Anda di halaman 1dari 38

Panduan Lengkap Cara Membuat Penawaran Tender Proyek

Caranecom Tuesday, August 28, 2018

Panduan pada artikel ini berisi secara


lengkap dari A hingga Z cara membuat penawaran dalam
rangka mengikuti proses tender pengadaan jasa
konstruksi dengan metode manual dan semi otomatis
dengan macro basic yang bisa dibuat oleh siapapun
selama memiliki sedikit dasar perhitungan dan sedikit
memahami fungsi dan rumus serta formula pada microsoft
excel dan macro, karena untuk bisa melakukan sesuatu
kita tidaklah harus benar-benar ahli, karena semua akan
kembali pada masing-masing diri kita apakah kita serius
dan menekuni serta betul-betul mau mempelajarinya.
Baik kita lanjutkan.
Yang pertama-tama dilihat tentu adalah isi dari dokumen
lelang dimana disana berisi tentang syarat-syarat yang
harus dipenuhi dalam kelengkapan untuk mengajukan
penawaran, yang pada dasarnya adalah terdapat pada :

* Pasal IKP (Instruksi Kepada Peserta)


* Pasal LDP (Lembar Data Pemilihan)
* Pasal LDK (Lembar Data Kualifikasi)
* Syarat-syarat Lain
Untuk kelengkapan secara menyeluruh bisa lihat check
list Disini
Dalam membuat penawaran untuk
mengikuti proses tender pengadaan barang
dan jasa peserta diwajibkan memenuhi
seluruh syarat-syarat yang tertuang dalam
dokumen pengadaan, segala persyaratan
wajib dan telah tertuang dalam dokumen
pengadaan, dari persyaratan dokumen
biaya, dokumen teknis maupun dokumen
kualifikasi serta persyatan-persyaratan lain
semuanya telah termaktub dalam dokumen
tender.

Namun yang sering terjadi adalah banyak


dari para staf ahli kontraktor yang
membidangi bidding/penawaran yang
enggan lagi membuka dan membaca isi
dokumen pengadaan yang di download
karena menganggap isi dari dokumen
pengadaan tidak akan jauh berbeda dimana
penyebutan pasal-pasal dari kepres 54
tahun 2010, kepres no. 70 tahun 2012,
kepres 04 tahun 2015 dan peraturan LKPP
No. 01 tahun 2015, Perpres 16 tahun 2018
dan Perlem LKPP Peraturan turunan dari
Perpres no 16 tahun 2018 sehingganya
hanya membuka pada halaman-halaman
tertentu misalnya adalah :
IKP (Instruksi Kepada Peserta),
Dimana pada IKP sendiri berisi informasi
pengadaan secara umum, sedangkan yang
berkaitan dengan paket tender tersebut
akan berbunyi Sebagaimana yang tertuang
dalam LDP, Sehingganya pembacaan pada
bab IKP ini hanya sering melewatinya saja,
adapun dalam penerapan yang tertuang
dalam dokumen sendiri berbunyi, "Apabila
ada pertentangan ketentuan yang tertulis
pada Lembar Data Pemilihan (LDP) dengan
Instruksi Kepada Peserta (IKP) maka yang
digunakan adalah ketentuan pada Lembar
Data Pemilihan (LDP).
LDP (Lembar Data Pemilihan),
Pada LDP inilah yang menjadi tujuan utama
dalam melihat isi dokumen penawaran
dimana dalam Lembar Data Pemilihan
(LDP) sendiri tertuang antara lain pokok-
pokok penting yang berkaitan dengan
informasi pengadaan tersebut diantaranya
adalah :
- Lingkup Pekerjaan yang meliputi :
1. Nama Pokja ULP
2. Alamat Pokja ULP
3. Nama Paket Pekerjaan & Uraian singkat
pekerjaan
4. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan
5. Jangka Waktu Pemeliharaan
- Sumber Dana
- Preferensi Harga
- Waktu Penjelasan Aanwijzing Lapangan
- Daftar Personil Manajerial
- Daftar Peralatan Utama
- Daftar Pekerjaan yang disubkonkan
- Mata Uang yang digunakan serta cara
pembayaran
- Iinformasi Masa Berlaku Penawaran
- Nilai jaminan pewaran (jika melebihi 10
milyar)
- Penyampain dokumen penawaran &
batas akhir pemasukan
- dan informasi jadwal pelaksanaan tender

LDK (Lembar Data Kualifikasi)


