional yang dibentuk pada tahun 1999 dengan pertimbangan bahwa
lembaga itu sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan perkembangan
keadaan. Pembentukan BNN sendiri berdasarkan atas landasan hukum yang telah
1
Rina Heningsih Gustina Tampubolon, Peranan Badan Narkotika Nasional (BNN)
DalamPenanggulangan Narkoba Di Kota Samarinda, Universitas Mulawarman, 2015, Diakses
pada tanggal 15 juli 2019 jam 19:54 wita.
2
BNN. Pencegahan Penyalahgunaan narkoba. (Jakarta:2009) hal.06
Mendengar kata narkotika di ucapkan, seringkali memberikan bayangan
yang negatif tentang dampak yang tidak diinginkan, hal ini dikarenakan narkotika
Narkotika merupakan bagian dari narkoba, yaitu segolongan obat, bahan atau zat
yang apabila masuk ke dalam tubuh akan berpengaruh terutama pada jalannya
kesadaran, pikiran, perasaan, dan perilaku pemakainya. Ada lima faktor utama
penyebab seorang rawan terhadap narkotika atau kecanduan terhadap hal-hal lain.
Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi
3
Ey tri lak sono, Upaya Penanggulanagn Peredaran dan Penyalahgunaan Narkotika di
Wilayah Pedesaan, Universitas Brawijaya, 2015, diakses pada tanggal 15 juli 2019 jam 19:56
wita.
2
mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka
dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik
dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka
yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang
yang beruntung.” (Qs. Al A‟raf [7]: 157). Setiap yang khobaits terlarang dengan
ayat ini. Di antara makna khobaits adalah yang memberikan efek negative, seperti
narkoba.
mati, maka dia di neraka Jahannam dalam keadaan menjatuhkan diri di (gunung
dalam) neraka itu, kekal selama lamanya. Barangsiapa yang sengaja menenggak
racun hingga mati maka racun itu tetap ditangannya dan dia menenggaknya di
dalam neraka Jahannam dalam keadaan kekal selama lamanya. Dan barangsiapa
yang membunuh dirinya dengan besi, maka besi itu akan ada ditangannya dan dia
3
Hadits ini menunjukkan akan ancaman yang amat keras bagi orang yang
kebinasaan karena narkoba hampir sama halnya dengan racun. Sehingga hadits ini
Seperti halnya didalam rana negara kita sendiri yaitu Negara Indonesia ,
hukum itu dirumuskan kedalam beberapa unsur-unsur serta beberapa ciri-ciri yang
terkandung didalamya.4
baik dari sisi etnis, dari sisi kultur dan terlebih lagi dari sisi agama atau
kepercayaan.5 Hukum yang dianut oleh Indonesia adalah hukum pidana, hukum
pidana adalah hukum yang mengatur teentang bagaiaman suatu perbuatan yang
kepada pelaku.6
Salah satu penerapan hukum pidana di Indonesia yaitu hukum yang diatur
diluar KUHP atau hukum yang memiliki Undang-undang tersendiri atau khusus
4
Rahman Syamsddin dan ismail Aris, Merajut Hukum di Indonesia (Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2014), h.2.
5
Jayadi, Ahkam. "MEMBUKA TABIR KESADARAN HUKUM." Jurisprudentie:
Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum 4.2 (2017): 11-23.
6
Bambang Waluyo, Pidan dan Pemidanaan (Jakarta:Sinar Grafika, 2004), h.5.
4
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat berbahaya. Selain
Psikotropika, dan Zat adiktif. Semua istilah ini mengacu pada kelompok senyawa
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tahun 2009). Di satu sisi narkotika merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di
penggunaan narkotika tanpa izin. Keadaan yang demikian ini dalam tataran
kepentingan pengobatan dan ilmu pengetahuan. Akan tetapi jauh dari pada itu,
dijadikan ajang bisnis yang menjanjikan dan berkembang pesat, yang mana
kegiatan ini berimbas pada rusaknya fisik maupun psikis mental pemakai
7
Juliana lisa Fr dan Negah Sutrianah W, Narkoba Psikotropika dan Gangguan Jiwa, (cet,
1 Yogyakarta: Nuha Medika, 2013), h.1-3
5
Pada tahun 2015, Sulawesi Barat menempati ranking ke 16 dari 34
1,90%. Angka ini sangat jauh dari tahun 2008 yang hanya menempati urutan ke
penyalahgunaan narkoba dan serta jumlah narkoba yang beredar di Sulawesi Barat
narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Tentu saja masalah
ini dapat membuat orang tua, organisasi masyarakat, dan pemerintah khawatir.
