Anda di halaman 1dari 49

PEMERINTAH KABUPATEN PASANGKAYU

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN


Jln. Ir. Soekarno Kec. Pasangkayu Sulawesi Barat, Email :dkpmatra@gmail.com

Dengan hormat,
Pasangkayu, 25 Mei 2022

Nomor Kepada
Sifat Penting Yth. Kementerian Kelautan dan
Lampiran 1 (Satu) berkas Perikanan RI
Perihal Permohonan Bantuan Program Cq. Direktorat
Kampung Perikanan Budidaya Ikan Jenderal Perikanan
Air Tawar Budidaya
di-
Jakarta

Dalam rangka mendukung peningkatan produksi perikanan yang berlandaskan


kedaulatan dan kemandirian pangan terencana, terukur dan kuat serta mewujudkan
percepatan pencapaian Pembangunan Ekonomi Nasional khususnya mempercepat
perkembangan daerah melalui pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru
untuk keseimbangan pembangunan antar wilayah maka perlu melaksanakan Program
Kampung Perikanan Ikan Air Tawar di Kawasan Timur Indonesia, dengan pertimbangan
letak geografis dan ketersediaan lahan yang luas, Kabupaten Pasangkayu Provinsi
Sulawesi Barat diharapkan dapat mendukung pemenuhan kebutuhan pangan nasional
sekaligus menekan angka kemiskinan.

Pengembangan perikanan budidaya tersebut tidak terlepas dari tersedianya sarana


dan prasarana yang memadai. Maka pada kesempatan ini Kami menyampaikan
permohonan bantuan program/kegiatan berupa:
1. Kampung Perikanan Ikan Air Tawar
2. Pengadaan Sarana dan Prasarana Ikan Air Tawar
3. Pengelolaan irigasi tambak partispatif

Demikian, atas perhatian dan perkenannya diucapkan terima kasih.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan

KARTINI, SH., M.P.W.P


NIP : 19840109 200312 2 003
Tembusan:
Kepada Yth.:
1. Bupati Pasangkayu di Pasangkayu:
2. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesl Barat di Mamuju.

Kampung Budidaya Air Tawar Page 1


Kampung Budidaya Air Tawar Page 2
PEMERINTAH KABUPATEN PASANGKAYU
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Jln. Ir. Soekarno Kec. Pasangkayu Sulawesi Barat, Email :dkpmatra@gmail.com

SURAT PERNYATAAN
DINAS KABUPATEN PASANGKAYU

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : KARTINI, SH.,M.P.W.P


NIP : 19840109 200312 2 003
Jabatan : Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pasangkayu
Alamat : Pasangkayu, Kec. Pasangkayu Kab. Pasangkayu

Berkenaan dengan Pelaksanaan Program Kampung Perikanan Budidaya Tahun


Anggaran 2022 dengan ini menyatakan bahwa kami bersedia :
a. Mengajukan usulan calon lokasi Kampung Perikanan Budidaya Tahun Anggaran
2022
b. Mendukung pelaksanaan program Kampung Perikanan Budidaya Tahun
Anggaran 2022
c. Melakukan koordinasi dengan Dinas Propinsi dan Direktorat Jenderal.

Pasangkayu, Juni 2022


Mengetahui
KEPALA DINAS

KARTINI, SH., M.P.W.P


Pangkat : Pembina, IV/a
NIP :198401092003122003

Kampung Budidaya Air Tawar Page 3


DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...........................................................................................................3
DAFTAR ISI........................................................................................................................4
BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................................5
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................5
1.2 Tujuan dan Sasaran......................................................................................6
BAB II. GAMBARAN UMUM........................................................................................7
2.1 GAMBARAN UMUM......................................................................................7
2.2 BATAS WILAYAH................................................................................................8
2.3 GEOGRAFIS.......................................................................................................8
2.4 IKLIM.............................................................................................................9
2.5 GEOMORFOLOGI...............................................................................................9
2.6 OSEANOGRAFI..................................................................................................9
BAB III. PERIKANAN BUDIDAYA....................................................................................11
3.1 POTENSI PERIKANAN BUDIDAYA..................................................................11
3.2 UNIT PEMBUDIDAYAAN IKAN.........................................................................13
3.3 PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA...............................................................14
BAB IV. BANTUAN YANG DIHARAPKAN.......................................................................16
BAB V. PENUTUP............................................................................................................21

4 | Kampung Perikanan Air Tawar


BAB I.
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Usaha budidaya ikan air tawar semakin hari semakin menggiurkan.


Menurut laporan Badan Pangan PBB, pada tahun 2021 konsumsi ikan perkapita
penduduk dunia akan mencapai 19,6 kg per tahun. Meski saat ini konsumsi ikan lebih
banyak dipasok oleh ikan laut, namun pada tahun 2018 produksi ikan air tawar akan
menyalip produksi perikanan tangkap.

Mengapa demikian, karena produksi perikanan tangkap akan mengalami


penurunan akibat overfishing. Ikan di laut semakin sulit didapatkan. Bahkan bila tidak
ada perubahan model produksi, para peneliti meramalkan pada tahun 2048 tak ada
lagi ikan untuk ditangkap. Dengan kata lain tidak akan ada lagi menu seafood di piring
kita! Oleh karena itu diperlukan peningkatan produksi budidaya ikan air tawar sebagai
subtitusi ikan laut. Sehingga kita bisa memberikan ruang kepada biota laut untuk
berkembang biak.

Kabupaten Pasangkayu merupakan daerah otonom yang baru terbentuk pada


tahun 2003, dengan usia yang tergolong muda tentunya kabupaten Pasangkayu masih
minim fasilitas yang memadai untuk mengembangkan usaha perikanan khususnya
sektor budidaya perikanan.

Kabupaten Pasangkayu memiliki wilayah dengan potensi perikanan air tawar


sehingga dapat dikembangkan. Kabupaten Pasangkayu memiliki 12 Kecamatan 10
diantaranya terletak di daerah pesisir dan 12 Kecamatan memiliki daratan untuk
pengembangan budidaya air tawar. Kabupaten Pasangkayu memiliki potensi perikanan
yang begitu besar dan belum termanfaatkan secara optimal.

Permasalahan yang dihadapi terkait dengan usaha perikanan budidaya


adalah belum memadainya sarana yang baik, kurangnya pengetahuan

5 | Kampung Perikanan Air Tawar


pembudidaya dalam melakukan budidaya yang baik dan benar dan kekurangan
SDM untuk bidang perikanan, sehingga produksi perikanan budidaya ikan air
tawar secara kuantitas masih belum maksimal.

1.2. Tujuan dan Sasaran

Bantuan ProgramKampung Perikanan Budidaya Ikan Air Tawar


bertujuan untuk :

1. Pengentasan Kemiskinan melalui Peningkatan Pendapatan


Pembudidaya;
2. Menjaga Komoditas Yang Bernilai Ekonomis Tinggi dari Kepunahan
3. Meningkatkan produksi perikanan budidaya
4. Meningkatkan kesejahteraan pembudidaya ikan
5. Menjaga ketersediaan udang jenis vannamei di pasaran
6. Meningkatkan partisipasi masyakarat lokal
Sasaran bantuan Program Kampung Perikanan Budidaya Ikan Air Tawar
adalah pembudidaya yang belum memiliki fasilitas pertambakan dan prasarana
lainnya atau telah memiliki namun belum memadai. Dimana pembudidaya ini
telah bergabung dalam kelompok pembudidaya perikanan di Kabupaten
Pasangkayu.

6 | Kampung Perikanan Air Tawar


BAB II.
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. Aspek Geografi dan Demografi

2.1.1. Aspek Geografi

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2003 terbentuklah daerah


otonom baru yang terletak di Provinsi Sulawesi Barat yaitu Kabupaten Mamuju Utara.
Selanjutnya, berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2017 mengubah nama
Kabupaten Mamuju Utara menjadi Kabupaten Pasangkayu. Daerah ini merupakan hasil
pemekaran dari Kabupaten Mamuju yang terletak 719 km ke sebelah utara dari
Makassar, Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan.