Pada bab LDK ini meliputi :
- Lingkup Kualifikasi
- Persyaratan Kualifikasi
Dan dilanjutkan dengan Bab tentang
contoh-contoh surat termasuk surat
pernyataan dan syarat-syarat umum dan
syarat khusus kontrak, Spesifikasi dll.
Namun alangkah baiknya guna
kelengkapan yang dipersyaratkan dalam
membuat dokumen penawaran akan lebih
baik jika memahami dan membaca dengan
teliti seluruh dokumen pengadaan yang
disampaikan oleh Pokja, meski penulis
selama ini akui selama ini jarang membaca
secara detail isi dokumen melainkan hanya
merujuk pada halaman-halaman tertentu
dan tidak sedikit juga memenangkan
tender, namun jangan salah disamping itu
beberapa kali juga penulis terjebak oleh isi
dokumen yang kalo menurut penulis
kadang itu menjadi jebakan batman yang di
setting oleh panitia.
Baca Juga : Aanwijzing lapangan Perlu
atau Wajib
Tapi untuk solusi lain adalah sebaiknya kita
membuat check list daftar dokumen
penawaran yang berisi seluruh syarat-
syarat dokumen lelang dengan membuat
kotak centang akan keberadaan atau telah
dibuat atau belum dokumen tersebut, dan
membuat centang semua dokumen yang
telah di upload serta menyertakan
keterangan seperti contoh ilustrasi gambar
dibawah ini.
Dengan membuat check list tersebut kita
sama saja dengan memaksimalkan seluruh
dokumen, meski sebagian dokumen tidak
dipersyaratkan dalam dokumen
pengadaan, bukanya lebih baik kita lebih
dalam penyampaian dokumen daripada
kurang, karena jika kurang sesuai yang
dipersyaratkan bisa jadi kita akan
digugurkan, namun jika lebih kita dalam
menyampaikan dokumen itu tidak akan
menggugurkan penawaran kita bahkan
bisa menjadi nilai tambah buat Pokja ULP.
Berikut Adalah Contoh Check List Daftar
Dokumen Penawaran :
I. COVER DOKUMEN PENAWARAN
II. DAFTAR ISI
1. DOKUMEN PENAWARAN
ADMINISTRASI
2. DOKUMEN PENAWARAN HARGA
3. DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
4. DOKUMEN KUALIFIKASI
5. LEGALITAS PERUSAHAAN
1. DOKUMEN PENAWARAN
ADMINISTRASI
a. Surat Penawaran Harga
Catatan untuk Check kesesuaian :
 Ber Kop Perusahaan
 Bertanggal
 Nilai Penawaran angka dan huruf

 Alamat Tujuan sesuai LDP

 Ditandatangani yang syah

 Bermaterai dan berstempel Perusahaan

 Masa berlaku surat penawaran sesuai

syarat
b. Jaminan Penawaran (disyaratkan >
10 M)
 Masa Jaminan sesuai yang disyaratkan

 Nama Paket sesuai

 Nilai Jaminan sesuai yang disyaratkan

 Tujuan Jaminan Sesuai yang disyaratkan

 Penerbit Jaminan sesuai yang disyaratkan

 Jaminan diserahkan Pokja ULP batas min

1 hari
c. Surat Perjanjian Kerja Sama Operasi
KSO (jika KSO)
 Surat Perjanjian KSO dibuat sebelum
Batas akhir Pemasukan penawaran
 Tidak mengubah substansi surat
perjanjian kerja sama operasi

2. DOKUMEN PENAWARAN
HARGA/BIAYA
Sesuai dengan yang tertuang dalam
SPH
 Rekapitulasi Daftar Kuantitas dan Harga
 Daftar Rekapitulasi

 Daftar Kuantitas dan Harga (BOQ)

 Daftar Harga Satuan Jadi

 Analisa Harga Satuan Pekerjaan

 Daftar Harga Satuan Upah

 Daftar Harga Satuan Bahan

 Uraian Analisa Bahan/Material

 Daftar Harga Satuan Alat

 Uraian Analisa Alat

3. DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS


a. Metode Pelaksanaan Pekerjaan
(Gambar,struktur, dll)
Catatan :
 Metode Pelaksanaan Layak dan Realistis

 Menggambarkan penguasaan dalam


penyelesaian pekerjaan
 Konsisten dengan penggunaan peralatan,

jadwal, antek.
 Tersusun secara sistematis

b. Jangka Waktu Pelaksanaan (S.Curve)


Gambaran Identitas Jangka Waktu
 Jadwal Penggunaan Tenaga Kerja

 Jadwal Penggunaan Bahan

 Jadwal Penggunaan Peralatan


 Scheme Penggunaan Tenaga
 Scheme Penggunaan Bahan

 Scheme Penggunaan Peralatan

c. Daftar Personel Manajerial


 Daftar Riwayat Hidup / CV Personil
 Referensi/Pengalaman Personil

 Lampiran SKA/SKT, Ijazah, KTP, NPWP,

PBJS/Pajak SPT
 Surat Pernyataan Kepemilikan Sertifiktat

Kompetensi
 Pernyataan Bersedia Ditugaskan

d. Mengetik. . . . .
 Jadwal Tenaga, Bahan, Alat (Scheme)
 Jangka Waktu (Contoh lihat di download)

 Daftar Personil Manajerial (Lamp. Scan

Ijazah, SKA / SKT, KTP, NPWP, Laporan


Pajak SPT)
 Daftar Peralatan Utama (Lamp. Invoice,

STNK, BPKB, Nota, Surat Perjanjian


Sewa)
 Surat Dukungan Material Bahan (jika ada)

 Surat Dukungan/Sewa Peralatan

 Spesifikasi Teknis

 TKDN

 RK3K
 Analisa Teknis Satuan pekerjaan
 Uraian Analisa Teknis

3. DOKUMEN KUALIFIKASI
 Pakta Integritas (sekarang dengan
mendaftar secara otomatis peserta telah
menandatangani Pakta Integritas.
 Form Isian Kualifikasi

 Data Administrasi

 Data Pajak

 Data Personalia Perusahaan

 Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan

 Pengalaman 4 Tahun Terakhir

 Pengalaman 10 Tahun Terakhir

 Data Pekerjaan yang sedang


dilaksanakan
 Modal Kerja (bermaterai)

 Dukungan Bank (10% dari HPS)

 Form Isian SKP/SKN (Sisa kemampuan

paket/Nyata)
 Form Isian KD (Kemampuan dasar)

