Dengan hormat,
Pasangkayu, 25 Mei 2022
Nomor Kepada
Sifat Penting Yth. Kementerian Kelautan dan
Lampiran 1 (Satu) berkas Perikanan RI
Perihal Permohonan Bantuan Program Cq. Direktorat
Kampung Perikanan Budidaya Ikan Jenderal Perikanan
Air Tawar Budidaya
di-
Jakarta
SURAT PERNYATAAN
DINAS KABUPATEN PASANGKAYU
Gambar 2.1.
Peta Administrasi Kabupaten Pasangkayu
Letak
Kecamatan Jumlah Desa Desa
Pantai Bukan
Pantai
Sarudu 5 2 3
Dapurang 5 1 4
Duripoku 4 - 4
Baras 6 3 3
Bulu Taba 7 - 7
Lariang 7 2 5
Pasangkayu 6 3 3
Tikke Raya 5 4 1
Pedongga 4 1 3
Bambalamotu 6 4 2
Bambaira 4 3 1
Sarjo 4 4 -
Sumber: BPS Kabupaten Pasangkayu
2.1.1.2.1. Topografi
2.1.1.2.1. Geologi
Gambar 2.3.
Peta Geologi Kabupaten Pasangkayu
Berdasarkan data dari BPS, Kabupaten Pasangkayu memiliki 113 sungai yang
terdiri dari sungai- sungai kecil maupun besar termasuk di dalamnya Sungai Lariang.
Sungai Lariang merupakah salah satu sungai terpanjang di Pulau Sulawesi dengan
panjang sekitar 245 km. Aliran sungai ini membentang melalui dua provinsi yaitu
Provinsi Sulawesi Barat dan Provinsi Sulawesi Tengah. Di Kabupaten Pasangkayu,
Sungai Lariang mengalir di beberapa kecamatan yaitu Kecamatan Bulu Taba,
Kecamatan Tikke Raya, dan Kecamatan Lariang. Di tahun 2016, status Sungai Lariang
termasuk dalam kategori sedang. Masih meningkatnya pencemaran air membuat status
sungai ini belum membaik. Maka dari itu, normalisasi Sungai Lariang mulai dilakukan
oleh Pemda Kabupaten Pasangkayu.
2.1.1.2.3. Klimatologi
Pada tahun 2020, Kabupaten Pasangkayu memiliki jumlah hari hujan terbanyak
terjadi di bulan Juli yaitu 25 hari hujan dan terendah pada bulan Januari yaitu 7 hari
hujan. Kemudian curah hujan tertinggi terjadi di bulan September yaitu 722,3 mm.
Rata-rata curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari yaitu 27,5 mm/hari.
PERIKANAN BUDIDAYA
Potensi Besar Perikanan Budidaya di Indonesia Saat ini dapat dilihat dari
berbagai faktor. Faktor tersebut erat kaitannya dengan latar belakang dunia
pertanian dan perikanan yang menunjang perikanan budidaya. Melihat
potensi perikanan budidaya, seperti yang kita ketahui sebagai negara Agraris,
Indonesia menempatkan pembangunan di bidang pertanian menjadi prioritas utama.
Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan salah satu negara yang memberikan
komitmen tinggi terhadap pembangunan ketahanan pangan. Terlebih lagi sebagai
komponen strategis dalam pembangunan nasional. Undang-Undang No. 7 tahun 1996
menyatakan bahwa perwujudan ketahan pangan merupakan kewajiban pemerintah
bersama masyarakat.
dapat meningkatkan efisiensi usaha budidaya itu sendiri. Melalui kelompok dan juga
penyakit dan mempermudah akses permodalan. Hanya saja yang perlu diketahui
bahwa sistem klaster hanya akan terbentuk melalui menajamen kolektif yang
dipegang oleh seorang manajer teknis. Sistem Klaster juga akan menciptakan
peningkatan taraf hidup bangsa pada umumnya, nelayan kecil, pembudidaya ikan
kecil dan pihak-pihak pelaku usaha di bidang perikanan dengan tetap memelihara
5467,62 Ha. Sementara lahan yang potensial untuk dikembangkan untuk kegiatan
budidaya air payau di Kabupaten Pasangkayu sebanyak 13.549 Ha. Areal tambak
Dari data lapangan yang ada, menunjukkan bahwa usaha budidaya tambak
kebanyakan konstruksi tambak yang belum memenuhi aspek teknis budidaya yang
18 | Kampung Perikanan Air Tawar
baik dan belum tertata dengan baik. Sehingga mengakibatkan kegiatan budidaya
tidak dapat dilaksanakan secara optimal yang menyebabkan produksi yang rendah.