2.1.1.1. Luas dan Batas Wilayah

Kabupaten Pasangkayu terletak sekitar 276 km dari ibukota Provinsi Sulawesi


Barat yaitu Mamuju. Secara geografis, kabupaten ini berada diantara 00°40’10’’ –
10°50’12’’ Lintang Selatan dan 119°25’26’’ – 119°50’20’’ Bujur Timur dari Jakarta
dengan batas wilayah sebagai berikut:
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Donggala
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Mamuju Tengah
 Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Donggala
Kabupaten Pasangkayu termasuk kabupaten termuda yang terletak di
sebelah utara Provinsi Sulawesi Barat. Dari hasil pemekaran, kabupaten ini merupakan
gabungan dari Kecamatan Pasangkayu, Sarudu, Baras dan Bambalamotu. Sekarang ini
secara administrasi jumlah kecamatan bertambah menjadi 12, dengan total 63
desa/kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Pasangkayu adalah 3.043,75 km 2 dengan
Kecamatan Dapurang sebagai wilayah terluas (921,95 Km2) dan Kecamatan Sarjo
7 | Kampung Perikanan Air Tawar
sebagai wilayah tersempit (37,03 Km

8 | Kampung Perikanan Air Tawar


Walaupun memiliki wilayah paling luas, tapi Kecamatan Dapurang hanya terdiri dari 5
desa/keluarahan, relatif lebih sedikit dibandingkan dengan daerah yang luas wilayahnya
lebih sempit, misalnya Kecamatan Baras (6 desa/keluarahan), Kecamatan Bulutaba dan
Lariang masing-masing terbagi jadi 7 desa/kelurahan.

Gambar 2.1.
Peta Administrasi Kabupaten Pasangkayu

Sumber: Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah IPB

9 | Kampung Perikanan Air Tawar


Tabel 2.1.
Luas Daerah dan Pembagian Daerah Administrasi Menurut Kecamatan di Kabupaten Pasangkayu
Kecamatan Luas Area Jumlah Jumlah
(km2) Desa/Kelurahan Dusun/Lingkungan
Sarudu 99,06 5 37
Dapurang 921,95 5 40
Duripoku 215,45 4 20
Baras 277,87 6 41
Bulu Taba 428,62 7 32
Lariang 83,34 7 26
Pasangkayu 312,04 6 41
Tikke Raya 266,59 5 25
Pedongga 94 4 22
Bambalamotu 242,96 6 53
Bambaira 64,84 4 26
Sarjo 37,03 4 16
Kabupaten Pasangkayu 3.043,75 63 379
Sumber: BPS Kabupaten Pasangkayu

2.1.1.2. Letak dan Kondisi Geografis

Kabupaten Pasangkayu merupakan wilayah administratif di bawah


pemerintahan Provinsi Sulawesi Barat dengan luas wilayah 18,13 persen dari total
wilayah Provinsi Sulawesi Barat. Serupa dengan wilayah lain di Provinsi Sulawesi Barat,
beberapa desa/kelurahan di Kabupaten Pasangkayu terletak di wilayah pantai. Dari
total 12 kecamatan yang ada, hanya Kecamatan Duripoku dan Kecamatan Bulu Taba
yang desa/kelurahannya tidak satupun berada di wilayah pantai. Sebaliknya, hanya
Kecamatan Sarjo yang seluruh desanya terletak di wilayah pantai. Perbedaan kondisi
geografis ini memberikan keuntungan terhadap masyarakat Kabupaten Pasangkayu
karena masing-masing wilayah dapat melakukan spesialisasi pada sektor tertentu agar
seluruh kecamatan dapat berkembang secara merata. Kecamatan dengan wilayah yang
seluruhnya bukan pantai dapat unggul dalam sektor pertanian ataupun perkebunan.
Sedangkan, kecamatan dengan wilayah pantai dapat menonjolkan sektor perikanan.

10 | Kampung Perikanan Air Tawar


Tabel 2.2.
Letak Geografis Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan di Kabupaten Pasangkayu

Letak
Kecamatan Jumlah Desa Desa
Pantai Bukan
Pantai
Sarudu 5 2 3
Dapurang 5 1 4
Duripoku 4 - 4
Baras 6 3 3
Bulu Taba 7 - 7
Lariang 7 2 5
Pasangkayu 6 3 3
Tikke Raya 5 4 1
Pedongga 4 1 3
Bambalamotu 6 4 2
Bambaira 4 3 1
Sarjo 4 4 -
Sumber: BPS Kabupaten Pasangkayu

2.1.1.2.1. Topografi

Berdasarkan kondisi topografi wilayah, Kabupaten Pasangkayu memiliki


karakteristik bentang lahan yang sangat beragam. Secara umum ketinggian wilayah ini
berada pada 4-38 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kelerengan dengan kategori
terjal (41-60 %) dan sangat terjal (> 60%) menempati areal terluas dan lebih dari
setengah luas wilayah Kabupaten Pasangkayu, sedangkan lahan yang tergolong datar (<
2 %) dan landai berombak (2-8 %) mencapai 36 persen dari luas wilayah. Topografi
wilayah dengan kategori bergelombang, berbukit dan agak terjal hanya mencapai 9 %
dari luas wilayah Kabupaten Pasangkayu. Kelerengan lahan merupakan salah satu
faktor dalam menentukan kesesuaian atau daya dukung lahan. Kecamatan
Pasangkayu merupakan daerah dengan ketinggian terendah yaitu 4 mdpl, sementara
Kecamatan Bulu Taba menjadi daerah dengan wilayah tertinggi di atas permukaan
laut (38 mdpl).

11 | Kampung Perikanan Air Tawar


Gambar 2.2.
Peta Lereng Kabupaten Pasangkayu

Sumber: Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah IPB

2.1.1.2.1. Geologi

Kabupaten Pasangkayu didominasi oleh batuan sedimen Formasi Lariang (Tmpl)


dan Formasi Pasangkayu (TQp). Formasi pasangkayu terdiri dari batu pasir dan batu
lempung, setempat ditemukan batu gamping dan konglomerat. Batuan Formasi
Pasangkayu ini tersebar di sekitar bagian barat dari wilayah Kecamatan Pasangkayu
dan bagian selatan memanjang dari sekitar Sungai Lariang yaitu di bagian tengah
wilayah Kecamatan Baras memanjang dan melebar hingga ke bagian tengah wilayah
Kecamatan Sarudu di Selatan. Umur formasi satuan ini adalah sejak Pliosen hingga
Plistosen.
Sementara itu, Formasi Lariang terdiri dari perselingan konglomerat dan batu
pasir. Formasi ini berumur Miosen Akhir – Pliosen. Secara stratigrafi Formasi
Pasangkayu menindih tidak selaras dengan Formasi Lariang yang di bagian bawah dan

12 | Kampung Perikanan Air Tawar


atasnya ditindih secara tidak selaras oleh Formasi Pakuli (Qp) serta endapan Aluvial.
Endapan Aluvial terdiri dari endapan aluvial sungai, endapan rawa, endapan aluvial
pantai, penyebarannya menempati dataran rendah di pantai Barat Kabupaten Mamuju
Utara. Memanjang dari selatan di sekitar muara Sungai Karossa hingga dataran
rendah di Utara disekitar muara Sungai Lariang.

Gambar 2.3.
Peta Geologi Kabupaten Pasangkayu

Sumber: Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah IPB

13 | Kampung Perikanan Air Tawar


2.1.1.2.2. Hidrologi

Pengelolaan sumber daya air merupakan aspek penting dalam keberlanjutan


pemanfaatannya. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pasangkayu, terdapat beberapa wilayah sungai yang merupakan bagian pengelolaan
sumber daya air dan mencakup beberapa daerah aliran sungai (DAS), yaitu:
1. Wilayah Sungai lintas provinsi Palu – Lariang mencakup:
 DAS Lariang;
 DAS Minti;
 DAS Sulung;
 DAS Pangiang;
 DAS Sawi;
 DAS Randomayang;
 DAS Bambaira;
 DAS Tampaore; dan
 DAS Kumboki.
2. Wilayah Sungai lintas provinsi Kaluku – Karama mencakup:
 DAS Majene;
 DAS Kaili;
 DAS Tuwiuni;
 DAS Kuma;
 DAS Karossa; dan
 DAS Budong-budong.
DAS yang tertera di atas merupakan bagian dari sistem jaringan sumber daya air
yang dikembangkan dalam RTRW Kabupaten Pasangkayu yang secara umum memiliki
fungsi untuk menampung air yang berasal dari curah hujan, menyimpan dan
mengalirkannya ke danau atau laut secara alami. Pengelolaan DAS yang terintegrasi
dengan pengelolaan jaringan irigasi, jaringan air baku, dan sejenisnya memberikan
kepastian mengenai terjaminnya kualitas air, pencegahan banjir dan kekeringan, serta
mengurangi aliran massa tanah dari hulu ke hilir. Selain itu, Kabupaten Pasangkayu
juga memiliki sejumlah sungai yang berada di masing-masing kecamatan.