Hal ini merupakan suatu ancaman yang serius bukan saja terhadap kelangsungan
hidup dan masa depan pelaku penyalahgunaan narkoba itu sendiri, akan tetapi
juga sangat membahayakan bagi kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara. Oleh
6
Badan Narkotika Nasional adalah sebuah lembaga pemerintahan non
dibuatlah Inpres RI No.12 tahun 2011 tentang Pelaksanaan Kebijakan dan Strategi
Narkoba tahun 2011-2015. Instruksi ini pun dibuat dalam upaya untuk lebih
diperlukan adanya peranan orang tua sebagai sosok teladan, peran pendidik untuk
selalu mengenal figure anak didiknya secara mendalam, peran masyarakat yang
selalu memiliki rasa tanggung jawab untuk berperan aktif dan berupaya
ancaman yang serius bukan hanya terhadap kelangsungan hidup dan masa depan
7
pelakunya tetapi juga sangat membahayakan bagi kehidupan masyarakat, bangsa
dan Negara.8
dan dapat mencegah peredaran Narkoba, maka Badan Narkotika Nasioanal juga
narkotika yang dimana Badan Narkotika Nasional (BNN) memiliki peran penting
dengan Kepolisian, Institusi penerima wajib lapor (IPWL) yang difasilitasi oleh
untuk mengetahui sejauh mana peranan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam
Mandar.
1.Fokus Penelitian
8
Rudi Anto, Peranan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam penegakan hukum
terhdap tindak pidana narkotika, Universitas Muhammadia Surakarta, 2010 diakses pada tanggal
16 juli 2019 jam 20:00 wita.
9
Rasdiana, “Jurisprudentie Volume 5, No 2 (20180”, Efektifias Pelaksanaan
Rehabilitasi Medis Terhadap Pecandu dan Korban Penyalahgunaan Narkotika di Provinsi
Gorontalo, http:// Journal.uin.-alauddin.ac.id/index.php/Jurispudentie, diakses pada tanggal 17 juli
2019 jam 16:16 wita.
8
Skripsi ini berjudul “Peranan Badan Narkotika Nasional (BNN) Dalam
Adapun fokus penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana penerapan
2. Deskripsi Fokus
sistem
9
meliputi pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan
rehabilitasi.
C. Rumusan Masalah
D. Kajian Pustaka
pokok yang akan diuji dengan beberapa teori yang ada dalam literatur UU yang
digunakan.
10
1. Buku yang berjudul Narkoba ancaman generasi mudah. Penulis M.Amir P.
Ali dan Imran Daus, didalam buku ini dibahas tentang bagimana Narkoba
Mandar.
1. Tujuan Penelitian
2.Kegunaan Penelitian
11
Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat menghasilkan
a. Manfaat Teroritis
pengetahuan hukum dalam bidang hukum pidana. Hasil penelitian ini dapat
penelitian bidang yang sama serta masukan bagi pihak yang berkepentingan
b. Manfaat Praktis
peredaran Narkoba.
3) Dapat dijadikan pedoman bagi para pihak atau peneliti lain yang ingin
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
12
Pengertian Sistem Hukum Sistem Hukum berasal dari dua kata yaitu
„sistem‟ dan „hukum‟. Yang keduanya dapat berdiri sendiri dan memiliki arti
tersendiri. Sistem berasal dari bahasa Latin systema dan bahasa Yunani systema
Sedangkan hukum tidak dapat diartikan secara pasti seperti halnya ilmu eksak,
karena dalam ilmu hukum, hukum itu sangat kompleks dan terdapat berbagai
sudut pandang serta berbeda-beda pula masalah yang akan dikaji. Sehingga, setiap
tugasnya.
dan larangan ) yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan karena itu harus
terdiri dari norma dan sanksi, dengan tujuan mewujudkan ketertiban dalam
pergaulan manusia.
yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, dan yang pelanggaran
13
( J.C.T. Simorangkir, S.H. dan Woerjono Sastropranoto, S.H) Dari
peraturan yang bersifat memaksa dan mengikat seseorang agar tercipta kehidupan
yang serasi dan selaras dengan norma yang berlaku di masyarakat. Sehingga,
memaksa demi terciptanya kehidupan yang serasi dan selaras dengan norma.
