Skripsi
Oleh:
ANDI IKRAM DARWIS
NIM: 30300116040
2020
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NIM: : 30300116040
Penyusun
NIM: 30300116040
i
PENGESAHAN SKRIPSI
DEWAN PENGUJI
Ketua : (………………)
Sekertaris : (………………)
ii
KATA PENGANTAR
iii
Dr. Darussalam, M.Ag, Prof. Dr. Kamaluddin Abunawas, M.Ag, selaku Wakil
Rektor I, II, III dan IV yang telah memimpin UIN Alauddin Makassar yang
menjadi tempat penulis memperoleh ilmu, baik dari akademik maupun
ekstrakurikuler.
Ucapan terima kasih penulis juga ucapkan kepada Bapak Dr. H. Aan
Parhani, Lc. M.Ag. dan Bapak Yusran, S.Th.I., M.Hum., selaku ketua prodi Ilmu
al-Qur’an dan Tafsir serta sekretaris prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir atas segala
ilmu, petunjuk, serta cintanya kepada kami semua selama menempuh
perkuliahan di UIN Alauddin Makassar.
Ucapan terima kasih juga ucapkan kepada Bapak Dr. H. Muh Sadik
Sabri, M. Ag dan bapak Dr. H. Mujetaba Mustafa, M. Ag., selaku penguji I dan
II penulis, beliau yang telah memberi penulis masukan saat seminar, sehingga
skripsi penulisbisa lebih baik lagi.
iv
Amanda yang senantiasa memotivasi dan mendukung penulis dalam
menyelesaikan studi. Begitu pula kepada tante penulis Andi Appa, Andi
Muddaria, Andi Erna, Andi Innong, om penulis Muhammad amin, Muhammad
Bakti Abidin, nenek penulis Hj. Besse Sahidah dan Hj. Rajeng dan kakek H.
Andi Zainuddin dan Hj. Dg. Palallo. Begitupun dengan Keluarga besar penulis
serta seluruh tetangga dan teman-teman yang selalu hadir disetiap penulis
hendak menuju tempat penulis menuntut ilmu. Mereka hadir memberikan
nasehat dan motivasi yang tidak ternilai harganya. Semoga beliau semua
dipanjangkan umurnya, dan dimuliakan oleh Allah swt. Baik di dunia maupun di
akhirat kelak. Amiin.
Penyusun,
v
NIM: 30300116040
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................vii
PEDOMAN TRANSLITERASI...............................................................................ix
ABSTRAK..............................................................................................................xiii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Pengertian al-Sya>kilah..............................................................................................14
B. Term-Term al-Sya>kilah dalam al-Qur’an.................................................................15
1. al-Sya>kilah ................................................................................................................15
2. Syaklihi .................................................................................................................... 15
C. Term semakna dengan al-Syakilah ..........................................................................16
al-Maka>nah...............................................................................................................16
vi
B. Analisis Kosa Kata Ayat 84 Surah al-Isra’..............................................................24
C. Muna>sabah Ayat.......................................................................................................27
D. Penafsiran Ayat........................................................................................................32
BAB IV : ANALISIS MAKNA AL-SYA>KILAH DALAM QS AL-
ISRA/17: 84
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................107
B. Implikasi dan Saran................................................................................................108
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................109
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI
A. Transliterasi Arab-Latin
Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat
dilihat pada tabel berikut:
1. Konsonan
viii
Sin S Es
س
Syin Sy es dan ye
ش
s}ad s} es (dengan titik di bawah)
ص
d}ad d} de (dengan titik di bawah)
ض
t}a t} te (dengan titik di bawah)
ط
z}a z} zet (dengan titik di bawah
ظ
‘ain ‘ apostrof terbalik
ع
Gain G Ge
غ
Fa F Ef
ف
Qaf Q Qi
ق
Kaf K Ka
ك
Lam L El
ل
Mim M Em
م
Nun N En
ن
Wau W We
و
Ha H Ha
ه
hamzah ‘ Apostrof
ء
Ya Y Ye
ى
ix
Hamzah ( )ءyang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi
tanda apa pun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda
(’).
2. Vokal
4. Kata Sandang
( )الAlif lam ma’rifah ditulis dengan huruf kecil, kecuali jika terletak di
awal, maka ditulis dengan huruf besar (Al), contoh:
Kata "Allah" yang didahului partikel seperti huruf jarr dan huruf lainnya, atau
berkedudukan sebagai mud}a>fun ilayh, ditransliterasi dengan tanpa huruf hamzah,
x
Contoh; = با هللاbilla>h ‘ = هللا عبدAbdulla>h
7. Tasydid
Syaddah atau tasydi>d yang dalam sistem tulisan ‘Arab
dilambangkan dengan ( ّ ) dalam transliterasi ini dilambangkan dengan
perulangan huruf (konsonan ganda).
Contoh: = ربّناrabbana>
B. Singkatan
Cet. = Cetakan
swt. = Subh}a>nah wa Ta‘a>la
saw. = S{allalla>hu ‘Alaihi wa Sallam
QS = al-Qur’an Surat
M = Masehi
H = Hijriyah
h. = Halaman
xi
ABSTRAK
Nama : Andi Ikram Darwis
Nim : 30300116040
Judul : Makna Al-Syakilah Dalam Al-Qur’an
xii
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah swt. dan setiap ciptaan-
Nya tidak ada yang sia-sia. Di dalam al-Qur’an diterangkan bahwa manusia
Tugas ini dapat difahami dari firman Allah swt. dalam QS. al-
Baqarah/2:30.
1
Heru Juabdin Sada, Manusia dalam perspektif agama Islam , Al-Tadzkiyyah: Jurnal
Pendidikan Islam volume 7,
http://ejournal.radenintan.ac.d/index.php/tadzkiyyah/article/download/1498/1233, (21 Januari
2020).
2
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an Tajwid Warna, Transliterasi Per Kata, Terjemah Per
Kata (Jawa Barat: Cipta Bagus Segara, 2014), h. 06.
3
Ski Tv. (2020, Maret 17). Kuliah filsafat ilmu pengetahuan ke 2 . [Berkas video].
Diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=Y_f-vqm-G2k
1
2
Seperti halnya sebuah kertas putih kosong, yang didalamnya tidak tertulis
apa-apa begitupun dengan seorang manusia, ketika terlahir ke bumi dia tidak
matanya saat pertama kali keluar dari rahim ibunya pun ia belum bisa. Oleh
karena itu perlu keseriusan dalam menemukan tugas spesifik yang Allah swt.
berikan.
Setiap manusia dibekali keunikan diri yang di dalam al-Qur’an disebut al-
Sya>kilah. Inilah yang akan menjadi petunjuk dalam menemukan tugas yang
diberikan. Dalam hal ini potensi yang ada dalam dirinya yang akan menuntun
menurut kemampuannya (skill nya) ada pula yang berpendapat “tiap orang
mengerjakan apa-apa yang sulit baginya dengan cara yang dia yakini paling tepat
4
Discover Yourself. (2018, Maret 12). Temukan identitasmu - Nouman Ali Khan.
[Berkas video]. Diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=rFTTrcxyDo4&t=452s
5
Kementerian Agama RI, Al- Qur’an Tajwid Warna, Transliterasi Per Kata, Terjemah
Per Kata (Jawa Barat: Cipta Bagus Segara, 2014), h. 289.
6
Imam Al-Qurthubi, al-Jami li-Ahkam al-Qur'an, terj. Mahmud Hamid Utsman, Tafsir
al-Qurthubi al-Jami li-Ahkam al-Qur'an (Jakarta Selatan: Pustaka Azzam, 2009 ), h. 801
3
pendorong aktivitasnya.7
tiap-tiap manusia, siapapun itu keluarga ataupun anak punya skill yang berbeda,
sendiri maka manusia akan mudah dalam menjalani hidup ini. Sebagaimana nabi
untuknya”10
Ada seorang pengusaha muda yang memiliki rentetan bisnis seperti bisnis
properti, makanan, minuman, rumah produksi dan bisnis mobil supercar. Bisnis
7
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur`an , Volume 7
(Cet. II; Jakarta: Lentera Hati, 2012), h. 179.