14 | Kampung Perikanan Air Tawar


15 | Kampung Perikanan Air Tawar
Tabel 2.3.
Jumlah Sungai Menurut Kecamatan di Kabupaten Pasangkayu
Kecamatan Jumlah Sungai
Sarudu 7
Dapurang 17
Duripoku 5
Baras 12
Bulu Taba 10
Lariang 5
Pasangkayu 15
Tikke Raya 3
Pedongga 3
Bambalamotu 15
Bambaira 16
Sarjo 5
Kabupaten Pasangkayu 113
Sumber: BPS Kabupaten Pasangkayu

Berdasarkan data dari BPS, Kabupaten Pasangkayu memiliki 113 sungai yang
terdiri dari sungai- sungai kecil maupun besar termasuk di dalamnya Sungai Lariang.
Sungai Lariang merupakah salah satu sungai terpanjang di Pulau Sulawesi dengan
panjang sekitar 245 km. Aliran sungai ini membentang melalui dua provinsi yaitu
Provinsi Sulawesi Barat dan Provinsi Sulawesi Tengah. Di Kabupaten Pasangkayu,
Sungai Lariang mengalir di beberapa kecamatan yaitu Kecamatan Bulu Taba,
Kecamatan Tikke Raya, dan Kecamatan Lariang. Di tahun 2016, status Sungai Lariang
termasuk dalam kategori sedang. Masih meningkatnya pencemaran air membuat status
sungai ini belum membaik. Maka dari itu, normalisasi Sungai Lariang mulai dilakukan
oleh Pemda Kabupaten Pasangkayu.

2.1.1.2.3. Klimatologi

Pada tahun 2020, Kabupaten Pasangkayu memiliki jumlah hari hujan terbanyak
terjadi di bulan Juli yaitu 25 hari hujan dan terendah pada bulan Januari yaitu 7 hari
hujan. Kemudian curah hujan tertinggi terjadi di bulan September yaitu 722,3 mm.
Rata-rata curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari yaitu 27,5 mm/hari.

16 | Kampung Perikanan Air Tawar


BAB III

PERIKANAN BUDIDAYA

3.1 POTENSI PERIKANAN BUDIDAYA

Potensi Besar Perikanan Budidaya di Indonesia Saat ini dapat dilihat dari
berbagai faktor. Faktor tersebut erat kaitannya dengan latar belakang dunia
pertanian dan perikanan yang menunjang perikanan budidaya. Melihat
potensi perikanan budidaya, seperti yang kita ketahui sebagai negara Agraris,
Indonesia menempatkan pembangunan di bidang pertanian menjadi prioritas utama.
Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan salah satu negara yang memberikan
komitmen tinggi terhadap pembangunan ketahanan pangan. Terlebih lagi sebagai
komponen strategis dalam pembangunan nasional. Undang-Undang No. 7 tahun 1996
menyatakan bahwa perwujudan ketahan pangan merupakan kewajiban pemerintah
bersama masyarakat.

Indonesia memiliki sumberdaya alam melimpah serta wilayahnya yang


luas. Kondisi tersebut berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi bagi
penduduknya. Disamping jumlah penduduk yang besar menjadi potensi dalam
pengembangan sektor pertanian di Indonesia. Sektor pertanian sendiri dalam arti
luas mencakup pertanian rakyat. Sedangkan dalam arti sempit sektor pertanian
terdiri dari berbagai subsektor yaitu perkebunan, kehutanan, peternakan dan
perikanan. Lebih khusus, sub sektor perikanan itu sendiri dikenal sebagai bagian
integral pertanian atau sebagai sub sistem pertanian yang dalam arti luas adalah
suatu proses biologis yang dikendalikan manusia. Menurut Undang-Undang No.9
Tahun 1985 tentang perikanan dapat disimpulkan salah satu sub sektor pertanian
yang sangat berperan dalam pembudidayaan sumberdaya di perairan adalah usaha
perikanan khususnya perikanan Budidaya.

17 | Kampung Perikanan Air Tawar


Pengawasan akan lebih mudah dilakukan apabila suatu usaha budidaya

dilakukan dalam suatu kawasan dan berbasis kelompok. Klasterisasi atau

pengelompokkan suatu usaha akan mempermudah pengelolaan usaha sekaligus

dapat meningkatkan efisiensi usaha budidaya itu sendiri. Melalui kelompok dan juga

klasterisasi, akan mudah terjadi alih teknologi, pengendalian dan pencegahan

penyakit dan mempermudah akses permodalan. Hanya saja yang perlu diketahui

bahwa sistem klaster hanya akan terbentuk melalui menajamen kolektif yang

dipegang oleh seorang manajer teknis. Sistem Klaster juga akan menciptakan

kekompakan dan kebersamaan.

Hasil perikanan mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam

pembangunan perekonomian nasional terutama dalam meningkatkan perolehan

devisa Negara perluasan kesempatan kerja, pemerataan pendapatan, dan

peningkatan taraf hidup bangsa pada umumnya, nelayan kecil, pembudidaya ikan

kecil dan pihak-pihak pelaku usaha di bidang perikanan dengan tetap memelihara

lingkungan, kelestarian dan ketersediaan sumber daya ikan.

Luas pemanfatan lahan budidaya di Kabupaten Pasangkayu sebesar

5467,62 Ha. Sementara lahan yang potensial untuk dikembangkan untuk kegiatan

budidaya air payau di Kabupaten Pasangkayu sebanyak 13.549 Ha. Areal tambak

tersebut memanjang dari selatan ke utara sepanjang pantai.

Dari data lapangan yang ada, menunjukkan bahwa usaha budidaya tambak

di Kabupaten Pasangkayu dilaksanakan secara tradisional dengan kondisi

kebanyakan konstruksi tambak yang belum memenuhi aspek teknis budidaya yang
18 | Kampung Perikanan Air Tawar
baik dan belum tertata dengan baik. Sehingga mengakibatkan kegiatan budidaya

tidak dapat dilaksanakan secara optimal yang menyebabkan produksi yang rendah.

19 | Kampung Perikanan Air Tawar


Gambar 3. Potensi Budidaya Ikan Air Tawar Kabupaten Pasangkayu

20 | Kampung Perikanan Air Tawar


3.2. POTENSI PERIKANAN BUDIDAYA

Kegiatan usaha pembudidayaan ikan di Kabupaten Pasangkayu didominasi


oleh petambak/pembudidaya yang masih tradisional dengan menggunakan sistem
dan peralatan yang masih sederhana. Kegiatan pembudidayaan ikan dilakukan oleh
petambak yang bersifat perorangan dan kelompok maupun pengusaha lokal skala
kecil.

Tabel 1. Data Luas Area Budidaya Air Tawar

Luas Area Luas


Kecamatan Luas Area Produktif Potensi Keseluruhan
(Ha) Tersedia (Ha) (Ha)
1 2 3 4
Sarudu
Dapurang
Duripoku
Baras
Bulutaba
Lariang
Tikke Raya
Pedongga
Pasangkayu
Bambalamotu
Bambaira
Sarjo
2021
2020
2019

3.3. PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA

Produksi budidaya air payau sangat berpengaruh pada tingkat


kesejahteraan masyarakat pembudidaya karena budidaya air payau memiliki nilai
ekonomis tinggi sehingga sangat menjanjikan jika dikelola dengan baik.

21 | Kampung Perikanan Air Tawar


Produksi perikanan budidaya di Kabupaten Pasangkayu pada Tahun 2021
sebesar …… ton.

Data hasil produksi perikanan budidaya air payau Kabupaten Pasangkayu Tahun 2021
dapat dilihat pada tabel tabel 2 dibawah ini.

Tabel 2. Produksi Perikanan Budidaya

Jenis Ikan Produksi (Ton) Nilai Produksi (Ribu Rupiah)


Type of Fish Production (Ton) Production Value (Thousand Rupiah)

Sumber : Kabupaten Pasangkayu Dalam Angka Tahun 2021

22 | Kampung Perikanan Air Tawar


BAB IV.
PENGEMBANGAN POTENSI DENGAN BUDIDAYA BERKELANJUTAN

Berdasarkan potensi perikanan di Kabupaten Pasangkayu maka dapat


dirumuskan beberapa hal diantaranya dalam rangka mendukung pengembangan
perikanan budidaya, diperlukan bantuan Program Kampung Perikanan Air Tawar
yang baik dan tepat sasaran berbasis pada keunggulan komperatif sumber daya
domestik dan berakar pada ekonomi rakyat.