Hukum Adat, Hukum Agama khususnya Hukum Syariah Islam, serta tidak
dipikiran kita pasti adalah negara-negara yang terletak di Benua Eropa. Namun,
ternyata meski berada dalam Benua Asia, Bangsa Indonesia juga menganut sistem
hukum Eropa Kontinental sebagai salah satu sistem hukumnya. Hal tersebut
350 tahun yang tidak lain Belanda merupakan salah satu pendukung utama sistem
selaras dengan sistem hukum Belanda. Sehingga, secara mutatis mutandis sistem
14
masyarakat golongan pribumi asli. Sehingga, pada masa penjajahan Belanda di
melakukan kodifikasi dan unifikasi. Meskipun Hukum Adat tetap diakui, tetapi
Sistem hukum di Indonesia dewasa ini adalah sistem hukum yang unik, sistem
internasional. Namun, pada masa-masa seperti sekarang ini banyak kalangan yang
merokok. Jika dianalogikan, orang sakit karena merokok justru tidak pernah mau
mengakui jika sakitnya karena rokok. “Kalau perokok, datang ke dokter, akan
selalu bilang, saya sakit. Tapi pasti tidak mau mengaku karena rokok, karena ingin
jaksa dan hakim yang tidak pernah mengakui institusinya salah. Setiap kali ada
kasus, mereka selalu menunjuk itu ulah oknum. “Harusnya mereka mengakui
15
supaya tidak mengulangi. Jangan seperti perokok yang tidak mau mengaku
merokok,”
Untuk mengetahui lebih mendalam lagi, kita perlu mempelajari apa yang
menjadi unsur-unsur pokok sistem hukum itu. Para ahli memiliki pendapat
sendiri-sendiri mengenai sistem hukum. Namun, pada kesempatan kali ini kita
1. Pengertian Peranan
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
Apabila seseorang itu melaksanakan hak dan kewajiban yang sesuai dengan
ini sangat berarti dalam menentukan apa yang diperbuat bagi masyarakat serta
kesempatan apa yang diberikan oleh masyarakat kepadanya. Sehingga dari itu
peranan sangat penting karena mengatur perilaku seseorang. Peranan juga diatur
oleh norma-norma.
a. Soerjono Soekanto
16
Peran merupakan suatu bentuk konsep tentang perihal apa yang dapat
dilakukan oleh individu yang merupakan bagian penting bagi struktur sosial
Nasional (BNN).
negara dengan wilayah kerja meliputi seluruh wilayah Negara Republik Indonesia
Narkotika Nasional (BNN) dipimpin oleh seorang kepala dan dibantu oelh
10
Sorjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, ( Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada
2002), h.243
17
a. Menyusun dan melaksakan kebijakan nasional mengenai pencegahan dan
narkotika.
masyarakat.
narkotika.
persekuro narkotika.
18
j. Membuat laporan tahunan mengenai pelaksanaan tugas dan wewenang. 11
psikotropika, dan prekurso serta bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk
prosedur P4GN.
bidang P4GN.
11
Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang narkotika, Bab XI Pasal 64.
19
h. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi di
lingkungan BNN.
masyarakat.
medis dan rehabilitasi sosial pecandu narkotika dan psikotropika serta bahan
adiktif lainnya.
bidang P4GN.
di lingkungan BNN.
20
r. Pelaksanaan koordinasi pengawasan fungsional instansi
bahan adiktif lainnya, kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol.
prekursor serta bahan adiktif lainnya, kecuali bahan adiktif tembakau dan alkohol.
1. Pengertian Pencegahan
12
http://www.gresnews.com/beritatips/101739/=tugas-dan-fungsi-badan-narkotika-
nasional/.
21
Menurut kamus besar bahasa Indonesia tahun 2007, pencegahan adalah
proses, cara, tindakan mencegah atau tindakan menahan agar sesuatu tidak terjadi.
perilaku.