8
Redaksi, “Tafsir al-Isra 84: al-‘amal ‘ala Syakilah & al-‘Amal ‘ala Makanah”,
Bangsaonline, 28 Maret 2020. (Diakses pada 25 Oktober 2020 di laman
https://www.google.com/amp/s/bangsaonline.com/amp/berita/71574/tafsir-al-isra-84-al-amal-ala-
syakilah-al-amal-ala-makanah?espv=1
9
Aishaderm (Islam penuh cinta). (2018, Juni 3). Prof. DR. Quraish Shihab: Kedudukan
ilmu dalam Islam. [Berkas video]. Diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=b9hnX-
v4ERY&feature=youtu.be
Ar-Raghib Al-Ashfahani, Al-Mufradat fi Gharibil Qur’an, terj. Ahmad Zaini Dahlan,
10
Kamus al-Qur’an jilid 2 (Jawa Barat: Pustaka Khazanah Fawa’id, 2017), h. 400.
4
Indonesia. Selain itu Rudi Salim akan terus memperluas bisnisnya karena
menurutnya dari sinilah ia bisa lebih banyak berbagi dan menolong orang lain11.
merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara, kedua orang tuanya berprofesi
sebagai dokter. Karena merupakan anak dari seorang dokter, orang tuanya pun
kedokteran di salah satu kampus swasta di Jakarta. Dua kampus ia tempati dalam
belajar, saat di kampus pertama ia pun dikeluarkan karena nilainya yang buruk
lalu pindah ke kampus yang lain tetapi kembali dia dikeluarkan dari kampusnya.
Lalu Rudy Salim memilih untuk berbisnis, sejak berumur 19 tahun ia bergelut
bernegosiasi lalu terus menerus diasahnya serta adanya dorongan yang kuat
(passion) dalam berbisnis, hal inilah yang membuat Rudy Salim menjadi seorang
11
Trans7 Official. (2018, Oktober 06). Rudy Salim, pebisnis muda berpenghasilan
miliaran rupiah, hitam putih part 2. [Berkas video]. Diakses dari
https://www.youtube.com/watch?v=DzxUieU0hz0
12
Trans7 Official. (2018, Oktober 06). Rudy Salim, pebisnis muda berpenghasilan
miliaran rupiah, hitam putih part 2. [Berkas video]. Diakses dari
https://www.youtube.com/watch?v=DzxUieU0hz0
5
B. Rumusan Masalah
masalah yang menjadi pembahasan peneliti dalam kajian skripsi ini adalah
Dalam judul penelitian ini, peneliti terlebih dahulu menjelaskan tiga term
tafsir tahli>li>.
1. Makna
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata makna adalah arti
arti.13
2. Al-Sya>kilah
Adapun dalam buku al-Alfaazh, buku pintar memahami kata-kata dalam al-
3. Al-Qur’an
Al-Qur’an berasal dari kata يقرأ – قرأ- قرآنا yang berarti membaca,16
Qur’an adalah kitab yang berbahasa arab yang di wahyukan Allah swt. kepada
Nabi Muhammad saw. agar umat manusia keluar dari kegelapan menuju cahaya
4. Tafsir Tahli>li>
menjelaskan ayat-ayat al-Qur´an dengan cara meneliti semua aspek. Metode ini
14
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur`an , Volume 7
(Cet. II; Jakarta: Lentera Hati, 2012), h. 179.
Masduha, Al-Alfaazh Buku Pintar Memahami Kata-kata dalam al-Qur'an (Jakarta:
15
18
M. Quraish Shihab, dkk., Sejarah dan ‘Ulu>m al-Qur’a>n (Cet. V; Jakarta: Pustaka
Firdaus, 2013), h. 173.
8
19
Abdul Gaffar, Ilal al-hadis (Rekonstruksi Metodologis atas Kaidah Kesahihan Hadis) ,
Disertasi (Samata: Program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, 2015), h. 23.
9
dimana shio kaya adalah salah satu metode yang digunakan banyak pihak untuk
memahami karakter dan kemampuan orang lain.
Keempat, Dialog virtual tentang psikologi Tasawuf dengan judul
“Transformasi jiwa” oleh Abdul Syakur Yasin dan YF La Kahija selaku ulama
dan psikolog. Di dalam dialog tersebut di bahas tentang jiwa manusia melalui
pendekatan tasawuf maupun psikologi.
Kelima, Kajian virtual dengan judul “Psikologi Jawa 2: Sakit dan Sehat
Mental oleh YF La Kahija, beliau seorang psikolog sekaligus dosen fakultas
psikologi Universitas Diponegoro.
E. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
20
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dalam
Penelitian (Yogyakarta: Andi Offset, 2010), h. 4.
21
Abd. Muin Salim, dkk., Metodologi Penelitian Tafsir Maud{u>’i> (Yogyakarta: Pustaka
Al-Zikra, 2011), h. 207.
22
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan
(Cet. II; Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), h. 328.
10
2. Metode Pendekatan
Pendekatan berarti sebuah proses, perbuatan, cara mendekati sebuah
obyek.23 Dalam terminologi pendekatan adalah usaha dalam rangka aktifitas
penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti, juga berarti
metode-metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian.
Pendekatan juga dapat diartikan sebagai cara memandang, cara berpikir atau
wawasan yang dipergunakan untuk menjelaskan sebuah data. Olehnya itu, dalam
penelitian ini penulis menggunakan dua pendekatan, yaitu;
a. Pendekatan tafsir,
Pendekatan tafsir merupakan pendekatan yang menjadikan al-Qur’an
sebagai objek kajian, dalam hal ini melalui tafsiran ulama atau sumber lainnya,
sehingga memahami makna yang terkandung dalam al-Qur’an. Setelah itu,
menguraikan secara kritis terhadap ayat al-Qur’an yang menjadi pokok kajian,
dalam hal ini peneliti mengangkat QS al-Isra/17:84. Lebih jelasnya, ayat tersebut
kemudian diterjemahkan, dan jika mempunyai asba>b al-nuzu>l ayat maka akan
diungkapkan, menerangkan hubungan (muna>sabah) baik antara satu ayat dengan
ayat lain maupun antara satu surah dengan surah lainnya. Kemudian, peneliti
menuangkan isi kandungan ayat secara umum atau global (ijma>li), dan apabila
ayat yang ditafsirkan adalah ayat ah}ka>m maka peneliti akan menjelaskan hukum
yang dapat ditarik dari ayat yang dibahas.
b. Pendekatan Psikologi
23
Abd.Muin Salim, dkk., Metodologi Penelitian Tafsir Maud}u>’i> (Yogyakarta: Pustaka
al-Zikr, 2011), h. 98.
11
memiliki standar untuk menghimpun data yang diperlukan dalam rangka menjawab
data dilakukan melalui riset kepustakaan (library research) yang terdiri atas dua
sumber yaitu: (1) data primer dalam penelitian ini adalah kitab suci al-Qur’an
dan kitab kitab tafsir, diantara kitab tafsir yang penulis jadikan rujukan ialah
tafsir al-munir, tafsir al-misbah, tafsir ibnu katsir, tafsir al-Qur’anul Karim wa tafsir
(2) data sekunder adalah buku-buku, artikel, jurnal, video yang berhubungan
24
Abd. Muin Salim, dkk., Metodologi Penelitian Tafsir Maud}u>’i (Yogyakarta: Pustaka al-Zikra,
2011), h. 109-111
12
b. Analisis Data
Deduktif, yaitu analisis data yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum
dan kemudian menarik kesimpulan yang bersifat khusus.25 Penelitian ini pertama
dengan ayat, hadis Nabi Muhammad saw., penafsiran tabi’in maupun ulama
tafsir.
Selain analisis secara deduktif, peneliti juga menggunakan analisis isi.
Analisis isi dikarakterisasikan sebagai metode penelitian makna simbolik pesan-
pesan.26
F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui hakikat al-Sya>kilah dalam QS al-Isra/17: 84
25
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan,
h. 18.