Potensi dan produksi perikanan budidaya yang ada di Kabupaten Pasangkayu


bisa lebih dikembangkan lagi. Kami berharap Kabupaten Pasangkayu sangat layak
untuk mendapatkan bantuan Program Kampung Perikanan Air Tawar agar dapat
memanfaatkan potensi sumber daya perikanan secara optimal demi pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan pembudidaya secara berkelanjutan.

Untuk mendukung hal tersebut, maka dengan ini kami sangat mengharapkan
Bantuan Program Kampung Perikanan Air Tawar yang akan digunakan untuk
pembudidaya yang ada di Kabupaten Pasangkayu, mengingat saat ini masih
terbatasnya sarana dan prasarana untuk para pelaku usaha perikanan sebagaimana
dimaksud.

Adapun indikator keberhasilan kinerja dari pemanfaatan bantuan tersebut adalah


sebagai berikut :

Sebelum :

 LINGKUNGAN BUDIDAYA

1. Konstruksi kolam belum tertata dan dilakukan parsial di setiap kampung

2. Minimnya sarana dan prasarana pembudidaya

3. Degradasi lingkungan di kawasan budidaya

4. Produktivitas budidaya rendah

23 | Kampung Perikanan Air Tawar


 SOSIAL BUDAYA

1. Kompetensi SDM masyarakat rendah (akademis dan teknik


budidaya) karena minimnya bimbingan teknis

2. Keterbatasan akses data, informasi dan IPTEK

3. Peranan wanita (gender) belum optimal

4. Perlindungan usaha masih minim

 EKONOMI

1. Produksi Perikanan Budidaya 15,46 Juta Ton*

2. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) : 101,24*

3. Rata-rata pendapatan pembudidaya: Rp 3,54 juta/orang/bulan*

 KEGIATAN USAHA

1. Akses permodalan rendah

2. Sarana dan prasarana usaha yang belum memadai


3. Kelembagaan usaha pembudidaya belum optimal

4. Tidak memenuhi syarat CBIB, tidak stabil dan tidak berkelanjutan

 KOORDINASI DENGAN STAKEHOLDER LAINNYA

1. Belum terjalin koordinasi dan sinergi dengan baik dan optimal

2. Masih kurangnya pengetahuan stakeholder dalam pengelolaan tambak

budidaya ikan air tawar

24 | Kampung Perikanan Air Tawar


Sesudah :

 LINGKUNGAN BUDIDAYA

1. Terwujudnya Kampung Perikanan Air Tawar dalam satu kawasan yang


tertata dan terintegrasi

2. Tersedianya sarana dan prasarana pembudidaya yang memadai

3. Limbah budidaya ikan terkendali

4. Produktivitas perkomoditas meningkat

 SOSIAL BUDAYA

1. Meningkatnya kompetensi SDM karena adanya bimbingan teknis dari UPT


dan penyuluh

2. Tersedianya akses terhadap data, informasi dan IPTEK

3. Meningkatnya peran wanita dan keluarga pembudidaya

4. Tersedianya perlindungan usaha untuk pembudidaya (asuransi)

 EKONOMI

1. Produksi Perikanan Budidaya 18,77 juta ton

2. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi): 150

3. Rata-rata pendapatan pembudidaya: Rp 5 juta/ orang/bulan

25 | Kampung Perikanan Air Tawar


 KEGIATAN USAHA

1. Tersedianya akses permodalan yang memadai

2. Kualitas sarpras budidaya meningkat

3. Kelembagaan usaha terkelola dengan baik

4. Penerapan CBIB sehingga usahanya stabil & berkelanjutan

 KOORDINASI DENGAN STAKEHOLDER LAINNYA

1. Terjalinnya koordinasi dan sinergi dengan baik dan optimal

2. Stakeholder lebih mengetahui pengelolaan tambak budidaya ikan air tawar

26 | Kampung Perikanan Air Tawar


BAB V
PENUTUP

Pengembangan sektor kelautan dan perikanan di Kabupaten Pasangkayu terus


dikembangkan dalam rangka meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat serta
meningkatkan penerimaan daerah dari sektro kelautan dan perikanan. Arah dan
kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan ke depan adalah peningkatan
produktivitas, kualitas dan mutu produk serta memberi nilai tambah terhadap produk –
produk menjadi aneka produk olahan yang memiliki nilai jual tinggi dan berdaya saing
di pasar nasional maupun internasional.
Dengan demikian melalui penyediaan Program Kegiatan Kampung Budidaya
Perikanan Air Tawar diharapkan pengembangan usaha perikanan ini mampu
memberikan kontribusi terhadap percepatan peningkatan kualitas produksi dan proses
pemberdayaan masyarakat dalam usaha bidang perikanan. Guna merealisasikan usaha
tersebut diharapkan mendapatkan peran serta dari berbagai pihak yang berkompeten
dalam hal pembiayaan kegiatan.
Akhirnya dengan penuh harapan, atas nama masyarakatdan Pemerintah Kabupaten
Pasangkayu kami menyampaikan proposal ini untuk dapat dipertimbangkan guna
mendapat persetujuannya.

27 | Kampung Perikanan Air Tawar


PEMERINTAH KABUPATEN PASANGKAYU
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Jl. Ir. Soekarno Kompleks Alun-Alun No. Pasangkayu, Kode Pos 91571

Rincian Anggaran Biaya


Bantuan Kampung Budidaya Perikanan Air Tawar Kab. Pasangkayu

Harga Satuan
No Komponen Kebutuhan Satuan Jumlah (Rp)
(Rp)
1 Bibit udang vannamei 5.000.000 ekor Rp. 80 Rp. 400.000.000
2 Kincir tambak 3HP 1 200 Unit Rp. 7.000.000 Rp. 1.400.000.000
Phase
3 Alat uji kualitas air 100 Paket Rp. 10.000.000 Rp. 1.000.000.000
4 Jala buang 100 Unit Rp. 400.000 Rp. 40.000.000
5 Terpal tambak 120.000 m2 Rp. 50.000 Rp. 6.000.000.000
6 Pakan (FCR 1.2) 1000 sak Rp. 500.000 Rp. 500.000.000

Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan

KARTINI, SH., M.P.W.P


Pangkat : Pembina, IV/a
Nip. 19840109 200312 2 003

28 | Kampung Perikanan Air Tawar


PROFIL DESA MALEI
KECAMATAN PEDONGGA

I. GAMBARAN UMUM KONDISI DESA

1. Kondisi Desa

1.1 Sejarah Desa


Jika kita berbicara mengenai sejarah Desa Malei tentu banyak hal yang dikaitkan dengan
desa yang ada disekitarnya. Desa Malei terdiri dari dataran, pesisir pantai dan pegunungan.
Dahulunya Desa Malei sebagai Desa induk dari Desa Batu Oge dan telah ada pemekaran desa,
dimana desa Malei memekarkan diri menjadi dua Desa penduduk desa malei yang pertama-tama
adalah Suku Jawa yang berasal dari Jawa, pada saat dibuka transmigrasi para penduduk Indonesia
yang hendak datang langsung mengisi wiayah-wilayah yang termasuk wilayah transmigrasi, dan
saat itulah para suku-suku lain selain suku asli yang pertama masuk, kemudian mengikuti suku yang
lain yaitu Suku Bugis , Suku Mandar, Suku Kaili dan Suku Lombok (kategori transmigrasi nasional)
pada tahun 1993.

Tabel 1. Nama- nama kepala Desa malei yang menjabat

NO NAMA JABATAN PERIODE KET


1. H. Mursalim Kades 1992-1996 Pengangkatan
2. Abd Samad Kades 1996-1997 Karateker
3. Muh Hatta Kades 1997-2002 Depenitif
4. I Wayan Sudiryana Kades 2002-2005 Karateker
5. Arwin M. Akil Kades 2005-2009 Depenitif
6. P. Japar Kades 2009-2014 Depenitif
7. Majidi, S.Pd.I Kades 2014-2015 Karateker
8. Habibi MZ Kades 2015-2016 Karateker
9. Majidi, S.Pd.I Kades 2016-2022 Depenitif

1.2. Demografi

a. Letak Desa malei


Secara geografis wilayah Desa malei Kecamatan Pedongga. Desa malei terletak
dibagian Selatan wilayah Kecamatan Pedongga dengan batas-batas wilayah :

Gambar 1. Peta Desa malei


●Sebelah Utara : Desa Karya Bersama
●Sebelah Selatan : Desa Martasari
●Sebelah Barat : Desa Batu Oge
●Sebelah Timur : Desa Pedanda

Tabel 2. Orbitas/Jarak Antar Ibu Kota

Ibu Kota
Jarak (km) Desa malei Ibu Kota Kec. Ibu Kota Kab.
Prov.
Desa malei 0 KM

Ibu Kota Kec 0 KM

Ibu Kota Kab 17 KM

Ibu Kota Prov. 255 KM

b. Luas Wilayah
Luas wilayah Desa malei adalah 891 Ha yang terdiri dari 5 dusun diantaranya ialah :
1. Kusumanegara
2. Parahyangan
3. Polemaju
4. Sumberjo
5. Pedongga

1.3. Kondisi Geografis


1.
Iklim di Desa malei sama dengan wilayah lain, yaitu tropis (hujan dan kemarau)
Desa malei merupakan wilayah potensial untuk mengembangkan, usaha perkebunan,
pertanian, dan pertambakan. Berdasarkan kondisi desa ini maka akan dijabarkan
permasalahan, potensi, hingga daftar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJMDes) yang diprogramkan untuk 6 (enam) tahun.