2. Bentuk-bentuk Pencegahan
rencana aksi nasional yang akan dilakukan dalam kategori bidang pencegahan,
diantaranya:
tentang P4GN kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara, prajurit TNI, dan Angota
adiktif (PIE NAPZA) di lima wilayah rawan dan rentan narkotika dan persekuro
narkotika.13
1. Pengertian Penanggulangan
“pe” dan diakri kata “an” sehingga menjadi “penanggulangan” yang berarti
2. Bentuk-bentuk Penanggulangan
13
http://setkab.go.id/inilah-rencana-aksi-nasional-pencegahan-dan-pemberantasan-
narkotika-2018-2019/
22
Adapun bentuk penanggulangan yang dilakukan BNN dalam
a. Upaya Premitif
Sehingga akan tercipta suatu kondisi kesadaran kewaspadaan dan bebas dari
b. Upaya Preventif
c. Upaya Refresif
Upaya refrensif adalah sebuah upaya yang dilakukan oleh BNN pada saat
penyembuhan (treatment), dan cara ini dilakukan oleh tenaga medis yang yang
1. Pengertian Narkoba
merupakan salah satu jenis obat penghilang rasa sakit yang sering
14
Kamus Besar Bahasa Indonesia
23
disalahgunakann oleh manusia. Narkoba awalnya digunakan untuk obat bius saat
yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan
untuk penyakit tentetu. Namun kini persepsi itu disalah artikan akibat pemakaian
Narkotika adalah zat atau obat yang bersa dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan
Menurut Jackobus, Narkotika adalah zat atau obat yang berasa dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat
2. Penggolongan Narkoba
15
Setiyawati, dkk, Bahaya Narkoba (ruang lingkup narkoba), (Surakarta : PT.Tirta Asih
Jaya, 2015, jilid 1), .h. 2-5.
24
a. Narkotika Golongan I
ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia
golongan I adalah Narkotika yang paling berbahaya, daya adiktif yang sangat
sommineferum, opium mentah, opium masak seperti candu, jicing dan jicingko,
tanaman koka, daun koka, kokain mentah, kokaina dan tanaman ganja.
b. Narkotika Golongan II
dan dapat dapat digunakan dalam terapi dan atau tujuan pengembangan ilmu
Narkotika golongan II adalah Narkotika yang memiliki daya adiktif kuat tetapi
dan lainnya.
25
c. Narkotika Golongan III
dan atau tujuan pengembangan ilmu pengtahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan.
3. Jenis-jenis Narkoba
a. Heroin
melalui asetilasi. Pertama-tama disintesa dari morvin pada tahun 1874. Heroin
murni adalah serbuk putih dengan rasa pahit. Bentuk kristal putihnya umumnya
berbeda warna, dari putih hingga coklat tua, disebabkan oleh kotoran-kotoran
yang tertiggal dari proses pembuatan atau hadirnya zat zat tambahan seperti
16
Setiyawati, dkk, Bahaya Narkoba (penggolongan dan jenis narkoba), (Surakarta :
PT.Tirta Asih Jaya, 2015, jilid 5), .h. 3-7.
26
b. Ganja
Nama lain ganja yaitu Canabis Sativa, Marihuana atau Mariyuana dikenal di
Amerika Utara dan Selatan. Di indonesia tanaman ganja dapat tumbuh dengan
subur terutama di daerah Aceh dan Sumatra Utara. Ganja termasuk tanaman perdu
yang mempunyai ketinggian antara 1,5 m sampai 2,5 m. Daun ganja mempunyai
tangkai dan jumalah helai daunnya selalu ganjil antara 5-7, dan 9 helai daunnya
ganjamengandun zat THC yaitu suatu zat sebagai elemen aktif yang yang oleh
para ahli di anggap sebagai hallucinogenio subtance atau zat faktore penyebab
terjadinya halusinasi. Kadar zat THC tertinggi terdapat pada bunga ganja yang
mulai mekar.
Ganja adalah tumbuhan budaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena
piparokok.
c. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang bersal dari tanaman atau bukan tanaman
27
menyenangakan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau
d. Morfin
Istilah morfin bersal dari bahasa yunani morpheus yang artinya dewa mimpi
yang dipuja-puja. Nama ini cocok dengan pecandu morfin, karena merasa fly di
awang-awang.
Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif
utama yang ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem syaraf
pusat untuk menghilangkan rasa sakit. Morfintidak berbau, rasa pahit dan
berwarna gelap semakin tua. Cara pemakainnya disuntikkan secara intra di bawah
Morfin bekerja langsung pada sistem syaraf pusat untuk menghilangkan rasa
sakit. Efek samping morfin, antara lain penurunan kesadaran, euforia, rasa kantuk,
lesu, dan penglihatan kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar, merangsang
keringanan dan kebugaran yang berkembang menjadi hasrat kuat untuk terus
e. Kokain
28
Kokain merupakan alkaloid yang didapat dari tanaman Erytroxylon coca,
yang berasal dari Amerika Selatan, daun dari tanaman ini biasanya dikunyah
sebagai suatu narkotika, bersam dengan morfi dan heroin karena efek adiktif.
Nama jalanan disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, salju, putih.
beberapa bagian berbarislurus diatas permukaan kaca dan benda yang mempunyai
tembusanya dinding antara kedua cuping hidung. Pemkaian kokain dalam jumlah
sedikit pun dapat mengaktifkan area otak yang terkait dengan kecanduan hingga
lebih dari lima hari. Otak seolah-olah otomatis tetap ingat dengan zat tersebut.
tikus. Obat haram ini dapat mengubah hubungan-hubungan listrik saraf yang
mengingat zat tersebut. Kenikmatan akibat zat ini mungkin hanya dirasakan
selama dua jam, tapi keinginan untuk menggunkannya kembali dapat bertahan
f. Amfetamin
Amfetamin adalah D-pseudo epinefrin yang pertam kali disintesis pada tahun
1887 dan dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang sumbatan hiddung. Berupa
29
bubuk warna putih dan keabu-abuan. Cara penggunaan dalam bentuk pil
foil dan asapnya dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan memakai botol kaca
waktu lama bisa menyebabkan risiko ketagihan. Pengguna obat adiktif ini
energi besar selama beberapa jam. Namun setelah itu, ia tampak lesu disertai stres
Kecanduan obat aditif ini juga meyebabkan degup jantung mengencang dan
g. Alkohol
Merupakan suatu zat yang paling sering disalah gunakan manusia. Alkohol
diperoleh atas peragian atau fermentasi madu, gula, sari buah atu umbi-umbian.
Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol 15% tetapi dengan proses
penyulingan dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai
100%. Kadar alkohol dalam darah maksimun dicapai 30-90 menit. Setelah
diserap, alkohol atau etanol disebarluaskan keseluruh jaringan dan cairan tubuh.
Dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia,
h. Opium
30
Opium adalah jenis narkotika yang paling berbahaya. Dikonsumsi dengan
cara ditelan lansung atau diminum bersama teh, kopi, atau dihisap bersama rokok.
Opium merupakan sumber utama daari narkotika alam. Opium adalah getah
berwarna putih seperti susu yang keluar dari kotak biji tanaman papaver
berdiri menjulang keatas keluar dari rumpun pohonnya, bunga berwarna merah,
putih, ungu dan buahnya berbentuk bulat telur jika buah yang bulat telur itu
terkena torehan akan mengeluarkan getah putih. Getah berwarna putih kemudian
membeku. Getah yang tadinya berwarna putih setelah mengering berganti warna
menjadi hitam coklat. Getah itu dikumpulkan lalu diolah menjadi candu mentah
atau candu kasar. Dalam proses perkembangannya opium menjadi tiga bagian
a. Menyebabkan otak serta syaraf dipaksa untuk bekerja diluar dari kempuan
pengotoran darah oleh zat zat yang memiliki efek yang keras, sehingga
c. Sistem pernafasan tidak akan berfungsi dan bekerja dengan baik sehingga
17
Juli Lisa Fr dan Negah Sutrisnah W, Narkoba Psikotropika da Gangguan Jiwa, (Cet.1;
Yogyakarta: Nuha Medika, 2013), h. 22.
31
d. Penggunaan yang berlebihan dari dosis yang dapat ditahan oleh tubuh akan
teman.18
masalah sosial, masalah sosial pada dasarnya tidak bisa dipisahkan dari dalam
a. Faktor individu
32
faktor penyebab kepribadian dan faktor konstitusi. Dalam faktor individu ada
1. Adanya keinginan yang besar untuk selalu mencoba, dengan tanpa sadar
ditimbulkan.
hidup.