26
Abd. Muin Salim, Metodologi Ilmu Tafsir (Cet.I; Yogyakarta: Teras, 2005), h. 77.
13
dengan judul skripsi ini, agar dapat menambah wawasan dan referensi
keilmuan dalam kajian tafsir dan bisa menjadi sumbangsi bagi akademisi
modern lainnya.
sehari-hari.
14
BAB II
A. Pengertian Al-Sya>kilah
Kata al-Sya>kilah di dalam kitab Mu’jam al-wasith diartikan keinginan,
perasaan dan kemampuan.
Menurut Wahbah Zuhaili kata al-Sya>kilah memiliki beberapa arti diantaranya
karakter, kebiasaan, dan agama.27
Dalam kitab tafsir al-Qurthubi dari perkataan Mujahid bahwa sya>kilah
berarti tabiatnya, menurut kemampuannya (skill nya).28
Menurut al-Farra kata al-Sya>kilah maknanya yaitu ( الطريقتcara) sementara
27
Wahbah al-Zuhaili, Tafsir al-Munir (Aqidah, Syariah, Manhaj, Al-Israa’-Thaahaa, Juz
15 dan 16), Jilid 8, (t.t: Gema Insani, t.th), h. 149.
28
Tafsir al-Qurthubi (Surah al-Hijr, an-Nahl, al-Israa’ dan al-Kahfi), Ta’liq: Muhammad
Ibrahim al Hifnawi, Jilid 10, (t.t: Pustaka Azzam), h. 800.
29
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur`an, Volume 7
(Cet. II; Jakarta: Lentera Hati, 2012), h. 179.
30
Redaksi, “Tafsir al-Isra 84: al-‘amal ‘ala Syakilah & al-‘Amal ‘ala Makanah”,
Bangsaonline, 28 Maret 2020. (Diakses pada 25 Oktober 2020 di laman
https://www.google.com/amp/s/bangsaonline.com/amp/berita/71574/tafsir-al-isra-84-al-amal-ala-
syakilah-al-amal-ala-makanah?espv=1
15
melakukan pekerjaan itu memang sudah ada dalam jiwanya, dan ketika ia bekerja
ada panggilan jiwa untuk melakukan pekerjaan tersebut. 31
Sebagaimana pendapat para mufasir diatas, memberikan makna al-
Sya>kilah sebagai bentuk, tabiat, jalan, tujuan, niat, agama, kebiasaan, akhlak dan
madzhab. Kesemuanya itu dapat dipahami dalam arti kondisi seseorang yang
mampu melaksanakan pekerjaan yang dikehendakinya semaksimal mungkin.32
Dalam al-Qur’an kata al-Sya>kilah disebut dua kali yaitu di dalam, QS al-
Isra/17:84, QS Shaad/38:58.
1. Al-Sya>kilah
QS al-isra/17: 84
jiwanya begitupun yang kufur karena jiwanya sakit berbuat menurut keadaan
2. Syaklihi
QS Shaad/38: 58
31
M. Saiyid Mahadhir, Profesionalisme Guru Dalam Pandangan Qs. Al-Isra’: 84 , jurnal
Tarbiyah Islamiyah Volume 3 , https://ejournal.stit-ru.ac.id/index.php/raudhah/article/view/32 25
Oktober 2020).
32
M. Saiyid Mahadhir, Profesionalisme Guru Dalam Pandangan Qs. Al-Isra’: 84, jurnal
Tarbiyah Islamiyah Volume 3 , https://ejournal.stit-ru.ac.id/index.php/raudhah/article/view/32 25
Oktober 2020).
33
Kementerian Agama RI, Al- Qur’an Tajwid Warna, Transliterasi Per Kata, Terjemah
Per Kata (Jawa Barat: Cipta Bagus Segara, 2014), h. 289.
34
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur`an, Volume 7
(Cet. II; Jakarta: Lentera Hati, 2012), h. 536
16
tambahan azab dan siksaan terhadap orang kafir di akhirat seperti hamiim dan
ghassaq, bahkan yang lebih menyakitkan seperti zaqqum, sha’u>d, samu>n dan
zamhari>r yang digunakan untuk menghukum mereka.
C. Term semakna dengan al-Syakilah
dimiliki seseorang.
3. Kedudukan, posisi atau keadaan yang tetap atas sesuatu yang terjadi secara
kemampuan.
8. Kedudukan kalian yakni menurut keadaan kalian dan arah tujuan kalian
35
Kementerian Agama RI, Al- Qur’an Tajwid Warna, Transliterasi Per Kata, Terjemah
Per Kata (Jawa Barat: Cipta Bagus Segara, 2014), h. 456.
17
Terjemahnya:
Quraish Shihab menjelasan bahwa banyak janji dan ancaman dari Allah
yang ditujukan pada manusia, ayat ini memberi peringatan agar manusia tidak
perlu meminta agar disegerakan datangnya janji dan ancaman tersebut, karena
Karena janji itu pasti akan datang maka Allah memerintahkan nabi bahwa:
(dipahami dari kata Qaum), berbuatlah sepenuh kemampuan kamu apapun yang
36
Suriadi, Profesionalisme guru dalam perspektif al-Qur’an , Lentera Pendidikan, VOL.
21
https://www.researchgate.net/publication/326267329_PROFESIONALISME_GURU_DALAM_
PERSPEKTIF_AL-QUR'AN 25 Oktober 2020
37
Kementerian Agama RI, Al- Qur’an Tajwid Warna, Transliterasi Per Kata, Terjemah
Per Kata (Jawa Barat: Cipta Bagus Segara, 2014), h. 145.
18
menegakkan perintah Allah. Dan kelak kamu pasti tahu siapa yang akan
memperoleh hasil yang terbaik di dunia ini. Sesungguhnya orang yang berbuat
Isfahani memberikan arti kata a>qibah adalah akhir atau kesudahan dan hasil
sesuatu. Jika kata ini tidak dikaitkan dengan kata yang lain, maka akan
mempunyai makna kesudahan yang baik tetapi bila dikaitkan dengan kata yang
2. QS Hud/11: 93
Terjemahnya:
kemampuan itu adalah berbuat dengan sekuat tenaga. Lakukanlah dalam keadaan
kalian memiliki puncak kemampuan dan kekuasaan segala perkara yang ada
38
Suriadi, Profesionalisme guru dalam perspektif al-Qur’an, Lentera Pendidikan, VOL.
21
https://www.researchgate.net/publication/326267329_PROFESIONALISME_GURU_DALAM_
PERSPEKTIF_AL-QUR'AN 25 Oktober 2020
39
Kementerian Agama RI, Al- Qur’an Tajwid Warna, Transliterasi Per Kata, Terjemah
Per Kata (Jawa Barat: Cipta Bagus Segara, 2014), h. 232.
19
Allah kepadaku dan menurut pertolongan yang akan diberikan Allah kepadaku.
Seolah-olah mereka berkata bagaimana jadinya nabi Syuaib bila kami telah
bertindak menurut kemampuan kami? Maka Syuaib menjawab: kalian akan tahu
siapa yang akan ditimpa adzab yang akan menghinakannya, merendahkan dan
mencampakkannya.40
3. QS Hud/11:121
Terjemahnya:
Dan katakanlah (Muhammad) kepada orang yang tidak beriman,
berbuatlah menurut kedudukanmu. Kamipun benar-benar akan berbuat.41
Dalam Tafsir al-Misbah dijelaskan bahwa setelah penutup ayat yang lalu
menjelaskan bahwa kisah dan berita para nabi itu mengandung hak dan
pengajaran bagi orang yang beriman, ayat ini menyatakan: sampaikan wahai
Muhamad, hak dan pengajaran itu kepada semua manusia agar mereka percaya
beriman lagi, terus membangkang dan ingkar itu, berbuat menurut kemampuan
dan cara kamu untuk memerangi Islam dan orang mukmin serta melakukan
berbuat pula menurut cara dan kemampuan kami sesuai yang apa yang telah
diajarkan Allah. Dan tunggulah akibat dari perbuatan kamu, sesungguhnya kami
pun menunggu apa sanksi yang akan dijatuhkan Allah kepada kamu, serta
menunggu pula keberhasilan yang dijanjikan Allah kepada kami. Kata al-
40
Suriadi, Profesionalisme guru dalam perspektif al-Qur’an, Lentera Pendidikan, VOL.