Tabel 3. Kondisi Geografis

No. KONDISI URAIAN KETERANGAN


1.Lu Batas Wilayah 8,91 Km2
2.Ju Jumlah Dusun 5
3.To Topografi
a. Luas kemiringan lahan (rata- a. Datar 0 Ha
rata)
b. Ketinggian diatas permukaan b. 7 meter
laut (rata-rata)
4.Hi Hidrologi Iri Irigasi berpengairan teknis
Klimotologi
5. Klimatologi
a. Suhu a. 23-30 C
b. Curah hujan b. 3000/4000 mm
6. Lu Luas lahan pertanian :
a. Sawah teririgasi a. tidak ada
b. Sawah tadah hujan b. tidak ada
c. Perkebunan c. 55 Ha
7.L Luas lahan pemukiman 300 Ha

1. Kondisi wilayah
a) Sebelah Barat Berada di tepi jalan poros dan berbatasan langsung dengan Desa
Batu Oge
b) Pemukiman berada ditepi jalan poros, jalan antar desa dan jalan desa/lorong.

2. Keadaan Sosial

a. Kependudukan
Jumlah penduduk yang besar biasa menjadi modal dasar pembangunan
sekaligus bisa menjadi beban pembangunan, jumlah penduduk Desa malei tahun
2022 adalah 1.778 Jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 533 KK. Agar dapat
menjadi dasar pembangunan maka jumlah penduduk yang besar harus disertai

kualitas SDM yang tinggi. Penanganan kependudukan sangat penting sehingga potensi
yang dimiliki mampu menjadi pendorong dalam pembangunan, khususnya pembanguna
Desa malei. Berkaitan dengan kependudukan, aspek yang penting antara lain
perkembangan jumlah penduduk, kepadatan dan persebaran serta strukturnya.
Berdasarkan data profil Desa jumlah penduduk Desa malei adalah 1.778 jiwa yang
komposisi tersaji dalam tabel berikut:

Tabel 4. Jumlah Penduduk Desa malei Tahun 2022


La
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH TOTAL
879 Jiwa 899 Jiwa 1.778 Jiwa

1. Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin


Berdasarkan struktur umur, penduduk Desa malei tergolong penduduk
usia muda. Indikasi ini tergambar dari rasio penduduk usia kelompok umur 6-25
tahun merupakan yang terbanyak jumlahnya masing-masing 667 jiwa. Kemudian
disusul kelompok umur 36-50 yaitu 347 jiwa, dan 26-35 yaitu 313 jiwa,
selanjutnya kelompok umur 51-67 yaitu 194 dan kelompok umur 0-5 tahun
sebanyak 204 jiwa. Rasio jenis kelamin penduduk Desa malei menunjukkan bahwa
penduduk Laki-laki relatif lebih banyak dibandingkan Perempuan.

Tabel 5. Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Desa Malei
Tahun 2022

Kelompok Tahun 2022 Ket


No
Umur LK PR Jumlah
1 0-5 Tahun 100 104 204
2 6-25 Tahun 311 356 667
3 26-35 Tahun 158 155 313
4 36-50 Tahun 177 168 351
5 51-88 Tahun 133 116 244
JUMLAH 879 899 1.778
Tabel 6. Daftar Suku/Dusun Sedesa malei (jiwa)
Nama Dusun Se-Desa Malei
Kusumanegara Parahyangan Polemaju Sumberjo Pedongga
No Suku Jumlah
L P L P L P L P L P
1 Bugis 9 15 41 45 68 62 42 34 61 63 435
2 Mandar 49 56 46 44 33 45 22 33 44 27 394
3 Jawa 15 22 40 41 43 48 76 71 7 11 374
4 Sasak 76 74 13 12 5 6 42 38 2 1 269
5 Kaili 4 2 8 8 54 62 16 11 2 6 173
6 Sunda 2 3 17 18 1 2 - - - - 43
7 Makassar - - - - 13 9 - - 13 3 38
8 Bali 10 10 - - - - 1 3 - - 24
9 Mamasa - - - - 3 - 2 - - - 5
10 NTT - - - - 3 - - - - - 3
11 Toraja - - - - 3 - - - - - 3
12 Bima 2 1 - - - - 2 - - - 5
13 Banjar - 1 - - - - - - - - 1
14 Gorontalo - - - - 1 - - - - - 1
167 184 165 168 227 234 203 190 129 111
JUMLAH 1.778
351 333 461 393 240

Berdasarkan data profil desa jumlah penduduk Desa malei adalah 1.753 jiwa yang komposisi
tersaji dalam tabel berikut:

Tabel 7. jumlah penduduk Desa malei berdasarkan dusun

NoN Nama Dusun Penduduk Jumlah


LK PR
1.1 1 Kusumanegara 167 184 351
2. 2 PaParahyangan 165 168 333
3. 3 P Polemaju 227 234 461
44 4 SSSumberjo 203 190 393
2. 5 PePedongga 129 111 240
3. 6 Total keseluruhan 1.778
b. Sumber Daya Manusia

Sasaran akhir dari setiap pembangunan bermuara pada peningkatan kualitas


sumber daya manusia (SDM). SDM merupakan subyek dan sekaligus obyek
pembangunan, mencakup seluruh siklus kehidupan manusia, sejak kandungan hingga
akhir hayat. Oleh karena itu pembangunan kualitas manusia harus menjadi perhatian
penting. Pada saat ini SDM di Desa malei cukup baik dibandingkan pada masa-masa
sebelumnya.

Tabel 8. Jumlah Penduduk Berdasarkan


Tingkat Pendidikan Tahun 2020

NO Tingkat Pendidikan Jiwa Persentase (%)


1 Tidak Tamat SD 333 18,8
1 Tamat SD Sederajat 338 19,2
2 Tamat SMP Sederajat 191 10,8
3 Tamat SMA Sederajat 187 10,6
4 Tamat Perguruan Tinggi 88 5,01
5 Pelajar SD Sederajat 169 9,6

6 Pelajar SMP Sederajat 105 5,9

7 Pelajar SMA Sederajat 98 5,5


8 Mahasiswa 67 3,8
9 Tidak Sekolah & Putus Sekolah - -
10 Belum Sekolah 177 10,9

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa di Desa malei kebanyakan penduduk


yang tidak sekolah (tidak tamat SD) dan putus sekolah yaitu sebesar 18,8%, kemudian
yang memiliki bekal pendidikan pendidikan dasar 9,6%, pelajar SMP 5,9%, pelajar
SMA 5,5% dan yang sangat rendah adalah Mahasiswa yang berada di 3,8% saja.
Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan pada
umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang
tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan. Tingkat kecakapan juga akan
mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan dan pada gilirannya mendorong
munculnya lapangan pekerjaan baru. Dengan sendirinya akan membantu program
pemerintah untuk pembukaan lapangan kerja baru guna mengatasi pengangguran.
Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistimatika pikir atau pola pikir individu,
selain itu mudah menerima informasi yang lebih maju. Dibawah ini tabel yang
menunjukan tingkat rata-rata pendidikan warga Desa malei.