 Daftar Pekerjaan yang disubkontrakkan

 Daftar Barang yang di impor

 Struktur Organisasi Pelaksanaan


Pekerjaan
III. DATA LEGALITAS PERUSAHAAN
 Landasan Hukum Pendirian Usaha
 AKTA Pendirian/Perubahan
 TDP (Berlaku)

 SKD (Domisili : Berlaku)

 SIUP (berlaku)

 SITU/SIGU/HO (Berlaku)

 SIUJK (Berlaku)

 Sertifikat Badan Usaha (SBU : Sesuai

yang kasifikasi , Berlaku)


 Pajak Tahunan/(3 bulan jika diminta)

 Pengurus Badan Usaha (Nama, Jabatan,

KTP/NPWP)
 Data Kepemilikan Saham

 Laporan Keuangan Perusahaan (Neraca)

 NPWP Perusahaan

 Sertifikat ISO (Manajemen Mutu, OHSAS

dan Lingkungan)
 Izin-izin lain

 Surat-surat pernyataan

 Pernyataan Tidak Menuntut Ganti Rugi

 Pernyataa Tidak Dalam Pengawasan


Pengadilan
 Surat Pernyataan Minat

 Pernyataan Tidak Masuk dalam Daftar

Hitam
 Penyataan Kemampuan Bidang dan Sub

Bidang
 Pernyataan Kemampuan Menyediakan
Fasilitas dan Peralatan
 Penyataan Kemampuan Menyediakan
Personil
 Pernyataan Pernyataan Kebenaran
Dokumen
 Pernyataan Kesanggupan dan Tunduk
Pada Ketentuan Pelelangan dan Peraturan
yang Berlaku
 Pernyataan tidak akan memindah
tangankan pekerjaan tersebut kepada
pihak lain
 Pernyataan Memiliki Alamat Lengkap
Sesuai Pada Layanan LPSE
 Pernyataan Wajib mengerjakan Pekerjaan

dengan sungguh-sungguh sampai 100


persen tepat pada waktunya
 Pernyataan Semua Personil Inti Bersedia

ditugaskan Pada Pekerjaan ini Sampai


Selesai
 Pernyataan Bersedia dilakukan Klarifikasi

terkait Ketersediaan Material


 Pernyataan Barang yang diproduksi
merupakan Barang Baru bukan Daur Ulang
 Pernyataan Kesanggupan menyediakan

bahan sesuai Volume yang dibutuhkan


 Pernyataan Bertanggung jawab penuh
terhadap material yang disuplai.
 Pernyataan Memiliki Sertifikat Kompetensi

Baca Juga : Format Mingguan Laporan


Progress Fisik Proyek
Daftar Check list diatas tidak mutlak akan
memenuhi segala persyaratan tender,
melainkan hanya sebagai acuan untuk
meminimalisir kekurangan atau ketidak
lengkapan dokumen, karena setiap
persyaratan pada dokumen pengadaan
yang disampaikan oleh Pokja ULP bisa
saja berbeda-beda, terutama beda daerah
terkadang beda konsep.
Berikut Adalah Format Check List
berbentuk Xls. Download

Dimana dalam membuat dokumen penawaran dibagi


menjadi beberapa bagian yaitu :
1. Dokumen Penawaran Administrasi
2. Dokumen Penawaran Harga
3. Dokumen Penawaran Teknis
4. Dokumen Kualifikasi
Dari bagian-bagian tersebut harus benar-benar dilengkapi
agar bisa memenangkan tender yang diselenggarakan
baik oleh Pemerintah maupun swasta, dimana masing-
masing dari bagian tersebut diatas berisi :
1. Dokumen Penawaran Administrasi
 Surat Penawaran Harga
 Jaminan Penawaran (jika nilai diatas 10 M)
 Surat Perjanjian Kerja Sama (Jika KSO)

2. Dokumen Penawaran Harga


 Rekapitulasi Daftar Kuantitas dan Harga
 Daftar Rekapitulasi
 Daftar Kuantitas dan Harga (BOQ)
 Daftar Harga Satan Jadi
 Analisa Harga Satuan pekerjaan
 Daftar Harga Satuan Upah
 Daftar Harga Satuan Bahan + Uraian Analisa Bahan
 Daftar Harga Satuan Alat + Uraian Analisa Alat
3. Dokumen Penawaran Teknis
 Metode Pelaksanaan Pekerjaan
 Analisa Teknis Satuan Pekerjaan
 Uraian Analisa Teknis
 Jangka Waktu Pelaksanaan
 Jadwal Tenaga, Bahan, alat (Scheme)
 Jangka Pelaksanaan (words)
 Struktur Organisasi
 Daftar Personel Manajerial
 Daftar Peralatan Utama
 Surat Dukungan Material
 Surat Dukungan Peralatan
 Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan
 Daftar Barang yang diimpor
 Spesifikasi Teknis + Lampirannya
 TKDN (tingkat komponen dalam negeri)
 RKK
 Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi
3.1. Syarat Teknis Lain (Jika ada)
 Pernyataan Dukungan Bahan/Barang
 Spesifikasi Teknis Barang
 Identitas (jenis, tipe, merk) Barang
 Jadwal Waktu penyerahan/pengiriman barang
 Layanan / Jaminan Purna Jual