21
https://www.researchgate.net/publication/326267329_PROFESIONALISME_GURU_DALAM_
PERSPEKTIF_AL-QUR'AN 25 Oktober 2020.
41
Kementerian Agama RI, Al- Qur’an Tajwid Warna, Transliterasi Per Kata, Terjemah
Per Kata (Jawa Barat: Cipta Bagus Segara, 2014), h. 235.
20
4. QS Al-Zumar/39: 39
kaum musyrikin dan kepercayaan mereka, jelas pula bukti kesesatan mereka yang
mengatakan pada kaumnya yakni kerabat, suku dan orang-orang yang hidup
dalam satu masyarakat dengan nabi, bekerjalah secara terus menerus apa yang
hendak kamu lakukan sesuai dengan keadaan, kemampuan dan sikap kamu,
sesungguhnya aku akan bekerja pula dalam aneka kegiatan positif sesuai dengan
kemampuan dan sikap hidup yang diajarkan Allah kepadaku, kelak kamu akan
ini dan ditimpa adzab di akherat kelak. Kata maka>natikum diambil dari kata
makanah yang digunakan untuk menunjukkan wadah bagi sesuatu baik yang
bersifat material seperti tempat berdiri atau immaterial seperti kepercayaan atau
ide dalam pikiran seseorang. Ayat tersebut tidak menyebut kata diatas pada sisi
nabi, hal ini sebagai isyarat bahwa beliau tidak hanya melanjutkan sebagaimana
keadaannya sekarang tapi akan terus meningkatkan diri. Tuntunan Ilahi pun
42
Kementerian Agama RI, Al- Qur’an Tajwid Warna, Transliterasi Per Kata, Terjemah
Per Kata (Jawa Barat: Cipta Bagus Segara, 2014), h. 462.
21
masih akan terus berdatangan. Beliau akan selalu dinamis dan tidak akan statis
tidak bersatu, sesuai dengan banyaknya tuhan yang mereka sembah. Dan sesuai
dengan hawa nafsu mereka yang selalu berubah-ubah. Hal ini menunjukkan
ketidakkonsistenan mereka.43
43
Suriadi, Profesionalisme guru dalam perspektif al-Qur’an, Lentera Pendidikan, VOL.
21
https://www.researchgate.net/publication/326267329_PROFESIONALISME_GURU_DALAM_
PERSPEKTIF_AL-QUR'AN 25 Oktober 2020
22
BAB III
44
Hamka, Tafsir al-Azhar, jil. 6, ([t.t]: Pustaka Nasional PTE LTD Singapura, [t.th.]), h. 3999
23
nama Bani Isra>il. Siapa yang mengetahui rincian keadaan mereka dan
perjalanan mereka menuju negeri suci, Bait al-Muqdis yang mengandung
makna isra’, yakni perjalan malam , akan menyadari bahwa Allah swt
yang menjadi tujuan. Dengan demikian semua nama surah ini, mengarah
kepada tema utama yang disebut di atas.
pertama, ayat 43, 93, 108, bahkan penutup surah ini memuji-Nya dalam
konteks bahwa Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong. 45
48
Bakar, Adenan Siregar, Arti kata Rabb dalam Surah al-Isra’ (Tinjauan dari aspek
Gramatikal),
Ihya al-Arabiyah: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab,
https://www.neliti.com/id/publications/265486/arti-kata-rabb-dalam-surah-al-isra, (04 November
2020).
27
Kata sira>ṭ, dengan diiringi kata setelahnya, selalu berarti kebaikan dan
menuju kebaikan atau kebenaran.
Jalan lurus merupakan term Qur’ani yang biasa diungkapkan dengan ash-
sira>ṭ al-Mustaqim. Term ini dalam berbagai redaksinya disebut sebanyak 30 kali.
Dalam bahasa Arab, tidak ditemukan kata yang berakar dari huruf shad-ra’-tha’
kecuali kata sira>ṭ ini dan kata shurath yang berarti pedang.
Dalam al-Qur’an, kata ini didapati dalam bentuk tunggal dan digunakan
dalam arti positif sebagai syarat pada kesatuan kebenaran yang ditunjuknya.
Para mufasir pada umumnya mengasalkan kata tersebut pada kata
saratha-yasruthu-sarath yang berarti menelan. Penggunaan kata sira>ṭ untuk jalan
karena jalan itu seolah-olah menelan orang-orang yang melaluinya dan tidak akan
kembali lagi sampai ke tujuan seperti orang yang menelan sesuatu yang tidak
pernah lagi kembali. Maka, makna kata ini menunjuk pada jalan yang besar. Oleh
karena itu, diantara para qurra’ (pembaca al-Qur’an) ada yang membaca huruf
shad pada kata sira>ṭ dengan huruf sin dan syin. Sementara mayoritas qurra’ tetap
membacanya dengan shad, sesuai dengan dialek bahasa quraisy.49
Kata sabi>l terbentuk dari huruf sin-ba’-lam dengan kata kerja sabala-
yasbulu yang berarti irsalu syay’in min ‘uluwwin ila suflin ‘ala imtidadi syai’in
(melepas/mengurai sesuatu dari atas ke bawah dan merentang sesuatu). 50 Kata
sabi>l diartikan dengan jalan karena jalan adalah sesuatu yang terurai yang
mencerminkan suatu jalan kecil.
Kata sabi>l (jalan) digunakan dalam al-Qur’an dengan berbagai konteks.
Kata sabi>l digunakan untuk hal yang positif dan sekaligus negatif, dan
diantaranya ada tunggal dan ada yang berbentuk jamak.
Dalam al-Qur’an, kata sabi>l yang bermakna positif, seperti ungkapan
sabi>lillah (jalan Allah) terdapat pada 70 tempat dan dengan redaksi lain seperti
sabi>l terdapat pada 3 tempat, subulana pada 2 tempat, sabi>lihi (dengan dhamir
49
Lihat Abu Bakar ‘Abdullah ibn Mahmud an-Nasafi, Tafsir an-Nasafi, I, (Beirut: Daar
al-Fikr, t.t.), hlm. 7, Lihat juga Abu Hayyan al-Andalusi, al-Bahr al-Muhith, I, (Beirut: Daar
alFikr, 1420 H), hlm: 45, dan Abu Qashim Mahmud bin Umar Az-Zamakhsyari, Al-Kasyasyaf,
(Beirut: Daar al-Kitab al-‘Arabi, 1407 H), hlm: 67.
50
Abu al-Husain Ahmad bin Faris bin Zakariya, Mu’jam Maqayis al-Lugah, III, (Beirut:
Daar al-Fikr, 1979 ), hlm: 129-130.
28
mengacu kepada Allah) pada 11 tempat, sawaa’us sabi>l pada 5 tempat, sabi>lur
rasyad pada dua tempat, dan sabi>lar rusyd, sabi>li rabbik, dan sabi>lil mukminin
masing-masing pada satu tempat.
Keragaman redaksi dalam penggunaan positif dari kata sabi>l seperti
redaksi-redaksi sabi>lar rusyd, sabi>lur rasyad, sawa’is sabi>l, sabi>lil mukminin, dan
subulus salam tidak menghilangkan kesatuan makna dan ide, yaitu “jalan Allah”
yang menunjuk pada makna petunjuk, bersifat lurus, komitmen orang-orang
beriman, dan keselamatan, yang kesemuanya merupakan apa yang disebut
“ajaran kebenaran”. Ayat-ayat tersebut menyatakan bahwa ajaran Tuhan
merupakan sesuatu yang ditegakkan dan dikembangkan melalui perjuangan
(jihad), pertahanan diri (qital), dan dana (infaq).
Adapun penggunaan kata sabi>l untuk makna negatif adalah; sabi>lith
thagut, sabi>lil mujrimin, sabi>lil mufsidin, dan sabi>lil ghayy.