Tabel 9. Jumlah Penduduk Bedasarkan Tingkat Pendidikan


Desa malei/Dusun Tahun 2020
No Dusun Tamat Tamat Tamat Tamat
SD SMP SMA universitas/PT
1 Kusuma Negara 95 27 44 15
2 Parahyangan 91 36 50 15
3 Polemaju 25 38 39 42
4 Sumberjo 140 68 40 6
5 Pedongga 37 22 14 10
Jumlah 338 191 167 88

c. Kesehatan

- Prilaku tidak sehat masih sangat nampak pada keseharian masyarakat dengan sering di
jumpai pembuangan sampah sembarangan di kanal/parit, dan Wc umum yang tidak
layak serta masyarakat dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan masih minim
(BPJS, Dll).
- Jompo dan rumah tangga miskin/sangat miskin, masih dijumpai jompo yang kurang
terurus karena kemiskinan, rumah tidak layak huni karena kemiskinan.

d. Pemberdayaan Perempuan dan Anak

Wanita dan anak merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan pembangunan
dan keberhasilan pembangunan Desa malei. Wanita dan anak dari komposisi penduduk
desa malei, pada Tahun 2020 jumlah penduduk wanita dan anak mencapai 946 jiwa atau
sekitar 65 % dari total penduduk berjumlah 1753 jiwa, sedangkan jumlah penduduk 0-20
tahun mencapai 413 Jiwa sekitar 20 %. Masih tertinggalnya peran perempuan dan
kualitas hidup perempuan dan anak di berbagai bidang pembangunan antara lain ditandai
belum optimalnya partisipasi kaum perempuan dan pemuda dalam pembangunan, hal itu
terlihat dari prestasi pemuda dalam bidang seni budaya dan olah raga masih sangat
rendah.

e. Budaya

Pada bidang budaya ini masyarakat Desa malei menjaga dan menjunjung tinggi
budaya dan adat istiadat yang diwarisi oleh para leluhur, hal ini terbukti masih

berlakunya tatanan budaya serta kearipan lokal pada setiap prosesi pernikahan, lahirnya
seorang anak, perayaan acara 7 bulanan ibu hamil. Sampai saat ini nilai-nilai itu masih
ada di desa Malei..

3. Keadaan Ekonomi

Wilayah Desa malei memiliki berbagai potensi yang baik. Potensi tersebut dapat
meningkatkan taraf perekonomian dan pendapatan masyarakat. Tabel berikut
menyajikan data keadaan ekonomi penduduk Desa malei.

Tabel 10. Luas Areal Produksi Pertanian Serta Jumlah Petani

No Jenis Tanamn Luas/Ha Produksi/ton Jumlah petani


D
E
(Jiwa)
S 1. KELAPA SAWIT 212 185 86
A 2. KELAPA DALAM 34 18,2 47
M 3. IKAN/UDANG 190 268 43
A 436 471,2 176
L Jumlah
E
I

Tabel 11. Jumlah Peternakan/Dusun

NAMA DUSUN SEDESA MALEI


Peternakan
Kusuma Parahyangan Polemaju Sumberjo Pedongga
Negara
Sapi 11 5 - 4 -
Kambing 12 7 3 11 1
Kerbau 2 6 2 9 6
Ayam Brs - - - 1 1
Ayam kmp 45 32 75 30 50
Itik 6 1 - 5 -
Jumlah 76 50 80 60 61

a. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Malei secara umum juga mengalami
peningkatan, hal ini dinilai dari bertambahnya jumlah penduduk yang memiliki usaha atau
pekerjaan,.
Yang menarik perhatian penduduk Malei masih banyak yang memiliki usaha atau
mata pencaharian tetap di bidang pertanian, perkebunan dan perikanan serta UMKM hal ini
dapat di indikasikan bahwa masyarakat Malei terbebasnya dalam ilmu pengetahuan
dibidang pertanian dan perkebunan dan kelapa sawit oleh karena tidak adanya tenaga ahli
yang mendampingi mareka dalam hal ini, bagaimana masyarakat berbuat untuk menjadi
petani yang baik dan hasil yang maksimal untuk didapatkan, masyarakat untuk
mendapakan ilmu pengetahuan dibidang pertanian dan perkebunan hanyalah dari mulut
petani kemulut petani serta penyaluran pupuk bersubsidi tidak tepat waktu sehingga
berpengaruh pada hasil produksi pertanian dan perkebunan, meskipun ada tenanga yang
dinanamakan PPL di Desa kami tidak berekerja sebagaimana yang diharapkan pemerintah
yang menugaskannya. Ini yang menyebabkan belum terlepas dari kemiskinan. Pada hal
potensi ada.

Tabel 12. Mata Pencarian Penduduk Desa malei Tahun 2020.


NO Mata Pencaharian Jumlah (Orang) Persentase %
1 Petani 275 15,68
2 Buruh Tani 104 5,93
3 Pedagang 100 5,70
4 Peternak 144 8,21
Pelajar (SD,SMP,SMA &
5 439 25,04
Mahasiswa)
6 PNS/TNI/POLRI 52 2,96
7 Tenaga Honor 42 2,39
8 Ibu Rumah Tangga 420 23,95
9 Sopir 37 2,11
10 Buruh Bangunan 33 1,88
11 Nelayan 1 0,05
12 Tukang 38 2,16
13 Bengkel 12 0,68
Tidak Bekerja/anak di bawah
14 56 3,19
umur/lansia
15 Tidak Bekerja - -
JUMLAH 1,753 100

Table 13. Daftar Sumber Daya Alam


No Uraian Sumber Daya Alam Volume Satuan Ket
1 Material:
a. Batu kali - M3 -
b. Kerikil - M3 -
b. Pasir - M3 -
2. Tanaman perkebunan
a. Tanaman kelapa sawit 185 Ton 212 Ha
b. Tanaman kelapa dalam 18,2 Ton 34 Ha
c. Tanaman jagung - -
190 Ha
d. Ikan/Udang/Kepiting 268 Ton

II. VISI DAN MISI


3.1. VISI
Berdasarkan gambaran kondisi dan permasalahan umum pembangunan desa
Malei, maka visi pembangunan desa Malei adalah :
Terwujudnya Desa Malei yang SMARs (Sejahtera, Maju dan Religius)
Sejahtera artinya Meningkatkan kesejahtraan masyarakat dengan mengupayakan
hak-hak dasar Desa Malei memperluas lapangan kerja meningkatkan akses penduduk
terhadap berbagi macam layanan. Maju artinya mewujudkan kemejuan desa dengan
memaksimalkan pembangunan inprastruktur pengembangan SDA dan SDM
mendorong keterlibatan semua elemen masyarakat dalam pembangunan desa.
Religius artinya mewujkan pemerintahan yang proposional, efektif, jujur serta
melayani masyarakat dengan akhlakul karimahyang berdasrkan norma-norma
agama serta prinsp-prinsip tata kelola yang baik yang terbas dari praktek-praktek
korupsi, kolusi dan nepotisme.

2 . MISI
1. Misi
1. Meningkatkan pembangunan infrastuktur yang mendukung perekonomian desa,
seperti jalan, jembatan, serta insfrastuktur lainya.
2. Meningkatkan pembangunan dibidang kesehatan untuk mendorong derajat
kesehatan masyarakat agar dapat bekerja lebih optimal dan memiliki harapan hidup
lebih panjang.
3. Meningkatkan pembangunan dibidang pendidikan untuk mendorong peningkatan
kualitas sumber daya manusia agar memiliki kecerdasan dan daya saing yang lebih
baik.
4. Meningkatkan pembangunan ekonomi dengan mendorong semakin tumbuh dan
berkembangnya pembangunan dibidang pertanian dan Usaha Kecil
Menengah(UKM) dalam arti luas.
5. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) berdasarkan
demokratisasi, transparansi, penegakan hukum, berkeadilan, kesetaraan gender dan
mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.
6. Mengupayakan pelestarian sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan dan
pemerataan pembangunan guna meningkatkan perekonomian.
7. Meningkatkan pembangunan dibidang keagamaan baik srana prasarana maupun
Sumber Daya Manusia untuk membina Akhlakul Karimah

2. Kebijakan Pembangunan
Arah Kebijakan Pembangunan Desa

Arah Kebijakan pembangunan desa Malei adalah :


1. Melakukan pemetaan potensi Desa baik SDM Maupun SDA dan sumber
dukungan lian.
2. Penataan kelembagaan desa dan melakukan proses penguatan kapasitas
kelembagaan desa sebagi potensi.
3. Memaksimalkan peran elemen masyarakat didalam ruang partispasi
pembanguna masyarakat dan desa dalam tahapan perencanaan pengendalian
dan pengawasan serta pemeliharaan dan pelestarian aset pembangunan desa
4. Refitalisasi /mepertajam peran BUMDEs sebagai inti kekuatan ekonomi
masyarakat
5. Pemetaan kebijakan anggaran berbasis mata pencaharian pokok masyarakat
6. Menyelnggarakan sistem keamanan pamsuakarsa/pengamana swadaya
masyarakat
7. Pemetaan pencapaian kesejahtraan masyarakat dengan pendekatan IPM
(Indeks Pembangnan Manusia ) dengan rumusan : tingkat pendapatan, derajat
pendidikan dan kualitas kesehatan.
8. Memelihara adat istiadat masyarakat sebagai budaya dan otonomi asli Desa.
9. Membangun Akidah dan Aklak masyarakat desa melalui kegiata-kegiatan
keagamaan.