Data hasil produksi perikanan budidaya air payau Kabupaten Pasangkayu Tahun 2021
dapat dilihat pada tabel tabel 2 dibawah ini.
Untuk mendukung hal tersebut, maka dengan ini kami sangat mengharapkan
Bantuan Program Kampung Perikanan Air Tawar yang akan digunakan untuk
pembudidaya yang ada di Kabupaten Pasangkayu, mengingat saat ini masih
terbatasnya sarana dan prasarana untuk para pelaku usaha perikanan sebagaimana
dimaksud.
Sebelum :
LINGKUNGAN BUDIDAYA
EKONOMI
KEGIATAN USAHA
LINGKUNGAN BUDIDAYA
SOSIAL BUDAYA
EKONOMI
Harga Satuan
No Komponen Kebutuhan Satuan Jumlah (Rp)
(Rp)
1 Bibit udang vannamei 5.000.000 ekor Rp. 80 Rp. 400.000.000
2 Kincir tambak 3HP 1 200 Unit Rp. 7.000.000 Rp. 1.400.000.000
Phase
3 Alat uji kualitas air 100 Paket Rp. 10.000.000 Rp. 1.000.000.000
4 Jala buang 100 Unit Rp. 400.000 Rp. 40.000.000
5 Terpal tambak 120.000 m2 Rp. 50.000 Rp. 6.000.000.000
6 Pakan (FCR 1.2) 1000 sak Rp. 500.000 Rp. 500.000.000
Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan
1. Kondisi Desa
1.2. Demografi
Ibu Kota
Jarak (km) Desa malei Ibu Kota Kec. Ibu Kota Kab.
Prov.
Desa malei 0 KM
b. Luas Wilayah
Luas wilayah Desa malei adalah 891 Ha yang terdiri dari 5 dusun diantaranya ialah :
1. Kusumanegara
2. Parahyangan
3. Polemaju
4. Sumberjo
5. Pedongga
1. Kondisi wilayah
a) Sebelah Barat Berada di tepi jalan poros dan berbatasan langsung dengan Desa
Batu Oge
b) Pemukiman berada ditepi jalan poros, jalan antar desa dan jalan desa/lorong.
2. Keadaan Sosial
a. Kependudukan
Jumlah penduduk yang besar biasa menjadi modal dasar pembangunan
sekaligus bisa menjadi beban pembangunan, jumlah penduduk Desa malei tahun
2022 adalah 1.778 Jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 533 KK. Agar dapat
menjadi dasar pembangunan maka jumlah penduduk yang besar harus disertai
kualitas SDM yang tinggi. Penanganan kependudukan sangat penting sehingga potensi
yang dimiliki mampu menjadi pendorong dalam pembangunan, khususnya pembanguna
Desa malei. Berkaitan dengan kependudukan, aspek yang penting antara lain
perkembangan jumlah penduduk, kepadatan dan persebaran serta strukturnya.
Berdasarkan data profil Desa jumlah penduduk Desa malei adalah 1.778 jiwa yang
komposisi tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 5. Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Desa Malei
Tahun 2022
Berdasarkan data profil desa jumlah penduduk Desa malei adalah 1.753 jiwa yang komposisi
tersaji dalam tabel berikut:
c. Kesehatan
- Prilaku tidak sehat masih sangat nampak pada keseharian masyarakat dengan sering di
jumpai pembuangan sampah sembarangan di kanal/parit, dan Wc umum yang tidak
layak serta masyarakat dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan masih minim
(BPJS, Dll).
- Jompo dan rumah tangga miskin/sangat miskin, masih dijumpai jompo yang kurang
terurus karena kemiskinan, rumah tidak layak huni karena kemiskinan.