Menurut Quraish Shihab, kata sabi>l adalah jalan yang dilalui, ada
bermacam-macam sabi>l yang dapat dikategorikan dalam dua kategori sebagai
berikut;
a. Sabi>l yang bermakna abstrak atau menunjuk pada makna keyakinan,
dan pola hidup yang sesuai dengan tuntunan Allah SWT, yaitu
sabi>lullah,sabi>lirabbika, sabi>li, sabi>lih, sabi>l al-rasyad,dan sabi>l al-mu’minin.
b. Sabi>l yang berkaitan dengan pola hidup yang tidak sesuai dengan
tuntunan Allah, seperti sabi>l al-thaghut, sabi>l alghay, sabi>l al-mufsidin, dan sabi>l
al-mujrimin.
Kata sabi>l terbentuk dari huruf sin ba’ lam dengan kata kerja sabala
yasbulu, yang artinya melepas atau mengurai. Kata sabi>l seringkali dinisbatkan
kepada Tuhan, seperti kata Sabi>lillah atau jalan Allah (Q.S. alBaqarah: 154),
sabi>lirabbika atau jalan Tuhanmu (Q.S. al-Nahl: 125), juga dinisbatkan kepada
sekelompok manusia yang baik atau sebaliknya, seperti sabi>lirrasyad atau jalan
yang benar (Q.S. al-Mu’min: 29), sabi>l al-mu’min (Q.S. al-Nisa’: 115), sabi>l al-
mujrimin atau jalan orang-orang yang berbuat dosa (Q.S. al-An’am: 55), dan
sabi>l al-thaghut atau jalan tirani (Q.S. al-Nisa’: 76).
29
Dari penjelasan di atas, maka jelaslah bahwa sira>ṭ berbeda dengan sabi>l.
Ṣira>ṭ selalu digunakan dalam konteks kebaikan dan kebenaran, sedangkan sabi>l
bisa dalam konteks kebaikan maupun kebathilan. Akan tetapi, semua sabi>l dalam
konteks kebaikan, pasti akan bermuara pada sira>ṭ. Itulah sebab, sabi>l diartikan
sebagai jalan-jalan kecil, yang itu bisa benar bisa juga salah.51
C. Munasabah ayat
Ayat-ayat al-Qur’an telah tersusun sebaik-baiknya berdasarkan petunjuk
dari Allah swt sehingga pengertian tentang suatu ayat kurang dapat dipahami
begitu saja tanpa mempelajari ayat-ayat sebelumnya. Kelompok ayat yang satu
tidak dapat dipisahkan dengan kelompok ayat berikutnya. Antara satu ayat
dengan ayat sebelum kelompok ayat berikutnya. Antara satu ayat dengan ayat
sebelum dan sesudahnya mempunyai hubungan erat, merupakan mata rantai yang
bersambung. Hal inilah disebut dengan istilah muna>sabah ayat. Secara etimologi,
muna>sabah berarti al-musya>kalah (keserupaan) dan al-muqa>rabah (kedekatan).
Muna>sabah berarti menjelaskan korelasi makna antar ayat atau antar surah, baik
korelasi itu bersifat umum atau khusus; rasional (aqli>), indrawi (hassi>), atau
imajinatif (khayya>li>), atau korelasi berupa al-saba>b dan al-musabbab, ‘illat dan
ma‘lu>l; perbandingan dan perlawanan.
Sebagaimana disebutkan diatas bahwa ayat-ayat di dalam al-Qur’an
memiliki muna>sabah satu sama lain. Faedah dalam mempelajari muna>sabah ayat
itu sendiri adalah sebagai berikut:
1. Dengan muna>sabah, seorang mufassir dapat mengetahui alur-alur makna
yang tepat dapat benar pada suatu ayat, mengetahui kemukjizatan al-
Qur’an dari segi balaghah-nya, mengetahui kejelasan dan hukum-
hukumnya. Serta mengetahui keindahan uslub dan susunan kalimat-
kalimat.
2. Menurut al-Imam al-Zarka>syi>. Faedah memahami muna>sabah. Seorang
mufasir dapat membuktikan bahwa benar antara satu ayat dengan ayat
sebelum dan sesudahnya, atau suatu surah dengan surah sebelum dan
Mukhlisin, “ Analisis makna Sirat dan Sabil dalam al-Qur’an (Studi Tematik Ayat-
51
Ayat Mutaraddifat), Skripsi, (Semarang: Fak. Ushuluddin uin Walisongo Semarang, 2015), h. 53
30
Dalam hal ini penulis akan melihat lebih jauh tentang muna>sabah
ayat pada QS. Al-Isra’ ayat; 78, 79, 80, 81, 82, 83, 84, 85
52
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan),
volume 5 (Jakanta: Widya Cahaya, 2011), h. 525.
31
53
Wahbah al-Zuhaili, Tafsir al-Munir (Aqidah, Syariah, Manhaj, Al-Israa’-Thaahaa, Juz
15 dan 16), Jilid 8, (t.t: Gema Insani, t.th), h. 151.
54
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur`an , Volume 7
(Cet. II; Jakarta: Lentera Hati, 2012), h. 530.
32
55
Wahbah al-Zuhaili, Tafsir al-Munir (Aqidah, Syariah, Manhaj, Al-Israa’-Thaahaa, Juz
15 dan 16), Jilid 8, (t.t: Gema Insani, t.th), h. 156.
33
D. Penafsiran QS al-Isra/17:84
Menurutnya tidak ada manusia yang serupa, lebih tiga ribu juta
manusia dalam dunia ini di zaman sekarang, tidaklah ada yang serupa
baik bunyi suara maupun sidik jarinya tidaklah ada yang serupa. Maka di
dalam ayat ini disuruh lah manusia itu saat hidup di dunia bekerja
menurut bawaannya masing-masing agar menempuh jalan yang mudah
ditempuh oleh bawaan dirinya. Supaya hidupnya jangan gagal dan
jiwanya jangan sakit. Dan semua amal dalam dunia ini adalah baik dan
mulia, asal saja dilakukan dalam garis yang ditentukan Tuhan. itu
sebabnya maka lanjutan ayat berbunyi "Maka Tuhan kamu lebih tahu
siapa yang lebih benar jalannya".
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya Edisi yang Disempurnakan, (Jakarta:
57
durhaka lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya. Mereka akan
mendapatkan pahala yang besar. Allah juga maha mengetahui siapa yang lebih
sesat jalannya dan akan member balasan sesuai dengan apa yang mereka perbuat.
BAB IV
58
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur`an , Volume 7
(Cet. II; Jakarta: Lentera Hati, 2012), h. 179.
59
https://www.researchgate.net/publication/326267329_PROFESIONALISME_GURU_
DALAM_PERSPEKTIF_AL-QUR'AN 25 Oktober 2020.
37
ekstrovert, karena dia orang yang senang bergaul dengan orang lain maka secara
alami orang-orang ini memiliki skill berbicara yang baik, memiliki skill
mempengaruhi orang lain dengan baik. Ada juga orang-orang yang berpikir
secara intuitif, seperti yang diketahui orang-orang intuitif memiliki banyak ide di
pikirannya, dengan skill alami yang dimilikinya ini, maka ia mampu membuat
sebuah terobosan-terobosan yang inovatif sehingga mampu memajukan dan
membuat negara kita bisa bersaing dengan negara yang lain.