2.1.1. Program Pembangunan Desa


Bidang dan jenis kegiatan Rencana Pemabngunan Jangka Menegah Desa (RPJM-
Desa) sebanyak 4 Jenis program dan program yang diusulkan dalam rencana
pembangunan jangka menegah desa (RPJM-Desa) terdiri dari :
a. Bidang Pemerintahan Desa
b. Bidang Pembangunan Desa
c. Bidang Kemasyarakatan
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat

2.1.2. Strategi Pencapaian


Berdasarkan visi misi pemerintah desa Malei yang disingkrongkan
dengan misi misi dasar Kabupaten Mamuju utara dan Provinsi Sul-Bar yaitu
memberantas kemiskinan, pmeningkatkan pendidikan, mengoptimalkan layanan
kesehatan, yang kemudian ditopang visi misi kearifan local desa Malei dimana yang
menjadi program dasar pembangunan masyarakat desa dalam tahapan
pembangunan sebagai berikut:

III. TUJUAN DAN SASARAN


1. Tujuan
Untuk mewujudkan visi – misi sebagaimana telah di rumuskan di atas, maka
tujuan yang ingin di capai dalam kurun waktu 6 tahun kedepan adalah sebagai berikut :

A. Untuk mencapai misi 1, yaitu “ meningkatkan pembangunan infrastuktur yang


mendukung perekonomian desa, seperti jalan, jembatan, serta insfrastuktur
lainya” maka tujuan dan sasaran adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
perekonomian desa, dengan sasaran antara lain:
a. Meningkatnya ketersediaan sarana prasarana traspportasi.
b. Meningkatkan sarana dan prasarana pertanian dalam arti luas
c. Meningkatnya ketersediaan sarana prasarana dibidang pertanian.
2. Pembangunan fasilitas dan pemeliharaan pelayanan kesehatan desa, dengan
sasaran antara lain:
a. Meningkatnya ketersedian pelayanan kesehatan desa dan bukan hanya di
kecamatan.
b. Meningkatnya tenaga pelayan kesehatan untuk masyarakat di desa.
3. Meningkatnya pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan, dengan sasaran antara lain:
a. Meningkatnya ketersediaan pusat-pusat kegiatan pendidikan.
b. Meningkatnya ketersediaan sarana penunjang kegiatan pendidikan
c. meningkatkan Perhatian desa terhadap guru sukarela/ guru Paud/Tk,Tpa,
Ngaji, RT, RW dan pegawai syara.
4. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan prasarana bidang
pemerintahan, dengan sasaran sebagai berikut:
a. Meningkatkan pasilitas gedung beserta peralatan bagi kegiatan
pemerintah desa dan lembaga kemasyarakatan desa.

B. Untuk mencapai misi 2, yaitu “meningkatkan pembangunan dibidang


kesehatan untuk mendorong derajat kesehatan masyarakat agar dapat bekerja
lebih optimal dan memiliki harapan hidup lebih panjang.” Maka tujuan
sasaran dan sasaran pembangunan yang akan dilaksanakan adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat, dengan sasaran
antara lain:
a. Meningkatkan umur harapan hidup masyarakat.
b. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan
c. Menurunnya angka kematian pada bayi
d. Menurunnya prevalensi kekurangan gizi pada anak balita
2. Meningkatkan optimalisasi kesehatan masyarakat, dengan sasaran:
a. Meminimalkan persentase absensi para pekerja/pegawai/aparat
b. Menurunnya angka kesakitan dan pencegahan dari penyakit menular
C. Untuk mencapai misi 3, yaitu “meningkatkan pembangunan dibidang pendidikan
untuk mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia agar memiliki
kecerdasan dan daya saing yang lebih baik”maka sasaran akan dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Meningkatkan tarap pendidikan masyarakat, dengan sasaran antara lain:
a. meningkatnya minat pendidikan samapai tingkat SMA dan perguruan
tinggi
b. menurunnya buta aksara usia 15 tahun keatas
2. Meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan dengan sasaran:
a. Meningkatnya lulusan sekolah menengah keatas.
3. Meningkatnya partisipasi dan peran aktif pemuda dibidang pembangunan
dengan sasaran antara lain sebagai berikut:
a. Meningkatnya revitalisasi organisasi kepemudaan ( karang taruna)
b. Meningkatnya penguasaan teknologi, jiwa kewirausaan dan kreativitas
pemuda.
4. Meningkatnya budaya dan prestasi olah raga pada masyarakat, dengan
sasaran:
a. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga.
b. Meningkatnya prestasi olahraga disemua tingkatan.
D. Untuk mencapai misi 4, yaitu “meningkatkan pembangunan ekonomi dengan
mendorong semakin tumbuh dan berkembangnya pembangunan dibidang
pertanian dalam arti luas, Maka tujuan dan sasaran antara lain:
1. Meningkatkan produksi pertanian dalam arti luas, dengan sasaran sebagai
berikut:
a. Meningkatnaya produksi pertanian tanaman pangan dan holtikultura
b. Meningkatnya produksi dan prikanan.
2. Meningkatnya pemasaran hasil produksi pertanian dalam arti luas, dengan
sasaran antara lain:
a. Meningkatnya akses pemasaran hasil produksi tanaman pangan,
holtikultura, peternakan dan perikanan
3. Meningkatkan pemberdayaan para pelaku usaha pertanian dalam arti luas,
dengan sasaran:
a. Meningkatnya peran pemberdayaan para pelaku pertanian dan perkebunan
dalam upaya peningkatan produksi
b. Meningkatnya keberhasilan pencegahan dalam penanggulagan hama serta
penyakit tanaman
4. Meningkatnya penguasaan keterampilan dalam pembinaan pelaku usaha
industri, kecil dengan sasaran antara lain:
a. Meningkatnya usaha industri kecil dan berkembangnya usaha industri
b. Meningkat dan berkembangnya usaha perdagangan masyarakat
d. Mewujudkan dan berkembangnya usaha mikro, keungan masyarakat dan
Badan usaha milik desa sebagai wadah perekonomian masyarakat desa.
E Untuk mencapai misi 5, yaitu”menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik
(good governance) berdasarkan demokratisasi, transparansi, penegakan hukum,
berkeadilan, kesetaraan gender dan mengutamakan pelayanan kepada
masyarakat.” Maka tujuan dan sasaran pembangunannya meliputi;
1. Meningkatkan pelayanan bidang pemerintahan kepada masyarakat dengan
sasaran sebagai berikut:
a. Meningkatkan penataan administrasi kependudukan.
b. Meningkatnya kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, kualitas
perlindungan anak, dan pelayanan program keluarga berencana.
c. Meningkatnya aktifitas pembinaan pendidikan politik masyarakat
d. Dalam perencanaan pembangunan desa diberbagai aspek dengan
mempertimbangkan kesetaraan gender.
2. Meningkatnya kualitas demokratisasi di desa, dengan sasaran antara lain:
a. Meningkatnya iklim politik yang kondusif bagi kebebasan sipil dan hak-
hak politik yang semakin seimbang dengan peningkatan kepatuhan
hukum.
b. Meningkatkan keberhasilan penyelenggaraan pemilihan umum dan
pemilihan kepala desa yang demokrstis, rahasia dengan tingkat partisipasi
optimal.
3. Meningkatkan transparansi dan rasa keadilan serta rasa ketertiban masyarakat
dengan sasaran antara lain;
a. Meningkatnya layanan informasi dan komunikasi
b. Meningkatnya kepatuhan semua pihak terhadap tegaknya hukum yang
berlaku
c. Meningkatkan kepercayaan publik terhadap aparatur pemerintahan desa
F. Untuk mencapai misi 6, yaitu” mengupayakan pelestarian sumberdaya alam untuk
memenuhi kebutuhan dan pemerataan pembangunan guna meningkatkan
perekonomian” maka tujuan dan sasaran antara lain:
1. Meningkatkan pengendalian perencanaan dan perusakan lingkungan hidup
dengan sasaran sebagai berikut:
a. meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan
2 Meningkatkan upaya perlindungan dan konservasi sumberdaya alam dengan
sasaran:
a. meningkatkan upaya reboisasi
b. penghijauan hutan gundul
c. penanaman pohon baru