Wanita dan anak merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan pembangunan
dan keberhasilan pembangunan Desa malei. Wanita dan anak dari komposisi penduduk
desa malei, pada Tahun 2020 jumlah penduduk wanita dan anak mencapai 946 jiwa atau
sekitar 65 % dari total penduduk berjumlah 1753 jiwa, sedangkan jumlah penduduk 0-20
tahun mencapai 413 Jiwa sekitar 20 %. Masih tertinggalnya peran perempuan dan
kualitas hidup perempuan dan anak di berbagai bidang pembangunan antara lain ditandai
belum optimalnya partisipasi kaum perempuan dan pemuda dalam pembangunan, hal itu
terlihat dari prestasi pemuda dalam bidang seni budaya dan olah raga masih sangat
rendah.
e. Budaya
Pada bidang budaya ini masyarakat Desa malei menjaga dan menjunjung tinggi
budaya dan adat istiadat yang diwarisi oleh para leluhur, hal ini terbukti masih
berlakunya tatanan budaya serta kearipan lokal pada setiap prosesi pernikahan, lahirnya
seorang anak, perayaan acara 7 bulanan ibu hamil. Sampai saat ini nilai-nilai itu masih
ada di desa Malei..
3. Keadaan Ekonomi
Wilayah Desa malei memiliki berbagai potensi yang baik. Potensi tersebut dapat
meningkatkan taraf perekonomian dan pendapatan masyarakat. Tabel berikut
menyajikan data keadaan ekonomi penduduk Desa malei.
a. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Malei secara umum juga mengalami
peningkatan, hal ini dinilai dari bertambahnya jumlah penduduk yang memiliki usaha atau
pekerjaan,.
Yang menarik perhatian penduduk Malei masih banyak yang memiliki usaha atau
mata pencaharian tetap di bidang pertanian, perkebunan dan perikanan serta UMKM hal ini
dapat di indikasikan bahwa masyarakat Malei terbebasnya dalam ilmu pengetahuan
dibidang pertanian dan perkebunan dan kelapa sawit oleh karena tidak adanya tenaga ahli
yang mendampingi mareka dalam hal ini, bagaimana masyarakat berbuat untuk menjadi
petani yang baik dan hasil yang maksimal untuk didapatkan, masyarakat untuk
mendapakan ilmu pengetahuan dibidang pertanian dan perkebunan hanyalah dari mulut
petani kemulut petani serta penyaluran pupuk bersubsidi tidak tepat waktu sehingga
berpengaruh pada hasil produksi pertanian dan perkebunan, meskipun ada tenanga yang
dinanamakan PPL di Desa kami tidak berekerja sebagaimana yang diharapkan pemerintah
yang menugaskannya. Ini yang menyebabkan belum terlepas dari kemiskinan. Pada hal
potensi ada.
2 . MISI
1. Misi
1. Meningkatkan pembangunan infrastuktur yang mendukung perekonomian desa,
seperti jalan, jembatan, serta insfrastuktur lainya.
2. Meningkatkan pembangunan dibidang kesehatan untuk mendorong derajat
kesehatan masyarakat agar dapat bekerja lebih optimal dan memiliki harapan hidup
lebih panjang.
3. Meningkatkan pembangunan dibidang pendidikan untuk mendorong peningkatan
kualitas sumber daya manusia agar memiliki kecerdasan dan daya saing yang lebih
baik.
4. Meningkatkan pembangunan ekonomi dengan mendorong semakin tumbuh dan
berkembangnya pembangunan dibidang pertanian dan Usaha Kecil
Menengah(UKM) dalam arti luas.
5. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) berdasarkan
demokratisasi, transparansi, penegakan hukum, berkeadilan, kesetaraan gender dan
mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.
6. Mengupayakan pelestarian sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan dan
pemerataan pembangunan guna meningkatkan perekonomian.