B. Wujud al-Syakilah dalam QS. al- Isra/17:84
1. Kecenderungan
: َق((ا َل، ِّالزهْ(( ِري ُّ ْ َعن، ُ أَ ْخ َب َر َن((ا يُ((و ُنس،ِ أَ ْخ َب َر َن((ا َعبْ(( ُد هَّللا، َُح(( َّد َث َنا َعبْ(( َدان
: َق((ا َل،ُض( َي هَّللا ُ َع ْن( ه ِ أَنَّ أَ َبا ه َُري َْر َة َر،أَ ْخ َب َرنِي أَبُو َس َل َم َة بْنُ َع ْب ِد الرَّ حْ َم ِن
َف((أ َ َب َواهُ ُي َهوِّ دَا ِن ( ِه أَ ْو،ِ " َما ِمنْ َم ْولُو ٍد إِاَّل يُو َل ُد َع َلى ْالف ِْط َرة:ِ َقا َل َرسُو ُل هَّللا
Kementerian Agama RI, Al- Qur’an Tajwid Warna, Transliterasi Per Kata, Terjemah
60
َ ( ( َه ْل ُتح ُِّس، أَ ْو ُي َمجِّ َسا ِن ِه َك َما ُت ْن َت ُج ْال َب ِهي َم ُة َب ِهي َم ًة َجمْ َعا َء،ُِي َنص َِّرا ِنه
ون فِي َه((ا
ِ اس َع َل ْي َهاف ال َت ْبدِي َل ل َِخ ْل
((ق َ ف ِْط َر َة هَّللا ِ الَّتِي َف َط َر ال َّن:ُ ُث َّم َيقُول،ِمنْ َج ْد َعا َء
اللَّ ِهق َذل َِك ال ِّدينُ ْال َق ِّي ُم
Artinya
Ada satu kisah tentang betapa tingginya perhatian Rasulullah terkait hal
ini. seperti dituturkan al-Aswad ibn Sari’ dari Bani Sa’ad, yang mengikuti empat
peperangan bersama Nabi saw.63
Pada situasi biasa, stimulus buatan ini tidak menghasilkan respon apa-
apa. Tapi apabila dikombinasikan dengan stimulus alami berkali-kali, stimulus
buatan ini pada akhirnya akan menghasilkan respon yang sama dengan stimulus
alami.
Pada 1890-an, Ivan Pavlov meneliti air liur pada anjing sebagai respon
saat diberi makan. Dia memasukkan tabung reaksi kecil di pipi masing-masing
anjing untuk mengukur air liur saat anjing dikasi makan (dengan bubuk yang
terbuat dari daging).
64
KH Buya Syakur Yasin MA. (2020, September 10). Live Streaming Dialog Psikologi
Tasawuf “Transformasi Jiwa” Buya Syakur. [Berkas video]. Diakses dari
https://youtu.be/1yps6TlgS1Y.
40
Ketika Pavlov menemukan bahwa benda atau peristiwa apa pun yang
menurut anjing ada hubungannya dengan makanan (seperti asisten lab) akan
memicu respon yang sama,
Satu hal yang khas dalam classical conditioning adalah ada sinyal netral
sebelum refleks.
Dalam eksperimen klasik Pavlov dengan anjing, sinyal netral adalah bunyi
nada dan refleks yang alami (mengeluarkan air liur) sebagai respon terhadap
makanan.
a. Sebelum Pengkondisian
b. Selama Pengkondisian
Ini adalah fase kedua dari proses classical conditioning. Di fase ini,
stimulus terkondisi akan diberikan ke subyek lalu diikuti dengan stimulus tak
terkondisi. Ini dilakukan berulang kali.
c. Setelah pengkondisian
Little Albert adalah anak berusia 9 bulan yang diuji pada reaksinya
terhadap berbagai stimulus. Dia ditunjukkan tikus putih, kelinci, monyet dan
65
Robi Maulana, “Teori Classical Conditioning –Teori Belajar Pavlov”,
PsikologiHore,23 Maret 2020. (Diakses pada 25 Oktober 2020 di laman
https://psikologihore.com/teori-classical-conditioning/amp/.
42
Namun, yang membuat Albert kaget dan takut adalah palu yang dipukul
ke batang besi. Suara keras ini membuat Albert menangis.
Sejak itu Albert akan ketakutan tiap kali melihat tikus putih. Lebih jauh,
ternyata Albert fobia dengan sesuatu yang berbulu dan putih, seperti anjing,
mantel bulu, kapas, wol, bahkan jenggot putih.
a. Harta Benda
66
Eling lan Awas. (2020, September 07). Psikologi Jawa 2: Sakit dan Sehat Mental .
[Berkas video]. Daikases dari https://youtu.be/j0HB6UP22cM.
43
Harta benda menurut kbbi adalah barang-barang kekayaan 67. Harta benda
adalah Segala barang –barang yang dianggap berharga seperti rumah, mobil,
motor, perhiasan, dan sebagainya.
b. Kehormatan
Kehormatan berasal dari kata hormat yang berarti menghargai atau
sopan.68 Bisa saja orang memiliki memori tentang cara-cara member I hormat
seperti bersalaman, berjongkok, menyembah, mengangguk membongkok badan
dan sebagainya
c. Kekuasaan
Kekuasaan adalah kuasa, untuk mengurus atau memerintah 69. Kekuasaan
adalah berisi hak atas segala hal atau milik yang dikuasainya. Misalkan rumah
yang dipagari, ini berarti segala yang ada di dalam lingkungan pagar ini akulah
yang berkuasa.
d. Keluarga
Keluaga bisa berarti anak, istri/suami, keponakan dan sebagainya.
e. Golongan
Golongan adalah kelompok.70 Cara orang masuk di dalam suatu golongan
ada dua jalan yang satu dengan tidak sengaja dan yang kedua atas kemauannya
sendiri. Anak-anak yang terlahir dengan beragama tertentu termasuk jalan tidak
sengaja berbeda dengan anak muda kebanyakan yang punya komunitas tertentu,
mencari komunitas itu termasuk kemauan sendiri sehingga punya komunitas
merupakan kemauannya sendiri.
f. Kebangsaan
Kebangsaan berasal dari kata bangsa yang berarti kesatuan dari orang-
orang yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa dan sejarahnya, serta
67
Pusat bahasa departemen pendidikan nasional, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta:
Pusat Bahasa, 2008), h.527.
68
Pusat bahasa departemen pendidikan nasional, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta:
Pusat Bahasa, 2008), h.556.
69
Pusat bahasa departemen pendidikan nasional, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta:
Pusat Bahasa, 2008), h.825.
70
Pusat bahasa departemen pendidikan nasional, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta:
Pusat Bahasa, 2008), h. 495.
44
Cara bertindak
a. Ekstrovert
73
Yuliana Mita Kristiyani, “Hubungan antara Tipe Kepribadian Ekstrovert-Introvert
dengan Orientasi Ketrampilan Komunikasi Interpersonal pada Distributor Multi Level Marketing
Tianshi, Skripsi, (Yogyakarta: Fak. Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2009), h.
22.
46
b. Introvert
Berkepribadian introvert adalah orang yang cenderung fokus kepada
pikiran, perasaan, dan emosi yang berasal dari dalam diri sendiri, dibandingkan
dengan mencari stimulus yang berasal dari luar.74
Cara berpikir
a. Intuitif
74
Novita Joseph, Tania Savitri, ”Mengenal Kepribadian Introvert lebih dalam”,
helloSEHAT, 30 Juli 2019. (Diakses pada 23 Oktober 2020 di laman
https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/tentang-kepribadian-introvert/#gref)
47
Orang yang intuitif mempunyai pola pikir yang kayak jaring, atau tidak
linear. Mereka bisa saja membahas A lalu loncat ke J, atau dari I balik lagi ke B.
Semua loncatan ini diperlukan dan saling terkoneksi. Ide dan pemikiran yang ia
buat mungkin sekilas terlihat random, tapi itu adalah hasil berpikir yang saling
terkoneksi. Tidak ada suatu ide yang lahir begitu aja. semua berasal dari
serangkaian pemikiran, fakta, dan data.75
b. Sensori
Orang sensori adalah orang yang mengambil keputusan berdasarkan data.
Orang sensori biasanya saat memilih sebuah baju akan memilih mencobanya
terlebih dahulu lalu menyimpulkan baju ini cocok, orang sensori butuh data
terlebih dahulu baru menyimpulkan.76
2. Kemampuan (skill)
75
Robi Maulana, “Tipe Kepribadian INTP, Tipe Kepribadian Para Pemikir”,
PsikologiHore,02 Desember 2018. (Diakses pada 19 Oktober 2020 di laman
https://psikologihore.com/tipe-kepribadian-intp-tipe-kepribadian-para-pemikir/
76
Mardigu WP, Tajir Melintir (Jakarta Selatan: Transmedia Pustaka, 2017), h. 58.