4. Dokumen Kualifikasi
 Pakta Integritas (dengan mendaftar pada situs SPSE
secara otomatis peserta telah menanda tangani pakta
integritas
 Form Isian Kualifikasi
 Data Administrasi
 Data Pajak
 Data Personalia Perusahaan
 Daftar Tenaga Tetap (Ahli/Terampil)+Bukti
Pajak/BPJS
 Data Fasilitas/Perlengkapan
 Pengalaman 10 Tahun Terakhir
 Pengalaman 4 Tahun terakhir
 Data Pekerjaan yang sedang dilaksanakan
 Modal Kerja
 Dukungan Bank (10% dari HPS)
 Neraca Keuangan Badan
 Pernyataan Kualifikasi Keuangan
 Form Isian SKP (Sisa Kemampuan Paket)
 Form Isian KD (Kemampuan Dasar)
 Surat - Surat Pernyataan
3.1. Data Legalitas Perusahaan
 Landasan Hukum Pendirian Usaha
 Akta Pendirian/Perubahan
 TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
 SKD (Surat Keterangan Domisili)
 S.I.U.P
 SITU/SIGU/HO
 SIUJK
 Sertifikat BPJS
 SBU (Sertifikat Badan Usaha sesuai klasifikasi)
 Bukti Pajak Tahunan/3 bulan terakhir
 Pengurus Badan Usaha (Nama, Jabatan/KTP/NPWP)
 Data Kepemilikan Saham
 Laporan Kauangan Perusahaan (Neraca)
 Surat Pernyataan Kualifikasi Keuangan
 NPWP Perusahaan
 KTP/NPWP Pengurus Badan Usaha
 Sertifikat ISO (Manajemen Mutu, OHSAS,
Lingkungan nilai pagu diatas 50 M)
 Izin-izin lain
3.2. Surat-surat Pernyataan
 SP Tidak menuntut Ganti Rugi
 SP Tidak dalam Pengawasan Pengadilan
 SP Pernyataan Minat
 SP Tidak Masuk dalam Daftar Hitam
 SP Kemampuan Bisan dan Sub Bidang
 SP Kemampuan menyediakan Fasilitas/Peralatan
 SP Kemampuan Menyediakan Personil
 SP Kebenaran Dokumen
 SP Tunduk Pada Ketentuan yang verlaku
 SP tidak akan memindah tangankan pekerjaan
tersebut kepada pihak lain
 SP Memiliki Alamat Lengkap Sesuai Pada Layanan
LPSE
 SP Wajib mengerjakan Pekerjaan dengan sungguh-
sungguh sampai 100 persen tepat pada waktunya
 SP Semua Personil Inti Bersedia ditugaskan Pada
Pekerjaan ini Sampai Selesai
 SP Bersedia dilakukan Klarifikasi terkait Ketersediaan
Material
 SP Barang yang diproduksi merupakan Barang Baru
bukan Daur Ulang
 SP Kesanggupan menyediakan bahan sesuai Volume
yang dibutuhkan
 SP Bertanggung jawab penuh terhadap material yang
disuplai
 SP Memiliki Alamat Tetap
 SP Sungguh-sungguh akan menyelesaikan pekerjaan
sampai dengan 100 % pekerjaan selesai dan tepat waktu
 SP Tidak akan pada pihak lain (jika perlu)
 Sertifikat Memiliki Sertifikat Kompetensi

Dalam membuat penawaran sebaiknya kita memisahkan


pada bagian masing-masing format standar yang berlaku
pada bidang yang akan kita ikuti pelelangannya
diantaranya adalah :
 Bidang Umum
 Bidang Sumber Daya Air
 Bidang Bina Marga
 Bidang Cipta Karya

Namun anda juga bisa memadukannya selama tidak


merubah kaidah-kaidah yang ada serta dapat
menampilkan dengan modifikasi sesuai selera yang lebih
menarik perhatian Panitia Pemilihan/POKJA.

Selanjutnya kita akan bahas satu persatu yang akan kita


mulai dari :
1. Dokumen Penawaran Administrasi
Dalam dokumen administrasi meliputi antara lain :
a. Surat Penawaran Harga
Dalam membuat surat penawaran harga terkadang Pokja
pemilihan telah memberi contoh pada bagian pasal LDK
pada Dokumen Pemilihan atau mengacu pada yang
diinstruksikan dalam pasal IKP dokumen Pemilihan.
Namun pada dasarnya surat penawaran harga (SPH)
yang memenuhi syarat adalah :
 Ber Kop Perusahaan
 Bertanggal
 Nilai Penawaran Angka dan Huruf
 Alamat Tujuan sesuai yang tercantum dalam LDP
 Ditandatangani oleh yang sah mewakili badan
 Bermaterai
 Ber stempel Perusahaan
 Masa Berlaku surat Penawaran sesuai syarat.
b. Jaminan Penawaran
Untuk jaminan penawaran jika mengacu pada Perpres No.
16 tahun 2018 maka hanya disyaratkan untuk nilai pagu
anggaran (HPS) diatas 10 Milyar dan diperuntukan bagi
usaha menengah, sehingga untuk nilai anggaran dari
paling kecil 200 juta sampai dengan 10 Milyar tidak
diwajibkan lagi membuat jaminan.
Untuk nilai paket diatas 10 M jaminan penawaran yang
memenuhi syarat adalah sebagai berikut :
 Masa Jaminan Penawaran sesuai dengan yang
disyaratkan
 Nama Paket yang dijamin sesuai
 Nilai Jaminan Sesuai dengan yang disyaratkan
 Tujuan Jaminan Sesuai dengan yang disyaratkan
 Penerbit Jaminan sesuai dengan yang disyaratkan (M
/B)
 Jaminan Penawaran diserahkan Pada Pokja 1 hari
sebelum batas akhir pemasukan penawaran.
c. Surat Perjanjian Kerja Sama Operasi (Jika ber KSO)
Lihat syarat KSO...