Penyusunan visi misi ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut:
1. Tujuan
a. Agar pemerintahan desa mempunyai tujuan yang jelas dan mempunyai
program kerja dan punya pertangung jawaban dikemudian hari di desa
Desa malei
b. Sebagai dasar pertanggung jawaban kepada masyarakat secara luas dan
punya kekuatan hukum yang dapat dipertanggung jawabkan
c. Sebagai dasar rencana kerja dalam pembangunan desa untuk jangka
pendek, menengah dan jangka panjang.
IV. STRATEGI PEMBANGUNAN DESA

Program Desa diawali dari musyawarah Desa yang dihadiri oleh tokoh-tokoh
masyarakat, Para Kepala dusun, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Tokoh Pendidik,
RT/RW, Kelompok Tani, Kelompok Nelayanh, Kelompok Miskin, dan keterwakilan
perempuan. Pemerintah Desa beserta BPD dalam rangka penggalian gagasan dari
masyarakat. Dari penggalian gagasan tersebut dapat diketahui permasalahan yang ada
di Desa dan kebutuhan apa yang di perlukan oleh masyarakat sehingga aspirasi
seluruh masyarakat dapat terhipung.
Sebagai wakil dari masyarakat BPD berperan aktif membantu pemerintah
Desa dalm menyusun program pembangunan. Pemerintah Desa beserta BPD
merumuskan program pembangunan Desa, dalam hal ini menyusun pembangunan
apa yang sifatnya mendesak dan harus dilakukan dengan segera dalam arti menyusun
skala prioritas.

5. 1. POTENSI DAN MASALAH


- Potensi
Pengkajian potensi dan masalah ini dimulai dari penjaringan masalah dan potensi yang
ada di Desa malei dengan menggunakan empat alat kajian sebagai berikut:
1. Peta Desa.
2. Peta Rencana Pembangunan Desa Tahun 2016 – 2022
3. Kelender Musim.
4. Diagram Kelembagaan.
Proses penjaringan masalah ini dilaksanakan dalam forum musyawarah ditingkat
Dusun yang telah dilakukan oleh masing masing Kepala Dusun pada :

Tabel 14. Pelaksanaan Musyawarah Dusun

NO DUSUN Waktu Pelaksanaan Tempat

1 Kusumanegara Rumah kepala Dusun

2 Parahyangan Rumah kepala Dusun

3 Sumberjo Rumah kepala Dusun

4 Polemaju Rumah kepala Dusun

Untuk mendukung perencanaan dan proses pembangunan di Desa malei terdapat


berbagai potensi sebagaimana tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 15. Daftar potensi Desa malei

No Bidang Potensi
1. Adanya gedung sekolah Taman Kanak-kanak (TK)
2. Adanya gedung Sekolah Dasar (SD)
3. Adanya gedung PAUD
Pendidikan 4. Adanya siswa dan calon siswa PAUD, TK, SD, SMP,
SMA, Mahasiwa
2. Adanya guru PAUD, TK, SD/MI, SMP/MTs dan
SMA/MA
1. Adanya Puskesmas
2. Adanya gedung Posyandu
3. Adanya pansimas
Kesehatan 4. Adanya Bidan Desa,Dokter dan Perawat
5. Adanya bangunan PAM
6. Adanya sumber Air Bersih Sumur gali
7. Aktifnya kegiatan posyandu
1. Adanya jalan poros Desa
2. Adanya jalan lingkungan (Dusun)
Sarana dan prasarana
3. Adanya jalan Kelompok Tani
4. Toko bangunan relatip dekat
1. Adanya tanaman untuk penghijauan lingkungan Desa
Lingkungan Hidup
2. Adanya SDM untuk pengembangan Desa
1. Adanya Mesjid
2. Adanya Lapangan Bola Olah Raga
Sosial Budaya 3. Adanya Klub Olah Raga
4. Adanya kegiatan PKK
5. Adanya Guru Baca Al Qur’an
1. Adanya usaha Mobiler
2. Adanya Usaha Warung
3. Adanya Usaha ayam potong
Koperasi dan usaha
4. Adanya usaha pemelihara hewan ternak
Masyarakat
5. Adanya usaha hiburan(elekton)
6. Adanya usaha bengkel motor
7. Adanya BUMDes
1. Struktur Pemerintah Lengkap
2. Struktur BPD Lengkap
Pemerintahan
3. Sarana kantor Desa ada
4. Adanya kendaraan dinas Kepala Dusun
1. Adanya Lahan Palawija
2. Adanya Kebun Sawit,Mangga,Rambutan, jagun,Kakao
Pertanian
dan kelapa dalam
3. Adanya buruh Tani
1. Adanya kelompok budidaya ikan, udang dan kepiting
Perikanan 2. Adanya kincir Tambak

10 1. Adanya Lapangan olah raga yang bisa dijadikan area


Parawisata
hiburan umum

- Masalah
Berdasarkan pengkajian keadaan Desa, masalah yang terdapat di Desa malei tersaji dalam
tabel berikut:

Tabel 16. Daftar Masalah Desa Malei


No Bidang Masalah
1 1. Masih adanya anak putus sekolah
2. Tidak adanya gedung perpustakaan Desa
3. Tidak adanya taman baca
4. Tidak adanya honor guru PAUD/TK
Pendidikan 5. Tidak adanya kelompok belajar pemuda
6. Ruang belajar dan mobiler TK kurang memadai
7. Kurangnya penguasaan komputer bagi SMP
8. Kurangnya penguasaan bahasa asing bagi SMA
9. Pagar sekolah TK Dan SD Belum ada
2 1. Adanya masyarakat yang belum menpunyai MCK
2. Sulit memperoleh air bersih dimusim kemarau
3. Program BPJS belum merata di Masyarakat
Kesehatan 4. Kurangnya pelayanan kesehatan bagi langsia
5. Kurangnya sosialisasi bahaya Narkoba, HIV/AIDS
6. Belum dikembangkanya TOGA
7. Dokter yang Ahli dibidangya belum ada
3
1. Jalan kelompok Tani belum merata
2. Jaringan Internet tidak ada
3. Adanya masyarakat membuang sampah kesaluran air
Sarana dan Prasarana
4. Kurangnya sarana olahraga
5. Adanya genangan air ditepi dan dibadang jalan setelah
hujan
6. Kurang berfungsi Pembuangan air dengan baik
4 1. Adanya sarana ibadah yang kurang memadai
2. Generasi muda kurang partisipatif dalam musyawarah
Sosial Budaya Desa
3. Adanya rumah masyarakat yang tidak layak huni
4. Acara keagamaan kurang diminati oleh Pemuda dan
Pemudi
5. Minimnya pemahaman pemuda tentang sosial budaya
yang berkembang dimasyarakat
6. Tidak adanya pemahaman literatur untuk penyaringan
budaya luar yang masuk desa
5 1. Kurangnya pembinaan terhadap kelompok usaha
Koperasi dan usaha
2. Adanya usaha masyarakat yang tidak memiliki ijin usaha
kecil
3. Kurangya kelompok usaha perempuan
6
1. Kurangnya penguasaan perangkat teknologi informasi
bagi pearangkat Desa
2. Masi ada masyarakat yang belum mempunyai kartu
keluarga
Pemerintahan
3. Masih ada Masyarakat yang belum memiliki KTP
4. Tidak tersedianya balai Dusun disetiap Dusun
5. Tidak adanya balai Desa
6. Minimnya intensif bagi perangkat Desa dan BPD
7. Sarana kantor Desa masi Darurat
7 1. Pupuk dan bibit bersubsidi sulit didapatkan serta tidak
merata
Pertanian 2. Harga hasil pertanian tergolong rendah
3. Belum dikembangkannya pengolahan limbah pelepah
sawit dan kotoran ternak
8
1. Tidak adanya tempat pelelangan ikan
Perikanan
2. Tidak adanya kincir tambak

8 1. Tidak tersedianya tempat penyelenggaraan hiburan umum


Parawisata

Berdasarkan uraian potensi dan masalah tersebut diatas, maka akan dirumuskan
peringkat masalah, Tindakan Pemecahan Masalah, Penentuan Peringkat Tindakan dan
akhirnya menentukan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) yang
disusun untuk waktu 6 tahun.

Anda mungkin juga menyukai