77
Kementerian Agama RI, Al- Qur’an Tajwid Warna, Transliterasi Per Kata, Terjemah
Per Kata (Jawa Barat: Cipta Bagus Segara, 2014), h. 289.
48
Shio kaya merupakan salah satu model yang digunakan untuk mengenali
diri kita. Shio kaya membahas tentang alami nya diri seseorang dalam mencapai
sebuah keberhasilan. cara-cara yang unik dan sesuai dengan diri manusia masing-
masing.
potensinya dengan bersimbiosis dengan pihak lain yang lebih mampu untuk
mengontrol tim, menghadapi keuangan, dan sebagainya.
c. Knight (ekstrovert murni)
Seorang knight memiliki keterampilan dalam mengelola diri yang kuat,
baik diri sendiri maupun orang lain.
Seorang knight merupakan seorang pemimpin dalam suatu organisasi.
Knight mampu menerjemahkan pemikiran menjadi langkah operasional dengan
melalui orang lain. Seorang knight memiliki kepandaian dalam manajemen, yaitu
menyelesaikan suatu masalah atau mengimplementasikan sebuah ide bersama-
sama dengan orang lain. Mereka mampu untuk menyemangati dan mengubah
informasi menjadi aksi.
Knight seperti perekat dalam sebuah organisasi, di mana dengan adanya
seorang knight yang berpengalaman dari sisi intelektual, mental dan spiritual
sebuah organisasi mampu untuk bergerak maju lebih cepat.
Seorang knight mampu bekerja secara optimal ketika berpasangan dengan
profil lainnya. Misalnya, knight berpasangan dengan seorang wizard, knight
mampu membangun organisasi secara efektif, mengimplementasikan ide-ide dan
konsep-konsep dari seorang wizard.
d. Arbiter (Ekstrovert dan sensori)
Seorang arbiter merupakan seseorang yang mampu membangun jembatan
komunikasi dengan orang lain, terutama untuk memengaruhi dan bernegosiasi.
Seorang arbiter merupakan individu yang sangat peduli dengan waktu.
Seorang arbiter juga sangat memerlukan data. Mereka mudah untuk beradaptasi
dengan orang-orang baru. Mereka merupakan penggabungan antara people person
dengan seseorang yang sangat mementingkan data dan waktu.
Seorang arbiter adalah orang yang memiliki kemampuan untuk bekerja
dalam tatanan aplikatif. Nilai seorang arbiter adalah pada waktu, bukan pada
sebuah penemuan. Seorang arbiter hidup di masa sekarang, sedangkan seorang
wizard hidup di masa depan.
Seorang arbiter mampu mengenali apa yang terbaik atau tidak, apa yang
boleh atau yang tidak boleh dilakukannya dalam sebuah negosiasi atau
52
78
Mardigu WP, Tajir Melintir (Jakarta Selatan: Transmedia Pustaka, 2017), h. 106.
79
Siti Muazaroh, Subaidi, Kebutuhan Manusia dalam pemikiran Abraham Maslow
(Tinjauan Maqasid Syariah), Al-Maza>hib: Jurnal Pemikiran Hukum Volume 7,
http://ejournal.uin-suka.ac.id/syariah/almazahib/article/view/1877/1359, (17 Oktober 2020).
80
Siti Muazaroh, Subaidi, Kebutuhan Manusia dalam pemikiran Abraham Maslow
(Tinjauan Maqasid Syariah), Al-Maza>hib: Jurnal Pemikiran Hukum Volume 7,
http://ejournal.uin-suka.ac.id/syariah/almazahib/article/view/1877/1359, (17 Oktober 2020).
54
baru, wajah baru, orang tidak dikenal, dan lingkungan yang berisik. Mereka
belum bisa menutupirasa ketidakamanan yang mereka rasakan. Dengan reaksi-
reaksi yang mereka rasakan ini menandakan bahwa disinilah pentingnya
memenuhi kebutuhan akan keselamatan, karena tidak hanya anak usia dini
melainkan orang dewasa pun membutuhkan atau menyukai situasi yang aman
dan stabil, sehingga mereka bebas dari perasaan ketakutan maupun kecemasan.
Seperti hal nya dengan kebutuhan sebelumnya, ketika kebutuhan ini terpuaskan
maka akan timbul kebutuhan lainnya.81
c. kebutuhan akan kepemilikan dan cinta
Apabila kebutuhan akan fisiologi dan keselamaan telah cukup terpenuhi,
maka akan muncul kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki, cinta, dan kasih
sayang. Menurut Malow yang di kutip oleh Frank G. Goble menyatakan bahwa
tanpa cinta pertumbuhan dan perkembangan kemampuan orang akan terhambat.
Para petugas klinis berulang kali telah menemukan bahwa anak-anak bayi
membutuhkan cinta. Banyak sarjana psikopatologi lainnya memandang
terhalangnya pemuasan kebutuhan akan cinta sebagai penyebab utama salah
penyesuaian. Kebutuhan akan cinta sama persis seperti gejala-gejala kebutuhan
yang lain. Pengetahuan masyarakat luas mengenai tentang cinta masih sering
tertuju dengan satu pemikiran yaitu sex, padahal sebenarnya pengertian cinta
tidak hanya mengenai itu. Maslow mengugkapkan, cinta itu menyangkut suatu
hubungan sehat dan penuh kasih mesra antara dua orang, termasuk sikap saling
percaya. Dalam hubungan yang sejati tidak akan ada rasa takut, sedangkan
berbagai bentuk pertahanan pun akan runtuh. Sering kali cinta menjadi rusak jika
salah satu pihak merasa takut kalau kelemahan-kelemahan serta kesalahan-
kesalahannya terungkap. Kebutuhan akan cinta meliputi cinta yang memberi dan
cinta yang menerima.
Kebutuhan akan rasa memiliki dan rasa cinta dapat dicontohkan seperti
anak-anak yang ketika sampai di sekolah dan dalam waktu bersamaan dia
melihat temannya, dengan otomatis salah satu dari mereka menghampiri untuk
81
Sendg Sejati, “Hirarki Kebutuhan Menurut Abraham Maslow dan Relevansinya
dengan Kebutuhan Anak Usia Dini, Skripsi, (Bengkulu: Fak. Taarbiyah dan Tadris Institut
Agama Islam Negeri Bengkulu, 2018), h. 72.
56
berjalan bersama. Misalnya lagi mereka rela atau lebih menyenangkan jika
berbagi dengan sahabat masing-masing, ini bukan hanya cara berteman anak usia
dini tetapi dilanjutkan dikalangan remaja hingga dewasa, cenderung pilih kasih
tetapi dari itu bisa kita simpulkan bahwa jika rasa cinta dan rasa memiliki itu
tidak hanya terjadi dalam hubungan pasangan, tetapi di dalam setiap hubungan
baik itu keluarga, sahabat, dan lingkungan memiliki rasa cinta dan rasa memiliki.
Kebutuhan akan cinta dan rasa memiliki harus terpuaskan di usia dini, karena
kenapa jika tidak terpuaskan di usia yang akan datang (dewasa) ia akan
merasakan kesepian.82
d. Kebutuhan akan harga diri
Menghargai dan dihargai adalah suatu kebutuhan yang penting dalam
menjalankan kehidupan sosial. Sebagai makhluk sosial kita selalu membutuhkan
orang lain untuk menjalin hubungan baik kita harus saling menghargai satu sama
lain. Kebutuhan akan harga diri dapat di artikan menginginkan penilaian
terhadap dirinya yang mantap, mempunyai dasar yang kuat, dan biasanya
bermutu tinggi, akan rasa hormat diri, atau harga diri, dan penghargaan akan
orang-orang lainnya. Penghargaan yang berasal dari orang lain adalah yang
utama, jelas sulit bagi kita untuk berfikir baik tentang diri kita sendiri kecuali
kita merasa yakin bahwa orang-orang lain berfikir baik tentang diri kita.
Penghargaan yang berasal dari luar dapat berdasarkan reputasi, kekaguman,
status, popularitas, prestise, atau keberhasilan dalam masyarakat, semua sifat
dari bagaimana orang-orang lain berfikir dan bereaksi terhadap kita.