2. Dokumen Penawaran Harga/Biaya


Untuk membaca dan mempelajari cara pembahasan
dalam membuat dokumen penawaran harga silahkan
kunjungi pada artikel berikutnya pada link dibawah ini :

Panduan Lengkap Cara membuat Penawaran Tender


Proyek (Bagian 2) 2. Dokumen Penawaran Harga/Biaya
(Bagian 2)

Panduan Lengkap Cara Membuat Penawaran Tender Proyek


Bagian 2
Caranecom Friday, September 21, 2018

Setelah sebelumnya kita membahas tentang panduan


lengkap membuat penawaran tender proyek yang
mengupas tentang susunan dan apa saja kelengkapan
yang kita persiapakan dari bagian-bagian penting dalam
rangka mengikuti proses pelelangan antara laian adalah :
1. Dokumen Penawaran Administrasi
2. Dokumen Penawaran Harga/Biaya
3. Dokumen Penawaran Teknis
4. Dokumen Data Kualifikasi

Maka pada bagian kedua ini kita akan membahas pada


point 2 (dua) terlebih dahulu yaitu bagaimana cara
membuat Dokumen Penawaran Harga/Biaya yang
meliputi :

- Daftar Harga Satuan Upah


- Daftar Harga Satuan Bahan + Uraian Analisa Bahan
- Daftar Harga Satuan Alat + Uraian Analisa Alat
- Analisa Teknis Satuan Pekerjaan
- Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)
- Daftar Harga Satuan Jadi
- Daftar Kuantitas dan Harga
- Rekapitulasi

Urutan diatas sengaja dibuat tidak sesuai dengan yang


tercantum pada panduan bagian 1 pada artikel
sebelumnya yang merupakan penyususunan yang telah
jadi, sedangkan daftar diatas merupakan cara
pengelompokan dan penyusunan harga penawaran akan
lebih terarah.

- Daftar Harga Satuan Upah


Daftar harga satuan upah merupakan biaya langsung
yang akan menjadi komponen dalam harga satuan
pekerjaan dan merupakan biaya yang dikeluarkan pada
tenaga kerja per satuan waktu tertentu, untuk
memproduksi satu satuan pengukuran pekerjaan tertentu,
dan juga susunan satuan harga upah untuk pembayaran
atau biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji tenaga
kerja berdasarkan orang per jam, orang per hari atau
orang per bulan.

Berikut adalah Kualifikasi tenaga kerja yang umum


digunakan :
1. Pekerja
2. Tukang
3. Tukang Gali
4. Tukang Batu
5. Tukang Kayu
6. Tukang Besi
7. Tukang Cat
8. Tukang Las
9. Tukang Anyam Bronjong
10. Tukang Pipa
11. Tukang Tebas
12. Kepala Tukang
13. Mandor
14. Juru Ukur/Surveyor
15. Pembantu Juru Ukur
16. Juru Gambar/Drafter
17. Mekanik Alat Berat
18. Pembantu Mekanik
19. Operator Alat Berat
20. Pembantu Operator
21. Sopir
22. Pembantu Sopir
23. Penjaga
Sedangkan untuk personil inti atau tenaga ahli meliputi :
24. Tenaga Ahli Utama
25. Tenaga Ahli Madya
26. Tenaga Ahli Muda
27. Tenaga Ahli Pratama
28. Tenaga Ahli Terampil
Kebutuhan untuk tenaga ahli atau personil inti/personel
manajrial sendiri mengikuti jenis dan lingkup pekerjaan
yang akan dilelangkan atau disesuaikan dengan syarat
dikumen yang sampaikan oleh pemilik
pekerjaan/panitia/pokja ULP.

Untuk mengetahui jenis sub bidang klasifikasi tenaga ahli


dan tupoksinya bisa kunjungi pada link dibawah ini :
Daftar Lengkap Sub Bidang Tenaga Kerja
Ahli/Terampil

Pengukuran para pekerja dalam gugusan kerja tertentu


yang terdiri atas tenaga kerja standard, atau yang
dimaksud dengan pekerja standard disini adalah pekerja
yang bisa mengerjakan satu macam pekerjaan meliputi
pekerja, tukang, kepala tukang dan mandor.
Sedangkan dalam sistem pengupahan digunakan satu
satuan upah berupa standard orang hari yang disingkat
Orang Hari (OH), yaitu sama dengan upah pekerja dalam
1 hari kerja (8 jam kerja termasuk 1 jam istirahat atau
disesuaikan dengan kondisi setempat). serta orang jam
yang disingkat Orang Jam (OJ), yaitu sama dengan 1 hari
orang bekerja adalah 8 jam yang terdiri dari 7 jam kerja
dan 1 jam istirahat.