7. Tidak dapat menolak dan tidak dapat berkata tidak terhadap narkoba.
b. Faktor Lingkungan
1. Lingkungan keluarga.
Adanya hubungan yang retak antara ayah dan ibu,komunikasi yang kurang
terjaga dan efektif antara orang tua dan anak, dan kurangya rasa hormat anatara
2. Lingkungan sekolah
Sekokolah yang kurang disiplin, jarak yang dekat antara sekolah dan tempat
33
melakukan suatu pengembangan bakat secara kreatif dan fositif, serta adanya
Adanya suatu kebutuhan akan adanya teman sebaya mendorong remaja untuk
narkoba merupakan suatu hal yang penting bagi remaja tersebut, hal tersebut
dilakukan agar dapat diterimah dalam suatu kelompok tertentu sehingga dianggap
sebagai orang yang dwasa, hingga teman bergaul memberikan pengaruh yang
sangat buruk.19
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis disini adalah field research atau biasa
disebut penelitian kualitatif. dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu
19
Drs. H Sudirman Sommeng, Psikologi Sosial, (Alauddin University Press, 2014),
h.231.
34
dengan cara memperoleh dan mengumpulkan data yang mempunyaik kaitan
dengan materi yang akan diselesaikan dalam skripsi ini. Dan penelitian
keputusan pengadilan, teori hukum, dan dapat berupa pendapat para sarjana. Dan
penelitian.
2. Lokasi Penelitian
seberapa besar usaha Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam mencegah dan
B. Pendekatan Penelitian
Normatif Empiris, hal tersebut dilakukan dengan cara menelah peraturan dalm
terdapat Pasal yang mengatur tentang “Ketentuan Pidana” dalam Pasal tersebut
C. Sumber Data
35
Sumber data yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah data primer
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dengan cara
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang berupa referensi yang sesuai dengan
1. Wawancara adalah proses tanya jawab yang dilakukan dengan pihak yang
20
Soryono dan Mekar Dwi Anggraeni, Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Dalam Bidang Kesehatan, (Yogyakarta Nuhamedika, 2016), h.61.
36
3. Dokumentasi asalah sebuah pengumpulan, pengolahan dan penyimpanan
E. Instrumen Penelitian
1. Observasi
yang diisi dalam kertas kuesioner ini di isis berdasarkan hasil dari observasi
lapagan.
2. Wawancara
melakukan wawancara.
Kedua alat berfungsi untuk momotret serta merekam segala bentuk aktifitas
21
Dr. Syamsuddin AB, S.Ag, M.pd, Paradigma Metode Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif, (Shopia, 2016), h.65.
37
1. Reduksi Data merupakan proses dimana mengubah data kedalam pola,
focus
cara memasukan data dalam bentuk apa yang diinginkan seperi memberikan
Analisis data yang digunakan yaitu analisis data kualitatif. Hasilnya dapat
disajikan secara dekriptif yang artinya merupan penelitian ini dideskriftikan dalam
bentuk penjelasan dan uraian kalimat yang mudah di pahami serta dibaca dalam
menarik kesimpulan.
BAB IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan
38
Badan Narkotika Kabupaten Polewali Mandar merupakan BNNK pertama
dan satu-satunya yang ada di Provinsi Sulawesi Barat yang beralamat di JL.
Sarana dan prasarana yang ada di BNNK berupa 1 gedung kantor yang merupakan
ruangan klinik pratama Tipalayo, dan 1 ruang tahanan. Adapun personil BNNK
Polman berjumlah 27 orangyang terdiri dari 8 orang PNS, 3 Polri dan 16 TKK
Instansi Vertikal dari Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagaimana diatur dalam
Pasal 5 huruf (j) Junto Pasal 31 Peraturan Presiden RI No. 23 Tahun 2010
telah mengatur bahwa Instansi Vertikal BNN adalah Pelaksana Tugas, Fungsi dan
fungsi dan wewenang BNN belum bisa terlaksana di daerah Kabupaten secara
BNN langsung, dan kepala BNNK diangkat dan dilantik oleh Kepala
tahun 2007 tentang Badan Narkotika Nasional, Badan Narkotika Propinsi, dan
39
terdapat perbaikan atau penguatan yang cukup signifikan terhadap kelembagaan
dengan wilayah kerja meliputi seluruh wilayah negara Republik Indonesia. BNN
kewenangannya masing-masing.