Apabila kita merasakan suatu perasaan penghargaan atau dihargai dari
dalam atau luar, kita merasa yakin dan aman akan diri kita, kita merasa berharga
dan kuat (serasi dan seimbang). Sebaliknya jika kita kekurangan harga diri, maka
akan timbul perasaan rendah diri, kecil hati, dan tak berdaya dalam menghadapi
kehidupan. Ini merupakan kebutuhan keempat dari hirarki kebutuhan menurut
Maslow dan kebutuhan ini juga sejalan dengan pendapat Hamad Hasan Ruqaith,
ia mengatakan bahwa pemberian nama yang baik dari orangtua akan
Sendg Sejati, “Hirarki Kebutuhan Menurut Abraham Maslow dan Relevansinya dengan
82
Kebutuhan Anak Usia Dini, Skripsi, (Bengkulu: Fak. Taarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam
Negeri Bengkulu, 2018), h.73.
57
menumbuhkan perasaan rasa harga diri karena dengan pemberian nama yang baik
anak merasa dihormati dan dihargai. 83
Begitupun dengan anak usia dini, hakikatnya dari lahir hingga dewasa
membutuhkan akan penghargaan atau di hargai dari orang lain atau orang
disekitarnya. Jika kita sebagai orang yang terdekat dengan anak memberikan
kekuatan untuk mengenali dirinya dan mampu untuk bersikap peduli, dan
mengahargai dirinya sebagai seorang makhluk yang membutuhkan penghargaan,
tidak memandang sebelah mata, mengerti dengan sifatnya, itu merupakan bentuk
pemenuhan terhadap kebutuhan akan harga diri.
e. Kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri)
Kebutuhan inilah yang menjadi puncak tertinggi pencapaian manusia
setelah kebutuhan-kebutuhan di atas terpenuhi. Pencapaian aktualisasi diri ini
berdampak pada kondisi psikologi yang meninggi pula seperti perubahan
persepsi, dan motivasi untuk selalu tumbuh dan berkembang.84
C. Dampak mengetahui al-Syakilah dalam al-Qur’an
Mengetahui al- Sya>kilah pada dasarnya merupakan pengenalan terhadap
diri sendiri. Pengenalan diri sendiri ini sangatlah penting, oleh karenanya Quraish
Shihab pernah berkata, ilmu yang pertama-tama paling penting untuk dipelajari
adalah ilmu yang bisa mengantarkan dalam pengenalan diri sendiri.
83
Sendg Sejati, “Hirarki Kebutuhan Menurut Abraham Maslow dan Relevansinya
dengan Kebutuhan Anak Usia Dini, Skripsi, (Bengkulu: Fak. Taarbiyah dan Tadris Institut
Agama Islam Negeri Bengkulu, 2018), h. 75.
84
Siti Muazaroh, Subaidi, Kebutuhan Manusia dalam pemikiran Abraham Maslow
(Tinjauan Maqasid Syariah), Al-Maza>hib: Jurnal Pemikiran Hukum Volume 7,
http://ejournal.uin-suka.ac.id/syariah/almazahib/article/view/1877/1359, (17 Oktober 2020).
58
terhadap tuntutan yang muncul dari dalam maupun dari luar. Pengenalan diri ini
dikatakan Noesjirwan merupakan langkah yang diperlukan orang untuk dapat
menjalankan kehidupan ini secara efektif. Kekuatan-kekuatan yang ada pada diri
merupakan aset dalam kehidupan sehari-harL namun demikian apabila kekuatan-
kekuatan ini tidak disadari maka kesempatan untuk mengaktualisasikan diri akan
hilang. Demikian halnya dengan kelemahan-kelemahan yang ada pada diri
seseorang. Kelemahan yang disadari sejak awal, mempunyai kesempatan luas
agar dapat menemukan alternatifnya.
2. Tidak cepat berputus asa
Kedelapan karakter yang disebut di atas tidaklah ada yang lebih baik dari
yang lainnya. Semuanya memiliki kelebihan yang berbeda-beda. Hanya saja di
59
dalam berkolaborasi perlu mencari karakter yang tepat yang bisa melengkapi
kita. Misalnya, seseorang sangat intuitif, kreatif maka akan lebih baik jika
bermitra dengan orang bertipe people person dan orang bumi yang tipe data dan
eksekusi , karena merekalah yang menutupi kekurangan kita.
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Al- Sya>kilah di dalam QS. al-Isra/17: 84 dapat disimpulkan bahwa:
1. Hakikat al- Sya>kilah yang dijelaskan dalam ayat berarti kecenderungan,
kemampuan. Kecenderungan manusia ini tedapat sebuah kemampuan
alami dibaliknya.
2. Wujud al- Sya>kilah dapat dilihat di sekitar kita, ada orang yang gemar
berinovasi (melakukan terobosan). Tidak bisa dipungkiri dunia sekarang
sangat pesat perkembangannya disebabkan oleh teknologi-teknologi yang
semakin maju, hal ini disebabkan oleh orang-orang yang sangat antusias
dalam berinovasi. Ada juga yang gemar berinteraksi dengan orang lain
karenanya mereka mampu mempengaruhi orang lain agar menjadi lebih
baik (motivator).
3. Dampak yang dialami orang-orang ketika lebih mengenal dirinya antara
lain (1) Tahu kelemahan dan kelebihan diri sendiri (2) Tidak cepat
berputus asa (3) Mengetahui tim yang tepat untuk diajak berkolaborasi.
B. Implikasi dan Saran
Memahami hakikat, wujud serta dampak dari al- Sya>kilah dalam QS. al-
Isra/17: 84 diharapkan setiap individu mengenal dan mendalami dirinya masing-
masing dan menyadari bahwa bagaimanapun latar belakang kehidupannya, dari
manapun asalnya pasti memiliki kemampuan (skill), hal ini dikarenakan setiap
orang pasti memiliki kecenderungan dan dari kecenderungan ini terdapat
kemampuan alami didalamnya.
62
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Al-Qur’a>n al-Kari>m
Ahmad, Abu al-Husain ibn al-Faris ibn Zakariya. Mu’jam Maqayis al-Lughat
al-‘Arabiyyah, Juz II. Mesir: Dar al-Fikr, t.th.
Hamka, Tafsir al-Azhar, jil. 6, [t.t]: Pustaka Nasional PTE LTD Singapura,
[t.th.].
Jurnal
Mahadhir, M. Saiyid, Profesionalisme Guru Dalam Pandangan Qs. Al-Isra’: 84,
jurnal Tarbiyah Islamiyah Volume 3 , https://ejournal.stit-
ru.ac.id/index.php/raudhah/article/view/32 25 Oktober 2020).
Muazaroh, Siti Subaidi. “Kebutuhan Manusia dalam pemikiran Abraham
Maslow” (Tinjauan Maqasid Syariah), Al-Maza>hib: Jurnal Pemikiran
Hukum Volume 7, http://ejournal.uin-
suka.ac.id/syariah/almazahib/article/view/1877/1359, (17 Oktober 2020).
Skripsi
Internet
Aishaderm (Islam penuh cinta). Prof. DR. Quraish Shihab: Kedudukan ilmu
dalam Islam, https://www.youtube.com/watch?v=b9hnX-
v4ERY&feature=youtu.be. Diakses tgl 17/05/2020.
Eling lan Awas. (2020, September 07). Psikologi Jawa 2: Sakit dan Sehat
Mental. [Berkas video]. Daikases dari https://youtu.be/j0HB6UP22cM.
Joseph, Novita, Tania Savitri. ”Mengenal Kepribadian Introvert lebih dalam”,
helloSEHAT, 30 Juli 2019. (Diakses pada 23 Oktober 2020 di laman
65
https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/tentang-kepribadian-
Introvert/#gref).
KH Buya Syakur Yasin MA. (2020, September 10). Live Streaming Dialog
Psikologi Tasawuf “Transformasi Jiwa” Buya Syakur. [Berkas video].
Diakses dari https://youtu.be/1yps6TlgS1Y.