Sedangkan untuk mendapatkan harga satuan upah harus


menggunakan sumber data harga upah berdasarkan
standard yang ditetapkan Gubernur/Bupati/Walikota
setempat dimana lokasi pekerjaan akan dilaksanakan,
atau sesuai dengan data BPS atau data yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu perlu dimasukkan sekaligus analisa K3
lapangan dengan perhitungan sebagai berikut :
Jumlah kebutuhan APD yang dikenakan oleh pekerja
misal : Helmet, Rompi, Sepatu, Kacamata dll. dibahagi
periode waktu konstruksi dikalikan dengan jam pemakaian
perhari. Atau untuk lebih jelasnya dapat mengunjungi
pada link artikel berikut ini :
Analisa Perhitungan Biaya K3 Tenaga Kerja pada
AHSP

Berikut adalah ilustrasi untuk dasar yang kita bisa


gunakan untuk mendapatkan harga satuan dasar upah
yang mengaitkan dengan data-data diseluruh daerah
dengan data BPS atau data survey :
Pada data gambar diatas sebenarnya bukan hanya
sekedar untuk upah melainkan untuk Bahan dan Alat,
dan dalam pembuatanya penulis memanfaatkan VBA
macro yang tentu inangnya sendiri adalah microsoft excel.
Dengan menggunakan bentuk format seperti gambar
diatas kita sudah tidak terlalu pusing untuk mengetahui
atau mengecek masing-masing harga pada masing-
masing daerah, dimana data dalam format diatas menjadi
tugas sampingan divisi purchasing/logistik untuk
memantau kondisi harga upah, bahan dan alat, dan yang
terpenting cara diatas adalah gratis, tinggal kita
manfaatkan sumber daya manusianya saja. untuk cara
membuatnya kita akan bahas pada artikel lain.
Sedangkan pada artikel ini penulis anggap pembaca
menggunakan format standard atau mungkin format yang
telah dibuat sendiri oleh pembaca yang baik.
Selanjutnya adalah :

- Daftar Harga Satuan Bahan + Uraian Analisa Bahan


Pada daftar harga satuan bahan pada dasarnya
sumbernya adalah sama seperti pada sumber yang
didapatkan sebagaimana yang dijelasakan pada daftar
harga satuan upah, namun yang membedakan adalah
dalam menentukan harga satuan bahan kita sebaiknya
membuat uraian analisa bahan terlebih dahulu karena
lokasi meterial atau bahan tidak tentu letaknya maka
harus diperhitungkan faktor lainya termasuk biaya-biaya
lain dalam pengadaan atau penyuplaian material bahan
tersebut.
Untuk bahan / material sendiri dikelompokkan menjadi 3
bagian yaitu :

Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan yang meliputi bakal bahan
yang bersifat masih baku seperti : Pasir, Kerikil, batu
kali/belah, tanah timbunan, dll.
Untuk mendapatkan bahan baku tersebut sudah barang
tentu kontraktor akan membutuhkan biaya sehingga untuk
mengincludkan atau memasukkan menjadi harga satuan
dasar bahan sudah harus diperhitungkan dengan
membuat uraian analisa bahan yang meliputi, Biaya Hak
Quary, biaya penggalian pemuatan, biaya pengankutan
hingga dilokasi pekerjaan, sehingga kontraktor tidak akan
membuat harga satuan penawaran yang timpang
nantinya, sehubungan dengan diatas, penulis telah
sampaikan pada artikel Penting atau wajib Aanwijzing
lapangan sebelum membuat penawaran adalah untuk
tujuan kontraktor dapat menganalisa serta membuat
estimasi yang baik bukan hanya dengan cara
menghayalkan harga tersebut.

Bahan Olahan
Sedangkan bahan olahan bisa kita kelompokkan seperti :
Batu split/batu pecah, tiang pancang beton, rumput
gebalan dll.

Bahan Jadi
Bahan jadi disini meliputi bahan-bahan pabrikan yang
didapat dari hasil produksi seperti, Semen, Keramik, Kaca,
Besi tulangan dll.
Untuk menentukan harga satuan dasar bahan pada bahan
olahan dan bahan jadi tentunya kontraktor terlebih dahulu
melakukan survey atau jika telah memiliki data dan telah
diinput pada contoh gambar diatas, dan telah
memperkirakan harga satuan loco gudang franco, atau
port to door, port to port, door to port dan lainnya dengan
cara membuat uraian analisa bahan yang sama seperti
uraian analisa bahan untuk bahan baku.

Untuk mengetahui jenis-jenis bahan/material dan


fungsinya silahkan kunjungi pada link dibawah ini :
Daftar Lengkap Jenis Bahan Proyek dan Fungsinya

+ Uraian Analisa Bahan


Berikut adalah contoh cara membuat uraian analisa bahan
secara standard :
Untuk pembahasan uraian analisa bahan silahkan
lanjutkan dengan membaca link artikel dibawah ini :

Panduan Lengkap Cara Membuat Penawaran Tender


Proyek Bagian 3
+ Uraian Analisa Bahan (Page Bagian 3)

Share:
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook
LIKE ON FACEBOOK
POST LAINNYA
 Cara Membuat Kurva S Lengkap Dan Mudah
 DRIVER PRINTER & SCANNER CANON MP 287
 DRIVER SCANNER CANON MP 287
 CARA MUDAH MENGGANTI NOMOR SMS BANKING BANK BRI
 Driver Printer & Scanner Epson L220
 DRIVER PRINTER & SCANNER CANON MP 237
 DRIVER PRINTER & SCANNER EPSON ECOTANK L3110
 Format Laporan Mingguan Progress Fisik Proyek
FEED

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Home » Project » Panduan Lengkap Cara Membuat Penawaran Tender Proyek Bagian 3