40
a. pelaksanaan kebijakan teknis P4GN di bidang pencegahan, pemberdayaan
lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol dalam wilayah
Kabupaten/Kota;
a. Kepala;
c. Seksi Pencegahan;
e. Seksi Pemberantasan
41
swasta dalam melaksanakan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan
1. Upaya BNN
Selama berdiri sendiri BNN Kab. Polman telah melakukan beberapa uapaya
a. Sosialisasi
daerah maupuu dengan cara langsung ataupun melalui media seperti Salah satu
narkoba pada tanggal 16 maret 2019 yang dihadiri 30 siswa/siswi PMR MAN 2
Polman. Dimana salah satu pematerinya yaitu personil Seksi Berantas BNNK
Polman Bripka Syaifuddin Syam, SH.,MH yang juga sebagai penyidik BNN,
a. Radio
42
sosialisasi yang dilakukan instansinya tidak cukup hanya dengan tatap muka
b. TV
Selain radio, BNNK Polman kerap melakukan sosialisasi bahaya tindak pidana
c. Media cetak
Media cetak juga menjadi salah satu alternatif BNNK untuk melakukan
d. Sosial media
sosialisasi masalah narkoba. Saat ini media sosial menjadi wadah paling mudah
narkoba.
a. Tokoh agama
memberantas narkoba. Salah satu contohnya tokoh agama dapat memberi ceramah
b. Tokoh pendidikan
43
disekolah untuk mencegah terjadinya peredaran narkoba dilingkup pendidikan.
Selain itu BNNK juga telah membentuk suatu wadah yakni Pusat Informasi dan
dengan fungsi wadah ini mampu memberi bimbingan kepada para remaja
c. TNI
Jika Polri dan BNN lebih pada penegakan pelanggaran hukum melalui alat
bukti, TNI lebih menempatkan pelaku narkoba, khususnya bandar sebagai musuh
negara. "Pemberantasan dikaitkan dengan tugas TNI, maka bandar narkotika itu
tidak pada posisi melanggar hukum, tapi musuh negara. Ancaman terhadap
negara," ungkapnya. Tidak hanya itu, Bintara Bina Desa atau Babinsa yang
d. Polri
Peran dan fungsi Polri dalam pencegahan narkoba tidak hanya dititik beratkan
(supply), selama permintaan itu masih ada,persediaan akan selalu ada, dan apabila
pasarnya. Dalam konsep penegakan hukum oleh Polri tentunya tidak terlepas dari
44
terwujudnya keamanan dan ketertiban masyarakat. Seperti tercantum dalam UU
e. Masyarakat
tidak ada satu sistem atau kelompok pun yang bisa memberantas dan mencegah
dengan partisipasi aktif dari masyarakat baik secara individu maupun kelompok
narkoba
f. Mahasiswa
45
Tahun 2018
Tabel I:
pelaksanaan peserta
narkoba untuk
mewujudkan generasi
46
dilingkungan masyarakat kel. kelurahan,
Takkatidung staf
puskesmas,
masyarakat
dilembaga
permasyarakatan
pada kelompok
masyarakat
radio daerah/local
47
Garda Mencegah dari M. Yamin
(GMDM) Provinsi
Sulbar
Tahun 2019
Tabel II:
pelaksanaan peserta
DP2KBP3A
Matakali
Tinambung
48
Sosialisasi P4GN pada SMK YPPP Pelajar 12 juli 290 org
pelajar Wonomulyo
Agama
Lilianto Instansi
Pemerintah
Rappang
Barat
kanusuang
Dari tabel I dan tabel II dapat dilihat bahwa seja berdiri BNNK Polewali
2. Capaian BNN
1) Bidang Pemberantasan
49
Tabel III
pada tahun 2018 jumlah serbuk sabu yang didapatkan jauh lebih
berbanding 1, akan tetapi total tersangka antara tahun 2018 dan 2019
jumlahnya sebanding.