7. Meningkatkan pembangunan dibidang keagamaan baik srana prasarana maupun
Sumber Daya Manusia untuk membina Akhlakul Karimah
2. Kebijakan Pembangunan
Arah Kebijakan Pembangunan Desa
Penyusunan visi misi ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut:
1. Tujuan
a. Agar pemerintahan desa mempunyai tujuan yang jelas dan mempunyai
program kerja dan punya pertangung jawaban dikemudian hari di desa
Desa malei
b. Sebagai dasar pertanggung jawaban kepada masyarakat secara luas dan
punya kekuatan hukum yang dapat dipertanggung jawabkan
c. Sebagai dasar rencana kerja dalam pembangunan desa untuk jangka
pendek, menengah dan jangka panjang.
IV. STRATEGI PEMBANGUNAN DESA
Program Desa diawali dari musyawarah Desa yang dihadiri oleh tokoh-tokoh
masyarakat, Para Kepala dusun, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Tokoh Pendidik,
RT/RW, Kelompok Tani, Kelompok Nelayanh, Kelompok Miskin, dan keterwakilan
perempuan. Pemerintah Desa beserta BPD dalam rangka penggalian gagasan dari
masyarakat. Dari penggalian gagasan tersebut dapat diketahui permasalahan yang ada
di Desa dan kebutuhan apa yang di perlukan oleh masyarakat sehingga aspirasi
seluruh masyarakat dapat terhipung.
Sebagai wakil dari masyarakat BPD berperan aktif membantu pemerintah
Desa dalm menyusun program pembangunan. Pemerintah Desa beserta BPD
merumuskan program pembangunan Desa, dalam hal ini menyusun pembangunan
apa yang sifatnya mendesak dan harus dilakukan dengan segera dalam arti menyusun
skala prioritas.
No Bidang Potensi
1. Adanya gedung sekolah Taman Kanak-kanak (TK)
2. Adanya gedung Sekolah Dasar (SD)
3. Adanya gedung PAUD
Pendidikan 4. Adanya siswa dan calon siswa PAUD, TK, SD, SMP,
SMA, Mahasiwa
2. Adanya guru PAUD, TK, SD/MI, SMP/MTs dan
SMA/MA
1. Adanya Puskesmas
2. Adanya gedung Posyandu
3. Adanya pansimas
Kesehatan 4. Adanya Bidan Desa,Dokter dan Perawat
5. Adanya bangunan PAM
6. Adanya sumber Air Bersih Sumur gali
7. Aktifnya kegiatan posyandu
1. Adanya jalan poros Desa
2. Adanya jalan lingkungan (Dusun)
Sarana dan prasarana
3. Adanya jalan Kelompok Tani
4. Toko bangunan relatip dekat
1. Adanya tanaman untuk penghijauan lingkungan Desa
Lingkungan Hidup
2. Adanya SDM untuk pengembangan Desa
1. Adanya Mesjid
2. Adanya Lapangan Bola Olah Raga
Sosial Budaya 3. Adanya Klub Olah Raga
4. Adanya kegiatan PKK
5. Adanya Guru Baca Al Qur’an
1. Adanya usaha Mobiler
2. Adanya Usaha Warung
3. Adanya Usaha ayam potong
Koperasi dan usaha
4. Adanya usaha pemelihara hewan ternak
Masyarakat
5. Adanya usaha hiburan(elekton)
6. Adanya usaha bengkel motor
7. Adanya BUMDes
1. Struktur Pemerintah Lengkap
2. Struktur BPD Lengkap
Pemerintahan
3. Sarana kantor Desa ada
4. Adanya kendaraan dinas Kepala Dusun
1. Adanya Lahan Palawija
2. Adanya Kebun Sawit,Mangga,Rambutan, jagun,Kakao
Pertanian
dan kelapa dalam
3. Adanya buruh Tani
1. Adanya kelompok budidaya ikan, udang dan kepiting
Perikanan 2. Adanya kincir Tambak
- Masalah
Berdasarkan pengkajian keadaan Desa, masalah yang terdapat di Desa malei tersaji dalam
tabel berikut:
Berdasarkan uraian potensi dan masalah tersebut diatas, maka akan dirumuskan
peringkat masalah, Tindakan Pemecahan Masalah, Penentuan Peringkat Tindakan dan
akhirnya menentukan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) yang
disusun untuk waktu 6 tahun.