Panduan Lengkap Cara Membuat Penawaran Tender Proyek


Bagian 3
Caranecom Wednesday, November 07, 2018

Menyambung dari artikel sebelumnya pada Panduan


Lengkap Cara Membuat Penawaran Tender Proyek
Bagian 2 yang telah membahas hingga pada :
- Daftar Harga Satuan bahan + Uraian Analisa Bahan.
Maka pada bagian 3 ini kita melanjutkannya yaitu contoh
cara membuat Uraian Analisa Bahan/Material secara
standard atau anda bisa melihatnya seperti pada ilustrasi
dibawah ini :

Penjelasan :
Pada contoh uraian analisa bahan disini kita misalkan
membuat harga satuan dasar bahan semen dengan
asumsi pekerjaan proyek tersebut berada di wilayah
sulawesi atau di Gorontalo dengan mengasumsikan jarak
angkut ke lokasi pekerjaan dari ibukota adalah 25 Km
dengan menggunakan alat angkut Truck Tronton dengan
kapasitas muat adalah 1000 sak, maka kita harus sudah
memperhitungkan biaya bongkar muat mengingat
bahan/material semen bersifat dalam kantung yang
memungkinkan akan mudah sobek atau rusak serta harus
ditempatkan pada tempat/gudang yang memenuhi syarat
standard penyimpanan semen, dan disini misalnya
memberi harga satuan bongkar/muat sebesar Rp.500,00
per sak, dan juga membuat circle time dari alat
pengangkut yaitu truck jenis tronton dengan menginputkan
:
Waktu Muat
Waktu Bongkar
Waktu kecepatan rata-rata pada saat isi/bermuatan
Waktu kecepatan rata-rata pada saat kosong
Waktu delay atau istirahat

Keterangan :

Waktu Muat
Satuan waktu dalam memuat menggunakan satuan menit
yang diangkut oleh tenaga manusia kedalam truck dengan
asumsi 1000 sak membutuhkan waktu selama 25 menit

Waktu Bongkar
Pada satuan waktu bongkar sama seperti saat memuat
yaitu dengan satuan waktu menit dengan menggunakan
tenaga manusia menurunkan material semen dari truck
ketempat yang disediakan atau langsung dalam gudang
dengan di tata rapi atau sebagainya, kita bisa mengubah
waktu siklus tersebut sesuai dengan kondisi, dengan
asumsi waktu membongkar diatas membutuhkan waktu
20 menit.

Waktu Kecepatan rata-rata pada saat isi/bermuatan


Siklus waktu rata-rata yang di asumsikan adalah
kecepatan truck saat memiliki muatan dengan kondisi
jalan yang baik dengan kecepatan adalah 30 Km/jam
maka dengan perhitungan pembagian waktu terhadap
jarak tempuh 25 Km terhadap satuan jam 60 menit adalah
: Jarak tempuh 25 Km / Kecepatan Truck isi 30 Km perjam
di x satuan jam 60 menit maka diadapat siklus waktu 50
menit bagi truck tronton untuk menempuh jarak 25 Km
dari ibu kota ke lokasi pekerjaan dengan kondisi jalan
baik.

Waktu Kecepatan rata-rata pada saat kosong


Waktu siklus yang didapat dari truck dalam keadaan
kosong hampir sama dengan kecepatan truck pada saat
ini, yang membedakannya adalah kecepatan truck
tersebut pada saat kosong/tidak bermuatan dengan lebih
cepat karena tidak terdapat beban isi/muatan.

Waktu Delay/Istirahat
Waktu istirahat perlu diperhitungkan meskipun jika mesin
mampu melaksanakannya namun untuk sopir dan
keutamaan keselamatan diperlukan waktu untuk
beristirahat, sarta pada waktu siklus istirahat ini mencakup
istuasi lalu lintas dan beberapa hambatan kecil dijalan.

Maka pada jumlah total siklus waktu pengankutan adalah :


147,5 menit dengan pembagian waktu per jam adalah 60
menit maka didapat waktu 2.46 Jam.

Menginputkan Harga sewa Tronton


Harga sewa tronton diambil dari harga satuan alat dengan
perhitungan biaya sewa per jam adalah Rp.253.905,
perhitungan biaya sewa ini berlaku termasuk terhadap alat
angkut milik sendiri.

Harga Bahan
Pada harga bahan disini kita harus merincikan harga
satuan bahan dari suplier/toko serta biaya muat dan
bongkar muatan, dengan asumsi harga satuan semen per
sak adalah Rp.67.500,00 + ongkos muat + bongkar
adalah Rp.1000,00 per sak sehingga didapat hasil harga
satuan bahan Rp.68.500,00 per sak.

Didapat harga untuk


dengan asumsi volume bahan adalah : 1000 sak
di X harga total per sak adalah : Rp.68.500,00 =
Rp.68.500.000,00
Biaya sewa peralatan adalah : Rp.253.905,00 di X siklus
waktu 2,64 Jam = Rp.624.184
Maka didapat jumlah harga material + biaya sewa peratan
= Rp.69.124.184,00 di / 1000 sak maka = Rp.68.124,00.
Per Sak yang diperoleh.

- Daftar Harga Satuan Alat + Uraian Analisa Alat


Selanjutnya adalah daftar harga satuan alat + uraian
analisa alat, anda bisa mengunjunginya pada artikel
berikut Link dibawah ini :

Panduan Lengkap Cara Membuat Penawaran Tender


Proyek (Bagian 4)

Panduan Lengkap Cara Membuat Penawaran Tender Proyek


Bagian 4
Caranecom Thursday, November 08, 2018
Kita lanjutkan dari artikel sebelumnya Panduan Lengkap
Cara Membuat Penawaran Tender Proyek Bagian 3 yaitu
pada tahap contoh pembuatan Daftar Harga Satuan Alat +
Uraian Analisa Alat yang akan kita bahas pada bagian 4
ini.