2) Seksi Rehabilitasi
Jumlah Layanan
Tabel IV:
BNNP
21 Orang 16 Orang
Januari-oktober 2019
Tabel V:
50
Target Terealisasi
29 0rang 35 orang
b. TAT
TAT ini adalah singkatan dari Tim Assesment Terpadu, dimana terdiri dari
Tabel VI:
38 orang 25 orang
Tabel VII:
Target Realisasi
46 orang 33 orang
51
b. Alat untuk meninda lanjuti sudah lengkap
d. Rehabilitasi
e. Pegawai BNN
pencegahan narkoba
berdasarkan survey BNNK di seluruh kecamatan dan masuk dalam zona merah
yakni:
a. Kecamatan Tinambung
b. Kecamatan Campalagian
c. Kecamatan Wono
d. Kecamatan Polman
52
Hasil survei nasional yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNNK)
persen dari total penduduk Indonesia 3,376,115 orang pada kelompok usia 10 –
59 tahun.
narkoba atau rata-rata 32 orang setiap hari. "Untuk di Sulawesi Barat sendiri,
kepada berbagai kalangan,"Tak hanya itu, BNNK juga telah membentuk 3,733
53
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Sosialisasi
54
c. Membentuk TIM Pengawas disetiap daerah
Hampir disetiap daerah terdapat ada yang ditugaskan untuk mengawasi gerak-
peredaran narkoba lainnya. Selain di didaerah, para pengawas ini juga ada
Hasil survei nasional yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNNK)
persen dari total penduduk Indonesia 3,376,115 orang pada kelompok usia 10 – 59
tahun.
atau rata-rata 32 orang setiap hari. "Untuk di Sulawesi Barat sendiri, angka
B. Saran
dikarenakan dalam BNNK hanya ada 1 Penyuluh senior yang ahli dalam
55
DAFTAR PUSTAKA
A. Sumber Buku
Mengobati.Jakarta.2007
Narkoba.2009
2014.
56
Dr. Syamsuddin AB, S.Ag, M.pd, Paradigma Metode Penelitian Kualitatif dan
Jonaedi Efendi, dkk, Metode Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, Depok:
Setiyawati, dkk, Bahaya Narkoba (ruang lingkup narkoba) jilid 1, Surakarta: Pt.
Arief, Barda Nawawi., Kapita Selekta Hukum Pidana Cetakan ke-3,PT Citra
Dkk., Taufik Makaro., Tindak Pidana Narkotika, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003
57
Kaligis, O.C dan Associates., Narkoba dan Peradilannya Di Indonesia reformasi
Kansil,C.S.T., Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Balai Pustaka,
Rahardjo, Satjipto., Ilmu Hukum Cetakan ketujuh, Citra Adya Bakti, Semarang,
2010
Rahmah, A. dan Amiruddin., Kapita Selekta Hukum Pidana, Mitra Wicana Media,
Jakarta, 2015
Renggong, Ruslan., Hukum Pidana Khusus, Kharisma Putra Utama, Jakarta, 2016
Jember, 2003
Sholehuddin, M., Sistem Sanksi Dalam Hukum Pidana Ide Dasar Double track
Universitas Sumatera Utara 122 Siswanto, H., Politik Hukum Dalam Undang-
2012
Subagyo, P. Joko., Metode penelitian Dalam Teori Dan Praktik, Rineka Cipta,
58
Soryono dan Mekar Dwi Angraeni, Metodologi Penelitian Kualitatif dan
2002.
B. Peraturan Perundang-undangan
C. Jurnal
Muhammadia, 2015.
Rudi Anto, Peranan Badan Narkkotika Nasional (BNN) dalam Penegakan Hukum
2010.
alauddin.c.id/index.pnp/jurisprudentie
D. Internet
59
Jayadi, Ahkam. "MEMBUKA TABIR KESADARAN HUKUM." Jurisprudentie:
Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum 4.2 (2017): 11-23.
http://www.gresnews.com/beritatips/101739/=tugas-dan-fungsi-badan-narkotika-
nasional/
http://setkab.go.id/inilah-rencana-aksi-nasional-pencegaha-dan-pemberantasan-
narkotika-2018-2019/
Pertama dari empat bersaudara dari pasangan Ayah Baharuddin dan Ibu
Negeri 021 Tammangalle dan selesai tahun 2009. Pemuda yang akrab disapa
Pesantren Modern Al-Ikhlas Polewali mandar pada tahun 2009 hingga 2012
60
dan melanjutkan Pendidikan di SMAN 2 Majene pada tahun 2012 hingga
Islam Negeri Alauddin Makassar pada Fakultas Syari‟ah dan Hukum dengan
61
LAMPIRAN
2
3
4
5
6