- Daftar Harga Satuan Alat + Uraian Analisa Alat


Untuk mendapatkan harga satuan alat kita ambil dari
uraian analisa alat yang akan kita bahas kali ini.
Harga satuan dasar alat merupakan komponen dari
analisa harga satuan yang merupakan biaya langsung
untuk satuan pekerjaan.
Sedangkan jenis alat dalam AHSP sendiri terdapat dua
jenis alat, yaitu alat bantu dan alat berat, dimana alat
bantu merupakan peralatan yang melekat pada tenaga
kerja yang kita gunakan misalnya dalam item satuan jenis
pekerjaan galian manual, bekisting, plesteran dll, dimana
jenis alat bantu tersebut meliputi antara lain :
* Pacul
* Sekop
* Sendok semen/Cetok
* Kereta Dorong
* Keranjang
* Gergaji
* Tang
* Obeng
* Palu/Bogem
* Linggis
* dll.
Untuk melihat secara lengkap daftar tabel jenis-jenis alat
bantu dan fungsinya bisa menuju pada link dibawah ini :
Daftar Lengkap Peralatan Bantu Proyek dan
Fungsinya

Sedangkan alat berat digunakan untuk satuan item jenis


pekerjaan yang bersifat berat seperti pekerjaan
pemancangan sheetpile, beton, pipa baja, satuan
pekerjaan dengan volume besar, dimana jenis-jenis alat
berat sendiri meliputi antara lain :
* Excavator
* Bulldozer
* Dump Truck
* M. Grader
* Vibratory Roller
* Crane
* Asphal Mixing Plant
* Asphal Sprayer
* Kapal Dredging
* Concrete truck mixer
Untuk melihat secara lengkap daftar tabel jenis-jenis alat
berat dan fungsi serta manfaatnya bisa mengunjungi link
dibawah ini :
Daftar Lengkap Peralatan Berat Mekanis dan
Fungsinya

Dalam menentukan jenis satuan dari masing-masing


peralatan biasa menggunakan satuan Lump Sump (LS)
atau satuan sewa hari dan atau jam untuk jenis peralatan
bantu. Sedangkan peralatan berat mekanis menggunakan
satuan sewa Jam atau hari dan berlaku meski peralatan
itu milik sendiri tetaplah diperhitungkan dalam satuan
sewa, namun dalam satuan sewa jika peralatan sendiri
tentunya kontraktor akan lebih bisa meminimkan harga
sewa tersebut yang berfungsi menentukan harga satuan
yang dapat dipertanggung jawabkan atau mungkin jika
terdapat harga satuan timpang yang dievaluasi oleh
pemilik pekerjaan/panitia/pokja ulp berkaitan dengan
harga satuan tersebut, maka calon penyedia jasa dapat
melakukan klarifikasi dengan menyampaikan perhitungan
peralatan milik sendiri.

Untuk mendapatkan harga satuan peralatan mekanis


perlu dibuatkan uraian analisa alat untuk mendapatkan
harga satuan dasar baik sewa per jam maupun perhari
yang meliputi :
A. URAIAN PERALATAN
* Jenis Peralatan
* Tenaga/HP/Pw mesin yang digunakan
* Kapasitas alat
* Kondisi Alat yang diapakai
- Umur Ekonomis alat
- Jam Kerja alat dalam 1 tahun
- Harga Pokok/Dasar Alat
B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA
* Nilai sisa alat
* Faktor angsuran modal
* Biaya pengembalian modal
* Asuransi dll.
C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA
* Bahan Bakar
* Pelumas
* Perawatan dan Perbaikan
* Operator & Pembantu Operator
D. LAIN-LAIN
* Tingkat suku bunga
* Upah operator/sopir/Pembantu
* Bahan Bakar Bensin/solar/lainnya
* Minyak pelumas/gemuk

Berikut adalah ilustrasi contoh uraian analisa alat secara


standard
Penulis anggap pembaca telah memahami tentang dasar-
dasar untuk menentukan Harga satuan Dasar yang
meliputi Upah, Bahan dan Alat, sehingga kita akan
melanjutkan langsung pada point selanjutnya yaitu :

- Analisa Teknis Satuan pekerjaan


Analisa teknis satuan pekerjaan merupakan dasar
perhitungan dan asumsi yang digunakan untuk
mendapatkan koefisien baik tenaga, bahan dan peralatan
yang akan kita inputkan nantinya pada analisa harga
satuan pekerjaan.
Disamping sebagai dasar untuk perhitungan koefisian
analisa teknis juga dapat dijadikan dasar penentuan
jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang menentukan
jumlah hari kerja, jumlah minggu dimana kesesuain
analisa teknis, metode dan jadwal waktu pelaksanaan
pekerjaan yang berkesesuaian biasanya menjadi dasar
pemilik/pokja pemilihan dalam mengevaluasi dokumen
penawaran.
Berikut adalah ilustrasi contoh analisa teknis satuan
pekerjaan standard.

Untuk melihat gambar ilustrasi dan penjelasan secara


detail tentang Analisa Teknis Satuan Pekerjaan pada
panduan lengkap cara membuat penawaran tender proyek
ini sebaiknya kita buka pada lembaran baru agar lebih
leluasa pada link dibawah ini :

Anda mungkin juga menyukai